Anda di halaman 1dari 2

Vaksin Hepatitis B

Definisi
Vaksin hepatitis B adalah vaksin untuk mencegah infeksi virus hepatitis B (HBV). Vaksin
hepatitis B merupakan salah satu jenis vaksinasi yang wajib pada anak.
Vaksin hepatitis B mengandung antigen permukaan virus hepatitis B (HBsAg) yang sudah
dinonaktifkan. Vaksin ini bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh agar
menghasilkan antibodi untuk melawan virus.
Indikasi
Indikasi vaksin hepatitis B adalah untuk pencegahan penyakit hepatitis B dalam bentuk formulasi
sesuai dengan usia. Vaksin hepatitis B dapat diberikan pada semua usia, dari bayi baru lahir
sampai dewasa.
Dosis
World Health Organization (WHO) juga merekomendasikan bahwa semua bayi harus menerima
dosis pertama vaksin hepatitis B dalam waktu maksimal 24 jam setelah dilahirkan.
Dosis vaksin hepatitis B akan disesuaikan dengan usia dan kondisi pasien, serta tujuan
penggunaan obat. Berikut adalah rinciannya:

 Dewasa usia >18 tahun: 0,5–1 ml, sebanyak 3 kali. Jadwal pemberian vaksin dihitung
dengan bulan 0 sebagai dosis pertama, diikuti dengan bulan ke 1 dan bulan ke 6.
 Bayi dan anak-anak: 0,5 ml, sebanyak 3 kali. Untuk vaksin hepatitis primer, dosis
pertama diberikan segera setelah bayi lahir. Dosis selanjutnya diberikan pada usia 2, 3,
dan 4 bulan. Vaksin hepatitis B booster diberikan mulai usia 18 bulan.

Cara Memberikan
Vaksin hepatitis B disuntikkan ke otot (intramuskular/IM). Penyuntikan vaksin ini dilakukan
oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter di fasilitas kesehatan.
Vaksinasi akan ditunda jika saat pemeriksaan Anda demam atau diketahui sedang menderita
penyakit infeksi akut. Pemberian vaksin hepatitis B akan dilakukan sebanyak 3 kali. Ikuti jadwal
penyuntikan vaksin yang diberikan oleh dokter. Pemeriksaan titer antibodi pascavaksinasi bisa
dilakukan pada 1–3 bulan setelah vaksinasi terakhir.
Usia Berapa Diberikan
Pemberian imunisasi Hepatitis B kepada bayi baru lahir diberikan berdasarkan status HBsAg ibu
pada saat melahirkan, sebagai berikut :
1. Bayi lahir dari ibu dengan status HBsAg yang tidak diketahui.
Vaksin rekombinan (10 mg) diberikan secara intramuskular, dalam waktu 12 jam sejak
lahir. Dosis kedua diberikan pada umur 1-2 bulan dan dosis ke tiga pada umur 6 bulan.
Apabila pada pemeriksaan selanjutnya diketahui HBsAg ibu positif, segera diberikan 0,5
ml imunoglobulin anti hepatitis (HBIG) (sebelum usia 1 minggu)
2. Bayi lahir dari ibu dengan HBsAg positif.
Dalam waktu 12 jam setelah lahir, secara bersamaan diberikan 0,5 ml HBIG dan vaksin
rekombinan secara intramuskular di sisi tubuh yang berlainan. Dosis kedua diberikan 1-2
bulan sesudahnya, dan dosis ketiga diberikan pada usia 6 bulan.
3. Bayi lahir dari ibu dengan HBsAg negatif. Vaksin rekombinan diberikan secara
intramuscular pada umur 2-6 bulan. Dosis kedua diberikan 1-2 bulan kemudian dan dosis
ke tiga diberikan 6 bulan setelah imunisasi pertama
Gejala yang ditimbulkan setelah diberikan
Semua obat umumnya memiliki efek samping, termasuk vaksin hepatitis B. Program imunisasi
yang digalakkan mesti diikuti dengan sosialisasi mengenai efek samping vaksin ini. Efek
samping vaksin hepatitis B tergolong ringan dan bisa hilang tanpa perawatan medis, walau ada
kemungkinan dampak yang lebih serius.
Efek samping imunisasi itu meliputi:

 Luka pada bagian tubuh yang disuntik


 Demam
 Nyeri pada sekitar tubuh yang disuntik
 Alergi

Larang setelah imunisasi

Anda mungkin juga menyukai