Nama Indikator Visite awal pasien oleh DPJP sebelum dilakukan tindakan anestesi
Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Safety
Tujuan Mencegah efek samping obat anestesi selama operasi
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Proses assesmen awal bedah yang dilakukan oleh DPJP anestesi
Frekuensi pengumpulan 1 bulan sekali
data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan visite untuk assesmen awal anestesi
sebelum operasi oleh DPJP
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan operasi
Formula Jumlah pasien yang dilakukan visite untuk assesmen awal anestesi
sebelum operasi oleh DPJP dibagi jumlah seluruh pasien yang
dilakukan tindakan operasi dikali 100%
Sumber data Rekam medis
Inklusi : pasien yang akan dilakukan tindakan operasi
Eksklusi : -
Standar 100 %
Penanggung jawab Kepala Instalasi Bedah Sentral
pengumpul data
Nama Indikator Perubahan saturasi pada pasien dengan anastesi umum / sedasi
Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Safety
Tujuan Pengelolaan kamar operasi yang berorientasi pada keelamatan
pasien
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Monitoring yang dilakukan pada tindakan yang menggunakan
anestesi umum / sedasi dengan batasan saturasi kurang dari 92%
Frekuensi pengumpulan 1 bulan sekali
data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah insiden perubahan saturasi yang terjadi selama anestesi
umum / sedasi dalam satu bulan
Denominator Jumlah tindakan yang menggunakan anestesi umum / sedasi dalam
satu bulan yang sama
Formula Jumlah insiden perubahan saturasi yang terjadi selama anestesi
umum / sedasi dalam satu bulan ÷ Jumlah tindakan yang
menggunakan anestesi umum / sedasi dalam satu bulan yang sama X
100%
Sumber data Unit kamar operasi
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala unit kamar bedah
pengumpul data
Nama Indikator Pemenuhan kesesuaian produk darah bagi setiap transfuse darah
Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Safety
Tujuan Setiap pasien yang memrlukan pelayanan transfuse darah menerima
produk darah yang sesuai dengan spesifikasi
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Kesesuaian produk darah yang diterima oleh pasien yang akan
dilakukan transfusi darah. Kesesuaian produk darah bagi setiap
transfusi darah ini dipantau untuk pasien rawat inap dewasa yang
dilakukan transfuse darah
Frekuensi pengumpulan 1 bulan sekali
data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah produk darah yang sesuai dengan kebutuhan pasien yang
akan ditransfusi dalam satu bulan di ruang rawat inap dewasa
Denominator Jumlah seluruh pasien di ruang rawat inap dewasa yang dilakukan
transfuse darah dalam bulan yang sama
Formula Jumlah produk darah yang sesuai dengan kebutuhan pasien yang
akan ditransfusi ÷ jumlah seluruh pasien yang dilakukan transfuse
darah X 100%
Sumber data Pencatatan dilaksanakan setiap hari oleh staf Instalasi rawat inap
dawasa dengan melihat kesesuaian produk darah pada setiap pasien
yang dilakukan transfuse darah
Inklusi : Semua pasien yang dilakukan transfuse produk darah di
ruang rawat inap dewasa
Eksklusi : Semua pasien yang dilakukan transfuse produk darah di
ruang rawat inap anak
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala unit rawat inap dewasa
pengumpul data
IAK 9. Ketidaklengkapan ringkasan pulang pasien rawat inap dalam waktu 1×24 jam
Validasi
IAM 6. Tingkat kepuasan karyawan (ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji berkala)
IAM 7. Pelaporan demografi pasien rawat inap dengan diagnosa klinis DHF
Nama Indikator Pelaporan demografi pasien rawat inap dengan diagnosis DHF
Program Peningkatan Mutu
Dimensi mutu Effisien
Tujuan Untuk mengetahui trend / kecendrungan demografi pasien dengan
diagnosis DHF
Dasar pemikiran / Standar Akreditasi RS versi 2012
literature Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Definisi operasional Data demografi DHF yang dimaksud adalah pasien dengan
diagnosis DHF berdasarkan data demografi yang meliputi Umur,
Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Suku Bangsa, dan Agama.
Formula Data jumlah kasus DHF dibuat data tabel distribusi frekwensi dan
grafik batang menurut umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, suku bangsa, dan agama
Frekuensi pengumpulan Setiap 6 bulan sekali oleh Ka. unit rekam medik
data
Periode analisa Setiap 6 bulan oleh Ka. Unit rekam medik
Numerator -
Denominator -
Sumber data Rekam Medik
Inklusi : data diagnosis penyakit DHF di rawat inap
Eksklusi : -
Standar Tersedianya table distribusi frekwensi dan grafik batang setiap
semester
Penanggung jawab Ka Unit Rekam Medik
pengumpul data
IAM 8. Cost recovery rate
SKP 2. Pelaksanaan verifikasi DPJP Penyakit dalam setelah dilakukan readback dalam waktu 1x24 jam
diruang ranap dewasa
SKP 4. Kepatuhan petugas operasi dalam melakukan time out sebelum prosedur pembedahan SC
Nama Indikator Kepatuhan petugas operasi dalam melakukan time out sebelum
prosedur pembedahan SC
Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Safety
Tujuan Tergambarnya kepatuhan petugas dalam melakukan time out pada
pasien pembedahan SC
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Time out adalah merupakan langkah kedua yang dilakukan pada saat
pasien sudah berada di ruang operasi, sesudah induksi anestesi
dilakukan dan sebelum ahli bedah melakukan sayatan kulit. Prosedur
time out ini di pantau untuk pembedahan SC
Frekuensi pengumpulan 1 bulan sekali
data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah pasien SC yang dilakukan time out dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien pembedahan SC dalam bulan yang sama
Formula Jumlah pasien SC yang dilakukan time out dalam satu bulan ÷ Jumlah
pasien pembedahan SC dalam bulan yang sama X 100%
Sumber data Rekam medis
Inklusi : Pasien pembedahan SC
Eksklusi : pasien pembedahan non SC
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala unit kamar bedah
pengumpul data
SKP 5. Kepatuhan cuci tangan (hand hygiene) perawat di ruang ranap dewasa
Nama Indikator Kepatuhan cuci tangan (hand hygiene) perawat di ruang ranap
dewasa
Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Safety
Tujuan - Mencegah transmisi mikroorganisme dari petugas ke pasien, dari
pasien ke petugas, dari pasien ke pasien serta petugas di lingkungan
sekitar pasien
- Menurunkan kejadian infeksi
Dasar pemikiran / WHO Guidelines for hand hygiene 2009, Buku Pedoman Pencegahan
literature dan pengendalian Infeksi Rumah Sakit tahun 2011, Buku Pedoman
surveilans Infeksi Rumah Sakit Kemenkes 2011, Center For Healtcare
Releted Infection surveilans and prevention
Definisi operasional Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah segala usaha yang di
lakukan untuk membersihkan kotoran yang secara kasat mata
terlihat dan pengangkatan mikroorganisme transien dari tangan
dengan menggunkan sabun dan air mengalir / hand wash dan atau
dengan cairan berbasis alkohol/ handrub dengan menggunakan 6
langkah( WHO,2009).
SKP 6. Pengkajian assesment ulang resiko jatuh pada pasien post operasi dengan anestesi umum
Nama Indikator Pengkajian assesment ulang resiko jatuh pada pasien post operasi
dengan anestesi umum
Program Peningkatan mutu RS
Dimensi mutu Safety
Tujuan Mencegah terjadinya pasien jatuh post operasi dengan anestesi
umum
Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi 2012
literature
Definisi operasional Assesment ulang resiko jatuh yang dilakukan pada setiap pasien post
operasi dengan anestesi umum
Frekuensi pengumpulan 1 bulan sekali
data
Periode analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah pasien yang di lakukan pengkajian assessment ulang resiko
jatuh pada pasien post operasi dengan anestesi umum dalam satu
bulan
Denominator Jumlah pasien post operasi dengan anestesi umum di bulan yang
sama
Formula Jumlah pasien yang di lakukan pengkajian assessment ulang resiko
jatuh pada pasien post operasi dengan anestesi umum dalam satu
bulan ÷ Jumlah pasien post operasi dengan anestesi umum di bulan
yang sama X 100%
Sumber data Rekam medis
Inklusi : Seluruh pasien post operasi dengan anestesi umum
Eksklusi : Seluruh pasien post operasi dengan anestesi regional
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala unit ranap Bedah
pengumpul data