Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat.
Rumah sakit adalah institusi yang fungsi utamanya memberikan
pelayanan kepada pasien, diagnostik dan terapeutik untuk berbagai penyakit dan
masalah kesehatan, baik yang bersifat bedah maupun non bedah. Rumah sakit
harus dibangun dan dilengkapi, serta dipelihara dengan baik untuk menjamin
pelayanan kesehatan, keselamatan pasiennya, harus menyediakan fasilitas yang
lapang, tidak berdesak desakan, dan terjamin sanitasinya untuk kesembuhan
pasien (Aditama, 2003)
Menurut Azwar (1996), rumah sakit adalah suatu organisasi yang
memiliki tenaga medis profesional yang terorganisasi suatu sarana kedokteran
yang permanen, menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan
yang berkesinambungan, diagnosis, serta pengobatan penyakit yang diderita
pasien.
Menurut Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tanggal
28 Oktober 2009 tentang Rumah Sakit, menyebutkan bahwa rumah sakit umum
adalah instistusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat serta memberikan pelayanan kesehatan
pada semua bidang dan jenis penyakit. Rumah sakit mempunyai misi
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugasnya adalah
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan penyakit serta
penyuluhan kesehatan bagi masyarakat sekitarnya
Unit rawat inap merupakan unit pelayanan non struktural yang
menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan
perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan dan
rehabilitasi medik. Rawat inap adalah pemeliharaan kesehatan rumah sakit
dimana penderita tinggal mondok sedikitnya satu hari berdasarkan rujukan dari

1
pelaksanaan pelayanan kesehatan atau rumah sakit pelaksanaan pelayanan
kesehatan lain (Patria Jati, 2009). Rawat inap menurut Crosby dalam Nasution
(2005) adalah kegiatan penderita yang berkelanjutan ke rumah sakit untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang berlangsung lebih dari 24 jam. Secara
khusus pelayanan rawat inap ditujukan untuk penderita atau pasien yang
memerlukan asuhan keperawatan secara terus menerus (Continous Nursing
Care) hingga terjadi penyembuhan. Pasien mulai masuk ruangan perawatan
hingga pasien dinyatakan boleh pulang maka pasien mendapat pelayanan
sebagai berikut, pelayanan tenaga medis, tenaga perawat, pelayanan penunjang
medik, lingkungan langsung pasien serta pelayanan administrasi/keuangan. Loho
dalam Ayunda (2009) mengidentifikasikan kegiatan rawat inap meliputi pelayanan
dokter, pelayanan keperawatan, pelayanan makanan, fasilitas perawatan dan
lingkungan perawatan. Pelayanan rawat inap harus menerapkan prosedur yang
jelas, mudah dan terorganisir.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman dan panduan dalam penyelenggaraan tata kelola di Unit
Rawat Inap Edelweis Bawah RSUD Kardinah Kota Tegal
2. Tujuan Khusus
a. Memperjelas alur proses tata kelola di Unit Rawat Inap Edelweis Bawah
RSUD Kardinah Kota Tegal
b. Mewujudkan pelayanan keperawatan yang sistematis, efektif dan efisien di
Ruang Edelweis Bawah

2
BAB II
GAMBARAN UMUM
RSUD KARDINAH

A. SEJARAH RSUD KARDINAH


RSUD Kardinah yang didirikan pada tahun 1927 oleh Raden Ajeng
Kardinah yang merupakan adik kandung dari Raden Ajeng Kartini, dengan
maksud untuk memberikan pelayanan kesehatan yang layak terutama bagi ‘kaum
manusia’, suatu istilah pada masa itu. Penetapan sebagai RS kelas C sejak
tahun 1983, dan memperoleh akreditasi dasar pada tahun 1998 serta Akreditasi
tingkat Lanjut pada tahun 2002. RSUD Kardinah sebelumnya telah ditetapkan
sebagai Lembaga Teknis Daerah (LTD) dengan Peraturan Daerah Kota Tegal
nomor 3 tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Kota
Tegal dan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 6 tahun 2001
tertanggal 4 April 2001 ditetapkan sebagai unit swadana. Selanjutnya sejak tahun
2009 RSUD Kardinah melaksanakan sistem pengelolaan keuangan dengan
sistem BLUD dan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada tahun 2011.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
451/MENKES/SK/XII/2012 Tanggal 28 Desember 2012 RSUD Kardinah menjadi
rumah sakit rujukan bagi orang dengan HIV dan AIDS, dan berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 440/110 Tahun 2013, tanggal 23
Agustus 2013 RSUD Kardinah ditetapkan sebagaisalah satu rumah sakit rujukan
regional Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2015 mendapatkan sertifikat Sistem
Menejemen mutu ISO 9001:2015. Lulus Akreditasi Rumah Sakit versi 2012
KARS TINGKAT UTAMA pada tahun 2015. Hal ini merupakan upaya yang
ditujukan untuk peningkatan pelayanan kepada para pengguna jasa.

B. POSISI ATAU LETAK RSUD KARDINAH


Letak RSUD Kardinah berada di Kelurahan Kejambon Kecamatan Tegal
Timur, persis berbatasan dengan wilayah Kelurahan Debong Tengah dan
Randugunting Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal dan Kelurahan Dukuhturi
Kabupaten Tegal.

Posisinya yang strategis berada di persimpangan jalan utama antara


Kota Tegal dan Purwokerto, sekaligus menjadi pintu masuk tempat Sarana
Pelayanan Kesehatan wilayah Pantura pulau Jawa jika berasal dari dari wilayah
selatan. Hal ini menjadikan akses untuk menuju RSUD Kardinah mudah
dijangkau karena letaknya yang sangat strategis tersebut. Itu juga salahsatu yang

3
mendukung sebagian besar pasien diluar Kota Tegal lebih memilih RSUD
Kardinah daripada RS yang ada di wilayahnya.

C. KEDUDUKAN RSUD KARDINAH


RSUD Kardinah merupakan salah satu Lembaga Teknis Daerah yakni
sebagai unsur pendukung Walikota Tegal yang bertugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pelayanan kesehatan.
Sebagai unsur pendukung, RSUD Kardinah berkewajiban mendukung dan
mewujudkan Visi dan Misi Walikota Tegal dan Wakil Walikota Tegal periode
tahun 2014-2019 yaitu “Terwujudnya Kota Tegal yang Sejahtera dan Bermartabat
Berbasis Pelayanan Prima”. Dalam mewujudkan dukungan tersebut RSUD
Kardinah memiliki peran strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui upaya pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

Dalam implementasi kegiatannya RSUD Kardinah menetapkan Visi, Misi,


motto, falsafah dan nilai serta program dan kegiatan yang menjadi pijakan dalam
mendukung Visi dan Misi Walikota Tegal sebagai Kepala daerah. Arah
pengembangan pelayanan Rumah Sakit yaitu memprioritaskan pelayanan
kepada pasien secara terpadu, peningkatan kesehatan lingkungan, peningkatan
mutu, pelayanan pendidikan dan penelitian, dan peningkatan kompetensi
petugas. Pengembangan ini selaras dengan tujuan masa depan menjadi Rumah
Sakit bertaraf Nasional dan kelas dunia dengan sudah melaksanakan Akreditasi
terbaru versi 2012 dan akan dilakukan Survey Standar Nasional Akreditasi
Rumah Sakit Edisi 1 kembali pada bulan April 2018.

Dalam implementasinya tentu tidak sedikit tantangan yang dihadapi,


salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menambah jumlah sarana dan
peralatan kedokteran yang lebih canggih dan pelayanan unggulan baru. Hal ini
agar berguna untuk kemudahan akses dan peningkatan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat secara terpadu dan optimal.

4
D. SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan Prasarana salah satu modal utama dalam memberikan
pelayanan terbaik kepada pengguna, baik internal maupun eksternal. RSUD
Kardinah memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut :

RSUD Kardinah dibangun di atas tanah seluas 50.038 meter persegi


dengan luas bangunan 36.690,6 meter persegi. Rumah Sakit ini mempunyai daya
listrik sebesar 1,3 MgWatt dan generator set sebesar 1.330 KVA yang menopang
seluruh pelayanan. Untuk kebutuhan air tersedia jaringan PDAM sebanyak 6
buah, sumur artesis dan pompa dangkal juga tersedia sebanyak 26 buah. Dalam
operasionalnya didukung oleh ambulance sebanyak 7 unit.

1. GAWAT DARURAT
Buka 24 Jam, dengan kapasitas 13 tempat tidur, Dokter jaga IGD bersertifikat
ACLS/ATLS/PPGD Perawat IGD bersertifikat BTLS/ PPGD
2. RAWAT JALAN
a. Pelayanan Medik Dokter Spesialis:
1) Spesialis Penyakit Dalam
2) Spesialis Paru
3) Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
4) Spesialis Anak
5) Spesialis Bedah
6) Spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi
7) Spesialis Bedah Digestif
8) Spesialis Bedah Saraf
9) Spesialis Urologi
10) Spesialis Obstetri & Genekologi
11) Spesialis Mata
12) Spesialis Kulit & Kelamin
13) Spesilais THT
14) Spesialis Saraf
15) Spesilais Kesehatan Jiwa
b. Pelayanan Medik Dokter Gigi Spesialis
1) Bedah Mulut
2) Konservasi Gigi
c. Pelayanan Rehabilitasi Medik
1) Spesialis Rehabilitasi Medik
2) Okupasi Terapi
5
3) Fisioterapi
4) Ortotik Prostetik
d. Pelayanan VCT-CST
e. Pelayanan Psikologi
f. Pelayanan Medical Check-Up
g. Pelayanan Kosmetik Medik
h. Pelayanan Rehabilitasi Narkoba
i. Pelayanan Kateterisasi Jantung
j. Pelayanan Pain Clinic

3. RAWAT INAP
Jumlah Tempat Tidur Tiap Kelas Tahun 2022
Selama tahun 2022 dalam rangka meningkatkan kualitas layanan maka
RSUD Kardinah melaksanakan beberapa penataan ruangan perawatan
disesuaikan dengan penambahan gedung, yakni :

VIP : 27 Tempat tidur


Kelas I : 39 Tempat Tidur
Kelas II : 50 Tempat Tidur
Kelas III : 176 Tempat Tidur
Perinatologi : 10 Tempat Tidur
ICU : 12 Tempat Tidur
PICU : 5 Tempat Tidur
NICU : 6 Tempat Tidur
ICCU : 11 Tempat Tidur
Non Kelas : 26 Tempat Tidur
ODC : 2 Tempat Tidur
-----------------------------------------------------------------
Jumlah : 378 Tempat Tidur

4. HAEMODIALISA
Jumlah tempat tidur dan mesin Haemodialisa sebanyak 20.
5. BEDAH SENTRAL
Jumlah kamar operasi sebanyak 8.
6. RADIOLOGI
Pelayanan radiologi Diagnostik meliputi :
a. Konvensional Non Kontras
b. Konvensional dengan kontras
c. CT-Scan
Pelayanan Imaging Diagnostik meliputi :
a. MRI
b. USG
6
7. LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK
a. Pelayanan Hematoanalizer
b. Kimia Darah
c. Hematologi
d. Serologi
e. Hormon
f. Narkoba
g. Hemostasis
h. Imunologi
i. Tumor Marker
8. BANK DARAH
a. Crossmatch
b. Pemenuhan Darah
1) Whole Blood
2) PRC
c. Perencanaan Kebutuhan Kantong Darah
9. LABORATORIUM MIKROBIOLOGI KLINIK
10. INSTALASI FARMASI
a. Farmasi IGD buka 24 Jam
b. Farmasi Rawat Jalan
c. Farmasi Rawat Inap
d. Konseling Farmasi
e. Pelayanan Informasi Obat
f. Layanan Inovasi Tombo Teko Loro Lungo

7
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RSUD KARDINAH

A. VISI
“Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat dengan Pelayanan
Paripurna yang Berbasis Pendidikan”

Makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah RSUD Kardinah


harus menjadi rumah sakit yang menerapkan standar pelayanan mutu melalui
akreditasi rumah sakit dan mandiri dalam tata kelola yang kredibel, transparan,
adil dan bertanggungjawab (Good Coorporate Governance) dalam rangka
menyelenggarakan pelayanan kesehatan profesional yang menjunjung tinggi
standar dan etika profesi dalam upaya mewujudkan tata kelola klinik yang baik
(Good Clinical Governance), mengembangkan pelayanan kesehatan sesuai
dengan perkembangan tekhnologi kedokteran terkini yang berwawasan
lingkungan (Countinuous Improvement) serta menyelenggarakan pendidikan dan
penelitian di bidang kedokteran yang profesional (Good Health Education).

B. MISI
Dalam mencapai Visi yang telah ditetapkan, maka RSUD Kardinah
melaksanakan beberapa langkah yang dirumuskan dalam Misi. Ada 6 (enam)
misi yang diharapkan akan memudahkan seluruh elemen yang ada di RSUD
Kardinah dalam mencapai Visi, yakni :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan bermutu yang
mengutamakan keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan dengan
berbasis teknologi informasi.
2. Mewujudkan lingkungan rumah sakit yang bersih, rapi, sehat, aman, nyaman
dan ramah lingkungan.
3. Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten, kretaif dan inovatif.
4. Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.
5. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di
bidang kesehatan.
6. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional dan akuntabel menuju
wilayah birokrasi bersih dan melayani.

8
C. FALSAFAH
Falsafah RSUD Kardinah adalah pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
atas dasar keikhlasan, kesungguhan, beretika dan amanah, menjadikan setiap
langkah pelayanan adalah ibadah.

D. NILAI-NILAI
Dalam bekerja untuk memberikan pelayanan kepada pengguna jasa, RSUD
Kardinah menjunjung tinggi nilai-nilai sebagai berikut;
1. Kerjasama Tim
2. Integritas
3. Manusiawi, dan
4. Profesional.

