Anda di halaman 1dari 83

MR TERINTEGRASI RSUD Dr.

MOEWARDI
Ruang Unit Kerja / Ruangan / Sumber Risiko / Kondisi Saat RISK ASSE
Lingkup / Bidang/ Area Informasi Ini
Kategori Bagian

Probability / Impact /
Likelihood Dampak
(1-5) (1-5)

1 Kebijakan IGD IGD Dokter, Risiko petugas


Perawat terpapar karena lama
proses penegakan
asesmen covid-19
sehingga terjadi
penumpukan pasien 4 3

2 Kebijakan Instalasi TPPRI Perawat Penempatan pasien


Rawat Jalan dan PUK konfirm dan suspek
belum terpisah 4 3

3 Operasional Instalasi Poliklinik Dokter, Risiko saat melepas


Rawat Jalan Penapisan Perawat APD
dan Nakes
lain
2 3
4 Operasional Instalasi IGD & Dokter Tidak
Rawat Jalan Poliklinik teridentifikasinya
/ IGD Penapisan pasien suspek covid-9
saat skrining awal
karena keluhan/gejala
atipikal dan faktor
risiko yang tidak jelas
4 3

5 Kebijakan Instalasi IGD & Dokter, Stagnansi pasien


Rawat Jalan Poliklinik Perawat suspek covid-19
/ IGD Penapisan dan nakes karena ruangan
lain penuh
4 3

6 Operasional Instalasi IGD & Dokter, Risiko kekurangan


Rawat Jalan Poliklinik Perawat APD karena jumlah
/ IGD Penapisan dan Nakes pasien sulit diprediksi
lain

2 2

7 Operasional Instalasi Instalasi PPI ( IPCN ) Ruang doffing belum


Rawat Jalan Rawat memenuhi standar
Jalan
5 5

8 operasional IGD IGD PPI ( IPCN ) Ruang jaga dokter


belum bed
distancing , jarak
antar bed kurang 1,5
3 2
meter
9 Operasional IGD Ruang Dokter, Tata ventilasi udara
Resusitasi Perawat belum optimal pada
IGD tindakan aerosolisasi
4 3

10 Operasional IGD Ruang Dokter, Pasien covid dengan


isolasi IGD Perawat air borne melebihi
dan Nakes kapasitas sehingga
lain dirawat diruang
periksa IGD risiko
terjadi transmisi 3 3
penularan

11 Operasional Instalasi Semua PPI ( IPCN )


Rawat Jalan area rawat
jalan
5 5

12 Operasional Instalasi Home Visit Dokter, Risiko penularan dari


Rawat Jalan Perawat pasien covid ke
Cendana petugas karena
pasien pneumonia
ketika melakukan 3 5
kunjungan rumah
13 Operasional Instalasi Poliklinik Petugas Risiko penularan
Rawat Jalan Cendana administrasi antar petugas karena
Cendana ketidak patuhan
terhadap protokol
kesehatan ( makan
bersama di dapur,
kumpul2 ), risiko
tertular dari keluarga
pasien yang
mengurus
administrasi
3 5
14 Kebijakan Instalasi Ruang Petugas Risiko penularan
PJT Echo ( Perawat, antar pasien ke
Dokter, petugas dan pasien /
Administrasi keluarga ke pasien/
) keluarga lain karena
kunjungan yg padat

4 3

15 Operasional Instalasi Rawat jalan Perawat Risiko penularan


Rawat Jalan ( pendaftar antar pasien karena
an, poli kunjungan yg padat
klinik,
apotik ) 5 2
16 Kepatuhan Instalasi Instalasi PJ Risiko penularan
Rekam Rekam RM,Adminis antar petugas karena
Medik Medik trasi ketidak patuhan
terhadap protokol
kesehatan ( makan
bersama di ruang
pantry, kumpul2 )

3 3

17 Operasional Instalasi Instalasi Okupasi Resiko penularan dari


Rehabilitasi Rehabilitasi terapis pasien maupun
Medik Medik keluarga pasien yang
mengantar kepada
petugas, resiko
penularan dari pasien
rawat inap kepada 3 3
petugas rawat inap,
resiko penularan antar
petugas

18 Operasional Instalasi Instalasi Okupasi Resiko penularan dari


Rehabilitasi Rehabilitasi terapis pasien maupun
Medik Medik keluarga pasien yang
mengantar kepada
petugas, resiko
penularan dari pasien
rawat inap kepada
petugas rawat inap, 3 3
resiko penularan antar
petugas
19 Operasional Instalasi TPPRI Perawat Risiko penularan
Rawat Jalan infeksi Covid 19

4 2

20 Operasional Instalasi Poliklinik Perawat Risiko kontak antar


Rawat Jalan Anak pasien atau antar
petugas karena
kepadatan individu
terkait dengan
kewaspadaan covid 2 2
19

21 Kebijakan Instalasi ICU Melati PPI ( IPCN ) Ruang Jaga/ruang


Melati monitoring sempit
sehingga fisikal
distancing tidak
terpenuhi.
4 3

22 Operasional Instalasi ICU Melati PPI ( IPCN ) Petugas risiko


Melati terpapar pasien covid
19 krn marawat
pasien covid

4 3
23 Kebijakan IBS OK IGD Perawat Risiko paparan covid
19 karena tidak
tersedia TV viewer
untuk melihat foto
torak pasien di ruang
OK 5 4

24 Operasional IBS Kamar Perawat Resiko Petugas


oparasi terpapar covid 19
Covid karena perilaku
penerapan protokol
kesehatan kurang
optimal
5 3

25 Kebijakan IBS Kamar PPI ( IPCN ) Risko terpapar karena


oparasi status covid pasien
Covid yang belum diketahui

4 4

26 Kepatuhan IBS Kamar perawat Risiko paparan covid-


oparasi 19 pada petugas
Covid ( dokter, perawat,
pramubakti, klining
servis ) sanitasi dan 3 3
pasien
27 Kebijakan IBS Kamar perawat Risiko ruangan yang
oparasi dilewati pasien dan
Covid OK terpapar COVID
karena petugas
sanitasi tidak
melayani 24 jam 2 3

28 Kebijakan IBS Kamar PPI ( IPCN ) jumlah Petugas


oparasi operasi melebihi
Covid standar

3 4

29 Operasional IBS Kamar dokter, Risiko paparan covid-


oparasi perawat, 19 pada petugas
Covid PUK, karena saat operasi
clening status covid belum
service )san terdiagnosis
itasi dan 4 4
pasien

30 Operasional Instalasi ICVCU PPI ( IPCN ) Risiko paparan covid-


PJT 19 pada petugas
karena saat dilakukan
tindakan intubasi
status covid belum
terdiagnosis dan
adanya tindakan
aerosolisasi.
3 5
31 Kepatuhan Instalasi Unit Stroke Perawat Risiko penularan dari
Anggrek pasien covid ke
Non Covid petugas karena
pasien pneumonia

4 3

32 operasional Instalasi Flamboyan Perawat Risiko penularan


Flamboyan 9 antar petugas karena
ketidak patuhan
terhadap protokol
kesehatan ( makan
bersama di dapur,
2 3
kumpul2 )

33 Operasioal Instalasi Poli Klinik dokter, Risiko terjadi


Rajal Penapisan perawat, transmisi penularan
Cendana nakes lain karena tindakan swab
dan pasien diluar ruang isolasi
rawat inap 4 3
34 Kepatuhan Instalasi MSCT & Dokter, Risiko penularan pada
Radiologi Thorak Perawat, petugas terutama
( khusus Nakes lain pasien dari IGD
Covid ) dan pasien karena status covid
pasien belum jelas.&
pembersihan alat CT
Scan thorak
antar .pasien kurang
optimal
5 4

35 Operasional IPJT Cathlab Dokter, Risiko penularan pada


Perawat, petugas terutama
Nakes lain pasien dari IGD
dan Pasien karena status covid
pasien pada tindakan
cathlab

5 4

36 Operasional Instalasi radiologi & PPI ( IPCN ) risiko tertular pada


Radiologi radioterapi petugas krn pasien
dan OTG
Radioterapi
3 3
37 Operasional Instalasi Lab PA Staf Lab PA petugas terpapar krn
Lab PA Cukup sering
ditemukan permintaan
AJH pada pasien
dengan kecurigaan
TB kelenjar. Situasi 3 5
Pandemi Covid-19

38 Kapatuhan Penunjang Lab PA Staf Lab PA Petugas terpapar


Lab Covid airborne-disease

3 5

39 Kepatuhan Instalasi Lap PK PPI ( IPCN ) risiko terpapar pasien


Lab PK covid krn melakukan
swab di bangsal

2 3

40 Operasinal IKF PJ yan Risiko paparan


petugas kamar
jenazah yang
mengambil jenazah di
OK Covid 19
4 5
41 operasional IKF IPCN/ Risiko tertulare Covid
IPCLN 19 karena Keluarga
ingin melihat jenazah
covid 19untuk yang
terakhir kalinya
sebelum
dibungkus/dikafan
dan dimasukkan ke
dalam peti jenazah
karena belum 3 5
mendapatkan
kesempatan melihat
pasien pada saat di
rawat diruang
perawatan

42 Kebijakan IKF Ruang Petugas IKF Keluarga jenazah


Administras meminta surat
i keterangan yang
Penyeraha menyatakan jenazah
n Jenazah meninggal bukan
karena Covid-19
untuk keperluan
pemakaman

1 4

43 Kebijakan PPI Ruang IPCN Fasilitas untuk


Mawar 2 mendukung protokol
dan Mawar kesehatan belum
3/ Tempat optimal
Karantina
petugas
konfirm 4 3
Covid
44 Kebijakan PPI Ruang IPCN Risiko penularan
publik antar petugas
seluruh
area
( pelayanan
& non
pelayanan )
seperti
Dapur,
nurse
station,
ruang ganti,
ruang
rapat, dll

3 4
45 Kebijakan PPI semua area IPCN Risiko penularan
rawat jalan antar pasien
dan rawat
inap

4 5

46 Kebijakan PPI Semua IPCN Risiko penularan


area publik antar orang
pendukung
( masjid,
kantin,
taman,
koperasi,
toko
koperasi,
dll

4 5

PROBABILITY DAMPAK / IMPACT


Dampak.
No Dampak Tuntutan Penundaan Dampak
keuangan ganti rugi pelayanan kesehatan/kesela
matan
1 ≤ 3% ≤ 1 jt ≤ 1 hr kerja luka kecil pada
orang /bbrp orang

2 > 3-5 % > 1jt-5 jt > 1-2 hr kerja luka kecil bererti
pada orang/bbrp
orang
Dampak.
No Dampak Tuntutan Penundaan Dampak
keuangan ganti rugi pelayanan kesehatan/kesela
matan
1 ≤ 3% ≤ 1 jt ≤ 1 hr kerja luka kecil pada
orang /bbrp orang

2 > 3-5 % > 1jt-5 jt > 1-2 hr kerja luka kecil bererti
pada orang/bbrp
orang

3 > 5-8 % > 5-25 Jt >2-3 hr kerja luka berarti pd


orang/bbrpng

4 > 8-12% > 25-50 JT > 3-5 hr kerja luka serius pd


orang/bbrp orang

5 > 12 % > 50 jt > 5 hr kerja luka berganda,


kematian, cacat
permanen

RANGKING PRIORITAS RISIKO


CONTROLLABILITY

1 = Easy : Mudah dikont


2 = Moderat easy : Agak mudah
3 = Moderate difficult : Agak sulit
dikontrol
4 = Difficult : Sulit untuk dikontrol

MITIGASI K3
P2 = Program kesehatan kerja
karyawan
P3 = Program kesehatan kerja
P4 = Program pengelolaan B3
P5 = Pengelolaan kebakaran
P6 = Sarana Prasarana
P7 = Alat Medis
P8 = Kesiapsiagaan bencana
RISK ASSESSMENT Teknik Pengelolaan Risiko (Treat
Risk)
PEMBIAYAAN
KONTROL RISIKO RISIKO
(RISK CONTROL) (FINANCIAL
RISK)
Kontrol Internal 1. HIndari risiko
Yang Ada Saat Ini (Risk Avoidance)

2. Pencegahan
Kerugian (Loss 1.Transfer risiko
Prevention) (Risk Transfer)
Asuransi
Controlll
Rangking 3. Reduksi
Score ability Total
Prioritas kerugian. (Loss
Risk Score
Risiko Reduction)
( 1-4 )

4. Segregation
(Pemilahan / 2.Terima /
5. Duplikasi )
Transfer dgn Retensi Risiko
kontrak (Risk Retention)
(Noninsurance)
(Contractual
Koordinasi dengan Transfer )
KSM/DPJP.
Koordinasi dengan
manajemen

12 3 36 20 2 2

pengaturan jam
kedatangan pasien
12 3 36 21 3 2

Ruang Dofing
tersendiri dilengkapi
poster dan cermin

6 2 12 40 3 2
Penerapan sistem
skoring, utilisasi CT
Thorax untuk
diagnosis awal
Pneumonia Covid-19,
Koordinasi dengan
KSM & penerapan
12 skrining sejak masuk 3 36 22 2 2
IGD, penggunaan
APD, penempatan
pasien di ruangan.

Pasien yang stabil


dapat transit
sementara di Klinik
Covid, koordinasi
12 dengan DPJP 3 36 23 2 2

Pengendalian
penggunaan APD

4 2 8 1 2

Doffing
menggunakan/mem
anfaatkan ruangan
25 3 75 1 3 2
yang kosong

Mengatur jumlah
personil yang
masuk & barang yg
6 tidak dipakai 2 12 41 3 2
meminimalkan
Penempatan
hepafilter portabel
12 3 36 24 3 2

percepatan transfer
ke ruang ranap isolasi
airbone

9 2 18 42 3 2

Panggunaan APD
level 2 setiap tindakan
aerosol
25 2 50 7 2 2

Penerapan
penggunaan APD
level 2 sesuai SPO

15 2 30 29 1 2
Sosialisasi penerapan
protokol kesehatan
setiap meeting
morning

15 3 45 10 2 2
Skrening covid -19
primer di pintu masuk
oleh petugas satpam
dan perawat poliklinik
,perawat dari ruang
ranap

12 3 36 25 1 2

Selalu edukasi
pengeras suara
disetiap layanan
untuk penerapan
10 protokol kesehatan. 2 20 35 1 2
Sosialisasi penerapan
protokol kesehatan
setiap meeting
merning

9 1 9 46 1 2

Skrining pada semua


pengunjung IRM,
pemakaian APD level
2 saat jaga skrining
dan menangani
pasien,
9 meminimalkan kontak 2 18 37 1 2
terhadap pasien,
penyemprotan alkohol
pada area tempat
terapi

Skrining pada semua


pengunjung Intalasi
Rehab Medik,
pemakaian APD level
2 saat jaga skrining
dan menangani
pasien,
9 meminimalkan kontak 3 27 32 1 2
terhadap pasien,
penyemprotan alkohol
pada area tempat
terapi
Pasien dilakukan
skrinning batuk,
skrinning risiko covid
sesuai SPO pasien
dan pemeriksaan
8 swab Antigen / PCR 4 32 28 2 2
untuk pasien yg akan
dilakukan rawat inap

Pasien poli anak


dilakukan skrinning
batuk, skrinning risiko
covid sesuai SPO

4 3 12 43 1 2

pengaturan jumlah
personil yg masuk
dan membatasi
barang yg tidak perlu,
disinfeksi permukaan
12 tiap 4 jam 3 36 26 2 2

pengaturan alur
pasien dan petugas,
pemenuhan APD,
setting rawat inap dng
kaca dan CCTV,
pengaturan petugas
gizi untuk tidak masuk
12 ke ruang pasien 3 36 27 2 2
Petugas harus
mengunakan
komputer sim rs yg
ada diluar kamar
operasi untuk melihat
20 hasil fotonya pasien 3 60 6 3 2

pengaturan alur
pasien dan petugas,
pemenuhan APD,
setting dng kaca,
penempatan hepa
filter
15 2 30 30 2 2

Pasien dilakukan
skrinning batuk,
skrinning risiko covid
sesuai SPO pasien
dan pemeriksaan
16 swab Antigen / PCR 3 48 8 2 2
untuk pasien yg akan
dilakukan operasi

Penerapan
penggunaan APD
level 3 sesuai SPO

9 3 27 33 1 2
Koordinasi dengan
petugas sanitiasi &
satpam bila ada
tindakan operasi
dengan covid 19
6 3 18 44 2 2

Koordinasi dng KSM


terkait, pengaturan
jumlah residen yg
masuk OK
12 3 36 15 2 2

krening covid dng


skore covid

16 3 48 9 2 2

skrening covid dng


skore covid &
penggunaan APD
sesuai dng risiko
transmisi, dan
pengunaan ruang
tekanan negatif
15 3 45 11 2 2
Penerapan
penggunaan APD
level 2 sesuai SPO

12 3 36 16 1 2

Karuang
mengingakan setiap
saat dalam acara
meetring morning

6 3 18 38 1 2

pendampingan PPI
untuk swab PCR
pasien rawat inap yg
dilakukan sesuai area
12 3 36 17 2 2
skrening awal pasien
covid,

20 3 60 4 2 2

skrening awal pasien


covid,

20 3 60 5 2 2

penerapan APD level


2, protokol kesehatan

9 3 27 34 2 2
penerapan APD
sesuai transmisi

15 3 45 12 3 2

Cukup sering
ditemukan permintaan
AJH pada pasien
dengan kecurigaan
TB kelenjar. Situasi
Pandemi Covid-19
15 3 45 13 3 2

penerapan APD level


3, protokol kesehatan.

