Anda di halaman 1dari 67

Efektivitas Agenda Karya Public Speaking Dalam Peningkatan

Kemampuan Komunikasi Siswa Di Depan Umum


(Studi Kasus Siswa SMA Adzkia Islamic School)

Karya Tulis
Diajukan Untuk Persyaratan Kelulusan Sekolah

Oleh:
Hafizhah Zahra Syarif

No Induk Siswa : 0055114078


Kelas : XII MIPA
Angkatan : XV

SMA ADZKIA ISLAMIC SCHOOL


PESANTREN DAARUT TAUHIID
BANTEN
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ini telah dibaca dan disahkan oleh:

Guru Pembimbing

Nawang Fatma Putri, S.Ikom.

Tanggal:………………..

Wali Kelas

Tedi Kodin, S.Si.


Tanggal:………………..

Nama : Hafizhah Zahra Syarif


No. Induk Siswa: 0055114078
Angkatan : XV

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Puji serta syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah Subhanahu

wa Ta’ala atas rahmat dan hidayah-Nya lah peneliti dapat menyelesaikan

karya tulis ilmiah ini dengan judul “Efektivitas Agenda Karya Public

Speaking dalam Peningkatan Kemampuan Komunikasi Siswa di Depan

Umum (Studi Kasus Siswa SMA Adzkia Islamic School)”. Salawat dan

salam tak lupa peneliti haturkan kepada Baginda alam yang memberikan

pencerahan kepada umat manusia, yakni Baginda Rasulullah sallallahu

‘alaihi wasallam.

Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk memenuhi salah

satu syarat kelulusan untuk menyelesaikan pendidikan di Sekolah

Menengah Atas Adzkia Islamic School Pesantren Daarut Tauhiid pada

tahun 2022/2023.

Dalam penulisan Karya Tulis ini, peneliti banyak mendapatkan

bimbingan, bantuan, serta masukan dari berbagai pihak. Sehingga pada

akhirnya, penulisan karya tulis ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Oleh karena itu, melalui kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan

terima kasih yang tulus kepada:

1. Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya, serta memberikan kesehatan kepada peneliti

ii
sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

dengan tepat waktu.

2. Ayah dan Bunda yang selalu mendoakan, memberikan support,

serta fasilitas yang tidak terhitung, terima kasih banyak. Serta

kepada Hafizh, Raihan, dan Ridho adik-adik penulis.

3. K.H Abdullah Gymnastiar selaku pimpinan pesantren Daarut

Tauhiid yang telah memberikan banyak ilmu ketauhiidan kepada

peneliti.

4. Ustaz Irwan Gunawan, S.Pd.I. selaku kepala sekolah SMA

Adzkia Islamic School yang telah membimbing dan

memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menyusun Karya

Tulis ini.

5. Ustazah Nawang Fatma Putri, S.Ikom. selaku guru pembimbing

yang telah banyak memberikan bantuan, masukan, serta

dukungan kepada peneliti dalam penulisan, penyusunan Karya

Tulis ini.

6. Ustadz Tedi Kodin, S.Si. selaku wali kelas XII MIPA Avicenna,

yang telah memberikan dukungan, arahan, serta motivasi yang

sangat mendukung kepada kami.

7. Seluruh guru dan staf pengajar yang telah memberikan ilmu

pengetahuan kepada peneliti sehingga peneliti dapat

menyelesaikan penulisan Karya Tulis ini.

iii
8. Bangtan dan Idol lainnya, terima kasih sudah menjadi motivasi

dan penyemangat peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis ini.

9. Teman-teman angkatan XV Aksamerta, yang telah bersama-

sama berjuang dan saling support dalam menyelesaikan Karya

Tulis ini. Dan terutama kepada GN (Nabila, Nada, Najwa,

Rahma, Putri, Ulfa, dan Zalwa).

10. Para responden yang telah membantu peneliti dalam melengkapi

Karya Tulis ini. Serta adik kelas yang telah memberikan doa

serta dukungan kepada peneliti.

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan

kesalahan jauh dari kata sempurna dalam penulisan Karya Tulis,

baik dalam cara penulisan, isi, serta penyampaian bahasanya. Oleh

sebab itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dan bersifat memperbaiki. Semoga Karya Tulis ini bisa bermanfaat

bagi siapapun yang membacanya juga untuk peneliti sendiri.

Tangerang Selatan, 23 Januari 2023

Hafizhah Zahra Syarif

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 5

D. Perumusan Masalah .................................................................... 5

E. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 6

F. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 6

G. Metode Penelitian ....................................................................... 6

H. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................... 8

A. Kajian Tentang Efektivitas.......................................................... 8

B. Kajian Tentang Agenda Karya Public Speaking .......................... 9

1. Pengertian Agenda Karya ....................................................... 9

v
2. Latar Belakang Agenda Karya Public Speaking ...................... 9

C. Kajian Tentang Public Speaking ................................................. 10

1. Pengertian Public .................................................................... 10

2. Pengertian Speaking................................................................ 11

3. Pengertian Public Speaking..................................................... 12

4. Ruang Lingkup Public Speaking ............................................. 15

D. Kajian Tentang Peningkatan ....................................................... 15

E. Kajian Tentang Komunikasi ........................................................ 16

BAB III METODE PENELITIAN ............................................... 18

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 18

B. Definisi Operasional ................................................................... 19

C. Populasi dan Sampel ................................................................... 20

D. Metode dan Pengumpulan Data Penelitian .................................. 22

E. Teknik Analisis Data ................................................................... 22

F. Jadwal dan Lokasi Penelitian ....................................................... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............... 25

A. Gambaran Umum SMA Adzkia Islamic School ......................... 25

1. Sejarah Singkat SMA Adzkia Islamic School......................... 25

2. Identitas Sekolah ................................................................... 25

vi
3. Visi, Misi, dan Progran Unggulan SMA Adzkia Islamic School

.................................................................................................. 26

4. Letak Geografis ..................................................................... 28

B. Hasil Penelitian ........................................................................... 29

1. Penyajian Data ..................................................................... 29

C. Pembahasan ................................................................................ 45

1. Pembahasan Hasil Penelitian................................................ 45

BAB V PENUTUP ......................................................................... 47

A. Simpulan .................................................................................... 47

B. Saran .......................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 49

TENTANG PENELITI ................................................................. 52

LAMPIRAN................................................................................... 53

vii
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Komunikasi adalah hal dasar yang diperlukan setiap orang untuk

menjalani kehidupan sebagai makhluk sosial. Dalam berkomunikasi di

depan umum khususnya, tentu setiap orang harus memiliki penampilan

yang baik dan menarik agar mendapatkan atensi dan agar pesan yang ingin

disampaikan oleh pembicara tersebut dapat tersampaikan serta dimengerti

oleh para audiens.

Meski begitu, perkara komunikasi ini bukanlah hal yang sederhana.

Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa melakukan komunikasi di

depan umum itu adalah hal yang sepele atau mudah dipelajari. Tapi

nyatanya berkomunikasi di depan umum itu tidaklah terlalu mudah bagi

sebagian orang lainnya. Menurut Hojanto, setidaknya ada empat faktor yang

terdapat dalam komunikasi yang efektif, diantaranya yaitu penguasaan

materi, keperayaan diri mengelola situasi, mengelola audiens, dan

penampilan pembicara yang menarik 1

1
Bunga Asriandhini, Merliana Nur Khasidah, dan Pramudita Nugraha Adi
Kristika, Pelatihan Dasar Public Speaking untuk Mengembangkan Keterampilan
Penyampaian Informasi dan Kepercayaan Diri Bagi Siswa Tunarungu, Purwokerto: 2020,
Hal. 72.

1
2

Berkomunikasi secara verbal dan nonverbal mungkin secara

sederhana dapat dilakukan oleh siapa saja. Namun berkomunikasi di depan

audiens memerlukan ilmu khusus2. Banyak langkah yang dapat dilakukan

untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi seseorang di depan umum,

salah satunya dengan Public Speaking yang merupakan bagian dari

keterampilan berbahasa, khususnya dalam berbicara.

Meski begitu, perlu diketahui jika sebuah keterampilan tidak dapat

datang begitu saja tanpa adanya proses. Seseorang tidaklah langsung begitu

saja dapat melakukan komunikasi di depan umum tanpa memiliki

keterampilan yang mumpuni. Dengan kata lain, diperlukan latihan untuk

mengasah kemampuan seseorang dalam keterampilan berbicara di depan

umum, atau sebagai seorang Public Speaker.

Untuk itu, kemampuan di bidang Public Speaking sangatlah

dibutuhkan bagi setiap orang, termasuk juga bagi siswa atau pelajar.

Kemampuan komunikasi yang baik bagi seorang siswa, tidak hanya

dibutuhkan saat bersosialisasi dengan teman / rekan, tetapi jauh dari itu,

kemampuan komunikasi yang baik akan dibutuhkan Ketika seorang siswa

atau pelajar kembali ke masyarakat ketika lulus sekolah. Tidak hanya itu,

kemampuan komunikasi yang baik juga diperlukan untuk mendukung

proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selama berada di sekolah, untuk

menunjang prestasi siswa.

