Anda di halaman 1dari 2

Klaten, 23 Februari 2022

Kepada
Yth. Ketua Pengadilan Agama Klaten
Di Klaten
Assalamu’alaikum Wr. Wb

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:


Nama : Darin Wuryan Sunarhantarti
Tempat Tgl. Lahir : Bantul, 09 - 09 - 1979
Umur : 42 Tahun
Pendidikan Terakhir : SLTA
Agama : Islam
Golongan Darah :B
No Telp :-
No KTP : 3310244909790001
Pekerjaan : Dagang
Tempat Kediaman : Pr. Sangkal Putung No.41 RT 03/ RW 01, yang sebenar - benarnya

Menyatakan bahwa

Nama : Dicky Kurniawan, Amd bin Ir. Teguh Setyawan


Tempat Tgl. Lahir : Klaten, 07 - 05 - 1976
Umur : 45 Tahun
Pendidikan Terakhir : D3
Agama : Islam
Golongan Darah :B
No Telp : 082133232752
Pekerjaan : Wiraswasta
Tempat Kediaman : Pr. Sangkal Putung No.41 RT 03/ RW 01 Kel. Bareng Lor Klaten Utara

Dengan ini menindaklanjuti proses talak yang diajukan oleh suami saya bahwa di point
4.3 Setiap terjadi perselisihan pihak pemohon dituding untuk meminta cerai dan tidak aada hara
pan untuk rukun lagi dalam rumah tangga dengan berbagai alasan lain:

1. pihak pemohon dianggap lalai untuk memenuhi kewajiban sebagai seorang ayah dan suami/
tidak bertanggung jawab sama sekali sejak 3 ( tiga ) tahun terakhir ini.
2. Selalu bersikap masa bodoh dan kekanak - kanakan, kelakuan sama seperti balita/ tidak pernah
fokus dalam bekerja dan terkesan semaunya sendiri ( makan, tidur ) menyendiri di kamar, main, begitu
terus hampir sepanjang hari/ bekerja sesuai mood.
3. Membuat malu keluarga
Putra kami, Abi ( 15 tahun ) awalnya diberi tahu temannya bahwa ayahnya sering berkunjung
ke rumah Ibu Wahyu; tetapi seiring berjalannya waktu putra kami sering melihat ayahnya berada di ru
mah Ibu tersebut, bahkan beberapa kali putra kami melihat mereka ( ayahnya dan Ibu Wahyu ) pergi be
rdua dengan mobil taruna AD 7283 EC , Bu Wahyu memakai kerudung bewarna hijau, dan mobil berja
lan mengebut atau tergesa - gesa, dan dilain hari putra kami melihat lagi ayahnya pergi dengan motor
mio warna hitam AD 6562 VY, ngebut di jalan. Sampai putra kami benar - benar malu dengan kejadia
n itu. Apalagi semua teman - temannya bertetangga dengan Ibu Wahyu tersebut. Dan sampai berita itu
heboh di kampung tersebut. “Kui bapakmu dinggo rasanan bapak - bapak nang kampungku.” begitu
kata teman - temannya. Dan setelah melihat kejadian itu putra kami jadi sering marah - marah, dan berb
icara kasar apalagi saat ayah mertua saya tanya tentang “Ayah Dimana?” sampai ayah mertua saya Ir.
Teguh Setyawan yang tinggal satu rumah marah besar, dan saya disalahkan karena dianggap tidak bisa
mendidik anak. Tetapi kami berdua ( Saya dan Abi ) hanya terdiam, 3 jam kami mendapat ceramah sa
mpai mertua kami teriak - teriak, tetapi kami tetap terdiam, tanpa protes sedikit pun. Batin saya cuma
satu, Allah tidak tidur, dan saya tetap dan selalu berdoa, Ya Allah tolong bukakan apakah benar berita i
ni?. Dan benar saja selang beberapa hari saya benar - benar melihat mereka berdua bersepeda selep
as subuh di depan matahari plaza klaten, Bula September 2021. setelah itu saya memutuskan pamit pad
a bapak mertua. Saya sadar dan meminta maaf klau selama ini saya tidak bisa menjadi menantu yang
baik, sambil saya jelaskan keadaan rumah tangga kami, dan meminta maaf buat Abi putra kami, yang
menjawab “kasar” setiap kali ditanya “ayahnya dimana?”. mertua kami karena benar - benar tidak tah
u kejadian itu hanya bisa terdiam dan menitikkan air mata. Dan beliau bilang aku akan mencri bukti -
buktu sendiri dulu. Tetapi saya sudah pegang foto-foto mereka berdua, akan tetapi akun atas nama “Sil
vi Oktavia” itu kini menghilang, tetapi saya sempat screenshoot beberapa video. Saya berasumsi, kalau
tidak ada apa - apa dianta -ra mereka, mengapa akun itu tiba - tiba menghilang?.
4. Kemudian pemohon bilang saya dianggap tidak menghargai pemberian nafkah oleh pemohon dan
lebih sering membandingkan pemohon dengan orang lain?
Saya mau bertanya, berapa nominal nafkah yang telah pemohon berikan setiap bulannya; 200
ribu, 300 ribu, 400 ribu atau berapa? Mohon dijelaskan.
Seingat saya, saya hanya menerima uang 110 ribu untuk arisan RT di kampung kami dari beliau di seti
ap bulannya. Selain itu tidak ada lagi. Seingat saya dari tahun 2014 sudah tidak ada nafkah lahir sama
sekali ke saya. Sampai saat ini, apalagi di 3 tahun terkhir pisah ranjang ini bahkan sampai putri pertama
kami masuk kuliah dan kuliah dimana, masuknya berapa, bayar per semesternya berapa, suami saya ti
dak tahu dan terkesan tidak peduli. Juga untuk putra kedua kami masuk sekolah dimana, biayanya bera
pa juga sama sekali tidak peduli. Bahkan saya sering dibilang pelit, pelit yang bagaimana?.
5. Sempat ada mediasi dengan keluarga dan bapak RT juga
saya sampaikan ke pak RT bahwa suami saya bukan suami dan selama 21 tahun berumahtangga, setiap
ada perselisihan diantara kami berdua, saya selalu memilih “diam” karena percuma saja. Seperti berant
em dengan anak TK, yang gak akan nemu solusi yang baik bagaimana.
Yang terpenting adalah saya tetap semangat bekerja demi masa depan anak - anak kami yang masing -
masing telah beranjak dewasa.
Terimakasih.
Menurut saya, Intinya pihak permohonan ini hidupnya hanya hanya untuk senang - senang semata,
tidak punya target hidup, dan intinya saya mantap untuk berpisah.

Terima Kasih
Pemohon,

Darin Wuryan S

Anda mungkin juga menyukai