PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat.
Rumah sakit adalah institusi yang fungsi utamanya memberikan
pelayanan kepada pasien, diagnostik dan terapeutik untuk berbagai penyakit dan
masalah kesehatan, baik yang bersifat bedah maupun non bedah. Rumah sakit
harus dibangun dan dilengkapi, serta dipelihara dengan baik untuk menjamin
pelayanan kesehatan, keselamatan pasiennya, harus menyediakan fasilitas yang
lapang, tidak berdesak desakan, dan terjamin sanitasinya untuk kesembuhan
pasien (Aditama, 2003)
Menurut Azwar (1996), rumah sakit adalah suatu organisasi yang
memiliki tenaga medis profesional yang terorganisasi suatu sarana kedokteran
yang permanen, menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan
yang berkesinambungan, diagnosis, serta pengobatan penyakit yang diderita
pasien.
Menurut Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tanggal
28 Oktober 2009 tentang Rumah Sakit, menyebutkan bahwa rumah sakit umum
adalah instistusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat serta memberikan pelayanan kesehatan
pada semua bidang dan jenis penyakit. Rumah sakit mempunyai misi
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugasnya adalah
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan penyakit serta
penyuluhan kesehatan bagi masyarakat sekitarnya
Unit rawat inap merupakan unit pelayanan non struktural yang
menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan
perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan dan
rehabilitasi medik. Rawat inap adalah pemeliharaan kesehatan rumah sakit
dimana penderita tinggal mondok sedikitnya satu hari berdasarkan rujukan dari
1
pelaksanaan pelayanan kesehatan atau rumah sakit pelaksanaan pelayanan
kesehatan lain (Patria Jati, 2009). Rawat inap menurut Crosby dalam Nasution
(2005) adalah kegiatan penderita yang berkelanjutan ke rumah sakit untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang berlangsung lebih dari 24 jam. Secara
khusus pelayanan rawat inap ditujukan untuk penderita atau pasien yang
memerlukan asuhan keperawatan secara terus menerus (Continous Nursing
Care) hingga terjadi penyembuhan. Pasien mulai masuk ruangan perawatan
hingga pasien dinyatakan boleh pulang maka pasien mendapat pelayanan
sebagai berikut, pelayanan tenaga medis, tenaga perawat, pelayanan penunjang
medik, lingkungan langsung pasien serta pelayanan administrasi/keuangan. Loho
dalam Ayunda (2009) mengidentifikasikan kegiatan rawat inap meliputi pelayanan
dokter, pelayanan keperawatan, pelayanan makanan, fasilitas perawatan dan
lingkungan perawatan. Pelayanan rawat inap harus menerapkan prosedur yang
jelas, mudah dan terorganisir.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman dan panduan dalam penyelenggaraan tata kelola di Unit
Rawat Inap Edelweis Bawah RSUD Kardinah Kota Tegal
2. Tujuan Khusus
a. Memperjelas alur proses tata kelola di Unit Rawat Inap Edelweis Bawah
RSUD Kardinah Kota Tegal
b. Mewujudkan pelayanan keperawatan yang sistematis, efektif dan efisien di
Ruang Edelweis Bawah
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
RSUD KARDINAH
3
mendukung sebagian besar pasien diluar Kota Tegal lebih memilih RSUD
Kardinah daripada RS yang ada di wilayahnya.
4
D. SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan Prasarana salah satu modal utama dalam memberikan
pelayanan terbaik kepada pengguna, baik internal maupun eksternal. RSUD
Kardinah memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut :
1. GAWAT DARURAT
Buka 24 Jam, dengan kapasitas 13 tempat tidur, Dokter jaga IGD bersertifikat
ACLS/ATLS/PPGD Perawat IGD bersertifikat BTLS/ PPGD
2. RAWAT JALAN
a. Pelayanan Medik Dokter Spesialis:
1) Spesialis Penyakit Dalam
2) Spesialis Paru
3) Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
4) Spesialis Anak
5) Spesialis Bedah
6) Spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi
7) Spesialis Bedah Digestif
8) Spesialis Bedah Saraf
9) Spesialis Urologi
10) Spesialis Obstetri & Genekologi
11) Spesialis Mata
12) Spesialis Kulit & Kelamin
13) Spesilais THT
14) Spesialis Saraf
15) Spesilais Kesehatan Jiwa
b. Pelayanan Medik Dokter Gigi Spesialis
1) Bedah Mulut
2) Konservasi Gigi
c. Pelayanan Rehabilitasi Medik
1) Spesialis Rehabilitasi Medik
2) Okupasi Terapi
5
3) Fisioterapi
4) Ortotik Prostetik
d. Pelayanan VCT-CST
e. Pelayanan Psikologi
f. Pelayanan Medical Check-Up
g. Pelayanan Kosmetik Medik
h. Pelayanan Rehabilitasi Narkoba
i. Pelayanan Kateterisasi Jantung
j. Pelayanan Pain Clinic
3. RAWAT INAP
Jumlah Tempat Tidur Tiap Kelas Tahun 2022
Selama tahun 2022 dalam rangka meningkatkan kualitas layanan maka
RSUD Kardinah melaksanakan beberapa penataan ruangan perawatan
disesuaikan dengan penambahan gedung, yakni :
4. HAEMODIALISA
Jumlah tempat tidur dan mesin Haemodialisa sebanyak 20.
5. BEDAH SENTRAL
Jumlah kamar operasi sebanyak 8.
6. RADIOLOGI
Pelayanan radiologi Diagnostik meliputi :
a. Konvensional Non Kontras
b. Konvensional dengan kontras
c. CT-Scan
Pelayanan Imaging Diagnostik meliputi :
a. MRI
b. USG
6
7. LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK
a. Pelayanan Hematoanalizer
b. Kimia Darah
c. Hematologi
d. Serologi
e. Hormon
f. Narkoba
g. Hemostasis
h. Imunologi
i. Tumor Marker
8. BANK DARAH
a. Crossmatch
b. Pemenuhan Darah
1) Whole Blood
2) PRC
c. Perencanaan Kebutuhan Kantong Darah
9. LABORATORIUM MIKROBIOLOGI KLINIK
10. INSTALASI FARMASI
a. Farmasi IGD buka 24 Jam
b. Farmasi Rawat Jalan
c. Farmasi Rawat Inap
d. Konseling Farmasi
e. Pelayanan Informasi Obat
f. Layanan Inovasi Tombo Teko Loro Lungo
7
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RSUD KARDINAH
A. VISI
“Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat dengan Pelayanan
Paripurna yang Berbasis Pendidikan”
B. MISI
Dalam mencapai Visi yang telah ditetapkan, maka RSUD Kardinah
melaksanakan beberapa langkah yang dirumuskan dalam Misi. Ada 6 (enam)
misi yang diharapkan akan memudahkan seluruh elemen yang ada di RSUD
Kardinah dalam mencapai Visi, yakni :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan bermutu yang
mengutamakan keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan dengan
berbasis teknologi informasi.
2. Mewujudkan lingkungan rumah sakit yang bersih, rapi, sehat, aman, nyaman
dan ramah lingkungan.
3. Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten, kretaif dan inovatif.
4. Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.
5. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di
bidang kesehatan.
6. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional dan akuntabel menuju
wilayah birokrasi bersih dan melayani.
8
C. FALSAFAH
Falsafah RSUD Kardinah adalah pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
atas dasar keikhlasan, kesungguhan, beretika dan amanah, menjadikan setiap
langkah pelayanan adalah ibadah.
D. NILAI-NILAI
Dalam bekerja untuk memberikan pelayanan kepada pengguna jasa, RSUD
Kardinah menjunjung tinggi nilai-nilai sebagai berikut;
1. Kerjasama Tim
2. Integritas
3. Manusiawi, dan
4. Profesional.
9
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
B. ORGANISASI PENDUKUNG
Guna mendukung pelayanan RSUD Kardinah maka dibentuklah
1. Organisasi Pelaksana terdiri dari :
a. Kelompok Staf Medis;
b. Kelompok Staf Keperawatan
2. Organisasi Pendukung terdiri atas :
a. Satuan Pengawas Internal;
b. Komite -Komite
10
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
UNIT RAWAT INAP EDELWEIS BAWAH
A. TUGAS POKOK
Unit Rawat Inap berada di bawah Wakil Direktur Pelayanan dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang Keperawatan. Kepala Bidang Keperawatan mempunyai
tugas pokok membantu Wakil Direktur Pelayanan dalam melaksanakan kegiatan
bidang pelayanan dan perawatan pasien rawat inap. Unit Rawat Inap RSUD
Kardinah Kota Tegal terdiri dari 14 Ruang Rawat Inap, antara lain; Ruang
Cendana 1, Cendana 2, Cendana 3, Dewadaru, Wijaya Kusuma Atas, Wijaya
Kusuma Bawah, Mawar, Dahlia, Edelweis Atas, Edelweis Bawah, Puspanidra,
Rosella, Lavender Atas, Lavender Bawah
B. FUNGSI
C. STRUKTUR ORGANISASI
Untuk mengetahui lebih detail struktur organisasi Unit Rawat Inap, berikut
dijabarkan dalam gambar di bawah ini.
.
11
STRUKTUR ORGANISASI UNIT RAWAT INAP
RSUD KARDINAH KOTA TEGAL
KABID KEPERAWATAN
KA RUANG KA RUANG
CENDANA 1 EDELWEIS A
_ _
KA RUANG KA RUANG
CENDANA 2 EDELWEIS B
_ _
KA RUANG KA RUANG
CENDANA 3 ROSELLA
_ _
KA RUANG KA RUANG
DAHLIA PUSPANIDRA
_
KA RUANG KA RUANG
DEWADARU LA
_ _
KA RUANG KA RUANG
WK ATAS MAWAR
_
KA RUANG KA RUANG
WK BAWAH LB
_ _
12
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KELOLA
UNIT RAWAT INAP EDELWEIS BAWAH
RSUD KARDINAH
KA BIDANG
KEPERAWATAN
_
KA SIE KEP
RAWAT INAP
MANAJER
KEPALA
PELAYANAN
RUANG
PASIEN
PPJA PPJA
1 2
PERAWAT
PELAKSANA
13
BAB VI
URAIAN JABATAN
16
b. Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas
pelaksana keperawatan.
c. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenaga keperawatan, peralatan dan mutu asuhan
keperawatan di ruangan
d. Menandatangani surat-surat/dokumen yang ditetapkan
menjadi wewenang kepala ruangan.
e. Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Instalasi/Kepala
Seksi/ Kepala Bidang Keperawatan/ Wadir Pelayanan
Medis & Keperawatan/ Rumah Sakit untuk kelancaran
pelaksanaan pelayanan keperawatan.
18
dengan pasien atau pengunjung rumah sakit
9. Memberikan kewenangan kepada mahasiswa melakukan
tindakan tertentu yang dasar sampai tindakan lanjutan
namun masih dalam pengawasan pembimbing.
10. Membuat laporan tertulis selama proses bimbingan, yang
disampaikan kepada koordinator pembimbing (diklat)
untuk disampaikan kepada institusi pendidikan
11. Melaksanakan ujian akhir praktek klinik keperawatan.
12. Memberikan nilai akhir kepada semua mahasiswa yang
telah dibimbingnya.
13. Mengevaluasi program untuk ditindak lanjuti kebagian
keperawatan.
Tanggung jawab. : Dalam melaksanakan tugasnya Instruktur Klinik bertanggung
jawab kepada Kepala Diklat dalam hal:
1. Tindak lanjut surat ijin praktek klinik.
2. Pengelolaan pelaksanaan praktek klinik
3. Jadwal praktek mahasiswa.
4. Hasil evaluasi praktek
Wewenang : Dalam melaksanakan tugasnya Instruktur Klinik Keperawatan
mempunyai wewenang sebagai berikut:
1. Mengikuti kontrak program dengan institusi pendidikan
dan kepala bidang keperawatan.
2. Membuat jadwal bimbingan.
3. Melakukan pre dan post conference, orientasi, bimbingan,
bedside Teaching, supervisi, evaluasi dan post confrence
mahasiswa.
4. Mengambil tindakan tegas dan sportif terhadap
mahasiswa yang melanggar aturan atau melakukan
tindakan tidak terpuji selam di rumah sakit serta membuat
laporan secara tertulis dari semua kejadian, sebagai
bahan pertanggung jawabannya
5. Menerapkan disiplin yang baik terhadap mahasiswa
6. Melaksanakan evaluasi praktek klinik keperawatan/
kebidanan
7. Memberikan nilai hasil praktek klinik
8. Melakukan evaluasi program praktek klinik.
Persyaratan : A. Pendidikan:
Berijazah pendidikan formal keperawatan/ kebidanan dan
semua jenjang pendidikan yang disahkan oleh pemerintah/
yang berwenang
B. Pelatihan:
Sesuai dengan area keperawatan tempat bekerja
C. Pengalaman Kerja:
19
≥ 1 tahun
D. Kondisi fisik:
Sehat jasmani rohani
Uraian Tugas : 1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan
lingkungannya
2. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan
yang berlaku
3. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar
selalu dalam keadaan siap pakai
4. Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan
diagnose keperawatan, sesuai batas kewenangannya.
5. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan
kemampuannya
6. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien
sesuai kebutuhan dan batas kemampuannya antara lain:
Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program
pengobatan.
Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien
dan keluarganya mengenai penyakitnya.
7. Melatih/ membantu pasien untuk melakukan latihan
gerak
8. Melakukan tindakan darurat kepada pasien (antara
lain panas tinggi, kolaps, pendarahan, keracunan, nafas
& henti jantung) sesuai protap yang berlaku selanjutnya
segera melaporkan tindakan yang telah dilakukan
kepada dokter ruang rawat/ dokter jaga.
9. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai
batas kemampuan.
10. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan
tindakan yang tepat berdasarkan hasil observasi
tersebut, sesuai bats kemampuannya.
11. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam
membahas kasus dalam upayah meningkatkan mutu
asuhan keperawatan.
12. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur
secara bergilir sesuai jadwal dinas
13. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh
kepala ruang rawat.
14. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang
keperawatan antara lain melaui pertemuan ilmiah dan
penataran atas izin / persetujuan atasan
15. Melaksanakan system pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan yang tepat dan benar sesuai
standar asuhan keperawatan
16. Melaksnakan serah terima tugas kepada petugas
pengganti kepada lisan maupun tertulis pada saat
pergantian dinas.
17. Memberikan penyuluhan keehatan kepada kepada
paien dan keluarganya sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan pasien mengenai :
a. Program diet
b. Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara
penggunaannya.
c. Pentingnya pemeriksaan ulang di Rumah sakit,
Puskesmas atau Institusi kesehatan lainnya.
20
d. Cara hidup sehat, seperti pengaturan istirahat,
makanan yang bergizi atau bahan pengganti sesuai
dengan keadaan social ekonomi
e. Melatih pasien menggunakan alat bantu yang
dibutuhkan seperti :
1) Rollstoel
2) Tongkat penyangga
3) Protesa
18. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan
keperawatan di rumah misalnya.
a. Merawat luka
b. Melatih anggota gerak.
19. Menyiapkan pasien yang akan pulang.
20. Menyediakan formulir untuk penyelesaian administrasi,
seperti :
a. Resume medis
b. Surat keterangan istirahat sakit.
c. Petunjuk diet
d. Resep obat untuk di rumah, jika
diperlukan
e. Surat rujukan atau pemeriksaan ulang
(Kontrol)
Tanggung jawab : Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana di ruang
perawatan bertanggung jawab kepada Kepala Ruangan
terhadap hal-hal sebagai berikut:
1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan
keperawatan/ kebidanan sesuai standar.
2. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasi
pelaksanaan asuhan keperawatan / kebidanan dan
kegiatan lain yang dilakukan.
21
1. Kelancaran dan keamanan transfer pasien
2. Kebersihan dan keamanan alat-alat transfer. ( kursi
roda, brankar, easy move )
Dalam melaksanakan tugasnya transporter di ruang rawat
inap mempunyai wewenang sebagai berikut:
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan/ perawat
Wewenang :
jaga.
2. Memberikan bantuan kepada pasien/ keluarga pasien
sesuai kemampuan dan batas kewenangannya.
22
BAB VII
DPJP
Transporter*
DOKTER
RUANGAN
23
2. Hubungan Antar Bagian/Instalasi Dengan Unit Rawat inap.
UNIT RAWAT
IGD JALAN
INSTALASI INSTALASI
PENUNJANG INTENSIVE
LABORATORIUM
& RADIOLOGI
INSTALASI
BEDAH SENTRAL
INSTALASI
FARMASI UNIT
INSTALASI GIZI
RAWAT
INAP
HAEMODIALISA LAUNDRY
IKF
CSSD
DIKLAT KASIR
25
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
UNIT RAWAT INAP
A. POLA KETENAGAAN
1. Pola Ketenagaan Bidang Keperawatan
Pola ketenagaan di rawat inap menggunakan formula DEP KES RI Tahun
2005
a. Cara perhitungan berdasarkan klasifikasi pasien :
1) Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
26
Tabel. Contoh Perhitungan dalam satu ruangan Berdasarkan Klasifikasi pasien
Rata-rata jam Jumlah
Rata-rata
No Jenis / Kategori perawatan/ perawatan/
pasien/hari
pasien/hari hari
a b c d e
1 Pasien penyakit 10 3,5 35
dalam
2 Pasien bedah 8 4 32
3 Pasien gawat 1 10 10
4 Pasien anak 3 4,5 13,5
5 Pasien kebidanan 1 2,5 2,5
Jumlah 23 93,0
Jumlah jam perawatan 93 = 13 perawat
Jam kerja efektif per shif 7
Jumlah Hr minggu dlm 1 TH + Cuti + Hari besar X Jumlah Perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif
52 + 12 + 14 X 13 = 3,5
286
27
b. Tingkat Ketergantungan Pasien :
Pasien diklasifikasikan dalam beberapa kategori yang didasarkan pada
kebutuhan terhadap asuhan keperawatan/kebidanan.
1) Asuhan keperawatan minimal (minimal care), dengan kriteria:
a) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri;
b) Makan dan minum dilakukan sendiri;
c) Ambulasi dengan pengawasan;
d) Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap sif;
e) Pengobatan minimal, status psikologis stabil;
2) Asuhan keperawatan sedang, dengan kriteria:
a) Kebersihan diri dibantu, makan, minum, dibantu;
b) Observasi tanda-tanda vital setiap 2-4 jam sekali;
c) Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali;
3) Asuhan keperawatan agak berat, dengan kriteria:
a) Sebagian besar aktivitas dibantu;
b) Observasi tanda-tanda vital setiap 2-4 jam sekali;
c) Terpasang folley chateter, intake output dicatat;
d) Terpasang infus;
e) Pengobatan lebih dari sekali;
f) Persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
4) Asuhan keperawatan maksimal, dengan kriteria:
a) Segala aktivitas dibantu oleh perawat;
b) Posisi pasien diatur dan diobservasi tanda-tanda vital setiap
dua jam ;
c) Makan memerlukan NGT dan menggunakan suction;
d) Gelisah/disorientasi
Contoh Kasus
Jumlah
Jmlh Jam Jam
Rata-rata
No Jenis / Kategori perawatan/ perawatan/
pasien/hari
hari hari
cxd
a b c d e
1 Askep Minimal 7 2 14
2 Askep Sedang 7 3.08 21,56
3 Askep agak berat 11 4.15 45,65
4 Askep Maksimal 1 6.16 6.16
Jumlah 26 87.37
28
Jumlah jam perawatan per hari sesuai dengan penelitian di luar negeri
52 + 12 + 14 X 12,5 = 3,4
286
29
JKE = Jumlah hari kerja efektif selama setahun, yaitu 273 hari
JT = Jumlah transaksi per hari
WT = Waktu yang dibutuhkan untuk tiap transaksi
B. KUALIFIKASI PERSONEL
30
22. Ka. Tim/ PPJA S1 Keperawatan + Ners 22
23. D3/
Perawat Assosiet/ pelaksana 373
S1 Keperawatan
24. Transporter SMA 8
31
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
NARA
WAKTU MATERI
SUMBER
33
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
UNIT RAWAT INAP EDELWEIS BAWAH
34
BAB XI
PELAPORAN
Laporan Unit Rawat Inap Edelweis Bawah dibedakan atas Laporan Rutin dan
Laporan Insidentil.
A. LAPORAN RUTIN
Laporan rutin adalah laporan yang dikerjakan secara rutin oleh Unit Rawat
Inap Edelweis Bawah
Terdiri atas :
1. Laporan Harian, berisi tentang :
a. Sensus
b. BOR
2. Laporan Bulanan, terdiri dari :
a. Pencapaian Indikator Mutu Nasional dan Unit Rawat Inap, terdiri dari :
NO INDIKATOR STANDAR
Dokter
1. Pemberi Pelayanan Unit Rawat Inap
Perawat minimal D3
2. Dokter Penanggung-jawab Pasien 100 %
3. Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap
08.00-14.00 setiap
4. Ketepatan jam visite dokter spesialis
hari kerja
5. Kejadian infeksi pasca operasi ≤ 1.5 %
Tidak adanya Pasien yang jatuh dari tempat
6. tidur, kamar mandi & lingkungan Rumah sakit 100 %
yang berakibat kecacatan/ kematian
7. Kejadian kematian pasien rawat inap >48 jam ≤ 0.24 %
8. Kejadian pasien pulang paksa dlm 1 bulan ≤5%
Waktu tunggu operasi yg direncanakan (elektif)
9. 100 %
dalam 2 hari
10. Kumulatif kepuasan pasien yg disurvei ≥ 90 %
Asesmen awal medis dalam 24 jam pada
11. 100 %
pasien Rawat Inap
Asesmen awal keperawatan dalam 24 jam pada
12. 100 %
pasien Rawat Inap
13. Pelaksanaan skrining nutrisional 100 %
14. Assesmen nyeri pada pasien rawat inap 100 %
15. Asesmen resiko jatuh pada pasien Rawat Inap 100 %
Operasi bersih tanpa pemberian profilaksis
16. 100 %
antibiotik
17. Ketepatan identifikasi pasien 100 %
Peningkatan komunikasi efektif;pasien kritis yg
18. 100 %
dilaporkan dg metode CABAK
Peningkatan keamanan obat yang perlu
19. 100 %
diwaspadai
B. LAPORAN INSIDENTIL
Adalah laporan mengenai kejadian yang terjadi di Unit Rawat Inap Edelweis
Bawah antara lain;
1. Kejadian Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
2. Komplain tentang pelayanan di Unit Rawat Inap Edelweis Bawah
36
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmito, Wiku. 2007: “Sistem Kesehatan”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Aditama, Tjanda Yoga. 2005: “Manajemen Administrasi Rumah Sakit”. Jakarta: UI-
Press
Depertemen Kesehatan Republik Indonesia; “Standar Tenaga Keperawatan di
Rumah Sakit”; Jakarta UI-Press
Kepmenkes Nomor: 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit
37