Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENCATATAN DAN PELAPORAN


PUSKESMAS PARANG

A. Pendahuluan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3)
merupakan instrumen vital dalam sistem kesehatan.
Informasi tentang kesakitan, penggunaan
 pelayanan kesehatan di puskesmas, kematian, dan berbagai
informasi kesehatan lainnya berguna untuk pengambilan
keputusan dan pembuatan kebijakan di tingkat kabupaten
atau kota maupun kecamatan.
Pencatatan dan pelaporan adalah indikator
keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa ada pencatatan dan
pelaporan, kegiatan atau program apapun yang
dilaksanakan tidak akan terlihat wujudnya. Output dari
pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan
informasi yang berharga dan bernilai bila menggunakan
metode yang tepat dan benar. Jadi, data dan informasi
merupakan sebuah unsur terpenting dalam sebuah
organisasi, karena data dan informasilah yang berbicara
tentang keberhasilan atau perkembangan organisasi
tersebut.
Sesuai dengan sistem kesehatan nasional, upaya
kesehatan diselenggarakan melalui upaya kesehatan
puskesmas, peran serta masyarakat dan rujukan upaya
kesehatan. Puskesmas mempunyai fungsi sebagai
penembangnya
 peran serta masyarakat, pusat pembinaan kesehatan masyarakat
dan pusat
 pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam rangka membina
petugas puskesmas untuk bekerjasama dalam tim sehingga
dapat melaksanakan fungsi puskesmas dengan baik, telah
dikembangkan Lokakarya Mini Puskesmas.

B. Latar Belakang
Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat
ini cukup kompleks, karena upaya kesehatan belum dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan data
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007
diketahui
 penyebab kematian di Indonesia untuk semua umur, telah terjadi
pergeseran dari
 penyakit menular ke penyakit tidak menular, yaitu
penyebab kematian pada untuk usia diatas 5 tahun,
penyebab kematian yang terbanyak adalah stroke, baik
di perkotaan maupun di pedesaan. Hasil Riskesdas 2007 juga menggambarkan
hubungan penyakit degenerative seperti sindroma metabolic, stroke, hipertensi,
obesitas dan penyakit jantung dengan status sosial ekonomi masyarakat
(pendidikan, kemiskinan, dan lain-lain).
Prevalensi gizi buruk yang berada di atas rata-rata nasional (5,4%)
ditemukan pada 21 provinsi dan 216 kabupaten/kota. Sedangkan berdasarkan
gabungan hasil pengukuran gizi buruk dan gizi kurang Riskesdas 2007
menunjukkan bahwa sebanyak 19 provinsi mempunyai prevalensi gizi buruk
dan gizi kurang di atas prevalensi nasional sebesar 18,4%. Namun demikian,
target rencana pembangunan jangka menengah untuk pencapaian program
perbaikan gizi yang diproyeksikan sebesar 20%, dan target Millenium
Development Goals 18,5% pada 2015, telah dapat dicapai pada 2007.
Dalam upaya peningkatan mutu layanan agar pelayanan kesehatan yang
dilakukan dapat memuaskan pasien (konsumen), Puskesmas Manyar
membangun budaya kerja yang harus dihayati dan dilaksanakan oleh setiap
karyawan Puskesmas. Budaya kerja dapat dilaksanakan dengan memegang tata
nilai dasar sebagai acuan dalam berprilaku yang menunjang tercapainya
kegiatan
 pencatatan dan pelaporan.
C. Tujuan Umum dan Tujuan Kusus
1. Tujuan Umum
Sebagai bahan acuan untuk pelaporan Perkesmas.
2. Tujuan Khusus
a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat : promotif dan
 preventif.
 b. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus, dan
masyarakat untuk melaksanakan keperawatan dasar dalam rangka
mengatasi masalah kesehatan : preventif dan kuratif.
c. Tertanganinya keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan
 pelayanan perawatan : tim kesehatan lintas program terkait dan sektoral
terkait (kader kesehatan, RT, RW) melaksanakan promotif, preventif,
kuratif/rehabilitatif.
d. Terlayaninya kelompok khusus/panti yang memerlukan pembinaan dan
 pelayanan perawatan : promotif, preventif, dan rehabilitatif.
e. Terlayaninya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut dan pelayanan
keperawatan.
f. Terlayaninya kasus-kasus resiko tinggi yang memerlukan pelayanan
 perawatan di Puskesmas dan di rumah.
3 Tata nilai
1. Tata Nilai
Tata nilai Pushesmas Parang “ Ber AHLAK “
Berorientasi Pelayanan : Komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat
Akuntatabel : Bertanggung jawab atas kepercayaan yang di berikan
Kompeten : Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
Harmonis : Saling peduli dan menghargai perbedaan
Loyal : Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
Adaptuf : Terus berinivasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan
Kolaboratif : Membangun kerjasamayang sinergis

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan Sumber Dana


Pencataan dan pelaporan Pencatatan • Swadaya
• Perekapan
• Pelaporan

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Pencatatan dan Pelaporan
1. Mencatat semua hasil kegiatan kunjungan rumah dan pembinaan
kelompok yang diberikan baik di dalam gedung maupun di luar gedung
Puskesmas Parang
2. Merekapitulasi dan membuat laporan secara bulanan, tribulan, semester
dan tahunan.
3. Menyampaikan laporan bulanan, tribulan, semester dan tahunan kepada
Kepala UPT Puskesmas Parang dan instansi lain yang terkait.
4. Melakukan pengkajian secara berkala setiap 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan,
dan 1 tahun sekali.
F. Sasaran

 No Kegiatan Sasaran


1.Pencatatan dan pelaporan Seluruhdesadiwilayahkerja
Puskesmas Manyar

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No KEGIATAN BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pencatatan dan pelaporan 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

H. Evaluasi Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan


Hasil dari pelaksanaan Pencatatan setiap bulan dilaporkan melalui Kepala
Puskesmas dengan menggunakan format laporan bulanan perkesmas.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi


 No Kegiatan Pencatatan Pelaporan Evaluasi
1. Pencatatan sesuai Hasil Evaluasi kegiatan
Koordinator
Pelayanan format di indikator Pencatatan dilaksanakan 1
layanan kemudian dan rekap  bulan sekali
semuanya direkap laporan untuk menjadi
di laporan bulanan bulanan acuan
 perkesmas  pelaksanaan
dilaporkan
kegiatan pada
kepada
 periode
 kepala
Perkesmas dan  berikutnya
ke Dinas
Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai