Six Sigma Motor Grader
Six Sigma Motor Grader
Executive Summary
FARMING SERVICE
Berikut adalah data availability unit dozer FE I & FE II yang diobservasi mulai Maret
2015 – Agustus 2015.
80
60
DATA
40
20
0
1 50 100 150 200 250 300 350
Observation
Number of runs about median: 148 Number of runs up or down: 212
Expected number of runs: 196,5 Expected number of runs: 260,3
Longest run about median: 16 Longest run up or down: 14
A pprox P-Value for C lustering: 0,000 A pprox P-Value for Trends: 0,000
A pprox P-Value for Mixtures: 1,000 A pprox P-Value for O scillation: 1,000
Gambar 1. Run chart pencapaian % Availability unit dozer FE I & FE II periode Maret – Agustus
2015
Dilhat dari run chart, terdapat availability unit dozer dibawah target 85%, hal ini
menunjukkan tingginya break down time unit dozer FE I & FE II.
2 . IDENTIFY PROJECT
A. Problem Statement
Rendahnya pencapaian availability unit dozer pada periode observasi menunjukkan
banyaknya penyimpangan yang terjadi pada waktu down time unit.
Process Capability of Availability dozer
LSL; Target
P rocess Data Within
LS L 85 Overall
Target 85
USL * P otential (Within) C apability
S ample M ean 80,0825 Cp *
S ample N 391 C P L -0,05
S tDev (Within) 31,6161 C PU *
S tDev (O v erall) 32,2664 C pk -0,05
O v erall C apability
Pp *
PPL -0,05
PPU *
P pk -0,05
C pm 0,00
B. Business Case
Waktu proses perbaikan dan perawatan unit yang dilakukan di Maintenance Dept.,
break down unit merupakan gabungan waktu perbaikan dan tunggu suplai spare part.
Lamanya perbaikan dan perawatan yang dilakukan mekanik akan berpengaruh pada
pencapaian KPI availability unit yang rendah di Maintenance I Dept.
C. Goal Statement
Target project ini adalah untuk meningkatkan availability unit dozer FE I & FE II
sebesar minimal 5 % yaitu dari sebelumnya 80 % menjadi 85 % selama 9 bulan.
D. Project Benefit
Uraian Satuan Jumlah
Peningkatan Availability
% Minimal 5%
Unit
Peningkatan produktivitas
unit pengolahan tanah
Jika dalam pelaksanaan project terjadi hambatan yang mengakibatkan kerja team atau
hasil yang dicapai menjadi terganggu, dan hal ini diluar wewenang team dan tidak bisa
diputuskan oleh tim, maka akan dilakukan peninjauan ulang bersama dengan champion
ataupun co-champion. Selain itu, jika dalam pelaksanaan project ada perubahan metode
kerja/SOP atau perubahan desain yang berhubungan dengan penambahan investasi yang
signifikan, akan dikonsultasikan kepada sponsor. Perhitungan total waktu yang tersedia dalam
1 hari adalah 14 jam.
F. Team Guideline
Pertemuan / meeting rutin tim dilaksanakan setiap hari selasa pada minggu ke 1 & 3
jam 14.00 – selesai WIB di ruang meeting Maintenance, namun tetap bisa dilakukan
pertemuan sewaktu-waktu dengan alasan yang mendesak. Segala keputusan dibuat melalui
consensus yang didasari oleh fakta dan data yang ada. Apabila consensus tidak dapat dicapai,
maka team leader akan membuat keputusan akhir.
G. Team Member
Champion : Ir. Rosikin
Co-Champion : Wasiardo, S.T.
Team Leader : Ketut Eldi P, S. T.
Secretary : Dany Pradipta, S.T.
Team Member : - Sutrisno - Zulkarnain
- Jumaeri - Wagiran
- Eko Waluyo - Heri Sumardi
H. Preliminary Project Plan
LSL; Target
P rocess D ata Within
LSL 85 Overall
Target 85
USL * P otential (Within) C apability
Sample M ean 80,0825 Cp *
Sample N 391 C PL -0,05
StDev (Within) 31,6161 C PU *
StDev (O v erall) 32,2664 C pk -0,05
O v erall C apability
Pp *
PPL -0,05
PPU *
P pk -0,05
C pm 0,00
Jadi penyebab masalah dengan nilai NGT > dipilih sebagai penyebab dominan
Berdasarkan angket NGT, dari semua anggota tim maka dapat dihitung bahwa indeks
NGT diatas 64, di anggap sebagai faktor penyebab dominan adalah :
1. Tidak ada stok komponen assy
2. Spare part discontinue
3. Ada waktu tunggu unit dari lokasi ke bengkel
4. Mekanik alat berat di PG II tidak mencukupi
5. Pengerjaan secara konvensional
3. VERIFY ROOT CAUSES
A. Tidak ada stok komponen assy
Dalam melihat kasus tidak ada stock komponen assy, sebelum dilakukan improvement proses
overhaul engine, transmisi maupun komponen assy lainnya dikerjakan dengan target jam kerja.
SEKSI NO KODE AKTIVITAS AKTIVITAS JAM ORANG
(JAM)
DOZER
ALAT BERAT 56 CD80056 Gt. Baut Frame 4
ALAT BERAT 57 CD80057 O/H transmisi 100
ALAT BERAT 58 CD80058 O/H transmisi naik turun unit 142
ALAT BERAT 59 CD80059 O/H engine total 365
ALAT BERAT 60 CD80060 O/H engine naik turun unit 460
ALAT BERAT 61 CD80061 Top O/H engine 100
ALAT BERAT 62 CD80062 Gt. Gasket cylinder head / pcs 45
ALAT BERAT 63 CD80063 Gt. Gasket cylinder head & skir / pcs 55
ALAT BERAT 64 CD80064 Gt. Seal crankshaft depan 28
ALAT BERAT 65 CD80065 Gt. Pompa oil engine 55
ALAT BERAT 66 CD80066 Gt. Shoe sebelah 65
ALAT BERAT 67 CD80067 Gt. Track link sebelah 80
ALAT BERAT 68 CD80068 Gt. Seal pinion final drive 60
Sebagai contoh, dari Tabel 3 terlihat bahwa target penyelesaian pekerjaan overhaul engine adalah
365 jam. Jumlah jam ini adalah jam kerja tanpa adanya stock komponen assy, sehingga proses
pencucian, pengukuran, perakitan dan penyetelan menjadi komponen terbesar yang menyumbangkan
jam kerja. Semakin lama pengukuran dan penyetelan engine, semakin lama pula down time unit.
M inimum 11.300
1st Q uartile 12.400
M edian 12.800
3rd Q uartile 13.700
11.5 12.0 12.5 13.0 13.5 14.0 14.5 M aximum 14.400
95% C onfidence Interv al for M ean
12.571 13.177
95% C onfidence Interv al for M edian
12.500 13.265
95% C onfidence Interv al for S tDev
9 5 % C onfidence Inter vals
0.660 1.104
Mean
Median
12
Difference = mu (pulp sebelum perbaikan)
11 - mu (pulp setelah perbaikan)
Data
6
pulp sebelum perbaikan pulp setelah perbaikan
Gambar 9. Boxplot dan Two-sample T test pulp jus out separator sebelum dan setelah perbaikan
Dari data yang diperoleh, terlihat bahwa setelah perbaikan dilakukan, kandungan pulp jus out
separator mengalami peningkatan. Hasil analisis p-value (0.0000) < koefisien signifikansi α (0.025),
maka perbedaan antara kedua data tersebut signifikan.
B. Belum ada prosedur penampungan media sisa
Dilakukan pengamatan terhadap ketahanan media jus apabila disimpan >24 jam untuk
memastikan apakah media jus dapat digunakan kembali diproses awal minggu. Dari hasil
pengamatan tersebut diperoleh data sebagai berikut;
Tabel 4. Pengamatan kondisi media jus pasca penyimpanan > 24 jam
Kondisi pasca penyimpanan
Tanggal Penampungan Jumlah
Brix Acid Pulp °A Sensoris
18-Mar-13 Frozen room 2000 L 12.24 0.42 4.5 84.2 OK
19-Mar-13 Frozen room 2000 L 12.60 0.30 4.5 86.0 OK
20-Mar-13 Frozen room 2000 L 12.50 0.39 5.5 85.6 OK
21-Mar-13 Frozen room 2000 L 12.50 0.41 7.0 86.3 OK
22-Mar-13 Frozen room 2000 L 12.20 0.40 4.5 85.1 OK
23-Mar-13 Tanki media 2000 L 12.00 0.30 4.5 83.7 OK
30-Mar-13 Tanki media 2000 L 13.00 0.40 4.0 81.5 OK
6-Apr-13 Tanki media 2000 L 13.00 0.60 5.0 82.7 OK
13-Apr-13 Tanki media 2000 L 15.00 0.60 4.5 84.2 OK
Dari pengamatan yang dilakukan tersebut, dapat dilihat bahwa kondisi media jus
masih normal, tidak mengalami kerusakan dan memenuhi spesifikasi secara kimiawi dan
fisikawi baik itu media yang disimpan difrozen room ataupun di tanki media. Sehingga media
jus yang tersisa diakhir proses masih dapat ditampung untuk digunakan kembali diproses
selanjutnya. Jumlah media sisa yang ditampung dan digunakan kembali diproses selanjutnya
dapat dilihat pada grafik berikut;
Dari grafik pada Gambar 10 dan Gambar 11 terlihat bahwa setelah perbaikan tidak ada
lagi media jus yang didrain setelah akhir proses. Media jus ditampung dan kemudian
digunakan lagi diproses selanjutnya. Dari perbaikan yang dilakukan, jumlah jus media yang
dapat ‘diselamatkan’ setiap prosesnya mencapai 1000 – 2500 Liter.
Tabel 5. Pengamatan visualisasi dan analisa media pada berbagai konsentrasi penambahan jus
Prosentase
Brix Acid Ph pulp L a b A
Pulp dalam Jus
8% 50.00% 12.2. 0.42 3.85 4.0 50.88 -3.56 15.74 92.1
9% 44.40% 12.61 0.44 3.88 4.5 51.70 -3.90 15.17 94.4
10% 40.00% 12.34 0.43 3.86 4.5 51.73 -3.26 14.65 94.4
11% 36.00% 12.20 0.42 3.86 4.0 52.51 -2.94 13.73 96.4
12% 33.30% 12.25 0.42 3.84 4.0 52.18 -2.88 13.2 95.6
Gambar 12. Foto perbandingan media pada berbagai konsentrasi penambahan jus
Dari percobaan yang dilakukan terlihat bahwa dari seluruh konsentrasi jus yang
ditambahkan, semuanya memenuhi spesifikasi. Sehingga, untuk menghemat pemakaian jus
serta mengurangi potensi loss jus di media, konsentrasi penambahan jus diubah menjadi 33 –
36%.
Two-sample T for Brix sebelum vs Brix
setelah
Boxplot of Brix sebelum, Brix setelah
16 N Mean StDev SE Mean
12
11
10
Gambar 13. Boxplot dan Two-sample T test brix media sebelum dan setelah perbaikan
Dari data yang diperoleh, terlihat bahwa setelah perbaikan dilakukan, kandungan brix media
natural juice mengalami penurunan. Apabila dibandingkan dengan kandungan brix media natural juice
sebelum improvement, hasil analisis pada tingkat kepercayaan 95% p-value (0.168) > koefisien
signifikansi α (0.025), maka perbedaan antara kedua data tersebut tidak berbeda secara nyata.
