Anda di halaman 1dari 4

KESALAHAN KESALAHAN DALAM SHALAT

1. 13 rukun salat sesuai tuntunan Rasulullah SAW

1. Berdiri 
Saat menjalankan salat, rukun pertama yang harus kita penuhi yaitu berdiri. Di rukun ini
ada pengecualian untuk orang-orang yang sudah tidak mampu berdiri, mereka dapat salat
dengan duduk atau berbaring.

2. Niat
Niat dapat dibaca dengan lisan yang mencakup nama salat yang dikerjakan, jumlah rakaat,
dan pelaksanaannya karena Allah SWT. Yang wajib ialah niat di dalam hati. Baca juga:
Bacaan Niat Salat Jumat Latin-Arab-Arti, untuk Imam dan Berjamaah Niat dalam hati dan
lisan dianjurkan agar lebih kuat. Niat dapat dapat menggunakan bahasa Arab atau
Indonesia. 

3. Takbiratul ihram
Takbiratul ihram adalah bacaan takbir Allahu Akbar saat mengawali salat. 

4. Membaca surat Al-Fatihah Surat Al-Fatihah wajib dibaca pada setiap rakaat.
Apakah makmum wajib membaca surat al fatihah??
Wajib

Apakah bacaan shalat di batin atau di lafadzkan??


Dari Ma’mar, ia berkata: Aku bertanya kepada Khabbah,
“Apakah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam membaca dalam shalat Dzuhur dan
Ashar?” beliau menjawab, “Ya.” Kami bertanya, “Bagaimana kalian mengetahui hal itu?”
beliau menjawab, “Dengan gerakan janggutnya.” (HR. Al-Bukhari dan selainnya).

Dari Abul Ahwash yang bersumber dari sebagian sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam, ia berkata:
“Diketahui bacaan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam shalat Zuhur dengan beliau
menggerakkan janggutnya.” (HR. Ahmad dengan rijal yang tsiqqah)

5. Rukuk dan tumakninah


Rukuk adalah gerakan membungkukkan badan dengan kedua tangan memegang lutut yang
dilakukan dengan tidak tergesa-gesa. Badan dan kepala yang membungkuk dengan posisi
datar sehingga membentuk sudut 90 derajat. Posisi ini harus diam sejenak.

6. Iktidal dan tumakninah


Badan ditegakkan untuk beriktidal dengan tumakninah atau diam sejenak.
“… lalu rukuk dengan tuma’ninah, kemudian angkat badanmu hingga lurus” (HR.
Bukhari 757, Muslim 397).
“… kemudian rukuk sampai tuma’ninah dalam rukuknya, kemudian mengangkat
badannya sampai berdiri lurus” (HR. Bukhari no. 793, Muslim no. 397)
“Sesungguhnya di hari kiamat Allah tidak akan memandang orang yang tidak
meluruskan tulang sulbinya di antara rukuk dan sujud” (HR. Tirmidzi

7. Sujud dengan tumakninah


Selanjutnya sujud dengan tumakninah. Sujud dilakukan dua kali yang dihubungkan dengan
duduk di antara dua sujud. 

Sebuah hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas, Nabi ‫ﷺ‬ berkata;
“Aku diperintahkan untuk bersujud dengan bertumpu pada tujuh anggota badan: dahi
dan beliau berisyarat dengan menyentuhkan tangan ke hidung beliau, dua telapak
tangan, dua lutut, dan ujung-ujung dua kaki.”
Saat salat, untuk dahi saat menyentuh alas dianjurkan tanpa adanya penghalang apapun,
baik itu panci, mukena, atau rambut sekalipun. Dianjurkan untuk memberikan ruang
sekira tiga jari diatas alis pada dahi. Dahi diperbolehkan tertutup apabila ada uzur yang
membahayakan jika dahi dibiarkan terbuka
8. Duduk di antara dua sujud
Setelah sujud pertama di setiap rakaat, duduk di antara dua sujud dengan tumakninah.
Setelah itu lakukan sujud yang kedua dengan tumakninah.

9. Duduk tasyahud akhir


Di rakaat terakhir salat, setiap orang harus melakukan duduk tasyahud akhir sebelum
salam.

10. Membaca tasyahud akhir


Wajib membaca bacaan tasyahud akhir, saat gerakan rakaat terakhir salat.

11. Salam Baca salam dengan menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri.
Dari Wail bin Hujr radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku pernah shalat bersama Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau salam ke kanan sambil mengucapkan ‘ASSALAAMU
‘ALAIKUM WA ROHMATULLAH WA BAROKAATUH’ dan ke kiri sambil mengucapkan
‘ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA ROHMATULLAH’.” (HR. Abu Daud. Ibnu Hajar)

Dianjurkan untuk menoleh secara maksimal ketika salam dua kali, sehingga pipi orang yang
shalat kelihatan dari belakang.
”Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan salam dengan menoleh ke
kanan dan ke kiri. Hingga aku melihat putihnya pipi beliau.” (HR. Muslim 582).

12. Tertib Rukun terakhir ini berarti melakukan salat atau semua rukun salat
dengan beraturan.

3. Mendahului imam
Dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidakkah salah seorang dari kalian takut, atau apakah salah seorang dari kalian tidak
takut, jika dia mengangkat kepalanya sebelum imam, Allah akan menjadikan kepalanya
seperti kepala keledai, atau Allah akan menjadikan rupanya seperti bentuk
keledai?” (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Melewati orang yang shalat
“Jika salah seorang dari kalian shalat menghadap sesuatu yang ia jadikan sutrah
terhadap orang lain, kemudian ada seseorang yang mencoba lewat di antara ia dengan
sutrah, maka cegahlah. jika ia enggan dicegah maka tolaklah ia dengan keras, karena
sesungguhnya ia adalah setan” (HR. Al Bukhari Muslim)

TIDAK MEMAKAI SUTRAH


Hadits dari Abu Juhaim Al Anshari, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Andaikan seseorang yang lewat di depan orang yang shalat itu mengetahui dosanya
perbuatan itu, niscaya diam berdiri selama 40 tahun itu lebih baik baginya dari pada
lewat” (HR. Al Bukhari Muslim)

berapa batasan jarak di depan orang shalat yang tidak dibolehkan lewat? Dalam hal ini
banyak pendapat yang dinukil dari para ulama:
- Tiga hasta dari kaki orang yang shalat
- Sejauh lemparan batu, dengan lemparan yang biasa, tidak kencang ataupun lemah
- Satu langkah dari tempat shalat
- Antara kaki dan tempat sujud orang yang shalat

5. Tidak melafadzkan bacaan


Dari Ma’mar, ia berkata: Aku bertanya kepada Khabbah,
“Apakah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam membaca dalam shalat Dzuhur dan
Ashar?” beliau menjawab, “Ya.” Kami bertanya, “Bagaimana kalian mengetahui hal itu?”
beliau menjawab, “Dengan gerakan janggutnya.” (HR. Al-Bukhari dan selainnya).

Dari Abul Ahwash yang bersumber dari sebagian sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam, ia berkata:
“Diketahui bacaan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam shalat Zuhur dengan beliau
menggerakkan janggutnya.” (HR. Ahmad dengan rijal yang tsiqqah)

Dari beberapa keterangan tersebut sudah bisa dipastikan Rasulullah Saw pun membaca
bacaan rukun shalat dengan lisan. Tidak hanya dalam hati.
6. Tidak tumakninah
- Ketika sujud tidak menempel 7 anggota badan
Sebuah hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas, Nabi ‫ﷺ‬ berkata;
“Aku diperintahkan untuk bersujud dengan bertumpu pada tujuh anggota badan: dahi
dan beliau berisyarat dengan menyentuhkan tangan ke hidung beliau, dua telapak
tangan, dua lutut, dan ujung-ujung dua kaki.”
Saat salat, untuk dahi saat menyentuh alas dianjurkan tanpa adanya penghalang
apapun, baik itu panci, mukena, atau rambut sekalipun. Dianjurkan untuk memberikan
ruang sekira tiga jari diatas alis pada dahi. Dahi diperbolehkan tertutup apabila ada
uzur yang membahayakan jika dahi dibiarkan terbuka
- Ketika I’tidal terburu2
“… lalu rukuk dengan tuma’ninah, kemudian angkat badanmu hingga lurus” (HR.
Bukhari 757, Muslim 397).
“… kemudian rukuk sampai tuma’ninah dalam rukuknya, kemudian mengangkat
badannya sampai berdiri lurus” (HR. Bukhari no. 793, Muslim no. 397)
“Sesungguhnya di hari kiamat Allah tidak akan memandang orang yang tidak
meluruskan tulang sulbinya di antara rukuk dan sujud” (HR. Tirmidzi
- Sujud dan ruku terburu2
'Sejahat-jahat pencuri adalah orang yang mencuri dari shalatnya. Para sahabat nabi
bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana dia mencuri dari shalatnya?' Beliau menjawab,
[Ia] tidak menyempurnakan ruku dan sujudnya.'' (HR Ahmad).
Suatu hari, seusai shalat berjamaah, Rasulullah duduk bersama para sahabatnya di
salah satu sudut masjid. Tiba-tiba datang seorang laki-laki ke sebuah sudut lain dan
langsung mengerjakan shalat sendirian. Dalam shalatnya orang itu rukuk dan sujud
dengan cara mematuk (sebentar-sebentar) karena terburu-buru. Melihat hal itu,
kemudian Rasulullah berkata kepada para sahabatnya, ''Apakah kalian menyaksikan
orang ini? Barang siapa meninggal dalam keadaan [shalatnya] seperti ini, maka dia
meninggal di luar agama Muhammad.''
7. Tidak lurus dan rapat barisan

Anda mungkin juga menyukai