i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..............................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
Latar Belakang....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................5
Perpecahan Umat Islam Pada Masa Khlaifah Ali Bin Abi Thalib .........7
Kesimpulan..............................................................................................12
Saran .......................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
pertikaian antar aliran. Munculnya beberapa aliran baru ini ada yang aneh
yang dipahami oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW., tabiin dan
1
Kufah, Basrah dan Fustat. Golongan Khawarij didominasi oleh
Abi Thalib maka secara sosial dan politik dalam tubuh Islam yang
beberapa golongan yang saling berseteru (Ahmad, 2000: 53) yaitu: (1)
kepada khalifah). Khawarij memilih jalan yang lebih radikal, ekstrim dan
Abi Sufyan sebagai khalifah yang baru dan kelompok yang bersikap netral
2
pendukung Muawiyah bin Abi Sufyan, Murjiah dan Ahlus Sunnah Wal
yang seputar akidah dan ada pula yang merupakan gabungan dari
berseteru bukan hanya dalam hal politik namun juga dalam hal teologi
(Yatim, 2003: 82). Masalah tersebut sangat penting dibahas karena pasca
berbagai macam pertentangan dan konflik dimasa Khalifah Ali bin Abi
Thalib hingga munculnya babak baru dalam sejarah Islam dengan adanya
Jazirah Arab”, karena pada masa Ali bin Abi Thalib Muslimin mengalami
yang dialami oleh Muslimin selama Kekhalfahan Ali bin Abi Thalib.
3
Islam pada masa Kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (35 – 41 H / 656 – 661
M) di Jazirah Arab.
4
BAB II
PEMBAHASAN
mendesak agar Ali dibaiat sebagai khalifah. Dalam suasana kacau, Ali pun
sebelumnya diangkat oleh Usman bin Affan. Ia juga mengambil alih tanah
bin Khattab. Pemberontakan yang dihadapi Ali bin Abi Talib di antaranya
datang dari Talhah, Zubair, dan Aisyah. Mereka mengecam Ali yang tak
Ali yang ingin menghindari perang, mengirim surat ke Talhah dan Zubair
5
keduanya menolak. Maka pertempuran hebat pun meletus. Pertempuran itu
dikenal dengan nama Perang Jamal (unta) karena Aisyah menunggang unta.
Keduanya bertempur dan dikenal dengan nama Perang Siffin. Perang ini
Al Khawarij atau orang-orang yang keluar dari barisan Ali bin Abi Talib.
Masa kepemimpinan yang penuh gejolak ini membuat tak banyak warisan
yang ditinggalkan Ali. Salah satu dari sedikit warisan itu yakni
dari luar Arab dapat mempelajari Al-Quran dan Al-Hadis dengan benar. Ali
juga membangun kota Kufah di Irak sebagai pusat pemerintahan dan pusat
Saba' al-Yahudi yang menyusup barisan tentara Ali bin Abi Talib Al
Khawarij, orang-orang yang keluar dari barisan Ali bin Abi Talib Ini
6
menyebabkan tentara makin lemah. Hingga pada 20 Ramadan 40 H atau
660 M, Ali bin Abi Talib dibunuh oleh Abdullah bin Muljam.
D. Perpecahan Umat Islam Pada Masa Khlaifah Ali Bin Abi Thalib
dalam satu akidah dan satu syariat. Jika terdapat hal-hal yang
menjadi pegangan dan ditaati oleh para sahabat. Awal mulanya perselisihan
atas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib, juga mengenai ilmu kalam yang
muncul pertama kali adalah persoalan siapa yang disebut keluar dari agama
dikatakan oleh Hudhari Bik. Hal itu yang menjadi sebab perpecahan
pendapat kaum muslimin, yaitu satu golongan yang dendam atas Utsman
bin Affan dan mereka adalah orang-orang yang membai’at Ali bin Abu
Thalib ra., dan satu golongan yang dendam atas terbunuhnya Utsman dan
mereka adalah golongan yang mengikuti Muawiyah bin Abu Sufyan ra.
7
perang antara kubu Ali dengan kubu Aisyah dan perang Shiffin yaitu
perang antara kubu Ali dengan kubu Mu’awiyah. Berawal dari itulah
yakni Khawarij. Ialah suatu sekte atau aliran pengikut Ali bin Abi Thalib
keputusan Ali yang menerima arbitrase (tahkim) dalam perang Shiffin pada
ibn al-Ash, Abu Musa al-Asy`ari dan orang-orang yang menerima abitrase
apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang
diatas bahwa persoalan kalam yang pertama adalah persoalan siapa yang
telah keluar dari Islam dan siapa yang bukan bagian dari mereka. Khawarij
8
sebagaimana telah disebutkan, mereka memandang bahwa orang-orang
Persoalan ini telah menyimpulkan tiga aliran teologi dalam Islam, yaitu :
dalam arti telah keluar dari agama Islam, atau tegasnya murtad dan
wajib dibunuh.
atau menghukumnya.
mereka, orang yang berdosa besar bukan kafir, tetapi bukan pula
dua posisi).
Dalam dunia Islam, timbul pula dua aliran teologi yang terkenal dengan
9
Aliran Mu’tazilah yang bercorak rasional mendapat tantangan keras dari
al-Asy’ari (935 M). Di samping aliran Asy’ariyah, timbul pula suatu aliran
ini didirikan oleh Abu Mansur al-Maturidi (w. 944 M). Aliran ini kemudian
hanya dalam sejarah. Adapun yang masih eksis hingga sekarang adalah
berpecah-belah.
neraka, kecuali satu golongan saja yang selamat, yaitu golongan al-
10
golongan tersebut ialah golongan yang selamat dari siksaan api neraka,
11
BAB III
Rasulullah SAW., sebagai seorang nabi dan rasul tentu tidak dapat
digantikan oleh siapapun, tetapi posisi sebagai kepala negara dan kepala
lain seperti sosial dan budaya juga ikut menambah kerumitan dalam
perbedaan pembagian jabatan antar kabilah dan adanya infiltrsi budaya dari
luar Islam menjadi pembeda dalam hal pemilihan khalifah. Ali yang terpilih
tiga kelompok dalam menyikapi tahkim. Syiah yang mendukung Ali dan
12
mendukung pemerintahan Ali. Permasalahan yang kian kompleks
perang Nahrawan.
mengembangkan pemahaman politik. Ali bin Abi Thalib wafat pada tahun
golongan yang lebih kecil dan spesifik. Perpecahan antar golongan Islam
tidak hanya terbatas pada unsur politik tetapi juga menyinggung unsur
teologi / kalam.
13