2. Layanan Laboratorium;
Untuk indikator mutu klinis layanan laboratorium RSUD Dr. Moewardi
menetapkan indikator :
Judul Waktu tunggu hasil pemeriksaan TAT TROPONIN I
& CKMB MASS untuk deteksi AMI
Tujuan Meningkatkan mutu pelayanan laboratorium
khususnya dalam pemeriksaan cito
Definisi Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah
Operasional pemeriksaan TAT Troponin I dan CKMB mass
untuk mendeteksi terjadinya acute miocard infark.
Waktu tunggu hasil pemeriksaan adalah rentang
waktu yang dibutuhkan mulai sampel diterima
sampai dengan hasil pemeriksaan diverifikasi oleh
dokter spesialis patologi klinik, dengan standar
waktu tidak lebih dari 1 jam
Latar Belakang Adanya komplain dari petugas mengenai lamanya
hasil yang diperoleh dari pemeriksaan laboratorium
Numerator Jumlah pemeriksaan troponin I dan CKMB mass
dengan waktu tunggu <1 jam dalam periode tertentu
Denominator Jumlah total pemeriksaan troponin I dan CKMB
mass dalam periode yang sama
Formula Jumlah pemeriksaan troponin I dan CKMB mass
dengan waktu tunggu <1 jam : Jumlah total
pemeriksaan troponin I dan CKMB mass dalam
periode yang sama x 100%= ___%
Target 100 %
Kriteria Inklusi Seluruh pemeriksaan cito CKMB
Kriteria Eksklusi Pemeriksaan cito CKMB dengan pemeriksaan lain
yg lebih cito
Pencatatan Setiap bulan oleh staf Instalasi Laboratorium
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, oleh staf Instalasi Laboratorium
Analisa & Setiap bulan, oleh Ka. Inst. Laboratorium
Pelaporan
PIC Ka. Inst. Laboratorium
4. Prosedur-prosedur bedah
Untuk indikator mutu klinis prosedur-prosedur bedah RSUD Dr. Moewardi
menetapkan indikator :
Judul Waktu Tunggu Operasi ≤ 30 Menit
Tujuan Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Pasien Di IBS
4
Definisi Rentang waktu antara penerimaan pasien sampai
Operasional dilakukan prosedur bedah
5
Definisi Respon time yang dimaksud adalah waktu antara
Operasional pasien memberikan resep kepada apotek sampai
dengan pasien menerima resep dan membayar
administrasinya
Latar Belakang KMK No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
Waktu tunggu pelayanan obat di rawat jalan sangat
mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan
Respon time masih melebihi standar
Numerator Jumlah sesuai hasil sampling
Denominator Jumlah pasien yang disurvey
Formula Jumlah sesuai hasil sampling : Jumlah pasien yang
disurvey =___menit
Target ≤ 25 menit
Kriteria Inklusi Semua resep obat jadi di apotek rawat jalan
Kriteria Eksklusi Resep obat yang perlu dilakukan konfirmasi ulang
karena sesuatu hal
Pencatatan Setiap bulan oleh staf Instalasi Farmasi
Rekapitulasi Unit Setiap bulan oleh staf Instalasi Farmasi
Analisa & Setiap bulan oleh Ka. Instalasi Farmasi
Pelaporan
PIC Ka. Instalasi Farmasi
8
Latar Belakang Transfusi darah merupakan tindakan yang harus
dilakukan dengan benar, tepat dan aman karena
berhubungan dengan patient safety
Permintaan darah oleh klinisi harus berdasarkan
diagnosis klinik pasien
Darah yang diminta tersebut harus segera dipakai
dalam rentang waktu yang telah ditentukan
Perlu dilakukan monitoring darah yang dipesan,
namun tidak digunakan untuk mencegah
penggunaan darah berlebihan
Numerator Jumlah darah yang tidak terpakai di bagian bedah
selama periode tertentu
Denominator Jumlah total permintaan darah di bagian bedah
dalam periode yang sama
Formula Jumlah darah yang tidak terpakai di bagian bedah
: Jumlah total permintaan darah di bagian bedah
dalam periode yang sama x 100%= ___%
Target 10%
Kriteria Inklusi Seluruh permintaan darah di bagian bedah
Kriteria Eksklusi Permintaan darah dari selain bagian bedah
Pencatatan Setiap bulan oleh staf Bank Darah RS
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, oleh staf Bank Darah RS
Analisa &Pelaporan Setiap bulan, oleh Kepala Bank Darah RS
PIC Kepala Bank Darah RS
9. Ketersediaan, isi dan penggunaan catatan tentang pasien
Untuk indikator mutu klinis ketersediaan, isi dan penggunaan catatan
tentang pasien RSUD Dr. Moewardi menetapkan indikator :
Judul Kelengkapan pengisian lembar anamnesa &
pemeriksaan fisik
Tujuan Keamanan dan profesionalitas RS meningkat
dengan kelengkapan pengisian lembar anamnesis
dan pemeriksaan fisik
Definisi Rekam Medis Pasien 1 x 24 jam setelah di
Operasional nyatakan rawat inap
Latar Belakang Rekam medik yang lengkap adalah rekam medik
yang lengkap diisi oleh staf medis yang meliputi :
identitas pasien, anamnesis, rencana asuhan,
pelaksanaan asuhan, tindak lanjut, dan resume
9
Numerator DRM anamnesa & Pemeriksaan Fisik pasien baru
yang di rawat di reguler
Denominator Jumlah Prosentase DRM Anamnesa &
Pemeriksaan Fisik yang diisi & tidak diisi di ruang
reguler 1x24 jam setelah pasien di nyatakan rawat
inap
Formula Jumlah rekam medik dengan pengkajian awal yang
lengkap : Jumlah total pasien rawat inap baru dalam
periode yang sama x 100%= ___%
Target 100 %
Kriteria Inklusi Seluruh rekam medik untuk pasien baru yang
dirawat di paviliun pada periode tertentu
Kriteria Eksklusi Pasien yang pindah kelas
Pencatatan Setiap bulan oleh staf Instalasi Rekam Medik
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, oleh staf Instalasi Rekam Medik
Analisa & Setiap bulan, oleh Kepala Instalasi Rekam Medik
Pelaporan
PIC Kepala Instalasi Rekam Medik
10
atau toksin yang muncul > 48 jam masa perawatan.
HAI’s terdiri dari IAD/CLABSI, VAP, HAP, IDO dan
ISK
Latar Belakang Sesuai Survey WHO yaitu :
1. 18 % dari pasien yang terkena infeksi
nosokomial/HAIs menderita lebih dari satu
infeksi nosokomial/HAIs, terutama pada pasien
kronis.
2. Infeksi nosokomial/HAIs menyebabkan lama
perawatan (LOS/lenght of stay) lebih lama. Di
Amerika serikat sebagai akibat infeksi
nosokomial/HAIs diperlukan 8 hari tambahan
per tempat tidur setiap tahunnya.
3. Bertambahnya biaya operasional Rumah Sakit
dan meningkatnya beban biaya oleh pasien.
4. Selain hal-hal tersebut diatas kejadian infeksi
nosokomial/HAIs akan mengganggu pasien
yang memerlukan perawatn ( waiting list) serta
berkurangnya produktifitas dan tambahan biaya
yang dikeluarkan oleh keluarga pasien.
Numerator Jumlah pasien yang terinfeksi di rumah sakit setelah
menjalani perawatan 2 x 24 jam.
Denomerator Jumlah kunjungan pasien di rumah sakit dan jumlah
hari perawatan di rumah sakit.
Formula IAD/ Jumlah insiden infeksi nosokomial IAD/CLABSI :
CLABSI Jumlah lama pemakaian alat CVC selama satu
bulan di kalikan 1000 per mil.
Formula ISK Jumlah insiden infeksi nosokomial ISK : Jumlah
lama pemakaian alat kateter menetap selama satu
bulan di kalikan 1000 per mil.
Formula VAP Jumlah insiden infeksi nosokomial VAP : Jumlah
lama pemakaian alat ventilator selama satu bulan di
kalikan 1000 per mil.
Formula HAP Jumlah insiden infeksi nosokomial HAP : Jumlah
lama hari perawatan selama satu bulan di kalikan
1000 per mil.
Formula IDO Jumlah insiden infeksi nosokomial IDO : Jumlah
11
pasien yang dilakukan operasi selama satu bulan di
kalikan 100%.
Target 43 per mil
IAD/CLABSI
Target ISK 6,5 per mil
Target VAP 13 per mil
Target HAP 10 per mil
Target IDO 2%
Kreteria Inklusi Seluruh pasien rawat inap di RSDM yang berisiko
infeksi nosokomial.
Kreteria Eksklusi Pasien rawat inap yang terjadi infeksi nosokomial
didapat di RSDM.
Pencatatan Setiap hari oleh Tim PPI
Rekapitulasi Unit Setiap bulan oleh Tim PPI
Analisa dan Setiap bulan oleh Komite PPI
Pelaporan
PIC Ketua Komite PPI
12
11. Penelitian klinis
Untuk indikator mutu klinis penelitian klinis RSUD Dr. Moewardi
menetapkan indikator :
Judul Monitoring penelitian klinis yang tidak mendapatkan
Ethical Clearence
Tujuan Setiap penelitian kesehatan dgn subyek manusia
atau hewan telah mempunyai ethical clearance
Definisi Penelitian klinis adalah penelitian yang menjadikan
Operasional pasien sebagai subyek penelitian melalui intervensi
klinik sesuai penelitian.
Setiap penelitian kesehatan harus dilakukan ethical
clearance oleh komite etik penelitian dan
mendapatkan surat rekomendasi ethical clearence
Latar Belakang Penelitian dengan menggunakan manusia dan
hewan sebagai subyek penelitian harus memenuhi
azas-azas etik universal, namun beberapa
penelitian klinis ada yg tidak sesuai dengan azas-
azas tersebut sehingga tidak bisa mendapatkan
ethical clearance
Numerator Jumlah penelitian klinis yang diberikan ethical
clearance
Denominator Jumlah penelitian yg dilakukan di RSDM
Formula Jumlah penelitian klinis yg belum diberikan ethical
clearance : Jumlah penelitian klinis yg dilakukan di
RSDM x 100%= ___%
Target 100 %
Kriteria Inklusi Penelitian dengan subyek manusia atau hewan
Kriteria Eksklusi Tidak ada
Pencatatan Setiap bulan oleh komite etik penelitian
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, oleh komite etik penelitian
Analisa & Setiap bulan, oleh komite etik penelitian
Pelaporan
PIC Ketua Komite Etik Penelitian
13
12. Prosedur residen dalam perawatan pasien
Untuk indikator mutu klinis prosedur residen dalam perawatan pasien
RSUD Dr. Moewardi menetapkan indikator :
Judul Respon time pelayanan residen on call pada pasien
baru di IGD
Tujuan Meningkatkan mutu dengan mempercepat waktu
pelayanan pasien di IGD
Definisi Waktu tanggap residen on call mulai saat petugas
Operasional IGD menelepon sampai residen datang dan
menangani pasien di IGD
Latar Belakang Lamanya kedatangan residen on call apabila ada
permintaan konsul dari dokter jaga IGD sering
memunculkan komplain dari pasien. Hal tersebut
juga menyebabkan makin lamanya rentang waktu
tunggu di IGD jika harus dirawatinapkan
Numerator Jumlah pelayanan residen dengan waktu tanggap
tidak lebih dari 15 menit dalam periode tertentu
Denominator Jumlah total pasien dengan yang dilayani oleh
residen on-call dalam periode yang sama
Formula Jumlah pelayanan residen dengan waktu tunggu <
15 menit : Jumlah total pasien dengan yang
dilayani oleh residen on-call dalam periode yang
sama x 100%= ___%
Target Peningkatan tren presentase respon tanggap tiap
bulan 100 %
Kriteria Inklusi Residen yang berasal dari bagian dengan kebijakan
on call (syaraf, THT, mata, kulit, psikiatri, paru,
jantung)
Kriteria Eksklusi Residen yang on site
Pencatatan Setiap bulan oleh staf IGD
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, oleh staf IGD
Analisa & Setiap bulan, oleh Kepala IGD
Pelaporan
PIC Kepala IGD
14
BAB III
INDIKATOR MANAJERIAL
3. Manajemen Risiko
16
Untuk indikator mutu manajemen risiko RSUD Dr. Moewardi menetapkan
indikator:
Judul Needle Stick Injury
Tujuan Mengidentifikasi resiko needle stick injury pada
masing-masing unit
Definisi Manajemen risiko yang dilakukan untuk mencegah
Operasional needle stick injury.
