BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
Ketentuan Pidana
Pasal 113
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf I untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan / atau pidana denda paling
banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan / atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak
Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan / atau huruf h untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan / atau pidana
denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
ii
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
iii
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
Tim Editor:
Putu Gede Sudira
Ni Putu Wardani
IGA Harry Sundariyati
I Gde Haryo Ganesha
IGA Sri Darmayani
Kunthi Yulianti
Made Ratna Saraswati
Diterbitkan oleh:
Udayana University Press
Kampus Universitas Udayana Denpasar,
Jl. P.B. Sudirman, Denpasar - Bali Telp. (0361) 255128
unudpress@gmail.com http://udayanapress.unud.ac.id
Cetakan Pertama:
2017, xiv + 51 hlm, 15,5 x 23 cm
ISBN: 978-602-294-192-7
iv
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
PRAKATA
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
Tim Penyusun
vi
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
DAFTAR ISI
Prakata .................................................................................... v
Daftar Isi ................................................................................. vii
Cara Menggunakan Panduan Belajar ................................ viii
SKDI Ilmu Kedokteran Komunitas/
Ilmu Kedokteran Pencegahan ............................................. x
Daftar Kompetensi Klinik .................................................... xii
vii
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
CARA MENGGUNAKAN
PANDUAN BELAJAR
viii
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
ix
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
STANDAR KOMPETENSI
DOKTER INDONESIA ILMU KEDOKTERAN
KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN
PENCEGAHAN
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
xi
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
xii
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
xiii
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
xiv
BAB 1
DASAR-DASAR ILMU KEDOKTERAN
KOMUNITAS DAN ILMU KEDOKTERAN
PENCEGAHAN
Materi
Kedokteran Komunitas
Istilah kedokteran Komunitas atau kesehatan Komunitas
merupakan perpaduan antara ilmu kesehatan masyarakat,
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
Pengumpulan data
Anamnesis, Gejala Penyakit
Cara Diagnosis Distribusi dan frekuensi penyakit (who,
Laboratorium
when, where) Statitik vital, dll
Imunisasi
Medikamentosa
Penyuluhan dan promosi kesehatan
Radiologi
Tindakan/ Terapi Sanitasi lingkungan
Perawatan RS
Kontrol terhadap penyakit menular
Rawat jalan
Dan lain-lain
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
Konsep sehat
Sehat adalah kondisi normal seseorang yang merupakan
hak hidupnya. Sehat berhubungan dengan hukum alam yang
mengatur tubuh, jiwa dan lingkungan berupa udara segar,
sinar matahari, diet seimbang, bekerja, istirahat, tidur, santai,
kebersihan serta pikiran, kebiasaan dan gaya hidup yang baik.
Selama beberapa dekade, definisi sehat masih
dipertentngkan dan belum ada kata sepakat dari para ahli
kesehatan maupun tokoh masyarakat dunia. Akhirnya World
Health Organization (WHO) membuat definisi universal yang
menyatakan bahwa sehat adalah suatu keadaan kondisi fisik,
mental dan kesejahteraan sosial yang merupkan suatu kesatuan
dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
4. Sehat Spiritual
Spiritual merupakan komponen tambahan pada definisi
sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam keidupan
sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat
pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk
berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman
rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi
keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
1. Trias epidemiologi
Seseorang bisa terserang sakit dipengaruhi oleh 3faktor
yaitu host, agent dan lingkungan seperti pada gambar
berikut
2. Model roda
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
3. Model Bloom
Upaya Preventif
Tahapan usaha pencegahan terhadap perjalanan suatu
penyakit disebut level of prevention. Pada fase pra-patogenesis,
keseimbangan antara agen penyakit, manusia dan lingkungan
mulai terganggu, bila dibiarkan saja maka gejala penyakit akan
segera timbul dan perlu dilakukan tindakan preventif primer
berupa promosi kesehatan dan perlindungan spesifik agar orang
tersebut tidak menjadi sakit.
Pada keadaan usaha yang dilakukan tidak dapat
mencegah terjadinya penyakit dan memasuki fase patogenesis,
dilakukan tindakan preventif sekunder berupa diagnosis dini
dan pengobatan yang adequat agar penyakit dapat segera
sembuh. Jika tidak, penyakit akan berjalan kronis, menyebabkan
ketidakmampuan dan cacat sehingga agar dapat bertahan hidup
dilakukan tindakan preventif tersier berupa usaha rehabilitasi
serta mengurangi kecacatan atau ketidakmampuan.
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
BAB 2
IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN
MASYARAKAT
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
Algoritme Umum
Pengumpulan
Data
Pengolahan
Data
Penyajian Data
Pelaporan
Penjabaran Prosedur
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
BAB 3
PROGRAM PROGRAM KESEHATAN
DI PUSKESMAS
10
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
Algoritme Umum
Program-program di Puskesmas:
Input
Proses
Output
Penjabaran Prosedur
1. Sebelum melaksanakan program puskesmas, diawali
dengan mengidentifikasi input dari program tersebut yang
terdiri dari 4 M yaitu Man, Money, Material, Method.
2. Proses kegiatan diawali dengan menyusun perencanaan,
kemudian menentukan siapa saja yang akan terlibat
termasuk uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-
masing anggota.
3. Terakhir,akan dievaluasi output dari kegiatan program
yang sudah dilaksanakan.
11
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
Materi
A. Program KIA
Kematian ibu hamil disebabkan oleh berbagai hal. Tabel
berikut menunjukkan penyebab kematian ibu saat hamil,
saat melahirkan dan masa nifas.
12
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
1. Penyuluhan Kespro
2. Imunisasi TT
PENCEGAHAN PRIMER 3. Pemberian tablet Fe kepada semua
ibu hamil
4. Layanan KB
Tidak dominan
PENCEGAHAN TERSIER
Misal: menangani kemandulan akibat infeksi
Indikator Keberhasilan
1. Proprsi K1 dan K4
Pencegahan
2. Proporsi ibu hamil risiko tinggi
Sekunder
3. dll
13
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
B. PROGRAM KB
TUJUAN PROGRAM KB
1. Tujuan yang berkaitan dengan KESEHATAN mencegah
kematian ibu (menurunkan MMR) dan kematian bayi/anak
(menurunkan IMR/CMR)
2. Tujuan yang berkaitan dengan KEPENDUDUKAN
menekan laju pertumbuhan penduduk
Prevalensi Pemakaian KB
• Adalah pemakai kontrasepsi pada satu titik waktu disebut
Current User (CU) yaitu pasangan usia subur yang sedang
memakai alat kontrasepsi pada saat survei
• CU hanya lewat Survei Rumah Tangga dan tidak bisa lewat
laporan klinik
14
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
Indikator Keberhasilan
Indikator Proses Frekuensi penyuluhan per bulan, jumlah hari buka klinik, dll
C. PROGRAM GIZI
MASALAH-MASALAH KURANG GIZI
15
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
Pencegahan sekunder
• Deteksi dini kurang gizi pada balita dengan menimbang
secara berkala lalu memberikan edukasi atau merujuk
yang mempunyai masalah gizi (gizi kurang, gizi buruk)
• Pemeriksaan kadar Hb secara berkala (pada ibu hamil,
perempuan remaja, dll)
16
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
Pencegahan tersier
• Pembatasan ketidakmampuan dan rehabilitasi (medik,
fisik, sosial, psikologis, ekonomis) anak-anak yang IQ
rendah sebagai akibat kurang yodium, anak-anak yang
buta karena kurang vitamin A, dll)
PRINSIP DASAR
Untuk masing-masing penyakit, kegiatan
penanggulangannya ada yang dominan di reservoir, di cara
penularan, dan ada yang dominan di penduduk yang at risk. Hal
ini tergantung dari:
u Kuman penyebabnya/ada tidaknya obat untuk membunuh
kuman di reservoir
u Perjalanan penyakit (proporsi asimtomatis, akut, kronis,
dst)
17
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
PENYAKIT TBC
18
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
PENYAKIT DBD
19
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
BAB 4
KEDOKTERAN KELUARGA
20
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
Algoritme Umum
Memilih Keluarga
dan Kasus
Anamnesis
Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan
penunjang
Penentuan
diagnosis
Rencana terapi
dan intervensi
Penjabaran Prosedur
21
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
MATERI
Batasan
Dokter keluarga adalah dokter yang memberikan pelayanan
kesehatan strata 1 (primer) yang menerapkan prinsip-prinsip
pelayanan; personal, comprehensive, bersinambung, koordinatif
dan kolaboratif, mengutamakan pencegahan pada pasien dalam
satu kesatuan sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
TUJUAN
Mahasiswa mampu melaksanakan pelayanan kesehatan
kepada pasien dengan keluarga sebagai unitnya (family as a unit
of care) secara:
1. Komprehensif: meliputi semua aspek tingkat pencegahan
(primer, sekunder, dan tertier). Upaya pencegahan tersebut
dilaksanakan sesuai dengan perjalanan alamiah penyakit
tersebut pada setiap anggota keluarga. Tentukan siapa
saja sasaran untuk pencegahan primer, sekunder maupun
tertsier pada masing-masing anggota keluarga!
2. Berkesinambungan: melakukan system monitoring
untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam perubahan
perilaku dan pengobatan. Misalnya menerapkan sistim
DOTS pada terapi TB, melakukan sweeping pada balita
gizi kurang yang tidak melakukan penimbangan di
posyandu, melakukan follow up untuk melihat kemajuan
atau perjalanan penyakit pasien, dsb.
3. Koordinatif dan kolaboratif: bekerjasana dan membagi
peran dengan pihak stakeholder terkait seperti; kelompok
professional (spesialis, analis, apoteker dsb). Pemuka/tokoh
masyarakat, termasuk keluarga pasien sendiri.
4. Mengutamakan pencegahan (primer): pada anggota
keluarga dan masyarakat yang berisiko (belum sakit).
Misalnya ada riwayat kontak (keluarga) dengan penderita
TB. Ada hubungan darah (keluarga) dengan penderita DM.
22
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
CONTOH-CONTOH KEGIATAN
Setting pelayanan kedokteran keluarga dapat dilakukan
melalui pelayanan di klinik dan dirumah keluarga, melalui
kunjungan rumah.
23
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
24
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
CONTOH KASUS
1. PARIPURNA (KOMPREHENSIF)
• Yang dilakukan oleh klinik Amertha bukan hanya
menangani “penyakit AIDS” tetapi secara paripurna mulai
dari pencegahan primer, sekunder dan tersier.
• Klinik Amertha mempunyai 8 petugas lapangan untuk
member edukasi untuk meningkatkan pemakaian kondom
(primer). Dengan kata lain, klinik Amertha mempunyai
kepanjangan tangan di lapangan dalam upaya pencegahan
primer.
25
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
26
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
2. BERKESINAMBUNGAN
• Seperti telah diuraikan pada nomer-1 di atas bahwa layanan
pada ODHA dilakukan oleh Klinik Amertha sejak pasien
masih tampak sehat walafiat sampai mereka dikubur (bila
meninggal). Periode waktu ini bias berlangsung bertahun-
tahun.
27
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
4. MENGUTAMAKAN PENCEGAHAN
• Pada penjelasan di atas, tampak dengan jelas bahwa yang
utama dilakukan oleh Klinik Amertha adalah upaya-upaya
prevention mulai dari education di lapangan dan di klinik,
layanan kondom, screening IMS, VCT, profilaksis OI
(opportunistic infection), dukungan psikologis dan social.
28
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
6. PERSONAL
Dari semua uraian di atas, dengan jelas kelihatan bahwa
yang dilakukan oleh Klinik Amertha adalah “mengobati pasien
sebagai person”, alias sebagai “manusia”
29
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
Bukan “AIDS” nya saja yang dilihat. Bukan “IMS” nya saja
yang dilihat tetapi “manusianya” (baik aspek medis, psikologis,
social dan ekonomisnya). Bahkan juga keluarga, lingkungan dan
masyarakat di sekitarnya.
30
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
BAB 5
PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT
31
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
Algoritme Umum
Identifikasi
masalah PKM
Penyusunan
proposal PKM
Pelaksanaan
PKM
Pengurusan
ijin PKM
Penyuluhan
Pelaporan
Penjabaran Prosedur
32
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
MATERI
PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT
Setiap program kesehatan dikembangkan dengan tujuan
untuk memecahkan masalah kesehatan.Masa-masa kesehatan
ini timbul bukan saia karena kuman penyakit, tetapi juga karena
perilaku manusianya.
Berjangkitnya muntah berak bukan saja karena kuman
Vibrio Cholera, tetapi karena kebiasaan orang mengunakan
sungai untuk buang air besar, gosok gigi, cuci makanan, dan lain
sebagainya.Oleh sebab itu Program Penanggulangan Masalah
Kesehatan harus mencakup aspek edukatip yang menangani
perilakunya dan aspek medis teknis yang melakukan penangan
epidemiologis.
Mengingat apa yang telah dikemukakan di atas, penyuluhan
Kesehatan kerananya merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari setiap program. Setiap petugas kesehatan yang berhubungan
langsung dengan masyarakat, dalam hal ini petugas Puskesmas,
mempunyai tugas penyuluhan.Untuk dapat melaksanakan
fungsinya dengan baik, setiap petugas Puskesmas harus memiliki
pengetahuan dan ketrampilan di bidang medis teknis serta di
bidang penyuluhan.
1. PENGERTIAN
Penyuluhan Kesehatan merupakan suatu proses belajar
untuk mengembangkan pengertian yang benar dan
sikap yang positif dari individu atau kelompok terhadap
kesehatan agar yang bersangkutan menerapkan cara hidup
sehat sebagai bagian dari cara hidupnya sehari-hari atas
kesadaran dan kemauannya sendiri.
33
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
2. KEBIJAKAN
2.1 Penyuluhan Kesehatan Masyarakat merupakan
tanggung jawab pemerintah dan masyarakat serta
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari setiap
program kesehatan.
2.2 Penggunaan berbagai saluran media komunikasi
ditingkatkan dengan memperhatikan kepentingan
keserasian dan keterpaduan informasi, melalui
koordinasi antar sector-sektor yang berkaitan.
2.3 Pengembangan penggerakan dan pembinaan
kemampuan masyarakat untuk berswasembada di
bidang kesehatan dilakukan melalui pendekatan
edukatif.
2.4 Penyuluhan kesehatan harus menjadi bagian integral/
tak terpisahkan dari setiap jenis dan tingkatan
pendidikan.
2.5 Pembinaan aparatur Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat ditingkatkan agar mampu mengelola
program, mengadakan alih teknologi dan membina
penerapan teknologi penyuluhan yang tetap guna.
2.6 Dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat
pembinaan kelompok sasaran diutamakan bagi
golongan wanita dan generasi muda.
34
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
LANGKAH 1
Mengenal dan menetapkan masalah :
Untuk dapat mengenal masalah kesehatan yang ada di
wilayah kerja puskesmas diperlukan data. Dalam garis besarnya
data yang diperlukan mencakup :
35
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
36
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
- Beratnya masalah :
Apakah masalah tersebut mengakibatkan kematian?
Kalau ya, apakah dalam waktu singkat?
Apakah masalah ini menimpa sebagian besar masyarakat
atau hanya sebagian kecil saja?
Dan sebagainya.
- Distribusi geografinya :
Apakah masalah ini terdapat merata di seluruh wilayah
atau hanya tempat-tempat tertentu saja.Dan sebagainya.
LANGKAH 2
Analisa masalah secara edukatif :
Masalah yang ditetapkan sebagai prioritas, merupakan masalah
yang akan ditanggulangi melalui kegiatan penyuluhan. Karena itu
37
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
38
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
LANGKAH 3.
Menentukan sasaran penyuluhan :
Sasaran program sasaran penyuluhan tidak selalu sama
39
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
LANGKAH 4.
Menentukan tujuan penyuluhan :
Dalam mengembangkan tujuan penyuluhan, ada beberapa
persyaratan umum yang harus dipenuhi, anatara lain :
4.1. Tujuan harus jelas.
4.2. Tujuan harus dapat diukur.
4.3. Tujuan harus realistis (dapat dicapai).
4.4 tujuan harus dinyatakan dalam bentuk perilaku.
LANGKAH 5.
Menentukan strategi penyuluhan :
Menentukan, mendekatkan apa yang akan ditempuh dalam
mencapai tujuan penyuluhan, misalnya :
Tujuan penyuluhan ialah agar “Ibu-ibu BALITA”
menumbangkan anaknya setiap bulan secara teratur. Dalam hal
ini mungkin strategi yang diambil ialah mengembangkan dahulu
para pemuka masayrakat dan anak-anak sekolah yang kemudian
diharapkan akan bias membina para ibu-ibu BALITA agar mau
menimbangkan anaknya.
40
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
LANGKAH 6.
Menetukan isi penyuluhan :
Fungsi utama pemberian pesan kesehatan, adalah untuk
membantu masyarakat mengembangkan pengertian, sikap
dan kemampuan untuk membuat keputusan dan melakukan
tindakan yang tepat seperti yang diharapkan dan ditetapkan
dalam tujuan penyuluhan.Karena itu, isi pesan penyuluhan harus
dikembangkan atas dasar tujuan yang ingin dicapai, dengan
mempertimbangkan keadaan sasaran dan situasi yang dihadapi.
Pesan itu sendiri hendaknya mudah dipahami oleh sasaran serta
mudah untuk diingat.Karenanya pesan janganlah berbelit-belit.
LANGKAH 7.
Menetukan metode tepat dan waktu penyuluhan :
Keberhasilan mencapai tujuan penyuluhan anatara lain
ditentukan pula oleh cara penyampaian pesan yang tepat, karena
itu memilih cara penyampaian yang benar dan tepat, merupakan
suatu keharusan dalam mengembangkan kegiatan penyuluhan.
41
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
LANGKAH 8
Menentukan media penyuluhan :
Media penyuluhan, merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari cara penyampaian/metode penyuluhan yang
baik.
42
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
1. BELAJAR SENDIRI
Sebagai contoh :
Di rumah : - Flash-card
- Flipchart
- Buku cerita gambar
43
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
- Model
- Leaflet
Di Instansi: - papan tulis
- Flanelgraph
- Poster
- Chart
- Boneka/wayang
- Kotak gulungan gambar (Scroll-Box picture)
- Flipchart
- Flashcard
- Model
- Buku cerita gambar
- Leaflet
Di masyarakat :
- Poster
- Leaflet
- Pamphlet
- Flipchart
- Flanelgraph
- Spanduk
- Sticker
- Boneka/wayang
LANGKAH 9.
Menyusun rencana pelaksanaan :
Setelah pokok-pokok kegiatan penyuluhan ditetapkan,
termasuk waktu, tempat dan pelaksanaannya maka dapat disusun
rencana-rencana pelaksanaan yang mencantumkan dalam suatu
daftar sebagai berikut :
Sasaran Alat
No Waktu Kegiatan Tujuan Isi Metode Pelaksanaan Ket
Jenis Jumlah Peraga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
44
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
LANGKAH 10.
Membuat rencana penilain
Dalam membuat rencana penilain, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan antara lain
1. Apa yang akan dinilai, apakah tujuan penyuluhan atau
penilaian terhadap proses pelaksanaan penyulihan.
Baik penilaian terhadap hasil ataupun proses untuk
mencapai hasil harus didasarkan atas indicator (tolak
ukur) yang jelas.
2. Kapan penilaian akan dilakukan
Dalam hal ini dapat ditempuh beberapa cara penilaian :
45
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
46
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
BAB 6
PENELITIAN KESEHATAN MASYARAKAT
47
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
Algoritme Umum
Identifikasi masalah
penelitian
Penyusunan proposal
penelitian
Penyusunan alat
ukur penelitian
Pengurusan
ijin penelitian
Pengumpulan data
Analisis data
Pelaporan
Penjabaran Prosedur
1. Penelitian dibuat mengikuti tahapan penelitian mulai
dari identifikasi masalah penelitian, penyusunan
proposal penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan
pelaporan
48
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
Daftar Pustaka
49
BUKU PANDUAN BELAJAR KOAS
50
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
51