Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KONSELING LANSIA
TAHUN 2023

Disusun oleh :
Koordinator Pelayanan Lansia

PEMERINTAH KOTA BANJAR


DINAS KESEHATAN
BLUD UPTD PUSKESMAS PATARUMAN 2
Jalan Raya Karyamukti No.174 Telp. (0265) 7549685 Kota Banjar 46327
E-mail : puskesmaspatarumandua@gmail.com
KERANGKA ACUAN
KONSELING KESEHATAN PADA LANSIA

I. PENDAHULUAN
Konseling merupakan salah satu teknik bimbingan. Melalui metode ini upaya
pemberian bantuan diberikan secara individu dan langsung tatap muka (berkomunikasi)
antara pembimbing (konselor) dengan klien. Dengan perkataan lain pemberian bantuan
yang dilakukan melalui hubungan yang bersifat face to face relationship (hubungan
empat mata), yang dilaksanakan dengan wawancara antara pembimbing (konselor)
dengan klien. Masalah-masalah yang dipecahkan melalui teknik konseling, adalah
masalah-masalah yang bersifat pribadi (Tohirin, 2007:296). Dalam definisi yang lebih
luas, Rogers mengartikan konseling sebagai hubungan membantu di mana salah satu
pihak (konselor) bertujuan meningkatkan kemampuan dan fungsi mental pihak lain
(klien), agar dapat menghadapi persoalan /konflik yang dihadapi dengan lebih baik
(Namora, 2011:2).
Fasilitas pelayanan kesehatan dalam hal ini BLUD UPTD Puskesmas
Pataruman 2 harus menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif dalam program kesehatan jiwa. Salah satu upaya
promotif dan preventif yang dapat dilakukan adalah kegiatan penyuluhan kesehatan
jiwa, yang pelaksanaanya berpedoman kepada tata nilai “SAE” yang telah dtetapkan
sebagai berikut:

a. Senyum, Salam, dan Sapa


Dalam menyampaikan materi konseling baik kepada masyarakat secara umum
maupun kepada pasien, petugas kesehatan harus ramah dan mengawali kegiatan
dengan senyum, salam, dan sapa
b. Apik
Petugas kesehatan menyampaikan berbagai materi konseling kesehatan lansia
kepada masyarakat dengan berpenampilan bersih dan rapih.
c. Edukatif
Konseling kesehatan lansia yang diberikan kepada masyarakat merupakan upaya
memberikan edukasi kepada masyarakat agar derajat kesehatan jiwa masyarakat
meningkat.

II. LATAR BELAKANG


Menurut Laporan Pelaksanaan Home Care Service (2011:1), Indonesia
menempati peringkat ke-10 dunia untuk populasi manusia lansia. Pada 2020
diperkirakan jumlah lansia mencapai 28,8 juta atau 11% dari total populasi penduduk,
karena itu masalah lansia tidak boleh diabaikan karena kesejahteraan lansia adalah
tanggung jawab semua pihak, bukan hanya pemerintah tetapi juga masyarakat.
Menurut PP nomor 43 tahun 2004 Pasal 1 ayat 4 dan 5, kondisi lansia di Indonesia
dapat dibedakan menjadi lansia potensial dan lansia tidak potensial.
Lansia potensial adalah lansia yang masih mempunyai kemampuan untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri seperti dengan bekerja dan biasanya tidak
bergantung kepada orang lain. Lansia potensial ini biasanya tidak mau merepotkan
orang lain, mengerjakan semuanya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya
sehingga lansia potensial tidak mempunyai masalah yang serius. Sedangkan lansia
tidak potensial adalah lansia yang sudah tidak mempunyai kemampuan untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri dan biasanya bergantung kepada orang lain. Oleh
karena itu penting bagi lansia untuk melakukan konseling dengan pihak terkait atau
petugas kesehatan agar mampu memecahkan masalah kesehatannya secara dini,
mencegah terjadinya depresi, dan tidak terlalu bergantung kepada orang lain.

III. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS

a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan lansia sehingga permasalahan
kesehatan yang di alami oleh lansia dapat terpecahkan dan terselesaikan dengan
baik.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tugas dan perkembangan pada lansia
2. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada lansia
3. Untuk mengetahui masalah yang di hadapi oleh lansia
4. Untuk mengetahui upaya atau cara untuk mengatasi masalah yang di Hadapi
oleh lansia
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan Pokok : Memberikan konseling kesehatan kepada lansia
Rincian Kegiatan:
 Penanggung jawab program menentukan sasaran di setiap desa
 Penanggung jawab program menentukan waktu dan tempat pelaksanaan
Kegiatan konseling
Memberikan Konseling kepada sasaran sesuai permasalahan individual dengan
materi konseling

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Konseling kesehatan dilaksanakan dengan materi yang disesuaikan dengan
Permasalahan sasaran dan kebutuhan sasaran.

VI. SASARAN
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah
• Pra Lansia usia 45-59 th
• Lansia 60-69 th
• Lansia Resiko Tinggi 70>

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Rincian Jadwal kegiatan penyuluhan lansia sebagai berikut
No. Tempat Waktu
1. Desa Karyamukti
Posbindu Melati 1 Jan-Des
Posbindu Melati 2 Jan-Des
Posbindu Melati Kencana Jan-Des
Posbindu Cempaka Jan-Des
Posbindu Kenanga Jan-Des
2. Desa Batulawang
Posbindu Sakura 1 Jan-Des
Posbindu Sakura 2 Jan-Des
Posbindu Cendrawasih Jan-Des
Posbindu Cempaka Jan-Des
Posbindu Dahlia Jan-Des
3. Desa Sukamukti
Posbindu Flamboyan Jan-Des
Posbindu Cendrawasih Jan-Des
Posbindu Cendana Jan-Des
Posbindu Anggrek Jan-Des
Posbindu Dahlia Jan-Des
Keterangan : Kegiatan rutin setiap bulan
VIII. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal pelaksanaan di evaluasi. Evaluasi
terhadap jadwal kegiatan dilakukan oleh penanggung jawab upaya puskesmas.
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pelaporan kegiatan ini dilakukan ketika telah selesai melakukan kegiatan. Laporan dibuat
oleh pelaksana program kesehatan lansia dan di evaluasi di pertemuan rutin UKM.
Anggaran Biaya pelaksanaan kegiatan oleh BOK BLUD UPTD Puskesmas Pataruman 2
tahun 2022.

Mengetahui, Penanggung Jawab


Kepala BLUD UPTD Puskesmas Program Lansia
Pataruman 2

IMAM MUSTOFA, SKM ANDINI DAFITRI, Amd. Keb


NIP.19740221997031007

Anda mungkin juga menyukai