Anda di halaman 1dari 5

ANTENATAL CARE TERPADU

(ANC)

: 188.4/ /
No. Dokumen SOP b / 417.
302.2 / 2022
SOP No. Revisi :1
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/5
UPT PUSKESMAS Drg. Anitiyas Rosida
GEDONGAN NIP. 1981111 201001 2 001
KOTA
MOJOKERTO

ANC adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil


A. Pengertian
dan selama kehamilannya.
Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk melaksanakan
B. Tujuan
pemeriksaan antenatal care (ANC)
C. Kebijakan 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HH
02.02/Menkes/514/2015 tentang panduan Praktek Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
2. Keputusan Kepala UPT Puskesmas Gedongan
No:188.4/33/SK/417.302.2/2017 tentang Kebijakan
Penyelenggaraan Pelayanan klinis di UPT Puskesmas
Gedongan
D. Referensi 1. Panduan Praktek Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama, Departemen Kesehatan RI,2015
2. Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan, Kementrian Kesehatan RI,2013

E. Prosedur/ 1. Petugas menanyakan / melengkapi riwayat medis pasien


Langkah -
a. Riwayat perkawinan.
langkah
b. Riwayat penyakit ibu dan keluarga.
c. Status riwayat Haid, HPHT.
d. Riwayat imunisasi Ibu saat ini
e. Kebiasaan ibu.
f. Riwayat persalinan terdahulu
g. Riwayat kontrasepsi
h. Riwayat sosial ekonomi
i. Riwayat medis lainnya
2. Petugas menentukan usia kehamilan dan menghitung taksiran
persalinan
3. Petugas menanyakan riwayat kehamilan sekarang
a. perdarahan pervaginam
b. keputihan
c. mual dan muntah
d. pemakaian obat dan jamu-jamuan
e. keluhan lainnya
4. Petugas melakukan skrining TBC
5. Petugas melakukan skrining PITC
6. Petugas melakukan skrining Hepatitis B
7. Petugas melakukan skrining IMS
8. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan fisik umum pada kunjungan pertama
1) ukur tanda vital ( tekanan darah, suhu badan,
frekuensi nadi, frekuensi napas jika ada indikasi)
2) ukur berat badan,tinggi badan ,lingkar lengan atas
(LILA)
3) perhatikan wajah apakah ada edema atau terlihat
pucat
4) periksa Status generalis lengkap:
a) Kepala, mata,
b) Higiene mulut dan gigi, karies,
c) Tiroid, jantung, paru,
d) Payudara (apakah terdapat benjolan, bekas
operasi di daerah areola, bagaimana kondisi
puting)
e) Abdomen apakah ada bekas operasi terkait
uterus),
f) Tulang belakang,
g) Ekstremitas ( edema,varises,refleks patella),
h) Serta kebersihan kulit.
b. Pemeriksaan fisik umum pada kunjungan berikutnya
1) Ukur tanda vital ( tekanan darah, suhu badan,
frekuensi nadi, frekuensi napas jika ada indikasi)
2) Ukur berat badan
3) Edema
4) Pemeriksaan terkait masalah yang telah
teridentifikasi pada kunjungan sebelumnya
9. Petugas melakukan pemeriksaan fisik obstetri
a. Pemeriksaan fisik obstetri pada kunjungan pertama
1) Tinggi fundus uteri (pengukuran dengan pita ukur
apabila usia kehamilan >20 minggu)
2) Vulva/perineum untuk memeriksa adanya varises,
kondiloma, edema, hemoroid, atau kelainan lainnya.
3) Pemeriksaan dalam untuk menilai serviks, uterus,
adneksa, kelenjar bartholin, kelenjar skene, dan uretra.
b. Pemeriksaan fisik obstetri pada setiap kunjungan berikutnya
1) Pantau tumbuh kembang janin dengan mengukur tinggi
fundus uteri.
2) Sesuaikan dengan usia kehamilan
3) Palpasi abdomen dengan menggunakan manuver
Leopold I – IV ( lihat SOP Manuver Leopold I – IV)
4) Auskultasi denyut jantung janin menggunakan fetoskop
atau doppler (jika usia kehamilan > 16 minggu).
10. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
a. Pada kunjungan pertama
1) Kadar hemoglobin
2) Golongan darah ABO dan Rhesus
3) Tes HIV
4) Tes hepatitis B
5) Tes sifilis
b. Petugas melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai
indikasi
1) Urinalisis (terutama protein urin pada trimester II dan
III) jika terjadi hipertensi dan oedema
2) Kadar hemoglobin pada trimester I dan III
3) Pemeriksaan BTA untuk ibu
a) Batuk > 2mgg
b) LILA < 23,5 cm,
c) Riwayat defisiensi imun
4) gula darah puasa bila ada resiko DM gestasional
c. Petugas merekomendasikan pemeriksaan USG
1) Pada awal kehamilan (usia kehamilan < 15 mgg) untuk
mengetahui :
a) usia gestasi,
b) viabilitas janin,
c) letak dan jumlah janin,serta
d) deteksi abnormalitas janin yang berat
2) Pada usia kehamilan sekitar 20 minggu untuk deteksi
anomali janin
3) Pada trimester III untuk perencanaan persalinan
11. Petugas menulis hasil pemeriksaan pada buku KIA dan rekam
medik
12. Petugas menjelaskan hasil pemeriksaan dan memberikan KIE
13. Petugas memberikan suplemen dan pencegahan penyakit
a. 320 mg sulfa ferosus 1 x perhari
b. 400 µg asam folat 1 x perhari
c. Suplementasi kalsium 1,5 – 2 g/hari untuk pencegahan
preeklamsi
d. 75 mg aspirin tiap hari untuk pencegahan preeklamsi pada
ibu resiko tinggi dimulai dari usia kehamilan 20 minggu
e. Vaksin TT sesuai dengan status imunisasinya

NB: Tinggi fundus uteri yang normal untuk usia kehamilan 20 –


36 minggu dapat diperkirakan dengan rumus: ( usia kehamilan
dalam minggu+2) cm
F. Diagram Alir Menentukan Menanyakan Melakukan
Menanyaka UK dan riwayat skrening
n riwayat menghitung kehamilan TBC,PITC,
medis HPL sekarang IMS dan
pasien Hepatitis B

Melakukan Pemeriksaan
Pemeriksaan
Umum
pemeriksaan Khusus
*dari kepala
laboratorium *menggunakan
sampai
standart 10T
ekstremitas

Melakukan Melakukan
Menulis hasil
pemeriksaan konsultasi Gizi
pemeriksaan
gigi dan dokter (jika
pada rekan medik
ada indikasi)
dan buku KIA

Memberikan
Menjelaskan hasil
terapi
pemeriksaan dan
suplemen
memberikan KIE
dan
pencegahan
penyakit

G. Unit terkait Unit pelayanan KIA - KB


H. Dokumen 1. Kartu Ibu
terkait
2. Form Permintaan Pemeriksaan Laboratorium
3. Form Rujukan Internal
I. Rekaman
historis
perubahan No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
1. Tidak Menanyakan
dicantumkan Riwayat
kontrasepsi,
Riwayat sosial
ekonomi, Riwayat
medis lainnya

1. Tidak Petugas
dicantumkan melakukan
skrining TBC,
PITC, Hepatitis B,
IMS

Anda mungkin juga menyukai