LP Triase KGD
LP Triase KGD
TRIASE
A. PENGERTIAN
Di Indonesia, istilah triage juga disebut triase. Kedua istilah tersebut memiliki
esensi yang sama, yaitu istilah untuk menyortir atau menggolongkan pasien
berdasarkan berat cedera dan untuk menentukan jenis perawatan berdasarkan tingkat
kegawatdaruratan trauma, penyakit, dan cedera (Pusponegoro, 2010).
Triase adalah usaha pemilihan korban sebelum ditangani. Pemilihan tersebut
dilandaskan pada proses khsus AQ pasien berdasarkan berat tidaknya penyakit pasien
.
B. TUJUAN TRIASE
Tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi kondisi mengancam nyawa. Tujuan
triage selanjutnya adalah untuk menetapkan tingkat atau drajat kegawatan yang
memerlukan pertolongan kedaruratan. Dengan triage tenaga kesehatan akan mampu:
1. Menginisiasi atau melakukan intervensi yang cepat dan tepat kepada pasien
2. Menetapkan area yang paling tepat untuk dapat melaksanakan pengobatan
lanjutan
3. Memfasilitasi alur pasien melalui unit gawat darurat dalam proses
penanggulangan/pengobatan gawat darurat.
Sistem Triage dipengaruhi oleh :
1. Jumlah tenaga profesional dan pola ketenagaan
2. Jumlah kunjungan pasien dan pola kunjungan pasien
3. Denah bangunan fisik unit gawat darurat
4. Terdapatnya klinik rawat jalan dan pelayanan medis
C. PRINSIP TRIASE
Kartikawati (2014) menuliskan setidaknya ada beberapa prinsip triage. Prinsip-
prinsip tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
NO PRINSIP TRIAGE
1 Dilakukan cepat, singkat dan akurat
2 Memiliki kemampuan merespons, menilai kondisi pasien yang
sakit, cidera atau sekarat
3 Pengkajian dilakukan secara adekuat dan akurat
Hal terpenting bagi perawat ketika melakukan triage adalah melakukan response
time. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhasim (2015) menyimpulkan bahwa
meskipun banyak perawat yang mengerti tentang prinsip triage hanya sedikit perawat
yang tahu istilah response time. Response time merupakan waktu tanggap terhadap
pasien. Waktu tanggap yang dilakukan seorang perawat terbatas, hanya 10 menit.
Response time juga dapat diartikan sebagai kecepatan melayani atau melakukan tindakan
cepat kepada pasien gawat darurat.
Beberapa petunjuk tertentu yang harus diketahui oleh perawat triage yang
mengindikasikan kebutuhan untuk klasifikasi prioritas tinggi. Petunjuk tersebut
meliputi :
1. Nyeri hebat
2. Perdarahan aktif
3. Stupor / mengantuk
4. Disorientasi
5. Gangguan emosi
6. Dispnea saat istirahat
E. TIPE TRIASE
1. Tipe 1 : Traffic Director or Non Nurse
a. Hampir sebagian besar berdasarkan sistem triase
b. Dilakukan oleh petugas yang tak berijasah
c. Pengkajian minimal terbatas pada keluhan utama dan seberapa sakitnya
d. Tidak ada dokumentasi
e. Tidak menggunakan protokol
2. Tipe 2 : Cek Triase Cepat
a. Pengkajian cepat dengan melihat yang dilakukan perawat beregistrasi atau
dokter
b. Termasuk riwayat kesehatan yang berhubungan dengan keluhan utama
Evaluasi terbatas
c. Tujuan untuk meyakinkan bahwa pasien yang lebih serius atau cedera
mendapat perawatan pertama
3. Tipe 3 : Comprehensive Triase
a. Dilakukan oleh perawat dengan pendidikan yang sesuai dan berpengalaman
b. 4 sampai 5 sistem kategori
c. Sesuai protokol
F. PROSES TRIASE
Proses triage dimulai ketika pasien masuk ke pintu UGD. Perawat triage harus mulai
memperkenalkan diri, kemudian menanyakan riwayat singkat dan melakukan
pengkajian, misalnya terlihat sekilas kearah pasien yang berada di brankar sebelumm
mengarahkan ke ruang perawatan yang tepat.
Pengumpulan data subjektif dan objektif harus dilakukan dengan cepat, tidak
lebih dari 5 menit karena pengkajian ini tidak termasuk pengkajian perawat
utama. Perawat triage bertanggung jawab untuk menempatkan pasien di area
pengobatan yang tepat, misalnya bagian trauma dengan peralatan khusus, bagian
jantung dengan monitor jantung dan tekanan darah, dll. Tanpa memikirkan dimana