Anda di halaman 1dari 3

PSIKOMETRI RESUME 3

Pembilahan untuk memperjelas jika membuat stimulus dalam bentuk item yang berbagai macam bentuk

Standarisai atau pembakuan instrument, untuk membakukan item. Mencakup bagaimana standar
untuk skor dan skala yang digunakan

Untuk membuat instrument yg baik secara baik dan lengkap 1 mengkonstruksi 2 proses standarisasi

Proses Konstruksi Alat Ukur

1. Konstruksi: perkembangan tes (kumpulan item) yang mengukur konstruk

2. Standarisasi: analisis psikometri dari item dan tes, standardisasi skor, dan skala pengukuran

Tahap2 konstruksi dan standarisasi tes:

1. mengidentifikasi tujuan tes

umumnya, penggunaan tes untuk 5 kepentingan di bwh:

- seleksi (masuk ke lembaga pendidikan, rekrutmen karyawan, dll). ditujukan ketika ada orang yang ingin
masuk ke institusi tertentu dan dibutuhkan alat untuk menyeleksi, karena adanya kompetensi tertentu
yang dibutuhkan dan/atau keterbatasan kuota.

- placement/penempatan. untuk menempatkan orang pada kelompok/jabatan tertentu.

- diagnosa (ada hal yang tidak berfungsi dengan baik). fungsinya untuk melahirkan informasi untuk
menetapkan tindakan yang tepat sesuai masalahnya

- sertifikasi (untuk sertifikat dan pengakuan) contohnya ujian nasional, TOEFL, dll setelah hasilnya keluar
nnti dikasi sertifikat.

- profiling. memberi informasi ttg bbrp aspek psikologi yg diukur yg dibutuhkan pihak2 pengguna.
contohnya lembaga tes psikologi memberikan informasi terkait hasil tes calon karyawan ke
perusahaannya. contoh lain pemetaan nasional.

notes: tidak ada tes yang memiliki semua tujuan, tes itu tujuannya berbeda2 sesuai kepentingannya.
maka dr itu, instrumen tes juga harus disesuaikan. tujuan maksudnya kegunaan dari hasil tes.

2. mengidentifikasi perilaku yang mewakili konstruk

- mendefinisikan konstruk. misal mau bikin skala integritas, brrti harus paham dan yakin betul apa itu
integritas.

- manifestasi konstruk dengan analisis konten, review penelitian2 terdahulu sebanyak2nya terkait
konstruk yang dipilih, critical incident (hal2 yg harus dilakukan), observasi langsung, penilaian ahli
(expert judgement), instruction objectives (untuk menguji hal2 yg udah mutlak atau udh ditentuin.
misal: kurikulum pelajaran).

3. mempersiapkan spesifikasi tes (kisi2)

spesifikasi tes harus berisi karakteristik tes dan informasi item.

- karakteristik tes: judul tes, jumlah item, alokasi waktu, format itemnya.

- informasi item: konten/perilaku, deskripsi item, angka2 item

4. konstruksi item

- menulis item harus pake writing guide

- setiap format item butuh panduan spesifik (misal: kalau pilgan harus begini, kalau uraian harus begitu,
dll)

- harus mencakup: akurasi konten, konstruksi format item, bahasa (harus komunikatif)

5. review item

- tes harus dicek ulang dari sisi keakuratan, format, dan bahasa.

- sebaiknya direview oleh pihak lain

- item "problem" harus direvisi. kalau ada item yang nggak dimengerti sama peserta, itu harus direvisi.

6. percobaan item

- harus dilakukan uji coba sebelum difinalisasi

- ukuran sampel minimal 200 orang (classical test) dan 200-1000 orang (modern psychometrics).
sebelum nentuin jumlah sampel, make sure dulu sampelnya representatif (menggambarkan keseluruhan
karakteristik populasi).

- peraturan umum: jumlah item 5-10. kalau bisa jangan kurang dari 7 item.

- peserta tes jangan sampe tahu kalau ini cuma uji coba karena bisa mempengaruhi keseriusan mereka.

7. analisis psikometri

- analisis item (udh dianggap baik atau belum)

- analisis tes
- standarisasi skor tes

8. perkembangan manual tes

- kembangkan guideline untuk administrasi, scoring, dan interpretasi dari skor tes.

- manual tes berisi informasi tentang tujuan tes, konten atau konstruk yang diukur, dan hasil analisis tes
psikometri

Anda mungkin juga menyukai