BAB IV Dan V
BAB IV Dan V
Dalam bab ini, penulis akan menjelaskan beberapa hasil penelitian yang
terdiri dari :
1. Subjek Penelitian
2. Hasil Penelitian
3. Pembahasan
RS Husada yang kita kenal saat ini, terwujud dari cita-cita Dr. Kwa Tjoan
Sioe melalui pembentukan sebuah perkumpulan yang diberi nama Jang Seng Ie.
Pada tanggal 24 Desember 1924 badan social itu berhasil di dirikan. Wakil Ketua
Pengurusnya, Tan Boen Sing memberinya nama Jang Seng Ie yang artinya adalah
Mangga Besar Raya No. 40). Rumah Prinsenlaan yang disewa seratus lima puluh
40
41
Belanda juga diperbantukan, mereka adalah Prof. Dr. de Langen, Dr. Brand dan
Prof. Dr. de Langen kemudian menjadi sahabat baik Dr. Kwa, bahkan
secara aktif mengurusi perizinan pendirian Rumah Sakit Jang Seng Ie karena
Poliklinik Jang Seng Ie dipimpin oleh Dr. Kwa Tjoan Sioe dibantu saat itu
oleh tiga tenaga perawat (2 wanita dan 1pria) dan seorang bidan dari Bataviasche
kebidanan. Untuk maksud itu, para perawat dan bidan mendatangi rumah ibu-ibu
yang hendak bersalin. Poliklinik saat itu belum bias menampung para pasien
Gulden pada pertengahan tahun 1931 saat seorang jutawan dan pengusaha
Singapura pemilik perusahaan balsam Cap Macan yang terkenal, Aw Boon Haw,
berkunjung ke Batavia untuk meninjau agen perusahaannya. Satt itu sang jutawan
menderita sakit ringan dan memeriksakan diri pada Dr. Kwa. Dr. Kwa
membantu rumah sakit Jang Seng Ie. Keesokannya Aw mengunjungi Jang Seng
Ie, ia beserta adiknya, Aw Boon Par menyumbangkan 30.000 Gulden lebih untuk
Konsep demikian dikenal sebagai subsidi silang. Paviliun itu secara resmi berdiri
pada tanggal 19 Februari 1933 dan dinamakan Paviliun Aw (P.A), karena pasien
pertamanya adalah Aw Boon Par. Paviliun itu kini bernama Paviliun Anggrek.
1924 dengan nama Jang Seng Ie. Sejak saat itu pengabdian dalam pelayanan
banyak hambatan, namun berkat kerja keras pengurus dalam penarikan dana
yang diresmikan oleh J.M. Menteri Kesehatan May, Jenderal Prof. Dr. Satrio.
poliklinik umum, bedah dan gigi. Juga ada Balai Kesehatan Ibu dan Anak dengan
DKI. Pada tahun 1994 RS Husada menerima tunjangan sejumlah Rp. 25 juta.
Meskipun sedikit, tapi dana itu merupakan symbol kepedulian dan dukungan
Jadi tampak jelas bahwa di awal berdirinya Jang Seng Ie, orientasinya
preventif dan promotif kesehatan, pendidikan gizi, higienie, tenaga kesehatan dan
pengembangan dokter.
tahun ini tidaklah mungkin di perinci satu demi satu di sini, tapi secara garis
besar, asset yang utama dan strategis sifatnya dapat di lihat dari denah. RS Husada
44
dan fasilitas serta pelayanan yang tersedia di dalam komplek Husada Medi Cente
yang akan ditampilkan secara garis besar. Selain itu, RS Husada juga memiliki
satu Unit Pelayanan Luar atau Balai Kesehatan Masyarakat (Balkemas) di Jl.