Latar Belakang Resiko terpapar infeksi akibat terkena benda tajam
yang terkontaminasi pasien.
RSUD Dr. Moewardi sebagai Rumah Sakit
Pendidikan
Numerator Jumlah sub tim yang telah melaporkan manajemen
risiko
Denominator Jumlah total sub tim di RSDM
Formula Jumlah sub tim yang telah melaporkan manajemen
risiko : Jumlah total sub tim di RSDM x 100%
Target 80 %
Kriteria Inklusi Tidak ada
Kriteria Eksklusi Tidak ada
Pencatatan Setiap bulan oleh Tim KPRS
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, oleh Tim KPRS
Analisa & Setiap bulan, oleh Ketua Tim KPRS
Pelaporan
PIC Ketua Tim KPRS
4. Manajemen penggunaan
Untuk indikator mutu manajemen penggunaan RSUD Dr. Moewardi menetapkan
indikator:
17
Judul Pemanfaatan peralatan radiologi untuk proses penegakan
diagnosa pasien pada kasus cito
Tujuan Mengetahui menejemen utilisasi alat rumah sakit yang efektif
dan efisien
Definisi Pemanfaatan alat radiologi adalah angka yang menunjukkan
Operasional jumlah pemakaian alat radiologi sesuai dengan indikasi dan
urgensi keperluan penggunaan peralatan radiologi.
Dalam pengukuran indikator ini akan difokuskan untuk
pemeriksaan cito dalam proses penegakan diagnose pasien
yang dilaksanakan di Instalasi Radiologi
Pemeriksaan cito : segera dikerjakan, segera diberi hasil
bacaan, segera diberikan kepada pelanggan (pasien/dokter
pengirim)
Latar Belakang Pemanfaatan alat radiologi ini harus dipantau untuk
mengurangi unit cost pengeluaran rumah sakit, sehingga
sumber daya rumah sakit dapat dihemat secara efektif dan
efisien.
Pemanfaatan peralatan radiasi harus dipantau sebagai bagian
dari keselamatan radiasi.
Numerator Jumlah pemeriksaan cito dari Ruang Intensive, IGD dan transit
IGD yang segera diambil hasilnya pada periode tertentu
Denominator Jumlah total permintaan pemeriksaan cito radiologi dari Ruang
Intensive, IGD dan transit IGD pada periode yang sama
Formula Jumlah radiograf cito dari Ruang Intensive, IGD dan transit IGD
yang segera diambil hasilnya pada periode tertentu : Jumlah
total permintaan pemeriksaan cito radiologi dari Ruang
Intensive, IGD dan transit IGD pada periode yang sama x
100%
Target 100 %
Kriteria Inklusi Semua permintaan pemeriksaan radiologi cito dari Ruang
Intensive, IGD dan transit IGD
Kriteria Eksklusi Tidak ada
Pencatatan Setiap bulan oleh Staf Instalasi Radiologi
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, oleh Staf Instalasi Radiologi
Analisa & Setiap bulan, oleh Kepala Instalasi Radiologi
Pelaporan
PIC Kepala Instalasi Radiologi
18
Judul Kepuasan pelanggan
Tujuan Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu
pelayanan Rumah sakit berdasarkan elemen –
elemen tingkat kepuasan pelanggan yang
ditetapkan
Definisi Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan
Operasional keperawatan Rumah Sakit
Latar Belakang Kepuasan pelanggan menggambarkan kualitas
pelayanan yang diberikan. Kualitas harus dimulai
dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada
presepsi pelanggan. Hal ini berarti bahwa citra
kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut
pandang atau persepsi pihak penyedia jasa,
melainkan berdasarkan sudut pandang atau
presepsi pelanggan. Persepsi pelanggan terhadap
kualitas jasa merupakan penilaian menyeluruh atas
keunggulan suatu jasa
Pelanggan yang dimaksud adalah semua pasien
rawat jalan maupun rawat inap.
Numerator Jumlah pelanggan yang menyatakan puas terhadap
pelayanan rumah sakit dalam satu bulan
Denominator Jumlah total pelanggan yang disurvey dalam
periode yang sama
Formula Jumlah pelanggan yang menyatakan puas terhadap
pelayanan rumah sakit dalam satu bulan : Jumlah
total pelanggan yang disurvey dalam periode yang
sama x 100%
Target 90 %
Kriteria Inklusi Pelanggan rumah sakit yang datang baik di instalasi
rawat jalan maupun rawat inap
Kriteria Eksklusi Pasien yang dalam keadaan tidak sadar, anak-anak
usia <17 th
Pencatatan Setiap bulan secara sampling oleh Sub Bag
Pemasaran
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, oleh Sub Bag Pemasaran
Analisa & Setiap bulan, oleh Sub Bag Pemasaran
Pelaporan
PIC Kepala Sub Bag Pemasaran
6. Harapan dan kepuasan staf
Untuk indikator mutu manajemen harapan dan kepuasan staf RSUD Dr.
Moewardi menetapkan indikator:
19
Judul Kepuasan pegawai
Tujuan Tergambarnya persepsi staf terhadap fasilitas yang
disediakan oleh manajemen guna pelayanan di unit-
unit kerja
Definisi Tingkat kepuasan staf terhadap fasilitas tempat
Operasional kerja dalam melakukan kegiatan pelayanan
Latar Belakang Kepuasan kerja karyawan adalah terpenuhi atau
tidaknya keinginan mereka terhadap pekerjaan.
Apabila dalam lingkungan kerja seorang karyawan
tidak mendapatkan apa yang diharapkan
diantarannya peluang promosi yang adil,
pendapatan yang baik, rekan kerja dan atasan yang
menyenangkan serta kepuasan terhadap pekerjaan
itu sendiri maka dapat dipastikan kinerja karyawan
akan buruk
Numerator Jumlah pegawai yang menyatakan puas terhadap
elemen–elemen tingkat kepuasan pegawai yang
ditetapkan rumah sakit dalam 1 tahun
Denominator Jumlah seluruh pegawai yang disurvey dalam
periode yang sama
Formula Jumlah pegawai yang menyatakan puas terhadap
elemen–elemen tingkat kepuasan pegawai yang
ditetapkan rumah sakit
Target 60 %
Kriteria Inklusi 1. Pegawai yang telah bekerja minimal 1 tahun
2. Pegawai yang secara aktif masih bekerja di
RSUD Dr. Moewardi
Kriteria Eksklusi 1. Pegawai yang sedang cuti
2. Pegawai yang sedang tugas belajar
Pencatatan Setiap tahun secara sampling oleh Sub Bagian
Pengembangan Pegawai
Rekapitulasi Unit Setiap tahun, oleh Sub Bagian Pengembangan
Pegawai
Analisa & Setiap tahun, oleh Ka Subbag Pengembangan
Pelaporan Pegawai
PIC Ka Subbag Pengembangan Pegawai
8. Manajemen keuangan
Untuk indikator mutu manajemen keuangan RSUD Dr. Moewardi
menetapkan indikator:
Judul Rasio Likuiditas
Tujuan Mengetahui manajemen keuangan rumah sakit
21
dalam kendali mutu dan kendali biaya
Definisi Ratio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan
Operasional hubungan antara kas dan aktiva lancar lainnya dari
sebuah perusahaan dengan kewajiban lancarnya
Latar Belakang Kemampuan BLUD dalam memenuhi kewajiban
keuangannya tepat pada waktunya tergantung pada
tersedianya alat pembayaran atau aktiva lancar
yang lebih besar daripada hutang lancar atau
hutang jangka pendek. Tingkat likuiditas suatu
perusahaan dipengaruhi oleh jumlah aktiva lancar
dan hutang lancar, yang dapat dilihat dari rasio
likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio dan Cash
Ratio)
Numerator Current Ratio : Aktiva Lancar
Quick Ratio : Aktiva Lancar – Persediaan
Cash Ratio : Kas dan Setara Lancar
Denominator Current Ratio : Hutang Lancar
Quick Ratio : Hutang Lancar
Cash Ratio : Hutang Lancar
Formula Sesuai masing-masing pengukuran
Target Current Ratio : 2
Quick Ratio : 1
Cash Ratio : 1
Kriteria Inklusi Tidak ada
Kriteria Eksklusi Tidak ada
Pencatatan Setiap semester oleh Bidang Akuntansi & Verifikasi
Rekapitulasi Unit Setiap semester oleh Bidang Akuntansi & Verifikasi
Analisa & Setiap semester oleh Bidang Akuntansi & Verifikasi
Pelaporan
PIC Kepala Bidang Akuntansi & Verifikasi
23
BAB III
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
27
operasi
2. Meminimalkan risiko insiden prosedur yang
salah yang dilakukan
3. Menginformasikan dan membimbing ahli bedah
untuk melaksanakan operasi dengan tepat dan
benar sesuai rencana
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan prosedur site marking
dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang akan dilakukan
tindakan operasi (melibatkan sisi, struktur dan
multiple) dalam periode yang sama
Formula Jumlah pasien yang dilakukan prosedur site marking
dalam 1 bulan: Jumlah seluruh pasien yang akan
dilakukan tindakan operasi (melibatkan sisi, struktur
dan multiple) dalam periode yang sama x 100%=
___%
Target 100 %
Kriteria Inklusi Seluruh pasien yang akan dilakukan tindakan
operasi melibatkan sisi, struktur dan multiple
Kriteria Eksklusi Tidak ada
Pencatatan Setiap bulan oleh Seksi Mutu IBS
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, oleh Seksi Mutu IBS
Analisa & Setiap bulan, oleh Seksi Mutu IBS
Pelaporan
PIC Kepala Instalasi IBS
29
sekitar pasien
Latar Belakang Cuci tangan adalah salah satu prosedur yang paling
penting dalam mencegah infeksi nosokomial.
Tingginya tingkat infeksi di ruang perawatan bisa
diturunkan dengan cara sederhana dan mudah yaitu
cuci tangan dengan benar dan tepat
Numerator Jumlah kegiatan yang melakukan proses hand
hygine dengan benar dan tepat dalam 1 bulan
Denominator Jumlah total proses hand hygine yang seharusnya
dilakukan dalam periode yang sama
Formula Jumlah kegiatan yang melakukan proses hand
hygine dengan benar dan tepat dalam 1 bulan :
Jumlah total proses hand hygine yang seharusnya
dilakukan dalam periode yang sama x 100%= ___%
Target 100 %
Kriteria Inklusi Tenaga medis RS Dr Moewardi
Kriteria Eksklusi Tidak ada
Pencatatan Setiap bulan oleh Komite PPI
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, oleh Komite PPI
Analisa & Setiap bulan, oleh Komite PPI
Pelaporan
PIC Ketua Monite PPI dan PIC IPSG
6. SKP 6. Mengurangi risiko cidera akibat jatuh yang ditetapkan RSUD Dr.
Moewardi adalah :
Judul Assesmen risiko cidera akibat jatuh
Tujuan 1. Mengurangi angka kematian dan kecacatan
2. Mengurangi hari rawat
3. Meningkatnya mutu asuhan keperawatan
Definisi Berdasarkan Library of Measurement pasien jatuh
Operasional adalah pasien yang mengalami insiden secara cepat dan
tiba-tiba berpindah posisi dari tempat tidur ke lantai
sampai setengah atau lebih bagian tubuh berada di
lantai, sehingga memungkinkan pasien mengalami
cedera ringan sampai berat atau tidak menimbulkan
cedera
Assesmen pasien jatuh dilakukan dalam 24 jam pertama
setelah pasien masuk RS, pasien dengan risiko tinggi
mengalami jatuh perlu mendapatkan penanganan
khusus
30
Latar Belakang 1. Berdasarkan Library of Measurement JCI
2. Pasien bisa jatuh di Rumah Sakit dapat dapat
mengancam keselamatan pasien
3. Upaya pencegahan pasien jatuh memerlukan cara
untuk menilai, mengidentifikasi dan
mengimplementasikan protokol resiko jatuh
4. Perawat segera melakukan pengkajian resiko jatuh
dan membuat rencana keperawatan untuk
meminimalisir resiko pasien jatuh
Numerator Assesmen pasien jatuh pada periode tertentu
Denominator Jumlah total pasien yang dirawat pada suatu unit dalam
periode yang sama
Formula asessmen pasien jatuh selama 1 bulan : Jumlah total
pasien yang dirawat pada suatu unit dalam periode yang
sama x 100%= ___%
Target 0,1%
Kriteria Inklusi Pasien yang mempunyai risiko jatuh
Kriteria Eksklusi Pasien yang jatuh bukan pada unit dia dirawat (mis.