E. TUJUAN RUMAH SAKIT


1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan rujukan bermutu yang
mengutamakan keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan dengan
berbasis teknologi informasi.
2. Terwujudnya lingkungan rumah sakit yang bersih, rapi, sehat, aman,
nyaman dan ramah lingkungan.
3. Terciptanya sumber daya manusia yang kompeten, kretaif dan inovatif.
4. Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.
5. Terselenggaranya pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di
bidang kesehatan.
6. Terwujudnya tata kelola rumah sakit yang profesional dan akuntabel menuju
wilayah birokrasi bersih dan melayani

9
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

A. SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KELOLA RSUD KARDINAH


1. Direktur; yang membawahi
2. Wakil Direktur Umum dan Keuangan, terdiri dari :
a. Bagian Umum, Terdiri dari :
1) Sub Bagian Tata Usaha
2) Sub Bagian Kepegawaian dan Pengembangan SDM
3) Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga
b. Bagian Keuangan, Terdiri dari :
1) Sub Bagian Anggaran dan Perbendaharaan
2) Sub Bagian Akuntansi
c. Bagian Perencanaan dan Pemasaran, terdiri dari :
1) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi
2) Sub Bagian Pemasaran dan Humas
3. Wakil Direktur Pelayanan, terdiri dari :
a. Bidang Pelayanan Medis
b. Bidang Keperawatan
c. Bidang Penunjang
4. Unit Organisasi Pendukung
5. Kelompok Jabatan Fungsional

B. ORGANISASI PENDUKUNG
Guna mendukung pelayanan RSUD Kardinah maka dibentuklah
1. Organisasi Pelaksana terdiri dari :
a. Kelompok Staf Medis;
b. Kelompok Staf Keperawatan
2. Organisasi Pendukung terdiri atas :
a. Satuan Pengawas Internal;
b. Komite -Komite

10
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
UNIT RAWAT INAP EDELWEIS BAWAH

A. TUGAS POKOK

Unit Rawat Inap berada di bawah Wakil Direktur Pelayanan dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang Keperawatan. Kepala Bidang Keperawatan mempunyai
tugas pokok membantu Wakil Direktur Pelayanan dalam melaksanakan kegiatan
bidang pelayanan dan perawatan pasien rawat inap. Unit Rawat Inap RSUD
Kardinah Kota Tegal terdiri dari 14 Ruang Rawat Inap, antara lain; Ruang
Cendana 1, Cendana 2, Cendana 3, Dewadaru, Wijaya Kusuma Atas, Wijaya
Kusuma Bawah, Mawar, Dahlia, Edelweis Atas, Edelweis Bawah, Puspanidra,
Rosella, Lavender Atas, Lavender Bawah

B. FUNGSI

1. Penyusunan rencana dan program kerja unit rawat inap


2. Pengorganisasin Sumber Daya dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Instalasi Rawat Inap
3. Pelaksanaan tata kelola administrasi dan ketatausahaan instalasi rawat inap
4. Penyeliaan terhadap SDM dilingkungan Instalasi Rawat Inap
5. Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, evaluasi program dan kegiatan
Instalasi Rawat Inap
6. Penyampaian laporan kegiatan dan hal-hal lainnya yang dianggap perlu

7. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam


lingkup tugasnya

C. STRUKTUR ORGANISASI

Untuk mengetahui lebih detail struktur organisasi Unit Rawat Inap, berikut
dijabarkan dalam gambar di bawah ini.
.

11
STRUKTUR ORGANISASI UNIT RAWAT INAP
RSUD KARDINAH KOTA TEGAL

WAKIL DIREKTUR PELAYANAN

KABID KEPERAWATAN

KA RUANG KA RUANG
CENDANA 1 EDELWEIS A
_ _
KA RUANG KA RUANG
CENDANA 2 EDELWEIS B
_ _
KA RUANG KA RUANG
CENDANA 3 ROSELLA
_ _
KA RUANG KA RUANG
DAHLIA PUSPANIDRA
_
KA RUANG KA RUANG
DEWADARU LA
_ _
KA RUANG KA RUANG
WK ATAS MAWAR
_
KA RUANG KA RUANG
WK BAWAH LB
_ _

12
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KELOLA
UNIT RAWAT INAP EDELWEIS BAWAH
RSUD KARDINAH

KA BIDANG
KEPERAWATAN
_
KA SIE KEP
RAWAT INAP

MANAJER
KEPALA
PELAYANAN
RUANG
PASIEN

PPJA PPJA
1 2

PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT


PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA

PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT


PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA

PERAWAT
PELAKSANA

13
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. URAIAN JABATAN UNIT RAWAT INAP


Berdasarkan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Kardinah Kota Tegal, berikut penjabaran tugas masing-masing jabatan.

JABATAN : DOKTER RUANGAN

RUANG / : UNIT RAWAT INAP/ RSUD KARDINAH TEGAL


INSTANSI

Pengertian : Dokter umum yang diberi tanggung jawab dan wewenang


melakukan pemeriksaan pasien di Instalasi Rawat Inap

Persyaratan : 1. Berijazah Dokter Umum


2. Memiliki  product knowledge ( mengerti obat-obatan yang
tersedia di rumah sakit dan ketentuan/ program-program
rumah sakit)
3. Sehat jasmani dan mental
TUGAS POKOK : Membantu Dokter Penanggungjawab Pelayanan

Uraian tugas : 1. Melakukan visite seluruh pasien baru di ruangan yang


menjadi tanggungjawabnya
2. Mendampingi DPJP jika bersamaan visite di ruangan dan
mengingatkan DPJPuntuk mereview seluruh catatan di
lembar cppt satu hari sebelumnya.
3. Melaporkan perburukan kondisi pasien di ruangan dan
melaksanakan advice tambahan yang diberikan DPJP.
4. Melaporkan pasien meninggal di ruangan kepada DPJP.
5. Melaporkan kondisi pasien dan meminta persetujuan
dokter penanggung jawab ICU/HCU jika akan memindah
pasien di ruang HCU/ICU.
6. Mengobservasi pasien ruangan, menjawab konsulan dari
perawat ruangan atau bidan ruangan.
7. Memberikan penjelasan medik atau lainnya sesuai yang
dipermasalahkan pasien atau keluarganya.
8. Memberikan pertolongan bagi pasien rawat inap yang
memerlukan bantuan gawat darurat selagi dokter yang
merawat tidak dapat dihungi/ tidak ada ditempat.
9. Membuat surat kematian bagi pasien yang meninggal di
ruangan rawat inap.
10. Mengisi form pasien ruangan rawat inap (kelengkapan
asesmen awal rawat inap, lembar cppt, lembar edukasi
pasien (jika memberikan edukasi), lembar perintah lisan/
melalui telepon,/pelaporan hasil pemeriksaan kritis).
11. Berperan aktif dalam penanggulangan bencana sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan.
12. Melaksanakan tugas luar rumah sakit jika diperlukan
sewaktu-waktu..
Tanggung jawab. : Bertanggungjawab kepada Dokter Penanggungjawab
Pelayanan.
Wewenang : 1. Melakukan assesmen
2. Memberikan resep tambahan sesuai kompetensi dokter
14
umum
3. Memberikan surat keterangan dirawat, surat kematian.
4. Memberikan instruksi dan mengawasi pelaksanaan
penanganan pasien yang dilakukan oleh perawat.

JABATAN : KEPALA RUANG

RUANG / : UNIT RAWAT INAP/ RSUD KARDINAH TEGAL


INSTANSI

Pengertian : Seorang SDM Keperawatan yang diberi tanggung jawab dan


wewenang dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan
pelayanan keperawatan di ruang rawat

Persyaratan : a. Pendidikan: serendah-rendahnya berijazah S 1


Keperawatan + Profesi Ners atau D 4 Kebidanan dengan
kualifikasi jenjang klinis PK 3 atau BP 3
b. Pelatihan: Manajemen pelayanan Keperawatan ruangan
c. Pengalaman kerja: sebagai perawat/ bidan pelaksana
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun
d. Kondisi fisik dan mental: sehat jasmani dan rohani
Uraian tugas : 1. Melaksanakan fungsi perencanaan
a. Menyusun program kerja tahunan di wilayah
tanggung jawabnya.
b. Menyusun rencana kebutuhan SDM perawat dan
tenaga lain meliputi jumlah dan kualifikasinya
c. Menyusun dan mengusulkan kebutuhan
pengembangan SDM perawat dan tenaga lain
d. Menyusun kebutuhan alat-alat keperawatan meliputi
jumlah dan jenisnya.
e. Menyusun usulan perbaikan dan pemeliharaan alat
medik & keperawatan serta sarana dan prasarana di
ruang perawatan.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan & pelaksanaan
meliputi
a. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan
asuhan keperawatan di ruang rawat dengan
unit/bagian yang terkait dalam pelayanan di ruang
rawat
b. Menyusun dan mengatur jadwal dinas tenaga
perawatan dan tenaga lain meliputi petugas dinas,
petugas libur, petugas on call atau petugas pengganti
dan jadwal cuti.
c. Melaksanakan program orientasi bagi pegawai baru/
peserta didik/ peserta pelatihan.
d. Mengatur pelaksanaan program bimbingan bagi
peserta didik/ peserta pelatihan
e. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana
perawatan dan tenaga lain yang berada di wilayah
tanggung jawabnya
f. Mengelompokkan pasien dan mengatur
penempatannya di ruang rawat menurut kegawatan,
infeksi dan non infeksi untuk memudahkan pembinaan
asuhan keperawatan.
g. Mengatur dan mengkoordinasikan penyediaan,
15
penggunaan, penyimpanan dan pemeliharaan alat-alat
keperawatan, alat medik, obat dan bahan yang
diperlukan agar selalu dalam kondisi siap pakai.
h. Memelihara kebersihan dan ketertiban ruang
perawatan melalui koordinasi dengan petugas terkait
i. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di
ruangan
j. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan
makanan berdasarkan macam dan jenis makanan
pasien.
k. Melaksanakan bimbingan dan pembinaan dalam
kepatuhan terhadap SPO, standar pelayanan
keperawatan.
l. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
pengendalian mutu pelayanan keperawatan dan
patient safety
m. Mengatur pelaksanaan operan dinas jaga
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian meliputi
a. Melakukan supervisi pelaksanaan asuhan
keperawatan meliputi: pencatatan asuhan
keperawatan, kepatuhan terhadap SPO, kehadiran
pegawai dan meneliti kebenaran absensi uang makan
b. Melaksanakan penilaian kinerja pegawai
c. Melakukan pembinaan etik profesi dan membuat
laporan bila ada pegawai yang bermasalah
d. Mengawasi pelaksanaan pencatatan dan pelaporan
kegiatan asuhan keperawatan
4. Melaksanakan fungsi administrasi
a. Menyusun laporan mutu asuhan keperawatan
b. Menyusun laporan kegiatan pelayanan di ruang rawat
c. Menyusun laporan pertanggung jawaban inventaris
dan bahan habis pakai
d. Menyusun laporan patient safety
Tanggung jawab. : Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruangan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keperawatan
dalam hal:
a. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga
keperawatan.
b. Kebenaran dan ketepatan program pengembangan
pelayanan keperawatan.
c. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga
keperawatan
d. Kelancaran kegiatan orientasi perawat/ bidan baru.
e. Kebenaran dan ketepatan SPO pelayanan keperawatan.
f. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan
pelayanana keperawatan
g. Kebenaran dan ketepatan kebutuhan penggunaan alat
h. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program
bimbingan mahasiswa institusi keperawatan.
Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruangan mempunyai
wewenang sebagai berikut:
a. Meminta informasi dan pengarahan dari atasan

16
b. Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas
pelaksana keperawatan.
c. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenaga keperawatan, peralatan dan mutu asuhan
keperawatan di ruangan
d. Menandatangani surat-surat/dokumen yang ditetapkan
menjadi wewenang kepala ruangan.
e. Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Instalasi/Kepala
Seksi/ Kepala Bidang Keperawatan/ Wadir Pelayanan
Medis & Keperawatan/ Rumah Sakit untuk kelancaran
pelaksanaan pelayanan keperawatan.

JABATAN : KETUA TIM/ PERAWAT PENANGGUNGJAWAB ASUHAN


(PPJA)

RUANG / : UNIT RAWAT INAP/ RSUD KARDINAH TEGAL


INSTANSI

Pengertian : Ketua tim merupakan Perawat/ bidan profesional yang


berpotensi mengelola dalam satu tim untuk bertanggung
jawab terhadap asuhan keperawatan beberapa pasien dari
mulai masuk sampai pasien keluar.

Persyaratan : 1) Sarjana Keperawatan + Profesi Ners / D IV Kebidanan


dengan kualifikasi jenjang klinis PK 3 atau BP 3,
pengalaman kerja lebih dari 5 tahun
2) Mempunyai kemampuan memimpin
3) Disiplin, jujur,bertanggung jawab, berwibawa dan
berdedikasi.
4) Sehat jasmani dan rohani
Uraian tugas. : 1) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan asuhan
keperawatan/ kebidanan pasien masuk sampai dengan
pulang
2) Melaksanakan timbang terima langsung ke pasien.
3) Melaksanakan pre dan post konfrence kepada anggota
timnya.
4) Melaksanakan pengkajian pasien baru, orientasi dan
memperkenalkan diri.
5) Membuat diagnosa keperawatan/ kebidanan dan rencana
keperawatan/kebidanan.
6) Mengarahkan dan membimbing anggota tim dalam
melakukan tindakan keperawatan.
7) Melakukan evaluasi asuhan keperawatan/ kebidanan dan
kinerja anggota tim
8) Menyampaian menjelaskan evaluasi asuhan keperawatan
dan hasil kerja tim.
9) Membuat perencanaan pulang (discharge planning).
10) Membuat rincian biaya sebagai pertanggung jawaban
administrasi pasien kelolaan.
11) Mengevaluasi laporan keadaan pasien yang telah dibuat
anggota tim (Post Conference).
12) Melakukan tindakan keperawatan/ kebidanan.
13) Melakukan penyuluhan kepada pasien dan keluarga.
14) Menciptakan kerjasama yang harmonis.
15) Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain dan
17
mengikuti visite dokter.
16) Merencanakan ronde keperawatan untuk kasus pasien
kelolaan.
17) Merencanakan pembahasan kasus pada pasien
kelolaannya.
18) Ikut serta kegiatan ilmiah rumah sakit.
19) Mensupervisi dan menilai kinerja anggota tim
Tanggung jawab. : Secara fungsional bertanggung jawab kepada Ka Ruang
Keperawatan masing-masing.

Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Tim mempunyai


wewenang sebagai berikut:
1. Meminta informasi dan pengarahan dari atasan
2. Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas
anggota tim
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenaga keperawatan/ kebidanan, peralatan dan mutu
asuhan keperawatan/ kebidanan di Tim
4. Evaluasi dokumentasi asuhan keperawatan/ kebidanan
dan hasil kerja tim.
5. Mensupervisi dan menilai kinerja anggota tim.

JABATAN : INSTRUKTUR KLINIK KEPERAWATAN

RUANG / INSTANSI : UNIT RAWAT INAP RSUD KARDINAH TEGAL

Pengertian : Clinical Instruktur keperawatan adalah seorang perawat/


bidan profesional yang mempunyai kompetensi dalam
technical skill dan kemampuan dalam membimbing
mahasiswa praktik klinik keperawatan/ kebidanan di ruang
rawat inap.

Persyaratan : 1. Pendidikan: berijazah S1 Keperawatan + Ners / D IV


kebidanan.
2. Pelatihan : Clinical instruktur
3. Pengalaman kerja: sebagai pelaksana keperawatan 3- 5
tahun
4. Kondisi fisik dan mental: sehat jasmani dan rohani
Uraian tugas. : 1. Membuat jadwal praktek dan bimbingan sesuai dengan
jumlah mahasiswa.
2. Melakukan pre dan post conference kepada semua
mahasiswa.
3. Membuat kontrak program bimbingan dengan mahasiswa
praktek.
4. Melakukan bimbingan teknis keterampilan maupun
dokumentasinya.
5. Meneliti target kompetensi mahasiswa praktek
6. Melakukan pembinaan etika dan moral profesional di
masing-masing tempat praktek.
7. Melakukan koordinasi antar bagian dalam rangka proses
bimbingan.
8. Melakukan manajemen konflik antara mahasiswa dan
atau mahasiswa dengan karyawan dan mahasiswa

18
dengan pasien atau pengunjung rumah sakit
9. Memberikan kewenangan kepada mahasiswa melakukan
tindakan tertentu yang dasar sampai tindakan lanjutan
namun masih dalam pengawasan pembimbing.
10. Membuat laporan tertulis selama proses bimbingan, yang
disampaikan kepada koordinator pembimbing (diklat)
untuk disampaikan kepada institusi pendidikan
11. Melaksanakan ujian akhir praktek klinik keperawatan.
12. Memberikan nilai akhir kepada semua mahasiswa yang
telah dibimbingnya.
13. Mengevaluasi program untuk ditindak lanjuti kebagian
keperawatan.
Tanggung jawab. : Dalam melaksanakan tugasnya Instruktur Klinik bertanggung
jawab kepada Kepala Diklat dalam hal:
1. Tindak lanjut surat ijin praktek klinik.
2. Pengelolaan pelaksanaan praktek klinik
3. Jadwal praktek mahasiswa.
4. Hasil evaluasi praktek
Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya Instruktur Klinik Keperawatan
mempunyai wewenang sebagai berikut:
1. Mengikuti kontrak program dengan institusi pendidikan
dan kepala bidang keperawatan.
2. Membuat jadwal bimbingan.
3. Melakukan pre dan post conference, orientasi, bimbingan,
bedside Teaching, supervisi, evaluasi dan post confrence
mahasiswa.
4. Mengambil tindakan tegas dan sportif terhadap
mahasiswa yang melanggar aturan atau melakukan
tindakan tidak terpuji selam di rumah sakit serta membuat
laporan secara tertulis dari semua kejadian, sebagai
bahan pertanggung jawabannya
5. Menerapkan disiplin yang baik terhadap mahasiswa
6. Melaksanakan evaluasi praktek klinik keperawatan/
kebidanan
7. Memberikan nilai hasil praktek klinik
8. Melakukan evaluasi program praktek klinik.

NAMA JABATAN : PERAWAT PELAKSANA / BIDAN PELAKSANA DI RUANG


PERAWATAN

RUANG / INSTANSI : UNIT RAWAT INAP/ RSUD KARDINAH TEGAL

Pengertian : Seorang tenaga keperawatan yang diberi wewenang untuk


melaksanakan pelayanan / asuhan keperawatan di ruang
perawatan.

Persyaratan : A. Pendidikan:
Berijazah pendidikan formal keperawatan/ kebidanan dan
semua jenjang pendidikan yang disahkan oleh pemerintah/
yang berwenang
B. Pelatihan:
Sesuai dengan area keperawatan tempat bekerja
C. Pengalaman Kerja:
19
≥ 1 tahun
D. Kondisi fisik:
Sehat jasmani rohani
Uraian Tugas : 1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan
lingkungannya
2. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan
yang berlaku
3. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar
selalu dalam keadaan siap pakai
4. Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan
diagnose keperawatan, sesuai batas kewenangannya.
5. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan
kemampuannya
6. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien
sesuai kebutuhan dan batas kemampuannya antara lain:
 Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program
pengobatan.
 Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien
dan keluarganya mengenai penyakitnya.
7. Melatih/ membantu pasien untuk melakukan latihan
gerak
8. Melakukan tindakan darurat kepada pasien (antara
lain panas tinggi, kolaps, pendarahan, keracunan, nafas
& henti jantung) sesuai protap yang berlaku selanjutnya
segera melaporkan tindakan yang telah dilakukan
kepada dokter ruang rawat/ dokter jaga.
9. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai
batas kemampuan.
10. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan
tindakan yang tepat berdasarkan hasil observasi
tersebut, sesuai bats kemampuannya.
11. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam
membahas kasus dalam upayah meningkatkan mutu
asuhan keperawatan.
12. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur
secara bergilir sesuai jadwal dinas
13. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh
kepala ruang rawat.
14. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang
keperawatan antara lain melaui pertemuan ilmiah dan
penataran atas izin / persetujuan atasan
15. Melaksanakan system pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan yang tepat dan benar sesuai
standar asuhan keperawatan
16. Melaksnakan serah terima tugas kepada petugas
pengganti kepada lisan maupun tertulis pada saat
pergantian dinas.
17. Memberikan penyuluhan keehatan kepada kepada
paien dan keluarganya sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan pasien mengenai :
a. Program diet
b. Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara
penggunaannya.
c. Pentingnya pemeriksaan ulang di Rumah sakit,
Puskesmas atau Institusi kesehatan lainnya.
20
d. Cara hidup sehat, seperti pengaturan istirahat,
makanan yang bergizi atau bahan pengganti sesuai
dengan keadaan social ekonomi
e. Melatih pasien menggunakan alat bantu yang
dibutuhkan seperti :
1) Rollstoel
2) Tongkat penyangga
3) Protesa
18. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan
keperawatan di rumah misalnya.
a. Merawat luka
b. Melatih anggota gerak.
19. Menyiapkan pasien yang akan pulang.
20. Menyediakan formulir untuk penyelesaian administrasi,
seperti :
a. Resume medis
b. Surat keterangan istirahat sakit.
c. Petunjuk diet
d. Resep obat untuk di rumah, jika
diperlukan
e. Surat rujukan atau pemeriksaan ulang
(Kontrol)
Tanggung jawab : Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana di ruang
perawatan bertanggung jawab kepada Kepala Ruangan
terhadap hal-hal sebagai berikut:
1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan
keperawatan/ kebidanan sesuai standar.
2. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasi
pelaksanaan asuhan keperawatan / kebidanan dan
kegiatan lain yang dilakukan.

Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya perawat/ bidan pelaksana di


ruang perawatan mempunyai wewenang sebagai berikut:
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
2. Memberikan asuhan keperawatan/ kebidanan kepada
pasien/ keluarga pasien sesuai kemampuan dan rincian
kewenangan klinisnya.

NAMA JABATAN : TRANSPORTER DI RUANG RAWAT INAP


RUANG / INSTANSI : UNIT RAWAT INAP/ RSUD KARDINAH TEGAL
Pengertian : Seseorang yang diberi tugas membantu mentransfer pasien.
1. Pendidikan minimal SLTA
Persyaratan : 2. Sehat jasmani dan rohani
3. Memiliki sertifikat pelatihan Bantuan Hidup Dasar
1. Melaksanakan transfer pasien non emergency untuk
tujuan pemeriksaan, atau tindakan medis sesuai dengan
instruksi perawat.
Uraian Tugas : 2. Membimbing pasien dari resepsionis/ nurse station ke
tempat yang ditunjuk.
3. Membantu membawakan barang bawaan pasien.
4. Membantu pasien berjalan untuk mencegah resiko jatuh.
Tanggung jawab : Bertanggung Jawab Kepada Kepala Ruangan dalam hal:

21
1. Kelancaran dan keamanan transfer pasien
2. Kebersihan dan keamanan alat-alat transfer. ( kursi
roda, brankar, easy move )
Dalam melaksanakan tugasnya transporter di ruang rawat
inap mempunyai wewenang sebagai berikut:
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan/ perawat
Wewenang :
jaga.
2. Memberikan bantuan kepada pasien/ keluarga pasien
sesuai kemampuan dan batas kewenangannya.

22
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

A. POLA HUBUNGAN KERJA


Dalam menjalankan tugas dan fungsi pokok pelayanan, Instalasi Rawat
Inap menjalankan pola hubungan kerja internal dan antar Bagian atau
Instalasi. Pola kerja sama tersebut diatur melalui sebuah ketentuan tertulis
yang memuat mekanisme dan ketentuan standar pola hubungan kerja sama
Instalasi Rawat Inap baik secara internal maupun dengan bagian/instalasi lain
di RSUD Kardinah Tegal. Hal tersebut ditujukan untuk memberikan kejelasan
dan batasan yang jelas sehingga dapat memberikan pelayanan dengan baik
dan dapat mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat.

B. DESAIN TATA HUBUNGAN KERJA UNIT RAWAT INAP


1. Hubungan Kerja Internal Unit Rawat inap .

DPJP

Ka. Ruang Ka Tim / Perawat


PPJA Pelaksana

Transporter*
DOKTER
RUANGAN

*) Berlaku bagi unit rawat inap yang tersedia tenaga transporter

23
2. Hubungan Antar Bagian/Instalasi Dengan Unit Rawat inap.

UNIT RAWAT
IGD JALAN
INSTALASI INSTALASI
PENUNJANG INTENSIVE
LABORATORIUM
& RADIOLOGI
INSTALASI
BEDAH SENTRAL
INSTALASI
FARMASI UNIT
INSTALASI GIZI
RAWAT
INAP
HAEMODIALISA LAUNDRY

IKF
CSSD

DIKLAT KASIR

REHABILITASI REKAM MEDIK


MEDIK
IPSRS
RUMAH PPM
TANGGA

Hubungan Unit Rawat Inap Edelweis Bawah dengan bagian/Instalasi lain

NO Unit / bagian Hal / Tujuan


Penerimaan pasien yang masuk melalui
1. IGD
IGD termasuk rujukan RS lain
Penunjang kebutuhan linen dan pencucian
2. Laundry
peralatan tenun
Penunjang kebutuhan penyeterilan alat-
3. CSSD
alat kesehatan
Penunjang obat-obatan dan alat
4. Instalasi Farmasi
kesehatan
Penatalaksanaan pasien yang
memerlukan rehabilitasi medik
5. Rehabilitasi Medik
( fisiotherapi, orthotik prostetik, terapi
wicara, dll )
6. Laboratorium & Radiologi Penunjang pemeriksaan diagnostik
7. Instalasi Gizi Penunjang pemenuhan kebutuhan nutrisi
24
8. IKF Penunjang untuk pemulasaraan jenazah
Merujuk pasien yang memerlukan
9. Instalasi Intensiv penatalaksanaan di Intensif
(ICU/PICU/ICCU/NICU)
Penerimaan pasien masuk melalui Poli
10 Instalasi Rawat Jalan
Rawat Jalan
Menunjang kebutuhan formulir rekam
11 Rekam Medik medik dan penyimpanan RM pasien rawat
inap
Menunjang kebutuhan alkes dan bahan
12 PPM
habis pakai
13 Instalasi Bedah Sentral Penatalaksanaan pasien operasi
14 Haemodialisa Penatalaksanaan pasien cuci darah
Meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan seluruh staf sesuai dengan
15 DIKLAT
perkembangan ilmu
dan teknologi kedokteran
Menunjang kebutuhan alat rumah tangga
16 Rumah Tangga
dan ATK
Perbaikan sarana dan prasarana, fasilitas
17 IPSRS
dan infrastruktur
18 Kasir Pembayaran biaya rawat inap

25
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
UNIT RAWAT INAP

Salah satu kunci keberhasilan pelayanan rumah sakit adalah kemampuan


merencanakan ketersediaan tenaga (Sumber Daya Insani ) sebagai unsur utama
dalam pemberian pelayanan. Sumber Daya Insani yang memiliki kualifikasi sesuai
dengan standar, kemampuan membina hubungan interpersonal dan responsive
terhadap perubahan akan menjadi competitive advantage bagi rumah sakit.
Oleh karenanya dibutuhkan perencanaan yang kolaboratif dari seluruh unsure
rumah sakit untuk menyusun kebutuhan ketenagaan secara makro agar rumah
sakit dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan harapan pelanggan.
Perencanaan kebutuhan tenaga disusun berdasarkan pola perhitungan tertentu
agar hasil perencanaan dapat mendekati kebutuhan optimal untuk pelayanan.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka Instalasi Rawat Inap RSUD Kardinah
menyusun perencanaan kebutuhan tenaga melalui pembuatan Pola Ketenagaan
SDM di RSUD Kardinah Tegal dikelola secara terstruktur oleh Sub. Bagian
Kepegawaian, Tim Penerimaan dan Penilaian Pegawai sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi manajemen SDM berupa perencanaan, rekrutmen dan seleksi,
penempatan, pengembangan karir, penggajian dan pemberhentian pegawai.
Untuk tenaga PNS berdasarkan UU No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara.

A. POLA KETENAGAAN
1. Pola Ketenagaan Bidang Keperawatan
Pola ketenagaan di rawat inap menggunakan formula DEP KES RI Tahun
2005
a. Cara perhitungan berdasarkan klasifikasi pasien :
1) Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus

2) Rata pasien per hari

3) Jam perawatan yang diperlukan/hari/pasien

4) Jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hari

5) Jam efektif setiap perawat/bidan adalah tujuh jam per hari

26
Tabel. Contoh Perhitungan dalam satu ruangan Berdasarkan Klasifikasi pasien
Rata-rata jam Jumlah
Rata-rata
No Jenis / Kategori perawatan/ perawatan/
pasien/hari
pasien/hari hari
a b c d e
1 Pasien penyakit 10 3,5 35
dalam
2 Pasien bedah 8 4 32
3 Pasien gawat 1 10 10
4 Pasien anak 3 4,5 13,5
5 Pasien kebidanan 1 2,5 2,5
Jumlah 23 93,0

 
Jumlah jam perawatan 93 = 13 perawat
Jam kerja efektif per shif 7

Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor


koreksi) dengan hari libur/cuti/hari besar (loss day)

 
Jumlah Hr minggu dlm 1 TH + Cuti + Hari besar X Jumlah Perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif

52 + 12 + 14 X 13 = 3,5
286

Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non-


keperawatan (non-nursing jobs), seperti : membuat perincian pasien
pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat-alat makan pasien dan lain-
lain, diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan.

(Jumlah tenaga keperawatan + loss day) x 25%

 (13 + 3,5) x 25% = 4,1

Jumlah tenaga : tenaga yang tersedia + faktor koreksi 

            = 16,5 + 4,1  =  20,6 (dibulatkan 21 perawat/bidan)


Jadi tenaga keperawatan yang dibutuhkan untuk contoh tersebut adalah 21
orang.

27
b. Tingkat Ketergantungan Pasien :
Pasien diklasifikasikan dalam beberapa kategori yang didasarkan pada
kebutuhan terhadap asuhan keperawatan/kebidanan.
1) Asuhan keperawatan minimal (minimal care), dengan kriteria:
a) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri;
b) Makan dan minum dilakukan sendiri;
c) Ambulasi dengan pengawasan;
d) Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap sif;
e) Pengobatan minimal, status psikologis stabil;
2) Asuhan keperawatan sedang, dengan kriteria:
a) Kebersihan diri dibantu, makan, minum, dibantu;
b) Observasi tanda-tanda vital setiap 2-4 jam sekali;
c) Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali;
3) Asuhan keperawatan agak berat, dengan kriteria:
a) Sebagian besar aktivitas dibantu;
b) Observasi tanda-tanda vital setiap 2-4 jam sekali;
c) Terpasang folley chateter, intake output dicatat;
d) Terpasang infus;
e) Pengobatan lebih dari sekali;
f) Persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
4)  Asuhan keperawatan maksimal, dengan kriteria:
a) Segala aktivitas dibantu oleh perawat;
b) Posisi pasien diatur dan diobservasi tanda-tanda vital setiap
dua jam ;
c) Makan memerlukan NGT dan menggunakan suction;
d) Gelisah/disorientasi

Contoh Kasus
Jumlah
Jmlh Jam Jam
Rata-rata
No Jenis / Kategori perawatan/ perawatan/
pasien/hari
hari hari
cxd
a b c d e
1 Askep Minimal 7 2 14
2 Askep Sedang 7 3.08 21,56
3 Askep agak berat 11 4.15 45,65
4 Askep Maksimal 1 6.16 6.16
Jumlah 26 87.37

28
Jumlah jam perawatan per hari sesuai dengan penelitian di luar negeri

Jumlah jam perawat di ruangan/ perhari 87,37 = 12,5


Jam kerja efektif per shif 7

Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut ditambah (faktor koreksi) dengan :


·      Hari libur/cuti/hari besar (loss day)

Jumlah Hr minggu dlm 1 TH + Cuti + Hari besar X Jumlah Perawat tersedia


Jumlah hari kerja efektif

52 + 12 + 14 X 12,5 = 3,4
286

Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non-keperawatan


(non-nursing jobs) seperti contohnya; membuat perincian pasien pulang,
kebersihan ruangan, kebersihan alat-alat makan pasien, dan lain-lain
diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan.
(Jumlah tenaga keperawatan + loss day) x 25%

Jumlah Tenaga perawat + Loss day X 25


100

12,5 + 3.4 X 25 = 3,9


100

Jumlah Tenaga = Tenaga yang tersedia + Faktor Koreksi


12,5 + 3,4 + 3,9 = 19,8 dibulatkan 20 orang perawat

2. Pola Ketenagaan Bidang Medis


Kebutuhan tenaga medis menggunakan metode WISN (Workload Indicator
Staff Need) atau metode kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan indikator
beban kerja menggunakan formula Ilyas

a. Jumlah kebutuhan tenaga perhari (Y)


Y = (BK : JKE)
BK = JT x WT
= (JT x WT)
JKE

b. Jumlah kebutuhan tenaga = Y + ( 92/273 x Y )


Keterangan:
BK = Beban Kerja

29
JKE = Jumlah hari kerja efektif selama setahun, yaitu 273 hari
JT = Jumlah transaksi per hari
WT = Waktu yang dibutuhkan untuk tiap transaksi

B. KUALIFIKASI PERSONEL

No Nama Jabatan Kualifikasi Jumlah


1. Dokter Ruangan S1 Kedokteran 17
D 4 Kebidanan 1
2. Ka. Ruangan Rawat Inap S1 Keperawatan Ners 13

3. Dokter Spesialis Penyakit


S2 Spesialis Penyakit Dalam 2
Dalam
4. Dokter Spesialis Penyakit
S2 Spesialis Penyakit Dalam 1
Dalam Konsultan Sub Endokrin
5. Dokter Spesialis Bedah Umum S2 Spesialis Bedah Umum 2
6. Dokter Spesialis Anak S2 Spesialis Anak 4
7. Dokter Spesialis Obsgyn S2 Spesialis Kandungan 3
8. Dokter Spesialis Mata S2 Spesialis Mata 2
9. Dokter Spesialis Syaraf S2 Spesialis Syaraf 2
10. Dokter Spesialis Paru S2 Spesialis Paru 2
11. Dokter Spesialis Urologi S2 Spesialis Urologi 1
12. Dokter Spesialis Jantung dan S2 Spesialis Jantung dan
1
Pembuluh Pembuluh
13. Dokter Spesialis Jiwa S2 Spesialis Kesehatan Jiwa 1
14. Dokter Spesialis Bedah Syaraf S2 Spesialis Bedah Syaraf 1
15. Dokter Spesialis Ortopedi S2 Spesialis Ortopedi 2
16. Dokter Spesialis Kulit dan
S2 Spesialis Kulit dan Kelamin 2
Kelamin
17. Dokter Spesialis THT S2 Spesialis THT 2
18. Dokter Spesialis Bedah Mulut S2 Spesialis Bedah Mulut 1
19. Dokter Gigi S1 Kedokteran Gigi 2
20. Dokter Gigi ( Konservasi ) S1 Kedokteran Gigi 1
21. Dokter anestesi S2 Spesialis Anestesi 2

30
22. Ka. Tim/ PPJA S1 Keperawatan + Ners 22

23. D3/
Perawat Assosiet/ pelaksana 373
S1 Keperawatan
24. Transporter SMA 8

31
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

A. PROGRAM ORIENTASI UNIT RAWAT INAP


Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia RSUD Kardinah,
setiap pegawai baru yang masuk akan menjalani masa orientasi. Kegiatan
tersebut ditujukan untuk mengenalkan kondisi lingkungan kerja beserta
aturan-aturan yang harus ditaati sehingga pegawai yang baru dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Program
orientasi bagi staf keperawatan baru meliputi 4 (empat) area seminatan
dasar yaitu medikal, bedah, anak dan maternitas dalam jangka waktu 12
bulan (1 tahun). Disamping orientasi klinis, pegawai baru juga dilakukan
orientasi program peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah
sakit.

1. Pelaksana Kegiatan Orientasi dilakukan pihak berikut:


a. Pokja PMKP ( Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien )
b. Tim Pencegahan Pengendalian Infeksi
c. Tim Blue Code
2. Kegiatan Orientasi dilakukan melalui Metode berikut:
1. Penyampaian Materi
2. Praktek BHD
3. Menjalankan Orientasi di Ruangan
a. Untuk Perawat, melaksanakan masa orientasi di rawat Inap,
Bedah, Dalam, dan Anak, masing masing selama 4 bulan
b. Untuk Bidan, melaksanakan masa orientasi di Rawat inap
kebidanan, VK, dan Ponek, masing masing selama 4 bulan
3. Rincian Kegiatan Orientasi dilakukan sebagai berikut.

NARA
WAKTU MATERI
SUMBER

Hari ke I 1. Orientasi Organisasi Rumah Sakit 1. PMKP


a. Penjelasan Visi dan Misi falsafah dan
tujuan RSUD Kardinah Tegal
b. Penjelasan tentang struktur organisasi
Rumah Sakit 2. TIM PPI
c. Penjelasan Tugas pokok dan uraian tugas 3. TIM Blue
Code
d. Penjelasan tentang kebijakan yang
berlaku di Rumah Sakit
e. Orientasi lingkungan RS
32
2. Pencegahan Pengendalian Infeksi di RS
3. BHD
Hari ke II 1. Orientasi Lingkungan dan Pasien Ka Ruang
a. Pengenalan kantor di lingkungan Unit
Rawat Inap, yakni ruang kepala ruangan,
ruangan dokter, nurse station, kamar
ganti baju perawat, ruang obat, ruang alat,
gudang, dapur dll
b. Pengenalan kapasitas pasien, ruangan
rawat inap dan ruangan tunggu keluarga
c. Pengenalan persiapan alat untuk setiap
tindakan medis bagi pasien
d. Pengenalan inform consent kepada
keluarga pasien
e. Pengenalan pembagian jaga shief perhari
2. Orientasi Prosedur
a. Prosedur penerimaan
pasien baru
b. Prosedur administrasi
pasien BPJS, pasien umum,
c. Prosedur Pemeriksaan
dan persiapan alat

B. KETENTUAN PROGRAM ORIENTASI


1. Setiap ada personil baru diorientasikan Ka Ruang
2. Tempat pelaksanaan di ruang rawat inap
3. Ka Ruang membuat laporan orientasi yang telah dilaksanakan meliputi
a. Tanggal pelaksanaan
b. Pelaksanaan orientasi
c. Hasil yang telah diorientasikan
d. Nama dan absensi personil yang mengikuti orientasi
e. Evaluasi Harian
f. Evaluasi direkomendasikan kepada Ka. Bidang Keperawatan
g. Untuk mengukur hasil pelaksanaan orientasi, maka dilakukan evaluasi
kegiatan melalui metode berikut:
1) Pre test
2) Post test
Nilai batas lulus 60 pada hasil post test

33
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
UNIT RAWAT INAP EDELWEIS BAWAH

Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan di


rumah sakit sehingga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dipengaruhi oleh
mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan dikatakan bermutu apabila
indikator mutu di ruang rawat inap tercapai.

Guna memonitor penyelenggaraan pelayanan perawatan dan memastikan


terjaminnya mutu pelayanan kesehatan, maka dilakukan rangkaian pertemuan/
rapat dengan seluruh Ka Ruang dan staf terkait.

Pelaksanaan pertemuan/rapat dilakukan sebagai berikut:


1. Sasaran
Seluruh anggota staf Ruang Rawat Inap Edelweis Bawah, meliputi Ka Ruang,
Dokter Ruangan, PPJA, Perawat Pelaksana dan Petugas Kebersihan
(Cleaning Service)
2. Jadwal Pelaksanaan
Pertemuan/Rapat Unit Rawat Inap Edelweis Bawah terdiri dari :
a. Pertemuan Rutin
Rapat Rutin 1 bulan 1 kali :
 Waktu : Minggu ke 3
 Jam : 11.00 - selesai
 Tempat : Ruang Rapat Ruang Edelweis Bawah
 Peserta : Ka Ruang, Dokter Ruangan, PPJA, Perawat Pelaksana
 Materi : Evaluasi kinerja, mutu,masalah dan pemecahannya,evaluasi
dan rekomendasi tindaklanjut
b. Pertemuan/Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
 Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas
 Jam : Sesuai undangan
 Tempat : Sesuai undangan
 Peserta : Seluruh Staf / Sesuai kebutuhan
 Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.

34
BAB XI
PELAPORAN

Laporan Unit Rawat Inap Edelweis Bawah dibedakan atas Laporan Rutin dan
Laporan Insidentil.
A. LAPORAN RUTIN
Laporan rutin adalah laporan yang dikerjakan secara rutin oleh Unit Rawat
Inap Edelweis Bawah
Terdiri atas :
1. Laporan Harian, berisi tentang :
a. Sensus
b. BOR
2. Laporan Bulanan, terdiri dari :
a. Pencapaian Indikator Mutu Nasional dan Unit Rawat Inap, terdiri dari :
NO INDIKATOR STANDAR
Dokter
1. Pemberi Pelayanan Unit Rawat Inap
Perawat minimal D3
2. Dokter Penanggung-jawab Pasien 100 %
3. Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap
08.00-14.00 setiap
4. Ketepatan jam visite dokter spesialis
hari kerja
5. Kejadian infeksi pasca operasi ≤ 1.5 %
Tidak adanya Pasien yang jatuh dari tempat
6. tidur, kamar mandi & lingkungan Rumah sakit 100 %
yang berakibat kecacatan/ kematian
7. Kejadian kematian pasien rawat inap >48 jam ≤ 0.24 %
8. Kejadian pasien pulang paksa dlm 1 bulan ≤5%
Waktu tunggu operasi yg direncanakan (elektif)
9. 100 %
dalam 2 hari
10. Kumulatif kepuasan pasien yg disurvei ≥ 90 %
Asesmen awal medis dalam 24 jam pada
11. 100 %
pasien Rawat Inap
Asesmen awal keperawatan dalam 24 jam pada
12. 100 %
pasien Rawat Inap
13. Pelaksanaan skrining nutrisional 100 %
14. Assesmen nyeri pada pasien rawat inap 100 %
15. Asesmen resiko jatuh pada pasien Rawat Inap 100 %
Operasi bersih tanpa pemberian profilaksis
16. 100 %
antibiotik
17. Ketepatan identifikasi pasien 100 %
Peningkatan komunikasi efektif;pasien kritis yg
18. 100 %
dilaporkan dg metode CABAK
Peningkatan keamanan obat yang perlu
19. 100 %
diwaspadai

b. Kejadian Kecelakaan Kerja


c. Laporan Pemakaian BHP Medis dan Non Medis
35
3. Laporan Tahunan, berisi tentang
a. Laporan Pencapaian BOR
b. Laporan SDM dan Kinerja
c. Laporan Mutu Pelayanan

B. LAPORAN INSIDENTIL
Adalah laporan mengenai kejadian yang terjadi di Unit Rawat Inap Edelweis
Bawah antara lain;
1. Kejadian Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
2. Komplain tentang pelayanan di Unit Rawat Inap Edelweis Bawah

36
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, Wiku. 2007: “Sistem Kesehatan”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Aditama, Tjanda Yoga. 2005: “Manajemen Administrasi Rumah Sakit”. Jakarta: UI-
Press
Depertemen Kesehatan Republik Indonesia; “Standar Tenaga Keperawatan di
Rumah Sakit”; Jakarta UI-Press
Kepmenkes Nomor: 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit

37

Anda mungkin juga menyukai