Anda di halaman 1dari 19

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

DINAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH GIGI DAN MULUT (RSKDGM)


Jl. Lanto Dg.Pasewang No.286, Tlp. (0411) 8111042, Fax. (0411) 8111043, Makassar

PROFIL INDIKATOR PMKP

INDIKATOR AREA KLINIS (LAK)

IAK 1. Asesmen medis pasien sebelum operasi oleh DPJP

Nama Indikator Asesmen medis pasien sebelum operasi oleh DPJP

Program Peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien RS

Dimensi mutu Safety

Tujuan Mencegah kesalahan tindakan operasi pada pasien yang


akan dioperasi

Dasar pemikiran / literature Standar akreditasi RS versi 2012

Definisi operasional Proses assesmen medis pre-operasi sebelum tindakan


operasi oleh DPJP

Kriteria Inklusi : Pasien yang akan dilakukan tindakan operasi


Eksklusi : -

Tipe Indikator Struktur Proses V Outcome

Proses dan outcome

Jenis Indikator Rate based Sentinel event

Persentase V Lainnya

Numerator Jumlah pasien yang dilakukan visite untuk assesmen


medis pre-operasi sebelum operasi oleh DPJP
Denumerator Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan operasi

Formula Jumlah pasien yang dilakukan visite untuk assesmen


medis pre-operasi sebelum operasi oleh DPJP dibagi
jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan operasi
dikali 100%

Standar 100 %

Frekuensi pengumpulan data 1 bulan sekali

Periode analisa 3 bulan sekali

Sumber data Rekam medis

Wilayah pengamatan Ruang rawat inap 1, 2 & 3, Kamar operasi

Penanggung jawab & pengumpul Kepala Unit ruang rawat inap 1, 2 & 3
data

IAK 2. Tidak adanya kesalahan pemberian hasil laboratorium

Nama Indikator Tidak adanya kesalahan pemberian hasil laboratorium

Program Peningkatan mutu dan Keselamatan pasien RS

Dimensi mutu Safety

Tujuan Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium

Dasar pemikiran / literature Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit th 2008

Definisi operasional Kesalahan penyerahan hasil laboratorium adalah


penyerahan hasil laboratorium pada salah orang

Kriteria Inklusi : Semua hasil laboratorium

Eksklusi : -

Tipe Indikator Struktur Proses V Outcome

Proses dan outcome


Jenis Indikator Rate based Sentinel event

Persentase V Lainnya

Numerator Jumlah seluruh pasien yang diperiksa laboratorium


dalam satu bulan dikurangi jumlah penyerahan hasil
laboratorium salah orang dalam satu bulan

Denumerator Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam


bulan tersebut

Formula Jumlah seluruh pasien yang diperiksa laboratorium


dalam satu bulan dikurangi jumlah penyerahan hasil
laboratorium salah orang dalam satu bulan dibagi
Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam
bulan tersebut dikali 100%

Standar 100 %

Frekuensi pengumpulan data 1 bulan sekali

Periode analisa 3 bulan sekali

Sumber data Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat setiap


kesalahan pemberian hasil laboratorium pada lembar
pantau yang telah ditetapkan

Wilayah pengamatan Laboratorium

Penanggung jawab & pengumpul Kepala Unit laboratorium


data

IAK 3. Waktu tunggu pemeriksaan rontgen thorax

Nama Indikator Waktu tunggu pemeriksaan rontgen thorax

Program Peningkatan mutu RS

Dimensi mutu Effective


Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan Radiologi

Dasar pemikiran / literature Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit th 2008

Definisi operasional Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto adalah


tenggang waktu mulai pasien di foto sampai dengan
menerima hasil yang sudah diexpertise

Kriteria Inklusi : seluruh pelayanan thorax foto

Eksklusi : -

Tipe Indikator Struktur Proses V Outcome

Proses dan outcome

Jenis Indikator Rate based Sentinel event

Persentase V Lainnya

Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax


foto dalam 1 bulan
Denumerator Jumlah pasien yang di foto thorax dalam bulan tersebut

Formula Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax


foto + jumlah pasien yang difoto dalam bulan tersebut
= jam
Standar ≤ 3 jam

Frekuensi pengumpulan data 1 bulan sekali

Periode analisa 3 bulan sekali

Sumber data Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling,


yaitu dengan melihat/observasi untuk pelayanan thorax
foto
Wilayah pengamatan Radiologi

Penanggung jawab & pengumpul Kepala Unit Radiologi


data
IAK 4. Angka kejadian infeksi daerah operasi (IDO) Nama Indikator
Nama Indikator Angka kejadian infeksi daerah operasi (IDO) di ruang
rawat inap
Program Peningkatan mutu RS dan pengendalian pencegahan
infeksi
Dimensi mutu Keselamatan, ketepatan, kewaspadaan

Tujuan Mengetahui angka kejadian infeksi daerah operasi di RS


dan menurunkan lama hari perawatan, biaya dan
meningkatkan mutu RS
Dasar pemikiran / literature WHO Guidelines for Hand Hygiene 2008, Buku
Pedoman Pengendalian Infeksi Rumah Sakit tahun
2011, Buku Pedoman Kemenkes 2011 mengenai
Surveilans Infeksi Rumah Sakit, Center for Healthcare
Related Infection surveilans and prevention, Standar
akreditasi RS versi 2012
Definisi operasional Infeksi Daerah Operasi (IDO) adalah infeksi yang
terjadi pada tempat atau daerah insisi akibat suatu
tindakan pembedahan yang dapat terjadi dalam 30 - 90
hari pasca operasi pada luka terbuka atau tertutup.
Ditandai rasa panas (kalor), kemerahan (rubor),
pengerasan (tumor) dan keluamya nanah setelah
tindakan operasi tidak termasuk infeksi nosokomial
yang terjadi bukan pada tempat luka. Pada ruang rawat
inap dilakukan pemeriksaan luka operasi (saat ganti
verban) pada 2x24 jam setelah operasi
Kriteria Inklusi : Seluruh pasien operasi yang dirawat

Eksklusi : -

Tipe Indikator Struktur Proses Outcome V

Proses dan outcome

Jenis Indikator Rate based Sentinel event

Persentase V Lainnya

Numerator

Denumerator

Formula
Standar

Frekuensi pengumpulan data

Periode analisa

Sumber data

Wilayah pengamatan

Penanggung jawab & pengumpul


data

Nama Indikator

Program

Dimensi mutu

Tujuan

Dasar pemikiran / literature

Definisi operasional

Kriteria Inklusi : Pasien yang akan dilakukan tindakan operasi


Eksklusi : -

Tipe Indikator Struktur Proses V Outcome

Proses dan outcome

Jenis Indikator Rate based Sentinel event

Persentase V Lainnya

Numerator Banyaknya infeksi luka operasi /bulan

Denumerator Jumlah pasien yang dioperasi bulan tersebut

Formula Banyaknya infeksi luka operasi /bulan + Jumlah pasien


yang operasi bulan tersebut x 100%
Standar 0%

Frekuensi pengumpulan data 1 bulan sekali


Periode analisa 3 bulan sekali

Sumber data Rekam Medis

Wilayah pengamatan Ruang ranap 1, 2, dan 3. rawat jalan

Penanggung jawab & pengumpul Kepala Unit R. Ranap 1, 2 dan 3 dan IPCN
data

IAK 5. Penggunaan antibiotik pada pasien dewasa penderita demam typhoid di instalasi rawat
inap sesuai dengan clinical pathway
Nama Indikator
Program Dimensi mutu Tujuan Dasar pemikiran literature Definisi operasional
Penggunaan antibiotik pada pasien dewasa penderita demam typhoid di instalasi rawat inap
sesuai dengan clinical pathway (CP) Peningkatan mutu RS Keamanan & Keselamatan
Pengawasan penggunaan antibiotikan sesuai dengan CP Standar akreditasi RS versi 2012
1. Antibiotika adalah senyawa khas yang dihasilkan oleh
organisme hidup, termasuk turunan senyawa dan struktur analoginya yang dibuat secara sintetik
dan dalam kadar
rendah maupun menghambat kehidupan mikroba lain. 2. Evaluasi penggunaan antibiotika
meliputi jenis antibiotika,
ketepatan dosis, lama pemberian obat pada pasien demam tifoid serta interaksi obat yang terjadi
dalam
pengobatan. 3. Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut pada saluran
pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella typhosa ditandai dengan demam 7 hari atau lebih,
gangguan
saluran pencernaan dan gangguan kesadaran 4. Pasien dewasa yang menjalani perawatan di
instalasi
rawat inap adalah yang berumur 18 tahun. Inklusi: pasien dewasa dengan demam typhoid
Eksklusi:
Kriteria
1 bulan sekali
Frekuensi pengumpulan data Tipe Indikator
Jenis Indikator
Periode analisa Numerator
Denominator
Struktur Proses V Outcome Proses dan outcome Rate based Sentinel event Persentase V Lainnya
3 bulan sekali Jumlah pasien dewasa pendenta Demam Tifoid menggunakan antibiotika sesuai
dengan CP Jumlah semua pasien dewasa penderita Demam Tifoid pada bulan yang sama Jumlah
pasien dewasa penderita Demam Tifoid menggunakan antibiotika sesuai dengan CP + Jumlah
semua pasien dewasa penderita Demam Tifoid pada bulan yang sama X 100% Pengumpulan
data dilakukan dengan total sampling oleh Kepala unit rawat inap dewasa yaitu dengan melihat
rekam medis 100% Kepala unit rawat inap dewasa
Formula
Sumber data
Standar Penanggung jawab pengumpul data
IAK 6. Kepatuhan petugas farmasi dalam melakukan skrining resep dari unit rawat inap
Nama Indikator
Program Dimensi mutu Tujuan
Kepatuhan petugas farmasi dalam melakukan skrining resep dari unit rawat inap Peningkatan
mutu dan Keselamatan RS Safety Tercapainya kesesuaian dosis, jumlah dan jenis obat sesuai
dengan yang dibutuhkan pasien Standar akreditasi RS versi 2012
Dasar pemikiran literature Definisi operasional
Kriteria
Tipe Indikator
Skrining adalah pemeriksaan kelengkapan resep, perhitungan dosis, jumlah obat Inklusi: seluruh
resep obat untuk pasien di rawat inap Eksklusi: resep obat untuk pasien rawat jalan Struktur
Proses V Outcome Proses dan outcome Rate based Sentinel event Persentase V Lainnya Jumlah
resep yang lengkap administrasi, nama obat, dosis, jumlahnya Jumlah resep yang masuk ke unit
farmasi rawat inap Jumlah resep yang lengkap administrasi, nama obat, dosis
Jenis Indikator
Numerator
Denumerator Formula
jumlahnya + Jumlah resep yang masuk ke unit farmasi rawat
inap x 100%
100% 1 bulan sekali
Standar Frekuensi pengumpulan data Periode analisa Sumber data Wilayah pengamatan
Penanggung jawab pengumpul data
3 bulan sekali Data pengarsipan resep Instalasi Farmasi Apoteker penanggungjawab unit farmasi
rawat inap
IAK 7. Pelaksanaan assesmen pre anestesi untuk pasien pra-operasi elektif
Nama Indikator
Program Dimensi mutu Tujuan
Pelaksanaan assesmen pre anestesi untuk pasien praoperasi elektif Peningkatan mutu dan
Keselamatan RS Safety Mengetahui kinerja dokter anestesi dalam melaksanakan prosedur
persiapan pra-anesthesi, untuk menghindari insiden keselamatan pasien dalam hal anesthesi
Standar akreditasi RS versi 2012
Dasar pemikiran / literature Definisi operasional
Assesmen pra-anesthesi adalah dimana ahli anesthesia melaksanakan penentuan status medis
pasien, membuat rencana pengelolaan anesthesia dan memberi informasi tindakan anesthesia
kepada pasien dan keluarganya. Pengkajian pra anesthesia dilaksanakan untuk pasien praoperasi
elektif yang harus menerima penilaian pra-anesthesi sebelum operasi dengan pengkajian yang
lengkap dan benar. Perencanaan anesthesia yang baik dapat mengurangi insiden keselamatan
pasien selama menjalani
Kriteria
Tipe Indikator
Jenis Indikator
Numerator
Inklusi: seluruh pasien operasi elektif Eksklusi: Struktur Proses V Outcome Proses dan outcome
Rate based Sentinel event Persentase V Lainnya Jumlah pasien yang dilakukan visite untuk
assesmen pre anestesi sebelum operasi elektif oleh DPJP Anestesi dalam satu bulan Jumlah
seluruh pasien yang dilakukan tindakan operasi elektif dalam bulan tersebut Jumlah pasien yang
dilakukan visite untuk assesmen pre anestesi sebelum operasi oleh DPJP Anestesi dalam satu
Denumerator
Formula
bulan dibagi jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan operasi dikali 100% 100% 1 bulan
sekali
Standar Frekuensi pengumpulan data Periode analisa Sumber data
3 bulan sekali Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, dengan mengidentifikasi
seluruh kegiatan operasi yang dilaksanakan, data didapatkan dari sumber sekunder rekam medis
untuk assesmen pra anesthesia yang tercatat dalam form CPPT Ruang ranap 1, 2, dan 3 Kepala
Unit R. Ranap 1, 2 dan 3 dan Kamar Bedah
Wilayah pengamatan Penanggung jawab pengumpul data
IAK 8. Pemenuhan kesesuaian produk darah bagi setiap transfusi darah Nama Indikator
Pemenuhan kesesuaian produk darah bagi setiap transfusi
darah Program
Peningkatan mutu RS Dimensi mutu
Safety Tujuan
Setiap pasien yang memerlukan pelayanan transfusi darah
menerima produk darah yang sesuai dengan spesifikasi Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS
versi 2012 literature Definisi operasional Kesesuaian produk darah yang diterima oleh pasien
yang
akan dilakukan transfusi darah. Kesesuaian produk darah bagi setiap transfusi darah ini dipantau
untuk pasien rawat
inap yang akan dilakukan transfusi darah Kriteria
Inklusi : Semua pasien yang dilakukan transfusi produk darah di ruang rawat inap
Eksklusi: Frekuensi pengumpulan 1 bulan sekali data Tipe Indikator
Struktur Proses V Outcome
Proses dan outcome Jenis Indikator
Rate based Sentinel event
Persentase V Lainnya Periode analisa
3 bulan sekali Numerator
Jumlah produk darah yang sesuai dengan kebutuhan pasien
yang akan ditransfusi dalam satu bulan di ruang rawat inap Denominator
Jumlah seluruh pasien di ruang rawat inap yang dilakukan
transfuse darah dalam bulan yang sama Formula
Jumlah produk darah yang sesuai dengan kebutuhan pasien yang akan ditransfusi+jumlah
seluruh pasien yang dilakukan
Sumber data
transfuse darah X 100% Pencatatan dilaksanakan setiap hari oleh perawat ruang rawat inap
dengan melihat kesesuaian produk darah pada setiap pasien yang dilakukan transfusi darah 100%
Kepala unit rawat inap 1, 2 dan 3
Standar Penanggung jawab pengumpul data
IAK 9. Ketidaklengkapan ringkasan pulang pasien rawat inap dalam waktu 1x24
jam
Nama Indikator
Program Dimensi mutu Tujuan
Ketidaklengkapan ringkasan pulang pasien rawat inap dalam waktu 1x24 jam Peningkatan mutu
RS Ketepatan waktu dan efektivitas Tergambarnya kepatuhan DPJP dalam melengkapi berkas
rekam medis pasien Standar akreditasi RS versi 2012
Dasar pemikiran / literature Definisi operasional
Ringkasan pulang adalah ringkasan berkas rekam medis yang menggambarkan tindakan yang
dilakukan selama pasien dirawat di RS dan harus terisi lengkap maksimal 1x24 jam setelah
pasien dinyatakan pulang. Ketidaklengkapan ringkasan pulang pasien rawat inap ini dipantau
untuk pasien yang dirawat di ruang rawat inap 1, 2 dan 3. Ringkasan pulang terdiri dari :
Identitas pasien, diagnose masuk dan indikasi pasien dirawat, ringkasan hasil pemeriksaan fisik
dan penunjang, diagnose akhir, pengobatan dan tindak lanjut, nama dan tanda tangan dokter yang
memberikan pelayanan kesehatan Inklusi : Berkas rekam medis seluruh pasien di rawat inap
Eksklusi: Struktur Proses Outcome Proses dan outcome V Rate based Sentinel event Persentase
V Lainnya 1 bulan sekali
Kriteria
Tipe Indikator
Jenis Indikator
Frekuensi pengumpulan data Periode analisa Numerator
3 bulan sekali Jumlah ringkasan pulang pasien rawat inap yang tidak terisi lengkap dalam satu
bulan Jumlah pasien rawat inap yang pulang dari perawatan ruang rawat inap dalam satu bulan
yang sama Jumlah ringkasan pulang pasien rawat inap yang tidak terisi
Denominator
Formula
lengkap dalam satu bulan - Jumlah pasien rawat inap yang pulang dari perawatan ruang rawat
inap dalam satu bulan yang sama X 100% Rekam medis
0%
Sumber data Standar Penanggung jawab pengumpul data
Kepala unit rawat inap 1, 2 dan 3
IAK 10. Angka kejadian phlebitis akibat perawatan di rumah sakit
Nama Indikator Program
Dimensi mutu Tujuan
Dasar pemikiran / literature
Definisi operasional
Angka kejadian phlebitis akibat perawatan di rumah sakit Peningkatan mutu RS dan Pencegahan
dan pengendalian infeksi Kelayakan, ketersediaan, ketepatan waktu, keselamatan Tergambarnya
kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit terhadap pencegahan insiden phlebitis WHO
Guidelines for hand hygiene 2009, Buku Pedoman Pencegahan dan pengendalian Infeksi Rumah
Sakit tahun 2011, Buku Pedoman surveilans Infeksi Rumah Sakit Kemenkes 2011. Center For
Healtcare Releted Infection surveilans and prevention Phlebitis adalah infeksi yang terjadi akibat
dari pemakaian kateter intra vena dengan adanya tanda klinis (merah, seperti terbakar, bengkak,
sakit bila ditekan, ulkus sampai eksudat purulen, atau mengeluarkan cairan bila ditekan) disertai
temuan mikroba pada kultur darah semikuantitatit kuantitatif tapi tidak ada infeksi ditempat lain.
Sumber Infeksi terdiri dari 2 yaitu intrinsik dan ekstrinsik: Sumber intrinsik terjadi pada infus
yang terkontaminasi mikroorganisme dari pabrik pembuatan contoh bakteri gram negatif,
klebsiella spp, enterobacter. Sedangkan ekstrinsik terjadi kontaminasi terjadi saat insersi
catheter, persiapan cairan/ obat, tangan petugas contohnya coagulasi gram negatif, staphylococci,
staphylococcus aureus Angka kejadian phlebitis akibat perawatan ini dipantau untuk petugas
kesehatan yang berada di ruangan perawatan Inklusi : Semua pasien yang menggunakan kateter
intravena yang dirawat di ruang perawatan Eksklusi: Struktur Proses Outcome V Proses dan
outcome Rate based Sentinel event Persentase V Lainnya 1 bulan sekali
Kriteria
Tipe Indikator
Jenis Indikator
Frekuensi pengumpulan
data
Periode analisa Numerator
Denominator Formula
3 bulan sekal Jumlah pasien yang mengalami phlebitis di ruang ranap 1, 2 dan 3 selama satu
bulan Jumlah pasien yang dirawat selama bulan yang sama Jumlah pasien yang mengalami
phlebitis di ruang perawatan selama satu bulan + Jumlah pasien yang dirawat selama bulan yang
sama X 100% Rekam medis, catatan data dan observasi
0%
Sumber data Standar Penanggung jawab pengumpul data
Kepala unit rawat inap 1.2 dan 3 dan tim PPI

Nama Indikator

Program

Dimensi mutu

Tujuan

Dasar pemikiran / literature

Definisi operasional

Kriteria Inklusi : Pasien yang akan dilakukan tindakan operasi


Eksklusi : -

Tipe Indikator Struktur Proses V Outcome

Proses dan outcome

Jenis Indikator Rate based Sentinel event

Persentase V Lainnya

Numerator

Denumerator
Formula

Standar

Frekuensi pengumpulan data

Periode analisa

Sumber data

Wilayah pengamatan

Penanggung jawab & pengumpul


data

Nama Indikator

Program

Dimensi mutu

Tujuan

Dasar pemikiran / literature

Definisi operasional

Kriteria Inklusi : Pasien yang akan dilakukan tindakan operasi


Eksklusi : -

Tipe Indikator Struktur Proses V Outcome

Proses dan outcome

Jenis Indikator Rate based Sentinel event

Persentase V Lainnya

Numerator

Denumerator

Formula
Standar

Frekuensi pengumpulan data

Periode analisa

Sumber data

Wilayah pengamatan

Penanggung jawab & pengumpul


data

Nama Indikator

Program

Dimensi mutu

Tujuan

Dasar pemikiran / literature

Definisi operasional

Kriteria Inklusi : Pasien yang akan dilakukan tindakan operasi


Eksklusi : -

Tipe Indikator Struktur Proses V Outcome

Proses dan outcome

Jenis Indikator Rate based Sentinel event

Persentase V Lainnya

Numerator

Denumerator

Formula

Standar
Frekuensi pengumpulan data

Periode analisa

Sumber data

Wilayah pengamatan

Penanggung jawab & pengumpul


data

Nama Indikator

Program

Dimensi mutu

Tujuan

Dasar pemikiran / literature

Definisi operasional

Kriteria Inklusi : Pasien yang akan dilakukan tindakan operasi


Eksklusi : -

Tipe Indikator Struktur Proses V Outcome

Proses dan outcome

Jenis Indikator Rate based Sentinel event

Persentase V Lainnya

Numerator

Denumerator

Formula

Standar

Frekuensi pengumpulan data


Periode analisa

Sumber data

Wilayah pengamatan

Penanggung jawab & pengumpul


data

Nama Indikator

Program

Dimensi mutu

Tujuan

Dasar pemikiran / literature

Definisi operasional

Kriteria Inklusi : Pasien yang akan dilakukan tindakan operasi


Eksklusi : -

Tipe Indikator Struktur Proses V Outcome

Proses dan outcome

Jenis Indikator Rate based Sentinel event

Persentase V Lainnya

Numerator

Denumerator

Formula

Standar

Frekuensi pengumpulan data

Periode analisa
Sumber data

Wilayah pengamatan

Penanggung jawab & pengumpul


data
INDIKATOR AREA MANAJEMEN (IAM)
IAM 1. Ketersediaan obat untuk pasien rawat inap
Nama Indikator Program Dimensi mutu Tujuan Dasar pemikiran literature Definisi
operasional
Ketersediaan obat untuk pasien rawat inap Peningkatan mutu dan keselamatan RS Efektivitas Tidak ada copy resep
keluar dari rumah sakit Permenkes no. 72 tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian RS Resep dari dokter
di rawat inap dapat terlayani semua sesuai formularium) sehingga tidak perlu ada copy resep keluar dari rumah sakit
Seluruh copy resep sesuai formularum untuk pasien rawat inap Seluruh copy resep non formularium untuk pasien
rawat inao Struktur Proses Outcome V Proses dan outcome Rate based Sentinel event Persentase V Lainnya Tiap
bulan
Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi Tipe Indikator
Jenis Indikator
Frekuensi pengumpulan
Periode analisa Numerator
Denominator Formula
3 bulan Jumlah resep yang tidak terlayani diberi copy resep untuk pasien rawat inao Jumlah
resep yang masuk ke unit farmasi rawat inap Jumlah resep yang tidak terlayani diberi copy
resep untuk pasien rawat inap + Jumlah resep yang masuk ke unit farmasi rawat Inap x 100%
Data pengarsipan resep 100% Apoteker penanggungjawab unit farmasi rawat inap, Asisten
apoteker unit farmasi rawat inap
Sumber data Standar Penanggung jawab pengumpul data
IAM 2. Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
Nama Indikator Program Dimensi mutu Tujuan Dasar pemikiran/ literature Definisi operasional
Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan Peningkatan mutu RS Efektivitas Tergambamya disiplin
pengelolaan keuangan rumah sakit Standar Pelayanan Minimal RS th 2008
Laporan keuangan meliputi realisasi anggaran dan arus kas

Kriteria
Tipe Indikator
Laporan keuangan harus diselesaikan sebelum tanggal 10 setiap bulan berikutnya Inklusi: Seluruh laporan keuangan
Eksklusi: Struktur Proses Outcome V Proses dan outcome Rate based

Sentinel event Persentase V Lainnya Tiga bulan


Jenis Indikator
Frekuensi pengumpulan data Periode analisa Numerator

Denominator
Tiga bulan Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan sebelum tanggal 10 setiap bulan
berikutnya dalam tiga bulan Jumlah laporan keuangan yang harus diselesaikan dalam tiga
bulan Numerator dibagi denominator dikal 100% Data bagian keuangan 100% Kepala Bidang
Administrasi & Umum
Formula Sumber data Standar Penanggung jawab pengumpul data
IAM 3. Dilakukan FMEA sekali setahun
Nama Indicator
Dilakukan FMEA sekali setahun Program
Peningkatan mutu Dimensimubu
Konformansi (conformance) berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap
spesifikasi yang telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan Tujuan
untuk mencegah kesalahan dengan cara menganalisa faktorfaktor penyebab kesalahan tersebut (potensi terjadinya
kesalahan dalam operasional sehari-hari, sehingga kita bisa menentukan langkah atau memodifikasi sistem untuk
mencecah kesalahan tersebut Dasar pemikiran Standar Akreditasi RS versi 2012 literature
Definisi operasional merupakan salah satu metode sistematik untuk
mengidentifikasi dan mencegah terjadinya masalah dalam
aktifitas produksi atau pelayanan Kriteria Inklusi
hasil FMEA Kriteria Eksklusi Frekuensi pengumpulan Tahunan data

Anda mungkin juga menyukai