“Flos”
Dibuat Oleh:
Ferdiansyah 2148201003
2. Bunga Melati
Uji Gambar Keterangan
Makroskopik Nama latin dari bunga
melati yaitu jasminum.
Termasuk ke dalam
kingdom plantae dan
famili Oleaceae. Bunga
melati merupakan bunga
majemuk, tumbuh di
ketiak daun, dan terbatas
dengan jumlah 3 bunga
atau sebuah tandan padat
dengan banyak bunga.
Bunganya tunggal atau
berpasangan (di varietas
kultivasi), memiliki
sebanyak 5 cuping
berbentuk bundar telur
atau lonjong.
Organeleptik Memiliki bau yang
menyengat khas,
berwarna putih, dan
berambut halus.
Mikroskopik Pada gambar disamping
menunjukkan kepala
benang sari berbentuk
Panjang dan lonjong.
Serbuk sari tidak terlihat.
3. Bunga Telang
Uji Gambar Keterangan
Makroskopik Nama latin dari bunga
telang yaitu Clitoria
ternatea. Termasuk ke
dalam kingdom plantae
dan famili fabaceae.
Bunga telang memiliki
benang sari dan putik
yang tersembunyi. Bunga
telang termasuk ke
dalam jenis bunga
setangkup tunggal
(Monosimetris), memiliki
lima kelopak berlekatan,
dan 3 mahkota yang juga
saling berlekatan.
Mahkota bunga
berbentuk seperti corong
VI. Pembahasan
Berdasarkan data praktikum yang telah di lakukan diketahui bahwa bentuk bunga
berbeda – beda itu disebabkan karena bunga menyesuaikan atau beradaptasi dengan
lingkungannya. Setiap bunga memiliki polinator. Polinator dibagi menjadi 2 bagian yaitu
polinator seperti angin dan air, serta polinator biotik yang terdiri dari berbagai jenis hewan
(Purwantiningsih, 2014: 4). Bunga memiliki bentuk yang berbeda – beda untuk
memudahkan polinatornya membantu dalam penyerbukkan. Misalnya pada bunga
bougenville yang memiliki bentuk tabung memanjang dan ukuran kecil yang ringan, itu
dikarenakan ia memiliki agen penyerbukkan berupa angin dan lebah. Bentuk bunga yang
kecil dan ringan memudahkan angin dalam membantu penyerbukkan sedangkan bentuk
tabung memanjang dan bau bunga bougenville dapat menarik lebah sehingga membantu
penyerbukkan bunga tersebut. Kemudian ukuran serbuk sari yang berbeda – beda
disebabkan juga karena ukuran bunga. Jika ukuran bunga kecil seperti bunga bougenville
maka ukuran serbuk sari otomatis juga berukuran kecil.
Berdasarkan penelitian tentang skrining fitokimia bunga bougenville
mengandung sejumlah kandungan fitokimia seperti alkaloid, saponin, flavonoid, fenol,
glikosida, tanin, furanoid, dan sejumlah kecil glukosa. Bunga bougenville dapat
membunuh semua jenis perusak sel atau bahan radikal bebas dalam tubuh. Bunga
bougenville memiliki potensi sebagai zat antioksidan yang cukup tinggi. Kemudian
beberapa jenis tumbuhan khususnya dari keluarga Nyctaginaceae mempunyai aktivitas
antioksidan yang sangat tinggi. (Simatupang, Tombuku, Pareta, & Lengkey, 2021)
Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan tentang bunga melati. Pada
bunga melati terdapat senyawa-senyawa metabolit sekunder (flavonoid, alkaloid,
saponin, dan tannin) yang berpotensi sebagai antilarvasida nyamuk Aedes aegypti.
(Hidayah, Herawati, & Habibi, 2019: 482).
Menurut penelitian yang telah dilakukan, bunga telang mengandung senyawa
kimia seperti tanin, karbohidrat, saponin, triterpenoid, fenol, flavonoid, glikosida
flavonol, protein, alkaloid, antrakuinon, dan antosianin (Al Sanafi, 2016). Bunga telang
mengandung antosianin yang berkhasiat sebagai antioksidan maupun antibakteri (Pertiwi,
Rezaldi, & Puspitasari, 2022).
Manfaat dan fungsi kembang sepatu sebagai obat herbal karena kembang sepatu
mengandung berbagai senyawa yaitu tannin, alkaloid, triterpenoid, flavonoid, taraxeryl
acetat, polifenol, saponin, hibisetin, sianidin, glikosida sianidin, kuersetin, diglukosida
sianidin, Ca-oksalat, zat pahit dan peroxidase. Senyawa-senyawa ini pada penyakit
tertentu dapat membantu melemahkan berbagai jenis organisme penyebab penyakit.
Salah satunya senyawa flavonoid yang terdapat pada kembang sepatu memiliki berbagai
macam bioaktivitas, diantaranya antifertilitas. Bunga kembang sepatu mengandung
senyawa flavonoid yang menyebabkan adanya penurunan kadar testosteron.
VII. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum dapat disimpulkan bahwa:
1. Bunga (flos) merupakan organ pada tumbuhan tingkat tinggi yang memiliki fungsi
reproduksi generatif. Bunga dibagi menjadi 2 yaitu bunga sempurna dan tidak
sempurna. Bunga sempurna memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga
yang sama, sedangkan bunga tidak sempurna hanya memiliki satu kelamin saja
pada satu bunga.
2. Setiap bunga memiliki bentuk, warna dan ukuran yang berbeda-beda, itu
disebabkan adaptasi bunga tersebut dengan lingkungan sekitanya untuk menarik
dan memudahkan polinatornya dalam membantu penyerbukkan.
3. Setiap bunga memiliki khasiat yang bermanfaat, seperti bunga bougenville
sebagai antioksidan, bunga melati sebagai antilarvasida, bunga telang sebagai
antioksidan maupun antibakteri, dan bunga kembang sepatu sebagai antifertilitas.
VIII. Daftar Pustaka
Umaternate, H., Munawar, S., & Soamole, R. (2022). Karakteristik Morfologi
Bunga Kertas (Bougenville). JBES: Journal of Biology Education and Science, 2(2), 76-
85.
Haryadi, M. Y. (2022). UJI AKTIVITAS ANTIDEPRESAN EKSTRAK ETANOL
BUNGA MELATI (Jasminum sambac) TERHADAP MENCIT JANTAN (Mus
musculus) (Doctoral dissertation, Universitas dr. SOEBANDI).
Zahara, M. (2022). Ulasan Singkat: Deskripsi Clitoria ternatea L. dan
Manfaatnya. Jurnal Jeumpa , 9 (2), 719-728.
Wahyuni, S. (2022). Karakteristik Bunga Kelas Magnoliopsida di Garden Kota
Banda Aceh Sebagai Media Pembelajaran Morfologi Tumbuhan (Doctoral dissertation,
UIN Ar-Raniry).
Purwantiningsih, B. (2014). Serangga Polinator, Malang.
Simatupang, R. A., Tombuku, J. L., Pareta, D. N., & Lengkey, Y. K. (2021). Uji
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Bunga Bougenville Bougainvillea glabra Sebagai
Antioksidan. Biofarmasetikal Tropis, 4(1), 30-39.
Hidayah, N., Herawati, A., & Habibi, A. (2019). Identifikasi Kandungan
Fitokimia Ekstrak Bunga Melati (Jasminum sambac (L.) ai) Komoditas Lokal yang
Berpotensi Sebagai Antilarvasida. Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan
Keperawatan, 10(1), 476-483.
Rahayu, S., Vifta, R., & Susilo, J. (2021). Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol
bunga telang (Clitoria Ternatea L.) dari Kabupaten Lombok Utara dan Wonosobo
menggunakan metode FRAP. Generics: Journal of Research in Pharmacy, 1(2), 1-9.
Subagiyo, A., Rezaldi, F., Ma'ruf, A., Pertiwi, F. D., & Safitri, A. (2022).
Antibakteri Vibrio parahaemolyticus dan Klebsiella pneumoniae pada Sediaan Sabun
Mandi Probiotik Fermentasi Kombucha Bunga Telang (Clitoria ternatea L) Sebagai
Produk Bioteknologi Farmasi. Journal oF Biotechnology and Conservation in
WALLACEA, 2(2), 89-98.
Carolin, B. T., & Nita, S. (2019). Pengaruh Ekstrak Bunga Kembang Sepatu
(Hibiscus Rosa-Sinensis Linn.) terhadap Epididimis, Prostat dan Vesikula
Seminalis. Biomedical Journal of Indonesia, 5(1), 1-10.