BEBERAPA ISTILAH YANG DIGUNAKAN : Standard operating procedure (SPO (STANDAR PROSE-
DUR OPERASIONAL)); Prosedur Tetap (Protap); Prosedur kerja; Prosedur tindakan; Prosedur penatalak-
sanaan; Petunjuk pelaksanaan; Petunjuk teknis
Mengatur tata cara kegiatan dalam organisasi termasuk hubungan antar unit kerja & kegiatan-kegiatan,
umumnya kegiatan non medis.
Contoh : SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) pendaftaran pasien, SPO (STANDAR
PROSEDUR OPERASIONAL) petunjuk teknis penyelenggaraan RM, SPO (STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL) perencanaan program/proyek/kegiatan, SPO (STANDAR PROSEDUR OPERA-
SIONAL) keuangan (billing system, akutansi,dll)
TUJUAN UMUM
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dg efisien, efektif dan aman, serta senantiasa meningkatkan mutu
pelayanan melalui pemenuhan pencapaian standar profesi dan standar pelayanan RS
TUJUAN KHUSUS
1. Untuk menjaga konsistensi dan tingkat penampilan kinerja atau kondisi ttt suatu kegiatan secara optimal
2. Sebagai acuan (check list) dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi sesama pekerja, supervisor, surveyor
dsb
3. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi serta pemborosan dalam proses pelak-
sanaan kegiatan
4. Merupakan salah satu cara dan parameter dalam meningkatkan mutu pelayanan
5. Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara efisien dan efektif,
6. Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas yang terkait,
7. Melindungi RS dan petugas bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan malpraktek dan kesalahan adminis-
tratif lainnya,
8. Sebagai dokumen pelatihan bagi pelatih.
MANFAAT PROSEDUR
Memenuhi persyaratan standar pelayanan RS
Mendokumentasi kebijakan & prosedur RS
Memastikan pegawai RS tahu pekerjaannya
Duplikasi wewenang & tanggung jawab tidak ada
Memastikan tidak adanya daerah abu-abu
Overlapping & underlapping wewenang tidak ada
Bukti adanya manajemen mutu di RS
Selalu berubah mengikuti perubahan standar profesi serta perkembangan IPTEK profesi ybs, serta kebi-
jakan dan peraturan formal.
Harus selalu didokumentasikan.
NDR.SISFO.SW.004
Yang dimaksud dng distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan SPO (STANDAR PROSEDUR OP-
ERASIONAL) kepada seluruh karyawan atau staf yang memerlukan SPO (STANDAR PROSEDUR OPERA-
SIONAL) tsb sebagai panduan utk melaksanakan pekerjaan
Tetapkan penanggung jawab pendistribusian dokumen sentralisasi atau desentralisasi
Jenis SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) yang didistribusikan
SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) hanya utk unit kerja tertentu
SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) utk seluruh unit kerja
SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) yang di lapangan adalah yang berlaku, SPO (STAN-
DAR PROSEDUR OPERASIONAL) lama tidak boleh ada di unit kerja lagi tetapi harus disimpan di
sekretaris Tim akreditasi/Tata usaha
Pendistribusian memakai buku ekspedisi atau dengan formulir tanda terima
PENYIMPANAN
Yang dimaksud dengan penyimpanan disini adalah bagaimana SPO (STANDAR PROSEDUR OPERA-
SIONAL) tersebut disimpan
Semua SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) harus tersimpan pada Tim akreditasi
Tata cara penyimpana perlu disusun
Unit kerja hanya menyimpan SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) yang sah sesuai jenis
kegiatan yang saat ini dilakukan SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) yang sudah tidak di-
pakai dikembalikan ke Tim akreditasi/Tata Usaha tergantung SPO (STANDAR PROSEDUR OPERA-
SIONAL) yang ada di RS
Tetapkan siapa penanggung jawab penyimpanan Tim akreditasi atau tata usaha
Lama penyimpanan SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) yang sudah tidak berlaku
Penyimpanan di unit kerja diletakkan ditempat yang mudah dilihat, diambil & dibaca oleh pelaksana
EVALUASI
Tujuan : membudayakan internal audit
Evaluasi dilaksanakan
berkala, maksimal 3 th sekali
sesuai kebutuhan dalam melaksanakan SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) tersebut
Tetapkan pelaksana evaluasi
Buat protap tata cara evaluasi SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)
Kembangkan format/check list evaluasi
Hasil evaluasi
Sesuai dengan lampiran Surat Edaran dari Direktur Pelayanan Medik Spesialistik YM. 00.02.2.2.837 ter-
tanggal 1 Juni 2001, perihal bentuk SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)
Mulai diberlakukan Januari 2002
Format ini dapat diberi tambahan (judul) materi sesuai dng ketentuan yang berlaku di RS jbs, kebutuhan
RS, & atau standar profesi terkait
KOTAK HEADING
Heading & kotaknya dicetak pada setiap halaman
Kotak RS diberi nama RS, dapat diberi logo
Judul SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) : diberi judul/nama SPO (STANDAR PROSE-
DUR OPERASIONAL) sesuai proses kerjanya, misal : Konsultasi medis, Biopsi ginjal, Persiapan pasien
operasi,dsb
No. Dokumen : diisi sesuai dng ketentuan penomoran yang beralku di RS ybs yang dibuat sistematis agar
ada keseragaman
No. revisi : diisi dng status revisi, bisa menggunakan huruf atau angka. Contoh penggunaan huruf : doku-
men baru diberi huruf A, dokumen revisi I diberi huruf B,dst; Contoh penggunaan angka : untuk doku -
men baru diberi nomor 00, dokumen revisi pertama diberi angka 01, dst
Halaman : diisi nomor halaman dng mencantumkan juga total halaman utk SPO (STANDAR PROSE-
DUR OPERASIONAL) tsb. Misal SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) dng 5 halaman
halaman peratma : 1/5; halaman kedua 2/5,dst
Prosedur Tetap diberi penamaan sesuai ketentaun (istilah) yang digunakan RS, misalnya Prosedur, Prose-
dur tetap, Petunjuk pelaksanaan, prosedur kerja,dsb
Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai dng tanggal terbitnya yang harus sesuai dng tanggal diberlakukan-
nya SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL) tersebut
Ditetapkan Direktur : diberi tanda tangan Direktur dan nama jelas
Kotak heading pada halaman-halaman berikutnya dapat hanya memuat : kotak nama RS, judul SPO
(STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL), No dokumen, No revisi & halaman
PENCADANGAN/BACKUP DATABASE
RS
BUNDA PENGHARAPAN
Jl. Angkasa 1 – Kelapa Lima NO. DOKUMEN No. REVISI : Halaman
Merauke – Papua NDR.SISFO.SW.004 00 7/7
082399283674; (0971) 323594; e-mail:
rs.bunda.pengharapan@gmail.com
KEBIJAKAN Pencadangan/backup data harus dilakukan secara berkala sebagai data pengganti/data
cadangan apabila terjadi hal-hal teknis yang tidak diharapkan yaitu kerusakan pada data-
base
PROSEDUR Staf ahli operasioanl Sistem Informasi membuat statement program / fungsi/prosedur
backup yang telah diset berupa file program atau file batch dan dapat dijalankan oleh
fungsi backup database secara otomatis. Pelaksanaan backup database dilakukan setiap
bulan.