Manajemen
Implementasi SMK3RS
Risiko
Bencana dan Wabah Sistem Proteksi Kebakaran
Civ
Hospitalia
Implementasi SMK3RS
Sarana Medis Sistem Utilitas
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit yang
selanjutnya disebut SMK3 Rumah Sakit adalah bagian dari manajemen
Rumah Sakit secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan aktifitas proses kerja di Rumah Sakit guna terciptanya
lingkungan kerja yang sehat, selamat, aman dan nyaman bagi sumber
daya manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung,
maupun lingkungan Rumah Sakit.
RS merupakan
SALAH SATU
TEMPAT KERJA
yang BERISIKO
TINGGI
1. Penetapan kebijakan K3 RS
(Komitmen, organisasi K3 RS, dana, sarana prasarana)
1. Perencanaan K3 RS
2. Pelaksanaan rencana K3 RS
3. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 RS
4. Peninjauan ulang dan peningkatan kinerja K3 RS
1. Manajemen Risiko K3
2. Keselamatan dan Kesehatan RS
3. Pelayanan Kesehatan Kerja
4. Pengelolaan Bahan Beracun dan
Berbahaya dari aspek K3
5. Pencegahan & Pengendalian Kebakaran
6. Pengelolaan prasarana RS aspek K3
7. Pengelolaan peralatan medis aspek K3
8. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi
darurat bencana
PELAKSANAAN
Permenkes No.66 tahun 2016
Kesiapsiagaan menghadapi
7 Pengelolaan peralatan 8 kondisi darurat bencana
medis dari aspek K3
1. PERSIAPAN
2. IDENTIFIKASI BAHAYA
AKIBAT KEMUNGKINAN
4. EVALUASI RISIKO
5. PENGENDALIAN RISIKO
Pedoman
2 Triase Kontak Protokol Kesehatan 3 4 12 Lanjutkan Pengendalian saat ini dan s/d Desember 2020 Diryanmedkep, Tim Surveilans,
Langsung dan Penggunaan penyempurnaan tata ruangan triase IGD, Komite PPI dan Komite K3RS
+ Droplet APD Pemeriksaan Kesehatan Berkala
3 Pelayanan Kontak Protokol Kesehatan 3 4 12 Lanjutkan Pengendalian saat ini dan s/d Desember 2020 Diryanmedkep, Tim Surveilans,
Langsung dan Penggunaan penyempurnaan tata ruangan pekayanan Komite PPI dan Komite K3RS
Gawat Darurat + Droplet + APD pasien IGD, Pemeriksaan Swab
Aerosol (Diagnostik Covid-19)
4 Perawatan Kontak Protokol Kesehatan 3 4 12 Lanjutkan Pengendalian saat ini dan s/d Desember 2020 Diryanmedkep, Tim Surveilans,
Langsung dan Penggunaan penyempurnaan tata ruangan isolasi Komite PPI dan Komite K3RS
Pasien Isolasi + Droplet + APD IGD, Pemeriksaan Swab (Diagnostik
Aerosol Covid-19)
5 Pemulasaran Kontak Protokol Kesehatan 2 3 6 Lanjutkan Pengendalian saat ini seterusnya Instalasi Jenazah
Langsung dan Penggunaan
Jenazah + Droplet APD
6 Rujukan Kontak Protokol Kesehatan 2 3 6 Lanjutkan Pengendalian saat ini seterusnya Tim Ambulans, Dokter Triage
Langsung dan Penggunaan dan Perawat IGD
+ Droplet APD
INSTALASI GAWAT DARURAT
a. Batasi petugas yang memasuki ruang isolasi IGD dengan mengatur jadwal kunjungan atau mendelegasikan
pemeriksaan jika memungkinkan.
b. Melakukan pengaturan shift petugas IGD saat berada di ruang isolasi (misalnya pergantian bertugas setiap 3 jam).
c. Petugas menjaga jarak fisik 1 – 2 meter dengan pasien, kecuali bila memang diperlukan untuk mendekat/kontak
langsung.
d. Pasien dengan gejala COVID-19 atau gejala infeksi saluran nafas lainnya harus menggunakan masker bedah.
e. Pasien dengan gejala COVID-19 atau gejala infeksi saluran nafas lainnya segera dipisahkan di ruangan tersendiri
(isolasi) yang berventilasi udara baik atau dengan jarak antar pasien lebih dari 1 meter
f. Prosedur yang berpotensi menimbulkan aerosol seperti intubasi, induksi sputum, suction harus menggunakan
respirator N95, pelindung mata, sarung tangan dan gown. Batasi petugas yang melakukan prosedur tersebut
g. Batasi pengunjung IGD hanya 1 orang penunggu pasien (pasien tidak boleh dibesuk).
h. Melakukan pembersihan dan disinfeksi area IGD dan ruang isolasi terutama pada bagian yang sering disentuh
(handle pintu, saklar lampu, meja, dll), 2 – 3 kali/hari, maksimal setiap 4 jam sekali.
i. Melakukan pembersihan dan disinfeksi peralatan medis secara berkala dan segera setelah penggunaan.
j. Melakukan pembersihan dan disinfeksi peralatan pribadi (ballpoint, keyboard, mouse, dll) menggunakan disinfektan
personal sebelum digunakan
INSTALASI GAWAT DARURAT….Pengendalian Lanjutan
• APD ( Kedisiplinan dan Pengadaan):
• Bahwa Protokol Kesehatan Covid-19 sudah dilakukan dengan baik oleh Staf
RS USU yang bekerja di Instalasi Rawat Jalan RS USU untuk dapat
dipertahankan.
• REKOMENDASI PENGENDALIAN LANJUTAN :
a. Pemeliharaan Standard Ruangan Isolasi sesuai standar Airborne Infection Isolation
Rooms (AIIR).
b. Melakukan perawatan sistem HVAC (heating, ventilation, and air conditioning) secara
optimal dan rutin.
c. Gunakan alat pembatas (barrier) yang terbuat dari plastik atau acrylic saat melakukan
tindakan yang potensial menimbulkan aerosol, jika memungkinkan
RUANG RAWAT ISOLASI MERANTI (COVID-19)
d. Jika mungkin, menyediakan alat-alat medis portable, misalnya X-ray portable,
untuk membatasi transportasi/pemindahan pasien keluar ruangan isolasi untuk dilakukan
pemeriksaan medis.
d. Prosedur yang berpotensi menimbulkan aerosol seperti intubasi, induksi sputum, suction
harus menggunakan respirator N95, pelindung mata, sarung tangan dan gaun, batasi
petugas yang melakukan prosedur tersebut.
e. Pada kondisi keterbatasan respirator N95, dimungkinkan penggunaan N95 memanjang
atau berulang seperti yang disebutkan pada Bab Alat Pelindung Diri.
f. Hindari menggunakan handphone atau bekerja sambil makan/minum selama
pemeriksaan.
g. Melakukan pembersihan dan disinfeksi ruang isolasi terutama pada bagian yang sering
disentuh (handle pintu, saklar lampu, meja, dll), 2 – 3 kali/hari, maksimal setiap 2 jam
sekali.
h. Melakukan pembersihan dan disinfeksi peralatan medis secara berkala dan segera setelah
penggunaan.
i. Melakukan pembersihan dan disinfeksi peralatan pribadi (ballpoint, keyboard, mouse, dll)
menggunakan desinfektan personal sebelum digunakan
j. Mempertahankan kedisiplinan dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan
jenis tindakan yang dilakukan pada pasien.
INSTALASI : ICU – INTENSIVE CARE UNIT
c. Gunakan alat pembatas (barrier) yang terbuat dari plastik atau acrylic saat
melakukan tindakan yang potensial menimbulkan aerosol, jika memungkinkan
INSTALASI : ICU – INTENSIVE CARE UNIT
• Bahwa Protokol Kesehatan Covid-19 sudah dilakukan dengan baik oleh Staf
RS USU yang bekerja di IBP untuk dapat dipertahankan.
• REKOMENDASI PENGENDALIAN LANJUTAN :
a. Menyediakan ventilasi udara yang sesuai standar ruang OK/VK.
b. Melakukan perawatan sistem HVAC (heating, ventilation, and air
conditioning) secara optimal dan rutin.
c. Gunakan alat pembatas (barrier) yang terbuat dari plastik atau acrylic saat
melakukan tindakan yang potensial menimbulkan aerosol, jika
memungkinkan
INSTALASI BEDAH PUSAT
d. Pasien dengan gejala COVID-19 atau gejala infeksi saluran nafas lainnya harus
menggunakan masker bedah.
e. Hindari menggunakan handphone atau bekerja sambil makan/minum selama bekerja.
f. Melakukan pembersihan dan disinfeksi ruang OK terutama pada bagian yang sering
disentuh (handle pintu, saklar lampu, meja, dll), 2 – 3 kali/hari, dan segera setelah
penggunaan.
g. Melakukan pembersihan dan disinfeksi peralatan medis secara berkala dan segera
setelah penggunaan.
h. KHUSUS untuk Ruang Bedah Emergency (Lt 1 di IGD) yang digunakan sebagai Ruang
Operasi Pasien terkonfirmasi Covid-19 untuk secara bertahap dilakukan penyesuaian
agar memenuhi Standar Kamar Bedah pasien Covid-19 dan sebaiknya dilakukan
Pembahasan Khusus oleh Direktorat Yanmedkep.
i. Mempertahankan kedisiplinan dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai
dengan jenis tindakan yang dilakukan pada pasien.
KESIMPULAN