Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Raynaldi Yaqzhaan

Kelas : XI RPL 2
Kisah Ali bin Abi Thalib

 Latar Belakang Abi bin Abi Thalib


Selama perkembangan agama islam, ada banyak tokoh dan sahabat Rasulullah yang ikut
berperan dalam menyebarkan agama islam dan menegakkan agama Allah SWT di dunia ini.
Beberapa tokoh yang sangat berpengaruh pada masa itu diantaranya adalah para khulafaur
rasyidin.  Siapa yang tidak kenal dengan tokoh muslim yang satu in? Ya, nama Ali Bin Abi
Thalib pastinya dikenal oleh setiap umat islam didunia ini karena beliau adalah salah satu
khalifah dijaman Nabi Muhammad SAW dan menjabat setelah beliau dan ketiga khalifah
sebelumnya wafat. Ali bin Abi Thalib adalah salah satu sahabat Rasul yang berpengaruh bagi
islam.

 Kelahiran dan Masa Kecil


Ali Bin Abi Thalib masih berkerabat dekat dengan Rasulullah SAW. Beliau adalah sepupu
Nabi Muhammad SAW atau putra dari pamannya Abu Thalib. Ali bin abi Thalib lahir dikota
Mekah tepatnya didaerah yang disebut sebagai Hijaz pada tanggal 13 rajab. Beliau lahir dari
seorang ibu yang bernama Fatimah Binti Asad. Beberapa kalangan ulama berpendapat
bahwa Ali bin Abi Thalib lahir pada tahun ke 10 sebelum Nabi Muhammad SAW memulai
kenabiannya atau pada sekitar tahun 599 atau 600 Masehi. Pada saat lahir, sebenarnya Ali
bin Abi Thalib bernama Haydar bin Abu Thalib yang artinya singa dari keluarga Abu Thalib,
namun Rasulullah SAW tidak begitu menyukai nama tersebut dan beliau SAW
memanggilnya dengan nama Ali yang memiliki arti “yang tinggi derajatnya disisi Allah”.

 Masuk Islamnya Ali bin Abi Thalib


Karena Nabi Muhammad SAW tidak memiliki putra atau anak laki-laki pada saat itu,
maka paman nabi, Abu Thalib menyerahkan Ali bin Abi Thalib pada beliau SAW dan istrinya
Khadijah RA untuk diasuh saat usianya 6 tahun. Akhirnya Rasul mengasuh Ali bin Abi Thalib
hingga ia dewasa dan Rasul mengajarkannya banyak hal. Ali bin Abi Thalib juga merupakan
orang pertama yang masuk islam sebelum sahabat-sahabat lainnya. Ia mengakui kenabian
Muhammad SAW saat usianya masih kecil atau sekitar 10 tahun. Meskipun masih kecil, Ali
sudah mengenal islam dengan baik dan beberapa kalangan ulama menyebutnya sebagai
orang kedua yang masuk islam setelah Khadijah RA.

 Masa Remaja dan Dewasa


Masa remaja Ali bin Abi Thalib dihabiskan bersama Rasulullah dan menimba ilmu dalam
islam. Sejak Ali bin Abi Thalib masih muda, ia banyak melakukan hal-hal bersama Rasulullah
termasuk mengikuti perang untuk membela agama islam. Ketika Ali bin Abi Thalib beranjak
dewasa ia dinikahkan dengan puteri Rasulullah SAW, Fatimah dan kemudian mereka
memiliki empat orang anak dari pernikahannya yakni Hasan, Husein, Zainab dan Ummu
Kultsum.
Sebelum menerima Ali bin Abi Thalib sebagai menantunya, Rasul pernah menolak lamaran
sahabat yang dikenal kaya dan memiliki jabatan kala itu yakni sahabat Abu Bakar Ash
shiddiq dan juga Umar Bin Khatab. Saat itu Rasul menolak pinangan kedua sahabat tersebut
karena malaikat Jibril datang kepada Muhammad SAW dan mengabarkan bahwa Ali lah yang
akan menikah dengan Fatimah Az zahra putrinya. Menurut pendapat ulama, Ali menikahi
Fatimah saat usianya 18 tahun dan fatimah berusia 14 atau 15 tahun (Wallahu A’lam
Bisshawab) dan mereka menikah setelah peristiwa perang Badar terjadi.

 Keberanian Ali Bin Abi Thalib


Selain dikenal akan kebaikan sifat dan pribadinya, Ali juga dikenal pemberani. Dikisahkan
ketika Rasul akan pergi berhijrah dengan Abu Bakar Ash Shiddiq, Ali bin Abi Thalib
menggantikan beliau SAW untuk tidur diranjangnya padahal saat itu kaum kafir Quraisy
berniat untuk mencelakai Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya itu, banyak peperangan yang
telah diikuti oleh Ali bin Abi Thalib bersama Rasulullah SAW diantaranya adalah perang
badar, perang khandak, perang khaibar dan peperangan lainnya kecuali perang Tabuk
karena saat terjadinya perang Tabuk, Ali sedang menggantikan posisi Rasulullah SAW untuk
menjaga kota Madinah Al Munawarah dari serangan musuh. Kita juga mengetahui bahwa Ali
bin Abi Thalib berhasil mengahancurkan benteng khaibar pada perang khaibar dan juga
membunuh musuh termasuk Amar bin Abdi Wud pada perang khandak.

 Masa Kekhalifahan Ali Bin Abi Thalib


Setelah Rasullulah SAW wafat maka kepemimpinan umat islam dipegang oleh Khulafair
Rasyidin. Setelah peristiwa terbunuhnya khalifah Utsman bin Affan, masyarakat Arab
kemudian meminta dan membaiat Ali bin Abi Thalib untuk menjadi pemimpin bagi mereka
namun ada beberapa kalangan yang tidak menyukai hal tersebut termasuk keluarga Utsman
bin Affan dan kerabatnya karena jika Ali memimpin maka mereka tidak lagi bisa hidup
senang dan nyaman sebagaimana saat kepemimpinan Utsman bin Affan yang cenderung
mudah dan lunak. Kepemimpinan Ali adalah layaknya kepemimpinan Umar bin Khatab yang
keras dan disiplin. Ada beberapa hal yang dilakukan Ali saat masa pemerintahannya yang
berlangsung selama lima tahun yakni dari tahun 656 – 661 M, antara lain
 Menghapus nepotisme yang kala itu banyak terjadi dalam lingkungan pemerintahan.
 Mengganti pejabat atau gubernur yang berkuasa kala kepemimpinan Utsman bin
Affan dan menunjuk pejabat baru untuk menggantikannya.
 Menarik kembali semua tanah yang telah dihibahkan oleh Utsman bin Affan kepada
para keluarganya.
 Memperkuat pengaruh islam didaerah-daerah yang telah ditaklukkan oleh khalifah
sebelumnya antara lain di kawasan Persia dan afrika Utara.
Pada masa kekhalifan Ali bin Abi Thalib juga terjadi kerusuhan dan perang saudara antar
umat muslim. Saat itu disebutkan bahwa Ali bin Abi Thalib berperang melawan Aisyah RA
yang dihasut oleh beberapa orang diantaranya Abdullah bin Zubair dan Thalhah. Perang
tersebut dikenal sebagai perang jamal. Selain itu perang lainnya yang terjadi pada masa Ali
bin Abi Thalib adalah perang Shiffin dimana Ali berperang dengan Muawiyah bin Abu
Sufyan.

 Wafatnya Ali Bin Abi Thalib


Ali bin Abi Thalib wafat saat usianya menginjak 63 tahun dan diketahui bahwa beliau
meninggal karena dibunuh oleh Abdurrahman Bin Muljam yang merupakan anggota dari
Khawarijmi atau kaum pembangkang pada tanggal 19 ramadhan, dan akhirnya Ali bin Abi
Thalib RA menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan pada tahun ke 40
hijriyah.

Anda mungkin juga menyukai