Penulis:
Wahyu Pribadi
Pada zaman dahulu kala terdapat sebuah kerajaan besar di kediri yang bernama
Kerajaan Daha. Kerajaan itu dipimpin oleh Prabu Kertopati, Dia memiliki seorang putri
cantik jelita berparas anggun yang bernama Dewi Songgolangit. Banyak sekali
pangeran dari berbagai penjuru ingin meminangnya, namun sayangnya dia belum
berkeinginan untuk menikah.
“Ki Patih memang benar aku memiliki putri yang kau maksud. Namun, segala
keputusan ada di putriku, beristirahatlah terlebih dahulu aku kan menemui putriku”
“Anakku ayah ingin segera menimang cucu, mengapa engkau masih menolak
pangeran yang datang melamarmu?” tanya ayahandanya.
“Inggih kanjeng romo, jika itu kehendakmu dalem sendiko dawuh, namun izinkan dalem
meminta syarat?” Pinta Dewi Songgolangit.
“Syaratnya adalah 140 macam binatang kembar, tontonan kesenian yang menarik yang
belum pernah ada sebelumnya, semacam tarian yang diiringi oleh gamelan dan juga
manusia berkepala macam” kata Dewi Songgolangit
Patih Bujang ganong dan Ki Ageng Purugowo kembali ke kerajaan kediri untuk
menyiapkan persyaratan yang diminta Dewi Songgolangit. Namun dalam mereka
dihadang oleh seekor macan jadi jadian yang bisa berbicara. Ternyata macan tersebut
dulunya adalah Raja Singobarong dari Lodaya yang dikutuk akibat amarahnya. Dia
baru bisa kembali ke wujud manusia apabila mendapat amarah dari orang lain yang
sakti. dan tidak bisa kembali kewujud asalnya akibat amarahnya. Oleh sebab itu
Pada zaman dahulu kala terdapat sebuah kerajaan besar di kediri yang bernama
Kerajaan Daha. Kerajaan itu dipimpin oleh Prabu Kertopati, Dia memiliki seorang putri
cantik jelita berparas anggun yang bernama Dewi Songgolangit. Banyak sekali
pangeran dari berbagai penjuru ingin meminangnya, namun sayangnya dia belum
berkeinginan untuk menikah.
“Hatur sembah bekti paduka Prabu Kertopati, kami serombongan datang dari Kerjaan
Bantarangin Ponorogo. Kami mewakili kakak hamba Prabu Kelana Sewandono untuk
menyaikan bulu bekti dan salam lamaran terhadap putri paduka Dewi songgolangit”.
“Ki Patih memang benar aku memiliki putri yang kau maksud. Namun, segala
keputusan ada di putriku, beristirahatlah terlebih dahulu aku kan menemui putriku”
“Anakku ayah ingin segera menimang cucu, mengapa engkau masih menolak
pangeran yang datang melamarmu?” tanya ayahandanya.
“Inggih kanjeng romo, jika itu kehendakmu dalem sendiko dawuh, namun izinkan dalem
meminta syarat?” Pinta Dewi Songgolangit.
“Syaratnya adalah 140 macam binatang kembar, tontonan kesenian yang menarik yang
belum pernah ada sebelumnya, semacam tarian yang diiringi oleh gamelan dan juga
manusia berkepala macam” kata Dewi Songgolangit
Patih Bujang ganong dan Ki Ageng Purugowo kembali ke kerajaan kediri untuk
menyiapkan persyaratan yang diminta Dewi Songgolangit. Namun dalam mereka
dihadang oleh seekor macan jadi jadian yang bisa berbicara. Ternyata macan tersebut
dulunya adalah Raja Singobarong dari Lodaya yang dikutuk akibat amarahnya. Dia
baru bisa kembali ke wujud manusia apabila mendapat amarah dari orang lain yang
sakti. dan tidak bisa kembali kewujud asalnya akibat amarahnya. Oleh sebab itu
Singobarong mengolok wajah bujang ganong yang aneh dan tak rupawan. Hingga
amarah Bujang ganong pun meluap dan berkata