DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RIAM
Jln. Titi Gasik No.10 Desa Periangan Kecamatan Jelai Hulu
Email : puskesmasriam16@gmail.com Kode Pos 78876
LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemauan masyarakat
dalam menjaga dan menjalani pola hidup sehat sehingga tercipta derajat kesehatan yang optimal.
Keberhasilan pembangunan kesehatan Berperan penting dalam meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya
Manusia) dimana kesehatan indera memiliki peran penting dalam peningkatan SDM.
Menurut Survei Kesehatan Indera Tahun 1993-1996 Untuk indera pengelihatan menunjukan 1.5%
Penduduk Indonesia mengalami kebutaan disebabkan oleh katarak (52%), Glukoma (13,4%) , Kelainan
Refraksi (9,5%), Gangguan Retiana (8,5%), Kelaian Kornea (8,4%) dan penyakit mata lain. Dan untuk
Pendengaran Prevelensi ketulian 0,4% Dan gangguan pendengaran 18,8% penyebabnya infeksi telinga
tengah (3,1%), Presbikusis (2,6%), Tuli akibat obat Ototoksik (0,3%), Tuli sejak lahir/kognential (0,1%)
Dan tuli akibat pemaparan bising.
Dalam rangka menanggulangi masalh kesehatan indera Kemenkes RI bersama Persatuan Dokter
Spesialis Mata Seluruh Indonesia (Perdami), Komita Mata Nasional (Komatnas) telah merancang 5 poin
strategi penanggulangan gangguan pengelihatan, keliama strategi itu yakni:
1. Identifikasi besarnya permasalahan gangguan pengelihatan melalui survei Rapid Assessment Of
Avoidable Blindness (RAAB)
2. Analisa situasi dan pembuatan Plan Action
3. Pelatihan sember daya manusia untuk kesehatan pengelihatan
4. Penguatan sistem rujukan pengelihatan, dan
5. Integrasi pelayanan kesehatan pengelihatan dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),
Dan dalam rangka menurunkan prevalensi ketulian Departemen Kesehatan telah menyusun Kebijakan-
kebijakan di bidang Kesehatan Indera Pendengaran yaitu : Rencana Strategi Nasional Penanggulangan
Gangguan Pendengaran dan Ketulian (Renstranas PGP Ketulian) dan Pedoman Manajemen Kesehatan
Indera Tingkat Provinsi dan Kabupaten/kota Sesuai dengan rekomendasi WHO akan diprioritaskan menjadi
4 penyakit penyebab gangguan pendengaran dan ketulianyaiutu OMSK, Presbikusis, Gangguan
pendengaran akibat bising / Noice Induce Hearing Loss (INHL), dan Tuli Cognential. Namun demikian
adanya prioritas tersebut tidak mengesampingkan penyebab lain yang spesifik di wilayah tersebut. Kegiatan
Pelayanan Ksehatan Indera dilaksanakan oleh Puskesmas sebagai sarana prlayanan kesehatan strata
pertama dan RSU sebagai sarana Rujukan.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dan mempunyai fungsi 1) Penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, 2) Pusat pemberdayaan masyarakat dan 3) Pusat pelayanan kesehatan strata
pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam
mencapai Visi: Kecamatan Sehat, Puskesmas menyelenggarakan pupay kesehatan wajib yaitu upaya
promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak serta KB, upaya perbaikan gizi
masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta upaya pengobatan. Selain itu dengan
masalah daerah setempat dapat dilaksanakan upaya kesehatan pengembangan. Kesehatan Indera Termasuk
dalam Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas yang dapat di integrasikan dengan upaya kesehatan
wajib.
Agar Program Kesehatan Indera ini dapat dikelola baik dari aspek manajemen di tinggkat
Puskesmas maupun aspek pelayanan pada masyarakat yang mencakup Promotif, Preventif dan Kuratif,
maka diperluka suatu Pedoman Pelayanan Kesehatan Indera di Puskesmas. Pedoman ini akan menjadi
acuan bagi petugas Puskesmas dalam pelaksanaan Program Kesehatan Indera di wilayah kerja Puskesmas
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas kesehatan indera di wilayah kerja puskesmas
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petugas kesehatan dan kader
b. Meningkatkan kesadaran, sikap, dan perilaku masyarakat untuk memelihara kesehatan indera
c. Meningkatan jangkauan pelayanan kesehatan pada masyarakat
d. Mendeteksi Gangguan indera secara dini
SASARAN
1. Sasaran Primer
a. Bayi
b. Balita
c. Anak usia sekolah/remaja
d. Usia produktif
e. Ibu hamil
f. Pekerja industri
2. Sasaran Sekunder
a. Tenaga kesehatan
b. Kader
c. Guru
d. Tokoh Masyarakat
PERENCANAAN KEGIATAN
Puskesmas yang akan melaksanakan kegiatan penjaringan kesehatan indera akan mempersiapkan
1. Sumber Daya
a. Tenaga Yang Telibat
1) Dokter, dan tenaga medis lainnya
2) Kader, Guru, Siswa, dan Tokoh Masyarakat
b. Saranan Dan Prasarana
1) Poskesdes
2) Sekolah
c. Dana
2. Survei Mawas Diri (SMD)
3. Penyusunan Usulan Kegiatan
Tabel 1. Kegiatan penjaringan Indrea di Sekolah yang masuk wilayah Puskesmas
JUMLAH
TANGGAL LOKASI TUJUAN SASARAN
PESERTA
10-Apr-23 SMPN 01 Jelai Hulu Penjaringan Indera Siswa dan guru 17 Orang
11-Apr-23 SMP DON BOSCOW Penjaringan Indera Siswa dan guru 82 Orang
14-Apr-23 SMPN 02 Jelai Hulu Penjaringan Indera Siswa dan guru 48 Orang
15-Apr-23 SMPN 03 Jelai Hulu Penjaringan Indera Siswa dan guru 26 Orang
17-Apr-23 SMAN 01 Jelai Hulu Penjaringan Indera Siswa dan guru 38 Orang
18-Apr-23 SMKN 01 Jelai Hulu Penjaringan Indera Siswa dan guru 24 Orang
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Sosialisasi
2. Pelatihan
3. Pelayanan Kesehatan Indera di Puskesmas
a. Pelayanan dalam gedung Puskesmas Berupa
1) Penyuluhan Kesehatan Indera
2) Penjaringan kasus Gangguan Indera melalui rawat jalan, pengobatan dan pada unit-unit
lainnya
3) Pemeriksaan dan tindakan medis pada masalah gangguan indera
4) Merujuk kasus-kasus gangguan indera pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
b. Pelayanan diluar gedung puskesmas
1) Penjaringan kasus gangguan indera pada tiap Poskesdes di wilayah kerja puskesmas
2) Penyuluhan kesehatan dan penjaringan pada siswa, guru dan staff sekolah di wilayah kerja
Puskesmas
3) Pengobatan pada kasus-kasus gangguan indera oleh dokter, perawat, atau kader yang telah
dilatih
4) Rujukan kasus ke Puskesnmas atau fasilitas kesehatan yang lebih tinggi
b. Pemberdayaan masyarakat
c. Promosi kesehatan Indera
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pelaksanaan kegiatan harus diikuti dengan adanya pemantauan secara berkala untuk melakukan telaahan
kegiatan penyelenggaraan kegiatan serta hasil yang telah dicapai . Telaahan bulan atas hasil yang dicapai
Puskesmas dibandingkan dengan rencana kegiatan dan standar pelayanan. Kesimpulan dirumuskan dalam
bentuk kinerja Puskesmas yang terdiri dari cakupan, mutu dan biaya serta masalah dan hambatan yang
ditemukan selama kegiatan.
Telaah bulanan ini disampaikan dalam lokakarya mini bulanan Puskesmas, sebagai tindak lanjut hasil
pemantauan ini dirumuskan upaya pemecahan masalah dan diuraikan dalam bentuk rencana kegiatan
bulanan/triwulan selanjutnya. Pada akhir tahun saat mengadakan evaluasi kegiatan.