Two-sample T for Pulp sebelum vs Pulp
setelah
Boxplot of Pulp sebelum, Pulp setelah
N Mean StDev SE Mean
7 Pulp sebelum 80 4.106 0.659 0.074
6
Difference = mu (Pulp sebelum) - mu (Pulp
setelah)
Gambar 14. Boxplot dan Two-sample T test pulp media sebelum dan setelah perbaikan
Dari data yang diperoleh, terlihat bahwa setelah perbaikan dilakukan, kandungan pulp
media natural juice mengalami peningkatan. Apabila dibandingkan dengan kandungan pulp
media natural juice sebelum improvement, hasil analisis pada tingkat kepercayaan 95% p-value
(0.426) > koefisien signifikansi α (0.025), maka perbedaan antara kedua data tersebut tidak
berbeda secara nyata.
54
52
50
Gambar 15. Boxplot dan Two-sample T test ’L’ (lightness) media sebelum dan setelah perbaikan
Dari data yang diperoleh, terlihat bahwa setelah perbaikan dilakukan, variable ‘L’
(kecerahan) media natural juice mengalami peningkatan. Apabila dibandingkan dengan hasil
analisa variable ‘L’ media natural juice sebelum improvement, hasil analisis pada tingkat
kepercayaan 95% p-value (0.924) > koefisien signifikansi α (0.025), maka perbedaan antara
kedua data tersebut tidak berbeda secara nyata.
2.5
Difference = mu (Variabel a sebelum) -
mu (Variabel a setelah)
0.0
Data
-2.5
-5.0
Gambar 16. Boxplot dan Two-sample T test ’a’ (merah - biru) media sebelum dan setelah perbaikan
Dari data yang diperoleh, terlihat bahwa setelah perbaikan dilakukan, variable ‘a’
(warna merah - biru) media natural juice mengalami peningkatan. Apabila dibandingkan
dengan kandungan brix media natural juice sebelum improvement, hasil analisis pada tingkat
kepercayaan 95% p-value (0.758) > koefisien signifikansi α (0.025), maka perbedaan antara
kedua data tersebut tidak berbeda secara nyata.
20
Difference = mu (Variabel b sebelum) -
mu (Variabel b setelah)
18
Estimate for difference: 0.317
Data
14
12
10
Variabel b sebelum Variabel b setelah
Gambar 17. Boxplot dan Two-sample T test ’b’ (kuning - hijau) media sebelum dan setelah perbaikan
Dari data yang diperoleh, terlihat bahwa setelah perbaikan dilakukan, variable ‘b’
(kuning - hijau) media natural juice mengalami penurunann. Apabila dibandingkan dengan
hasil analisa variable ‘b’ media natural juice sebelum improvement, hasil analisis pada tingkat
kepercayaan 95% p-value (0.335) > koefisien signifikansi α (0.025), maka perbedaan antara
kedua data tersebut tidak berbeda secara nyata.
Two-sample T for °A sebelum vs °A
setelah
Boxplot of °A sebelum, °A setelah
N Mean StDev SE Mean
110 °A sebelum 80 99.52 5.21 0.58
105
90
85
80
°A sebelum °A setelah
Gambar 18. Boxplot dan Two-sample T test ’b’ (kuning - hijau) media sebelum dan setelah perbaikan
Dari data yang diperoleh, terlihat bahwa setelah perbaikan dilakukan, variable ‘b’ (kuning -
hijau) media natural juice mengalami penurunann. Apabila dibandingkan dengan hasil analisa variable
‘b’ media natural juice sebelum improvement, hasil analisis pada tingkat kepercayaan 95% p-value
(0.667) > koefisien signifikansi α (0.025), maka perbedaan antara kedua data tersebut tidak berbeda
secara nyata.
Dari keseluruhan pengujian kualitas media tidak ada perbedaan secara nyata antara kualitas
media sebelum dan setelah dilakukannya improvement. Dapat disimpulkan kualitas media tetap
terjamin meskipun terdapat perubahan jumlah penambahan jus.
