Anda di halaman 1dari 3

Rumekso ingsun laku nisto ngoyo woro

Kelawan mekak howo, howo kang dur angkoro


Senadyan setan gentayangan, tansah gawe rubedo
Hingga pupusing jaman

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Apa kabar semuanya??? Pastinya baik y….

Yang saya hormati dewan juri serta para penonton yang berbahagia
Perkenalkan nama saya AYARA ANINDYA QUEENSHA biasa dipanggil ASHA….
Saat ini ... ASHA berharap semoga semua selalu sehat wal afiat. Tetap semangat dan selalu
menerapkan protocol kesehatan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak….dan yang
penting selalu meningkatkan imun tubuh. Salah satu caranya dengan mendengarkan ASHA
bercerita tentang legenda Reog Ponorogo,

Judul cerita ASHA kali ini adalah ASAL USUL REOG PONOROGO. Cerita ini diambil dari
buku “Kisah Royog Ponorogo” yang diterbitkan oleh Golden Terayon Press Ponorogo tahun
2016 dan ditulis oleh Wahyu Pribadi.

Sudah siap mendengarkan cerita dari ASHA…


Siyap….mana suaranya….Siyap…duduk yang rapi dan jangan berisik y….

Pada zaman dahulu, Raja Daha – Kediri memiliki seorang putri yang sangat cantik.
Namanya Dewi Sri Songgo Langit. Sang raja ingin menikahkan putrinya dengan cara
mengadakan sayembara terlebih dahulu . Berita itu tersebar ke seluruh kerajaan yang ada di
sekitar Gunung Wilis. Siapa pemenangnya, dialah yang berhak mempersunting putri
kesayangannya.
Sementara Prabu Singobarong Raja sakti dari Kerajaan Lodaya – Blitar mendengar berita
tersebut. Kesaktiannya sungguh luar biasa. Dia menguasai ilmu macan loreng yang membuat
tubuhnya bisa berubah menjadi seekor macan sebesar kerbau.
Bayangkan teman-teman pasti tubuhnya sangat besar bukan??”
Suatu saat tubuhnya menjelma menjadi seekor harimau. Namun beliau tidak bisa kembali
menjelma menjadi manusia. Sang raja Bingung, gundah dan akhirnya menerjang semua benda
yang ada di hadapannya.
“apa mantera yang diberikan oleh guruku ya,lupa aku lupaaaaaa aku harus kembali menghadap
guru untuk memohon petunjuk.” Sesampainya disana gurunyapun marah besar.
“Dasar murid durjana! nafsu hewan kamu gunakan untuk terus menyerang lawan yang sudah
mengaku kalah.”
“coba lihat Sekarang tubuhmu tak bisa kembali menjadi manusia.”. Namun Jika kamu ingin
kembali kewujud aslimu, tunggulah lawan yang bernafsu bisa mengalahkanmu. Mantera yang sekarang
telah kamu lupakan, segera kamu ingat dan tubuh manusiamu akan kembali.”

Sementara itu, Kerajaan Wengker musnah diserang Kerajaan Kahuripan, Raden Panji -
dan adiknya Bujangga Anom yang merupakan keturunan Wengker menyelamatkan diri di
Pertapaan Gunung Lawu. Atas bimbingan Sunan Lawu, mereka berdua mendapatkan ilmu
kesaktian. Raden Panji mendapatkan ilmu landak putih dan pecut samandiman. Sedangkan
adiknya mendapatkan ilmu welut putih dan topeng kencana.
Kemudian mereka meneruskan pengembaraan dan mendirikan kerajaan baru yaitu
Kerajaan Bantar Angin. Raden Panji menjadi raja pertama dan bergelar Raden Panji Kelono
Siswo Handono atau yang lebih kita kenal dengan sebutan Prabu Klana Sewandana dengan
Maha Patih Pujonggo Anom atau Bujang Ganong adiknya.
Kerajaan Bantar Angin berkembang pesat. Rakyatnya hidup makmuur dan angat
sejahtera. Namun sayang, Sang Raja belum mendapatkan pendamping hidup. Atas petunjuk
Yang Maha Kuasa, Prabu Klana Sewandana memerintahkan adiknya untuk pergi ke arah timur
melamar seorang putri cantik dari Kerajaan Daha : Dewi Songgo Langit. Dengan ditemani
prajurit secukupnya mereka berangkat melaksanakan titah sang raja.

Teman-teman mau tahu apa yang terjadi selanjutnya???? Mau…mana suaranya???mau


ASHA lanjutkan y….