2
Bunga Asriandhini, Merliana Nur Khasidah, dan Pramudita Nugraha Adi Kristika,
Pelatihan Dasar Public Speaking untuk Mengembangkan Keterampilan Penyampaian
Informasi dan Kepercayaan Diri Bagi Siswa Tunarungu, Purwokerto: 2020, Hal. 72.
3

Prestasi - prestasi yang telah diraih oleh siswa tentu tidak luput dari

bagaimana cara komunikasi yang mereka lakukan. Dari hal - hal kecil

seperti menyatakan pendapat atau menyampaikan keinginan juga

dibutuhkan keberanian untuk mengkomunikasikannya. Meski sangat

penting, tidak dipungkiri, jika dalam pelaksanaannya ada beberapa

permasalahan yang berkaitan dengan berkomunikasi, diantaranya yaitu

ketakutan dan kegelisahan ketika ingin ataupun saat berbicara di depan

umum. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, 83,3% responden

setuju bahwa setiap siswa/ pelajar wajib untuk mempelajari Ilmu Public

Speaking untuk bersosialisasi. Dan juga, 75% responden berpendapat

bahwa tanpa latihan secara intensif seseorang dapat memiliki kendala saat

berbicara di depan umum, seperti munculnya rasa tidak percaya diri dan

juga rasa takut saat berbicara di depan umum.

Dua masalah atau kendala ini kerapkali menjadi hal mendasar dalam

berkomunikasi. Berbagai hal dilakukan sebagai usaha untuk dapat

mengatasi dua masalah ini, salah satunya adalah dengan mengikuti kursus

ataupun pelatihan komunikasi seperti Public Speaking. Bagi pelajar,

pelatihan komunikasi di depan umum, kerap ditemui dalam ekstrakurikuler

Public Speaking yang dilakukan di sekolah. Melalui ekstrakurikuler Public

Speaking, siswa diharapkan dapat memiliki wadah untuk bisa melatih

komunikasi, dan memperlancar komunikasi di depan umum.

Meski begitu, belum diketahui secara ilmiah, apakah ekstrakurikuler

ini benar-benar mampu mengatasi masalah ataupun kendala dalam


4

berkomunikasi di depan umum bagi siswa. Hal tersebut membuat penulis

tertarik untuk melakukan penelitian terkait hal tersebut, dengan niat untuk

melihat apakah adanya ekstrakurikuler Public Speaking yang ada dan

difasilitasi secara langsung oleh sekolah, dapat membantu para siswa untuk

meningkatkan keberanian berkomunikasi di depan umum.

Sebagai sample penelitian, penulis mengambil studi kasus kegiatan

ekstrakurikuler (dalam hal ini disebut Agenda Karya) di SMA Adzkia

Islamic School Pesantren Daarut Tauhiid. Penulis berharap Karya Tulis ini

dapat berguna untuk kedepannya dan menjadi evaluasi untuk kegiatan

Agenda Karya Public Speaking yang saat ini telah berjalan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasi beberapa permasalahan diantaranya yaitu:

1. Kurangnya kepercayaan dalam diri siswa untuk tampil di depan umum

2. Kurangnya keterampilan siswa dalam menguasai panggung

3. Kecemasan yang terjadi sebelum berbicara di depan umum

4. Ketakutan untuk berbicara di depan umum

5. Adanya ekstrakurikuler Public Speaking sebagai salah satu kegiatan yang

difasilitasi sekolah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa di

depan umum
5

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan mencapai sasaran yang hendak

dibahas sebagaimana dalam judul, yaitu “Efektivitas Agenda Karya

Public Speaking Dalam Peningkatan Kemampuan Komunikasi Siswa

Di Depan Umum (Studi Kasus Siswa SMA Adzkia Islamic School)”,

maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Penelitian ini dibatasi hanya kepada 15 orang responden yang

mengikuti Agenda Karya Public Speaking dan 12 orang partisipan

yang tidak mengikuti Agenda Karya public Speaking.

2. Peneliti melakukan penelitian terhadap efektivitas dari Agenda Karya

Public Speaking.

3. Peneliti melakukan penelitian terhadap kemampuan komunikasi

siswa di depan umum

4. Parameter keberhasilan penelitian berdasarkan tanggapan para

responden.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan idenfikasi masalah di atas dapat diuraikan dan

dirumuskan masalah yang akan dibahas oleh peneliti dalam penelitian ini
6

sebagai berikut: Bagaimana efektifitas Agenda Karya Public Speaking

dalam meningkatkan kemampuan komunikasi siswa di depan umum.

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun tempat dan waktu penelitian ini, sebagai berikut:

Tempat : SMA Adzkia Islamic School, Pesantren Daarut Tauhiid

Waktu : Agustus - November 2022

F. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini diantaranya adalah untuk:

1. Memberi pengetahuan tentang pentingnya Public Speaking.

2. Melihat pengaruh Agenda Karya Public Speaking dalam meningkatkan

kemampuan komunikasi siswa di depan umum.

Dan untuk manfaat dari penelitian ini yaitu, diharapkan dapat

membantu memberikan pandangan kepada pembaca terhadap pengaruh

Agenda Karya Public Speaking dalam meningkatan kemampuan

komunikasi siswa di depan umum.

G. Metode Penelitian

Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif

deskriptif. Menurut Arikunto metode penelitian deskriptif adalah penelitian


7

yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal lain-lain

yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan 3.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan teknik penelitian sebagai berikut:

1. Angket/ Kuesioner

Menurut Sugiono, kuesioner merupakan Teknik

pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya 4 .

Instrumen dibutuhkan untuk mengumpulkan data yang diperlukan

dalam suatu penelitian.

2. Wawancara

Wawancara adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

dan terwawancara dalam mengumpulkan data dan informasi dengan

cara memberikan pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk lisan secara

terstruktur dan sistematis5.

3
Dwi Satya Asri, Tingkat Kepercayaan Diri Atlet Pertandingan Kyorugi (sparing)
Cabang Olahraga Taekwondo, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung: 2013.
4
Dwi Satya Asri, Tingkat Kepercayaan Diri Atlet Pertandingan Kyorugi (sparing)
Cabang Olahraga Taekwondo, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung: 2013.
5
I Made Laut Mertha Jaya, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Teori,
Penerapan, dan Riset Nyata, Quadrant, Yogyakarta: 2020)
Bab II

Kajian Pustaka

A. Kajian Tentang Efektivitas

Efektivitas biasanya dikaitkan dengan suatu pengukur hasil dari apa

yang akan dicapai oleh seseorang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI), efektifitas dapat diartikan sebagai daya guna, keaktifan, serta

adanya kesesuaian dalam kegiatan antara seseorang yang melaksanakan

tugas dengan tujuan yang diharapkan6. Dari Ravianto mengatakan bahwa

efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana

orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan 7. Yang juga

bisa diatikan sebagai hasil dari pekerjaan yang telah dilakukan oleh

seseorang.

Adapun pendapat dari Gibson mengatakan, efektivitas adalah

penilaian yang dibuat sehubungan dengan prestasi individu, kelompok, dan

organisasi 8 . Semakin banyak prestasi yang diraih maka penilaian yang

didapatkan semakin baik. Pengertian lain menurut Sondang dalam Othenk

mengartikan efektivitas ialah pemanfaatan sumber daya, sarana dan

6
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
7
Ummul Hanifah Putri, Efektivitas dan Efisiensi Pembiayaan Pendidikan, Padang: 2019,
Hal.1
8
Tanti Purnama Sari, Analisis Excellent Service (Pelayanan Prima) Terhadap Efektivitas
Penjualan Barang Usaha Kecil Menengah Di Kecamatan Sambi Rampaspota Kabupaten
Manggarai Timur, Makassar: 2020, Hal. 23.

8
9

prasarana dalam jumlah-jumlah tertentu yang ditetapkan sebelumnya guna

menghasilkan sejumlah barang atau jasa kegiatan yang dijalankannya 9.

Jadi dapat diartikan secara sederhana, efektivitas adalah pengukur

hasil dari pencapaian yang dilakukan oleh seorang individu dalam

melakukan sesuatu yang dapat memperlihatkan perbedaan antara sebelum

dan sesudah.

B. Kajian Tentang Agenda Karya Public Speaking

1. Pengertian Agenda Karya

Ekstrakulikuler, atau di SMA Adzkia Islamic School disebut sebagai

Agenda Karya, merupakan tempat siswa untuk mendapatkan pelajaran

tambahan tentang hal yang diminati. Untuk saat ini Agenda karya di SMA

Adzkia Islamic School memiliki beberapa bidang, seperti dalam hal Atletik,

Video dan Fotografi, Tata Boga, Public Speaking, Desain grafis, dan

lainnya. Kegiatan Agenda Karya yang ada di SMA Adzkia Islamic School

ini menyediakan tempat bagi para siswa untuk mengembangkan bakat

sesuai dengan minat para siswa.