Gambar 19. Grafik perbandingan jumlah media jus yang didrain dari dorongan awal proses
dan setelah libur proses
Mann-Whitney Test and CI: Dorongan
sebelum perbaikan, dorongan setelah
Boxplot of Dorongan sebelum perbaikan, dorongan setelah perbaikan
perbaika n
550
N Median
450
Point estimate for ETA1-ETA2 is 148.3
400 95.5 Percent CI for ETA1-ETA2 is
(84.3,256.9)
Data
W = 153.0
350
Test of ETA1 = ETA2 vs ETA1 not = ETA2 is
significant at 0.0003
300
250
200
Gambar 20. Boxplot dan Mann-Whitney test untuk dorongan media sebelum dan setelah
perbaikan
Dari data yang diperoleh, terlihat bahwa setelah perbaikan dilakukan drain media jus
dari dorongan awal proses dan akhir minggu mengalami penurunan. Hasil analisis p-value
(0.0003) < koefisien signifikansi α (0.05), maka perbedaan antara kedua data tersebut
signifikan.
Median
BoxplotI Chart
of Lossofsebelum,
loss jus media
loss setelah
70.00%
1
1
1
60.00%
60.00% 1
1 1
50.00% 1 1 1
11
Data Value
50.00%
UCL=42.85%
40.00%
Individual
40.00%
30.00%
_
X=23.90%
30.00%
20.00%
20.00%
10.00%
LCL=4.95%
0.00%
10.00%
1 15 29 43 57 71 85 99 113 127 141
Loss sebelumObservation loss setelah
Gambar 23. Boxplot dan I Chart perbandingan loss jus dimedia sebelum dan setelah
perbaikan
Dari data tersebut, terlihat bahwa perkiraan loss jus media yang dihitung dari jumlah
pemakaian jus out separator untuk media dibandingkan dengan jumlah jus yang diperlukan
untuk pembuatan media harian berdasarkan BOM Cannery, mengalami penurunan dan stabil.
Terlihat dari range kisarannya pada box plot dan I Chart sempit. Rata-rata loss jus media
berdasarkan perhitungan ini turun dari sebelumnya memiliki rata-rata 30.38% menjadi
17.97%.
Two-Sample T-Test and CI: recovery
sebelum, Recovery setelah
Boxplot of recovery sebelum, Recovery setelah
8.5 Two-sample T for recovery sebelum vs
Recovery setelah
7.0
Data
5.5
5.0
recovery sebelum Recovery setelah
Gambar 24. Boxplot dan Two-sample T test recovery galon/ton sebelum dan setelah AKK
Dari data pada boxplot dan pengujian secara statistik, terlihat bahwa recovery PJC
(galon/ton) mengalami peningkatan dari rata-rata sebelum perbaikan 6.38 galon/ton menjadi
6.86 galon/ton setelah perbaikan. Atau mengalami kenaikan rata-rata 0.48 galon/ton.
Process Capability of loss setelah
Target USL
P rocess D ata Within
LS L * Overall
Target 0.18
USL 0.3038 P otential (Within) C apability
Sample M ean 0.179686 Z.Bench 6.11
Sample N 71 Z.LSL *
StD ev (Within) 0.0203112 Z.U SL 6.11
StD ev (O v erall) 0.0185463 C pk 2.04
O v erall C apability
Z.Bench 6.69
Z.LSL *
Z.U SL 6.69
P pk 2.23
C pm 2.22
Gambar 25. Grafik capability process loss jus media setelah improvement
Dari grafik capability proses diatas, didapat bahwa Conformance % loss juice
media pada periode setelah perbaikan adalah 98% dengan sigma capability 5.82.
1. INSTITUTIONALIZE IMPROVEMENT
A. Standarisasi Prosedur
1. Maintain kandungan pulp jus out separator untuk pembuatan media minimal 8%
(WI/JC/JP.03 ; WI/JC/JP.14 ; WI/JC/JP.20)
2. Menampung seluruh jenis media sisa diakhir proses dan mengontrol kelayakannya
sebelum dipakai kembali (WI/JC/JP.05)
3. Standarisasi jumlah penggunaan jus untuk media pada kisaran 33 – 36% (WI/JC/JP.05)
4. Mengontrol lama drain dorongan awal dan akhir proses selama ± 2 menit (WI/JC/JP.05)
B. Standarisasi Hasil
1. Pulp jus out separator setiap akan digunakan untuk pembuatan media berada dikisaran
11 – 14%
2. Jumlah jus sisa yang dapat digunakan kembali untuk proses selanjutnya berada dikisaran
1500 – 2500 L/minggu
3. Penambahan jus untuk media berkisar antara 670 – 750 Liter untuk setiap pembuatan
media 2000 L, dan 2000 – 2250 Liter untuk setiap pembuatan media 6000 L.
4. Rata-rata recovery produksi meningkat sebesar 0.48 galon/ton
5. Perkiraan loss jus mengalami penurunan sebesar 40.85%, dan variannya stabil.
30.00% UB=30.38%
25.00%
Individual Value
20.00%
_
X=17.42%
15.00%
10.00%
5.00%
LCL=3.58%
0.00%
1 8 15 22 29 36 43 50 57 64
Observation
C. Process Control
Gambar 26. I Chart control persentase loss jus media Januari – Maret 2014
12000 UCL=11965
10000
Individual Value
8000
_
6000 X=5739
4000
2000
LB=500
0
1 8 15 22 29 36 43 50 57 64
Observation
Gambar 27. I Chart control jumlah literloss jus media Januari – Maret 2014
Untuk menghindari terjadinya loss jus media, pemakaian jus berlebih serta tetap
mendapatkan kualitas media yang baik, ditentukan beberapa critical control point (CCP)
preparasi media seperti pada diagram alir berikut :
Eradicator meat, line waste, core
Raw material
Preheater (90-100o C)
Juice
2. CLOSING PROJECT
Untuk memastikan tidak ada problem loss media serta penyimpangan kualitas media
natural juice selama proses produksi berlangsung, maka kontrol proses dijalankan sesuai dengan
Work Instruction (WI) dan standarisasi prosedur yang sudah ditetapkan.
Source DF SS MS F P
Nomor sampel 11 2011.25 182.841 3291.14 0.000
Inspector 6 0.08 0.014 0.25 0.958
Nomor sampel * Inspector 66 3.67 0.056 1.87 0.004
Repeatability 84 2.50 0.030
Total 167 2017.50
Gage R&R
%Contribution
Source VarComp (of VarComp)
Total Gage R&R 0.0427 0.33
Repeatability 0.0298 0.23
Reproducibility 0.0129 0.10
Inspector 0.0000 0.00
Inspector*Nomor sampel 0.0129 0.10
Part-To-Part 13.0561 99.67
Total Variation 13.0988 100.00
Study Var %Study Var
Source StdDev (SD) (6 * SD) (%SV)
Total Gage R&R 0.20654 1.2392 5.71
Repeatability 0.17252 1.0351 4.77
Reproducibility 0.11356 0.6814 3.14
Inspector 0.00000 0.0000 0.00
Inspector*Nomor sampel 0.11356 0.6814 3.14
Part-To-Part 3.61332 21.6799 99.84
Total Variation 3.61922 21.7153 100.00
10
50
5
0
Gage R&R Repeat Reprod Part-to-Part 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nomor sampel
R Chart by Inspector
Response by Inspector
Anjar Elly Khoirul Nana Rahayu SudiyemTukiyo
Sample Range
15
0.4 UCL=0.3890
0.2 _ 10
R=0.1190
0.0 LCL=0
123 45678 91011121 234567 89101112 12345 67891011121234 567891 0111212 345678 91011121 23456 78910111 212345 6789101 112 5
Nomor sampel Anjar Elly Khoirul Nana Rahayu Sudiyem Tukiyo
Inspector
Xbar Chart by Inspector
Anjar Elly Khoirul Nana Rahayu SudiyemTukiyo Nomor sampel * Inspector Interaction
15
Sample Mean
15 Inspector
_
_ Anjar
10
Average
UCL=9.72
X=9.5
LCL=9.28 Elly
10 Khoirul
Nana
5
Rahayu
123 45678 910111212 34567 89101112 12345 67891011121234 567891 0111212 345678 91011121 23456 789101112 12345 6789101 112 5 Sudiyem
Tukiyo
Nomor sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nomor sampel
Dilihat dari Total Gage R&R %Contribution yaitu 0.33% kurang dari 10% berarti semua
operator (inspector) layak untuk melakukan pengukuran sesuai system pengukuran. Number of
Distinct Categories adalah 24 berarti alat ukur yang digunakan benar-benar bisa membedakan satu
sample dengan lainnya.