Sesampainya di Kerajaan Daha sang putri sangat kaget, melihat utusan Raja Bantar
Angin yang buruk rupa.
“waduh…Pasti kakaknya tak jauh beda. aku harus membuat syarat agar pernikahan ini
gagal.” Batin dewi Songgolangit
Tiga hari tiga malam Dewi Songgo Langit berpikir keras untuk mendapatkan syarat pernikahan
yang tidak mungkin bisa dipenuhi.
“Baiklah Aku akan menjadi istri Prabu Klana Sewandana jika belliau bisa memenuhi
ketiga syaratku. Pertama, Sang Prabu harus bisa mempersembahkan 140 pasang hewan yang
ada di hutan. Kedua, ciptakan kesenian yang belum pernah ada di Pulau Jawa sebagai
iringan pernikahan dan terakhir, bawakan kemari manusia berkepala harimau.”
“Baiklah sang putri, akan saya sampaikan syarat-syarat tersebut kepada sang prabu. Saya
mohon ijin unuk kembali ke kerajaan Bantar Angin ”
Dalam perjalanan ke Bantar Angin, rombongan Bujang Ganong dihadang oleh Singo Barong.
“Berhenti! Jangan teruskan langkahmu sebelum kalian semua melangkahi mayatku.”
“Kami ingin pulang ke Bantar Angin, izinkan kami melewati kawasan ini.”
“Tidak bisa!!! Sebelum kalian mengalahkanku.”
“kalau begitu, baiklah ...tantanganmu aku terima.”
Mereka berkelahi dengan beringas , adu pukul, saling tendang, saling banting dan akhirnya ...
pecut dilecutkan ke tubuh Singobarong. Seketika itu juga, wujud harimau berubah menjadi
manusia.
“, aku mohon Cambuk kepalaku cambuklah aku sekali lagi agar bisa berubah menjadi
manusia.” Singobarong memohon dan mengiba
Namun karena manusia berkepala harimau menjadi salah satu syarat, maka permintaan itu tidak
dikabulkan.
“Nanti akan aku kembalikan wujud asalmu. Ayo, ikuti kami ke Bantar Angin.”
Sesampainya di Bantar Angin syarat pernikahan dengan Putri Kediri dihaturkan kepada Sang
Prabu Klana Sewandana.
“Demikian berat syarat itu tapi kita usahakan untuk memenuhinya.”
“Saya manusia berkepala harimau – Singo Barong siap menjadi syarat Sang Prabu.”
“Baik, kalau begitu kita penuhi dua syarat lainnya. Aku akan pergi ke hutan untuk
mencari 140 pasang hewan dan setelah itu kita siapkan iring-iringan tetabuhan untuk
mengiringi perjalanan kita ke Kediri.”
Akhirnya semua syarat bisa terpenuhi. Mereka berangkat ke Kediri dengan iringan musik
tradisional seperti kenong, terompet, kendang, angklung dan gong. Sungguh tak disangka setelah
sampai di Kediri. Ternyata sudah ada calon lain yang ingin mempersunting dan telah memenuhi
persyaratan sang putri yaitu Singo Lodro.
“Jika kamu bisa mengalahkanku, aku pasrah, Dewi Songgo Langit jadi jodohmu.
Tetapi jika aku yang menang, kamu harus ikhlaskan dia jadi istriku.” Ujar Singobarong
Terjadilah pertarungan sengit antar keduanya. Mereka beradu kekuatan karena memiliki
kesaktian yang tidak bisa di nalar dengan pikiran manusia. Tetapi pada akhirnya, Singo Lodro
tidak kuat menerima cambukan Pecut Samandiman.

Teman-teman penasaran ya dengan kelanjutan ceritanya??? Iya… mana suaranya… iya


Setelah kejadian itu, pesta pernikahanpun digelar. Semua pendududk terpukau
menyaksikan iring-iringan yang sangat meriah, aneh dan menghibur. Singobarong menjadi pusat
perhatian. Rakyat tidak lagi takut kepadanya. Kedua mempelai juga sangat bahagia akhirnya
cinta mereka bersatu.
Begitulah cerita pertunjukan Reog Ponorogo berasal. Sebagai seorang pelajar, marilah
kita lestarikan dan jaga budaya lokal Reog Ponorogo karena oleh UNESCO REOG telah
ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia.

Terimakasih atas perhatiannya, tetap patuhi protokol kesehatan, semoga semua seelalu
sehat dan tetap semangat y….

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai