Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM 3 FARMAKOGNOSI

“Flos”

Dibuat Oleh:

Amalia Zanuba Fauziah 2148201002

Ferdiansyah 2148201003

Herna Leoni Pratiwi 2148201004

PROGRAM STUDI FARMASI


INSTITUT KESEHATAN INDONESIA
2023
I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mengetahui ciri-ciri makroskopik, mikroskopik dan organoleptik dari
flos.
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan mengetahui flos
II. Teori Dasar
Bunga merupakan organ pada tumbuhan tingkat tinggi yang memiliki fungsi
reproduksi generatif. Reproduksi generatif adalah reproduksi dengan melalui proses
perkawinan yang melibatkan sel kalamin jantan dan betina. Bunga dibagi menjadi 2 yaitu
bunga sempurna dan tidak sempurna. Bunga yang sempurna terdiri dari perhiasan bunga
(kelopak dan mahkota), serta alat kelamin jantan (benang sari), alat kelamin betina (putik)
dan sperma pada bunga yaitu serbuk sarinya pada satu bunga yang sama. Sedangkan
bunga yang tidak sempurna, dia hanya memiliki salah satu kelamin saja pada satu bunga.
Penggunaan bunga sebagai simplisia kebanyakan dibuat dari bunga dengan
mahkota yang masih kuncup. Hal itu dikarenakan untuk waktu simpanan, jika waktu
simpanan lebih lama maka bisa di distribusikan dengan cepat. Jadi misalnya simplisia
ingin di distribusikan ke luar daerah dari tempat asal simplisia, maka harus memakai yang
kuncup agar simplisia nya tahan lama. Kalau pakai simplisia yang sudah mekar saat di
distribusikan ke luar daerah maka simplisia sudah tidak bagus lagi, karena meskipun
bunga itu sudah lepas dari batangnya dia masih punya kecenderungan untuk bisa mekar.
III. Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Kaca objek
3. Kaca penetup (cover)
4. Cutter
5. Oven
6. Aquades
7. Wadah
8. Bunga Bougenville
9. Bunga Melati
10. Bunga Telang
11. Bunga Kembang Sepatu
IV. Metode
1. Siapkan alat dan bahan
2. Rajang atau potong-potong secara kasar simplisia herbanya
3. Setelah selesai di Rajang di bagi empat bagian yaitu basah halus, basah utuh,
kering halus, dan kering utuh.
4. Masukkan ke dalam oven untuk bagian simplisia yang ingin dikeringkan
5. Untuk simplisia basah utuh disayat tipis secara vertical dan horizontal
6. Untuk simplisia basah halus , dihaluskan menggunakan lumpang alu
7. Untuk simplisia kering utuh disayat tipis secara vertical dan horizontal
8. Untuk simplisia kering halus, dihaluskan menggunakan lumpang alu
9. Setelah itu letakan di meja preparate, teteskan aquades lalu amati menggunakan
mikroskop
V. Hasil Data
1. Bunga Bougenville
Uji Gambar Keterangan
Makroskopik Nama latin dari bunga
bougenville yaitu
Bougenvillea glabra.
Termasuk ke dalam
kingdom plantae dan
famili Nyctaginaceae.
Kemudian termasuk ke
dalam kelompok
tumbuhan dikotil. Bunga
bougenville merupakan
tumbuhan menjalar dan
merambat. Termasuk ke
dalam tumbuhan
kelompok liana berduri
(Thorn Lianas).
Memiliki bunga yang
berwarna warni (merah,
pink, ungu, orange, dan
putih) yang sebenarnya
merupakan helaian daun
yang telah mengalami
modifikasi yang disebut
seludang bunga (spatha).
Bunga yang asli atau
bunga sejatinya
berbentuk tabung
memanjang, kecil dan
muncul disela-sela atau
berada di tengah-tengah
helaian daun yang
mengalami modifikasi.
Memiliki tulang daun
menyirip, daun lebar,
bulat telur, memanjang
dengan ujung
meruncing.
Organeleptik Bunga bougenville sejati
berwarna putih. Tidak
memiliki bau yang
menyengat.
Mikroskopik Pada gambar disamping
dapat terlihat dengan
jelas bagian-bagian dari
benang sari. Terdapat
butiran-butiran kecil
dalam kepala benang
sari atau butiran yang
menempel pada tangkai
Benang sari bougenville basah utuh benang sari itu semua
perbesaran 10 x 0,25 adalah serbuk sari.
Kepala benang sari
berbentuk bulat tapi
tidak sempurna.
Pada gambar disamping
dapat terlihat bagian-
bagian dari benang sari.
Akan tetapi pada gambar
ini tidak begitu terlihat
jelas bentuk dari kepala
benang sari dikarenakan
serbuk benang sari yang
Benang sari bougenville kering utuh menumpuk sehingga
yang di oven, perbesaran 10 x 0,25 tidak begitu terlihat.

Pada gambar disamping


terlihat tojolan tonjolan
kecil pada mahkota
bunga itu disebut papilla.
Papilla pada gambar di
samping tidak terlalu
banyak dikarenakan
Mahkota bunga bougenville basah
bunga yang mungkin
utuh, perbesaran 10 x 0,25
sudah rusak sehingga
hanya terdapat sedikit
papilla.
Pada gambar disamping
papila tidak begitu
terlihat jelas berbeda
dengan papila pada
mahkota bunga
bougenville basah utuh
dia terlihat dengan jelas.

Mahkota bunga bougenville utuh


kering yang di oven.
Perbesaran 10 x 0,25

2. Bunga Melati
Uji Gambar Keterangan
Makroskopik Nama latin dari bunga
melati yaitu jasminum.
Termasuk ke dalam
kingdom plantae dan
famili Oleaceae. Bunga
melati merupakan bunga
majemuk, tumbuh di
ketiak daun, dan terbatas
dengan jumlah 3 bunga
atau sebuah tandan padat
dengan banyak bunga.
Bunganya tunggal atau
berpasangan (di varietas
kultivasi), memiliki
sebanyak 5 cuping
berbentuk bundar telur
atau lonjong.
Organeleptik Memiliki bau yang
menyengat khas,
berwarna putih, dan
berambut halus.
Mikroskopik Pada gambar disamping
menunjukkan kepala
benang sari berbentuk
Panjang dan lonjong.
Serbuk sari tidak terlihat.

Benang sari bunga melati,


perbesaran basah utuh 10 x 0,25
Pada gambar di samping
menunjukkan kepala
benang sari dari bunga
melati.

Benang sari bunga Melati utuh


kering yang di oven, perbesaran 10
x 0,25
Pada gambar disamping
terdapat tonjolan-tonjolan
kecil yang disebut papilla
pada mahkota bunga
melati. Pada gambar
disamping menunjukkan
papila yang tida merata
Mahkota bunga melati basah utuh, pada mahkota bunga yang
perbesaran 10 x 0,25 mungkin saja
dikarenakan bunga yang
sudah tidak bagus lagi.
Pada gambar disamping
terdapat tanda panah yang
menunjukkan papilla
pada mahkota bunga
melati.

Mahkota bunga melati utuh kering


yang di oven, perbesaran 10 x 0,25

3. Bunga Telang
Uji Gambar Keterangan
Makroskopik Nama latin dari bunga
telang yaitu Clitoria
ternatea. Termasuk ke
dalam kingdom plantae
dan famili fabaceae.
Bunga telang memiliki
benang sari dan putik
yang tersembunyi. Bunga
telang termasuk ke
dalam jenis bunga
setangkup tunggal
(Monosimetris), memiliki
lima kelopak berlekatan,
dan 3 mahkota yang juga
saling berlekatan.
Mahkota bunga
berbentuk seperti corong

Organeleptik Memiliki warna biru


namun juga terdapat
bunga telang yang
berwarna putih, ungu dan
putih. Bunga telang tidak
memiliki aroma bau.
Mikroskopik Pada gambar disamping
terdapat kepala benang
sari, serbuk benang sari
yang berbentuk bulat
(buliran-buliran kecil),
dan terdapat tangkai dari
benang sari.

Benang sari bunga telang basah


utuh, perbesaran 10 x 0,25

Pada gambar di samping


menunjukkan terdapat
kepala benang sari,
tangkai benang sari, dan
serbuk dari benang sari
yang berbentuk bulat
sempurna.

Benang sari bunga telang utuh


kering yang di oven, perbesaran 10
x 0,25
Pada gambar di samping
terlihat tonjola - tonjolan
bulat kecil dari mahkota
bunga telang itu di sebut
papila.

Pada gambar di samping


terdapat tanda panah yang
menunjukkan papilla,
tidak seperti mahkota
telang yang basah utuh
papilanya terlihat jelas
dan merata. Kemdian
terdapat buliran bulat
berwarna kuning itu
adalah serbuk sari yang
tidak sengaja terbawa saat
ingin mengidentifikasi
mahkota bunga, hal itu
disebabkan karena
preparat tidak dibersihkan
dengan sangat bersih
terlebih dahulu.
4. Bunga Kembang Sepatu
Uji Gambar Keterangan
Makroskopik Nama latin dari bunga
kembang sepatu yaitu
Hibiscus rosa sinesis L.
Termasuk ke dalam
kingdom plantae dan
famili malvaceae.
Memiliki bunga tunggal
yang keluar dari ketiak
daun sertai menjurai
dengan lima mahkota
yang tersusun berbentuk
terompet atau lonceng.
Kembang sepatu
mempunyai benang sari
dan putik dalam satu
bunga.
Organeleptik Memiliki warna bunga
bervariasi seperti putih,
merah muda, kuning,
jingga dan kombinasi
warna-warna lainya.
Kemudian kembang
sepatu tidak berbau.
Mikroskopik Pada gambar di samping
dapat terlihat bagian dari
benang sari yang terdiri
dari kepala benang sari,
tangkai benang sari dan
serbuk benang sari.
Benang sari bunga kembang sepatu
basah utuh, perbesaran 10 x 0,25

Pada gambar di samping


dapat terlihat bagian dari
benang sari yang terdiri
dari kepala benang sari,
tangkai benang sari dan
serbuk benang sari yang
terlihat begitu jelas di
Benang sari bunga kembang sepatu bandingkan dengan
kering utuh yang di oven, benang sari basah utuh.
perbesaran 10 x 0,25
Pada gambar disamping
merupakan bagian dari
mahkota bunga yang
memiliki pigmen
berwarna merah. Terlihat
jelas tonjolan-tonjolan
kecil bulat yang disebit
papila.
Mahkota bunga kembang sepatu
basah utuh, perbesaran 10 x 0,25
Pada gambar disamping
merupakan bagian dari
mahkota bunga yang
memiliki pigmen
berwarna merah yang
telah memudar. Terlihat
tonjolan-tonjolan kecil
bulat yang disebut papila.
Mahkota bunga kembang sepatu
Akan tetapi pada gambar
kering utuh yang di oven 10 x 0,25
mahkota bunga kembang
sepatu kering utuh oven
tidak begitu jelas papila
yang terlihat, berbeda
dengan mahkota kembang
sepatu yang basah utuh
terlihat jelas papilanya.

VI. Pembahasan
Berdasarkan data praktikum yang telah di lakukan diketahui bahwa bentuk bunga
berbeda – beda itu disebabkan karena bunga menyesuaikan atau beradaptasi dengan
lingkungannya. Setiap bunga memiliki polinator. Polinator dibagi menjadi 2 bagian yaitu
polinator seperti angin dan air, serta polinator biotik yang terdiri dari berbagai jenis hewan
(Purwantiningsih, 2014: 4). Bunga memiliki bentuk yang berbeda – beda untuk
memudahkan polinatornya membantu dalam penyerbukkan. Misalnya pada bunga
bougenville yang memiliki bentuk tabung memanjang dan ukuran kecil yang ringan, itu
dikarenakan ia memiliki agen penyerbukkan berupa angin dan lebah. Bentuk bunga yang
kecil dan ringan memudahkan angin dalam membantu penyerbukkan sedangkan bentuk
tabung memanjang dan bau bunga bougenville dapat menarik lebah sehingga membantu
penyerbukkan bunga tersebut. Kemudian ukuran serbuk sari yang berbeda – beda
disebabkan juga karena ukuran bunga. Jika ukuran bunga kecil seperti bunga bougenville
maka ukuran serbuk sari otomatis juga berukuran kecil.
Berdasarkan penelitian tentang skrining fitokimia bunga bougenville
mengandung sejumlah kandungan fitokimia seperti alkaloid, saponin, flavonoid, fenol,
glikosida, tanin, furanoid, dan sejumlah kecil glukosa. Bunga bougenville dapat
membunuh semua jenis perusak sel atau bahan radikal bebas dalam tubuh. Bunga
bougenville memiliki potensi sebagai zat antioksidan yang cukup tinggi. Kemudian
beberapa jenis tumbuhan khususnya dari keluarga Nyctaginaceae mempunyai aktivitas
antioksidan yang sangat tinggi. (Simatupang, Tombuku, Pareta, & Lengkey, 2021)
Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan tentang bunga melati. Pada
bunga melati terdapat senyawa-senyawa metabolit sekunder (flavonoid, alkaloid,
saponin, dan tannin) yang berpotensi sebagai antilarvasida nyamuk Aedes aegypti.
(Hidayah, Herawati, & Habibi, 2019: 482).
Menurut penelitian yang telah dilakukan, bunga telang mengandung senyawa
kimia seperti tanin, karbohidrat, saponin, triterpenoid, fenol, flavonoid, glikosida
flavonol, protein, alkaloid, antrakuinon, dan antosianin (Al Sanafi, 2016). Bunga telang
mengandung antosianin yang berkhasiat sebagai antioksidan maupun antibakteri (Pertiwi,
Rezaldi, & Puspitasari, 2022).
Manfaat dan fungsi kembang sepatu sebagai obat herbal karena kembang sepatu
mengandung berbagai senyawa yaitu tannin, alkaloid, triterpenoid, flavonoid, taraxeryl
acetat, polifenol, saponin, hibisetin, sianidin, glikosida sianidin, kuersetin, diglukosida
sianidin, Ca-oksalat, zat pahit dan peroxidase. Senyawa-senyawa ini pada penyakit
tertentu dapat membantu melemahkan berbagai jenis organisme penyebab penyakit.
Salah satunya senyawa flavonoid yang terdapat pada kembang sepatu memiliki berbagai
macam bioaktivitas, diantaranya antifertilitas. Bunga kembang sepatu mengandung
senyawa flavonoid yang menyebabkan adanya penurunan kadar testosteron.
VII. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum dapat disimpulkan bahwa:
1. Bunga (flos) merupakan organ pada tumbuhan tingkat tinggi yang memiliki fungsi
reproduksi generatif. Bunga dibagi menjadi 2 yaitu bunga sempurna dan tidak
sempurna. Bunga sempurna memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga
yang sama, sedangkan bunga tidak sempurna hanya memiliki satu kelamin saja
pada satu bunga.
2. Setiap bunga memiliki bentuk, warna dan ukuran yang berbeda-beda, itu
disebabkan adaptasi bunga tersebut dengan lingkungan sekitanya untuk menarik
dan memudahkan polinatornya dalam membantu penyerbukkan.
3. Setiap bunga memiliki khasiat yang bermanfaat, seperti bunga bougenville
sebagai antioksidan, bunga melati sebagai antilarvasida, bunga telang sebagai
antioksidan maupun antibakteri, dan bunga kembang sepatu sebagai antifertilitas.
VIII. Daftar Pustaka
Umaternate, H., Munawar, S., & Soamole, R. (2022). Karakteristik Morfologi
Bunga Kertas (Bougenville). JBES: Journal of Biology Education and Science, 2(2), 76-
85.
Haryadi, M. Y. (2022). UJI AKTIVITAS ANTIDEPRESAN EKSTRAK ETANOL
BUNGA MELATI (Jasminum sambac) TERHADAP MENCIT JANTAN (Mus
musculus) (Doctoral dissertation, Universitas dr. SOEBANDI).
Zahara, M. (2022). Ulasan Singkat: Deskripsi Clitoria ternatea L. dan
Manfaatnya. Jurnal Jeumpa , 9 (2), 719-728.
Wahyuni, S. (2022). Karakteristik Bunga Kelas Magnoliopsida di Garden Kota
Banda Aceh Sebagai Media Pembelajaran Morfologi Tumbuhan (Doctoral dissertation,
UIN Ar-Raniry).
Purwantiningsih, B. (2014). Serangga Polinator, Malang.
Simatupang, R. A., Tombuku, J. L., Pareta, D. N., & Lengkey, Y. K. (2021). Uji
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Bunga Bougenville Bougainvillea glabra Sebagai
Antioksidan. Biofarmasetikal Tropis, 4(1), 30-39.
Hidayah, N., Herawati, A., & Habibi, A. (2019). Identifikasi Kandungan
Fitokimia Ekstrak Bunga Melati (Jasminum sambac (L.) ai) Komoditas Lokal yang
Berpotensi Sebagai Antilarvasida. Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan
Keperawatan, 10(1), 476-483.
Rahayu, S., Vifta, R., & Susilo, J. (2021). Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol
bunga telang (Clitoria Ternatea L.) dari Kabupaten Lombok Utara dan Wonosobo
menggunakan metode FRAP. Generics: Journal of Research in Pharmacy, 1(2), 1-9.
Subagiyo, A., Rezaldi, F., Ma'ruf, A., Pertiwi, F. D., & Safitri, A. (2022).
Antibakteri Vibrio parahaemolyticus dan Klebsiella pneumoniae pada Sediaan Sabun
Mandi Probiotik Fermentasi Kombucha Bunga Telang (Clitoria ternatea L) Sebagai
Produk Bioteknologi Farmasi. Journal oF Biotechnology and Conservation in
WALLACEA, 2(2), 89-98.
Carolin, B. T., & Nita, S. (2019). Pengaruh Ekstrak Bunga Kembang Sepatu
(Hibiscus Rosa-Sinensis Linn.) terhadap Epididimis, Prostat dan Vesikula
Seminalis. Biomedical Journal of Indonesia, 5(1), 1-10.

Anda mungkin juga menyukai