Metoda : semua inspector diminta mengukur brix jus yang telah disediakan menggunakan hand
refractometer sesuai dengan WI dan SOP kerja, dan diminta membaca skala yang terbaca di
refraktometer tersebut 2 kali ulangan. Setelah data terkumpul, dilakukan pengujian Gage R & R dan
Analysis of Varians (Anova) semua inspector.
Source DF SS MS F P
Sample no 7 508.085 72.5836 5176.84 0.000
Inspektor 5 0.032 0.0064 0.45 0.808
Sample no * Inspektor 35 0.491 0.0140 2.45 0.002
Repeatability 48 0.275 0.0057
Total 95 508.882
Gage R&R
%Contribution
Source VarComp (of VarComp)
Total Gage R&R 0.00988 0.16
Repeatability 0.00573 0.09
Reproducibility 0.00415 0.07
Inspektor 0.00000 0.00
Inspektor*Sample no 0.00415 0.07
Part-To-Part 6.04746 99.84
Total Variation 6.05734 100.00
Study Var %Study Var
Source StdDev (SD) (6 * SD) (%SV)
Total Gage R&R 0.09937 0.5962 4.04
Repeatability 0.07569 0.4541 3.08
Reproducibility 0.06439 0.3863 2.62
Inspektor 0.00000 0.0000 0.00
Inspektor*Sample no 0.06439 0.3863 2.62
Part-To-Part 2.45916 14.7550 99.92
Total Variation 2.46117 14.7670 100.00
Number of Distinct Categories = 34
50 12.5
10.0
0
Gage R&R Repeat Reprod Part-to-Part 1 2 3 4 5 6 7 8
Sample no
R Chart by Inspektor
Respon by Inspektor
BariyantoHerman Lilis MarkomahNely Puji
0.30
Sample Range
15.0
UCL=0.1838
0.15
_ 12.5
R=0.0562
0.00 LCL=0
10.0
12 3 4 5 67 8 1 2 3 45 6 7 8 12 3 4 5 67 8 1 2 3 45 6 7 8 12 3 4 5 6 78 1 2 3 45 6 7 8
Sample no Bariyanto Herman Lilis Markomah Nely Puji
Inspektor
Xbar Chart by Inspektor
BariyantoHerman Lilis MarkomahNely Puji Sample no * Inspektor Interaction
Sample Mean
15.0 Inspektor
_
_ 15.0 Bariyanto
Average
12.5 UCL=12.642
LCL=12.431
X=12.536 Herman
12.5 Lilis
Markomah
10.0
Nely
10.0 Puji
12 3 4 5 67 8 1 2 3 45 6 7 8 12 3 4 5 67 8 1 2 3 45 6 7 8 12 3 4 5 67 8 1 2 3 45 6 7 8
Sample no 1 2 3 4 5 6 7 8
Sample no
Dilihat dari Total Gage R&R %Contribution yaitu 0.16% kurang dari 10% berarti semua
operator (inspector) layak untuk melakukan pengukuran sesuai system pengukuran. Number of
Distinct Categories adalah 34 berarti alat ukur yang digunakan benar-benar bisa membedakan satu
sample dengan lainnya.
Tabel 11. Kandungan pulp jus out separator sebelum perbaikan AKK
Tanggal Pulp out separator Tanggal Pulp out separator
1-Oct-12 8.2 19-Oct-12 9.0
2-Oct-12 6.2 20-Oct-12 9.4
3-Oct-12 7.0 22-Oct-12 10.1
4-Oct-12 7.1 23-Oct-12 8.0
5-Oct-12 9.5 24-Oct-12 10.6
6-Oct-12 9.4 25-Oct-12 11.2
8-Oct-12 8.5 26-Oct-12 9.9
9-Oct-12 8.2 27-Oct-12 9.2
10-Oct-12 7.4 29-Oct-12 8.4
11-Oct-12 8.5 30-Oct-12 8.7
12-Oct-12 9.6 31-Oct-12 10.8
13-Oct-12 9.2 1-Nov-12 11.0
15-Oct-12 8.9 2-Nov-12 10.2
16-Oct-12 6.2 3-Nov-12 8.4
17-Oct-12 8.3 5-Nov-12 8.2
18-Oct-12 9.2
Tabel 12. Kandungan pulp jus out separator setelah perbaikan AKK
Tanggal pulp out separator Tanggal pulp out separator
28-Aug-13 13.4 13-Sep-13 12.5
29-Aug-13 13.2 14-Sep-13 11.6
30-Aug-13 14.0 15-Sep-13 11.8
31-Aug-13 14.0 16-Sep-13 11.8
1-Sep-13 13.8 17-Sep-13 12.4
2-Sep-13 14.0 18-Sep-13 14.4
3-Sep-13 13.8 19-Sep-13 11.3
4-Sep-13 11.6 20-Sep-13 11.9
5-Sep-13 12.7 21-Sep-13 12.2
6-Sep-13 12.8 22-Sep-13 12.9
7-Sep-13 12.8 23-Sep-13 12.7
8-Sep-13 13.8 24-Sep-13 13.7
9-Sep-13 13.2 25-Sep-13 12.5
10-Sep-13 12.6 26-Sep-13 12.4
11-Sep-13 12.9 27-Sep-13 13.4
12-Sep-13 13.0
Tabel 14. Media sisa akhir proses yang ditampung dan digunakan ulang setelah perbaikan
Volume
Tanggal Jenis media Brix Tanggal Jenis media Brix Volume (L)
(L)
6-Apr-13 NJ 13 2000 6-Jul-13 NJ 13 2000
13-Apr-13 NJ 15 2000 13-Jul-13 NJ 13 2000
20-Apr-13 NJ 14 2000 20-Jul-13 NJ 13 2000
4-May-13 NJ 13 2000 27-Jul-13 NJ 13 2000
18-May-
NJ 13 2000 24-Aug-13 NJ 13 2000
13
1-Jun-13 NJ 11 2000 31-Aug-13 NJ 13 2000
15-Jun-13 NJ 13 2000 7-Sep-13 NJ 13 2000
22-Jun-13 NJ 13 2500 14-Sep-13 NJ 13 2000
22-Jun-13 NJ 15 1000 21-Sep-13 NJ 13 2000
29-Jun-13 NJ 13 2000 19-Oct-13 NJ 13 2000
Lampiran 4. Jumlah drain dorongan awal proses dan setelah libur proses
Tabel 15. Lama dorongan dan jumlah media drain sebelum perbaikan
Flowrate Lama drain Jumlah jus terdrain
Pengamatan
(L/detik) (detik) (Liter)
1 1.53 180 275.40
2 2.03 250 507.50
3 1.24 255 316.20
4 1.66 178 295.48
5 2.21 240 530.40
6 1.47 243 357.21
7 1.38 250 345.00
8 1.54 265 408.10
9 1.27 190 241.30
10 2.16 215 464.40
Tabel 16. Lama dorongan dan jumlah media drain setelah perbaikan
Flowrate Lama drain Jumlah jus terdrain
Pengamatan
(L/detik) (detik) (Liter)
1 1.62 130 210.60
2 1.52 120 182.40
3 1.54 125 192.50
4 2.01 130 261.30
5 2.12 110 233.20
6 1.48 120 177.60
7 1.45 123 178.35
8 1.62 118 191.16
9 1.82 114 207.48
10 2.1 121 254.10