Anda di halaman 1dari 23

PEDOMAN TATA CARA PELAKSANAAN

KEGIATAN TUGAS AKHIR


FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PAKUAN

Di Sadur Oleh :
Tridarma Adi Waluyo
07.11.108.700602.000536

LABORATORIUM TEKNIK KOMUNIKASI GEOLOGI


PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA
TENGGARONG
2009
PENYUSUN :
Ir. SINGGIH IRIANTO. M.Si (Koordinator Tugas Akhir)
Ir. DJAUHARI NOOR M.Sc (Dosen Wali Mahasiswa Tugas Akhir)
Ir. TETI SYAHRULYATI (Dosen Mata Kuliah Teknik Komunikasi)

EDITOR :
Ir. DENNY SUKAMTO K.
Ir. M. AGUS KARMADI

2
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berdirinya Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Pakuan, pada tahun
1984, dilatar belakangi oleh keinginan para tokoh pendiri untuk melaksanakan pendidikan
dibidang ilmu kebumian, yang dapat membawa para lulusannya untuk bisa :
-Menggunakan dasar-dasar ilmu kebumian baik untuk pengembangan ilmu maupun untuk
penerapannya pada saat terjun di masyarakat.
-Melakukan tranfer teknologi dibidang ilmu kebumian kepada masyarakat, agar bangsa
indonesia tidak tertinggal oleh kemajuan teknologi kebumian.
-Menjadi tenaga profesional dibidang ilmu kebumian yang sesuai dengan kebutuhan zaman.
-Meningkatkan pemanfaatan bidang ilmu kebumian disegala bidang (energi,
keteknikan/rekayasa,tata lingkungan dan pengembangan wilayah).

Untuk mencapai tujuan tersebut maka peserta didik perlu dibekali kemampuan untuk
melakukan penelitian, mulai dari persiapan, metodologi, pengambilan data, analisis sampai
menghasilkan suatu laporan berupa tulisan (buku) maupu gambar-gambar, peta dan lain lain.
Kegiatan tersebut dapat dilakukan dalam suatu mata kuliah tugas akhir.

1.2. Maksud dan Tujuan


Mahasiswa Program Studi Teknik Geologi yang akan menyelesaikan perkuliahannya, harus
diberi pembekalan yang cukup agar dapat menghadapi persoalan dan tantangan dibidang ilmu
kebumian dan yang berkaitan, seperti pemetaan geologi untuk eksplorasi, rekayasa,
perencanaan wilayah dan lingkungan.

Salah satu bentuk pembekalan yang diberikan oleh Program Studi Teknik Geologi kepada
perserta didik adalah karya tulis ilmiah pada saat melakukan tugas akhir. Untuk
mempermudah pencapaian dan keseragaman mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir, maka
perlu dibuat suatu tuntunan atau panduan penelitian didalam penyusunan laporan, seperti
persyaratan akademis dan administrasi yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa
sebelum mahasiswa itu menyelesaikan studinya maupun tatacara penyusunan laporan yang
sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

3
Dengan demikian, diharap mahasiswa mampu menerapkan teori dan praktek yang pernah
diperoleh selama mengikuti perkuliahan, sehingga pada akhirnya mahasiswa mendapat
pembekalan yang memadai didalam memecahkan suatu masalah keteknikan dibidang ilmu
kebumian, untuk dapat diterapkan di masyarakat, seperti industri pertambangan dan energi,
rekayasa geologi, perencanan wilayah dan lingkungan.

4
II. ATURAN DAN PERSYARATAN

2.1. Persyaratan
Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan tugas akhir harus terlebih dahulu memenuhi
persyaratan:
1. Telah lulus semua mata kuliah sampai semester VIII dengan jumlah nilai D maksimum 6
SKS. Kecuali untuk mata kuliah Ekskursi Regional, jika pihak Jurusan belum
menyelenggarakan, maka mahasiswa tetap dapat melaksanakan kegiatan tugas akhir.
2. Hanya memiliki 1 nilai E pada semua mata kuliah (semester I-VIII) dan indeks prestasi
kumulatif sekurang-kurangnya 2,0.
3. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif. Pada semester berjalan.
4. Mencantumkan mata kuliah Tugas Akhir dengan bobot 6 SKS pada FRS (Formulir
Rencana Studi) semester berjalan.
5. Telah melaksanakan Kuliah Lapangan, dengan bukti membuat Laporan kuliah lapangan
dan telah dinyatakan lulus.
6. Telah memenuhi persyaratan administrasi akademis dan keuangan.

2.2. Prosedur Pengajuan Tugas Akhir


Prosedur pengajuan permohonan mengikuti tugas akhir adalah:
1. Mahasiswa yang telah memenuhi semua persyaratan, mengisi formulir permohonan tugas
akhir dan persyaratan-persyaratan lainnya (formulir terlampir) yang disediakan di Sekertariat
Program Studi Teknik Geologi.
2. Formulir diisi dengan benar dan disetujui oleh Dosen Wali, Koordinator Tugas Akhir dan
Ketua Program Studi.
3. Bersamaan dengan pengisian formulir tersebut, disampaikan rencana judul tugas akhir.
Selanjutnya koordinator tugas akhir akan menentukan dosen yang akan menjadi pembimbing
I dan II bagi mahasiswa yang bersangkutan.
Penentuan/penunjukan dosen pembimbing oleh koordinator disesuaikan dengan topik yang
diambilnya.
4. Berdasarkan surat permohonan yang telah mendapat persetujuan, maka mahasiswa yang
bersangkutan harus menghubungi calon dosen pembimbing I dan Pembimbing II untuk
meminta kesediannya. Apabila calon pembimbing I dan II telah menyatakan kesediannya
maka proses dapat dilanjutkan kepada tahap berikutnya. Apabila calon pembimbing I dan II

5
tidak bersedia membimbing, maka mahasiswa yang bersangkutan harus menghubungi
koordinator tugas akhir untuk memperoleh pembimbing I dan II pengganti.
5. Jika pembimbing I dan II telah bersedia, maka program studi teknik geologi akan
membuatkan Surat Keputusan Tugas Akhir bagi mahasiswa yang bersangkutan, selanjutnya
mahasiswa yang bersangkutan wajib membuat proposal tugas akhir.
6. Isi / materi dan format proposal Tugas Akhir harus dikonsultasikan, dan mendapat
persetujuan serta pengesahan dari Pembimbing I, Pembimbing II, Koordinator Tugas Akhir
dan Ketua Program Studi Teknik Geologi.
7. Setelah proposal tugas akhir disetujui oleh pihak-pihak terkait, maka Dekan Fakultas
Teknik akan mengeluarkan surat keputusan (SK) pengukuhan pembimbing I dan II.
8. Pelaksanaan Tugas akhir dapat dimulai, setelah SK pengukuhan pembimbing I dan II
diterima mahasiswa bersangkutan.

2.3. Jangka Waktu Pelaksanaan Tugas Akhir.


Jangka waktu pelaksanaan tugas akhir maksimum 1 tahun sejak dikeluarkannya Surat
Keputusan Dekan Fakultas Teknik sampai dengan tanggal terakhir menyerahkan laporan
tugas akhir yang telah disahkan oleh dosen pembimbing I dan II. Jangka waktu pelaksanaan
tugas akhir dapat diperpanjang sampai 6 (enam) bulan, atau 12 bulan sejak tanggal
dikeluarkannya SK dekan, hanya bila mendapat persetujuan dari pembimbing I dan
Pembimbing II, Koordinator Tugas Akhir, dan Ketua Program Studi.

6
III. MATERI DAN FORMAT PROPOSAL TUGAS AKHIR.

3.1. Materi
Materi proposal atau usulan penelitian
Kata Pengantar
Berisikan landasan dilakukannya pemetaan, identifikasi dan ruang lingkup masalah, waktu
pelaksanaan, ucapan terimakasih, harapan tentang manfaat laporan serta tempat, tanggal dan
nama penulis.
Daftar Isi Proposal
Memuat daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dll
BAB I. Pendahuluan :
Memuat tentang latar belakang penelitian, maksud dan tujuan, Jadwal dan Waktu
pelaksanaan, lokasi penelitian dan kesampaian lokasi, Metode penelitian mulai metode
pengambilan data sampai analisis laboratorium dan pekerjaan studio, peneliti terdahulu.
BAB II. Geologi Regional dan Daerah penelitian
A. Geomorfologi yang memuat tentang kondisi morfologi secara regional dan daerah
penelitian melalui analisis peta topografi dan peta geologi regional skala 1: 100.000.
B. Stratigrafi yang memuat tentang tatanan stratigrafi secara regional yang mencakup daerah
rencana penelitan, berisi tentang Satuan batuan,cirilitologi, secara umum dan Formasi
C. Struktur Geologi yang memuat tentang jenis–jenis struktur yang ada di daerah rencana
penelitian seperti struktur perlipatan, patahan kekar dll.
BAB III. Studi Khusus
Studi khusus adalah topik bahasan khusus sesuai dengan minat, dan kondisi-kondisi geologi
yang khas dan menarik yang ada di daerah penelitian untuk diteliti secara detil dan mendalam
misalnya Potensi bahan galian C, mineralisai, Mekanisme sedimentasi, Mekanisme struktur,
Perencanaan wilayah, potensi Bencana geologi, Hidrogeologi dll. Isi dari studi khusus ini
mencakup alasan pengambilan topik, latar belakang dan tujuan, Landasan Teori, Cara
Pengambilan Data.
BAB IV. Rencana Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya berisikan perincian biaya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan
maupun pembelian perlengkapan, mulai dari persiapan sampai penyelesaian tugas akhir.

7
BAB V. Penutup
Memuat analisis yang menyatakan bahwa lokasi yang dipilih merupakan obyek yang layak
untuk diteliti serta harapan yang diinginkan penulis dengan pelaksanaan tugas akhir tersebut.
Daftar Pustaka
Memuat semua nama penulis, text book, peta, hasil penelitian dsb, yang menjadi acuan
didalam pembuatan proposal.

3.2. Format
Format penulisan proposal atau usulan tugas akhir, harus sesuai dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Ukuran kertas A4 (21 x29,7 cm), 80 gram
2. Diketik dengan jarak 1,5 spasi, paragraf spasi : before 0 pt dan after 6 pt, disarankan
menggunakan pengolah kata microsoft word, jenis huruf Times New Roman, ukuran 12,
dicetak dalam huruf hitam.
3. Margin penulisan adalah :
Top : 2,5 cm Right : 2,5 cm
Bottom : 2,5 cm Header : 2 cm
Left : 4,0 cm Footer : 1,7 cm
4. Halaman diletakkan di Footer pojok kanan, huruf Times New Roman, ukuran10.
5. Penomoran halaman dibuat secara kontinyu antar bab dengan menggunakan angka arab
(1,2,3 …20,21,22, dst) kecuali untuk Kata Pengantar dan Daftar Isi, penomoran halaman
ditulis dengan abjad (I, ii, iii, iv ….dst).
6. Footer dapat juga memuat : Judul Proposal atau Bab yang bersangkutan, yang ditulis di
pojok kiri, dengan huruf Times New Roman, Ukuran 9, Italic.
7. Jumlah halaman disesuaikan dengan keperluan.
8. Lembar pertama berupa lembar Judul.
9. Lembar kedua berupa lembar pengesahan, dan dan selanjutnya adalah isi atau materi dari
proposal.
10. Judul Bab diketik dengan huruf kapital dan angka romawi serta diberi penebalan / bold
(Contoh : BAB-I PENDAHULUAN), dengan letak ditengah.
11. Anak bab tingkat I diketik dengan setiap kata diawali dengan huruf kapital, angka arab
dan diberi penebalan / bold (Contoh : 1.1. Latar Belakang).

8
12. Anak bab tingkat II diketik dengan setiap kata diawali dengan huruf kapital, angka arab,
diberi penebalan / bold, serta di garis bawahi / underline (Contoh : 3.2.1. Satuan Batupasir
Sisipan Batulanau)
13. Untuk anak-anak bab berikutnya sama dengan anak bab tingkat II hanya seluruh kata di
buat miring / italic (Contoh : 4.3.2.1 Sesar Mendatar Cisarua )
14. Penulisan dan penomoran gambar disesuaikan dengan bab yang ada (Contoh : Gambar
2.1. : Peta Geomorfologi Regional Daerah Penelitian, artinya gambar nomor 1 yang terletak
pada bab dua). Judul gambar dituliskan di bawah gambar.
15. Penulisan dan penomoran tabel disesuaikan dengan bab yang ada (Contoh, Tabel 3.2. :
Kisaran Umur Daerah Peneltian, artinya tabel nomor 2 yang terletak pada bab 3) dan judul
tabel diletakan di bawah tabel.
16. Proposal yang sudah disetujui dan disahkan, harus dijilid soft cover, dilaminating dengan
plastik putih, sampul belakang berwarna biru tua, dijilid dengan spiral kawat, dibuat rangkap
5 (lima), masing-masing diberikan satu buah kepada Ketua program studi, koordinator tugas
akhir, Pembimbing I, Pembimbing II dan untuk arsip mahasiswa.
17. Sampul / Cover laporan dicetak di atas kertas putih, minimal 80 gr, memuat judul
penelitian, nama peneliti, nomor registrasi mahasiswa, lembar peta daerah penelitian, logo
universitas pakuan (ukuran ± 3 cm x 3 cm), nama instansi (Jurusan – Fakultas – Universitas)
dan tahun pembuatan. Lihat contoh berikut ini :

PROPOSAL TUGAS AKHIR

GEOLOGI DAN EVALUASI TATAGUNA LAHAN


DAERAH LEUWILIANG DAN SEKITARNYA
KABUPATEN BOGOR – JAWA BARAT
Lembar Peta RBI No. 1432 & 1433
Oleh :
Arif Perdana Kusumah
N.R.P : 055181017
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS PAKUAN
JULI, 1987

9
IV. MATERI DAN FORMAT TUGAS AKHIR

4.1. Materi Tugas Akhir


Materi yang terdapat dalam tugas akhir secara umum mencakup dua kegiatan yaitu materi
Pemetaan Geologi dan materi Studi Khusus. Kegiatan keduanya dilakukan relatif bersamaan
baik di lapangan maupun di laboratorium dan studio. Skala ketelitian peta yang harus dibuat
adalah 1 : 25.000, dengan luas wilayah pemetaan sekurang-kurangnya 70 km2.
Kegiatan pemetaan geologi, berupa pengambilan data geomorfologi, litologi, pengukuran
unsur-unsur struktur geologi, sketa dan pemotretan, pengukuran penampang stratigrafi,
pengamblan sampel (conto) batuan untuk analisis petrografi, paleontologi (umur dan
lingkungan pengendapan), granulometri, ataupun untuk kajian lain seperti geo-mekanik, geo-
kimia, dsb. Kegiatan studi khusus dilakukan sesuai bidang minat mahasiswa bersangkutan
seperti aspek Geologi Tata Lingkungan (mencakup : gerakan tanah, geohidrolohgi,
perencanaan wilayah, dsb), Sumber Daya Mineral & Energi dan sebagainya.
4.2. Pemeriksaan Lapangan
Setelah mahasiswa selesai melakukan pengambilan data lapangan, mahasiswa berkonsultasi
dengan pembimbing I dan II. Untuk mengatasi permasalah-permasalahan yang dihadapi dan
untuk memperoleh hasil yang baik maka pembimbing I dan II melakukan pemeriksaan
lapangan bersama dengan mahasiswa bersangkutan. Peninjauan lapangan ditekankan pada
lokasi-lokasi yang dianggap mewakili dan dapat memecahkan masalah di lapangan secara
keseluruhan. Pada saat akan melakukan pemeriksaan lapangan mahasiswa yang bersangkutan
selain berkonsultasi dengan pembimbing I dan II juga berkoordinasi dengan Koordinator
Tugas Akhir.
Mahasiswa menjadwal dan membuat perencanaan pemeriksaan lapangan, mulai dari
penentuan waktu pelaksanaan, lokasi, permasalahan geologi, transportasi, dan rute perjalanan,
sehingga kegiatan pemeriksaan dapat berjalan , efesien efektif dan hasilnya maksimal.
4.3. Isi Pembahasan Tugas Akhir
Isi dari pembahasan tugas akhir adalah format baku atau standar yang lazim dilakukan dalam
pemetaan geologi, dengan urutan yang sistematis yaitu:
KATA PENGANTAR
Berisikan landasan dilakukannya pemetaan, identifikasi dan ruang lingkup masalah, waktu
pelaksanaan, ucapan terimakasih, harapan tentang manfaat laporan serta tempat, tanggal dan
nama penulis.

10
INTISARI
Intisari merupakan bagian dari tulisan yang menyampaikan suatu informasi yang penting dari
sebuah laporan dalam bentuk yang sangat singkat (sekitar 200 – 400 kata), sehingga siapapun
yang membaca intisari tersebut dapat memahami isi dari tugas akhir yang dibuat.
DAFTAR ISI
Memuat rekapitulasi dari semua judul yang ada dalam laporan. Pokok-pokok yang penting
ditempatkan semakin ke kiri, sebaliknya yang berkurang kepentingannya ditempatkan
semakin ke kanan, seperti judul bab, sub bab, dan dilengkapi dengan halaman.
DAFTAR TABEL
Berisi seluruh tabel yang ada, dijelaskan nomor dan judulnya, diurutkan sesuai dengan nomor
dan dilengkapi dengan halamam.
DAFTAR GAMBAR/FOTO
Berisi seluruh gambar atau foto yang ada, dijelaskan nomor dan judulnya, diurutkan sesuai
dengan nomor dan dilengkapi dengan halamam.
BAB – I, PENDAHULUAN
Pendahuluan memuat tentang latar belakang penelitian, maksud dan tujuan dilakukan
penelitian, letak dan kesampaian daerah, metode penelitian, waktu penelitian dan
mencantumkan para peneliti terdahulu yang pernah meneliti di daerah penelitian dan
sekitarnya.
BAB – II, GEOMORFOLOGI
Memuat geomorfologi regional dan geomorfologi daerah penelitian, yang diuraikan menjadi
beberapa sub bab seperti :
2.1. Fisiografi Regional
Membahas keterkaitan daerah penelitian dengan kondisi fisiografi regional yang ada, seperti
ciri-ciri struktur, litostratigrafi serta intensitas tektoniknya.
2.2. Geomorfologi daerah penelitian
Mengulas tentang keadaan bentang alam yang sekarang dan perkembangannya, serta faktor-
faktor yang mempengaruhinya seperti litologi, struktur geologi, gaya eksogen atau proses
geologi muda.
Hal yang dibahas diantaranya adalah geografi fisik secara singkat seperti : lokasi, ketinggian
daerah rata-rata, gunung/bukit terkenal dengan ketinggiannya, relief rata-rata, sungai-sungai
terkenal dan besarannya, iklim dan cuaca dengan curah hujan bila memungkinkan.

11
Jika keadaan geomorfologi daerah penelitian dapat dibagi menjadi beberapa satuan
geomorfologi, maka pembagiannya harus didasarkan kepada faktor genetika / morfogenetik.
Masing masing satuan dianalisis luasan bentuk bentang alamnya, ketinggian dan beda tinggi,
relief dan persen lereng batuan atau struktur pengontrol dan alasan / dasar penamaan satuan.
2.3. Pola Aliran Sungai
Membagi pola aliran sungai yang ada di daerah penelitan, berdasarkan konsep yang ada,
menyangkut bentuk pola yang nampak dalam peta topografi dan dari analisis pengontrolnya
seperti litologi, struktur geologi dll.
2.4. Genetika Sungai
Membagi genetika aliran sungai yang ada di daerah penelitan, berdasarkan konsep yang ada,
menyangkut genetika sungai berkaitan dengan faktor pengontrolnya seperti litologi, struktur
geologi dll.
2.5. Stadium Erosi
Membahas tentang tingkatan erosi yang terjadi di daerah penelitian seperti di sungai atau
lembah. Analisis dilakukan dari peta topografi dan lapangan.
2.5. Stadium Geomorfik
Membahas tentang kondisi / keadaan dari bentuk bentang alam secara kesuluruhan, seperti
bentuk bukit, keberadaan lembah atau bukit kaitannya dengan struktur geologi dan aktivitas
erosi. Sehingga bisa di analisis stadium geomorfik di daerah penelitian apakah muda, dewasa
atau tua.
BAB – III, STRATIGRAFI
Pembahasan yang dilakukan dalam bab ini menyangkut ciri-ciri litologi dan satuan-satuannya,
ketebalan satuan, hubungan antar litologi atau antar satuan, proses kejadiannya, lingkungan
pengendapan, umur geologi dan kaitannya dengan formasi batuan yang terdapat di daerah
penelitian. Seperti :
3.1. Stratigrafi Regional
Stratigrafi regional membahas dan memuat tentang tatanan stratigrafi secara regional yang
mencakup daerah penelitian. Pembahasannya dimulai dari cekungan pengendapan, nama
formasi, satuan batuan ciri litolog,i umur dan lingkungan pengendapan.
3.2. Stratigrafi Daerah Penelitian
Stratigari daerah penelitian memuat tentang pembagian satuan batuan yang ada di daerah
penelitian berdasarkan pada litostratigrafi, mengacu pada sandi stratigrafi Indonesia. Setiap
satuan batuan dibahas secara detil dan sistematis dengan urutan pembahasan cakupannya
sebagai berikut:
12
3.2.1. Satuan Batuan
Memuat satuan batuan yang terdapat di daerah penyelidikan, serta kemiripan / kesamaannya
dengan ciri formasi batuan yang ada, uraiannya menyangkut :
3.2.1.1. Penyebaran dan ketebalan
Penyebaran meliputi luas penyebaran dalam persen, letak dan arah penyebarannya. Ketebalan
dinyatakan dalam meter berdasarkan pengukuran penampang geologi, juga menampilkan
ketebalan regional dari satuan tersebut yang diperoleh dari studi literatur.
3.2.1.2. Ciri litologi
Pembahasan meliputi ciri litologi baik secara umum maupun ciri khusus satuan tersebut,
seperti ciri detil setiap jenis batuan dan ketebalan lapisan. Pembahasan dilakukan secara
megaskopis dan petrografis, keduanya dilengkapi dengan bukti foto, baik di lapangan maupun
hasil sayatan.
3.2.1.3. Kandungan Fosil dan Umur.
Penentuan kandungan fosil didasarkan atas hasil analisis mikropaleontologi. Penentuan umur
satuan batuan dilakukan atas sampel batuan yang diambil pada lapisan bagian bawah, tengah
dan atas dari satuan batuan atau formasi yang di bahas. Penentuan kisaran berdasarkan dari
kisaran yang sudah dibakukan dan disusun oleh Blow. Untuk penentuan umur diperlukan fosil
foraminifera planktonik, dan jika memungkinkan diperoleh fosil indek sebagai penentu umur
satuan batuan yang di analisis.
3.2.1.4 Lingkungan Pengendapan
Penentuan lingkungan pengendapan diperoleh dari analisis kandungan fosil bentos, pada
lapisan bagian bawah, tengah dan atas, atau dengan melakukan analisis granulometri.
Selanjutnya untuk mengetahui mekanisme sedimentasinya perlu dianalisis berdasarkan profil
batuan yang mengandung struktur sedimen, dan di korelasikan dengan model-model yang
telah di buat oleh para ahli/peneliti geologi.
3.2.1.5 Kedudukan Stratigrafi
Kedudukan stratigrafi yang diuraikan adalah hubungan stratigrafi satuan batuan yang di bahas
dengan satuan batuan baik yang ada di bawah, maupun satuan batuan yang ada di atasnya.
Penentuan hubungan atau kedudukan stratigrafi bisa didasarkan kepada umur satuan, maupun
berdasarkan struktur lapisannya (untuk batuan sedimen), atau kontak antar satuan batuan yang
dijumpai di lapangan.

13
BAB – IV, STRUKTUR GEOLOGI
Bab ini membahas gambaran dan ulasan mengenai keadaan dan pola struktur geologi di
daerah penelitian, tafsiran mengenai mekanisme gaya / tektonik yang menyebabkan terjadinya
struktur tersebut, waktu dan urutan kejadian, mencakup :
4.1. Struktur Geologi Regional
Struktur geologi regional membahas masalah struktur geologi secara umum pada wilayah atau
cekungan yang mencakup daerah penelitian, serta gejala tektonik atau orogenesa yang
mengontrol struktur geologi di daerah penelitian.
4.2. Struktur Geologi daerah penelitian
Pada sub bab ini struktur geologi yang dibahas adalah struktur geologi yang dijumpai di
daerah penelitian misalnya kekar, lipatan dan patahan (sesar)
4.2.1. Struktur Kekar
Struktur kekar yang di bahas mencakup, ciri-ciri dan sebarannya, ukuran (panjang kekar) serta
data kedudukan struktur kekar.
4.2.2. Struktur Lipatan
Membahas struktur lipatan yang ada secara detil seperti penamaan dan alasan penamaannya,
sebaran, arah sumbu, kedudukan lapisan (jurus dan kemiringan lapisan), jenis lipatan (simetri,
asimetri atau yang lainnya).
4.2.3. Patahan/Sesar
Membahas struktur patahan/sesar yang ada secara detil, dari struktur patahan yang dijumpai,
mencakup penamaan dan alasan penamaannya, sebaran, arah sesar dan kedudukan sesar.
Diusahakan untuk satu jenis sesar dapat diukur sekurang kurangnya di 3 tempat, dilengkapi
dengan foto dan sketsa.
4.3. Analisis Struktur
Dari data-data struktur yang ada dan pola yang dibentuk, dibuat analisis secara detil dan
mennyeluruh mencakup urut-urutan pembentukan struktur geologi, mekanisme
pembentukannya, arah utama gaya yang membentuk struktur geologi, umur struktur geologi,
dan orogenesa yang membentuknya.
BAB V SEJARAH GEOLOGI
Sejarah geologi pada hakekatnya merupakan kesimpulan dari seluruh pembahasan
sebelumnya, yaitu bab geomorfologi, stratigrafi dan struktur geologi. Sejarah geologi
bertujuan memberikan gambaran akan kejadian-kejadian geologi secara kronologi dalam
ruang dan waktu geologi.

14
Dengan demikian penulisannya di buat secara narativ, sedangkan pada bab-bab sebelumnya
gaya penulisan adalah argumentativ. Sejarah geologi disusun menurut waktu, dimulai dari
kejadian geologi pada umur tertua dan berangsur ke yang lebih muda hingga jaman Kuarter.
Pembahasan menyangkut :
1. Proses sedimentasi yang bagaimana, dimana dan membentuk apa, yang terjadi pada jaman
itu.
2. Proses-proses tektonik apa yang mengikutinya dan kapan serta apa akibatnya.
3. Proses denudasi yang bagaimana yang selanjutnya terjadi, kapan dan apa yang terbentuk.
4. Proses-proses geologi muda apa saja yang terjadi di jaman Kuarter ini dan apa hasilnya.
BAB VI. MASALAH KHUSUS
Masalah khusus yang dianalisis/dibahas disesuaikan dengan dengan rencana judul penelitian,
yang merupakan studi diluar pemetaan geologi tapi ada keterkaitannya dan dibahas secara
terpisah dan detil.
Dalam pembahasannya mencakup, latar belakang pengambilan topik studi khusus, maksud
dan tujuan, sasaran dan manfaat dari studi khusus tersebut. Selanjutnya adalah isi yang
mencakup pengertian atau teori dasar yang berkaitan dengan topik studi khusus, metode
pengambilan data dan analisis, hasil data lapangan maupun maupun laboratorium/studio,
analisis dan terakhir hasilnya.
BAB VII. KESIMPULAN
Pada bab ini semua aspek geologi mulai dari morfologi, stratigrafi struktur geologi dan studi
khusus, disimpulkan secara singkat, tetapi mudah dipahami oleh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Memuat semua nama penulis, text book, peta, hasil penelitian dsb, yang menjadi acuan
didalam pembuatan laporan tugas akhir.

15
Unsur-unsur Daftar Pustaka :
1. Nama pengarang, dikutip lengkap.
2. Judul buku.
3. Data publikasi : tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid dan tebal (jumlah
halaman) buku tersebut.
4. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid,
nomor dan tahun.
Bentuk Daftar Pustaka :
1. Buku dengan seorang pengarang, penulisan :
Nama keluarga, nama kecil atau inisial, gelar, tahun penerbitan, judul buku lengkap, penerbit,
kota, jumlah halaman.
2. Buku dengan dua atau pengarang, penulisan :
Nama-nama pengarang (yang pertama dibalik, yang kedua dan ketiga tidak dibali), tahun
penerbitan, judul buku lengkap, penerbit, kota, jumlah halaman.
3. Buku dengan banyak pengarang, penulisan :
Hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan, dengan susunan terbalik. Untuk
menggantikan pengarang lainnya cukup dipergunakan singkatan “et al” atau “dkk”, tahun
penerbitan, judul buku lengkap, penerbit, kota, jumlah halaman.
4. Urutan penulisan pustaka dalam daftar :
Urutan dalam daftar didasarkan pada huruf pertama dari nama penulis. Apabila huruf pertama
sama, maka alfabetis berikut berdasarkan huruf kedua, dan seterusnya. Kalau dua atau lebih
dengan penulis yang sama, maka diurut berdasarkan tahun penerbitannya.
Contoh penulisan daftar pustaka :
1. Koesoemadinata,R.P.,1998, Perencanaan Eksplorasi Batubara, Direktorat Jenderal
Pertambangan Umum, Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan, Bandung, 24 hal.
2. Cassidy,Samuel M.,1973, Element of Practical Coal Mining, Society of Mining Engineers
of The American Institute of Mining, Metallurgical, and Petroleum Engineers, Inc. New
York. 324 hal.

16
4.4. Format Tugas Akhir
Format penulisan Tugas Akhir, adalah sama dengan format penulisan untuk pembuatan
Proposal Tugas Akhir, kecuali :
-Laporan penelitian harus dijilid dengan Hard Cover, warna biru tua, huruf warna tinta emas,
dilengkapi dengan kantong untuk peta-peta.
-Setelah lembar judul di lembar pertama, maka lembar berikutnya secara berturut-turut adalah
o Lembar pengesahan
o Kata Pengantar
o Daftar isi, tabel, gambar dan lampiran
o Lembar berikutnya adalah isi Tugas Ahir
-Penulisan istilah asing menggunakan huruf miring atau dengan tanda kutip atas.
-Tugas akhir yang sudah disetujui dan disahkan, harus dibuat rangkap 5, masing-masing
untuk Ketua program studi, koordinator tugas akhir, Pembimbing I, Pembimbing II dan untuk
arsip mahasiswa.
-Pengesahan oleh Pembimbing I dan II, Ketua Program Studi dan Koordinator Tugas Akhir
( Contoh pada lampiran)
4.5. Format Peta
Peta-peta dan gambar yang harus dibuat selama melakukan kegiatan penelitian lapangan,
sekurang-kurangnya adalah :
1. Peta Geologi
2. Peta Satuan Geomorfologi
3. Peta Lintasan & Lokasi Pengambilan sampel
4. Diagram Blok Sejarah Geologi
5. Penampang Kolom Stratigrafi
6. Peta yang berkaitan dengan studi khusus
Informasi pada peta, sekurang-kurangnya harus memuat :
1. Nomor lembar peta, diletakkan di sudut kanan atas
2. Nama Program Studi, Fakultas dan Universitas
3. Tahun Pembuatan
4. Judul Peta
5. Arah mata angin
6. Skala peta, baik grafis maupun angka
7. Nama pembuat peta & nomor registrasi mahasiswa.
8. Keterangan, yang menjelaskan semua informasi gambar dalam bentuk kata / kalimat.
17
9. Penampang dengan menyebutkan arah penarikan garis penampang dan besarnya skala
vertikal dan skala horizontal (khusus untuk peta geologi dan geomorfologi)
10. Peta indeks dan lokasi
11. Deklinasi dan Inklinasi.
Diusahakan dalam lembaran peta yang dibuat, tidak banyak tersisa bagian kosong yang tidak
terisi, baik oleh gambar maupun kalimat.

18
V. PEMBIMBINGAN DAN UJIAN

5.1. Dosen pembimbing


Setiap mahasiswa akan mendapat bimbingan mulai dari persiapan, penelitian, penulisan dan
pengujian oleh 1 (satu) dosen pembimbing I dan 1 (satu) dosen pembimbing II, dan setiap
mahasiswa tugas akhir harus memiliki kartu bimbingan, (contoh kartu bimbingan terlampir),
yang dibawa setiap melakukan bimbingan dengan pembimbing, maupun dosen yang lainnya.
5.1.1. Pembimbing I (Pembimbing Utama) yaitu :
Tenaga edukatif tetap, baik YPS-PUP ataupun Kopertis, sesuai SK DIKTI
no.421/DIKTI/Kep/1996, pembimbing skripsi atau tugas akhir S-1, adalah dosen yang
memiliki kualifikasi akademik yang relevan yaitu:
-Serendah-rendahnya berpendidikan Sarjana (S-1) dan dengan jabatan fungsional Lektor atau
yang sederajat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
-Bergelar Magister atau berpendidikan S-2 dengan jabatan fungsional serendah-rendahnya
Lektor muda.
-Bergelar Doktor atau berpendidikan S-3 dengan jabatan fungsional serendah-rendahnya
Asisten ahli.
5.1.2. Pembimbing II yaitu :
-Semua yang memenuhi persyaratan menjadi pembimbing satu bisa menjadi pembimbing II.
-Bergelar S-1 Dosen tetap atau luar biasa, dengan jabatan fungsional serendah-rendahnya
asisten ahli.
-Dalam kondisi tertentu, jika dibutuhkan, pimpinan proyek, atau yang ditunjuk untuk
mewakilinya dan ahli dibidangnya, walaupun tidak memiliki jabatan fungsional, tetapi
berpendidikan S-1.
5.1.3. Hak dan Kewajiban Dosen Pembimbing
-Secara umum, pembimbing merupakan penanggung jawab utama atas seluruh kegiatan tugas
akhir, mulai dari persiapan, penyusunan proposal, pengambilan data di lapangan, analisis lab
dan studio, sampi penyusunan laporan dan ujian.
-Pembimbing bertanggung jawab terhadap kesesuaikan topik, tatacara penulisan, perumusan
masalah, analisis masalah sampai pemecahan masalah.
-Pembimbing bertanggung jawab terhadap pemilihan, metode analisis, yang dapat
dipertanggung-jawabkan secara ilmiah.

19
-Pembimbing bertanggung jawab atas keabsahan laporan Tugas Akhir mahasiswa bimbingan,
dengan memperhatikan teknik penulisan ilmiahnya, dan kemungkinan terjadi plagiatisme.
-Pembimbing bertanggung jawab terhadap keseluruhan bobot penulisan tugas akhir, yang
disesuaikan dengan bobot 6 SKS, dan mempertimbangkan kemampuan mahasiswa
bimbingan.
-Pembimbing memberikan persetujuan, atas usulan mahasiswa bimbingannya kepada
koordinator tugas akhir untuk melakukan Kolokium (seminar tugas akhir), maupun sidang
tugas akhir dari sisi kesiapan akademis mahasiswa bimbingannya.
-Pembimbing wajib hadir dan menguji mahasiswa bimbingannya, pada saat kolokium
maupun sidang tugas akhir.
-Pembingbing wajib mengoreksi kembali hasil perbaikan, tugas akhir mahasiswa
bimbingannya dan menyetujuinya bila dianggap sudah layak untuk dijilid dan diarsipkan di
jurusan dan perpustakaan.
5.2. Kolokium (Seminar Tugas Akhir)
Mahasiswa yang mengikuti tugas akhir dapat mengajukan atau melaksanakan kolokium tugas
akhir jika telah memenuhi persyaratan persyaratan sbb:
5.2.1. Persyaratan dan Tata Cara
-Persyaratan akademik yaitu : penelitian lapangan termasuk analisis data lapangan,
laboratorium, studio, pemeriksaan lapangan oleh pembimbing, serta kelengkapan untuk
pelaksanaan kolokium dan disetujuan oleh dosen pembimbing.
-Setelah disetujui, mahasiswa mengajukan ke koordinator Tugas akhir dan /atau ketua
program studi, dan dosen kolokium, untuk penentuan waktu pelaksanaan.
-Melunasi biaya tugas akhir cicilan ke 2, sesuai ketentuan yang berlaku.
-Mahasiswa bisa melaksanakan kolokium jika telah/pernah mengikuti kolokium , sebagai
peserta minimal 5 (lima) kali semenjak terdaftar sebagai mahasiswa Program studi Teknik
Geologi Universitas Pakuan, (formulir peserta kolokium terlampir).
-Kolokium dapat diselenggarakan jika, dihadiri minimal oleh Dosen pembimbing dan Dosen
kolokium, serta mahasiswa peserta minimal 10 orang.
5.2.2. Penilaian.
Mahasiswa peserta kolokium dinyatakan lulus dari ujian kolokium jika memperoleh nilai
minimal 55,6. yang merupakan gabungan antara dua dosen penilai, yaitu dosen pembimbing
dan dosen kolokium.

20
Komponen penilai terdiri dari:
1. Penguasaan materi (55%)
2. Diskusi Tanya Jawab (15%)
3. Penampilan dan kerapihan laporan (10%)
4. Sarana penunjang slide, projector dll (10%)
5. Ketepatan pemanfaatan waktu (10%)
5.3. Sidang Tugas Akhir
5.3.1. Persyaratan Sidang Tugas Akhir
Mahasiswa diperbolehkan mengikuti sidang tugas akhir jika memenuhi persyaratan:
-Telah lulus semua mata kuliah, jumlah nilai D maksimal 10% dari total SKS.
-Tidak ada nilai D mulai semester VI sampai VIII. IP kumulatif minimal 2,0.
-Telah memenuhi persyaratan administrasi maupun akademis dan keuangan yaitu terdaftar
sebagai mahasiswa aktif pada semester berjalan, dan mencantumkan beban SKS tugas akhir
(6 SKS) pada Formulir Rencana Studi serta membayar biaya SKS-nya.
-Telah menyelesaikan pembuatan Laporan Tugas AKhir, yang dibuktikan dengan tanda
selesai dari Dosen Pembimbing I dan pembimbing II.
-Telah menyerahkan draft laporan tugas akhir kepada tim penguji selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari sebelum sidang dilaksanakan.
-Mengisi surat permohonan mengikuti Ujian Tugas akhir dan diajukan ke Program studi
(Farmat permohonan terlampir).
5.3.2. Waktu Pelaksanaan Tugas Akhir
-Tidak ada waktu khusus untuk sidang tugas akhir (waktu ditentukan sesuai dengan kesiapan
dan pengajuan dari mahasiswa)
-Menjelang wisuda, sidang dilaksanakan selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tanggal
wisuda.
-Perbaikan laporan Tugas Akhir hasil sidang selambat-lambatnya diserahkan 2 (dua minggu),
setelah sidang dilaksanakan.
5.3.3. Penilaian Sidang Tugas AKhir
Pengujian dan penilaian sidang tugas akhir untuk menentukan kelulusan mahasiswa yang
mengikuti sidang tugas akhir yaitu:
-Penguji pada sidang tugas akhir berjumlah 5 Orang, terdiri dari 2 penguji merangkap
pembimbing dan 3 penguji yang ditunjuk oleh koordinator tugas akhir.

21
-Materi ujian mencakup pengetahuan/penguasaan pengetahuan umum tentang geologi, dan
penguasaan khusus tentang laporan tugas akhir, (Format penilaian terlampir).
-Mahasiswa dapat dinyatakan lulus hanya pengetahuan umumnya saja , atau hanya lulus tugas
akhirnya saja, dengan nilai minimal masing-masing 55,6.
-Jika mahasiswa lulus pengetahuan umumnya saja maka harus, mengulang untuk untuk tugas
akhirnya, atau sebaliknya.
-Mahasiswa dapat dinyatakan lulus apabila lulus keduanya dan mendapatkan nilai sekurang-
kurangnya 55,6, rata-rata dari total nilai.
-Bagi mahasiswa yang tidak lulus keduanya harus mengulang/mengikuti sidang ulangan,
dengan proses pengajuan seperti semula.
-Hasil evaluasi siding tugas akhir, penilaian dikonversi dari nilai mutlak menjadi nilai mutu
dengan kriteria sebagai berikut :
Angka akhir Nilai Mutu Predikat
76 – 100
66 – 75
56 – 65
< 55 A
B C D
Sangat memuaskan Memuaskan Cukup Tidak Lulus
5.4. Masa Pelaksanaan Tugas Akhir
Masa pelaksanaan tugas akhir adalah 1 tahun terhitung mulai dikeluarkannya surat keputusan
melaksanakan tugas akhir. Jika sampai batas waktu tersebut mahasiswa belum dapat
menyelesaikan tugas akhirnya, mahasiswa berhak mengajukan perpanjangan dengan
persyaratan sebagai berikut:
-Masa perpanjangan hanya diberikan selama 6 bulan.
-Mendapat ijin pembimbing I, II dan persetujuan koordinator Tugas Akhir.
-Memberitahukan kelambatan tersebut satu bulan sebelum batas waktu berakhirnya masa
tugas akhir kepada koordinator tugas akhir, dengan tembusan kepada pembimbing I dan II
serta Ketua program studi.
-Alasan yang dapat diterima untuk perpanjangan waktu pelaksanaan hanya menyangkut
proses pembimbingan dan perolehan data/informasi.

22
5.5. SANKSI
Mahasiswa yang sedang melaksanakan Tugas Akhir dapat dikenai sanksi administrasi
maupun akademik apabila:
-Sampai batas perpanjangan yang ditentukan tidak dapat diselesaikan, maka tugas akhir yang
sudah dilaksanakan dibatalkan dan harus diganti dengan tugas akhir yang baru dan melakukan
proses dari awal.
-Isi laporan tugas akhir, baik sebagian atau keseluruhan, sama atau identik dengan laporan
tugas akhir mahasiswa lain, baik dilingkungan ataupun di luar Universitas Pakuan, maka
tugas akhir dibatalkan dan mendapat sanksi dari Dekan Fakultas Teknik.
-Diketahui bahwa mahasiswa yang sedang melaksanakan tugas akhir melakukan pemalsuan
data, atau menyampaikan data yang sifatnya rahasia tanpa ada persetujuan dari pemilik
sumber data, maka tugas akhir dibatalkan dan mendapat sanksi dari dekan Fakultas Teknik.
5.6. Biaya Tugas Akhir
Untuk kelancaran pelaksanaan tugas akhir, maka mahasiswa yang akan melaksanakan atau
mengambil mata kuliah tugas akhir akan di bebani biaya tugas akhir sebesar Rp. 2.000.000,
(dua juta rupaih). Biaya tersebut diperuntukan , biaya bimbingan (pembimbing satu dan dua),
baik dilapangan maupun di studio dan lab, biaya kolokium, biaya sidang tugas akhir.
Untuk mempermudah pengelolaannya dan meringkankan pembayarannya maka, pembayaran
dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahap penelitiannya, dengan perincian sebagai
berikut :
Tahap pertama : sebesar Rp. 700.000, dibayarkan pada saat pengajuan surat keputusan
melaksanakan tugas akhir, penggunaan biaya untuk pembimbingan, proposal, lapangan dan
analisis laboratorium, studio/penggambaran
Tahap kedua : Sebesar Rp. 600.000, dibayarkan pada saat akan melaksanakan kolokium,
biaya untuk bimbingan analisis dan penulisan laporan, pelaksanaan ujian kolokium
Tahap ketiga : Sebesar Rp.700.000, dibayarkan pada saat akan mengajukan ujian sidang tugas
akhir, penggunaan biaya untuk bimbingan penulisan laporan, dan pelaksanaan ujian sidang
tugas akhir dan perbaikan setelah sidang.
Apabila tim penguji pada sidang Tugas akhir memutuskan tidak lulus dan mewajibkan
mengulang, maka yang bersangkutan diwajibkan membayar untuk sidang ulangan sebesar Rp.
600.000.

23

Anda mungkin juga menyukai