Pasien jatuh di depart. Radiologi)
Keluarga pasien, tenaga medis
Pencatatan Setiap bulan oleh TKPRS dan Karu Rawat Inap
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, oleh TKPRS
Analisa & Setiap bulan, oleh TKPRS
Pelaporan
PIC Ketua Tim KPRS
BAB IV
LIBRARY OF MEASUREMENT
1. LIBRARY OF MEASUREMENT
KODE RUANG INDIKATOR
LINGKUP
LOM-1 / Cesarean Presentase tindakan sectio caesaria (SC) yang
I-PC-02 Section dilakukan pada nuliparous aterm posisi normal
tunggal hidup
LOM-2/ Childrens Monitoring penggunaan kortikosteroid sistemik
I-CAC-2 Asthma Care pada pasien asma anak
LOM-3/ Nursing- Pasien dengan ulkus dekubitus-nosokomial
I-NSC-2
31
Sensitive Care (derajat II) pada hari dilakukan pencatatan
LOM-4/ Stroke Pasien dengan stroke iskemik yang diberikan
I-STK-2 terapi antitrombotik saat pulang
LOM-5/ Pneumonia Konseling/edukasi berhenti merokok pada pasien
I-PN-4 yang merokok dan dirawat dengan pneumonia
32
dipaksa dalam kondisin serviks tidak siapakan
mengurangi kualitas hasilnya.
Denominator Jumlah tindakan sectio caesaria (SC) yang dilakukan
pada nuliparous usia kehamilan lebih dari 37 minggu
dengan bayi posisi normal tunggal hidup
Numerator Jumlah total persalinan dengan tindakan sectio
caesaria (SC)
Formula Jumlah tindakan sectio caesaria (SC) yang dilakukan
pada nuliparous usia kehamilan lebih dari 37 minggu
dengan bayi posisi normal tunggal hidup: Jumlah total
persalinan dengan tindakan sectio caesaria (SC) yang
dilakukan pada primigravida dengan bayi posisi normal
tunggal hidup x 100%= ___%
Target Decrease in rate (20%)
Kriteria Inklusi Semua persalinan elektif pada periode waktu tertentu
Kriteria Eksklusi Usia >65 tahun, atau <8thn
Pencatatan Setiap bulan oleh staf SMF Obsgyn
Data retrospektif, menggunakan data administratif dan
rekam medis
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, oleh staf SMF Obsgyn
Analisa & Setiap bulan, oleh Ka. SMF Obsgyn
Pelaporan
PIC Ka. SMF Obsgyn
33
menerima kortikosteroid sistemik selama perawatan
: Jumlah total pasien anak (usia 2 – 17 tahun) asma
rawat inap yang keluar dengan diagnosis asma x
100%= ___%
Target 100%
Kriteria Inklusi Pasien anak usia 2- 17 tahun
Kriteria Eksklusi Tidak terdapat komplikasi atau penyakit lain yang
memberatkan
Pencatatan Setiap bulan oleh perawat bangsal anak
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, oleh perawat bangsal anak
Analisa & Setiap bulan, oleh Staf Medis SMF Anak
Pelaporan
PIC Kepala SMF Anak
LOM 3. Keperawatan
Judul Pasien dengan ulkus dekubitus-nosokomial (derajat
II) pada hari dilakukan pencatatan
Tujuan Mencegah terjadinya decubitus untuk mengurangi
lama waktu perawatan dan biaya perawatan
Definisi Ulkus dekubitus adalah kerusakan kulit yang terjadi
Operasional akibat kekurangan aliran darah dan iritasi pada kulit
yang menutupi tulang yang menonjol, dimana kulit
tersebut mendapatkan tekanan dari tempat tidur,
kursi roda, gips, pembidaian atau benda keras
lainnya dalam jangka panjang
34
lama perawatan pasien dan menambah
biaya perawatan
Numerator Jumlah insiden decubitus dalam periode tertentu
Denominator Jumlah total pasien rawat inap yang berisiko terjadi
decubitus dalam periode yang sama
Formula Jumlah insiden decubitus dalam periode tertentu :
Jumlah total pasien rawat inap yang berisiko terjadi
decubitus dalam periode yang sama x 100%= ___%
