Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : ALFADYA AISYAH NUR KHARISMA


……………………………………………………………………………………
Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041720793
………………………………………………………………………………………..
Tanggal Lahir : 18 DESEMBER 2001
………………………………………………………………………………………..
Kode/Nama Mata Kuliah : SOSI4410/SOSIOLOGI KESEHATAN
………………………………………………………………………………………..
Kode/Nama Program Studi : 70 / SOSIOLOGI
………………………………………………………………………………………..
Kode/Nama UPBJJ : 44 / SURAKARTA
………………………………………………………………………………………..
Hari/Tanggal UAS THE : RABU, 29 JUNI 2022
……………………………………………………………………………………....

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halamanini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuranakademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulistangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuranakademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ALFADYA AISYAH NUR KHARISMA


…………………………………………………………………………………..
NIM : 041720793
……………………………………………………………………………………
Kode/Nama Mata Kuliah : SOSI4410/SOSIOLOGI KESEHATAN
…………………………………………………………………………………..
Fakultas : FHISIP
……………………………………………………………………………………
Program Studi : SOSIOLOGI
……………………………………………………………………………………
UPBJJ-UT : SURAKARTA
…………………………………………………………………………………

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepadasiapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UASTHE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di UniversitasTerbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun,
serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
UniversitasTerbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan
oleh Universitas Terbuka.
SURAKARTA, 29 JUNI 2022
Yang Membuat Pernyataan

ALFADYA AISYAH NUR KHARISMA


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1.
A. perbedaan sudut pandang, Dalam kajiannya terhadap hubungan antara pasien dengan praktisi
medis, antropolog medis cenderung memusatkan perhatiannya pada pasien, sedangkan sosiolog
kesehatan cenderung memusatkan perhatiannya pada praktisi medis.

B. perbedaan metodologi, Dalam melaksanakan penelitian para antropolog medis cenderung


menggunakan metode pengamatan, sedangkan para sosiolog medis cenderung menggunakan
metode survei sosial.

C. perbedaan budaya, Perhatian para antropolog medis terutama ditujukan pada kebudayaan
masyarakat non-Barat, sedangkan para sosiolog medis terutama memusatkan perhatian mereka
pada sistem pelayanan medis di Eropa dan Amerika Serikat.

2. A. Pada masa pandemi Covid-19 pemerintah Indonesia menganjurkan pembatasan sosial seperti
beraktivitas dirumah saja. Hal tersebut menyebabkan aktivitas masyarakat menjadi terbatas selama
masa pandemi berlangsung, terjadi penurunan aktivitas fisik dan kecenderungan pola makan
berlebih. Sehingga gaya hidup masyarakat yang seperti itulah yang beresiko terkena obesitas.

B. Obesitas merupakan keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga
berat badan seseorang seseorang jauh diatas normal dan dapat membahayakan kesehatan.
Obesitas dapat memberikan dampak negatif secara psikologi kepada individu yang bersangkutan,
hal yang selalu beriringan dengan obesitas adalah gangguan citra diri dan harga diri. Akibatnya
individu tersebut merasa kurang percaya diri karena merasa penampilan kurang menarik sehingga
individu tersebut menarik diri dari pergaulan. Sedangkan dampak obesitas bagi suatu komunitas
dan masyarakat yakni, jika seorang individu terkena obesitas mengakibatkan gerakan menjadi
lamban sehingga dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas kerja di lingkungan masyarakat

3. A. upaya pencegahan medis seperti iklan diatas menurut Locker adalah menggunakan Intervensi klinis
primer atau upaya untuk mengubah perilaku, pikiran, atau perasaan seseorang dapat dilakukan oleh
profesional/ terapis bidang lain (tidak harus psikolog) misal: iklan.

B. Alasan saya adalah karena situasi pertumbuhan kasus COVID-19 sangat cepat di Indonesia. Upaya
pencegahan primer menjadi pencegahan yang paling tepat karena belum ada obat untuk COVID-19.
Penelitia ini bertujuan untuk mengkaji lebih jauh tentang pencegahan primer yang tepat dan rasional untuk
membentuk masyarakat sehat sebagai upaya pencegahan penularan kasus COVID-19. Pencegahan primer
dapat dilakukan berupa promosi kesehatan dan perlindungan khusus. Pencegahan primer melalui promosi
dilakukan dengan selektif memilih informasi dari media sosial, menerapkan etika batuk, konsumsi makanan
bergizi, dan olahraga. Pencegahan primer melalui perlindungan khusus dilakukan dengan resignasi.
membersihkan tangan secara rutin, menggunakan masker, social distancing dan isolasi diri, serta
menghindari kontak tanpa pelindung dengan hewan liar.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

4. A. Menurut Klainman, dalam masyarakat secara umum dikenal adanya tiga sektor pelayanan kesehatan
sebagai satu sistem medis tersendiri, yaitu (1) sektor pelayanan umum atau rumah tangga (popular
sector/home remedies), (2) sektor kedukunan (folk medical system), dan (3) sektor profesional atau
kosmopolitan (profesional and cosmopolite medical system).
pelayanan kesehatan populer oleh masyarakat dijadikan sebagai alternatif pilihan manakala mereka
mengalami gangguan kesehatan, baik secara tersendiri maupun secara tumpang tindih, dan atau
bersamaan. Pemanfaatan sektor-sektor tersebut, baik secara tersendiri maupun digambung bersama
dipengaruhi oleh faktor-fator tertentu. biasanya faktor-faktor tersebut antara lain, yaitu persepsi tentang
tingkat keparahan penyakit, persepsi tentang etiologi penyakit yang diderita, efektivitas pengobatan yang
pernah digunakan, aksesibilitas, dan keterjangkauan secara ekonomi.

B. Dalam sistem pelayanan kesehatan medis akan dijumpai adanya dua sub sistem terkait, yaitu
sistem teori penyakit atau etiologi penyakit, dan sistem perawatan kesehatan. Sistem teori
penyakit atau etiologi penyakit (etiologi/of illness) terdiri dari kepercayaan tentang sebab-sebab
terjadinya suatu penyakit dan gejala-gejala simtomatis yang dialami penderita. Sedangkan sistem
perawatan kesehatan (health care system) terdiri dari sistem diagnosis atau penentuan penyebab
penyakit, dan tindakan terapi atau teknik pengobatan yang digunakan. selain itu sistem perawatan
kesehatan dapat dipandang sebagai sistem kebudayaan karena merupakan suatu kesatuan
hirarkis yang tidak dapat dipisahkan yang menyangkut tentang proses dan mekanisme
pengambilan keputusan keluarga dalam pemilihan sektor-sektor pelayanan kesehatan (health
seekking behaviour) yang tersedia untuk menanggulangi berbagai penyakit yang dihadapi.
Secara komprehensif dapat dikatakan bahwa setiap masyarakat memiliki sistem kesehatan sendiri. Dapat
dimaklumi apabila Indonesia yang terdiri dari berbagai kelompok suku bangsa dengan beraneka ragam
budaya etnis memiliki berbagai sistem kesehatan. Masing-masing kelompok suku bangsa tersebut telah
mengembangkan sistem kesehatan mereka yang mungkin satu sama lain memiliki banyak perbedaan dan
persamaan. Akan tetapi pada umumnya karakteristik sistem kesehatan tradisional mereka dapat dibedakan
dengan sistem kesehatan moderen yang berasal dari Barat.

C. Pelayanan kesehatan profesional ini berkaitan dengan hubungan yang harmonis antara dokter
dan pasien. hubungan antara dokter dan pasien ini dapat dibangun melalui komunikasi yang baik.
Esensi hubungan diantara keduanya biasa dilakukan dengan komunikasi melalui wawancara
pengobatan, karena sifatnya yang interpersonal. Kedudukan dokter yang umumnya lebih tinggi
daripada pasien kemungkinan menciptakan sebuah "jurang kompetensi". Tapi jurang kompetensi
tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan kepercayaan masing-masing pihak. Dengan begitu
diharapkan dokter dan pasien beserta keluarga pasien dapat saling bekerja sama demi tercapainya
tujuan ppengobatan Oleh sebab itu, dalam pelayanan kesehatan profesional terdapat asas
kejujuran yang dijunjung tinggi oleh setiap tenaga kesehatan. Dengan adanya kejujuran,
kepercayaan dapat tumbuh dan menciptakan hubungan yang harmonis antara dokter dan pasien.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai