Anda di halaman 1dari 40

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

UNIT GAWAT DARURAT

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA


BARAT RUMAH SAKIT ISLAM SITI HAJAR MATARAM
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut American Hospital Association (1974) Rumah Sakit adalah suatu
organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana
kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan, asuhan keperawatan yang
berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. Rumah
Sakit merupakan institusi kesehatan yang dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang
bermutu, bukan hanya dari pelayanan medis tetapi juga dari informasi kesehatan, yang dapat
berguna sebagai alat informasi dasar dalam upaya perencanaan dan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan di rumah Sakituntuk perencanaan masa depan.
Perkembangan pelayanan kesehatan selalu bergerak dinamis mengikuti perkembangan
teknologi. Ukuran kemajuan suatu Negara sebagai salah satu parameternya adalah derajat
kesehatan rakyatnya. Pelayanan rawat inap sebagai bagian integral pelayanan kesehatan
intra rumah Sakit juga selalu berusaha mengikuti perkembangan kemajuan tersebut.
Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat. Pelayanan kegawatdaruratan memerlukan penanganan secara terpadu dari
multi disiplin dan multi profesi termasuk pelayanan keperawatan.
Pelayanan kegawatdaruratan saat ini sudah diatur dalam suatu sistem yang dikenal
dengan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) baik SPGDT sehari hari
(SPGDT-S) dan akibat bencana (SPGDT-B).Sebagai bagian integral pelayanan
kegawatdaruratan, pelayanan medis dan pelayanan keperawatan mengutamakan akses
pelayanan kesehatan bagi korban dengan tujuan untuk mencegah dan mengurangi
angka kesakitan, kematian dan kecacatan. Kemampuan tenaga kesehatan sebagai
pelaksana pelayanan keperawatan gawat darurat masih sangat terbatas untuk mendukung
terwujudnya pelayanan kegawatdaruratan yang berkualitas. Saat bekerja di rumah sakit,
Tenaga Kesehatan diharapkan mampu melakukan triase, resusitasi dengan atau tanpa
alat, mengetahui prinsip stabilisasi dan terapi definitif, mampu bekerja dalam tim,
melakukan komunikasi dengan tim, pasien beserta keluarganya.

1.2 Tujuan Pedoman


Tujuan Umum :
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Instalasi Gawat Darurat berdasarkan Visi
dan Misi Rumah Sakit.
Tujuan Khusus:
1. Adanya perencanaan pelayanan kesehatan gawat darurat.
2. Adanya pengorganisasian pelayanan kesehatan gawat darurat.
3. Adanya pelaksanaan pelayanan kesehatan gawat darurat.
4. Adanya pelaporan kesehatan pasien gawat darurat.
5. Adanya pembinaan pelayanan kesehatan gawat darurat.
6. Adanya pengendalian mutu pelayanan kesehatan gawat darurat

1.3 Ruang Lingkup Pelayanan


Pelayanan kesehatan Gawat Darurat Level II (Rumah Sakit Kelas C):
Pengertian : merupakan pelayanan gawat darurat 24 jam yang memberikan
pertolongan pertama pada pasien gawat darurat, menetapkan diagnosis dan upaya
penyelamatan jiwa, mengurangi kecacatan dan kesakitan pasien sebelum dirujuk,
menetapkan diagnosis dan upaya penanggulangan kasus-kasus kegawatdaruratan.
Jenis Pelayanan :
a. Menentukan Diagnosis & penanganan permasalahan pada ;
 A. Jalan nafas ( airway problem ).
 B. Pernafasan (breathing problem).
 C. sirkulasi pembuluh darah (Circulation problem).
b. Penilaian Disability, Penggunaan obat, EKG, difibrilasi (observasi HCU).
c. Bedah CITO.

1.4 Batasan Operasional


1. Pasien yang datang ke Unit Gawat Darurat
2. Pengelola pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
3. Tenaga kesehatan yang bertugas di Unit Gawat Darurat.
4. Organisasi profesi kesehatan yang ada di Rumah Sakit
5. Institusi pendidikan kesehatan.
1.5 Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
5. Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor 145/Menkes/SK/IX/2007 tentang
Pedoman Teknis Penyelenggaraan Gawat Darurat dan Bencana.
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/PER/XII/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
8. Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit.
9. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor: 02.02/148/Menkes/SK/I/2010 tentang Izin
dan Penyelenggaraan Praktik Perawat.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
2.1. Deskripsi Rumah Sakit
Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram adalah Rumah Sakit yang memberikan
pelayanan kesehatan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat dan pelayanan penunjang
lainnya. Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram merupakan rumah Sakit umum dengan
pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat
spesialistik, yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam.
Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram merupakan Rumah Sakit Umum tipe C sesuai
dengan Surat Kepurtuasan Walikota Mataram Nomor : 200/ II / 2016 tentang izin
operasional Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram sebagai Rumah Sakit Umum kelas C,
berlokasi di Jl. Caturwarga Mataram , Kota Mataram Nusa Tenggara Barat Telp. 0370
(623498), dengan alamat email rsi_sitihajar@yahoo.co.id Rumah Sakit “Isam Siti” Hajar
Mataram memiliki luas Tanah 10.034 M2 dan bangunan 3.590 M2
Pelayanan Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram terdiri dari pelayanan rawat
inap 24 jam, pelayanan penunjang (farmasi, laboratorium, radiologi ), pelayanan
spesialistik (Klinik penyakit dalam, saraf, bedah, bedah saraf, obsgyn, kesehatan jiwa,
THT, Ortopedi dan dokter gigi ), unit R. Operasi, ICU dan fisioterapi.
2.2. Sejarah Rumah Sakit
Atas Saran dan dorongan Bapak Bapak H. R. Wasita Kusumah sebagai
Gubernur yang ke II Provinsi Nusa Tenggara Barat dan pertimbangan-pertimbangan
teknis dan cultural religius Bapak Prof. DR. dr. Daldiri dari RSU dr. Sutomo Surabaya
(dalam kesempatan mengantar dokter-dokter spesilalis ke Ibu Kota NTB), maka
lahirlah ide pendirian sebuah Rumah Sakit Islam di Mataram yang kemudian ide
pendirian Rumah Sakit Islam di Mataram ini disepakati pemuka masyarakat Islam di
Nusa Tenggara Barat. Selanjutnya amanat ini diserahkan kepada Bapak H. Nuruddin,
SH. Sebagai Kepala kantor wilayah Departemen Agama Propinsi Nusa Tenggara
Barat dan dalam jabatan yang lain sebagai Ketua Majelis Dakwah Islamiyah Wilayah
Nusa Tenggara Barat.
Alhamdulillah atas izin Allah SWT, maka pada tanggal 1 Agustus 1978
Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram mulai beroprasional dan pada tanggal 17
Agustus 1978 yang diresmikan oleh Bapak Wasita Kusuma selaku Gubernur Kepala
Daerah Nusa Tenggara dengan nama Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram
kegiatan operasional Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram diawali dengan
mengadakan kerjasama dengan Pemerintah Daerah Tingkat I NTB dalam hal ini
Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat. Rumah Sakit Islam Siti Hajar
Mataram pada awal mulai kegiatan diperbantukan seorang Dokter Umum sebagai
Pimpinan Rumah Sakit dan dibantu oleh 10 orang paramedis. Pelayanan perawatan
kesehatan masyarakat dibantu oleh para dokter umum maupun dokter spesialis Rumah
Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat dimulai dengan kapasitas 25 tempat tidur
dan ditunjang dengan pengadaan peralatan medis dan non medis dengan dana bantuan
Presiden Republik Indonesia pada tahun 1978/1979.
Keikutsertaan secara aktif dalam program Keluarga Berencana Nasional
dimulai dari status klinik KB swasta Saat ini sebagai PKBRS melalui sarana
pelayanan yang ada pada RSI ini. Memperhatikan besarnya minat untuk mendapatkan
pelayanan perawatan medis pada Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram, Yayasan
bersama Direktur Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram berupaya untuk
mendapatkan dana untuk kelancaran operasional. Berkat bantuan dari berbagai pihak,
baik instansi pemerintah maupun dermawan muslimin lainnya serta dicukupi dengan
dana Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram sendiri sehingga dapat dibangun
tambahan ruangan yang difungsikan sebagai ruang rawat inap VIP, ruang jaga
perawat VIP, renovasi ruangan radiologi. Pada akhir Desember 2016 kapasitas tempat
tidur pasien telah meningkat menjadi 100 tempat tidur samapi dengan saat ini.
Semoga Allah SWT. Memberikan balasan kebaikan yang berlipat ganda
kepada semua pihak yang telah membantu pembangunan dan kemajuan Rumah Sakit
Islam Siti Hajar Mataram.

BAB III
VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN RSI SITI HAJAR MATARAM
3.1. Visi
Dengan ridho Allah SWT, menjadi Rumah Sakit Islam rujukan di Nusa Tenggara Barat
3.2. Misi
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bernuansa Islami
2. Melaksanakan pembinaan SDM dan pengembangan sarana dan prasarana Rumah
Sakit Islam Siti Hajar Mataram secara berkesinambungan
3. Memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan dan keselamatan pasien
3.3 Nilai-Nilai Dasar
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, RSI Siti Hajar Mataram menanamkan
dan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar yang meliputi :
1. S : Sopan Santun ( Sikap yang harus ditunjukkan setiap individu dalam
memberikan pelayanan)
2. P : Profesional ( Sumber Daya Manusia memiliki kompetensi yang sesuai
dengan standar profesi dan memberikan pelayanan berdasarkan standar prosedur dan
menjunjung tinggi etika profesi)
3. I : Iklas ( Menjalankan segala aktivitas secara tulus dan sepenuh hati)
4. R : Ramah tamah ( Sikap yang diharuskan dalam memberikan pelayanan)
5. I : Integritas ( Sikap dan tindakan individu yang sesuai kata dan perbuatan,
mengutamakan kepentingan rumah sakit daripada kepentingan individu )
6. T : Transparasi ( Mengedepankan keterbukaan dalam segala hal dan dapat
dipertanggung jawabkan )
3.4 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari didirikannya Rumah Sakit ini
adalah :
1. Meningkatkan kualitas managemen dan profesionalisme untuk mewujudkan
kemandirian rumah Sakit
2. Meningkatkan kualitas pelayanan dalam rangka mencapai standar rumah Sakit
terakreditasi paripurna
3. Mengembangkan produk pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat
akan pelayanan kesehatan
Adapun untuk menyelenggarakan tugas pokok Rumah Sakit
mempunyai fungsi ;
1. Penyelenggaraan Pelayanan Medik
2. Penyelenggaraan Pelayanan Penunjang Medik dan non Medik
3. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan dan Pelaporan
4. Penyelenggaraan Pelayanan Rujukan
5. Penyelenggaraan Kegiatan Ketatausahaan
6. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Yayasan
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSI “SITI HAJAR”
MATARAM

4.1Bagan Organisasi
4.2 Keterangan/ Pengertian
1. Yayasan
Yayasan Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram bertanggung jawab terhadap
kelangsungan hidup, perkembangan dan kemajuan RSI Siti Hajar Mataram sesuai
dengan yang diharapkan oleh masyarakat
2. Direktur
Direktur mempunyai tugas memimpin, menetapkan kebijakan, membina,
mengkoordinasikan dan mengawasi serta melakukan pengendalian terhadap
pelaksanaan tugas Rumah Sakit.
3. Kabid Penunjang Medik
Kabid penunjang medik bertugas merumuskan kebijakan, mengembangkan,
mengkoordinasikan, mengawasi, membina dan mengendalikan kegiatan pelayanan
penunjang medik dan unit di bawah koordinasinya. Dalam menjalankan tugasnya,
Kabid penunjang medic membawahi Unit Laboratorium, Radiologi, Farmasi, Rekam
Medik dan Gizi.
4. Kabid Pelayanan Medik
Kabid pelayanan medik bertugas merumuskan kebijakan, mengembangkan,
mengkoordinasikan, mengawasi, membina dan mengendalikan kegiatan pelayanan
medik, keperawatan dan Unit di bawah koordinasinya. Dalam menjalankan tugasnya,
Kabid pelayanan medic membawahi UGD, Unit Rawat Jalan dan Rawat Inap.
5. Kabag Adm. Umum dan SDM
Kabag. Adm. Umum dan SDM mempunyai tugas merumuskan kebijakan,
mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina dan mengendalikan
kegiatan ketatausahaan dibawah koordinasinya
6. Kabag Keuangan
Kabag Keuangan mempunyai tugas merumuskan kebijakan, mengembangkan,
mengkoordinasikan, mengawasi dan m enyusun perencanaan program dan anggaran,
keuangan dan akutansi dan unit dibawah koordinasinya.

7. Satuan Pengawas Internal


Dewan pengawas bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pengelolaan Rumah Sakit yang dilakukan oleh Pejabat Pengelolaan Rumah Sakit yang
dilakukan oleh Pejabat Pengelola sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
8. Komite Medik
Merupakan kelompok tenaga medis yang keanggotaannya dipilih dari
ketua-ketua sta & medis & fungsional yang mempunyai tugas membantu Direktur
dalam menyusun Standar Pelayanan Medis (SPM), memantau pelaksanaannya,
melaksanakan pembinaan etika profesi mengatur kewenangan profesi anggota staf
medis & fungsional dan mengembangkan program pelayanan.
9. Subbag Bendahara
Bendahara bertugas mengatur aliran kas (cash flow), Bertanggung jawab
terhadap masalah keuangan baik keuangan yang akan dan telah berjalan. Membuat
laporan keuangan/transparansi dana terhadap setiap transaksi keuangan
10. Subbag Akuntansi
Akuntansi & Pajak mempunyai tugas penyusunan Laporan keuangan
berdasarkan Pedoman Standar Akuntansi Rumah Sakit, penyusunan analisa biaya,
penyusunan tarif, pengelolaan piutang, melayani kebutuhan akan informasi
keuangan rumah Sakit bagi manajemen rum ah Sakit serta melayani general audit
oleh auditor internal maupun eksternal
11. Subbag Penagihan dan kerjasama
Bagian Penagihan dan kerjasama mempunyai tugas bertanggung jawab
terhadap penagihan dan monitoring piutang terhadap para pelanggan baik pasien
umum ataupun pasien kerjasama.
12. Seksi UGD
Seksi UGD rumah Sakit mempunyai tugas penanganan awal bagi pasien
yang menderita Sakit dan cedera yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya.
Dalam menjalankan tugas di UGD dokter dari berbagai spesialisasi dibantu
sejumlah perawat dan juga asisten dokter.
13. Seksi ICU
Seksi ICU mempunyai tugas mengawasi dan mengendalikan kegiatan
pelayanan keperawatan di unit intensif.
14. Seksi R. Operasi
Seksi Ruang Operasi mempunyai tugas menjalankan fungsi perencanaan,
Menerima input kegiatan pembedahan dari ruang rawat/poliklinik/dokter/luar
Menyusun rencana kegiatan pembedahan berdasarkan jenis, jumlah dan
kemampuan kamar operasi.
15. Seksi Rawat Jalan
Seksi Rawat jalan mempunyai tugas melakukan koordinasi semua
kebutuhan pelayanan rawat jalan dan melakukan pemantauan, pengawasan
penggunaan fasilitas kegiatan pelayanan rawat jalan
16. Seksi Rawat Inap
Mempunyai tugas dalam penyelenggaraan pelayanan dan asuhan
keperawatan dan membantu melakukan koordinasi serta pelaksanaan kegiatan
bidang perawatan rawat inap dan kebidanan ( ruang bersalin )
17. Seksi Laboratorium
Mempunyai tugas menetapkan sistem manajemen mutu di unit
laboratorium menentukan jenis dan jumlah pelayanan komponen laboratorium
meliputi jenis pemeriksaan ,sdm, reagent,alat, dan sarana prasarana penunjang
lainya.
18. Seksi Radiologi
Seksi Radiologi mempunyai tugas mengawasi dan mengendalikan kegiatan
pelayanan penunjang medis pada unit Radiologi.
19. Subbag. Adm & Personalia
Bertugas merencanakan, mengembangkan, mengkoordinasikan,
menyelenggarakan, memantau, mengevaluasi kegiatan penyusunan formasi
kepegawaian, administrasi dan pembinaan pegawai serta koordinasi dengan semua
unit dalam perumusan kebijakan.
20. Subbag. Diklat
Subbag Diklat mempunyai tugas Menyelenggarakan proses belajar
mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan
dan sikap dalam melaksanakan tugas yang efektif dan efisien dalam upaya
pengembangan Sumber Daya Manusia.
21. Subbag. Humas dan Marketing
Membangun hubungan baik dengan eksternal Rumah Sakit dalam
melakukan kegiatan dalam rangka meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadapa RSI Siti Hajar Mataram dan juga melaksanakan
pelayanan  front office yang meliputi informasi, penanganan keluhan pelanggan
dan melakukan survey kepuasan pelanggan internal
22. Subbag. IPSRS
Membantu Kepala Bagian Umum dalam memelihara sarana Rumah Sakit,
agar kegiatan dan kinerja mitra kerja dapat berjalan lancar.
23. Subbag. RT
Bertugas melaksanakan perencanaan, pengembangan dan pemenuhan
kebutuhan kegiatan umum, rumah tangga dan pelayanan pasien, perlengkapan dan
aset Merencanakan, mengkoordinasikan, memantau dan mengevaluasi kegiatan
perbekalan medik dan peralatan medik dan perumusan kebijakan.
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT GAWAT DARURAT

BIDANG PELAYANAN MEDIS

KEPALA UNIT GAWAT DARURAT


Dr. LALU ANUGRAH NUGRAHA

DOKTER JGA UGD


 dr. RESTU ADI SAFIRU
 dr. GALANG TRIATMAJA
 dr. REZA VAHLEPHY
 dr. IMAM SETIAWAN
 dr. WILDAN

KEPALA TIM KEPALA TIM KEPALA TIM KEPALA TIM


M. NUR AKSAN M. IKBAL LISAWATI HABIR YULIANI

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA


 RIZKI FAJRI  RAGIL FERISTA  WIRAHADI SAPUTRA  RAFSANJANI MALIK
 LAELATUR ROHMI  MITA  AHMAD SUPRIYADI  ISMAIL
BIDAN PONEK PUSPITASARI BIDAN PONEK BIDAN PONEK
 YULIA HASTIKA. U BIDAN PONEK  MISVA MEGA  ASMAWATI

TRANSPORTER
 TAJUI ABIDIN
 LALU MUHAMMAD ARJUN
 LALU IRPAN KERTAPATI
 MUHAMMAD TAMIM
BAB VI
URAIAN JABATAN
6.1 Uraian Tugas Dan Jabatan SDM UGD
1. Kepala Unit Gawat Darurat
a. Nama Unit Kerja :Unit Gawat Darurat
b. Nama Jabatan :Kepala Unit Gawat Darurat
c. Pengertian :
Seorang tenaga dokter profesional yang diberikan tugas tanggung
jawab dan wewenang dalam mengelola pelayanan medik di UGD serta
mengkoordinir dokter UGD dan ruangan
d. Persyaratan dan Kualifikasi :
1) Pendidikan formal
Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana
2) Pendidikan non formal
Memiliki sertifikat tentang kegawatdaruratan
3) Pengalaman kerja
Mempunyai pengalaman kerja sebagai dokter UGD minimal 5 tahun
4) Keterampilan
Mempunyai kemampuan kepemimpinan
5) Usia
Usia antara 25 – 55 tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani
e. Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab langsung kepada Manager Pelayanan
f. Uraian Tugas :
1) Menyusun program kerja Unit Gawat Darurat
2) Memimpin, mengkoordinir, dan mengevaluasi operasional UGD
secara efeketif, efisien dan bermutu
3) Bertanggung jawab terhadap koordinasi dengan bagian Rawat Inap
dan Rawat Jalan jika pasien yang bersangkutan membutuhkan
penanganan / tindakan lebih lanjut setelah penanganan gawat darurat
4) Memberikan pembinaan terhadap dokter jaga UGD
5) Membuat daftar jaga dokter UGD dan ruangan
6) Bersama Kepala Ruangan UGD membuat perencanaan ketenagaan
dan fasilitas yang dibutuhkan untuk mencapai pelayanan yang
berkualitas di UGD
7) Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan staf UGD untuk
membahas dan menginformasikan hal –hal penting yang berkaitan
dengan pelayanan di UGD
8) Menghadiri pertemuan Managemen, bila dibutuhkan
9) Membuat laporan kinerja UGD setiap bulan dan akhir tahun
10) Membuat usulan – usulan yang diperlukan kepada Managemen yang
berkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan di UGD
g. Wewenang :
1) Memberikan penilaian kinerja staf UGD
2) Memuat prosedur pelayanan UGD
h. Hasil Kerja :
1) Daftar jaga UGD
2) Usulan perncanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan / di
UGD diperlukan
3) Standar pelayanan medik
4) Usulan yang berkaitan dengan mutu pelayanan
2. Dokter IGD
a. Nama Unit Kerja : Unit Gawat Darurat
b. Nama Jabatan : Dokter IGD Dan Ruangan
c. Hubungan Jabatan :
1) Bertanggung jawab kepada : Manager Pelayanan
2) Sub Koordinasi : Kepala Unit Gawat Darurat
d. Persyaratan Jabatan :
1) Pendidikan formal
Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana dan
sudah selesai intersnsip
Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang aktif
2) Keterampilan
a) Mempunyai kemampuan menangani pasien umum dan gawat
darurat
b) Memiliki sertifikat pelatihan ACLS/ATLS
c) Penggunaan alat medis yang berhubungan dengan penanganan
pasien UGD
d) Kerjasama dan kepribadian : baik
e) Umur : minimal 25 tahun atau bila mampu diperpanjang per
tahun
e. Tujuan :
1) Agar dapat memberikan pelayanan kepada pasien selama 24 jam dan
kepada pasien yang datang ke Rumah Sakit Islam Siti Hajar
Mataram, dimana UGD sebagai salah satu pintu masuk pasien Rawat
Inap & Rawat Jalan.
2) Memberikan rasa aman, nyaman kepada pasien yang membutuhkan
pelayanan medis di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram sehingga
tercapai kepuasan pasien
f. Fungsi : Menangani pasien UGD & Rawat Inap
g. Tanggung Jawab : Bertanggung jawab langsung kepada Manager
Pelayanan
h. Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab :
1) Mengutamakan keselamatan jiwa pasien
2) Mendahulukan penderita gawat darurat
3) Memahami dan terampil dalam melakukan RJP dan intubasi
4) Memahami dan mengerti interpretasi gambaran EKG
5) Menulis status pasien yang meliputi :
 Anamnesa
 Pemeriksaan fisik
 Diagnose kerja
 Terapi
 Pemeriksaan penunjang
6) Bersikap dan bertindak demi nama rumah sakit secara benar, ramah,
informative, tegas dan bijaksana
7) Melaporkan hal–hal yang penting atau yang perlu di konsulkan
kepada konsulen / dokter spesialis yang bersangkutan
8) Mengisi status pasien Rawat Inap dan melakukan visit pasien yang
berada diruangan untuk mengetahui secara umum pasien – pasien
yang dirawat termasuk pasien yang memerlukan perhatian khusus
9) Bertanggung jawab atas permasalahan medis seluruh pasien yang
dirawat, baik diruang perawatan yang berkoordinasi dengan dokter
yang memiliki pasien / dokter yang merawat
10) Wajib mendatangi pasien yang baru masuk ke ruang perawatan
untuk mengetahui keadaan umum pasien
11) Menuliskan resep untuk pasien –pasien di Rawat Inap sesuai
instruksi dokter yang merawat
12) Menggunakan obat –obat yang dianjurkan dalam formularium
Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram.
i. Wewenang :
1) Melakukan konsul pasien ke konsulen yang bersangkutan atau
merujuk pasien sesuai kebutuhan
2) Mengusulkan memindahkan pasien dari ruang perawatan biasa ke
ruang intensive
3. Kepala Tim (Katim)
a. Nama Unit : Unit Gawat Darurat
b. Nama Jabatan : Kepala Tim (Katim)
1. Pengertian :
Seorang perawat professional yang diberi wewenang dan tanggung jawab
dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan keperawatan di UGD dan turut
melaksanakan pelayanan keperawatan pada satu unit ruangan perawatan pada
shift sore, malam dan hari libur
2. Tujuan :
a. Agar pelayanan asuhan keperawatan dapat berjalan sesuai dengan standar
keperawatan
b. Agar mutu pelayanan asuhan keperawatan selalu terjaga, selalu diupayakan,
ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan / tntutan masyarakat
3. Persyaratan dan Kualifikasi :
a. Pendidiksn formal
DIII keperawatan
b. Pendidikan non formal
Memiliki sertifikat kursus keperawatan khusus
Memiliki sertifikat pelataihan BTCLS
c. Keterampilan
Memiliki kemampuan kepemimpinan, berwibawa, rajin dan jujur
Minimal pengalaman kerja 2 tahun
d. Usia
Usia antara 25 -35 tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani
4. Tanggung Jawab :
Secara organisasi bertanggungjawab langsung kepada Kepala Unit Gawat
Darurat
5. Tugas Pokok:
a. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan Asuhan Keperawatan kepada
Kepala Unit Gawat Darurat
b. Bersama – sama pelaksana perawatan melakukan kegiatan Pelayanan
Asuhan Keperawatan
c. Bertanggung jawab dalam kebenaran isi laporan / penulisan Askep
6. Uraian Tugas Penanggung Jawab Shift :
a. Menngatur dan mengkoordiansikan seluruh kegiatan pelayanan di Unit
Gawat Darurat pada shift sore, malam dan hari libur
b. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga pelaksana perawatan
untuk melaksanakan Asuhan Keperawatan sesuai ketentuan / standard yang
berlaku pada shift sore, malam dan hari libur
c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan inventarisasi peralatan pada shift sore,
malam dan hari libur
d. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam
keadaan siap pakai
e. Membantu melaksanakan program orientasi kepada petugas baru meliputi
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib dan fasilitas yang ada
f. Memelihara dan mengembangkan system pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan secara tepat dan benar untuk tindakan keperawatan selanjutnya
g. Memberi motivasi tenaga non perawatan dalam memelihara kebersihan
ruangan dan lingkungan pada shift sore, malam dan hari libur
h. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien pada shift malam
i. Memelihara buku register dan berkas catatan medic pada shift sore, malam
dan hari libur
j. Menyusun rencana keperawatan pada shift sore, malam dan hari libur dan
melaksanakan tindakan keperawatan
k. Bersama- sama pelaksana perawat lainnya, melaksanakan asuhan
kepearawatan kepada pasien shift sore, malam dan hari libur
l. Membuat laoran harian pada shift sore, malam dan hari libur
m. Melaksanakan serah terima tugas kepada penanggung jawab shift berikutnya
secara lisan maupun tertulis pada saat penggantian dinas
n. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Kepala Unit Gawat
Darurat.
4. Perawat Pelaksana IGD
1. Nama Unit Kerja : Unit Gawat Darurat
2. Nama Jabatan : Perawat Pelaksana Unit Gawat Darurat
3. Pengertian :
Seorang perawat professional yang diberi wewenang dan ditugaskan di
Instalasi Gawat Darurat
4. Persyaratan Dan Kualifikasi Pendidikan
a. Pendidiksn formal :
Berijazah keperawatan dari semua jenjang pendidikan yang disyahkan oleh
pemerintah atau yang berwenang
b. Pendidikan non formal :
Memiliki sertifikat kursus perawat khusus
Memiliki sertifikat BTCLS
c. Keterampilan :
Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian mantap
dan emosional yang stabil
d. Usia :
Usia antara 25-35 tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani
5. Tanggunng Jawab :
a. Secara admnistratif dan fungsional bertanggung jawab kepada Kepala Unit
Gawat Darurat
b. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada dokter IGD
/Kepala Unit Gawat Darurat
6. Tugas Pokok :
Melaksanakan asuhan keperawatan di UGD
7. Uraian Tugas :
a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan UGD untuk kelancaran pelayanan
b. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat
secara tepat dan cepat
c. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien gawat darurat dan
melaksanakan evaluasi tindakan perawatan yang telah dilakukan
d. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku
serta melaksanakan orientasi kepada pasien
e. Menciptakana dan memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan
anggota tim (dokter, ahli gizi, analis, radiografer, pekarya rumah tangga)
f. Melaksanakan tugas jaga sore, malam dan hari libur secara bergiliran sesuai
dengan jadwal dinas
g. Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran untuk meningkatkan
pengetahuan serta keterampilan
h. Mengikuti pertemuan berkala yang diaadakan oleh dokter
i. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang tepat dan
benar
j. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan /
tertulis pada saat pergantian dinas
k. Menyiapkan pasien yang akan pulang lengkap dengan adminstrasinya
l. Memberikan health education kepada penderita dan keluarga
m. Membantu merujuk pasien ke instansi yang lebih mampu
n. Memantau dan menilai kondisi pasien selanjutnya melakukan tindakan yang
tepat berdasarkan hasil pemantauan
o. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara pasien,
keluarga, dokter serta sesama perawat
8. Wewenang :
a. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
b. Memeberikan asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien sesuai
kemampuan dan batas kewenangannya
5. Bidan Ponek
1. Nama Unit Kerja : Unit Gawat Darurat
2. Nama Jabatan : Bidan Ponek
3. Pengertian :
Seorang perawat professional yang diberi wewenang dan ditugaskan di
Instalasi Gawat Darurat
4. Persyaratan Dan Kualifikasi Pendidikan
a. Pendidiksn formal :
Berijazah keperawatan dari semua jenjang pendidikan yang disyahkan
oleh pemerintah atau yang berwenang
b. Pendidikan non formal :
Memiliki sertifikat kursus perawat khusus
Memiliki sertifikat MU
c. Keterampilan :
Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian
mantap dan emosional yang stabil
d. Usia :
Usia antara 25-35 tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani
5. Tanggunng Jawab :
a. Secara admnistratif dan fungsional bertanggung jawab kepada Kepala
Unit Gawat Darurat
b. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada dokter
IGD /Kepala Unit Gawat Darurat
6. Tugas Pokok :
Melaksanakan Asuhan Kebidanan di Ponek
7. Uraian Tugas :
a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan UGD untuk kelancaran pelayanan
b. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat
secara tepat dan cepat seperti pertolongan persalinan.
c. Memberikan asuhan kebidanan kepada pasien gawat darurat dan
melaksanakan evaluasi tindakan kebidanan yang telah dilakukan
d. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku serta melaksanakan orientasi kepada pasien
e. Menciptakana dan memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan
anggota tim (dokter, ahli gizi, analis, radiografer, pekarya rumah
tangga)
f. Melaksanakan tugas jaga sore, malam dan hari libur secara bergiliran
sesuai dengan jadwal dinas
g. Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran untuk meningkatkan
pengetahuan serta keterampilan
h. Mengikuti pertemuan berkala yang diaadakan oleh dokter
i. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang tepat
dan benar
j. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara
lisan / tertulis pada saat pergantian dinas
k. Menyiapkan pasien yang akan pulang lengkap dengan adminstrasinya
l. Memberikan health education kepada penderita dan keluarga
m. Membantu merujuk pasien ke instansi yang lebih mampu
n. Memantau dan menilai kondisi pasien selanjutnya melakukan tindakan
yang tepat berdasarkan hasil pemantauan
o. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara pasien,
keluarga, dokter, perawat serta sesama bidan
8. Wewenang :
c. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
d. Memeberikan asuhan kebidanan pada pasien sesuai kemampuan dan
batas kewenangannya
I. Transporter
1. Nama Unit Kerja : Unit Gawat Darurat
2. Nama Jabatan :Transporter
3. Hubungan Jabatan :
a. Bertanggung jawab kepada : Kepala Ruangan
b. Sub ordinasi : Anggota Tim Kesehatan lainnya, Adm
c. Hubungan koordinasi : Rawat Inap, Bagian Gizi, Apotik, Laboratorium,
Rawat Jalan, Rekam Medik, Kasir, Logistic, Laundry, Bagian Umum
4. Persyaratan Jabatan :
a. Pendidikan formal : minimal SMA
b. Nilai kerjasama dan kepribadian : nilai rata –rata NPK ≥3,0
c. Umur : minimal 19 tahun – 35 tahun (bila mampu dapat diperpanjang
pertahun )
d. Keterampilan :
a. Memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar tentang pemenuhan
kebutuhan dasar manusia
b. Komunikasi yang baik
e. Sikap :
1. Disiplin
2. Inisatif
3. Kerjasma
4. Loyalitas dan tanggung jawab yang tinggi
5. Tujuan Unit Kerjanya :
Membuat Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram dikenal sebagai Rumah Sakit
yang selalu memberi pelayanan dengan penuh cinta kasih dan memuaskan
pasien dan keluarganya, terkait sebagai tenaga penunjang keperawatan.
a. Turut serta mengoptimalkan pelayanan keperawatan yang ada di Unit
Gawat Darurat
b. Membuat pelayanan keperawatan di Unit Gawat Darurat berlandasakan
pada sentuhan cinta kasih
6. Uraian Tugas :
a. Melaksanakan tugas pagi, sore yakni :
Dinas pagi: pkl 08.00 -14.00
Dinas sore: pkl 14.00 – 20.00
Dinas malam : pkl 20.00 – 08.00
b. Mengatur tata ruang UGD guna mempermudah dan memperlancar
pelayanan yang diberikan kepada pasien
c. Membantu menjaga dana memelihara kebersihan lingkungan unit kerjanya
guna memperlancar pelayanan yang diberikan kepada pasien
d. Membantu menjaga kelengkapan alat –alat yang ada di unitnya
e. Menyiapkan dan memelihara peralatan yang ada di unit kerjanya
f. Melaksanakan dan memelihara system pencatatan dan pelaporan alat –alat
rumah tangga termasuk alat –alat tenun secara tepat dan benar sehingga
tercipta suatu system informasi yang dapat dipercaya
7. Uraian Tanggung Jawab :
a. Bertanggung jawab membantu menyelesaikan semua tugas yang terkait
dengan pelayanan pasien UGD
b. Bertanggung jawab untuk semua tindakan yang dilakukan dan tugas yang
diberikan
c. Melaksnakan peraturan, kebijakan dan prosedur yang ditentukan oleh
Rumah Sakit meliputi : kehadiran, penampilan dan k3 (Keselamatan,
Kesehatan, Kerja)
d. Menjunjung nama baik Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram
e. Turut membantu kerahasiaan pasien
f. Membantu mencegah terjadinya kecelakaan, luka, komplikasi dan infeksi
nosokomial terhadap pasien
g. Selalu mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruangan
h. Selalu ingin untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya
8. Wewenang :
a. Memprioritaskan keperluan, kelengkapan perawatan guna memperlancar
jalannya tindakan keperawatan
b. Menjaga kebersihan, kelengkapan, kerapihan ruangan dan ketertiban
pelayana terhadap pasien
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERA

RAWAT INAP ICU GIZI RAWAT JALAN KASIR

Logistik Umum Logistik Medis


Instalasi Gawat
Pendaftaran Darurat Umum / Keamanan

Umum / Tekhnisi Umum / Supir

Kamar Operasi Rekam Medis Radiologi Laboratorium


Keterkaitan Hubungan Kerja UGD Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram
Unit Lain
1. Logistik Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di UGD, diperoleh dari bagian logistik
farmasi dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir
2. Logistik Umum
Kebutuhan alat – alat rumah tangga dan alat tulis kantor di UGD, di peroleh
dari logistic umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO terlampir
3. Kamar Operasi (OK )
Pasien UGD yang memerlukan tindakan operasi oleh dokter, kemudian
penanggung jawab / keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk
dijelaskan biaya operasi serta perawat UGD memberitahu bagian OK tentang
rencana operasi (bila penanggung jawab / keluarga sudah setuju) (prosedur
pasien UGD yang akan dioperasi sesuai dengan SPO terlampir)
4. Radiologi
Pasien UGD yang membutuhkan pemeriksaan Radiologi akan dibuatkan
formulir permintaan Radiologi oleh dokter dan formulir diserahkan kepada
petugas Radiologi oleh perawat UGD (Prosedur pemeriksaan laboratorium pasien
UGD sesuai SPO terlampir
5. Laboratorium
Pasien UGD yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan
formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada
petugas laboratorium oleh perawat UGD (prosedur pemeriksaan laboratorium
pasien UGD sesuai SPO terlampir)
6. Umum / tehnisi
Kerusakan alat medis dan non medis di UGD akan dilaporkan dan diajukan
perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai SPO
yang berlaku
7. Rekam Medis
Pasien yang berobat ke UGD Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram akan
diberikan nomor rekam medis dan status medis pasien, dan yang sudah selesai
berobat disimpan dibagian rekam medis serta bila pasien berobat kembali, status
medis pasien diminta kembali ke bagian rekam medis oleh petugas admission
(prosedur permintaan dan penyerahan status ke bagian rekam medis sesuai
dengan SPO terlampir)

8. Pendaftaran
Setiap pasien yang berobat ke UGD selau didaftarkan ke bagian admission,
dari bagian admission disiapkan status dan slip pembayaran pasien, kemudian
status dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas admission ke ruang UGD
(pendaftara pasien ke bagian admission sesuai denngan SPO terlampir)
9. Kasir
Pasien yang telah selesai berobat ke UGD akan diantar ke bagian kasir oleh
perawat UGD untuk menyelesaikan administrasi
10. Rawat Inap
Pasien UGD yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat oleh
dokter, penanggung jawab /keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission
untuk memilih kamar perawatan, setelah penanggung jawab / keluarga pasien
menandatangani surat persetujuan rawat inap, maka pasien diantar oleh perawat
UGD ke bagian Rawat Inap (prosedur pasien UGD yang akan di Rawat Inap
sesuai dengan SPO terlampir)
11. Gizi
 Pasien UGD yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan dimintakan
langsung ke bagian gizi melalui telepon dengan memberitahukan nama
pasien dan makanan / minuman (teh manis )yang diperlukan
 Dokter UGD yang praktek akan mendapat snack dan makan malam dari
bagan gizi sesuai dengan jadwal jaga dokter UGD yang diserahkan ke
bagian gizi
12. Intensive Care Unit (ICU)
Apabila ada pasien dari UGD yang memerlukan perawatan intensif, maka
pasien akan dibuatkan surat pengantar rawat ICU oleh dokter, penanggung
jawab / keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk memilih kamar,
setelah penanggung jawab / keluarga menandatangani surat persetujuan rawat
ICU, maka pasien akan diantar oleh perawat UGD ke ruang ICU.
13. Instalasi Rawat Jalan
Pasien UGD yang memerlukan tindakan lanjut / konsul ke dokter spesialis
pada jam kerja, perawat akan menghubungi dokter konsulen dan apabila kondisi
pasien memungkinkan untuk tindak lanjut di poliklinik, maka pasien diantar
oleh perawat UGD ke bagian Rawat Jalan (prosedur konsulen pasien UGD ke
dokter spesialis yang sedang praktek sesuai dengan SPO terlampir)
14. Umum / Supir
Pasien UGD yang memerlukan ke RS lain dapat menggunakan ambulan
Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram bila keadaan memungkinkan (prosedur
merujuk pasien sesuai SPO terlampir)
15. Umum / Keamanan
Bila ada pasien UGD yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan akan
diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan ke bagian
umum / keamanan (prosedur pasien meninggal sesuai SPO terlampir)
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. POLA DAN KUALIFIKASI SDM UNIT GAWAT DARURAT


Tabel 1. Pola dan Kualifikasi SDM Instalasi Gawat Darurat
N Nama Jabatan Kualifikasi Pengalaman dan Kualifikasi Jumlah
o Formal Sertiikat yang
diperlukan
1 Kepala Unit Dokter ACLS/ATLS - Memiliki kemampuan dalam 1
Gawat Darurat umum kepemimpinan
(sudah lulus - Memiliki STR aktif
internsip) - Sehat jasmani dan rohani

4 Dokter UGD Dokter ACLS/ATLS - Memiliki STR aktif 6


umum - Memiliki kemampuan
(sudah lulus mengenai pasien umum dan
internsip) gawat darurat
- Memiliki kemampuan
menggunakan alat medik
yang terkait dengan
penanganan pasien gawat
darurat
- Sehat jasmani dan rohani

5 Perawat D3 Kep dan PPGD / - Memiliki STR aktif 13


pelaksana UGD S1 BTCLS / - Memiliki minat dan
Keperawata BLS kepribadian yang baik
n - Sehat jasmnai dan rohani

6 Bidan Ponek D3 Sertifikat - Memiliki STR Aktif 4


Kebidanan MU
dan S1 - Memiliki minat dan
Kebidanan keperibadian yang baik
- Sehat jasmani dan rohani
5.
6 Transporter SMA - Memiliki minat kepribadian 4
serta komunikasi yang baik
- Disiplin / jujur / memiliki
loyalitas

B. Rekrutmen Dan Seleksi Perawat UGD


1. Penarikan Calon (Recruitment)
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang para
pelamar sebanyak mungkin sehingga bagian keperawatan memiliki kesempatan yang
luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang
diinginkan
Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga, ditemukan
jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang ada.
Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:
a. Dari dalam Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram sendiri (internal resources)
Menarik calon dari Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram sendiri (internal
resources) memiliki keuntungan lebih yatu calon sudah dikenal dan proses dapat
dilakukan dengan lebih cepat disbanding menarik calon dari luar Rumah Sakit
Islam Siti Hajar Mataram Calon nantinya masuk di bagian keperawatan akibat
mutasi atau promosi. Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui :
 Informasi dari mulut ke mulut
 Berkas – berkas pelamar yang datang sendiri (unsoloticed applicants)
 Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya
kebutuhan tenaga di bagian keperawatan
b. Dari luar rumah sakit khusus bersalin sayang ibu (ekternal resources)
Proses penarikan calon dari luar rumah sakit khusus bersalin sayang ibu dapat
dilakukan dengan cara :
 Dari mulut ke mulut
 Iklan
 Lembaga – lembaga pendidikan
 Kantor penempatan tenaga kerja (milik swasta atau Negara)
1.Penyaringan / Seleksi Calon
Seleksi adalah proses penyeleksi pelamar, sehingga bagian keperawatan dapat
memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan
Tahapan seleksi terdiri dari :
a. Umum
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh pihak
rumah sakit
b. Khusus
Setelah pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar diseleksi
secara khusus oleh bagian keperawatan dan UGD. Proses seleksi yang dilakukan
oleh bagian keperawatan dan UGD ini menyangkut pengetahuan dan kemampuan
dalam menjalankan fungsi keperawatan. Kompetensi yang harus dimiliki perawat
adalah minmal bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :
a. Tes tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal, dengan
materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki perawat seperti
yang sudah disebutkan sebelumya. Batas kelulusan adalah 70 % benar
b. Tes keterampilan
Tes keterampilan yang diujikan meliputi :
 BHD
 Pemasangan infuse
 Pemasangan Kateter
 Pemasangan NGT
 Pemasangan EKG
c. Tes wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui permintaan terhadap penyelenggaraan
keperawatan, pandangan terhadap penyelenggaraan keperawatan yang
berorientasi terhadap kepuasan pelanggan
d. Tes kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh perawat :
 Sehat, tidak buta warna
 Berpenampilan rapi dan menarik
C. Pengembangan SDM UGD
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di UGD khususnya dan rumah sakit harapan
keluarga umumnya, diperlukan pembinaan / pengembangan kommpetensi tenaga
dokter dan perawat UGD. Pembinaa / pengembangan dilakukan melalui pendidikan
dan pelatihan.
Tujuan pedndidikan dan pelatihan adalah :
 Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pelaksanan tugas sehingga
dapat menigkatkan efektivitas dan efisiensi kerja
 Menambah penegtahuan wawasan bidang pelayanan kesehatan
1. Pendidikan
Perawat di IGD dengan pendidikan SPK diberi kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan D III keperawatan dan untuk perawat dengan pendidikan D III
keperawatan diberikan kesempatan melanjutkan pendidikan S1 keperawatan.
Dengan syarat : masa kerja di rumah sakit khusus bersalin sayang ibu minimal 2
tahun dan nilai perstasi kerja (NPK) minimal 3,5
2. Pelatihan
Program pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga dokter dan perawat di
instalasi gawat darurat dilaksanakan melalui :
- Internal training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh bagian
Diklat dan pengembangan / HRD (human resources development) rumah
sakit khusus bersalin sayang ibu berkoordinasi dengan kepala instalasi gawat
darurat
- Eksternal training, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti
sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningktkan mutu pelayanan rumah
sakit khususnya mutu pelayanan IGD
D. Penilaian Kinerja Perawat IGD
Penilaian kinerja ini merupakan hal yang sangat penting untuk menilai kualitas kerja
personal perawat sebagai dasar untuk melakukan perbaikan performance dalam
bekerja dan promosi, mutasi, pleatihan dan pendidikan yang dibutuhkan untuk
kompetensi, pengakuan dan pengahrgaan bagi perawat
Penilaian kinerja SDM perawat di instalasi gawat darurat dilaksanakan melalui
penilaian prestasi kerja, pejabat yang menilai adalah atasan langsung dan diketahui
atasan daari atasan langsug tersebut, kegiatan penilaian dilaksanakan dalam waktu
setiap bulan. Penilaian nilai prestasi kerja mempunyai pedoman tertentu dan aspek
yang dinilai terdiri dari :
 Tujuan
Tujuan pedoman penilaian kinerja karyawan adalah :
1. Agar setiap karyawan mengerti standar prestasi kerja yang harus dicapai
dan bagaimana mencapainya, yang keseluruhannya mengacu pada
pelayanan dengan penuh cinta kasih.
2. Agar setiap karyawan termotivasi untuk meningkatkan kemampuan, usaha
dan sikap mental positifnya, sehingga dapat memperoleh keberhasilan
dalam karyanya.
3. Agar tercipta persatuan dan kesatuan keluarga besar rumah sakit khusus
bersalin sayang ibu dengan dilandasi hubungan yang harmonis antara
atasan dan bawahan, antar rekan kerja dan antar bagian untuk melayani
dengan penuh cinta kasih
4. Meningkatkan prodiktivitas dab kualitas kerja karyawan serta efisiensi
perusahaan

Tabel 2. Checlist penilaian kerja staf Unit Gawat Darurat

PENILAIAN KINERJA KARYAWAN


UNTUK MEDIS DAN PARAMEDIS

NIP / Nama :
…………………………………………………………………
…………..
Status Kepegawaian :
…………………………………………………………………
…………..
Jabatan / Departemen :
…………………………………………………………………
…………...
Perioda Penilaian :
…………………………………………………………………
…………...

Tata Cara Pemberian Nilai :


Berikan tanda X pada kriteria yang menurut anda paling sesuai dalam menilai bawahan,
teman, atasan anda dengan kriteria sebagai berikut :
1. Sangat kurang ( 50 – 59 )
2. Kurang ( 60 – 74 )
3. Baik ( 75 – 84 )
4. Sangat Baik ( 85 – 100 )

PENILAIAN NILAI
ANGKA
No.
UNSUR SUB UNSUR ANGKA RATA-
RATA
1. Kemampuan a. Pemahaman terhadap protap 1 2 3 4
menjalankan b. melaksanakan tugas sesuai dengan protap 1 2 3 4
tugas sesuai
protap
2. Keterampilan a. Melayani kebutuhan pasien, dokter dan 1 2 3 4
dan atasan
ketangkasan b. Kemampuan menyelesaikan masalah 1 2 3 4
kerja kerja yang terkait bagi bidang
pekerjaanya
c. Mampu memberikan tindakan 1 2 3 4
keperawatan seperti : 1 2 3 4
- Memasang infus 1 2 3 4
- Maag slang 1 2 3 4
- Cateter pada anak dan dewasa 1 2 3 4
- Melaksanakan ECG 1 2 3 4
- Nebulezer
- Mempersiapkan dan melakukan 1 2 3 4
tindakan injeksi IM, SC, IV, IC
- Mengantar dokter visite & 1 2 3 4
menjalankan instruksi serta
pendokumentasiannya
d. Kemampuan dalam pemeliharaan alat-alat
kerja sesuai dengan protap PINOK
3. Ketelitian a. Ketelitian dalam membuat laporan secara 1 2 3 4
tertulis maupun lisan
b. Ketelitian dalam memberikan asuhan 1 2 3 4
Askep sesuai dengan kebutuhan pasien.
c. Ketelitian dalam menggunakan peralatan 1 2 3 4
kerja
4. Kerjasama a. Menunjukkan sikap kooperatif jika 1 2 3 4
dengan atasan, atasan/ teman sekerja minta bantuan
teman sekerja b. Rela dengan ikhlas membantu atasan, 1 2 3 4
dana bawahan teman sekerja dan bawahan walupun
sudah lewat waktu

5. Kemampuan a. Fungsi komando : mampu memberikan 1 2 3 4


Manajemen usulan, koordinasai, perencanaan,
pengawasan dan evaluasi.
Khusus untuk b. Fungsi sebagai guru, mampu memberikan 1 2 3 4
Managerial keteladanan, mendidik, mampu meredam
masalah dan bisa memberikan bimbingan.
c. Fungsi sebagai ibu : menciptakan
keharmonisan,kekeluargaan, menerima 1 2 3 4
keluhan, mengayomi motivasi.
JUMLAH
NILAI RATA-RATA

NB. ( khusus point 5 unsur pimpinan/managerial )

Mataram, .......................
. Pemberi Nilai
Kasi/Kasubbag Kabid./Kabag. Atasan langsung,

( ………………… ) ( .................................)

( …………………………)

Catatan/evaluasi hasil penilaian oleh Kabag./Kabid.

…………………………………………………………………………………………………
………......

…………………………………………………………………………………………………
…………..

…………………………………………………………………………………………………
…………..

…………………………………………………………………………………………………
…………..

…………………………………………………………………………………………………
…………..

…………………………………………………………………………………………………
…………..

PENILAIAN KINERJA KARYAWAN UNTUK


UMUM/NONMEDIS
NIP / Nama :
…………………………………………………………………
…………..
Status Kepegawaian :
…………………………………………………………………
…………..
Jabatan / Departemen :
…………………………………………………………………
…………...
Perioda Penilaian :
…………………………………………………………………
…………...

Tata Cara Pemberian Nilai :


Berikan tanda X pada kriteria yang menurut anda paling sesuai dalam menilai bawahan,
teman, atasan anda dengan kriteria sebagai berikut :
5. Sangat Kurang (50 – 59 ) 3. Baik ( 75 – 84 )
6. Kurang ( 60 – 74 ) 4. Sangat Baik ( 85 – 100 )

PENILAIAN KRITERIA
No.
UNSUR SUB UNSUR ANGKA NILAI
1. Pengetahuan c. Paham terhadap struktur organisasi, 1 2 3 4
umum uraian tugas dan prosedur tetap
d. paham atas Visi, Misi, dan Moto 1 2 3 4
perusahaan
1 2 3 4
e. Paham terhadap program kerja di unit
kerjanya
2. Keterampilan dan d. Kemampuan menyelesaikan masalah 1 2 3 4
ketangkasan kerja kerja yang terkait bagi bidang
pekerjaannya (inisiatif) 1 2 3 4
e. Kemampuan mengoperasionalkan alat 1 2 3 4
kerja
f. Kemampuan pemeliharaan alat kerja
3. Ketelitian dan d. Ketelitian dalam membuat laporan 1 2 3 4
Ketepatan Kerja secara tertulis maupun lisan
e. Ketelitian dalam menggunakan 1 2 3 4
peralatan kerja 1 2 3 4
f. Pekerjaan diselesaikan tepat pada
waktunya
4. Kerjasama c. Menunjukkan sikap kooperatif jika 1 2 3 4
dengan atasan, atasan/ teman sekerja minta bantuan
teman sekerja d. Rela dengan ikhlas membantu atasan, 1 2 3 4
dana bawahan teman sekerja dan bawahan walupun
sudah lewat waktu
5. Kemampuan d. Fungsi komando : mampu memberikan 1 2 3 4
Manajemen usulan, koordinasai, perencanaan,
pengawasan dan evaluasi.
e. Fungsi sebagai guru, mampu 1 2 3 4
memberikan keteladanan, mendidik,
mampu meredam masalah dan bisa
memberikan bimbingan.
f. Fungsi sebagai ibu : menciptakan 1 2 3 4
keharmonisan,kekeluargaan, menerima
keluhan, mengayomi motivasi.
JUMLAH
NILAI RATA-RATA

NB. Khusus point 5 unsur pimpinan/managerial.

Mataram, .......................
. Pemberi Nilai
Kasi/Kasubbag Kabid./Kabag. Atasan langsung,

( ………………… ) ( .................................) ( …………………………)

Catatan/evaluasi hasil penilaian oleh Kabag./Kabid.


…………………………………………………………………………………………………
………...........
…………………………………………………………………………………………………
………………
…………………………………………………………………………………………………
………………
…………………………………………………………………………………………………
………………
…………………………………………………………………………………………………
………………
…………………………………………………………………………………………………
………………
BAB X
KEGIATAN ORIENTASI
Kegiatan Orientasi di lakukan setiap ada karyawan baru yang akan ditempatkan di UGD
Hari Penanggung
Materi Waktu Metoda
Ke Jawab
A. Materi Umum
(Tenaga Medis, Tenaga Teknis, Tenaga Administrasi, Tenaga Perawat, Tenaga
Pekarya dan Sanitasi)
Perkenalan dengan staf ruangan 08 – 08.20 Kelompok Ka.Ru.UGD
Penjelasan
- Struktur organisasi - Ceramah
08.30 – 09.30
- orientasi alat-alat yang ada di - Diskusi
I UGD dan cara pemakaiannya
Ka.Ru.UGD
- Orientasi lingkungan UGD 09.30 – 10.00 Keliling
ISTIRAHAT 10.00 – 10.30 -
Penjelasan tentang prosedur kerja - Ceramah
10.30 – 13.00
yang ada di UGD - Diskusi
Penjelasana tentang alur kerja yang - Ceramah
08.00 – 09.00 Ka.Ru.UGD
ada di UGD - Diskusi
Pengenalan SPO yang berlaku di - Ceramah
09.00 – 12.00
laboratorium - Diskusi
ISTIRAHAT 12.00 – 12.30
II
Administrasi (Teknik menerima Ka.Ru.UGD
- Diskusi
telepon dan
- Praktek
menelepon,menggunakan sistem 12.30- 13.00
yang di pakai di rumah sakit,
melayani pasien)
Mengenali dan memahami bagian-
bagin yang ada di rumah sakit yang Ka.Ru.UGD
13.00-14.00 Keliling
berhubungan langsung dengan
UGD
Memahami ruang dan alat-alat yang - Keliling
III 08.00 – 09.00 Ka.Ru.UGD
ada di UGD
BAB XI
PERTEMUAN/RAPAT
1. Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Minggu pertama setiap bulan
Jam : 10.00 - selesai
Tempat : Ruang UGD
Peserta : Semua perawat UGD dan dokter umum
Materi :
- Evaluasi pelayanan selama satu bulan
- Pembahasan masalah yang muncul dan mencari penyelesaiannya
- Refresh tindakan yang biasa di lakukan di UGD (terutama apabila ada tenaga yang
baru masuk)
2. Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas segera.
Waktu : Menyesuaikan
Jam : Menyesuaikan
Tempat : Ruang Unit Gawat Darurat
Peserta : Semua perawat UGD dan dokter umum
Materi : Pembahasan masalah yang timbul di bulan sebelumnya
BAB XII
PELAPORAN

A. Laporan Unit Gawat Garurat


1. Laporan Bulanan
Laporan bulanan adalah : laporan yang di buat oleh Kepala Unit untuk di laporkan
ke manajemen tiap sebulan sekali dan di lakukan pada akhir bulan.
Laporan bulanan terdiri dari :
a. Jumlah kunjungan pasien dengan menilai penambahan atau penurunan jumlah
pasien serta jumlah pasien rujukan masuk dan rujukan keluar.
b. Jumlah pasien berdasarkan penjamin yaitu : pasien umum, pasien BPJS, pasien
PKS atau karyawan RSI.
c. Jumlah pasien berdasarkan tingkat kegawatdaruratan yaitu pasien True Emergency
atau Fall Emergency
d. Jumlah pasien meninggal
e. pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP).
f. Pelaporan Indikator Mutu Unit gawat Darurat Yaitu :
1) Respon time =Kurang dari 5 menit
2) Identifikasi Pasien = Nama, Nomor RM, TanggalLahir, NIK
g. Jumlah Ketenagaan/SDM
h. Inventaris Ruangan
i. Realisasi amprahan barang alkes
j. Kendala dan Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai