Diah Ayu Septyandani MSDs 102821
Diah Ayu Septyandani MSDs 102821
Diah Ayu Septyandani 1* Fisnandiya Meita Atsari, S.Tr.Rad, M.Tr.ID*, Asih Puji Utami, S.KM, M.Kes3
123 Program Studi D3 Radiologi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Abstrak
Latar Belakang : Rumah sakit merupakan fasilitas dengan pelayanan kesehatan perorangan
yang menyediakan fasilitas rawat jalan, rawat inap dan fasilitas penunjang kesehatan salah
satunya instansi radiologi. Radiologi dilakukan oleh radiografer untuk memberikan pelayanan
pemeriksaan dengan hasil berupa radiograf. Seorang radiografer memiliki tingkat risiko
ergonomi yang tinggi, dikarenakan radiografer melakukan sikap kerja yang kurang
ergonomis. Sikap kerja yang tidak ergonomis akan menimbulkan cedera dan gangguan
muskuloskeletal jika dilakukan terus menerus dalam jangka waktu lama
(Sulistiyo et al ,2018).
Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya Musculosceletal Disorder (MSDs) dan ergonomi kerja yang tepat untuk
mengurangi keluhan Musculosceletal Disorder (MSDs) pada Radiografer.
Metode :Jenis penelitian ini adalah literature review, data – data yang diperoleh dianalisa
menggunakan metode survei analitik. Secara Cross sectional dalam mengumpulkan data
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Musculosceletal Disorder (MSDs) serta
ergonomis kerja yang tepat untuk radiografer mengurangi keluhan tersebut.
Hasil :Korelasi antara umur radiografer, masa kerja dan sikap kerja yang tidak tepat
menyebabkan seorang radiografer memiiki resiko tinggi MSDs. Upaya yang dapat dilakukan
untuk mengurangi resiko radiografer terdampak gejala MSDs yakni dengan memperbaiki
ergonomi dalam bekerja
Simpulan : Faktor yang mempengaruhi terjadinya MSDs pada radiografer antara lain
umur/usia, masa kerja dan sikap kerja. Ergonomi kerja yang tepat di bidang radiologi untuk
mengurangi keluhan MSDs pada radiografer antara lain melakukan ergonomi exercise suatu
bentuk latihan fisik guna meregangkan otot-otot. Serta meredesain/memodifikasi pegangan
tabung sinar-X sesuai dengan diameter genggaman tangan radiografer.
Kata kunci : Radiografer, Ergonomi, Musculosceletal Disorder.
Literature Review: Ergonomi MSDs pada Radiografer
Diah Ayu Septyandani 1* Fisnandiya Meita Atsari, S.Tr.Rad, M.Tr.ID*, Asih Puji Utami, S.KM, M.Kes3
123 Program Studi D3 Radiologi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Latar Belakang
Rumah sakit merupakan fasilitas dengan pelayanan kesehatan perorangan yang
menyediakan fasilitas rawat jalan, rawat inap dan fasilitas penunjang kesehatan lainnya
dengan pemberian layanan kesehatan secara jangka pendek maupun pada jangka panjang.
Layanan kesehatan tersebut terdiri dari observasi, diagnostik, terapeutik dan rehabilitatif
sebagai pemulihan (Kementerian Kesehatan RI, 2020). Pelayanan kesehatan tidak hanya
bersifat kuratif dan rehabilitatif saja namun juga bersifat promotif sebagai peningkatan
kesehatan dan preventif sebagai pencegahan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
pasien. Perkembangan rumah sakit yang kompleks menuntut rumah sakit untuk
melaksanakan manajemen rumah sakit dengan perencanaan yang efektif, efisien, produktif
dan dapat mencapai tujuan organisasi.
Radiologi adalah salah satu sarana penunjang medis yang memberikan pelayanan
pemeriksaan dengan hasil berupa radiograf yang dapat membantu dokter dalam merawat
pasien. Menurut Patel (2005), radiologi merupakan ilmu kedokteran yang digunakan untuk
melihat bagian tubuh manusia yang menggunakan pancaran atau radiasi gelombang
elektromagnetik maupun gelombang mekanik. Paramedis yang bertugas melakukan
pemeriksaan radiologi ini adalah Radiografer.
Pekerjaan radiografer yang cukup berat kerap menyebabkan keadaan fisik radiografer
cepat lelah. Hal ini bisa terjadi karena beberapa alasan, salah satunya yakni kurang ergonomis
dalam bekerja. Ergonomi adalah studi ilmiah yang mempelajari hubungan antara manusia dan
tempat kerja. Ergonomi memungkinkan desainer dan insinyur untuk membuat sistem kerja
yang tepat sesuai pengukuran dan evaluasi kemampuan manusia. Yanto dan Billy (2017)
menjelaskan bahwa ergonomi adalah pengaturan kerja (ergon-kerja dan nomos-aturan), maka
tentunya tujuan dari ergonomi adalah mengatur pekerjaan sehingga hasil yang ingin dicapai
dapat tercapai. Manusia sebagai pelaksana dari pekerjaan tersebut harus dipertimbangkan,
baik kemampuan maupun keterbatasannya. Risiko ergonomi dapat dipengaruhi oleh postur
kerja, durasi kerja, gerakan berulang, dan berat beban. Pekerja yang terpapar faktor risiko
ergonomi dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti Musculoskeletal Disorders
(MSDs).
Literature Review: Ergonomi MSDs pada Radiografer
Diah Ayu Septyandani 1* Fisnandiya Meita Atsari, S.Tr.Rad, M.Tr.ID*, Asih Puji Utami, S.KM, M.Kes3
123 Program Studi D3 Radiologi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Tujuan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya Musculosceletal Disorder (MSDs) dan ergonomi kerja yang tepat untuk
mengurangi keluhan Musculosceletal Disorder (MSDs) pada Radiografer.
Metode
Metode penelitian yang digunakan yakni literature review dengan cara mencari
referensi teori yang relevan dan atau berkorelasi dengan kasus atau permasalahan yang
ditemukan. Data – data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dengan metode survei
analitik. Penelitian jenis ini berupaya untuk menanggapi persoalan yang mugkin terjadi pada
kasus ergonomi dan gejala Musculosceletal Disorder (MSDs) dengan tajuk “mengapa”
(why). Survei analitik dibagi menjadi penelitian Case control (studi kasus kontrol), cohort
(studi prospektif), dan Cross sectional. Secara jelas penulis menggunakan survei analitik
Cross sectional untuk mengumpulkan data mengenai faktor yang mempengaruhi
Musculosceletal Disorder (MSDs) serta ergonomi yang tepat untuk radiografer mengurangi
keluhan Musculosceletal Disorder (MSDs). Variable risiko atau permasalahan yang terbentuk
pada objek penelitian dikonsentrasikan secara serentak. Variable risiko/sebab (independent
variable) danvariable akibat (dependent variable) tentang dilakukan bersamaan. .
Literature Review: Ergonomi MSDs pada Radiografer
Diah Ayu Septyandani 1* Fisnandiya Meita Atsari, S.Tr.Rad, M.Tr.ID*, Asih Puji Utami, S.KM, M.Kes3
123 Program Studi D3 Radiologi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
radiografer
II. Hasil dan Pembahasan Ergonomi kerja yang tepat di bidang radiologi untuk
mengurangi keluhan MSDs pada radiografer.
Metode
Author Bahasa Sumber Artikel Tujuan Hasil/temuan
Penelitian
Faktor kebiasaan olahraga
disorder yang ada pada jurnal MSDs dengan besar p-value adalah
Djaali dan Jurnal Ilmiah kerja yang tepat di bidang Literature kebiasaan olahraga kurang baik
Indonesia
Utami (2019) Kesehatan radiologi untuk mengurangi Review memiliki risiko untuk mengalami
Kesimpulan :
1. Faktor utama penyebab musculosceletal disorder pada radiografer adalah usia dan masa
serta sikap kerja. Usia yang semakin bertambah mempengaruhi tingkat kemampuan
seorang pekerja saat melakukan pekerjaan yang banyak pergerakan. Masa kerja serta sikap
kerja yang dilakukan berulang-ulang dengan waktu lama akan meningkatkan penumpukan
cedera/kerusakan kecil-kecil pada sistem musculoskeletal akibat trauma berulang yang
setiap kalinya.
2. Ergonomi yang tepat untuk Radiografer mengurangi resiko Musculosceletal Disorder
diantar lainnya adalah ergonomi exercise suatu bentuk latihan fisik guna meregangkan
otot-otot. Minimal seminggu sekali guna memperlancar aliran darah sehingga otot tidak
kaku. Serta bagi rumah sakit ini bisa menjadi pertimbangan untuk
meredesain/memodifikasi pegangan tabung sinar-X sesuai dengan diameter genggaman
tangan radiografer.
Literature Review: Ergonomi MSDs pada Radiografer
Diah Ayu Septyandani 1* Fisnandiya Meita Atsari, S.Tr.Rad, M.Tr.ID*, Asih Puji Utami, S.KM, M.Kes3
123 Program Studi D3 Radiologi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Daftar Pustaka
Balaputra, I., & Sutomo, A. H. (2017). Pengetahuan ergonomi dan postur kerja perawat pada
perawatan luka dengan gangguan muskuloskeletal di dr. H. Koesnadi Bondowoso.
Berita Kedokteran Masyarakat, 33(9), 445-448.
Djaali, N. A., & Utami, M. P. (2019). Analisis Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs)
Pada Karyawan Pt. Control System Arena Para Nusa. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 11(1),
80-87.
Etika, A. N., Audina, V. D., & Rahayu, K. I. N. (2019). Pengaruh Ergonomics Exercise
terhadap Tingkat Resiko Musculosceletal Disorder (MSDs) pada Karyawan di Pabrik
Pembalut Kain di Kediri Tahun 2017. Nursing Sciences Journal, 1(1), 22-29.
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2020
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI.
Rahayu, PT, Setyawati, ME, Arbitera, C., & Amrullah, AA (2020). Hubungan Faktor
Individu dan Faktor Pekerjaan terhadap Keluhan Musculoskeletal Disorders pada
Pegawai. Jurnal Kesehatan,11 (3), 449-456.
Santosa, A., & Ariska, D. K. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
musculoskeletal disorders pada pekerja batik di kecamatan Sokaraja Banyumas.
MEDISAINS, 16(1), 42-46.
Sari, E. N., Handayani, L., & Saufi, A. (2017). Hubungan Antara Umur dan Masa Kerja
dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pekerja Laundry. Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan, 13(2), 183-194.
Sulistiyo, T. H., Sitorus, R. J., & Ngudiantoro, N. (2018). Analisis faktor risiko ergonomi dan
musculoskeletal disorders pada radiografer instalasi radiologi rumah sakit di kota
Palembang. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya, 5(1), 26-37.
Susanta, I. P. A., Purnawati, S., & Adiatmika, I. P. G. (2017). Redesain Pegangan Tabung
Sinar-X Yang Ergonomis Di Radiologi Rsup Sanglah Menurunkan Keluhan
Muskuloskeletal, Mengurangi Kelelahan Umum Dan Meningkatkan Kecepatan
Pemeriksaan. Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic),
20503-1716.
Summer, K. (2015). Musculoskeletal Disorders, Workforce Health and Productivity in the
United States. The Centre of Workforce Health and Performance.
Wulandari, Restu and all. (2022). Analisa Ergonomi Ruangan Laboratorium Radiologi di
Itkm Widya Cipta Husada. Jurnal Health Care Media, 2089-4228.
Yanto, Billy Ngaliman. (2017). Ergonomi Dasar-Dasar Studi Waktu & Gerakan untuk
Analisis & Perbaikan Sistem Kerja. Yogyakarta: Andi Offset.