Anda di halaman 1dari 3

AKIDAH AKHLAK

1.Kebijakan birokrasi yang dilakukan Utsman bin Affan memicu ketidakpuasan sebagian umat Islam,
sehingga terjadilah pemberontakan yang mengakibatkan terbunuhnya Utsman bin Affan yang dalam
sejarah Islam dikenal dengan kejadian al-fitnah al-kubra. Dari kejadian inilah kemudian memicu
perpecahan Islam. Analisislah kejadian tersebut sehingga dapat memicu perpecahan umat Islam!

Jawaban : Al fitnah Al kubro adalah peristiwa pemecah politik pada zaman Utsman bin Affan
mengakibatkan terbunuhnya Utsman bin Affan. Utsman bin Affan meninggal dalam keadaan membaca
Alquran, dibunuh oleh pemberontak hanya karena isu dan provokasi jahat dari Abdullah bin Saba yang
berasal dari Yahudi. Abdullah bin Sabak menyebarkan provokasi bahwa Utsman bin Affan memerintah
secara nepotisme karena Usman mengangkat pejabat dari kalangan keluarga. Penduduk melakukan demo
mengepung rumah Utsman bin Affan dengan niat melengserkan dan membunuh Utsman bin Affan. lalu
setelah itu terjadi pengangkatan Ali dengan aklamasi atau pemilihan terbuka.

2. Pada saat perang Ṣiffin, pasukan Ali bin Abi Ṭālib hampir mendapatkan kemenangan, namun pada saat
itu ada tawaran damai yang disampaikan oleh Mu’awiyah bin Abi Shufyan yaitu dengan perundingan
atau tahkīm. Pada awalnya, Ali bin Abi Ṭālib enggan menerima tawaran tersebut. Namun karena adanya
desakan yang kuat dari sebagian anggota pasukannya, maka akhirnya Ali bin Abi Ṭālib menerima
tawaran perundingan tersebut. Mengapa Ali bin Abi Ṭālib menerima usulan diadakannya tahkīm? berilah
alasan yang kuat!

jawaban : Setelah Utsman bin Affan wafat kekhalifahan diganti Ali bin Abi Thalib tetapi segera Dia
mendapat tantangan dari Thalhah dan Zubair dari Mekah yang mendapat dukungan dari Aisyah. Gerakan
ini dapat dipatahkan oleh ahli dalam pertempuran di Irak tahun 656 M. Thalhah dan Zubair mati terbunuh
dan Aisyah yang masih hidup dikirim kembali ke Mekah. Lalu ada tantangan berikutnya dari Muawiyah
yang menuntut kepada Ali bin Abi Thalib supaya menuntaskan kasus pembunuhan Utsman bin Affan
bahkan ia menuduh Ali ikut campur dalam pembunuhan Usman. lalu terjadi pertempuran antara pasukan
Ali bin Abi Thalib dan muawiyah bin abu Sufyan di Shiffin karena Muawiyah terdesak Amr bin Ash
mengangkat Alquran ke atas sebagai tanda damai pasukan Ali bin Abi Thalib ada yang menerima dan
menolak perdamaian tersebut. abu Musa mengumumkan bahwa putusan menjatuhkan dua pembuka
tersebut tetapi Amr bin ash mengumumkan hanya menyetujui penjatuhan Ali bin Abi Tholib tetapi tidak
penjatuhan muawiyah sehingga peristiwa ini merugikan Ali bin Abi Thalib dan menguntungkan
muawiyah. Sikap Ali bin Abi Thalib yang mau mengadakan arbitrase menyebabkan pengikutnya terbelah
menjadi dua golongan yang menerima dan golongan yang menolak. Golongan yang menolak
menyalahkan Ali serta memisahkan diri dari bagi barisan Ali bin Abi Thalib yang disebut dengan kaum
khawarij. Akhirnya Ali bin Abi Thalib menerima diadakannya Tahkim karena desakan dari golongan dan
beliau tidak ingin ada pertumpahan darah.

3.Diantara alasan Mu’awiyah bin Abu Shufyan tidak berbaiat kepada Ali bin Abi Ṭālib adalah adanya
kekhawatiran hilangnya Jabatan gubernur di Damaskus yang dipegangnya sejak pemerintahan Khalifah
Umar bin Khaṭab. Kemudian merembet kepada tuntutan kepada Ali bin Abi Ṭālib untuk mengungkap dan
mencari pembunuh Utsman bin Affan, sehingga terjadilah perang Ṣiffin. Kritisilah permasalahan tersebut
sehingga jelas pokok persoalan yang menyebabkan terjadinya perpecahan di kalangan umat Islam!
jawaban : dikarenakan terbaginya umat islam menjadi 2 yaitu golongan mu'awiyyah dan golongan ali,
pada saat masa khalifah ustman mu'awiyyah sudah dipercaya menjadi gubernur di damaskus. ketika
sahabat utsman wafat dia mewasiatkan kekhalifahan kepada ali bin abi thalib sebenarnya sudah terjadi
banyak konflik ketika awal masa kekuasaan ali bin abi thalib akhirnya golongan pengikut mu'awiyyah
mendapatkan dukungan dari mu'awiyah sendiri dan dari masyarakat kota karbala yang akhirnya
membunuh ali ketika perjalan kekota karbala setelah wafatnya ali bin abi thalib terpecahlah islam menjadi
beberapa golongan

4.Diantara pasukan Ali bin Abi Ṭālib ada yang tidak menerima hasil tahkīm. Namun dalam
perkembangannya, kelompok ini tidak hanya memusuhi kelompok Ali bin Abi Ṭālib tetapi juga
memusuhi kelompok Mu’awiyah. Mengapa demikian, berilah alasan yang kuat!

Jawaban : Alasan yang membuat kelompok Khawariz membenci kelompok Muawiyah karena persoalan
politik. Di mana mereka bertentangan dengan kelompok Muawwiyah yang mendukung pihak opisis yang
berlainan dengan kelompok pendukung Ali. Mereka pada awalnya mendukung Ali bin Abi Thalib tetapi
karena tidak menerima hasil perundingan atau tafkhim pada perang Shiffin, mereka akhirnya memisahkan
diri dan juga membenci kelompok Ali bin Abi Thalib.Kelompok Khawarij keluar dari kelompok Ali bin
Abi Thalib karena tidak menerima hasil tafkhim yang terjadi antara kelompok yang berselisih pada
perang Shiffin. Mereka tidak setuju Muawwiyah menjadi khalifah selanjutnya. Kelompok Khawarij
sangat membenci kelompok Muawwiyah dan bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa kelompok
Muawwiyah itu golongan orang yang kafir.

5.Perang Ṣiffin sangat merugikan kelompok Ali bin Abi Ṭālib. Namun demikian, diantara pendukungnya
ada yang tetap setia kepada Ali bin Abi Ṭālib . Mengapa mereka tetap setia kepada Ali bin Abi Ṭālib ?

Jawaban : sebagai respon atas penerimaan ali terhadap arbitrase yang diatwarkan Mu'awiyah , pasukan
Ali di ceritakan terpecah menjadi dua, satu kelompok mendukung sikap Ali kelak disebut Syi'ah dan
kelompok lain menolak sikap Ali, kelak disebut Khawarij.

Kaum Syi'ah mempunyai lima prinsip utama itu adalah:

Al tauhid

Kaum syi'ah mengimani sepenuhnya bahwa Allah itu ada, Maha esa, tunggal, tempat bergantung, segala
makhluk, tidak beranak, tidak diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang menyamainya. Dan juga
mereka mempercayai adanya sifat-sifat Allah.

Al'adl

Kaum Syi'ah mempunyai keyakinan bahwa Allah Maha Adil. Allah tidak melakukan perbuatan Dzalim
dan perbuatan buruk, ia tidak melakukan perbuatan buruk karena ia melarang keburukan, mencela
kezaliman dan orang yang berbuat dzalim.

Al Nubuwwah

Kepercayaan Syi'ah terhadap para nabi- nabi juga tidak berbeda dengan keyakinan umat muslim yang
lain. Menurut mereka, Allah mengutus sejumlah nabi dan rasul ke muka bumi untuk membimbing umat
manusia.
Al imamah

Menurut Syi'ah, Imamah berarti kepemimpinan dalam urusan agama dan dunia sekaligus, ia pengganti
rasul dalam memelihata Syari'at,melaksanakan Hudud, dan mewujudkan kebaikan dan ketentraman umat.

Al Ma'ad

Ma'ad berarti tempat kembali (hari terakhir), kaum Syi'ah sangat percaya sepenuhnya akan adanya hari
akhirat, bahwa akhirat itu pasti terjadi.Menurutnya pandangan Syi'ah ini sejalan dengan Isyarat- isyarat
yang diberikan Nabi SAW, pada masa hidupnya. Kisah dahulu nabi pada saat itu mengatakan bahwa
orang yang pertama menemui ajakannya akan menjadi penerus dan pewarisnya. Sepanjang kenabian
Muhammad, ALI lah yang merupakan orang yang luar biasa.

KELOMPOK 7

1. Dwi Nur Amalia 16


2. Nova Nuraini 28
3. Sahagara Agisti M.30
4. Shelsa Naura A R.32

Anda mungkin juga menyukai