LP Ventilator
LP Ventilator
1. Pengertian
Parameter Nilai
Frekuensi pernapasan <10 kali/ menit (penurunan kendali
pernafasan)Frekuensi napas lebih dari 35
kali per menit
Kapasitas vital <10-20 ml/kg (cadangan pernapasan buruk)
Tekanan inspirasi <20 cm H2O atau cenderung menurun
Gas darah arteri
- pH <7,25
- PaCo2 >50 mmHg
- PaO2 <50 mmHg dengan trapi O2
Gradien pirau A-a ≥300 mmHg≥25-30
Auskultasi dada Penurunan atau tak ada bunyi napas
Irama dan frekuensi jantung Nadi > 120, disritmia
Aktivitas Kelelahan berat,penurunan toleransi
aktifitas
Status mental Kacau mental, delirium, somnolen
Observasi fisik Penggunaan otot aksesori,
kelelahan, kerja pernapasan berat
1) Time Cycled
2) Volume Cycled
3) Pressure Cycled
5. Mode Ventilator
Disebut juga dengan modus control. Karena pada modus ini pasien
menerima volume dan ferkuensi pernafasan sesuai dengan yang telah
diatur. Sedangkan pasien tak dapat bernafas sendiri.
Pada modus in pasien menerima volume dari mesin dan bantuan nafas,
tetapi hanya sedikit. Pasien diberikan kesempatan untuk bernafas spontan.
Total jumlah pernafasan dan volume semenit ditentukan oleh pasien sendiri.
d. Pressure Support
Modus ini sama dengan IMV, hanya pada modus ini bantuan pernafasan
dari sesuaikan kapan terjadi pernafasan pasien sendiri.
6. Parameter Ventilator
b. Volume tidal
Volume tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk setiap kali
pernafasan. Normalnya adalah 8-12cc/kgBB
c. Frekuensi pernafasan
f. Sensitivitas
g. Alarm
Penyebab Penatalaksanaan
Settingan FiO2 diubah-ubah dan Mengubah settingan FiO2sesuai
tidak sesuai dengan nilai yang dengan nilai yang diharapkan
diharapkan
Analyzer oksigen error Mengkalibrasi analyzer
Gangguan pada sumber oksigen Mengkoreksi gangguan yang terjadi
2) Pressure
High pressure limit
Penyebab Penatalaksanaan
Peningkatan hambatan aliran gas Luruskan selang nafas ventlator
Auskutasi suara nafas dan berikan
bronkodilator jika diperlukan
Penurunan copliance paru Turunkan flow rate/VT/gunakan
kontrol mode
Pasien melawan ventilator Disconnect dari ventilator, lakukan
(fighting) bagging.
Jika respiratory distress tidak ada,
maka masalahnya ada pada
ventilator.
Jika ada usaha nafas dari pasien,
gunakan SIMV.
Biasanya diatur 5-10 cmHg di bawah PIP. Alarm akan berbunyi, jika
tekanan di sistem lebih rendah dari settingan.
Penyebab Penatalaksanaan
Gangguan pada sambungan Koreksi kebocoran atau saluran
pasien dengan ventilator yang lepas
Low O2 pressure
Penyebab Penatalaksanaan
Gangguan pada tekanan sumber Cek sambungan sumber oksigen dn
oksigen/gangguan sumber re-koreksi.
oksigen Jika sumber oksigen bermasalah
lakukan bagging dengan sumber
oksigen portable
Penyebab Penatalaksanaan
Kehilangan sumber Cek sambungan dengan sumber
udara/kehilangan tekanan dalam udara.
sumber udara Jika karena turunnya tekanan
ventilator tidak berfungsi, lakukan
ventilasi secara manual.
Low PEEP/CPAP
Penyebab Penatalaksanaan
Kerusakan pada sirkuit Evaluasi dan koreksi sumber
ventilator kerusakan
3) Volume
Penyebab Penatalaksanaan
Tidak tersambungnya ventilator Kebocoran bisa bersumber dari
sistem dengan pasien (cth: alat mulut atau koreksi sirkuit.Tanda
terlepas dari pasien) Terjadi dan gejala pada pasien: hipoksemia
kebocoran udara dan hiperkapnia.
Kebocoran bisa juga karena
malposisi alat pda jalan nafas,
udara dapat ditambahkan pada cuff.
Jika kebocoran tidak dapat
diperbaiki dalam waktu seingkat,
maka reset kembali parmeter alarm
(VT) untuk mnegkompensasai
volume yang hilang.
Pasien dalam penggunaan Kaji penyebab penurunan
ventilator dengan PC mode, compliance paru atau penurunan
pasien dengan penurunan resistensi jalan nafas.
complience, penurunan Kaji tanda dan gejala kelelahan otot
resiistensi atau kelelahan nafas pada pasien: RR, pola nafas
irreguler, penggunaan otot-otot
aksesoris pernafasan.
Meningkatkan tekanan inspirasi
untuk mendapatkan VT yang
cukup, meningkatkan jumlah nafas
bantuan, atau mengubah mode
ventilator menjadi volume cycled
mode.
Mencapai tekanan batas atas Gangguan disebabkab karena
tekanan tertinggi karena tingginya tekanan inspirasi
ventilator membuang sisa VT
Sensor dalam kondisi basah, Keringkan sensor dan susun
menyebabkab tdak akuratnya kembaliTidak cukupnya aliran
pengukuran volume ekspirasi gas.Awasi/Kaji adanya waktu
inspirasi yang memanjang dengan
mengontrol I:E ratio. Kemudian
perbaiki dengan meningkatka aliran
udara (flow rate)
Penyebab Penatalaksanaan
Meningkatnya RR atau tidal Cari alasan/penyebab pasien
volume mengalami peningkatan volume
ekspirasi:kecemasan, nyeri,
hipoksemia, asidosisi metabolik
yang dikarenakan menurunnya
perfusi jaringan, kehilangan
HCO3melalui abdominal drain.
Cari penyebab kecemasan,
penyebab hipoksemia, kontro nyeri.
Pengaturan ventilator yang tidak Mengatur kembali settingan VT
sesuai dan RR atau alarm parameter pada
ventilator
Adanya kebisingan yang Keluarkan cairan dari selang
berlebihan (misal:adanya air ventilator sesegera mungkin
pada selang) dapat menyebabkan
kesalahan dalam intepretasi.
4) Apnea
Penyebab Penatalaksanaan
Tidak terdeteksinya usaha Kaji pernafasan pasien. Jika pasien tidak
nafas spontan dari pasien. bernafas, lepas ventilator dan ganti
dengan bantuan nafas manual (bagging).
Jika nadi tidak teraba, cari bantuan dan
lakukan RJP.
Lepasnya sambungan sensor Periksa sambungan sensor dan
ekshalasi hubungkan kembali dengan ventilator
5) I:E ratio
Alarm I:E ratio akan berbunyi jika I:E ratio mencapai 1:3 atau dibawah 1:1,5.
Normalnya I:E ratio adalah 1:2.
Penyebab Penatalaksanaan
Tidak sesuainya volume tidal, Cek kesesuaian VT, peak inspiratory
peak inspiratory flow rate dan flow rate, dan RR control.Jika VT dan
respiratory rate control. RR settingnya sudah sesuai, atur peak
inspiratory flow rate untuk mencapai
I:E ratio normal
7. Komplikasi
Ventilator adalah alat untuk membantu pernafasan pasien, tapi bila perawatannya
tidak tepat bisa, menimbulkan komplikasi seperti:
a. Pada Kardiovaskuler
1) Akibat dari tekanan posistif pada rongga thorax àdarah yang kembali ke
jantung terhambat àvenous return menurun maka cardiac output
menurun.
2) Darah yang lewat paru juga berkurang karena ada kompresi
microvaskuler akibat tekanan (+) àsehingga darah berkurang àcardiac
output menurun. 3)Bila tekanan terlalu tinggi àbisa terjadi ex oksigenasi.
b. Pada paru
1) Vasokonstriksi cerebral
Terjadi karena penurunan tekanan CO2 arteri (PaCO2) dibawah
normal akibat dari hiperventilasi.
2) Oedema cerebral
Terjadi karena peningkatan tekanan CO2 arteri diatas normal akibat dari
hipoventilasi.
3) Gangguan tidur
4) Gangguan kesadaran
a.Napas Spontan
1) udara masuk ke dalam paru karena ditiup, sehingga tekanan rongga thorax
(+)
2) pada akhir inspirasi tekanan dalam rongga thorax paling positif
3) ekspirasi berjalan pasif.
Syarat-syarat Penyapihan
Metode Penyapihan:
1) Metode T. Piece
Teknik penyapihan dengan menggunakan suatu alat yang bentuknya
seperti huruf T. pemberian oksigen harus lebih tinggi 10% dari
oksigen saat penggunaan ventilator. Pasien dinyatakan siap diekstubasi jka
penggunaan T Piece lebih banyak dari penggunaan
ventilator.keuntungannya adalah proses penyapihan lebih cepat.
2) Metode SIMV
Metode dengan cara mengurangi bantuan ventilasi dengan cara
mengurangi frekuensi pernafasan yang diberikan oleh mesin. Dengan
metode ini pasien dapat melatih otot –otot pernapasan, lebih aman dan
pasien tak merasakan ketakutan, tapi kerugiannya berlangsung lambat
3) Metode PSV
Prosedur Penyapihan:
1) Beritahu pasien tentang rencana weaning, cara, perasaan tak enak pada
awal weaning. Lakukan support mental pada pada pasien terutama yang
sudah mengguanakan ventilator dalam waktu lama
2) Obat-obat sedasi diminimalkan
3) Lakukan pada pagi atau siang hari dimana masih banyak stah ICU dan
kondisi pasien stabil
4) Bersihkan jalan nafas, posisikan senyaman mungkin
5) Gunakan T piece atau CPAP dengan FiO2 sesuai semula
6) Monitoring : keluhan subjektif, nadi, frekuensi nafas, irama jantung, kerja nafas
dan saturasi oksigen
7) Analisa gas darah 30 menit setelah prosedur
8) Dokumentasi : teknik weaning respon pasien, dan lamanya weaning.
a. Frekuensi nafas
b. Pola nafas
c. Gerak nafas kanan kiri
d. Tanda hipoksia
e. Kerja otot nafas tambahan
f. Komunikasi penilaian kesadaran, kekooperatifan klien
g. Mencegah data palsu
a. Saturasi oksigen
b. End tidal CO2(alat copnogram)
c. Frekuensi nafas
d. FiO2
e. Tekanan jalan nafas
f. Expiratory minute volume/tidal volume
g. PEEP
Daftar Pustaka
Pierce, Lynelle N.B. (1995). Guide to mechanical ventilation and intensive respiratory care
1st edition. Philadelphia:WB. Saunders Company