Target 1%
Kriteria Inklusi Seluruh pasien rawat inap yang berisiko decubitus
Kriteria Eksklusi Pasien rawat inap yang terjadi decubitus sebelum
masuk ke RS
Pencatatan Setiap bulan oleh Mutu Keperawatan
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, oleh Mutu Keperawatan
Analisa & Setiap bulan, oleh Ka.Si Mutu Keperawatan
Pelaporan
PIC Kasi Mutu Keperawatan
LOM 4. Stroke
Judul Pasien dengan stroke iskemik yang diberikan terapi
antitrombotik saat pulang
Tujuan Penurunan angka kematian akibat stroke iskemik
Definisi Stroke iskemik adalah obstruksi pembuluh darah
Operasional arteri ke otak sehingga kehilangan fungsi neurologi
Terapi antitrombotik adalah standar baku
penatalaksanaan pasien dengan stroke iskemik
Latar Belakang Obat antitrombotic sebaiknya diresepkan saat pada
pasien dengan riwayat stroke iskemik akut untuk
mengurangi mortalitas dan morbiditas selama tidak
terjadi kontraindikasi
Numerator Pasien stroke iskemik yang diberikan terapi
antitrombotik pada saat pulang
Denominator Pasien stroke iskemik dengan usia>= 18 tahun
Formula Pasien stroke iskemik yang diberikan terapi
antitrombotik pada saat pulang : pasien stroke
iskemik dengan usia >= 18 tahun x 100%
35
Target Angka meningkat
Kriteria Inklusi Pasien dengan ICD untuk stroke iskemik
Kriteria Eksklusi 1. Pasien dengan usia kurang dari 18 tahun
2. Pasien yang menolak pengobatan
3. Pasien lama
4. Pasien yang datang untuk dilakukan tindakan
karotid elektif
Pencatatan Setiap bulan oleh SMF neurologi
Rekapitulasi Unit Setiap bulan oleh SMF neurologi
Analisa & Setiap bulan oleh SMF neurologi
Pelaporan
PIC Ka SMF neurologi
LOM 5. Pneumonia
Judul Konseling/edukasi berhenti merokok pada pasien yang
merokok dan dirawat dengan pneumonia
Tujuan Mengurangi mortalitas dan morbiditas yang disebabkan
karena merokok
Definisi Konseling/edukasi adalah pemberian bantuan yang
Operasional diberikan oleh seorang ahli.
Latar Belakang 1. Sesuai Library of Measurement JCI
2. Pasien yang menerima konseling dari tenaga medis,
lebih mempunyai keinginan berhenti merokok
dibandingkan dengan yang tidak
3. Guidelines klinis merekomendasikan untuk konseling
berhenti merokok diberikan pada perokok.
4. Rawat inap merupakn tempat ideal untuk pasien
dapat berhenti merokok, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan penyembuhan pasien
Numerator Pasien penumonia (cigarette smokers) yang diberikan
konsultasi/ konseling berhenti merokok selama masa
rawat inap
Denominator Pasien penumonia usia 18 tahun keatas dengan riwayat
merokok selama setahun sebelum masuk RS
36
Formula Pasien penumonia (cigarette smokers) yang diberikan
konsultasi/ konseling berhenti merokok selama masa
rawat inap : Pasien penumonia usia 18 tahun keatas
dengan riwayat merokok selama setahun sebelum
masuk RS x 100%
Target 100 %
Kriteria Inklusi Pasien dengan pneumonia
Pasien dengan riwayat merokok dalam 1 tahun sebelum
masuk RS
Kriteria Eksklusi Pasien berusia < 18 tahun
Pasien yang menolak diberikan konseling
Pasien tanpa X-ray thoraks yang mendukung diagnosis
dalam 24 jam pertama rawat inap
Pencatatan Setiap bulan oleh SMF Paru
Rekapitulasi Unit Setiap bulan, oleh SMF Paru
Analisa & Setiap bulan, oleh SMF Paru
Pelaporan
PIC Kasi Mutu SMF Paru
1. Pasien dengan ulkus dekubitus-nosokomial (derajat II) pada hari dilakukan
pencatatan.
37