Husada), teknologi informasi (TI) RS, auditorium (Lt. 10 Graha Utama), rekam
Tabel 4.1
Jumlah Tempat Tidur, Jenis dan Kelas Perawatan RS Husada
Dari total 530 tempat tidur, 164 (30,94%) untuk kelas III atau pasien
kurang mampu. Dengan demikian persentasi tempat tidur untuk pasien tidak
mampu itu sedikit lebih tinggi dari 5 tahun lalu yaitu 30,77% (152 dari 494 tempat
tidur).
dan membawahi beberapa Sub Bagian. Bagian Humas RS. Husada di kepalai oleh
seorang Kepala Bagian yang membawahi 2 (dua) Kepala Sub Bagian, yaitu
Kepala Sub Bagian Penyelia I dan Kepala Sub Bagian Penyelia II. Dengan
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Humas RS. Husada
KEPALA HUMAS
Penyelia I Penyelia II
Pelayanan Publik Informasi/Publikasi
Pelaksana III
Pelaksana I Pelaksana II
sakit yang pada akhirnya memberikan pengakuan karena telah memenuhi standar
rumah sakit di Indonesia, baik milik pemerintah maupun swasta dari semua kelas
akan di akreditasi.
tahap awal, baru lima kegiatan pelayanan yang dicakup, yaitu administrasi dan
ke setiap bagian atau unit pelayanan dan pada puncaknya menjelang hari-hari
penilaian dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Depkes RI, melakukan
do’a bersama.
masing-masing koordinator di bantu oleh kelompok kerja (pokja dari tingkat atas
sampai bawah. Tim Pokja mencakup kelima bidang pelayanan yang diakreditasi
tersebut.
tinggi, sebab selain tugas pelayanan rutin, kini di tambah tugas menyiapkan
cita dan aspirasi dengan masyarakat secara timbal balik, adanya feed back.
budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan
publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik.
yang jelas dan positif dalam masyarakat. Untuk mencapai tujuan itu, diantaranya
ialah dengan mengembangkan good will dan memperoleh opini publik yang
dengan berbagai publik, kegiatan publik relations harus dikerahkan kedalam dan
keluar.
pelayanan publik dan tugas publikasi. Rincian tugas itu sebagai berikut :
50
karyawan;
2) Tugas Publikasi
berikut :
2. Analisis Data
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Penelitian Menurut Jenis Kelamin
pada Bagian Humas RS. Husada Tahun 2010
n = 71
Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah tenaga medis dan non medis
pada Bagian Humas RS. Husada yang berjenis kelamin perempuan (80,282%)
lebih banyak dibandingkan dengan jumlah tenaga medis dan non medis yang
RS. Husada dapat dikatakan cukup baik dalam mengefektifkan bulletin infi
husada sebagai media komunikasi internal. Kondisi ini juga mencerminkan bahwa
perempuan mempunyai peran aktif yang dimanis untuk melakukan tugas sebagai
karakter, perempuan adalah sosok yang penuh perhatian yang memiliki kesabaran
yang lebih tinggi bila dibanding laki-laki. Dengan karakter alami ini proses
komunikasi internal RS. Husada sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
oleh pihak RS. Husada yang pada akhirnya dapat membentuk prestasi para tenaga
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Penelitian Menurut Kelompok Usia
pada Bagian Humas RS. Husada Tahun 2010
n = 71
penelitian berusia di atas 30 tahun. Kelompok usia ini dapat dianggap sebagai para
pihak yang tengah memasuki masa produktivitas kerja yang cukup tinggi serta
tahapan pematangan dalam pola pikir, sikap, pengetahuan dan ketrampian dalam
melaksankan tugas dan pekerjaannya sebagai tenaga medis dan non medis RS.
yang ditetapkan RS. Husada. Dengan kematangan pola piki, sikap, pengetahuan
sebagai tenaga medis dan non medis yang mempunyai nilai strategis dalam
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Penelitian Menurut Tingkat Pendidikan
pada Bagian Humas RS. Husada Tahun 2010
n = 71
masalah penelitian. Atau dengan kata lain penyebaran kuesioner yang dilakukan
untuk menggali masalah yang dijadikan obyek penelitian diterima kepada para
pihak yang layak dianggap dapat merepresentasikan obyek penelitian secara kritis
dan obyektif.
54
a. Analisis Univariat
frekuensi Persepsi Karyawan Karyawati RS. Husada terhadap isi dan tampilan
buletin info husada berdasarkan tampilan fisik, letak gambar atau logo, bentuk
fisik buletin, jumlah topik berita, dan waktu terbit buletin info husada diperoleh
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Karyawan Karyawati RS. Husada terhadap
isi dan tampilan buletin info husada
n = 71
kayawan karyawati RS. Husada terhadap isi dan tampilan buletin info husada
berdasarkan tampilan fisik, letak gambar atau logo, bentuk fisik buletin, jumlah
topik berita, dan waktu terbit buletin info husada. Data tabel di atas menunjukkan
tampilan fisik bulletin info husada, 62 responden (87,32%) dari total responden
memberikan gambaran letak gambar atau logo, 56 responden (78,87%) dari total
55
(81,69%) dari total responden memberikan gambaran jumlah topik berita bulletin
gambaran waktu terbit bulletin info husada yang dimiliki tenaga medis dalam
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Persepsi Karyawan Karyawati RS. Husada
terhadap isi dan tampilan buletin info husada
n = 71
Karyawati RS. Husada terhadap isi dan tampilan buletin info husada, sebanyak 66
gambaran Persepsi Karyawan Karyawati RS. Husada terhadap isi dan tampilan
Husada berdasarkan actual (aktual), lay-out (tata letak), warna, halaman, dan
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Minat Baca Karyawan Karyawati RS. Husada
terhadap buletin info husada
n = 71
Dari tabel di atas dapat diketahui gambaran distribusi frekuensi minat baca
out (tata letak), warna, halaman, dan topik. Data tabel di atas menunjukkan 52
efektivitas bulletin info husada sebagai media komunikasi internal RS. Husada
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Minat Baca Karyawan Karyawati RS. Husada
terhadap buletin info husada
n = 71
gambaran minat baca Karyawan Karyawati RS. Husada terhadap buletin info
RS. Husada. Dengan demikian untuk mengetahui lebih lanjut efektivitas buletin
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Efektivitas Buletin Info Husada
Sebagai Media Komunikasi Internal RS. Husada
n = 71
Buletin Info Husada Sebagai Media Komunikasi Internal RS. Husada berdasarkan
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Efektivitas Buletin Info Husada
Sebagai Media Komunikasi Internal RS. Husada
n = 71
No Kategori N %
1 Efektif 65 91,549
2 Tidak Efektif 6 8,451
Total 71 100
Sumber: Kuesioner Penelitian Tahun 2010
tidak efektif. Kondisi yang menunjukkan para responden lebih banyak memilih ke
Buletin Info Husada Sebagai Media Komunikasi Internal RS. Husada pada saat
juga bermakna bahwa terdapat hubungan antara persepsi karyawan karyawati RS.
Husada terhadap isi dan tampilan buletin info husada dengan peningkatan ataupun
RS. Husada. Atau dengan kata lain persepsi karyawan karyawati RS. Husada
terhadap isi dan tampilan buletin info husada merupakan faktor yang turut
RS. Husada.
60
b. Analisis Bivariat
persepsi karyawan karyawati RS. Husada terhadap isi dan tampilan buletin info
Tabel 4.11
Hubungan persepsi karyawan karyawati RS. Husada terhadap isi dan tampilan
buletin info husada dengan Efektivitas Buletin Info Husada Sebagai Media
Komunikasi Internal RS. Husada
n = 71
Berdasarkan hasil analisis setelah dilakukan uji statistik pada tabel di atas
tinggi, sedangkan penilaian rendah responden yang memiliki persepsi terhadap isi
dan tampilan bulletin info husada tidak efektif, dan hanya 6 responden yang
memiliki efektivitas yang rendah. Dari data tabel di atas maka secara prosentase
dapat diketahui bahwa persepsi karyawan karyawati terhadap isi dan tampilan
karyawati terhadap isi dan tampilan buletin info husada mempunyai hubungan
61
dengan efektivitas buletin info husada sebagai media komunikasi internal RS.
Husada.
Dari hasil uji statistik diperoleh p value = 0,000, karena P < = 0,05, yang
nilai c-square-nya yaitu 18,475 maka hipotesis yang diajukan dapat diterima.
karyawati terhadap isi dan tampilan buletin info husada dengan efektivitas buletin
Tabel 4.12
Hubungan minat baca karyawan karyawati RS. Husada terhadap buletin info
husada dengan Efektivitas Buletin Info Husada Sebagai Media Komunikasi
Internal RS. Husada
n = 71
Berdasarkan hasil analisis setelah dilakukan uji statistik pada tabel di atas
karyawan karyawati terhadap bulletin info husada tidak efektif, dan hanya 6
responden yang memiliki efektivitas yang rendah. Dari data tabel di atas maka
62
secara prosentase dapat diketahui bahwa minat baca karyawan karyawati terhadap
buletin info husada cenderung tinggi. Artinya variabel minat baca karyawan
Dari hasil uji statistik diperoleh p value = 0,000, karena P < = 0,05, yang
nilai c-square-nya yaitu 39,811 maka hipotesis yang diajukan dapat diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan minat baca karyawan
karyawati terhadap buletin info husada dengan efektivitas buletin info husada
4.3. Pembahasan
karyawan karyawati terhadap isi dan tampilan buletin info husada diperoleh hasil
buletin info husada sebagai sebagai media komunikasi internal yang efektif
(91,549 %)
63
Dari hasil penelitian uji univariat distribusi frekuensi minat baca karyawan
karyawati terhadap buletin info husada diperoleh hasil sebagian besar responden
dengan kategori tinggi (90,141%), serta menunjukkan buletin info husada sebagai
karyawan karyawati terhadap isi dan tampilan buletin info husada dengan
bahwa responden persepsinya lebih tinggi terhadap buletin info husada sebagai
karyawan karyawati terhadap buletin info husada dengan efektivitas buletin info
bacanya lebih tinggi terhadap buletin info husada sebagai media komunikasi
Menurut Astrid S. Susanto, (1997: 81) bahwa hasil dari rangsangan yang
telah diolah oleh manusia di dalam dirinya, sesuai dengan pendidikannya. Dari
diri, sesuai dengan pendidikannya. Hal inilah yang menyebabkan perhatian dan
pemahaman karyawan karyawati terhadap isi buletin info husada dengan kategori
tinggi.
diharapkan komunikator.
harus dipastikan adalah orang yang dijadikan sasaran komunikasi itu memahami.
pemahaman orang dijadikan sasaran merupakan hal yang sangat penting, karena
sehingga pada gilirannya akan menjadi dorongan untuk melakukan suatu kegiatan
husada sebagai media komunikasi internal, maka apabila tujuan yang diharapkan
komunikator yaitu Humas RS. Husada agar buletin info husada sebagai media
Dengan adanya persepsi yang tinggi dari karyawan karyawati terhadap isi
dan tampilan buletin info husada maka dapat diartikan bahwa mereka menerima
pesan dalam buletin info husada. Dari penerimaannya itu maka karyawan
karyawan karyawati menjadikan buletin info husada sebagai media atau sarana
ada, sehingga dapat diketahui kegiatan-kegiatan apa saja yang perlu untuk
65
ditindak lanjuti. Dengan demikian buletin info husada sebgai media komunikasi
Hal ini sesuai dengan pendapat Hasan Hasidi yang menyebutkan bahwa
efektivitas dapat dicapai : jika X 60% dalam mencapai tujuan Y. Dari pendapat
tersebut tujuan buletin info husada sebagai media komunikasi internal tercapai
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
karyawati terhadap isi dan tampilan buletin info husada dengan efektivitas
buletin info husada sebagai media komunikasi internal RS. Husada. Ada
karyawati terhadap isi dan tampilan buletin info husada dengan variabel
Husada.
buletin info husada sebagai media komunikasi internal RS. Husada. Ada
66
67
info husada sebagai media komunikasi internal RS. Husada terjalin suatu
5.2. Saran
tampilan buletin info husada khususnya bentuk fisik buletin info husada,
letak logo pada halaman depan buletin info husada, warna yang ada pada
halaman depan buletin info husada, jumlah topik berita buletin info
husada, dan waktu terbit buletin info husada. Karena akan memberikan
info husada khususnya berita yang actual (aktual), dan lay-out (tata letak),
warna, halaman, dan topik. Karena akan memberikan dampak yang positif