Anda di halaman 1dari 2

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dan dinyatakan oleh al-Hafizh al-Haitsami

dalam kitab Majma’ az-Zawa’id sebagai hadits yang shalih lil ‘amal bihi (layak dipedomani),
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam memberitakan kepada kita. Apabila umat manusia melakukan lima hal, maka mereka
akan dihukum dengan lima hal. Dan kelima perbuatan itu adalah tanda-tanda semakin dekatnya
hari kiamat.

Pertama, jika suatu kaum terang-terangan berzina maka akan menjalar berbagai wabah dan
penyakit yang tidak  diketahui sebelumnya di kalangan mereka. Apa yang diucapkan oleh
Baginda Nabi tersebut saat ini telah benar- benar terjadi.

Perzinaan marak di mana-mana, hamil di luar nikah telah menjadi hal yang biasa di masyarakat,
pergaulan bebas  yang berujung pada hubungan layaknya suami istri dapat disaksikan di berbagai
tempat, kumpul kebo dan pacaran  seakan menjadi tren di masyarakat.

Bahkan kadang perzinaan itu direkam dan disebar melalui medsos dan internet. Akibat dari itu
semua  sebagaimana disinyalir oleh Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
merebaklah virus, wabah dan  penyakit yang tidak dikenal sebelumnya, sampai detik ini belum
ditemukan obatnya, seperti virus HIV, flu burung,  flu babi, dan—yang terbaru—virus corona.

Kedua, jika suatu kaum telah mengurangi timbangan, ukuran dan berbuat curang dalam jual beli,
maka mereka  akan diazab dengan kemarau berkepanjangan, melambung tingginya harga
kebutuhan pokok, dan kezaliman para  penguasa.

Hal ini juga sudah terjadi di tengah-tengah masyarakat kita. Pada masa sekarang, sulit sekali kita 
menemukan pedagang yang jujur, padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Seorang pedagang  yang jujur akan dikumpulkan pada hari kiamat bersama para nabi, para wali
yang berderajat tinggi dan orang- orang yang mati syahid” (HR at-Tirmidzi).

Ketiga, jika suatu kaum tidak mau berzakat, maka langit akan berhenti meneteskan air hujan
untuk mereka.  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan di sebuah hadist yakni,
seandainya bukan karena binatang- binatang, maka Allah tidak akan menurunkan air hujan sama
sekali kepada mereka. Sebagaimana kita ketahui bahwasanya membayar zakat, baik zakat fitrah
maupun zakat mal, hukumnya adalah wajib bagi yang mampu.  Ketidakmauan membayar zakat
bagi orang mampu adalah dosa besar yang akan menjadi sebab murka Allah subhanahu wa
ta’ala.

Keempat, jika suatu kaum meninggalkan perintah Allah dan Rasul-Nya serta melaksanakan
larangan Allah dan Rasul-Nya, maka Allah akan menjadikan mereka dikalahkan dan dikuasai
oleh musuh-musuh mereka dari luar  kalangan mereka, lalu musuh-musuh itu akan mengambil
paksa apa yang mereka miliki, harta mereka bahkan tanah air mereka.

Memegang teguh aqidah dan ajaran Islam adalah sebuah kekuatan dahsyat yang tidak akan
terkalahkan oleh apapun sebagaimana dibuktikan oleh umat Islam pada masa-masa kejayaan
mereka. Sebaliknya, menjauh dari nilai-nilai keislaman dan banyak berbuat maksiat adalah
kelemahan yang membuat musuh-musuh Islam dengan mudah mengalahkan mereka.
Sayyidina Umar radliyallahu ‘anhu menegaskan: “Sesungguhnya kita dulu (sebelum masuk
Islam) adalah kaum  yang paling hina, lalu Allah memuliakan kita dengan Islam, maka jika kita
ingin mencari kemuliaan dengan selain Islam, maka kita akan kembali dihinakan oleh-Nya.”
(HR. Al-Hakim dalam al-Mustadrak).

Kelima, jika suatu kaum, penguasa dan pemimpin mereka tidak lagi memerintah dengan adil
sesuai petunjuk Al- Qur’an dan lebih menuruti hawa nafsu mereka, maka Allah akan menjadikan
kaum tersebut saling bertengkar, saling berperang dan saling menyerang, sehingga mereka
binasa bukan karena serangan musuh dari luar, tapi karena perang saudara sesama mereka
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai