Oleh :
LT-1A / Kelompok 2
Agus Indrawan (33120003)
Calista Anggya Larissa P. (33120008)
David Ricardo (33120009)
Dwi Setiawan (33120010)
Muhammad Hanif Hidayat (33120016)
Rama Aji Santosa (33120020)
Siti Shobikhatul Lami’ah (33120022)
Yofie Bintang Oseana (33120023)
1. Perang Saudara
Antara pasukan Ali bin Abi Tholib dan Tolkhah Ibnu Ubaidilaah, Zubair Ibnu Awam, dan
Ummul Mukminin.
o Antara pasukan Ali bin Abi Tholib dan Tolkhah Ibnu Ubaidilaah, Zubair Ibnu Awam,
dan Ummul Mukminin. Perang tersebut termasuk perang kecil yang sebagai bentuk
pemberontakan aibat adanya ketidaksetujuan yang dilakukan ali bin abu tholib. Lalu.
Karena adanya kesalahpahaman lalu diprovokasi.
o Dari peristiwa tersbut muncul adanya dendam kepada pihak Ali bin Abi Thalib
2. Perang Siffin
Perang antara pasukan Muawiyah bin Abu Sofyan dengan pasukan Ali bin Abi Tholib
o Pada masa itu terjadi persengketaan politik antara kelompok Ali (pemimpin pada
masa itu) dengan kelompok Mu’awiyah bin Abi Sufyan.
o Dalam perang tersebut, kemudian terjadi tahkim, semacam deklarasi damai. Dan
dalam tahkim tersebut, kelompok Ali ditipu oleh kelompok Mu’awiyah.
o Akhirnya, Ali lengser secara politik dan terbunuh Lalu muawiyah berkuasa dan
membentuk dinasti bani ummaiyah
o Dari situ muncul kelompok khawarij (kecewa kepada ali bin abi thalib) dan kelompok
syi’ah (setia kepada ali bin abi thalib)
3. Peristiwa Karbalak
o Peristiwa yang dimana Al Husain bin Ali terbutuh secara kejam. Ini menjadi
pelopor menanamkan luka dikedua pihak
o Muawiyah meninggal lalu kekuasaan di lanjutkan anaknya yang bernama Yazid
bin Muawiyah (puncak dendam). Sampai sampai ketika khotbah jumat, Yazid
mewajibkan khotip menutup khotbahnya dengan cacian terhadap ali bin abi
tholib. Jika melanggar dipenggal kepala si khotib. Itu berlangsung sampai
kholifah ke 6 yaitu Umar bin Abdul Aziz.
o Umar bin Abdul Aziz mengubah tradisi yang sejak kepemimpinan yazid. Umar
membacakan dekrit bahwa tidak boleh lagi mencaci maki ali dan keturunannya
lagi. Sejak saat itulah khonflik sunni-syiah mulai mereda.
Dari persengketaan politik itulah, kemudian Islam mengalami perpecahan yang besar.
Yang awalnya terjadi adalah perselisihan dan perpecahan politik kemudian perselisihan itu
melebar ke dalam ranah-ranah yang lain. Kemudian muncul yang disebut kelompok
Khawarij, kelompok ini yang kecewa kepada Ali karena dinilai tidak tegas pada saat terjadi
perselisihan dengan Mu’awiyah. ada juga kelompok Syi’ah. Kelompok ini adalah kelompok
yang setia kepada Ali bin Abi Thalib.
Kesimpulan
Q : Mengapa umat islam tidak mudah bersatu?
A : karena umat islam selalu memelihara konflik / dendam hingga ke anak dan seluruh
keturunannya. Setiap ada perbedaan selalu asal menyalahkan dan menuduh pihak lain
dianggap kafir, syirik, bid’ah, sesat dll.
Q: Sejak kapan ?
A : saat masa kepemimpinan khalifah Ali bin Abi thalib
Q : siapa golongan yang memecah belah umat islam
A : umat islam yang asal narik kesimpulan, menyalahkan pihak lain, meperbesar
masalah, dan tidak berpikir bahwa yang kita perangi itu adalah saudara kita sendiri
(sesama umat islam)
Note
Q.S Al imron ayat 103
103. Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-
Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.