2. Latar Belakang Agenda Karya Public Speaking

Berdasarkan dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada

guru penanggung jawab Agenda Karya di SMA Adzkia Islamic School,

9
Fernando Tri Tanjung, Perbandingan Efektivitas Penggunaan Media Trainer Dan
Perangkat Lunak Festo Fluidsim Pada Pembelajaran Sistem Pneumatik Di Smkn I Cimahi,
Universitas Pendidikan Indonesia: 2017, Hal. 7.
10

awal mula munculnya Agenda Karya Public Speaking ini berawal pada

tahun 2017, yang dimana banyak siswa yang berminat untuk mengikuti

Agenda Karya Public Speaking. Selain karena minat dari para siswa,

Agenda Karya Public Speaking ini juga sangat diperlukan oleh para siswa

untuk mengembangkan kemampuan komunikasi. Seorang siswa

memerlukan ilmu Public Speaking atau skill untuk berbicara di depan

umum, karena hal tersebut sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari

ataupun untuk bersosialisasi. 10

C. Kajian Tentang Public Speaking

1. Pengertian Public

Menurut kamus The Lexicon Webster Dictionary cetakan tahun

1978, kata publik diserap dari bahasa Inggris public yang secara etimologis

berasal dari bahasa Latin, publicus yang berarti for

populicus dan populicus berasal dari kata populus yang berarti people11.

Pengertian Public menurut Abdurrachman adalah sekelompok orang yang

mempunyai perhatian pada sesuatu hal yang sama, mempunyai minat dan

kepentingan yang sama12. Publik dapat berupa kelompok kecil yang terdiri

atas orang-orang dengan jumlah yang sedikit pula dan bisa juga berupa

kelompok besar yang memiliki banyak anggota. Individu-individu yang

10
Wawancara dengan Ustadzah Arista Zhendis Saputri, tanggal 28 Desember 2022 di
Kantor Guru SMA Adzkia Islamic School
11
The Lexicon Webster Dictionary, Cetakan Th. 1978
12
Muhamad Rahmat Nizar, Penggunaan Brosur Sebagai Media Iklan Dalam
Meningkatkan Penjualan Pada PT A&S Holiday Travel Palembang, Palembang: 2015, Hal. 8.
11

tergabung dalam suatu kelompok tersebut biasanya memiliki rasa solidaritas

yang tinggi antar sesama anggota yang ada dikelompok tersebut, walaupun

tidak terikat oleh hubungan langsung atau struktur yang nyata.

Dapat disimpulkan dengan sederhana pengertian dari Public adalah

sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama dan biasanya diantara

individu yang berada dalam kelompok tersebut mempunyai rasa solidaritas

terhadap kelompoknya.

2. Pengertian Speaking

Speaking merupakan kemampuan untuk menyampaikan komentar,

pendapat ataupun menolak pendapat dari sesuatu yang tidak sesuai dengan

pendapat kita. Speaking dalam Bahasa Indonesia memiliki arti Berbicara ini,

juga memiliki arti lain dari beberapa pendapat ahli, seperti Menurut

Ladouse, Speaking merupakan suatu aktifitas untuk menjelaskan seseorang

pada situasi tertentu atupun aktifitas untuk melaporkan sesuatu. Dalam arti

yang sederhana Speaking merupakan kegiatan yang menjelaskan sesuatu

pada saat tertentu. Adapun pendapat Tarigan “Berbicara adalah cara untuk

berkomunikasi yang berpengaruh hidup kita sehari-hari”. Hal ini dapat

diartikan bahwa Speaking merupakan cara berkomunikasi yang

berpengaruh dalam kehidupan seseorang 13.

13
Atik Rokhayani, Agung Dwi Nur Cahyo, Peningkatan Ketrampilan Berbicara
(Speaking) Mahasiswa Melalui Teknik English Debate, Universitas Muria Kudus, Hal. 3.
12

Dari pendapat yang dijelaskan di atas, Speaking dapat diartikan

secara sederhana adalah aktifitas yang dilakukan seseorang dalam suatu

situasi untuk menyampaikan sesuatu kepada audiens atau pendengar yang

dapat berupa pendapat atau komentar.

3. Pengertian Public Speaking

Hingga kini masih belum ada kata yang tepat dalam bahasa

Indonesia untuk mengartikan apa itu Public Speaking. Istilah yang paling

sering dan yang mudah untuk kita memahami Public Speaking adalah

“berbicara di depan umum”. Public Speaking adalah kemampuan berbicara

di depan banyak orang, untuk menyampaikan pesan yang dapat di mengerti

dan dipercaya oleh pendengarnya. Menurut Hamilton Public Speaking

memiliki peran penting untuk kehidupan kita, antara lain 14:

1. Mengembangkan diri pribadi

Apabila kita dapat melakukan Public Speaking, kita tidak perlu

ketakutan setiap kali menghadapi kemungkinan diminta berbicara di

depan orang banyak, baik didunia kerja ataupun di lingkungan keluarga.

2. Mempengaruhi dunia di sekitar kita

Perubahan yang terjadi di masyarakat sering kali berawal dari ide

atau orang yang ditularkan kepada orang-orang lain. Bila kita memiliki

keterampilan Public Speaking maka kita akan lebih mudah dapat

14
Nieke Monika Kulsum, Modul Public Speaking, Jakarta: 2017, Hal. 6.
13

mempengaruhi orang lain supaya menerima dan melaksanakan ide kita

yang menghasilkan perubahan kelompok tersebut.

3. Meningkatkan karier

Kemampuan mempengaruhi orang lain, termasuk atasan dapat

membuat kerja kita berlangsung lebih baik. Bahkan bila rekan kerja

dan atasan melihat kita terampil berbicara dengan orang lain mereka

akan melihat kita sebagai orang ynag memiliki kredibilitas tinggi

hingga kesempatan promosi lebih terbuka lebar.

Secara terminologi, Public Speaking berasal dari dua kata, yaitu

“public” dan “speaking”. Dalam kamus Bahasa Inggris-Indonesia15, John

Echols dan Hassan Sadily mengartikan “public” adalah umum, publik, dan

masyarakat. Sedangkan “speaking” bermakna bicara atau pembicaraan. Dari

kamus Bahasa Inggris-Indonesia, John Echols dan Hassan Sadily dapat

diartikan bahwa Public Speaking adalah berbicara di depan publik.

Kamus Merriam-Webster mengartikan Public Speaking sebagai “the

act or skill of speaking to a usually large group of people”. Public Speaking

adalah sebuah aksi, Tindakan atau keterampilan berbicara kepada

sekelompok besar orang16.

Adapun pengertian Public Speaking dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) adalah retorika yang dapat diartikan sebagai keterampilan

15
Kamus Inggris-indonesia By John M. Echols hassan shadily
16
Yasina Nasila, Makalah Public Speaking, Gorontalo: 2015.
14

berbahasa. Public Speaking juga dapat diartikan sebagai studi tentang

pemakaian Bahasa secara efektif dalam menyusun kata atau kalimat 17.

Dalam bukunya berjudul The Power of Public Speaking, Charles

Bonar Sirait mengatakan bahwa Public Speaking adalah seni yang

menggabungkan semua ilmu dan kemampuan yang dimiliki seseorang

untuk dipraktekkan18. Disisi lain Almy Slagel menjelaskan bahwa Public

Speaking:” Public Speaking is a form of communication that seeks an

outcome; public speaker seek not simpy to express themselves but to have

an effect on their listeners.”19 Secara inti Almy Slagel menjelaskan Public

Speaking adalah menyampaikan pesan bukan hanya dengan kata-kata

(words), melainkan juga dengan Bahasa tubuh (body), suara (voice), dan

gambar (visual).

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Public

Speaking secara sederhana adalah cara berbicara di depan khalayak/ umum

yang sangat mementingkan bagaimana seorang Public Speaker atau

pembicara dapat mengontol emosi, memilih kata dan nada berbicara yang

benar agar dapat mempengaruhi audiens atau pendengarnya.

Pembicara publik handal harus mampu mengatasi kondisi yang sulit.

Dan untuk menjadi seorang Public Speaker yang handal butuh latihan terus

menerus untuk mencapai kesuksesan dalam berbicara di depan umum.

Kemampuan utama yang harus dimiliki seorang Public Speaker adalah

17
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
18
Charles Bonar Sirait, The Power of Public Speaking: Kiat Sukses Berbicara di depan
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007)
19
Amy Slagel, 21st Century communication a Reference Handbook (2009), 194.
15

menguasai materi yang akan disampaikan kepada audiens, dan untuk

mendukung itu juga diperlukan rasa percaya diri yang kuat agar menambah

nilai dari penampilan.

4. Ruang Lingkup Public Speaking

Ruang lingkup Public Speaking antara lain pidato, master of

ceremony (MC), presentasi, narasumber, penceramah, dan semua jenis

pembicaraan di depan orang banyak, baik berupa kelompok (grup),

kerumunan, ataupun orang-orang tertentu.

D. Kajian Tentang Peningkatan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata

peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan,

dsb) 20. Adapun menurut ahli Adi S peningkatan berasal dari kata tingkat,

yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk

susunan. Kata peningkatan juga dapat berarti perubahan dari sifat yang

keadaannya negatif berubah menjadi positif21.

