Anda di halaman 1dari 6

 

                                                               KHALIFAH ALI BIN ABI THALIB

A. LIMA KONSEP DAN DESKRIPSI YANG DITEMUKAN DIDALAM BAHAN AJAR 

 Lima konsep yang ditemukan dalam bahan ajar yaitu :  Khalifah, kepemimpinan, perang
badar, kekuasaan, dan islam 
 Deskripsi bahan ajar tersebut yaitu : 
1. Khalifah, khalifah juga mengandung makna pengganti nabi Muhammad saw dalam
fungsinya sebagai kepala Negara, yaitu pengganti Nabi Saw dalam jabatan kepala
pemerintahan dalam Islam baik urusan agama maupun dunia.
2. Kepemimpinan, Kepemimpinan itu adalah tentang bagaimana mempengaruhi orang lain,
bawahan atau pengikut agar mau mencapai tujuan yang diinginkan sang pemimpin.
3. Perang badar, Perang Badar terjadi pada 17 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan tahun kedua
Hijriah. Perang Badar melibatkan 314 pasukan umat Islam yang melawan lebih dari 1.000
orang dari kaum Quraisy. Perang badar merupakan perang pertama yang dijalani umat Islam
sejak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW pada 622 Masehi. 
4. Kekuasaan, Kekuasaan adalah Kemampuan sesorang atau sekelompok manusia untuk
mempengaruhi tingkah laku sesorang atau sekelompok orang lain sehingga tingkah lakunya
menjadi sesuai dengan keinginan/ tujuan seseorang/kelompok orang yang mempunyai
kekuasaan tersebut.
5. Islam, Islam bermakna penyerahan diri; ketundukan dan kepatuhan terhadap perintah Allah
serta pasrah dan menerima dengan puas terhadap ketentuan dan hukum-hukum-Nya.

B. EVALUASI DAN REFLEKSI ATAS PEMAPARAN MATERI PADA BAHAN AJAR 

KHALIFAH ALI BIN ABI THALIB

Ali Bin Abi Thalib berasal dari keluarga Bani Hasyim keluarga terhormat di Suku Quraisy Ia
merupakan putra dari Abu Tholib paman yang mengasuh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam
waktu kecil ketika masuk Islam Ali Bin Abi Thalib baru berusia 10 tahun Ia memiliki
kedekatan dengan Rasulullah dengan 2 cara sekaligus menantu istriani yaitu Fatimah
merupakan putri Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam 

Nampak sejak awal saat orang-orang Quraisy mengepung rumah nabi untuk membunuhnya
Ali adalah orang yang menggantikan Rasulullah di tempat tidurnya Ia juga merupakan salah
satu diantara tiga orang yang ditunjuk untuk perang tanding di Perang Badar dan uhud.
Setelah wafatnya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, Ali bin Abi Tholib adalah sahabat yang
selalu menjadi penasehat yang menyertai 3 khalifah sepeninggal nabi Abu Bakar Umar dan
Utsman menjadi khalifah Islam telah terjadi pemberontakan di Madinah yang menewaskan
khalifah Utsman bin Affan.

Terbunuhnya Utsman bin Affan di tangan pemberontak menyelesaikan permasalahan yang


besar di tubuh kaum muslimin dan menjadi beban berat bagi pemerintahan Ali Bin Abi
Thalib. Ali sempat menolak ditunjuk sebagai khalifah oleh pemberontak yang menguasai ibu
kota kekhalifahan Islam namun sahabat utama lainnya meyakinkan beliau hingga diangkat
sebagai khalifah keempat menggantikan khalifah Utsman bin Affan.

Masa kepemimpinan Ali bin Abi Tholib telah meninggalkan Catatan sejarah yang amat
penting beberapa kebijakan besar dilakukan khalifah Ali diantaranya pemindahan ibu kota
kekhalifahan Islam dari Madinah menuju kufah yang terletak di Irak kemudian
penyempurnaan Alquran dengan pemberian. dan harakat. Mengingat semakin luasnya
wilayah Islam serta banyaknya pemeluk Islam yang berasal dari non Arab membuat
banyaknya kesalahan dalam membaca teks Alquran

pemerintahan khalifah Ali bin Abi Tholib situasi kekhalifahan Ali bin Abi Tholib dihadapkan
pada persoalan yang rumit gimana Gubernur Syam saat itu muawiyah enggan kan
ketundukannya pada khalifah Ali sebelum dicetuskannya kasus pembunuhan Utsman bin
Affan muawiyah menuntut hukuman bagi para pemberontak yang membunuh Utsman bin
Affan namun menghukum para pemberontak yang sedang menguasai Madinah adalah hal
yang sangat sulit dilakukan oleh khalifah Ali bin Abi Tholib sebab dapat berakibat pada
terjadinya pertumpahan darah terhadap sesama muslim dan Ali bin Abi Tholib berusaha
menghindari itu karena keadaan Madinah sudah tak kondusif maka khalifah Ali
memindahkan ibu kota kekhalifahan Islam ke kufah ke kufah dukungan terhadap khalifah Ali
Bin Abi Thalib sangat tinggi juga merupakan salah satu kota pertama yang dibangun oleh
kekhalifahan Islam sejak masa Umar Bin Khattab.

