Sistem Saraf 1
Sistem Saraf 1
KELAS XI
SISTEM SARAF
Sistem saraf adalah sistem kompleks yang berperan dalam mengatur dan
mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh. Sistem ini memungkinkan kita untuk
melakukan berbagai kegiatan seperti berjalan, berbicara, menelan, bernapas, serta
semua aktivitas mental, termasuk berpikir, belajar, dan mengingat.
Sistem saraf mempunyai dua fungsi yaitu sebagai penerima dan penghantar
rangsang ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan tanggapan terhadap rangsang
tersebut. Sel saraf yang menerima rangsang disebut reseptor. Reseptor dapat
dibedakan menjadi eksteroseptor dan interoseptor.
Rangsang yang berasal dari luar tubuh dapat berupa bau, rasa
(pahit, manis), sentuhan, cahaya, suhu, tekanan atau gaya berat.
Rangsang dari dalam tubuh berupa rasa lapar, kenyang, sakit, dan
lelah. Sel saraf yang mengirimkan tanggapan rangsang disebut
efektor.
SUSUNAN SISTEM SARAF
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum. memiliki fungsi untuk menerima informasi atau
rangsangan dari semua bagian tubuh, kemudian mengontrol dan mengendalikan informasi tersebut
untuk menghasilkan respons tubuh. Bagian luar otak dan sumsum diselubungi oleh selaput
meninges.
Selaput meninges, tersusun sebagai berikut.
a) Duramater, yaitu selaput terluar yang kuat dan melekat pada tulang tengkorak dalam.
c) Piamater, merupakan lapisan paling tipis dan paling dalam dari selaput meninges. Selaput ini
mengandung banyak sel darah.
d) Ruang subarakhnoid, yaitu ruang yang berisi cairan pelindung yang disebut serebrospinal. Di
dalam otak terdapat cairan serebrospinal. Cairan ini berfungsi untuk melindungi dan menghantar zat
makanan ke jaringan sistem saraf pusat, menahan goncangan, dan menjaga agar bagian otak
mempunyai tekanan yang sama.
Otak terdiri atas 5 bagian, yaitu
otak besar (serebrum),
otak tengah (mesensefalon),
otak depan (diensefalon),
otak kecil (serebelum), dan
jembatan Varol (ponds Varolii).
OTAK BESAR (SEREBRUM)
Otak besar atau otak bagian depan manusia disusun oleh serebrum. Serebrum
merupakan bagian yang paling besar pada otak manusia, sehingga disebut
sebagai otak besar. Serebrum atau otak besar ini menjadi bagian otak manusia
yang menentukan dasar-dasar kecerdasan manusia.
Otak tengah yang biasa disebut mesensefalon ini posisinya sejajar dan lebih
dekat dengan mata dan telinga. Karena lebih dekat kedua organ indra tersebut,
tugas mesensefalon ini berkaitan dengan pendengaran dan penglihatan kita.
Otak tengah terletak di depan otak kecil (serebelum) dan jembatan Varol. Otak
tengah berperan dalam refleks mata dan kontraksi otot yang terus menerus.
SEREBELUM (OTAK KECIL)
Di bagian otak belakang, ada serebelum yang disebut juga sebagai otak kecil.
Serebelum merupakan pusat keseimbangan tubuh manusia yang dapat
memantau kedudukan posisi tubuh manusia. Apabila terjadi
gangguan (kerusakan) pada otak kecil maka
semua gerakan otot tidak dapat dikoordinasikan.
Keadaan seperti ini disebut ataxi.
Di bagian otak belakang ini juga ada yang namanya pons varoli atau jembatan
varol. Pons varoli ini bertugas untuk menghubungkan atau menghantarkan
impuls bolak-balik dari otak bagian kanan dan kiri.
Pons varoli juga menghubungkan bagian dalam otak besar dan otak kecil hingga
sumsum tulang belakang. Pons varoli juga memiliki tugas sebagai pengatur
frekuensi dan kekuatan bernapas manusia.
SUMSUM TULANG BELAKANG
Sumsum tulang belakang ini terhubung dengan otak. Bagian pangkalnya disebut
sumsum lanjutan atau medula oblongata, dan bagian yang memanjang dalam
rongga tulang belakang disebut sebagai medula spinalis.
Medula oblongata berfungsi untuk mengatur denyut jantung, menyempitkan
pembuluh darah, melakukan gerakan menelan, batuk, bersin, bersendawa dan
muntah. Medula oblongata juga menjadi pusat kendali pernapasan utama pada
tubuh manusia. Sementara medula spinalis berfungsi untuk menghubungkan
rangsangan dari dan menuju otak.
SISTEM SARAF TEPI ( SISTEM SARAF PERIFER)
Sistem saraf tepi berfungsi menyampaikan informasi ke dan dari pusat
pengatur. Sistem saraf tepi pada dasarnya terdiri dari lanjutan sel saraf. Sel
sel saraf ini berfungsi membawa impuls saraf atau rangsang saraf menuju
dan dari sistem saraf pusat. Berdasarkan impuls saraf yang dibawa, sistem
saraf tepi dibedakan menjadi:
a) Sistem saraf aferen, membawa impuls saraf dari
reseptor ke susunan saraf pusat. Sistem saraf sensorik atau aferen adalah
saraf yang menerima rangsangan dari lingkungan sekitar, yang bertugas
untuk meneruskan informasi rangsangan yang didapatkan kepada otak.
Informasi atau rangsangan tersebut berupa visual, rasa, atau aroma. Inilah
mengapa saraf sensorik banyak ditemukan di indera penciuman dan indera
perasa, seperti hidung dan lidah.
Saraf motorik atau eferen adalah saraf yang menerima perintah dari otak
dan sumsum tulang belakang, serta mengantarkan perintah tersebut ke
organ tubuh manusia lainnya.
Susunan saraf tepi berdasarkan asalnya dibedakan menjadi saraf
sumsum tulang belakang (spinal) dan saraf otak (kranial).
a) Saraf sumsum tulang belakang (spinalis), yaitu
saraf yang berjumlah 31 pasang saraf, memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.
(1) Merupakan gabungan antara saraf sensorik yang masuk ke akar
dorsal dan saraf motorik yang keluar dari akar ventral.
(2) Merupakan lanjutan dari sumsum lanjutan (medula oblongata)
hingga vertebrae lumbalis kedua. Saraf ini (nervi spinalis) berasal dari
sumsum tulang belakang yang berwarna kelabu yaitu substansi
grissea.
b) Saraf otak (kranial), yaitu saraf yang berjumlah 12
pasang dan meliputi beberapa saraf
Sistem Saraf Tidak Sadar (Otonom)