Istilah Peningkatan menurut Sadirman berasal dari kata tingkat yang

berarti berlapis-lapis dari sesuatu yang tersusun sedemikian rupa, sehingga

membentuk suatu susunan yang ideal sedangkan Peningkatan adalah

kemajuan dari seseorang dari sesuatu yang tidak tahu menjadi tahu, dari

20
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
21
Elok Nuriyanto, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Pada Siswa SMP, Nusa Tenggara Barat: 2020.
16

tidak bisa menjadi bisa 22 . Pengertian peningkatan menurut Peter Salim

secara epistemologi adalah menaikkan derajat taraf dan sebagainya

mempertinggi memperhebat produksi dan sebagainya.

Peningkatan dapat diartikan secara sederhana, yakni suatu kegiatan

yang dimana memperlihatkan kemajuan atau peningkatan seseorang dari

yang tidak tahu menjadi tahu atau dari keadaan negatif berubah menjadi

positif.

E. Kajian Tentang Komunikasi

Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu Communicare yang

artinya memberitahukan. Kata tersebut kemudian berkembang dalam

Bahasa Inggris Communication yang artinya proses pertukaran informasi,

konsep, ide, gagasan, perasaan, dan lain-lain antara dua orang atau lebih.

Secara sederhana dapat di kemukakan pengertian dari komunikasi ialah

proses pengiriman pesan atau simbol-simbol yang mengandung arti dari

seorang sumber atau komunikator kepada seorang penerima atau

komunikan dengan tujuan tertentu.

Menurut Berlo mengemukakan komunikasi sebagai suasana yang

penuh keberhasilan jika penerima pesan memiliki makna terhadap pesan

tersebut dimana makna yang diperolehnya tersebut sama dengan apa yang

dimaksudkan oleh sumber.

22
Apriyanto, Peningkatan Hasil belajar Siswa Dalam Pembelajaran Seni Budaya (Musik
Recorder) Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas XI SMA Negeri 2
Kampar Kec. Kampar Kab. Kampar Provinsi Riau TA. 2017-2018, Riau: 2017/2018.
17

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan bahwa

komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan pesan atau berita antara dua

orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud

dapat dipahami. Adapun Menurut Harold Lasswell komunikasi adalah

proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui

media yan menimbulkan efek tertentu.

Dari beberapa pendapat di atas komunikasi dapat diartikan dengan

sederhana yakni penyampaian pesan antara komunikator kepada penerima

pesan yang dimana pesan tersebut memiliki makna tertentu sebagai

pertukaran informasi.
BAB III

Metode Penelitian

Menurut Sugiyono, Metode penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Dan menurut Darmadi, Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu 23 . Berdasarkan dari

pendapat para ahli di atas, metode penelitian mencakup 4 kata kunci yang

perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Dan juga

dapat disimpulkan pengertian dari metode penelitian adalah suatu cara

ilmiah memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan Teknik Deskriptif Kuantitatif, yang dimana data yang

digunakan diperoleh dari rangkaian hasil kuesioner yang telah disebarkan

kepada responden.

Menurut Sugiyono data kuantitatif merupakan metode penelitian

yang berlandaskan positivistic (data konkrit), data penelitian berupa angka-

angka yang akan diukur menggunakan statistik sebagai alat uji

penghitungan, berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk menghasilkan

23
Nur Amalia Pawestri, Evaluasi Penerapan Konsep Rumah Sehat Terkait Tata Ruang,
Pencahayaan dan Penghawaan Alami Pada Rumah Tinggal Menengah di Kawasan Padat
Perkotaan, Yogyakarta: 2019.

18
19

suatu kesimpulan24. Metode kuantitatif merupakan salah satu cara penelitian

dengan teknik pengumpulan data dan memaparkan hasilnya.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih

(independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan

variabel yang lain 25.

B. Definisi Operasional

Menurut Kerlinger, definisi operasional merupakan suatu konstruk

atau veriabel dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-

tindakan yang perlu untuk mengukur konstruk variabel itu 26 . Nazir

mengartikan Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada

suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau

menspesifikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasionalisasi yang

diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tertentu27.

Definisi operasional digunakan untuk menyamakan kemungkinan

yang ada antara penulis dan pembaca agar tidak terjadi kesalahpahaman dan

24
Islah Alifa dan Irwan Normansyah, Pengaruh Sharia Compliance, Good Corporate
Governance Dan Kompetensi Amil Zakat Terhadap Pengelolaan Dana Zakat (Studi Kasus Pada
Baznas (Bazis) DKI Jakarta, Jakarta: 2020.
25
Saepul Husni, Pengaruh Keberhasilan Alumni Lembaga Kursus Dan Pelatihan
Menjahit Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik (Studi Penelitian Di LKP Anugrah Pratama
Kelurahan Cipawitra Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya), Tasikmalaya: 2019.
26
Medhita Eka Cahya, Manajemen Sumber Daya Manusia dan Metode Penelitian,
Pamulang: 2022.
27
Siti Kulsum, Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap efektivitas Proses Pembelajaran di
SMP Negeri 1 Ciparay Kabupaten Bandung, Bandung: 2008.
20

dengan membaca definisi operasional dalam penelitian ini dapat melihat

baik buruknya suatu variabel.

1. Operasional Variabel

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Operasional Variabel Penelitian

No.
Variabel Penelitian Indikator
Kues

Peningkatkan 1. Mampu mengendalikan diri dan

kemampuan komunikasi emosi (rasa takut, cemas, dan panik) 1-8

siswa di depan umum 2. Melatih kemampuan komunikasi

1. Agenda Karya Public Speaking


9-15
Public Speaking 2. Berkomunikasi di depan umum

C. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulanya.” 28. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Adzkia

Islamic School yang mengikuti Agenda Karya Public Speaking.

Menurut Sugiyono “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”. Sampel merupakan

28
Ninoy Yudhistya Sulistiyono, Gambaran Asupan Zat Gizi Dan Aktivitas Fisik
Mahasiswa Ilmu Keolahragaan, Bandung: 2013.
21

bagian dari populasi yang ada, dan untuk pengambilan sampel harus

menggunakan cara tertentu. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

memiliki ketentuan, siswa SMA Adzkia Islamic School kelas 10, 11, dan

12, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang mengikuti Agenda

Karya Public Speaking.

Dari pendapat Nasution untuk pengambilan responden ditentukan

berdasarkan teknik sampling 29. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

teknik Sampling yang merupakan salah satu proses yang digunakan dalam

penelitian dengan mengambil dan memilih sampel secara benar dari suatu

populasi sehingga sampel tersebut dapat mewakilkan populasinya. Teknik

Sampling yang digunakan peneliti adalah Probability Sampling dengan cara

Simple Random Sampling (Sampel Random Sederhana). Menurut

Kerlinger, simple random sampling adalah metode penarikan dari sebuah

populasi atau semesta dengan cara tertentu sehingga setiap anggota populasi

atau semesta tadi memiliki peluang yang sama untuk terpilih atau terambil30.

Dari 30 orang anggota Agenda Karya Public Speaking, peneliti

mengambil sampel setengah dari jumlah anggota Agenda Karya Public

Speaking yaitu berjumlah 15 orang.

29
Nofri Affandi, Efektivitas Public Speaking Pada Pelajar Sekolah Menengah Atas dalam
Meningkatkan Kemampuan Berbicara di Depan Umum, Medan:2019, Hal. 29.
30
Roliyan Nazoma Berlim, dkk, Metode Penelitian Teknik Sampling, Universitas
mataram, nusa Tenggara Barat: 2020.
22

D. Metode dan Pengumpulan Data Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif yang

di dalamnya banyak menggunakan angka untuk pengumpulan data,

kemudian hasil data yang telah didapatkan diolah oleh peneliti. Metode

kuantitatif memiliki banyak jenis yang bisa digunakan untuk pengambilan

sampel data, salah satunya peneliti menggunakan jenis Deskriptif

Kuantitatif.

Data yang diperlukan dalam penelitian ini akan dikumpulkan

dengan menyebarkan angket/kuesioner, yaitu daftar pertanyaan yang dibuat

oleh peneliti dan didistribusikan kepada responden untuk diisi dan

dikembalikan Kembali kepada peneliti.

Jumlah dari pertanyaan = 15 pertanyaan

Angket dalam penelitian ini diberi 4 kategori jawaban untuk setiap

pertanyaan. Jawaban disusun dengan skala yang terdapat 4 pilihan secara

berurut dari positif ke negative, maka bobot nilai angket yaitu:

a. Jika menjawab “SS” maka akan diberi nilai 4

b. Jika menjawab “S” maka akan diberi nilai 3

c. Jika menjawab “TS” maka akan diberi nilai 2

d. Jika menjawab “STS” maka akan diberi nilai 1

E. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyon, yang dimaksud dengan teknik analisis data adalah

proses mencari data, menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
23

hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola memilih mana yang penting

dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain31.

Teknik analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah

data dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan cara menganalisa dan menelaah data

yang di dapatkan dari sumber kuesioner. Dan disusun dalam bentuk laporan,

sehingga dapat ditemukan hasil dari penelitian yang sesuai dengan rumusan

masalah.

Untuk mengetahui hasil dari penelitian ini efektif atau tidaknya,

peneliti menggunakan pengukuran dengan skala likert dalam pengolahan

data, yaitu:

Rumus Index% = Total Skor / Y x 100

Rumus Interval:

I = 100 / Jumlah Skor (Likert)

Maka = 100 / 4 = 25

Hasil (I) = 25

(Ini adalah intervalnya jarak dari terendah 0% hingga tertinggi 100%)

 Nilai 25 - 43,75% = Sangat Tidak Setuju

31
Adita Nurkholiq, dkk, Analisis Pengendalian Kualitas (Quality Control) Dalam
Meningkatkan Kualitas Produk, Universitas Galuh Ciamis, Bandung: 2019.
24

 Nilai 43,75 – 62,5% = Tidak Setuju

 Nilai 62,5 – 81,25% = Setuju

 Nilai 81,25 – 1005 = Sangat Setuju

Penyelesaian Akhir

= Total Skor / Y x 100

F. Jadwal dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Agustus-November 2022. Lokasi

penelitian ini di SMA Adzkia Islamic School Pesantren Daarut Tauhiid, Jl.

Suka Mulya V No.1, RT.01/RW.05, Serua Indah, Kec. Ciputat, Kota

Tangerang Selatan, Banten 15414.


Bab IV

Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Gambaran Umum SMA Adzkia Islamic School

1. Sejarah singkat SMA Adzkia Islamic School

SMA Adzkia Islamic School merupakan salah satu program

pendidikan dibawah naungan Direktorat Pendidikan Yayasan Daarut

Tauhiid dengan pembina K.H. Abdullah Gymnastiar. SMA Adzkia

Islamic School pada awalnya diharapkan hadir sebagai solusi anak

negeri bagi yang memiliki keterbatasan ekonomi dan berprestasi untuk

memperoleh pendidikan dalam bentuk beasiswa. Berdiri sejak 23

februari 2007. SMA Adzkia Islamic School menerapkan kurikulum

terpadu (khas), yaitu Kurikulum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan

Kurikulum Borading yang berbasis pesantren32.

2. Identitas Sekolah

1) Nama sekolah : SMA Adzkia Islamic School

2) NPSN : 20614834

1) Propinsi : Banten

2) Desa/Kelurahan : Pondok Benda

32
Faris Pratama Hermawan, Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Pada Siswa
Melalui Brtt Di Kelas XII SMA Adzkia Islamic School Tangerang Selatan, Jakarta: 2022.

25
26

3) Jalan dan Nomor : Jalan Suka Mulya V no. 01

6) Kode Pos : 15419

7) Telepon : 08111840415

8) Fax :-

9) Daerah : Tangerang Selatan

10) Status Sekolah : Swasta

11) Tahun Berdiri : 2003

12) Nama Kepala Sekolah: Irwan Gunawan, S.Pd.I.

13) Pendidikan Terakhir: Strata Satu33

3. Visi, Misi, Program Unggulan SMA Adzkia Islamic School

a. Visi SMA Adzkia Islamic School

Menjadi sekolah unggul yang melahirkan kader ulama,

kader pendidik dan kader praktisi sosial.

b. Misi SMA Adzkia Islamic School

1) Menyelenggarakan pendidikan berbeasiswa yang memiliki

sistem manajemen mutu dan budaya Daarut Tauhiid.

2) Menyelenggarakan pendidikan kader yang memiliki

kompetensi ilmu- ilmu dasar keislaman, hafalan Al-Quran dan

Hadis, dan bahasa Arab.

3) Menyelenggarakan pendidikan kader yang memiliki

33
Faris Pratama Hermawan, Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Pada Siswa
Melalui Brtt Di Kelas XII SMA Adzkia Islamic School Tangerang Selatan, Jakarta: 2022.
27

kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial.

4) Menyelenggarakan pendidikan kader yang memiliki

kompetensi manajemen organisasi.

c. Program Unggulan

1) Pembiasaan Ibadah harian

Kegiatan ibadah sunnah yang menjadi target untuk

dilaksanakan dan diistiqomahkan dalam keseharian peserta

didik diantaranya: sholat tahajud, sholat berjama’ah, sholat

dhuha, puasa hari senin dan kamis, puasa daud, tilawah one day

one juz (odoj), dan sedekah.

2) Tahfidzul Qur’an

Hafalan Al-Qur’an menjadi salah satu syarat kelulusan di SMA

Adzkia Islamic School. Selama tiga tahun peserta didik

mempunyai target untuk menambah hafalan paling sedikit dua

juz.

3) Olahraga Sunnah

Olahraga sunnah yang dilaksanakan di SMA Adzkia Islamic

School, diantaranya memanah dan berenang.

4) Islamic Character Building

Islamic character building dengan pola pembinaan karakter

Baik (jujur, ikhlas, tawadhu’) dan kuat (Berani, disiplin,


28

tangguh)

5) Manajemen Qolbu

Pembinaan langsung dari K.H Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)

dalam kegiatan MQ pagi dan kajian Ma’ridatullah.

6) Active learning

Kegiatan belajar mengajar (KBM) menggunakan metode active

leraning dalam pembelajaran yang menyenangkan dan

menanamkan nilai-nilai islami34.

4. Letak Geografis

a. Letak Georgrafis

SMA Adzkia Islamic School terletak di Jalan Suka Mulya V

No. 1, Kelurahan Serua Indah, Kecamatan Ciputat, Tangerang

Selatan, Provinsi Banten, kode Pos 15414, telepon 08111840415

dengan website sekolah www.adzkia.sch.id dan dengan luas tanah

8000 m2.

34
Faris Pratama Hermawan, Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Pada Siswa
Melalui Brtt Di Kelas XII SMA Adzkia Islamic School Tangerang Selatan, Jakarta: 2022.
29

B. Hasil Penelitian

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode kuesioner

yang didistribusikan kepada para responden dengan 15 item pertanyaan

dalam kuesioner tersebut, terdiri dari 7 pertanyaan mengenai Public

Speaking dan 8 pertanyaan mengenai Peningkatan Kemampuan

Komunikasi Siswa di Depan Umum. Data-data tersebut disajikan dalam

bentuk analisa data dengan jumlah responden sebanyak 15 orang anggota

dari Agenda Karya Public Speaking.

1. Penyajian Data (Responden Anggota Agenda Karya Public

Speaking)

1. Pendapat responden tentang Agenda Karya Public Speaking dapat

meningkatkan kemampuan berkomunikasi

Tabel 4.1 Diagram 4.1

No Jawaban Presentase 1 0

1. Sangat Setuju 53,3%


6 8
2. Setuju 40%

3. Tidak Setuju 6,7%


Sangat Setuju (8)
4. Sangat Tidak Setuju 0% Setuju (6)
Tidak Setuju (1)
Total 100%
Sangat Tidak Setuju (0)

Sumber: Hasil Penelitian, 2022


30

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa dari 15 responden

yang telah diberikan kuesioner, yang memilih Sangat Setuju bahwa Agemda

Karya Public Speaking dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi

yaitu sebesar 53,3% (8 orang), dan yang memilih Setuju sebesar 40% (6

orang), dan sisanya sebesar 6,6% (1 orang) memilih Tidak Setuju. Dari data

di atas dapat disimpulkan bahwa Agenda Karya Public Speaking efektif

dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi.

2. Pendapat responden tentang Agenda Karya Public Speaking

meingkatkan kemampuan berbicara di depan umum

Tabel 4.2 Diagram 4.2

No Jawaban Presentase 1 0

1. Sangat Setuju 60%


5

2. Setuju 33,3% 9

3. Tidak Setuju 6,7%


Sangat Setuju (9)
4. Sangat Tidak Setuju 0% Setuju (5)
Tidak Setuju (1)
Total 100%
Sangat Tidak Setuju (0)

Sumber: Hasil Penelitian, 2022

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa dari 15 responden

yang telah diberikan kuesioner, yang memilih Sangat Setuju bahwa Agenda

Karya Public Speaking dapat meningkatkan kemampuan berbicara di depan

umum yaitu sebesar 60% (9 oarng), sisanya memilih Setuju yaitu sebesar
31

33,3% (5 orang) dan Tidak Setuju 6,7% (1 orang). Dari data di atas dapat

disimpulkan bahwa Agenda Karya Public Speaking efektif dalam

meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum.

3. Pendapat responden tentang Agenda Karya Public Speaking

meningkatkan kepercayaan diri saat berkomunikasi dengan orang

lain/ saat bersosialisasi

Tabel 4.3 Diagram 4.3

No Jawaban Presentase 1 0

1. Sangat Setuju 46,7%


7

2. Setuju 46,7% 7

3. Tidak Setuju 6,6%


Sangat Setuju (7)
4. Sangat Tidak Setuju 0% Setuju (7)
Tidak Setuju (1)
Total 100%
Sangat Tidak Setuju (0)

Sumber: Hasil Penelitian, 2022

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa dari 15 responden

yang telah diberikan kuesioner, yang memilih Sangat Setuju dan Setuju

bahwa Agenda Karya Public Speaking meningkatkan kepercayaan diri saat

berkomunikasi dengan orang lain/ saat bersosialisasi yaitu sebesar 46,7% (7

orang). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Agenda Karya Public

Speaking efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri saat berkomunikasi

dengan orang lain/ saat berkomunikasi.


32

4. Pendapat responden tentang Agenda Karya Public Speaking dapat

meningkatkan kepercayaan diri saat berbicara di depan umum

Tabel 4.4 Diagram 4.4

No Jawaban Presentase 0

1. Sangat Setuju 46,7%


7
8
2. Setuju 53,3%

3. Tidak Setuju 0%
Sangat Setuju (7)
4. Sangat Tidak Setuju 0% Setuju (8)
Tidak Setuju (0)
Total 100%
Sangat Tidak Setuju (0)

Sumber: Hasil Penelitian, 2022

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa dari 15 responden

yang telah diberikan kuesioner, Setuju bahwa Agenda Karya Public

Speaking meningkatkan kepercayaan diri saat berbicara di depan umum

yaitu sebesar 53,3% (8 orang), dan selebihnya memilih Sangat Setuju yaitu

sebesar 46,7% (7 orang). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Agenda

Karya Public Speaking efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri saat

berbicara di depan umum.


33

5. Pendapat responden tentang Ilmu Public Speaking diperlukan

dalam berkomunikasi

Tabel 4.5 Diagram 4.5

No Jawaban Presentase 0

5
1. Sangat Setuju 66,7%

2. Setuju 33,3%
10

3. Tidak Setuju 0%
Sangat Setuju (10)
4. Sangat Tidak Setuju 0% Setuju (5)
Tidak Setuju (0)
Total 100%
Sangat Tidak Setuju (0)

Sumber: Hasil Penelitian, 2022

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa dari 15 responden

yang telah diberikan kuesioner, yang memilih Sangat Setuju bahwa Ilmu

Public Speaking diperlukan dalam komunikasi yaitu sebesar 66,7% (10

orang), dan selebihnya memilih Setuju yaitu sebesar 33,3% (5 orang). Dari

data di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Public Speaking efektif

digunakan dalam berkomunikasi.


34

6. Pendapat responden tentang Ilmu Public Speaking mudah

dipelajari

Tabel 4.6 Diagram 4.6

No Jawaban Presentase 1 0
4
1. Sangat Setuju 26,7%

2. Setuju 66,7%
10
3. Tidak Setuju 6,6%
Sangat Setuju (4)
4. Sangat Tidak Setuju 0% Setuju (10)
Tidak Setuju (1)
Total 100%
Sangat Tidak Setuju (0)

Sumber: Hasil Penelitian, 2022

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa dari 15 responden

yang telah diberikan kuesioner, yang memilih Setuju bahwa Ilmu Public

Speaking mudah untuk dipelajari yaitu sebanyak 66,7% (10 orang), sisanya

memilih Sangat Setuju yaitu sebesar 26,7% (4 orang) dan Tidak Setuju

sebanyak 6,6% (1 orang). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu

Public Speaking tersebut cukup mudah untuk dipelajari.


35

7. Pendapat responden tentang Setiap siswa/ pelajar wajib

mempelajari Ilmu Public Speaking

Tabel 4.7 Diagram 4.7

No Jawaban Presentase 0

1. Sangat Setuju 60% 6

2. Setuju 40% 9

3. Tidak Setuju 0%
Sangat Setuju (9)
4. Sangat Tidak Setuju 0% Setuju (6)
Tidak Setuju (0)
Total 100%
Sangat Tidak Setuju (0)

Sumber: Hasil Penelitian, 2022

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa dari 15 responden

yang telah diberikan kuesioner, yang memilih Setuju bahwa Setiap siswa/

pelajar wajib mempelajari Ilmu Public Speaking yaitu sebanyak 60% (9

orang), dan selebihnya memilih Setuju sebanyak 40% (6 orang). Dari data

di atas dapat disimpulkan bahwa Setiap siswa/ pelajar itu wajib untuk

mempelajari Ilmu Public Speaking, karena Ilmu Public Speaking diperlukan

dalam kehidupan sehari-hari.


36

8. Pendapat responden tentang Komunikasi itu penting untuk

bersosialisasi

Tabel 4.8 Diagram 4.8

No Jawaban Presentase 2 0

1. Sangat Setuju 86,7%

2. Setuju 13,3%

3. Tidak Setuju 0% 13

Sangat Setuju (13)


4. Sangat Tidak Setuju 0% Setuju (2)
Tidak Setuju (0)
Total 100%
Sangat Tidak Setuju (0)

Sumber: Hasil Penelitian, 2022

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa dari 15 responden

yang diberikan kuesioner, yang memilih Sangat Setuju bahwa komunikasi

itu penting untuk bersosialisasi, yaitu sebesar 86,7% (13 orang) dan

selebihnya memilih Setuju sebesar 13,3% (2 orang). Dari data di atas dapat

disimpulkan bahwa komunikasi itu memiliki peran penting dalam

bersosialisasi.
37

9. Pendapat responden tentang Komunikasi yang baik dapat

memperlihatkan kualitas diri seseorang

Tabel 4.9 Diagram 4.9

No Jawaban Presentase 0

1. Sangat Setuju 53,3%


7
8
2. Setuju 46,7%

3. Tidak Setuju 0%
Sangat Setuju (8)
4. Sangat Tidak Setuju 0% Setuju (7)
Tidak Setuju (0)
Total 100%
Sangat Tidak Setuju (0)

Sumber: Hasil Penelitian, 2022

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dijelaskan bahwa dari 15 responden

yang telah diberikan kuesioner, yang memilih Sangat Setuju bahwa

komunikasi yang baik dapat memperihatkan kualitas diri seseorang, yaitu

sebanyak 53,3% (8 orang) dan selebihnya memilih Setuju sebanyak 46,7%

(7 orang). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi dengan

baik dapat memperlihatkan kualitas diri seseorang.


38

10. Pendapat responden tentang Ilmu dalam berkomunikasi penting

untuk dipelajari

Tabel 4.10 Diagram 4.10

No Jawaban Presentase 0
4
1. Sangat Setuju 73,3%

2. Setuju 26,7%
11
3. Tidak Setuju 0%
Sangat Setuju (11)
4. Sangat Tidak Setuju 0% Setuju (4)
Tidak Setuju (0)
Total 100%
Sangat Tidak Setuju (0)

Sumber: Hasil Penelitian, 2022

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa dari 15 responden

yang diberikan kuesioner, yang memilih Sangat Setuju bahwa Ilmu dalam

berkomunikasi penting untuk dipelajari, yaitu sebanyak 73,3% (11 orang)

dan selebihnya memilih Setuju sebanyak 26,7% (4 orang). Dari data di atas

dapat disimpulkan bahwa Ilmu dalam berkomunikasi itu penting untuk

dipelajari.
39

11. Pendapat responden tentang Komunikasi hanya tentang

bagaimana cara berbicara yang benar saja

Tabel 4.11 Diagram 4.11

No Jawaban Presentase 2 0 2

1. Sangat Setuju 0%

2. Setuju 13,3%

3. Tidak Setuju 73,4% 11


Sangat Setuju (0)
4. Sangat Tidak Setuju 13,3% Setuju (2)
Tidak Setuju (11)
Total 100%
Sangat Tidak Setuju (2)

Sumber: Hasil Penelitian, 2022

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dijelaskan bahwa dari 15 responden

yang diberikan kuesioner, yang memilih Tidak Setuju bahwa komunikasi

hanya tentang bagaimana cara berbicara yang benar saja, yaitu sebesar

73,4% (11 orang) dan sebanyak 13,3% (2 orang) memilih Setuju dan Sangat

Tidak Setuju. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi bukan

hanya tentang bagaimana cara berbicara yang benar saja.


40

12. Pendapat responden tentang Latihan berbicara di depan umum

hanya diperlukan saat hanya akan melakukannya.

Tabel 4.12 Diagram 4.12

No Jawaban Presentase 1 0
4
1. Sangat Setuju 0%

2. Setuju 26,7%
10
3. Tidak Setuju 66,7%
Sangat Setuju (0)
4. Sangat Tidak Setuju 6,6% Setuju (4)
Tidak Setuju (10)
Total 100%
Sangat Tidak Setuju (1)

Sumber: Hasil Penelitian, 2022

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dijelaskan bahwa dari 15 responden

yang diberikan kuesioner, yang memilih Tidak Setuju bahwa latihan

berbicara di depan umum hanya diperlukan saat akan melakukannya saja,

yaitu sebanyak 66,7% (10 orang) dan 26,7% (4 orang) yang memilih Setuju,

selebihnya memilih Sangat Tidak Setuju sebanyak 6,6% (1 orang). Dari data

di atas dapat disimpulkan bahwa latihan berbicara di depan umum tidak

hanya diperlukan saat akan melakukannya saja.


41

13. Pendapat responden tentang Seseorang yang memiliki kendala

saat berbicara di depan umum, tanpa latihan secara intensif

Tabel 4.13 Diagram 4.13

No Jawaban Presentasi 1 0
3

1. Sangat Setuju 20%

2. Setuju 73,3%

3. Tidak Setuju 6,7% 11

Sangat Setuju (3)


4. Sangat Tidak Setuju 0% Setuju (11)
Tidak Setuju (1)
Total 100%
Sangat Tidak Setuju (0)

Sumber: Hasil Penelitian, 2022

Berdasarkan tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa dari 15 responden

yang diberikan kuesioner, yang memilih Setuju bahwa seseorang yang

memiliki kendala saat berbicara di depan umum itu tanpa latihan secara

intensif, yaitu sebanyak 73,3% (11 orang) dan 20% (3 orang) yang memilih

Sangat Setuju, selebihnya memilih Tidak Setuju sebanyak 6,7% (1 orang).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa tanpa latihan secara intensif

seseorang dapat memiliki kendala saat berbicara di depan umum.


42

14. Pendapat responden tentang Seseorang yang memiliki rasa tidak

percaya diri untuk berbicara di depan umum, tanpa latihan secara

intensif

Tabel 4.14 Diagram 4.14

No Jawaban Presentasi 0
3
5
1. Sangat Setuju 33,3%

2. Setuju 46,7%

3. Tidak Setuju 20% 7

Sangat Setuju (5)


4. Sangat Tidak Setuju 0% Setuju (7)
Tidak Setuju (3)
Total 100%
Sangat Tidak Setuju (0)

Sumber: Hasil Penelitian, 2022

Berdasarkan tabel 4.14 dapat disimpulkan bahwa dari 15 responden

yang diberikan kuesioner, yang memilih Setuju bahwa seseorang yang

memiliki rasa tidak percaya diri untuk berbicara di depan umum itu tanpa

latihan secara intensif, yaitu sebanyak 46,7% (7 orang) dan 33,3% (5 orang)

yang memilih Sangat Setuju, selebihnya memilih Tidak Setuju sebanyak

20% (3 orang). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa tanpa latihan

secara intensif seseorang dapat memiliki rasa tidak percaya diri saat

berbicara di depan umum. Maka dari itu latihan secara intensif diperlukan

untuk mengurangi rasa tidak percaya diri saat berbicara di depan umum.
43

15. Pendapat responden tentang Seseorang dapat memiliki rasa takut

saat berbicara di depan umum, tanpa latihan secara intensif

Tabel 4.15 Diagram 4.15

No Jawaban Presentase 2 0

1. Sangat Setuju 40% 6

2. Setuju 46,7%
7
3. Tidak Setuju 13,3%
Sangat Setuju (6)
4. Sangat Tidak Setuju 0% Setuju (7)
Tidak Setuju (2)
Total 100%
Sangat Tidak Setuju (0)

Sumber: Hasil Penelitian, 2022

Berdasarkan tabel 4.15 dapat disimpulkan bahwa dari 15 responden

yang diberikan kuesioner, memilih Setuju bahwa seseorang dapat memiliki

rasa takut saat berbicara di depan umum itu tanpa latihan secara intensif,

yaitu sebanyak 46,7% (7 orang) dan sebanyak 40% (6 orang) yang memilih

Sangat Setuju, selebihnya memilih Tidak Setuju sebanyak 13,3% (2 orang).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa tanpa latihan secara intensif

seseorang dapat memiliki rasa takut saat berbicara di depan umum. Maka

dari itu latihan secara intensif diperlukan untuk mengurangi rasa takut saat

berbicara di depan umum.


44

C. Pembahasan

1. Pembahasan Hasil Penelitian (Responden Anggota Agenda

Karya Public Speaking)

Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat

disimpulkan melalui pembahasan hasil penelitian dibawah ini mengenai

“Efektivitas Agenda Karya Public Speaking Dalam Peningkatan

Komunikasi Siswa di Depan Umum” sebagai berikut.

Tabel 4.31

Tabel hasil penelitian

Efektivitas Agenda Karya Public Speaking Dalam Peningkatan Komunikasi Siswa

di Depan Umum

No Pertanyaan Persentase Keterangan

Agenda Karya Public Speaking dapat


1. meningkatkan kemampuan 93,3% Setuju
berkomunikasi

Agenda Karya Public Speaking


2. meingkatkan kemampuan berbicara di 93,3% Setuju
depan umum

Agenda Karya Public Speaking


meningkatkan kepercayaan diri saat
3. 93,4% Setuju
berkomunikasi dengan orang lain/ saat
bersosialisasi

Agenda Karya Public Speaking dapat


4. meningkatkan kepercayaan diri saat 100% Setuju
berbicara di depan umum
45

Ilmu Public Speaking diperlukan


5. 100% Setuju
dalam berkomunikasi

6. Ilmu Public Speaking mudah dipelajari 93,4% Setuju

Setiap siswa/ pelajar wajib


7. 100% Setuju
mempelajari Ilmu Public Speaking

Komunikasi itu penting untuk


8. 100% Setuju
bersosialisasi

Komunikasi yang baik dapat


9. 100% Setuju
memperlihatkan kualitas diri seseorang

Ilmu dalam berkomunikasi penting


10. 100% Setuju
untuk dipelajari

Komunikasi hanya tentang bagaimana


11. 86,7% Tidak Setuju
cara berbicara yang benar saja

Latihan berbicara di depan umum


12. hanya diperlukan saat hanya akan 73,3% Tidak Setuju
melakukannya

Tanpa Latihan secara intensif,


13. seseorang memiliki kendala saat 93,3% Setuju
berbicara di depan umum
Tanpa Latihan secara intensif/ khusus,
14. seseorang memiliki rasa tidak percaya 80% Setuju
diri untuk berbicara di depan umum

Tanpa Latihan secara intensif/ khusus,


15. seseorang memiliki rasa takut 86,7% Setuju
berbicara di depan umum

Berdasarkan data dari hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada

15 orang responden yang mengikuti Agenda Karya Public Speaking,

diketahui bahwa 93,3% dari responden setuju mengenai Agenda Karya


46

Public Speaking dapat meningkatkan kemampuan komunikasi siswa di

depan umum. Dan juga dapat dilihat bahwa 100% responden setuju

mengenai pentingnya Ilmu Public Speaking bagi siswa/ pelajar untuk

berkomunkasi.

Berdasarkan hasil dari penyajian dan pembahasan data di atas

dapat disimpulkan bahwa Agenda Karya Public Speaking memiliki

pengaruh dalam meningkatkan kemampuan komunikasi siswa di

depan umum.
Bab V

Penutup

A. Simpulan

Berdasarkan uraian-uraian dan hasil analisi data yang telah dikemukakan

pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian yang

berjudul “Efektivitas Agenda Karya Public Speaking Dalam Peningkatan

Kemampuan Komunikasi Siswa di Depan Umum (Studi Kasus Siswa SMA

Adzkia Islamic School)” adalah sebagai berikut:

A. Dapat diketahui bahwa Agenda Karya Public Speaking efektif dalam

meningkatkan kemampuan komunikasi di depan umum untuk para siswa di

SMA Adzkia Islamic School.

B. Agenda Karya Public Speaking dapat membantu para siswa untuk

mengatasi berbicara di depan umum, seperti rasa percaya diri, rasa takut

untuk berbicara, penguasaaan panggung, dan lainnya.

C. Ilmu Public Speaking sangat diperlukan untuk para siswa sebagai bekal

untuk berbicara di depan umum ataupun sebagai sarana bersosialisasi, dan

untuk mempelajarinya tidaklah sulit dan juga tidak terlalu mudah pula.

D. Latihan berbicara di depan umum juga sangat diperlukan, tidak hanya

dilakukan ketika saat akan berbicara di depan umum saja. Dengan latihan

yang intensif seseorang dapat meningkatkan kemampuan berbicara yang

baik.

47
48

E. Dalam penelitian ini diketahui bahwa anggota ataupun bukan anggota dari

Agenda Karya Public Speaking dapat melihat efektivitas dari Agenda Karya

Public Speaking dan juga memahami pentingnya Public Speaking dalam

berkomunikasi di depan umum.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian yang berjudul “Efektivitas

Agenda Karya Public Speaking Dalam Peningkatan Kemampuan Komunikasi

Siswa di Depan Umum (Studi Kasus Siswa SMA Adzkia Islamic School),”

maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

A. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kata sempurna, namun

peneliti berharap Karya Tulis ini bisa dijadikan acuan untuk penelitian

selanjutnya dengan masalah yang bukan hanya mengenai efektivitasnya saja

tetapi juga dalam mengatasi kendala Public Speaking dari faktor internal

maupun eksternal.

B. Diharapkan kepada pengurus untuk memberikan banyak ilmu mengenai

Public Speaking kepada para siswa sebagai bekal untuk masa depan dalam

bersosialisasi, dan juga memberikan program baru mengenai Public

Speaking.
DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Nofri. 2019. Efektivitas Public Speaking Pada Pelajar Sekolah


Menengah Atas dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara di
Depan Umum. Medan. (diakses pada 24 Desember 2022)
Alifah, Islah dan I. Normansyah. 2020. Pengaruh Sharia Compliance, Good
Corporate Governance Dan Kompetensi Amil Zakat Terhadap
Pengelolaan Dana Zakat (Studi Kasus Pada Baznas (Bazis) Dki
Jakarta. Jakarta. (diakses pada 24 Desember 2022)
Apriyanto. 2017/2018. Peningkatan Hasil belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Seni Budaya (Musik Recorder) Melalui Pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas XI SMA Negeri 2
Kampar Kec. Kampar Kab. Kampar Provinsi Riau TA. 2017-2018.
Riau. (diakses pada 11 November 2022)
Asri, Dwi Satya. 2013. Tingkat Kepercayaan Diri Atlet Pertandingan Kyorugi
(sparing) Cabang Olahraga Taekwondo. Universitas Pendidikan
Indonesia. Bandung. (diakses pada 3 Oktober 2022)

Asriandhini, B., dkk. 2020. Jurnal Loyalitas Sosial: Pelatihan Dasar Public
Speaking untuk Mengembangkan Keterampilan Penyampaian
Informasi dan Kepercayaan Diri Bagi Siswa Tunarungu:
Purwokerto. (diakses pada 3 Oktober 2022).
Berlim, Roliyan Nazoma., dkk. 2020. Metode Penelitian Teknik Sampling.
Universitas Mataram. Nusa Tenggara Barat. (diakses pada 26
Desember 2020
Cahya, Medhita Eka. 2022. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Metode
Penelitian. Pamulang. (diakses pada 24 Desember 2022)
Echols, John dan Hasan Shadily. 2003. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
Hermawan, Faris Pratama. 2022. Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan
Pada Siswa Melalui Brtt Di Kelas Xii Sma Adzkia Islamic School
Tangerang Selatan. Jakarta. (diakses pada 11 Januari 2023)

Husni, Saepul. 2019. Pengaruh Keberhasilan Alumni Lembaga Kursus Dan


Pelatihan Menjahit Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik (Studi
Penelitian Di LKP Anugrah Pratama Kelurahan Cipawitra

49
50

Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya). Tasikmalaya. (diakses


pada 24 Desember 2022)
KBBI Daring. Efektivitas. Tersedia di
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/efektivitas. (diakses pada 11
November 2022)
Kulsum, Nieke Monika., Modul Public Speaking, Jakarta, 2017.
Kulsum, Siti. 2008. Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap efektivitas Proses
Pembelajaran di SMP Negeri 1 Ciparay Kabupaten Bandung.
Bandung. (diakses pada 24 Desember 2022)
Nasila, Yasina. 2015. Public Speaking. Makalah. (diakses pada 2 November
2022)
Nizar, Muhamad Rahmat. 2015. Penggunaan Brosur Sebagai Media Iklan
Dalam Meningkatkan Penjualan Pada. Palembang. (diakses pada
29 Oktober 2022)
Nuriyanto, Elok. 2020. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Pada
Siswa SMP. Nusa Tenggara Barat.
Nurkholiq, Adita, dkk. 2019. Analisis Pengendalian Kualitas (Quality
Control) Dalam Meningkatkan Kualitas Produk. Universitas Galuh
Ciamis. Bandung. (diakses pada 26 Desember 2022)
Pawestri, Nur Amalia. 2019. Evaluasi Penerapan Konsep Rumah Sehat
Terkait Tata Ruang, Pencahayaan dan Penghawaan Alami Pada
Rumah Tinggal Menengah di Kawasan Padat Perkotaan.
Yogyakarta. (diakses pada 12 Desember 2022)
Putri, Ummul Hanifah. 2019. Efektivitas dan Efisiensi Pembiayaan
Pendidikan: Padang. (diakses pada 13 Oktober 2022)
Rokhayani, A., dan A. D. N. cahyo. 2014/2015. , Peningkatan Ketrampilan
Berbicara (Speaking ) Mahasiswa Melalui Teknik English Debate.
Penelitian Tindakan Kelas. Jawa Tengah: Universitas Muria Kudus.
(diakses pada 2 November 2022)
Sari, Tanti Purnama. 2020. Analisis Excellent Service (Pelayanan Prima)
Terhadap Efektivitas Penjualan Barang Usaha Kecil Menengah Di
Kecamatan Sambi Rampaspota Kabupaten Manggarai Timur:
Makassar. (diakses pada 13 Oktober 2022)
51

Sirait, Charles Bonar. 2007. The Power of Public Speaking: Kiat Sukses
Berbicara di depan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Slagel, Amy. (2009:194) dalam buku 21st Century Communication: a
Reference Handbook, yang diedit William F. Eadie, menjelaskan
tentang Public Speaking. (diakses pada 11 November 2022)
Sulistiyono, Ninoy Yudhistya. 2013. Gambaran Asupan Zat Gizi Dan
Aktivitas Fisik Mahasiswa Ilmu Keolahragaan. S1 thesis,
Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. (diakses pada 25
Desember 2022)
Tanjung, Fernando Tri. 2017. Perbandingan Efektivitas Penggunaan Media
Trainer Dan Perangkat Lunak Festo Fluidsim Pada Pembelajaran
Sistem Pneumatik Di Smkn I Cimahi. Skripsi. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia. (diakses pada 13 Oktober 2022)
The Lexicon Webster International Dictionary of The English Language:
The English Language Institut of America, Inc, 1978. (diakses pada
29 Oktober 2022)
TENTANG PENELITI

Hafizhah Zahra Syarif, anak sulung dari 4 bersaudara ini biasa

dipanggil Ica oleh orang di sekitarnya. Lahir di Jambi, 11 Juni 2005.

Memilki kegemaran mendengarkan lagu, menonton film dan lainnya,

especially about K-Pop.

Instagram @hafizhahra_

“You were born to be real, bot to be perfect.”

52
LAMPIRAN

1. KUESIONER PENELITIAN

Kuesioner ini digunakan sebagai data penelitian dengan tajuk “Efektivitas


Agenda Karya Public Speaking Dalam Peningkatan Kemampuan Komunikasi
Siswa di Depan Umum. (Studi Kasus Siswa SMA Adzkia Islamic School)”.
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diketahui seberapa tinggi tingkat
efektivitas Agenda Karya Public Speaking yang ada di SMA Adzkia Islamic School
Pesantren Daarut Tauhiid Serua.

Petunjuk Pengisian:
 Isilah angket ini dengan jujur.
 Setiap jawaban dari pertanyaan yang diberikan adalah benar, sehingga anda
tidak perlu ragu untuk memberikan jawaban pada setiap pertanyaan.
 Isilah setiap pertanyaan dengan memberi tanda ( √) pada salah satu kolom
sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
1. SS: Sangat Setuju
2. S: Setuju
3. TS: Tidak Setuju
4. STS: Sangat Tidak Setuju
 Terima kasih atas partisipasi anda, mudah-mudahan hasil penelitian ini
dapat bermanfaat dan menjadi amal jariyah bagi kita semua.

Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Tanggal :
Anggota Agenda Karya Public Speaking: Ya ( ) Tidak ( )

No. Pertanyaan SS S TS STS


1. Komunikasi itu penting untuk bersosialisasi.

53
54

2. Komunikasi yang baik dapat memperlihatkan


kualitas diri seseorang.
3. Ilmu dalam berkomunikasi penting untuk
dipelajari.
4. Komunikasi hanya tentang bagaimana cara
berbicara yang benar saja.
5. Latihan berbicara di depan umum hanya
diperlukan saat akan melakukannya.
6. Tanpa Latihan secara intensif, seseorang
memiliki kendala saat berbicara di depan umum.
7. Tanpa Latihan secara intensif/ khusus, seseorang
memiliki rasa tidak percaya diri untuk berbicara
di depan umum.
8. Tanpa Latihan secara intensif/ khusus, seseorang
memiliki rasa takut berbicara di depan umum.
9. Agenda Karya Public Speaking membantu
meningkatkan kemampuan komunikasi.
10. Agenda Karya Public Speaking meningkatkan
kemampuan berbicara di depan umum.
11. Agenda Karya Public Speaking meningkatkan
kepercayaan diri saat berkomunikasi dengan
orang lain/ saat bersosialisasi.
12. Agenda Karya Public Speaking meningkatkan
kepercayaan diri saat berbicara di depan umum.
13. Ilmu Public Speaking diperlukan dalam
berkomunikasi.
14. Ilmu Public Speaking mudah dipelajari.

15 Setiap siswa/ pelajar wajib mempelajari Ilmu


Public Speaking.

Jazakallah Khairan…
55

2. HASIL KUESIONER PENELITIAN

(Responden Anggota Agenda Karya Public Speaking)


56
57
58

(Responden yang tidak mengikuti Agenda Karya Public Speaking)


59

Anda mungkin juga menyukai