Anda di halaman 1dari 19

PENCEGAHAN

PRAKTIK
PEMOTONGAN DAN PELUKAAN
GENITALIA PEREMPUAN
(P2GP)

TAHUN 2018
PETUNJUK PENGGUNAAN
LEMBAR BALIK
*) Lembar untuk Tenaga Kesehatan

SASARAN PENERIMA/KLIEN
Masyarakat

SASARAN PELAKSANA
Tenaga Kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan

PENGGUNAAN SAAT KONSELING


Ÿ Letakkan lembar balik di depan petugas dengan posisi mudah dilihat oleh klien dan petugas
tetap dapat melihat lembar bagi petugas tanpa menutupi pandangan ke arah klien
Ÿ Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien
Ÿ Jika klien tidak dapat membaca, tunjukkan gambar kepada klien

PETUNJUK PENGGUNAAN
Ÿ Lembar balik ini hanya digunakan untuk konseling individu dan tidak digunakan untuk
penyuluhan berkelompok/massal
Ÿ Sebelum menggunakan lembar balik, bacalah pedoman bagi tenaga kesehatan dalam
pencegahan praktik P2GP
Ÿ Konseling dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan, pada ruangan yang menjamin privasi
klien
Ÿ Lembar balik ini digunakan untuk memberikan KIE pada klien yang meminta untuk dilakukan
sunat perempuan atau pada klien yang membutuhkan penjelasan mengenai sunat perempuan
Ÿ Setiap topik terdiri dari dua halaman yaitu lembar klien dan lembar lembar bagi tenaga
kesehatan
Apa Itu
PEMOTONGAN DAN PELUKAAN
GENITALIA PEREMPUAN?

P2GP atau yang disebut juga dengan


Sunat Perempuan adalah seluruh bentuk
pemotongan alat kelamin perempuan baik
sebagian atau keseluruhan atau dalam
bentuk apapun yang melukai alat kelamin
perempuan, dengan alasan di luar

(
(kepentingan) medis.

*) Lembar untuk Klien


APA ITU P2GP?

*
P2GP adalah Pemotongan dan Pelukaan Genitalia
Perempuan atau biasa dikenal oleh masyarakat
(

sebagai sunat perempuan.

*
Adalah seluruh bentuk pemotongan alat kelamin
perempuan baik sebagian atau keseluruhan atau
dalam bentuk apapun yang melukai alat kelamin
perempuan, dengan alasan di luar kepentingan
medis.

*
Istilah lain:
Mandi Lemon (Gorontalo), Suci/Murni (Lombok),
Basunat (Banjar), Masunna (Sulbar), Capitan (Banten),
Selam (Babel)

*) Lembar untuk Tenaga Kesehatan


MITOS ? ?
& FAKTA ?
terkait
P2GP
*) Lembar untuk Klien
MITOS Anak gadis baru dapat memasuki pubertas dan MITOS P2GP tidak berdampak buruk terhadap hubungan
dihormati jika sudah disunat suami istri

Norma dan budaya yang berlaku berubah seiring Banyak perempuan dengan P2GP melaporkan adanya
FAKTA FAKTA
berkembangnya zaman dan saat ini banyak tata cara efek samping yang merugikan dalam hubungan
lain yang dapat diterima oleh masyarakat untuk seksual sehingga dapat berdampak buruk dalam
membantu anak gadis memasuki pubertas tanpa hubungan suami istri.
harus melalui praktik P2GP
MITOS P2GP yang dilakukan oleh ahli tenaga medis tidak
MITOS Laki-laki dianggap tidak mendukung penghilangan menimbulkan risiko yang berbahaya
praktik P2GP
FAKTA P2GP sendiri adalah tindakan yang berbahaya dan
FAKTA Data yang berasal dari kebanyakan negara dapat menimbulkan komplikasi pada kesehatan
menunjukkan bahwa mayoritas anak laki-laki dan laki- seksual, fisik, dan mental terlepas dari siapapun yang
laki berpendapat bahwa praktik P2GP harus melakukannya.
dihentikan.
MITOS P2GP dapat memperbaiki fertilitas atau kesuburan
MITOS Perempuan yang tidak di sunat mempunyai libido
(hasrat seksual) yang tinggi FAKTA Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa
P2GP dapat memperbaiki kesuburan. Dalam
FAKTA Pusat kontrol hasrat seksual terdapat di otak bukan di kenyataannya, P2GP bahkan menimbulkan berbagai
organ genital. komplikasi yang berdampak buruk bagi kesuburan
seseorang.
MITOS P2GP dapat menimbulkan rasa nyeri saat berhubungan
seksual MITOS P2GP adalah kewajiban atau tuntutan agama

Agama melarang segala bentuk tindakan yang


FAKTA Dampak terparah dari P2GP adalah rasa nyeri saat FAKTA membahayakan banyak pemuka agama yang yakin
berhubungan seksual bagi perempuan di kemudian
bahwa tradisi ini harus dihilangkan.
hari. Bagi perempuan dengan dampak yang kurang
parah pun tetap dapat merasakan nyeri karena bekas
luka di jaringan serta berkurangnya hasrat seksual.
MITOS & FAKTA
*) Lembar untuk Tenaga Kesehatan terkait P2GP
Organ Genitalia Eksterna Perempuan

preputium
klitoris/kelentit
labia minor
uretra
labia
liang
mayor
vagina
kelenjar perineum
Bartholini
* anus

*) Lembar untuk Klien


Organ Genitalia Eksterna Perempuan
Organ genitalia terbagi dua:
bagian dari alat kelamin perempuan yang
EKSTERNA tampak dari luar dan berperan dalam
hubungan seksual

bagian dari alat kelamin perempuan untuk


INTERNA ovulasi, tempat pembuahan sel telur,
preputium
transportasi blastokis, implantasi, dan klitoris/kelentit
tumbuh kembang janin.
Organ genitalia eksterna perempuan yang juga dikenal dengan labia minor
istilah vulva atau pudendum terdiri dari mons pubis, labia uretra
mayor, labia minor, klitoris, selaput dara (himen), vestibulum labia
liang
vagina, muara uretra, berbagai kelenjar dan struktur vaskular. mayor
vagina
Klitoris merupakan organ genitalia perempuan yang paling
sensitif terhadap rangsangan seksual sama halnya dengan kelenjar perineum
Bartholini
*
penis pada organ genitalia laki-laki yang sering dikenal juga dengan
istilah organ erektil anus
Klitoris sama seperti penis memiliki bagian-bagian seperti glans,
krus, dan preputium. Glans klitoridis terdiri atas jaringan yang
dapat mengembang serta berisi banyak ujung saraf, sehingga
sangat sensitif.

*) Lembar untuk Tenaga Kesehatan


ORGAN
GENITALIA
EKSTERNA
PEREMPUAN
Gland
Penis

Preputium
Klitoris

Muara
Uretra

ORGAN GENITALIA
LAKI-LAKI
*) Lembar untuk Klien
S P
unat laki-laki atau sirkumsisi laki-laki erempuan berbeda dengan laki
merupakan suatu tindakan permanen laki, klitoris pada perempuan tidak
mengambil seluruh bagian preputium berfungsi untuk berkemih sehingga
yang menutupi gland penis.
tetap terjaga kebersihannya.

S
unat pada laki laki sangat dianjurkan

M
karena dengan mengambil preputium yang
menutupi penis akan menjaga kebersihan emotong atau melukai klitoris
organ genitalia laki laki. pada perempuan sama dengan

S
melukai atau memotong penis
unat laki-laki dapat dilakukan karena pada laki laki.
alasan medis atau dapat dilakukan sebagai
bagian dari tradisi dan ajaran agama,

B
selain itu dapat dilakukan karena alasan
pengobatan untuk memperbaiki kondisi kelainan eda dengan sunat pada laki laki,
seperti fimosis (keadaan dimana prepusium tidak sunat pada perempuan tidak
dapat ditarik ke belakang). dianjurkan karena dapat

T
mengakibakan masalah pada kesehatan
indakan ini juga dapat dilakukan karena
reproduksi.
tujuan elektif seperti untuk meningkatkan
kebersihan, mencegah dari HIV atau
penyakit menular seksual lainnya, serta untuk
kebutuhan estetik
*) Lembar untuk Tenaga Kesehatan
MENGAPA P2GP
Perlu Dicegah?

Karena mempunyai
dampak yang merugikan
terhadap kesehatan
reproduksi ((

((
((

KOMPLIKASI
KOMPLIKASI JANGKA
SEGERA PANJANG

DAMPAK
PSIKOLOGIS

*) Lembar untuk Klien


MENGAPA P2GP
Perlu Dicegah?

KOMPLIKASI SEGERA

Berbeda dengan sunat laki-laki yang KOMPLIKASI JANGKA PANJANG


menggunakan obat bius atau DAMPAK PSIKOLOGIS
anestesi, sunat pada perempuan / P2GP melibatkan pemotongan
P2GP biasanya tidak menggunakan struktur genital seksual yang
obat bius sehingga perempuan P2GP juga memberikan
sensitif seperti gland klitoris dan pengalaman yang traumatis
dapat mengalami nyeri yang
bagian dari labia minora, sehingga
hebat. Organ genitalia eksterna bagi anak perempuan atau
perempuan memiliki persyarafan dan menyebabkan penurunan respon
serta kepuasan seksual. Jaringan perempuan yang
pembuluh darah yang banyak
sehingga tindakan P2GP dapat parut pada bagian vulva juga menjalaninya sehingga
menimbulkan perdarahan yang hebat. dapat menyebabkan nyeri menimbulkan masalah bagi
Apabila pelukaan tidak dirawat terutama saat berhubungan kesehatan jiwa.
dengan baik akan menimbulkan seksual.
infeksi, pembengkakan pada jaringan,
dan sulit berkemih.

*) Lembar untuk Tenaga Kesehatan


dari

PER N YA TA A N
POG I D A N I DA I

POGI: Perkumpulan Obstetri Dan Ginekologi Indonesia


IDAI: IkatanDokter
IDI: Ikatan DokterAnak
AnakIndonesia
Indonesia
*) Lembar untuk Klien
Menurut Perkumpulan Obstetri
Dan Ginekologi Indonesia,

“Sunat perempuan merupakan


praktik yang tidak perlu dilakukan,
karena secara medis tidak berguna
bahkan merugikan dan berdampak
pada kesehatan reproduksi”.

Menurut Ikatan Dokter Anak


Indonesia,

“Sunat pada anak perempuan


secara medis tidak
mempunyai manfaat”.

*) Lembar untuk Tenaga Kesehatan


1 2
Pemotongan pelukaan atau Pemotongan klitoris sebagian atau
seluruh bagian klitoris pada seluruh bagian dari labia minora
* alat kelamin perempuan * (bibir vagina bagian dalam)

3 4
Pemotongan dan penjahitan Menggores bagian kelamin dengan
sebagian atau seluruh alat jarum sun k, tumbuhu-tumbuhan,
kelamin bagian luar perempuan, bahan logam (koin) hingga
x x x x x xx x x x x x
hanya menyisakan sebagian menyebabkan keluarnya darah dan
kecil untuk berkemih dan juga ndakan simbolis lainnya.
* menstruasi.

4 TIPE P2GP *) Lembar untuk Klien


1 2
Pemotongan klitoris dan labia minora
Pemotongan klitoris sebagian atau
sebagian atau seluruhnya, dengan atau
seluruhnya dan/atau preputium
tanpa eksisi dari labia mayora.
(klitoridektomi).
Tipe IIa : Pemotongan labia minora saja
Tipe Ia: Pemotongan preputium saja Tipe IIb : Pemotongan klitoris serta
Tipe Ib : Pemotongan klitoris serta labia minora sebagian atau seluruhnya
* preputium * Tipe IIc : Pemotongan klitoris, labia
minora dan labia mayora sebagian atau
seluruhnya

3 4
Penyempitan orifisium vagina dengan Semua prosedur berbahaya lainnya
pembuatan penutup dengan memotong yang dilakukan pada alat kelamin
dan mengaposisi labia minora dan/atau perempuan untuk tujuan non-
labia mayora, dengan atau tanpa eksisi medis, misalnya menusuk, melubangi,
x x x x x xx x x x x x
klitoris (infibulasi). mengiris, menggores dan melakukan
kauterisasi.
Tipe IIIa : Pemotongan dan aposisi
* labia minora
Tipe IIIb : Pemotongan dan aposisi
labia mayora

*) Lembar untuk Tenaga Kesehatan


4 TIPE P2GP
APAKAH P2GP
MASIH PERLU
UNTUK
DILAKUKAN?

*) Lembar untuk Klien


APAKAH P2GP
MASIH PERLU UNTUK DILAKUKAN?

P2GP tidak perlu dilakukan karena tidak


mempunyai manfaat bagi kesehatan
bahkan mempunyai dampak yang merugikan
bagi kesehatan reproduksi perempuan.

*) Lembar untuk Tenaga Kesehatan


7HULPD.DVLK
7HULPD.DVLK
%JSFLUPSBU,FTFIBUBO,FMVBSHB
%JSFLUPSBU+FOEFSBM,FTFIBUBO.BTZBSBLBU
%JSFLUPSBU,FTFIBUBO,FMVBSHB
,FNFOUFSJBO,FTFIBUBO3FQVCMJL*OEPOFTJB
%JSFLUPSBU+FOEFSBM,FTFIBUBO.BTZBSBLBU
,FNFOUFSJBO,FTFIBUBO3FQVCMJL*OEPOFTJB
(FEVOH"EIZBUNB -BOUBJ 3VBOH
+M)33BTVOB4BJE ,BW #MPL9
(FEVOH"EIZBUNB -BOUBJ 3VBOH
+BLBSUB4FMBUBO
+M)33BTVOB4BJE ,BW #MPL9
+BLBSUB4FMBUBO
5FMQ'BY]
XXXLFTHBLFNLFTHPJE
5FMQ'BY]
XXXLFTHBLFNLFTHPJE
Lembar balik ini disusun atas kerjasama
-FNCBSCBMJLJOJEJTVTVOBUBTLFSKBTBNB
Kementerian Kesehatan RI, UNFPA dan
,FNFOUFSJBO,FTFIBUBO3*EBO6/'1"
-FNCBSCBMJLJOJEJTVTVOBUBTLFSKBTBNB
Pemerintah Kanada melalui Project BERANI
,FNFOUFSJBO,FTFIBUBO3*EBO6/'1"

Anda mungkin juga menyukai