Sementara itu keputusan Ali dalam menyikapi pemberontak membuat banyak orang Madinah
kecewa terhadap keputusannya di antara mereka adalah sahabat tolhah bin Ubaidillah Zubair
bin awwam dan Ummu Aisyah untuk meyakinkan khalifah agar segera menghukum
pemberontak mereka berangkat ke kufah dengan beberapa pasukan untuk menghadap
khalifah Ali pada dasarnya perbedaan pendapat akan tindakan yang benar dalam menghukum
para pemberontak didasari atas ijtihad para sahabat namun bagi khalifah Ali tidaklah
memungkinkan secara politik untuk menghukum mereka khalifah menyakini solusi
terbaiknya adalah melanjutkan hidup dengan saling memaafkan dan berusaha menyatukan
umat kembali Aisyah berpendapat penyatuan kembali mustahil dilaksanakan tanpa
memperbaiki kesalahan dengan menindak tegas para pembunuh Utsman kedua pendapat
mengandung Kebenaran, Akan tetapi perpecahan politik pasca wafatnya Khalifah Utsman bin
Affan terlalu besar untuk diselesaikan dan perselisihan pun tak dapat terelakkan

Pada tahun 656 masehi kedua pasukan bertemu di dekat basral sahabat tolhah Zubair dan
Aisyah menemui khalifah Ali Bin Abi Thalib agar tidak terjadi pertumpahan darah sesama
muslim pemimpin kedua belah pihak sepakat untuk berdamai meskipun sudah ada negosiasi
antara pemimpin mereka beberapa pihak istri yang tidak taat pada pemimpin pasukan masing-
masing memaksa untuk saling menyerbu terjadilah perang yang dikenal dengan perang Jamal
antara kelompok Ali dengan kelompok sumber bersama dengan tolhah dan Ummu Aisyah di
dalamnya perang Jamal Ini menimbulkan kerugian besar di kedua belah pihak Thoha bin
Ubaidillah dan Zubair bin awwam terbunuh dalam kekacauan Ini sementara khalifah Ali dan
Ummu Aisyah lolos dari pertempuran tetapi mereka sangat menyayangkan perang antar
sesama muslim dapat terjadi sebab ini merupakan perang saudara pertama dalam sejarah
Islam di sisi lain muawiyah Bin Abu Sufyan Gubernur Syam memilih netral dalam konflik
antara Ali Bin Abi Thalib dengan penentangnya namun tetap tak bersumpah setia terhadap
kekhalifahan Ali bin Abi Tholib sampai Ali menghukum pembunuh Utsman bin Affan
kondisi ini membuat khalifah Ali tak bisa memerintah dengan efektif ketika Gubernur terkuat
saat itu muawiyah tak mau tunduk pada otoritas nya akan tetapi khalifah Ali bin Abi Tholib
tetap mempertahankan pendapatnya bahwa menghukum memberontak bukanlah prioritas dan
tak bisa dijalankan dalam keadaan apapun
Kondisi saat itu memang benar-benar membuat khalifah Ali dalam posisi sulit tahun 37
Hijriyah atau 658 masehi terjadinya perang shiffin perang antara kelompok muawiyah dan
kelompok Ali bin Abi Tholib pasukan Ali yang berjumlah lebih banyak berhasil mendesak
pasukan muawiyah namun sebelum peperangan di menangkan pihak kali muncul Amr Bin as
mengajukan perdamaian atau gencatan senjata antara kedua belah pihak untuk menghindari
pertumpahan darah yang lebih besar Amar bin as menderita sakit atau penengah diantara
kedua belah pihak khalifah Ali bin Abu Tholib setuju dengan adanya penyelesaian melalui
tahkim atau arbitrase akhirnya Ali Bin Abi Thalib bertemu dengan muawiyah di suatu tempat
antara Irak dan syam namun apa yang terjadi dan bagaimana hasil dari pertemuan ini sulit
diungkap dalam sejarah namun

Kesimpulannya bahwa kelompok penengah menginginkan solusi untuk menurunkan Ali dan
muawiyah dari kekuasaan lalu melakukan pemilihan khalifah baru saat hasil arbitrase ini
diumumkan kepada kedua belah pihak kelompok pendukung Ali menentang keputusan karena
menganggap terdapat kecacatan dalam hasil arbitrase tersebut Lalu ada pula sekelompok
pendukung Ali lainnya yang justru menentang Ali bin Abi Tholib karena beliau bersedia
menyerahkan kekuasaannya kepada penengah melalui arbitrase hal ini membuat terpecahnya
pendukung Ali bin Abi Tholib kelompok menentang Ali bin Abi Tholib tersebut dijuluki
waris yang artinya orang yang meninggalkan sebab selain menentang Ali mereka juga
menganggap orang-orang yang tak sependapat dengan mereka sebagai kafir khawarij adalah
kelompok pertama dalam sejarah Islam yang telah melepaskan diri dari konsep ketahui Tan
secara umum dan menjadi ancaman baru bagi dunia islam khalifah Ali akhirnya memerangi
kelompok khawarij dan berhasil menghancurkan kelompok utama mereka pada tahun 658
masehi namun bibit-bibit khawarij tetap tersebar secara sembunyi-sembunyi hingga berusaha
melakukan percobaan pembunuhan kepada muawiyah dan khalifah Ali sekaligus

Benar saja percobaan pembunuhan terhadap kedua tokoh tersebut dilakukan pada tahun 661
masehi namun kelompok khawarij gagal membunuh muawiyah karena dijaga ketat oleh
Pasukan Pengawal pribadi muawiyah berbeda dengan khalifah Ali Bin Abi Thalib yang tidak
memiliki pengawal pribadi ia mengikuti jalan para khalifah sebelumnya ia hidup seperti
rakyat biasa Hal inilah yang dimanfaatkan kelompok khawarij seorang tokoh khawarij
bernama Abdurrahman Bin muljam berhasil membunuh khalifah Ali bin Abi Tholib saat
sedang menuju Masjid Agung kufah dunia islam bergabung dengan terbunuhnya khalifah Ali
Bin Abi Thalib lalu Putra Ali Bin Abi Thalib diangkat menjadi khalifah Ia adalah Hasan bin
Ali atau saudara kembar Husein bin Ali wafatnya khalifah Ali Bin Abi Thalib masih
menyisakan perselisihan antara pendukungnya dengan pendukung muawiyah di Syam
khalifah Hasan bin Ali melihat keadaan yang tidak menentu antara sesama muslim di mana
kaum muslimin telah lama bertikai antara sesama mereka sendiri

Sejak wafatnya Utsman bin Affan Ia melakukan hal luar biasa dalam sejarah kepemimpinan
islam Hasan bin Ali menyerahkan jabatan khalifah kepada muawiyah Bin Abu Sufyan
padahal Ia hanya beberapa bulan saja menjadi khalifah penyerahan jabatan khalifah dari
Hasan bin Ali kepada muawiyah bin Abi Sufyan dikenal dengan nama jamaah atau tahun
persatuan sebab dengan adanya peristiwa Amul jama'ah membuat berakhirnya Perang
Saudara di kalangan kaum muslimin peristiwa Amul jama'ah terjadi pada tahun 61 Hijriyah
atau 661 masehi Sejak saat itulah secara resmi kekhalifahan berpindah ke dengan muawiyah
Bin Abu Sufyan sekaligus pindahnya pusat kekhalifahan Islam dari kufah ke damaskus 

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TERKAIT DENGAN PENJELASAN


MATERI PADA BAHAN AJAR 

KELEBIHAN

- Materi dalam video sangat memberikan informasi yang sangat bermanfaat, kita bisa tahu
tentang kekhalifan Ali bin Abi Thalib

- Materi yang disampaikan dalam video sangat runtut penjelasannya

- Materi bisa dijadikan sebagi bahan ajar di sekolah 

KEKURANGAN 

- penjelasan materi dalam video terlalu cepat 

- materi tidak kurang hanya saja terkadang pada saat pemutaran video suara musik terlalu keras
dibanding dengan suara pemapar materi.

D. KAITAN ISI BAHAN AJAR DENGAN NILAI MODERASI BERAGAMA


kaitan isi bahan ajar dengan nilai moderasi beragama pada jurnal Kekhalifahan Ali bin Abi
Thalib yaitu Untuk menghindari kesalahan fatal dalam bacaan Al Quran dan hadits, Khalifah Ali
bin Abi Thalib memerintahkan Abu Aswad ad Duali untuk mengembangkan pokok-pokok ilmu
nahwu, yaitu ilmu yang mempelajari tata bahasa Arab. Keberadaan ilmu nahwu diharapkan dapat
membantu orang-orang non-Arab dalam mempelajari sumber utama agama Islam, yaitu Al
Quran dan hadits.

Anda mungkin juga menyukai