6 3 18 39 2 2

Penerapan
penggunaan APD
level 3 sesuai SPO

20 2 40 14 3 2
SPO penanganan
jenazah Covid-19

15 2 30 36 2 2

skrening untuk
keluarga yg
mengambil surat .
Koordinasi dng K3
untuk penerbitan
Surat keterangan
bebas covid.

4 3 12 45 2 2

edukasi kepada
petugas karantina,
layanan konsultasi
jika petugas ada
keluhan/gejala
memberat dan
12 koordinasi gn RS 3 36 18 2 2
terkait sarana
prasarana ( handrub,
disinfektan, APD, dll )
edukasi prokes,
penempatan liflet,
seting rapat by
virtual, pengaturan
ruang pertemuan
jarak, durasi, jumlah
peserta. Petugas
diwajibkan membawa
barang sendiri spt
peralatan makan
minum , sholat dll,

12 3 36 19 2 2
edukasi prokes,
penempatan liflet, ,
pengaturan ruang
pertemuan
jarak,pengaturan
jumlah penunggu dan
pengantar pasien .

20 3 60 2 2 2

edukasi prokes,
penempatan
liflet, , ,pengaturan
jarak tempat duduk,
penempatan sarana
cuci tangan,

20 3 60 3 2 2

CT

undaan Dampak Reputasi Dampak pihak


ayanan kesehatan/kesela terkait
matan
r kerja luka kecil pada Diketahui oleh seisi kantor Hanya berdampak
orang /bbrp orang pd satu pihak

2 hr kerja luka kecil bererti Dimuat media masa Berdampak pd 2-3


pada orang/bbrp lokal,namun cepat pihak
orang dilupakan masyarakat
undaan Dampak Reputasi Dampak pihak
ayanan kesehatan/kesela terkait
matan
r kerja luka kecil pada Diketahui oleh seisi kantor Hanya berdampak
orang /bbrp orang pd satu pihak

2 hr kerja luka kecil bererti Dimuat media masa Berdampak pd 2-3


pada orang/bbrp lokal,namun cepat pihak
orang dilupakan masyarakat

hr kerja luka berarti pd Dimuat media lokal & Berdampak pd 3-4


orang/bbrpng Medsos namun cepat pihak
dilupakan masyarakat
5 hr kerja luka serius pd Dimuat media nasional & Berdampak pd 4-5
orang/bbrp orang media online dan diingat pihak
sementara oleh masyarakat
r kerja luka berganda, Dimuat media Berdampak lebih
kematian, cacat nasional/internasional, dari 5 pihak
permanen Medsos diingat lama oleh
masyarakat

Kontrol Risiko / Risk Control

1. Hindari risiko (Risk Avoidance)


2. Pencegahan Kerugian (Loss Prevention)
3. Reduksi kerugian (Loss Reduction)
untuk dikontrol 4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi)
5. Transfer dengan kontrak (Non insurance /Contra
Strategi PIC Waktu
Mitigasi /
Reduksi Risiko

MONITORING & EVALUASI

RE-ASSESSMENT

Probabil Impact Total Controlll Total Rangkin


ity / / Score ability Score g
Koordinasi Ka 1 bln Likeliho Dampak risk Prioritas
dengan Instalasi od (1-5) (1-5) ( 1-4 ) Risiko
Bid.Yanmed

Koordinasi K3 1 bln
dengan K3 dan
Manajemen

Koordinasi dng Ka I bln


Ka Instalasi IGD Instalasi
dan PPI ( akan Rajal
reedukasi & Cendana
pendampingan )
koordinasi Yanmed 2 mg
yanmed dng
Tim Sari, Ka
IGD, Ka IRJ, Ka
KSM, PPI

koordinasi Yan Yanmed 2 mg


Med dng Tim
Sari,Yan Kep
Ka IGD, Ka IRJ,
Ka KSM, PPI

soaialisasi Ka 1mg
secara reguler instalasi
dalam setiap IGD,
pertemuan & farmasi
penghitumnga
n kembali
prediksi
kebutuhan
APD

membuat Ka 1bln
ruang doffing Instalasi
di IGD IGD.
PPI,
IPFNM

koordinasi Ka Ka 1 bln
IGD untuk Instalasi
sosialisasi IGD
protokol kes.
Penempatan Ka 2 mg
hepa filter Instalasi
phortable IGD,
IPFNM

percepatan Ka 1mg
transfer pasien Instalasi
ke ranap isolasi IGD, Bed
airbone Manajem
en, Ka
Instalasi
ranap

Sosialisasi Ka 3 bln
pengunaan instalasi
APD sesuai Rajal,
risiko transmisi PPI

Penggunaan Ka 2 mg
APD sesuai Instalasi
SPO, Rajal
meningkatkat Cendana
kepatuhan
kelengkapan
hand hyigiene
kit setiap PPA
menempelkan Ka 1 mg
poster diruang Poliklinik
makan, Cendana
membatasi
jumlah orang di
ruang makan
( hanya 3 orang
) dan melepas
APD saat
masuk ruang
makan,
resosialisasi
tentang Covid
Membatasi Ka 2 mg
tempat duduk instalasi
di poliklinik ILJPDT
jantung untuk
social dan
fisical
distancing,
edukasi untuk
penerapan
protokol
kesehatan baik
melalui poster
dan
mengingatkan
melalui
pengeras suara,
Penggunaan
mika pembatas
di masing
masing meja
periksa
petugas,
penggunaan
APD level 2
oleh petugas,
Penggunaan
hepafilter,
masker N95
khusus pada
pemeriksaan
TEE
( berpotensi
aerosal)
menyiapkan Ka 1 bulan
sarana cuci instalasi
tangan ILJPDT
tambahan
disetiap depan
lift, pendaftaran,
dan poli klinik
menempelkan Ka 1 mg
poster diruang Instalasi
makan, Rajal
membatasi
jumlah orang di
ruang makan
( hanya 3 orang
) dan melepas
APD saat
masuk ruang
makan

menertibkan Ka 1 mg
ruang tunggu Instalasi
untuk selalu Rehab
jaga jarak, Medik,
meningkatkan PJ yan
kepatuhan
untuk
pemakaian APD
sesuai standart,
kepatuhan cuci
tangan.

menertibkan Ka 2 mg
ruang tunggu Instalasi
untuk selalu Rehab
jaga jarak, Medik,
meningkatkan PJ yan
kepatuhan
untuk
pemakaian APD
sesuai standart,
kepatuhan cuci
tangan.
mengusulkan Ka 1 bln
regulasi ke RS instalasi
untuk Rajal &
penerapan yanmed
skrening test
COVID 19
sebelum
mondok

bila pasien Ka 1 bln


skreningnya Instalasi
kuning atau Rawat
merah maka Jalan
akan dirujuk ke
poli penapisan
covid 19

pengaturan Karu 1 bln


jumlah personil ICU
yg masuk dan Melati 1,
membatasi PPI,
barang yg tidak sanitasi
perlu, disinfeksi
permukaan tiap
4 jam

pengaturan alur Ka
pasien dan Melati,
petugas, PPI, Yan
pemenuhan Kat,
APD, setting Sanitasi,
rawat inap dng IPSRS.
kaca dan
CCTV,
pengaturan
petugas
Menyediakan Ka 3 bulan
TV viwer untuk IPFNM
kamar operasi
dengan cara
mengusulkan
ke RS

Mengusulkan Ka Inst. 1 bln


Ke RS untuk IBS
pemeriksaan
covid secara
reguler kepada
petugas kamar
operasi,
monitoring audit
kepatuhan

Pasien yg Ka Ins I bln


menunggu hasil Ranap.
swab PCR PPI, Yan
Kep

Menyediakan Ka 1 bulan
APD level 3 IBS,ka
dengan cara Instalasi
meminta ke Farmasi,
instalasi PPI
Farmasi
Koordinasi Kepala 1 mg
dengan telepon ruang ok
ke petugas igd pada
sanitasi untuk jam
desinfeksi kerja,pet
udara ugas
jaga di
luar jam
kerja

Koordinasi dng Ka Inst. 1 bln


KSM terkait, IBS
pengaturan
jumlah residen
yg masuk OK

PCR swab pada Ka Inst. 1 bln


semua pasien IBS
sebelum
operasi dan
adanya ruang
transit

krening covid Ka Inst 3 bln


dng skore covid PJT
& penggunaan
APD sesuai dng
risiko transmisi,
dan pengunaan
ruang tekanan
negatif dan
difasilitasi ruang
cathlab
radiologi covid
19
penggunaan Ka 1 bulan
ADP level 3 IPGHSS
ketika akan J
melakukan
tindakan
aerosol ,
suction dan
nebulizer,
pasien
ditempatkan di
ruang tersendiri
jauh dari nurse
stesion

makan kepala 1 bulan


bergantian di pelayana
dapur, n stroke
memasang liflet dan
protokol syaraf
kesehatan oleh
PPI di ruang
dapur umum

swab PPI, Ka 1 bln


dipusatkan di Ranap,
cendana 1 dan MPP, ILT
cw 2 koordinasi
dng MPP dan
ILT
skreening awal, PPI, Ka 1 bln
pembuatan alur Radiologi
pasien dan
petugas,
pemenuhan
kebutuhan
APD, setting
ruang MSCT
thorak,
pengaturan
disinfeksi alat
setiap pasien

skreening awal, PPI, Ka 1 bln


pembuatan alur Inst PJT
pasien dan
petugas,
pemenuhan
kebutuhan
APD, setting
ruang MSCT
thorak,
pengaturan
disinfeksi alat
setiap pasien

pemisahan Ka 1 bln
penempatan Radiologi
pemeriksaan , PPI
radiologi pasien
covid dan non
covid
Penyediaan Ka 3 bln
APD. Re- Instalasi
edukasi K3 dan Lab PA
sosialisasi
penggunaan
APD,
kepatuhan cuci
tangan.

Penyediaan Ka 3 bln
APD. Re- Instalasi
edukasi K3 dan Lab PA
sosialisasi
penggunaan
APD,
kepatuhan cuci
tangan.

Penerapan APD Ka Lab 1 bln


level 3, protokol PK, PPI
kesehatan.
Kegiatan swab
terpusat di
ruang isolasi
dan Klinik
Penapisan

Menyediakan Kepala 1 bulan


APD level 3 ruang ok
dengan cara igd pada
meminta ke jam
instalasi kerja,pet
Farmasi ugas
jaga di
luar jam
kerja
Koordinasi Ka. Yan. 3 bln
kembali dengan Forensik,
ruang rawat Ka. Yan.
Penunja
ng Adm,
Farmasi
& SDM

Mengusulkan Ka. Yan. 1 bln


ke tim Panitia Forensik
Rekam Medis
untuk
menambahkan
keterangan
pasien dlm
kondisi menular
/infeksius atau
tidak, dalam
surat
keterangan
kematian

pendampingan PPI. K3, 1 bln


PPI tempat farmasi
karantina
petugas,
pemenuhan
kebutuhan
APD,
penerapan
prokes
edukasi prokes, semua 1 bln
penempatan ka satker
leaflet, seting
rapat dg virtual,
pengaturan
ruang
pertemuan
jarak, durasi,
jumlah peserta.
Petugas
diwajibkan
membawa
barang sendiri
spt peralatan
makan minum ,
sholat dll, dan
dilakukan audit
protokol
kesehatan
edukasi prokes, Semua 1 bln
penempatan Ka Unit
liflet, , Kerja
pengaturan terkait
ruang
pertemuan
jarak,pengatura
n jumlah
penunggu dan
pengantar
pasien .
Ttracing kontak
pasien konfirm,
skining skunder,
kebijakan
skreening bagi
penunggu
pasien konfirm

edukasi prokes, Semua 1 bln


penempatan Ka Unit
liflet, , ,pengatur Kerja
an jarak tempat terkait
duduk,
penempatan
sarana cuci
tangan,
kebijakan kantin
take away.
skreeningn
primer.kebijaka
n wajib
mengunakan
masker di
lingkungan RS
bagi semua
I

Waktu
MR INSTALASI
Ruang Unit Kerja / Ruangan / Sumber Informasi
Lingkup / Bidang/ Area
Kategori Bagian

OPERASIONAL
proses internal /
eksternal yang
1 mempengaruhi
operasional
organisasi

Kepatuhan
tidak mematuhi
atau tidak
2 melaksanakan
peraturan /
ketentuan yg
berlaku /
kepatuhan
terhadap
hukum dan
peraturan
KEUANGAN
segala sesuatu
yang
menimbulkan
3 tekanan
terhadap
keuangan dan
belanja
organisasi

LEGAL
tuntutan hukum
terhadap
4 organisasi

REPUTASI
menurunnya
kepercayaan
5 publik /
masyarakat
karena persepsi
negatif

FRAUD
kecurangan oleh
pihak internal
6 yang merugikan
keuangan
negara

PROBABILITY
RANGKING PRIORITAS RISIKO

MITIGASI K3
P2 = Program kesehatan kerja karyawan
P3 = Program kesehatan kerja
P4 = Program pengelolaan B3
P5 = Pengelolaan kebakaran
P6 = Sarana Prasarana
P7 = Alat Medis
P8 = Kesiapsiagaan bencana
Risiko / Kondisi Saat Ini RISK ASSESSMENT

Total Score
Risk
Probability / Impact /
( Matrik
Likelihood Dampak
Analisis
(1-5) (1-5)
Tingkat
Risiko )
DAMPAK / IMPACT
Dampak.
No Dampak Tuntutan Penundaan Dampak Reputasi Dampak pihak
keuangan ganti rugi pelayanan kesehatan/kesela terkait
matan
1 ≤ 3% ≤ 1 jt ≤ 1 hr kerja luka kecil pada Diketahui oleh seisi kantor Hanya berdampak
orang /bbrp orang pd satu pihak

2 > 3-5 % > 1jt-5 jt > 1-2 hr kerja luka kecil bererti Dimuat media masa Berdampak pd 2-3
pada orang/bbrp lokal,namun cepat pihak
orang dilupakan masyarakat

3 > 5-8 % > 5-25 Jt >2-3 hr kerja luka berarti pd Dimuat media lokal & Berdampak pd 3-4
orang/bbrpng Medsos namun cepat pihak
dilupakan masyarakat
4 > 8-12% > 25-50 JT > 3-5 hr kerja luka serius pd Dimuat media nasional & Berdampak pd 4-5
orang/bbrp orang media online dan diingat pihak
sementara oleh masyarakat
5 > 12 % > 50 jt > 5 hr kerja luka berganda, Dimuat media Berdampak lebih
kematian, cacat nasional/internasional, dari 5 pihak
2 > 3-5 % > 1jt-5 jt > 1-2 hr kerja luka kecil bererti Dimuat media masa Berdampak pd 2-3
pada orang/bbrp lokal,namun cepat pihak
orang dilupakan masyarakat

3 > 5-8 % > 5-25 Jt >2-3 hr kerja luka berarti pd Dimuat media lokal & Berdampak pd 3-4
orang/bbrpng Medsos namun cepat pihak
dilupakan masyarakat
4 > 8-12% > 25-50 JT > 3-5 hr kerja luka serius pd Dimuat media nasional & Berdampak pd 4-5
orang/bbrp orang media online dan diingat pihak
sementara oleh masyarakat
5 > 12 % > 50 jt > 5 hr kerja luka berganda, Dimuat media Berdampak lebih
kematian, cacat nasional/internasional, dari 5 pihak
permanen Medsos diingat lama oleh
masyarakat

CONTROLLABILITY

1 = Easy : Mudah dikontrol


2 = Moderat easy : Agak mudah dikontrol
3 = Moderate difficult : Agak sulit dikontrol
4 = Difficult : Sulit untuk dikontrol
RISK ASSESSMENT Teknik Pengelolaan Risiko (Treat
Risk)

KONTROL RISIKO
(RISK CONTROL)

1. HIndari risiko
(Risk Avoidance)
2. Pencegahan
Kerugian (Loss
Prevention)
3. Reduksi
Controlllabi Rangking kerugian. (Loss
Kontrol Internal Yang Ada
lity Total Score Prioritas Reduction)
Saat Ini
( 1-4 ) Risiko
4. Segregation
(Pemilahan /
Duplikasi )
5. Transfer dgn
kontrak
(Noninsurance)
(Contractual Transfer
)
putasi Dampak pihak
terkait

eh seisi kantor Hanya berdampak


pd satu pihak

a masa Berdampak pd 2-3


cepat pihak
asyarakat

a lokal & Berdampak pd 3-4


mun cepat pihak
asyarakat
a nasional & Berdampak pd 4-5
dan diingat pihak
eh masyarakat
a Berdampak lebih
rnasional, dari 5 pihak
a masa Berdampak pd 2-3
cepat pihak
asyarakat

a lokal & Berdampak pd 3-4


mun cepat pihak
asyarakat
a nasional & Berdampak pd 4-5
dan diingat pihak
eh masyarakat
a Berdampak lebih
rnasional, dari 5 pihak
gat lama oleh

Kontrol Risiko / Risk Control

1. Hindari risiko (Risk Avoidance)


2. Pencegahan Kerugian (Loss Prevention)
3. Reduksi kerugian (Loss Reduction)
4. Segregasi (Pemisahan / Duplikasi)
5. Transfer dengan kontrak (Non insurance /Contractual Transfer
gelolaan Risiko (Treat Strategi Mitigasi / Reduksi Risiko PIC

PEMBIAYAAN
RISIKO
(FINANCIAL
RISK)

1.Transfer
risiko (Risk
Transfer)
Asuransi

2.Terima /
Retensi Risiko
(Risk
Retention)
Waktu

MONITORING & EVALUASI

RE-ASSESSMENT

Probability Impact / Total Score Controlllabi Total Score


/ Likelihood Dampak (1- risk lity
(1-5) 5) ( 1-4 )
UASI

Waktu

Rangking
Prioritas
Risiko

Anda mungkin juga menyukai