Anda di halaman 1dari 7

Sejarah dan latarbelakang Lahirnya Ilmu Kalam

Laessach M. Pakatuwo

Bosowa School Makassar


Email: Essachmoch@gmail.com

P-ISSN : 2745-7796

Abstract. Artikel ini membahas sejarah dan latarbelakang lahirnya Ilmu Kalam. Setelah wafatnya Nabi
Muhammad saw, banyak permasalahan ummat dijawab melalui tafsir-tafsir yang dibuat oleh Sahabat, yang
tentunya tidak tunggal. Artikel ini dimulai dari konflik Sahabat Ali dan Utsman yang awalnya merupakan
konflik politik lalu merembes ke isu teologi.
Keywords: Sejarah. Ilmu Kalam

http://jurnal.staiddimakassar.ac.id/index.php/aujpsi
PENDAHULUAN terkhusus pada pemerintahan Utsman bin Affan
dan Ali bin abi Thalib. Setelah itu, diulas pula
Persoalan teologi bukan lagi hal yang mengenai latarbelakang kemunculan aliran-aliran
baru dalam kehidupan sekarang. Mengapa tidak, teologis dalam Islam.
kerap kali kita menyasikan berbagai pergolakan PEMBAHASAN
dalam dinamika masyarakat yang tidak lain Konflik Pada Masa kekhalifaan Utsman bin
merupakan masalah-masalah seputar agama Affan Hinggga Ali bin Abi Thalib
terkhusus teologi. Tema ini sangat menarik Seperti halnya ilmu-ilmu keislaman
diangkat, untuk melirik kembali berbagai lainnya, Ilmu Kalam dan Teologi Islam dapat
persoalan-persoalan yang muncul pada saman dipastikan secara historis baru muncul beberapa
kekhalifaan sebagai bahan acuan kita untuk dekade setelah Rasulullullah SAW meninggal.
melihat lebih dalam serta dari berbagai sudut Namun jika dibandingkan dengan ilmu-ilmu
pandang untuk menilai atau berkomentar keislaman lainnya, Ilmu kalam atau teologi Islam
mengenai berbagai sekte atau aliran-aliran muncul sebagai akibat dari perpecahan sosial-
keagamaan seperti yang masih eksis hingga hari keagamaan dalam tubuh ummat Islam.
ini. Kekacauan sosial-keagamaan yang dimaksudkan
Seringnya timbul masalah keagamaan di diawali dengan peristiwa pembunuhan Utsman
tengah-tengah masyarakat dikarenakan setiap bin Affan (664-655 SM), yang mana dalam
masyarakat akan menghayati dan merespon pengistilaan populer dalam sejarah kita kenal
ajaran Islam dengan cara yang berbeda, atau dengan istilah al-fitnah al-kubra (fitnah besar).
kerap kali dikarenakan pada perbedaan paham Dalam pandangan Nurcholis Majid (1939-2005),
dan aliran yang mereka anut. Meskipun fitnah besar tersebut merupakan pijakan
mayoritas umat Islam mengaku mempraktikan pertumbuhan dan polarisai masyarakat dan
sunnah-sunnah nabi Muhammad SAW, namun agama Islam ke dalam berbagai bidang seperti
secara ideologi dan emosional terikat dengan politik, sosial dan paham keagamaan. Dengan
aliran-aliran yang berbeda. demikian, penulis dalam hal ini menjadikan
Olehnya itu artikel ini akan disajikan pembunuhan khalifah ke tiga sebagai titik tolak
bagaimana sejarah lahirnya aliran-aliran ilmu dalam melakukan pelacakan-pelacakan historis
kalam. Yang mana yang diawali dengan konflik- pembentukan dan perkembangan ilmu kalam atau
konflik sosial yang terjadi di tengah umat Islam, teologi dalam Islam.
kemudian bertransformasi dan merambah ke Pemerintahan khalifah Utsman bin Affan
dalam perbedaan menginterpretasikan paham berlangsung selama 12 tahun. Dimana tahun-
keagamaan. Untuk memfokuskan konflik tahun terakhir dari masa kekhalifaannya banyak
tersebut, maka artikel ini mengulas lebih dekat dari kalangan umat Islam yang muncul perasaan
kepada konflik di era Khulafaurrasyidin, tidak puas dan kecewa terhadapnya. Pandangan
Sejarah dan Latarbelakang Lahirnya Ilmu Kalam — Pakatuwo 2

semacam itu muncul sebagai akibat dari langkah menawarkan tawaran solusi kompromi, akan
dan kebijakan politiknya, yang sebagaian besar tetapi langkah itu tidak berhasil dan pada tahun
kalangan umat Islam menilainya sebagai 656 M mereka berhasil melakukan pembunuhan
“Nepotisme”. Umat pada saat itu merasakan kepada khalifah Ustman bin Affan.
kepemimpinan pada masa Utsman sangat berbeda Setelah Utsman bin Affan wafat,
dengan kepemimpinan dua khalifah sebelumnya masyarakat pada waktu itu beramai-ramai
yakni Abu Bakar Ash-Shiddiq (573M-634 M) membaiat Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah
dan Umar bin Khattab (584-644 M). Selain yang ke empat, meskin dalam beberapa literatur
dikarenakan umurnya sudah lanjut (diangkat dikatakan bahwa pembaiatan ini tidak diikuti
menjadi khalifah saat usianya 70 tahun) dan pernyataan baiat setia ummat Islam secara bulat
sifatnya yang lemah lembut faktor lain yang dan utuh. Hal ini dikarenakan kelompok tertentu
menyebabkan banyaknya rakyat yang kecewa dari bani Umayyah yang dipimpin oleh
yakni kebijaksanaannya yang mengangkat Muawiyah bin Abi Sufyan (602-680 M) gubernur
keluarga dalam kedudukan tinggi. Salah satu Damaskus, menangguhkan baiatnya hingga Ali
diantaranya adalah Marwah ibn Hakam (623-685 bin Abi Thalib menangkap dan mengadili para
M), dialah pada dasarnya menjalankan pihak yang diduga sebagai aktor di balik
pemerintahan sedangkan Utsman hanya terbunuhnya Ustman bin Affan. Selain itu, juga
menyandang gelar Khalifah. beberapa riwayat mengatakan bahwa beberapa
Setelah banyaknya anggota keluarga tokoh sahabat seperti Talhah dan Zubair bersedia
Utsman yang menduduki jabatan-jabatan penting membaiat jika mereka sudah diangkat sebagai
dalam pemerintahan, harta kekayaan negara gubernur di Kufah dan Basrah. Pengukuhan Ali
dibagi-bagi tanpa terkontrol oleh Utsman sendiri, bin Abi Thalib tidak semulus pengukuhan tiga
serta beliau juga dipandang tidak tegas dengan khalifah sebelumnya. Ali dibaiat di tengah-
bawahannya yang melakukan kesalahan. Di luar tengah suasana berkabung atas meninggalnya
dari persoalan tersebut, tanpa mengingkari jasa Utsman serta beberapa kekacauan dan
dan keistimewaannya sebagai seorang sahabat, pertentangan berbau politisi lainnya. Dalam
bukan berarti bahwa pada masa pemerintahannya sejarah dicatat masa pemerintahan Ali hanya
Utsman tidak melakukan kegiatan yang berimbas berlangsung selama 6 tahun, selama masa
pada kemaslahatan rakyatnya. Dalam hal ini pemerintahannya ia menghadapi berbagai macam
usman berjasa membangun bendungan untuk pergolakan dan jauh dari kata stabil.
menjaga arus air serta mengatur pembagian air ke Setelah menduduki kekhalifaan, sebagai
kota, ia juga membangun jalan, jembatan, serta langkah pertama, Ali memecat para gubernur
memperluas mesjid nabi di Madina. yang diangkat oleh Utsman, yang menurutnya
Berdasarkan kebijakan-kebijakan politis karena keteledoran para gubernur inilah yang
di atas, yang oleh banyak tokoh dan pembesar menyebabkan kebanyakan masyarakat
umat Islam pada saat itu dipandangnya sebagai mengalami pemberontakan. Selain itu, beliau
tindakan yang kurang adil dan bijaksana. Maka juga menarik kembali tanah yang dihadiahkan
sebagai dampak dari kebijakan tersebut, Ustman Utsman kepada para keluarga dan kaum
bin Affan dihadapkan pada berbagai protes dari kerabatnya tanpa alasan yang benar, memberi
hampir seluruh kalangan umat Islam pada saat kaum muslimin tunjangan yang diambil dari
itu, termasuk di dalamnya kelompok-kelompok baitulmal, seperti yang telah dilakukan pada masa
yang semula memberi dukungan terhadap Abu Bakar, tata laksana pemerintahan untuk
dirinya. Awalnya para pemprotes tersebut hanya mengembalikan kepentingan ummat, serta
menghendaki Utsman bin Affan untuk mundur mengatur meninggalkan kota Madina dan
dari jabatan kekhalifaannya, hanya saja lama menjadikan Kufa sebagai Pusat Pemerintahan.
kelamaan sebagian kelompok umat Islam dari Pemberontakan pertama diawali oleh
garis keras secara ekstrim menuntut agar Utsman Thalhah dan Zubair. Hal yang mendasari dibalik
bin Affan disingkirkan dengan paksa. Dalam pemberontakan itu bahwasanya Ali tidak mau
beberapa literatur menyebutkan bahwa sejumlah menghukum para pembunuh Utsman dan mereka
pembesar sahabat waktu itu seperti Ali bin Abi menuntut bela terhadap darah Utsman yang
Thalib (559-611 M) telah berusaha menghalangi ditumpahkan secara salim. Penolakan ini
kelompok ekstrimis dari Mesir tersebut dengan kemudian tersampaikan kepada Aisyah yang
dalam sejarah beliau pulang dari Mekah yang seluruh umat Muslim. Tetapi rupanya Muawiyah
tidak tahu mengenai kematian Utsman, sementara tetap bersikeras menolaknya dengan alasan, ia
Talhah dan subair waktu itu dalam perjalanan tidak akan membaiat Ali sebelum pembunuh
menuju bazrah. Dalam hal ini Sitti Aisyah pun Utsman dihukum.
bergabung dalam pemberontakan tersebut. Melihat situasi yang semakin memanas,
Dalam beberapa literatur, Ali sangat Ali meminta kepada pasukannya agar segera
ingin menghindari perang. Dia kemudian bersiap-siap. Dalam sejarah mengatakan ada
mengirim surat kepada Thalhah dan Zubair agar 50.000 orang memenuhi seruan Ali tersebut
keduanya mau berunding dan menyelesaikan kemudian berkumpul disekitarnya dan bersiap
perkara tersebut secara damai. Tapi, ajakan Ali berangkat ke Suriah. Di lain pihak Muawiyah
tidak diindahkan oleh Thalhah dan Zubair yang juga segara mempersiapkan kekuatan yang lebih
kemudian berujung pada pertempuran yang besar, dan cepat-cepat berangkat menempati
sekarang ini dalam sejarah kita kenal sebagai posisi yang strategis di seberang Siffin. Ketika
perang Jamal (perang Unta 36 H). Perang ini kedua pasukan sudah hampir berhadapan, Ali
kemudian dimenangkan oleh Ali. Dilain pihak masih mengirim 3 orang juru runding kepada
Thalhah dan Zubair terbunuh ketika hendak Muawiyah, tetapi jawaban Muawiyah masih tetap
melarikan diri, sedangkan Aisyah ditawan dan pada tuntutannya, tanpa kompromi. Pada
dipulangkan ke Madinah. akhirnya peperangan ini pun terjadi di kota Siffin
Dilain situasi, kebijakan-kebijakan yang pada tahun 37 H yang hampir saja dimenangkan
coba dirintis oleh Ali juga mengalami oleh ke Khalifah Ali.
perlawanan dari gubernur Damaskus yang saat Muawiyah pada situasi yang sudah
itu dijabat oleh Muawiyah serta sejumlah bekas terpojok, dari kubunya muncul seorang politikus
pejabat tinggi yang merasa kehilangan ulung yang cukup terkenal di Semenanjung Arab,
kedudukan dan kejayaannya. Utsman adalah ia adalah Amr bin Ash. Ia kemudian
kerabatnya dan sebagai kepala baru dinasti menyarankan kepada Muawiyah agar pasukannya
Umayyah, Muawiyah dalam hal ini merasa yang berada pada barisan terdepan agar mengikat
bertanggung jawab untuk membalas kematian mushaf Qur’an ke ujung tombak sebagai tanda
kerabatnya itu. Disamping itu ia juga didukung perang harus dihentikan dan segera dilaksanakan
oleh beberapa suku mekah yang kaya serta orang- perundingan dengan keputusan berdasarkan
orang Arab suriah yang menghargai hukum Qur’an. Dalam sejarah, cara ini kita kenal
kepempinannya yang kuat dan bijak sana. Ali dengan istilah tahkim. Khalifah Ali menyadari
pada awalnya tidak mengambil langkah apapun bahwa hal itu merupakan siasat dan hanya
terhadapnya. Hal ini dimungkinkan bahwa Ali permainan politik belaka dari pihak Muawiyah.
menaruh simpati yang besar atas posisi Tetapi sebagaian pemuka dari pasukan Ali tidak
Muawiyah yang sedang berkabung, di samping sependapat, mereka sudah jemu berperang dan
itu menurutnya memalukan jika para kerabat dan siap melakukan perundingan, mengingat perang
sahabat Nabi saling menyerang satu sama lain. ini sudah berlangsung selama tiga bulan lamanya.
Apa lagi salah satu misi Nabi Muhammad adalah Perbedaan pendapat dikubuh Ali telah
untuk mempromosikan kesatuan dan memadukan menimbulkan ketidak serasian, antara Ali yang
umat Islam sehingga mencerminkan keesaan ingin terus berperang karena menganggap hal
Tuhan. yang ditawarkan Muawiyah hanyalah sebuah
Sebelum perang Siffin terjadi, Ali kerap siasat dan sebagaian pengikutnya yang setuju
kali mengutus utusannya kepada Muawiyah agar dengan gencatan senjata.
berdamai, namun hal ini tidak membuahkan apa- Akhirnya perundingan damai
apa. Dalam pandangan Ali, jika dibiarkan seperti berlangsung pada bulan Ramadhan 24 H. Maka
ini terus akan sangat berbahaya. Seluruh setiap kubuh menunjuk seorang juru bicara yang
kedaulatan Islam sudah berada di bawah satu akan menjadi penengah dalam perundingan. Dari
bendera kecuali Muawiyah. Ali memang pihak Muawiya dipilihnya Amr bin Ash
berinisiatif ingin menyelesaikan masalah ini sedangkan dari pihak Ali diusulkan Abdullah bin
dengan damai, berapapun harga yang harus Abbas, tetapi lagi-lagi pilihan Ali itu diprotes
dibayar. Maka ia kembali mengirim surat kepada oleh sebagian tentaranya, dengan alasan bahwa
Muawiyah dan meminta agar ia mau Abdullah bin Abbas adalah kerabat Ali, putra
membaiatnya demi kepentingan Islam dan pamannya. Pada akhirnya, dari kubu Ali
Sejarah dan Latarbelakang Lahirnya Ilmu Kalam — Pakatuwo 4

dipilihlah Abu Musa al-Asy,ari, yang pada mereka dihentikan. Dengan syarat, Muawiyah
dasarnya kedua utusan ini memiliki watak yang menguasai Suriah tanpa campur tangan dari
sangat bertolak belakang. Amr bin Ash dikenal Amirul Mukminin. Di tahun selanjutnya yakni 40
dengan kepandaian siasatnya sementara Abu H, tiga orang Khawarij diutus untuk membunuh
Musa adalah orang lurus, rendah hati serta Muawiyah, Ali serta dua orang juru bicaranya
mengutamakan kedamaian. saat arbitrase. Ketiganya gagal terbunuh kecuali
Dalam beberapa litareratur dijelaskan Ali. Dalam sejarah dikatakan saat Ali hendak
bahwa ketika perundingan selesai Abu Musa membangunkan orang-orang untuk shalat ketika
meminta kepada Amr bin Ash, agar ia menjelang fajar, dua orang Khawarij
mengumumkan hasil kepetusan itu. Tetapi Amr mengikutinya kemudian mereka membunuhnya
dalam hal ini, yang konon dengan kerendahan di depan pintu Mesjid Kufah. Ali wafat tepatnya
hati dan hormatnya agar Abu Musa yang maju tanggal 14 Ramadhan 40 H/ 661 M.
terlebih dulu menyampaikan hasil tahkim Selanjutnya kedudukan Ali sebagai
tersebut. Abu Musa pun maju dan berkata khalifah dijabat oleh anaknya, Hasan selama
dihadapan para tentara, “setelah kami beberapa bulan. Dikarenakan Hasan ternyata
mengadakan pembahasan, kami tidak lemah dan dilain pihak Muawiyah semakin kuat,
menemukan jalan keluar yang lebih baik guna maka hasan membuat perjanjian damai.
mengatasi kemelut ini selain mengambil langkah Perjanjian inilah yang membuat umat Islam
ini demi kebaikan kita semua, yaitu kami sudah kembali bersatu dalam kepempinan politik di
sama-sama memecat Ali dan Muawiyah yang bawah Muawiyah bin Abu Sufyan. Di samping
selanjutnya kita kembalikan ke majelis syura itu Muawiyah juga menjadi pemimpin absolut
diantara kaum Muslimin sendiri.” Setelah itu dalam Islam tahun 41 H. Tahun persatuan inilah
Amr bin Ash maju dan berkata, “Abu Musa telah yang pada akhirnya dikenal dalam sejarah
memecat sahabatnya itu, dan saya iku memecat sebagai tahun jamaah, dan dengan ini berakhirlah
orang yang telah di pecatnya, tetapi saya akan masa Khulafaur Rasyidin dan dimulailah
mengukuhkan sahabat saya Muawiyah. Dia kekuasaan Bani Umayya dalam sejarah politik
adalah wakil Utsman bin Affan dan yang paling Islam.
berhak menuntut itu. Dialah yang paling tepat
untuk kedudukan itu.” Abu Musa memprotes Implikasi Timbulnya Aliran-Aliran Ilmu
tindakan Amr itu sebagai sebuah penipuan. Kalam.
Dalam beberapa pihak suriah bersuka ria. Mereka Seperti yang telah dipaparkan di atas.
mengelu-elukan muawiyah dan langkah yang Perang yang berakhir dengan tahkim, ternyata
paling awal dilakukan Muawiyah yakni tidak menyelesaikan masalah antara kedua belah
mengukuhkan dirinya sebagai khalifah. pihak yakni pihak Ali bin Abi Thalib dan
Tahkim yang pada awalnya ditempuh Muawiyah bin Abi Sofyan. Sebaliknya justru
untuk mempertemukan kedua belah pihak yang menimbulkan pihak yang ketiga yakni dari
berperang sehingga diharapkan terciptanya golongan Khawarij, yaitu orang-orang yang
persatuan dikalangan umat Islam, justru lebih keluar dari barisan Ali. Maka dapat kita lihat
buruk. Sejarah mencatat bahwa penyelesaian bahwa di akhir pemerinahan Ali bin Abi Thalib,
sengketa dengan cara tahkim antara Ali bin Abi umat Islam terpecah menjadi tiga kekuatan
Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan, ternyata politik, yaitu Muawiyah, Syi’ah (pengikut Ali)
tidak mampu memperjernih persoalan. dan Khawarij. Terbentuknya kelompok khawarij
Sebaliknya, kondisi pertikaian bertambah ini juga berimbas pada melemahnya kekuatan
runcing. Bagaimanapun dalam peristiwa tersebut pasukan Ali bin Abi Thalib.
Ali bin Abi Talib merasa dirugikan. Muawiyah Sebagian kelompok Khawarij ini sewaktu
yang semula kedudukannya hanya sebagai masih pengikut imam Ali, dikenal dengan nama
gubernur naik menjadi khalifah setelah arbitrase, al-qurra (para pembaca dan penghafal al-qur’an).
meskipun secara tidak resmi. Tidak Selain itu mereka juga terkenal dengan simbol
mengherankan putusan ini ditolak oleh Ali dan ciri mereka yang selalu memakai burnus
hingga beliau terbunuh. (sejenis mantel yang bersambung ke kepala dan
Di tahun 39 H, Ali dan Muawiyah digunakan sebagai penutup kepala). Dalam
menjalin kesepakatan agar perang diantara sejarah, ketika sedang diadakan pembicaraan atau
perdebatan antara golongan yang setuju dengan nabi Muhammad beserta ajaran yang ia bawa,
yang menentang tahkim, kelompok al-qurra ini dengan kata lain orang yang belum mu’min atau
cepat-cepat pergi meninggkalkan area tersebut masuk Islam. Dengan kata lain istilah kafir
kemudian mereka memisahkan diri. Sebanyak 12 dipakai untuk golongan di luar Islam, tetapi
ribu pasukan menolak proses tahkim, yang Khawarij memakai Istilah kafir untuk golongan
meskipun pada awalnya mendesak Ali untuk yang berada dalam tubuh Islam sendiri. Maka
menerimanya. Bahkan dalam hal ini mereka dengan demikian kata kafir mulai berubah arti.
menganggap Ali adalah kafir. Ali dan sejumlah Dalam perkembangan selanjutnya kaum
tokoh sahabat mematahkan dan mendebat Khawarij mulai berpecah ke dalam beberapa
pendapat-pendapat mereka, tetapi ia sangat golongan, demikian pula konsep kafir yang
bersikeras dan enggan mengalah dan mendengar dibawa juga mengalami perubahan lebih lanjut.
pandangan Ali. Pada tahun 38 H mereka di
2. Kaum Murji’ah
perangi Ali setelah gagal berdialog. Banyak
Aliran ini timbul sebagai reaksi terhadap
diantara mereka yang mati terbunuh yang
kaum Khawarij yang pada dasarnya juga
kemudian sisanya melarikan diri.
membawa paham yang berbeda dengan
1. Kaum Khawarij Khawarij. Menurut paham ini orang Islam yang
Dari peristiwa yang diakibatkan oleh telah berbuat dosa besar tidak menjadikannya
perseteruan berbau politik akhirnya bergeser ke kafir, ia tetap seorang mu’min. Persoalan
permasalahan-permasalahan teks dalam agama mengenai dosa besarnya diserahkan sepenuhnya
tepatnya apa yang sekarang kita kenal dengan kepada Tuhan kelak di hari perhitungan. Jika
masalah teologi Islam atau ilmu kalam. Kaum dosa besarmya diampuni Tuhan, maka ia
Khawarij memandang Ali telah berbuat dosa dan ditempatkan di Surga, dan jika tidak diampuni
salah dikarenakan menerima arbitrase tersebut. maka ia ditempatkan di neraka berdasarkan
yang menurut kaum khawarij penyelesaian takaran dosa besar yang ia perbuat, setelahnya
masalah yang kemudian diselesaikan dengan maka ia kemudian dimasukkan ke dalam surga.
arbitrase atau tahkim itu bertentangan dengan apa Berdasarkan perkembangannya, aliran
yang tercantum dalam al-Qur’an. Mur’jiah juga terpecah menjadi beberapa
Surah al- Maidah ayat 44: golongan yang secara garis besar dapat di
ٰٰۤ ُ
َ‫ولىِٕكَ ُه ُم ْال ٰكف ُِر ْون‬ ‫ۗا َو َم ْن لَّ ْم َيحْ ُك ْم ِب َما ٓ ا َ ْنزَ َل ه‬
‫اّٰللُ فَا‬ bedakan atas dua golongan yakni golongan
Terjemahannya: moderat dan golongan ekstrem.
Siapa yang tidak memutuskan (suatu
3. Mu’tazilah
urusan) menurut ketentuan yang
Menurut keyakinan paham ini, orang
diturunkan Allah, maka mereka itulah
islam yang melakukan dosa besar bukanlah kafir
orang-orang kafir.
tetapi juga tidak termasuk ke dalam mu’min, ia
Dengan bertolak pada ayat di atas, mengambil posisi diantara kafir dan mu’min “al-
mereka menghukumi orang-orang yang terlibat manzilah bain al manzilatain”. Dalam hal ini jika
dan menyetujui tahkim itu dalam golongan orang orang yang berbuat dosa besar bertaubat sebelum
yang kafir dalam pendapat kaum Khawarij. Kafir ia meninggal maka ia akan masuk surga, tetapi
yang ia maksud yakni keluar dari Islam, dan jika ia belum sempat bertaubat maka akan masuk
orang yang keluar dari Islam dikatakan murtad, neraka selama-lamanya. Dengan kata lain, orang
dan orang yang murtad itu bagi mereka halal Islam yang melakukan dosa besar dan tidak
darahnya untuk dibunuh. Atas dasar itulah maka sempat bertaubat sebelum mati, maka nasibnya
mereka memutuskan membunuh Ali, Muawiyah, sama dengan orang kafir.
Amr bin Ash serta Abu musa, dan seperti yang
4. Qadariah dan Jabariah
kita ketahui cuma Ali bin Abu Thalib lah yang
Qadariah menurut paham mereka
berhasil mereka bunuh.
manusialah yang mewujudkan perbuatan-
Penentuan kafir atau tidaknya seseorang,
perbuatannya dengan kemauan dan tenaganya.
bukanlah lagi soal politik tetapi masuk ke ranah
Dalam hal ini manusia memiliki kehendak bebas
teologi. Kafir ialah orang yang tidak percaya
atas berbuatannya.
yang sering di kontraskan dengan mu’minin
Berbeda dengan paham di atas, jabariah
yakni orang yang percaya. Kafir dalam hal ini
memiliki paham bahwa perbuatan manusia
dipakai kepada orang yang tidak percaya kepada
Sejarah dan Latarbelakang Lahirnya Ilmu Kalam — Pakatuwo 6

diciptakan Tuhan dalam diri manusia. Manusia Armstrong, Keren. Islam: Sejarah Singkat.
dalam hal ini tidak mempunyai kemauan dan Jakarta: Erlangga, 2003.
daya untuk mewujudkan perbuatannya, semua
Arsyam, M., Zakirah, Z., & Ibrahim, S. (2021).
perbuatannya sudah ditentukan oleh tuhan
Transmigration Village and Construction
semenjak asalnya.
of Religious Harmony: Evidences From
Dari paparan di atas kita dapat
Mamasa of West Sulawesi. Al-
menyaksikan bahwa ilmu kalam atau teologi
Ulum, 21(1), 205-221.
Islam pada mulanya muncul sebagai dampak dari
persoalan-persoalan politik pada zaman klalifah Audah, Ali. Ali bin Abi Thalib. Bogor: Litera
yang memuncak pada perang Siffin. Dalam AntarNusa, 2009.
sejarah Islam dipaparkan bahwa Khawarij, Burhanuddin, Al-Quran Keluarga. Bandung:
Murji’ah dan Mu’tazilah merupakan paham yang Media Fitrah Rabbani, 2009.
pertama kali muncul dalam peradaban Islam.
Kemudian pada perkembangan selanjutnya Hanapi, S. R. R., & Nur, A. (2020). Budaya
kemudian muncul lah aliran Qadariah dan Konsumerisme dan Kehidupan Modern;
Jabariah sebagai salah satu kontestan dalam Menelaah Gaya Hidup Kader Himpunan
aliran-aliran Ilmu kalam. Mahasiswa Islam Cabang Gowa
KESIMPULAN Raya. Jurnal Khitah: Kajian Islam,
Budaya dan Humaniora, 1(1), 42-49.
Dengan meninggalnya khalifah Ustman Hamka, Sejarah Umat Islam. Jakarta: Bulan
bin Affan yang kemudian digantikan oleh Ali bin Bintang, 1981.
Abi Thalib. Di masa kepemimpinan beliau, Ali
bin Abi Thalib menghadapi berbagai Herman, H. DAKWAH BAHASA LOKAL
permasalahan dan jauh dari kata stabil. Walaupun PADA MASYARAKAT KECAMATAN
dalam keadaan terdesak, ternyata Ali bin Abi BONTONOMPO SELATAN
Thalib tidak kehilangan kebesarannya, ia masih KABUPATEN GOWA. Jurnal Dakwah
menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman walaupun Tabligh, 21(1), 105-121
dalam sebagaian pendapat dikatakan bawah Ali Khaidir, M. A., Tahrim, T., Purnomo, D., Zaki,
bin Abi Thalib melakukan kesalahan dengan A., Pitriani Nasution, M. P., Arsyam, M.,
menunda pengusutan pembunuhan Ustman dan ... & Noor, H. F. A. (2021). TEORI
menerima tahkim dalam perang Siffin. FILSAFAT MANAJEMEN PENDIDIKAN
Kondisi terakhir telah menyebabkan ISLAM. Yayasan Penerbit Muhammad
konflik berkepanjangan dalam tubuh umat islam. Zaini.
Yang pada perkembangannya, konflik yang
awalnya berasal dari dinamika sosial politik Madjid, Nurcholis. Islam Doktrin dan
kemudian merambah ke dalam permasalahan- Peradaban. Jakarta: Gramedia Pustaka
permasalahan paham keagamaan. Dari perbedaa Utama, 2019.
pendapat tentang dosa besar, secara otomatis Madjid, Nurcholis. Khazanah Intelektual Islam.
disusul dengan perbedaan pendapat tentang Iman, Jakarta: Pustaka Pelajar, 1994.
definis dan penjelasannya. Berangkat dari
perbedaan-perbedaan sudut pandang inilah, yang Mahzun, Muhammad. Meluruskan Sejarah
belakangan memunculkan berbagai aliran seperti Islam: Studi Kritis Peristiwa Tahkim.
Khawarij, Murjiah, Mu’tazilah dan sebagainya. Bandung: CV Pustaka Setia, 1994.
DAFTAR PUSTAKA Makmur, Z., Arsyam, M., & Alwi, A. M. S.
Achank, H. B., Wekke, I. S., Machmud, M., & (2020). Strategi Komunikasi
Sainuddin, I. H. (2021). Potensi Konflik Pembelajaran Di Rumah Dalam
Berpengaru Terhadap Peningkatan Ekonomi Lingkungan Keluarga Masa
Masyarakat Kota Gorontalo. Jurnal Noken: Ilmu- Pandemi. KOMUNIDA: Media
Ilmu Sosial, 6(2), 145-158. Komunikasi dan Dakwah, 10(02), 231-
Amin, Ahmad. Islam dari Masa ke Masa. 241.
Bandung: CV Rosda, 1991. Makmur, Z., Arsyam, M., & Delukman, D.
(2021). The Final Destination's
uncomfortable vision to the Whatsapp Groups. Jurnal Ilmu
environmental ethics. Journal of Komunikasi, 18(3), 269-279.
Advanced English Studies, 4(2), 76-82.
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta:
Nasution, Harun. Islam di Tinjau Dari Berbagai Raja Grafindo Persada, 2015.
Aspek. Jakarta: UI Press, 1985.
Yusuf, Yunan. Alam Pikiran Islam Pemikiran
Nasution, Harun. Islam ditinjau Dari Berbagai Kalam: Dari Khawarij ke Buya Hamka
Aspeknya; Jilid II. Jakarta: UI press, Hingga Hasan Hanafi. Jakarta:
2018. Pranamedia Group, 2014.
Nur, A. (2020). Interelasi Masyarakat Adat Zaini, Ahmad. Mengurai Sejarah Timbulnya
Kajang dan Pola Kehidupan Modern. Pemikiran Ilmu Kalam Dalam Islam,
Vol.I. Jakarta: Eksoterik, 2015.
Nur, A., & Makmur, Z. (2020). Implementasi
.
Gagasan Keindonesiaan Himpunan
Mahasiswa Islam; Mewujudkan Konsep
Masyarakat Madani Indonesian
Discourse Implementation of Islamic
Student Association; Realizing Civil
Society Concept. Jurnal Khitah, 1(1).
Nur, A. (2020). Sastra Populer dan Kekalahan
Diskursus Kemasyarakatan.
Nur, A. (2020). Culture Reproduction in The
Charles Dickens’ Novel “Great
Expectations”(Pierre-Felix Bourdieu
Theory). Center for Open Science.
https://doi. org/10.31219/osf. io/r794p.
Paris, S., Jusmawati, J., Alam, S., Jumliadi, J., &
Arsyam, M. (2021). UPAYA
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
SISWA MELALUI MODEL
KOOPERATIF DENGAN
PENDEKATAN EKSPERIMEN PADA
PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V
SD INPRES BANGKALA II KOTA
MAKASSAR. Bina Gogik: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 8(1).
Penyusun, Tim. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT
Ichtihar Baru Van Hoeve, 2997.
Sunanto, Musyarifah. Sejarah Islam Klasik:
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam.
Jakarta: Prenamedia Group, 2015.
Supriyadi, Dedi. Sejarah Peradaban Islam.
Bandung: Pustaka Setia, 2018.
Susmihara. Sejarah Peradaban Islam.
Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2013.
Syam, M. T., Makmur, Z., & Nur, A. (2020).
Social Distance Into Factual Information
Distance about COVID-19 in Indonesia

Anda mungkin juga menyukai