Anda di halaman 1dari 5

Jenis-Jenis Bank Berdasarkan Fungsi, Kepemilikan,

Beserta Contohnya
katadata.co.id/intan/finansial/6215e13121990/jenis-jenis-bank-berdasarkan-fungsi-kepemilikan-beserta-contohnya

February 23, 2022

Muhammad Zaenuddin|Katadata

Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan
memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Dalam Undang-
undang (UU) No. 10 Tahun 1998, bank didefinisikan sebagai badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Jenis-jenis bank dapat dibedakan berdasarkan fungsinya dan kepemilikannya. Jenis-


jenis 

Jenis-Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya


Berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998, jenis-jenis bank berdasarkan fungsinya dibagi
menjadi Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.

1. Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. Bank umum sering disebut dengan istilah Bank Komersial
(Commercial Bank).

Tugas pokok bank umum adalah menghimpun dana dari masyarakat, memberikan
pinjaman kepada masyarakat, dan memberikan jasa melalui mekanisme keuangan
kepada masyarakat. 

Usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum adalah:

Memberi pinjaman dan menerima pinjaman dari perusahaan lain atau masyarakat.
Menerima titipan barang-barang berharga.
Melakukan kegiatan dalam valuta asing.
Melayani jasa pengiriman (transfer) antar bank.
Melakukan giro dan inkaso antar bank.
Tidak boleh melakukan usaha asuransi. Tetapi, boleh mendirikan anak perusahaan
yang melakukan usaha asuransi.

Jenis-jenis bank umum dibedakan menjadi bank umum devisa dan bank umum non
devisa.

1/5
Bank umum devisa adalah bank umum yang melakukan kegiatan usaha perbankan
dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan Bank Indonesia. Contoh bank
umum devisa adalah BCA, Bank CIMB Niaga, dan Bank Danamon.
Bank umum non devisa adalah bank umum yang ruang lingkup gerak
operasionalnya di dalam negeri saja. Contoh bank umum non devisa adalah BCA
Syariah, Bank Mayora, dan Bank Panin Syariah.

Baca Juga
OJK Rilis Syarat dan Definisi Bank Digital, Apa Beda dengan Bank
Umum?

2. Bank Perkreditan Rakyat


Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

BPR biasanya bertindak sebagai bank untuk daerah-daerah pedesaan atau pengusaha
kecil yang melayani sektor-sektor informal di perkotaan yang belum terjangkau oleh bank
umum. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan pemerataan layanan perbankan,
pendapatan, dan kesempatan berusaha.

Kegiatan usaha yang boleh dilakukan oleh bank perkreditan rakyat adalah:

Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan (saving deposit) atau
deposito berjangka (time deposit).
Memberikan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan.
Menyediakan pembayaran kepada nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tabungan,
atau deposito berjangka pada bank lain.

Menurut Pasal 14 UU No. 10 Tahun 1998, BPR dilarang melakukan kegiatan usaha
sebagai berikut:

Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran.
Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.
Melakukan penyertaan modal.
Melakukan usaha perasuransian.
Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha yang telah diatur.

Baca Juga
Ratusan BPR Terpangkas sejak 2015, Apa Penyebabnya?

Jenis-Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya

2/5
Jenis-jenis bank berdasarkan kepemilikannya dapat dilihat dari akta pendirian dan
penguasaan saham yang dimiliki bank. Jenis-jenis bank berdasarkan kepemilikannya
dibagi menjadi:

31 Maret 2023

31 Maret 2023

31 Maret 2023

1 April 2023

1 April 2023

31 Maret 2023

31 Maret 2023

31 Maret 2023

31 Maret 2023

1 April 2023

1 April 2023

31 Maret 2023

31 Maret 2023

31 Maret 2023

Jokowi Angkat Suara Soal Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Jangan Saling
Menyalahkan

31 Maret 2023

Sepanjang Maret, Kemendag Sudah Musnahkan Hampir 9000 Bal Pakaian Bekas
Impor Ilegal

1 April 2023

1. Bank Milik Pemerintah


Bank milik pemerintah adalah bank yang akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh
pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah. Contoh bank
milik pemerintah adalah Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat
Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN).

3/5
Terdapat pula bank milik pemerintah daerah, yaitu bank-bank pembangunan daerah
yang terdapat pada setiap daerah tingkat I, yaitu  daerah ibukota provinsi masing-masing
daerah. Bank ini didirikan berdasarkan UU No. 13 Tahun 1962. Contoh bank pemerintah
daerah adalah BPD DKI Jakarta, BPD Jawa Barat, BPD Jawa Tengah, BPD Jawa Timur,
dan sebagainya.

2. Bank Milik Swasta Nasional

Bank milik swasta nasional adalah bank yang seluruh sahamnya dimiliki warga negara
Indonesia dan atau badan-badan hukum yang peserta dan pimpinannya terdiri atas
warga negara Indonesia.

Contoh bank milik swasta nasional antara lain adalah Bank Muamalat, Bank Central Asia,
Bank Danamon, Bank CIMB Niaga, Bank Bumi Putera, Bank Lippo, Bank Mega, dan
sebagainya.

3. Bank Milik Koperasi


Bank milik koperasi adalah bank yang didirikan oleh perusahaan yang berbadan hukum
koperasi, dan seluruh modalnya menjadi milik koperasi. Contoh bank jenis ini adalah
Bank Umum Koperasi Indonesia (Bank Bukopin).

4. Bank Milik Asing


Bank milik asing merupakan bank yang kepemilikannya oleh pihak asing (luar negeri) di
Indonesia. Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik
swasta asing atau pemerintah asing.

Contoh bank milik asing antara lain adalah Deutsche Bank, American Express Bank, Bank
of America, Bank of Tokyo, Citibank, Standard Chartered Bank, Chase Manhattan Bank,
dan lain-lain.

5. Bank Milik Campuran

Bank milik campuran merupakan bank yang sahamnya dimiliki oleh dua pihak yaitu
dalam negeri dan luar negeri. Artinya, kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh
pihak asing dan pihak swasta nasional.

Contoh bank milik campuran antara lain adalah Inter Pacific Bank, Ing Bank, Sanwa
Indonesia Bank, Mitsubishi Buana Bank, Bank Merincorp, dan lain-lain.

Editor: Intan

News Alert
Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan
lain-lain, langsung lewat email Anda.

4/5
Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti
berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

5/5

Anda mungkin juga menyukai