Anda di halaman 1dari 8

Jakarta, 24 Oktober 2022

Nomor : 590/11720/Bangda Yth. Asisten Deputi Penataan


Sifat : Segera Ruang dan Pertanahan
Lampiran : Satu berkas Kementerian Koordinator
Hal : Masukan dan tanggapan tertulis Bidang Perekonomian
atas Rancangan Peraturan di
Presiden Percepatan Pelaksanaan Jakarta
Reforma Agraria.

Menindaklanjuti surat Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan


Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Nomor IPW.02/200/D.VI.M.EKON/10/2022 tanggal 7 Oktober 2022
Perihal Rapat Panitia Antar Kementerian tentang RPerpres Percepatan
Pelaksanaan Reforma Agraria, dengan ini kami sampaikan masukan dan
tanggapan tertulis terhadap Rancangan Peraturan Presiden Percepatan
Pelaksanaan Reforma Agraria, sebagaimana terlampir.
Demikian disampaikan, atas kerja samanya kami mengucapkan
terima kasih.

Sekretaris Ditjen Bina Pembangunan Daerah,

Tembusan :
Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri.

Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik
menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE sehingga tidak diperlukan tandatangan dengan stempel basah.
Lampiran Surat Sekretaris Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Nomor : 590/11720/Bangda
Tanggal : 24 Oktober 2022

Masukan dan Tanggapan Tertulis atas Rancangan Peraturan Presiden Percepatan


Pelaksanaan Reforma Agraria

I. MASUKAN UMUM
1. Perlunya pelibatan Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan (terkait masalah tanah),
Ditjen Bina Pemerintahan Desa (terkait penataan akses), dan Ditjen Bina
Keuangan Daerah (terkait kebijakan anggaran daerah dan pengaturan BMD,
BUMD) sebagai anggota Panitia Antar Kementerian (PAK) dan anggota Tim
Percepatan Pelaksanaan RA.
2. Terhadap pelaksanaan Rencana Aksi Peraturan Presiden tentang Percepatan
Reforma Agraria oleh pemerintah daerah perlu mempertimbangkan kerangka
waktu perencanaan di daerah, mengingat dalam hal Perpres ditetapkan tahun ini
maka dukungan pemerintah daerah (dalam hal pemerintah daerah telah memiliki
program terkait Reforma Agraria) baru dapat dilaksanakan paling cepat dalam
perubahan perencanaan anggarannya pada tahun 2023, sesuai dengan
Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah.
3. Pemerintah daerah pada prinsipnya memerlukan pedoman dalam pelaksanaan
dukungan terhadap Reforma Agraria, dalam kapasitasnya sebagai daerah otonom
dan dalam GTRA daerah. Selama ini pedoman baru tersedia untuk Kanwil/Kantah.
Diharapkan Permenko Perekonomian terkait mekanisme dan tata kerja GTRA
segera ditetapkan

II. KHUSUS

NO. PASAL MASUKAN TANGGAPAN

1. Pasal 3 ayat 2 Pasal 3 ayat 2

Rencana Aksi sebagaimana Rencana Aksi sebagaimana Sesuai Pasal 260 dan Pasal
dimaksud pada ayat (1) dimaksud pada ayat (1) 282 UU Nomor 23 tahun
menjadi acuan dalam menjadi acuan dalam 2014 tentang Pemerintahan
penyusunan: penyusunan: Daerah, perencanaan dan
penganggaran daerah
a. rencana kerja dan a. rencana kerja dan anggaran sesuai dengan
anggaran kementerian/lembaga; dan
kewenangannya.
kementerian/lembaga;
dan
NO. PASAL MASUKAN TANGGAPAN

b. rencana kerja dan b. rencana kerja dan anggaran


anggaran pemerintah pemerintah daerah, sesuai
daerah. dengan kewenangan.
2 Pasal 16 ayat 1

TORA Non-Kawasan Hutan Perlu adanya jangka waktu


sebagaimana dimaksud untuk tanah dengan HGU,
dalam Pasal 4 ayat (3) huruf b HGB dan Hak Pakai yang
meliputi: tidak dimohon perpanjang
atau pembaruan haknya.
c. Tanah Hak Guna Usaha,
Hak Guna Bangunan, dan
Hak Pakai yang telah habis
masa berlakunya serta
tidak dimohon
perpanjangan dan/atau
tidak dimohon pembaruan
haknya
3 Pasal 18 ayat 3 Perlu adanya pengaturan
terkait penetapan untuk
Orang perseorangan pekerjaan lainnya yang
sebagaimana dimaksud pada menjadi Subyek Reforma
ayat (1) huruf a mempunyai Agraria oleh menteri selaku
pekerjaan: Ketua Tim Reforma Agraria
l. jenis pekerjaan lain yang Nasional, contohnya melalui
ditetapkan oleh Menteri Peraturan Menteri atau
selaku Ketua Tim Reforma Keputusan Menteri,
mengingat penetapan
Agraria Nasional
Subyek Redistribusi TORA
oleh Bupati/walikota (pasal
27 ayat 2)

Perlu ada kriteria jenis


pekerjaan lain yang
ditetapkan oleh Menteri
tersebut

4 Pasal 42 Pemaknaan kepentingan


sosial sebagai kepentingan
umum sehingga tidak
memerlukan DPRD, kiranya
disesuaikan dengan
ketentuan PP 27/2014 jo.
PP 28/2020

Hal ini perlu pendapat dari


DJKN dan Ditjen Bina
Keuangan Daerah
Kemendagri
NO. PASAL MASUKAN TANGGAPAN

5 Pasal 50 ayat 1 huruf a Menjadi: Pengaturan dan mekanisme


terkait dengan bantuan
Pemberian bantuan langsung Pemberian bantuan langsung langsung oleh pemerintah
dan program dari Pemerintah dan/atau program dari daerah perlu konfirmasi
Pusat, Pemerintah Provinsi Pemerintah Pusat, Pemerintah dengan Ditjen Bina
atau Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Keuangan Daerah, apakah
Kabupaten/Kota; dan/atau Kabupaten/Kota; dan/atau mekanismenya hibah atau
lainnya?

6 Pasal 51 ayat 2 huruf g Bentuknya seperti apa?

g. penyediaan infrastruktur Agar disesuaikan dengan


pendukung kewenangan

7 Pasal 52 ayat 7 Menjadi: Penyediaan infrastruktur


pendukung agar
Penyediaan infrastruktur Penyediaan infrastruktur disesuaikan dengan
pendukung sebagaimana pendukung sebagaimana kewenangan dari masing-
dimaksud dalam Pasal 51 dimaksud dalam Pasal 51 ayat masing
ayat (2) huruf g dilakukan (2) huruf g dilakukan oleh
oleh Kementerian/Lembaga, Kementerian/Lembaga,
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Provinsi, dan/atau
dan/atau Pemerintah Pemerintah Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota terkait yang sesuai dengan
memfasilitasi penyediaan kewenangannya.
infastruktur pendukung.

8 Pasal 57 ayat 3 Perbaikan Redaksional Agar dilibatkan dalam


menjadi: Panitia Antar Kementerian
c. Anggota: (PAK)
Direktur Jenderal Bina
11. Direktur Jenderal Binda Pembangunan Daerah,
Pembangaunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri
Kementerian Dalam Negeri
Menambahkan:

• Direktur Jenderal Bina


Pemerintahan Desa,
mengingat tusinya dalam
penyelenggaraan
pemerintahan di desa
(koordinasi dengan kepala
desa dan perangkat desa)
• Direktur Jenderal Bina
Keuangan Daerah,
mengingat tusinya terkait
kebijakan APBD dan BMD
serta BUMD
9 Pasal 57 ayat 2 Menambahkan: Perlunya pembinaan dan
pengawasan berjenjang
NO. PASAL MASUKAN TANGGAPAN

l. melakukan pembinaan dan


pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas GTRA
provinsi

10 Pasal 58 ayat 1 Menjadi: Penambahan kata


“menetapkan” untuk dapat
Untuk mendukung Pasal 58 ayat 1 mempertegas penetapan
pelaksanaan Reforma
Agraria di daerah, Gubernur Untuk mendukung pelaksanaan GTRA Daerah melalui Surat
dan Bupati/Wali Kota Reforma Agraria di daerah, Keputusan Kepala Daerah.
membentuk Gugus Tugas Gubernur dan Bupati/Wali Kota
Reforma Agraria di tingkat membentuk dan menetapkan
provinsi dan tingkat Gugus Tugas Reforma Agraria
kabupaten/kota di tingkat provinsi dan tingkat
kabupaten/kota

11 Menjadi: Perbaikan Redaksional,


Pasal 59 ayat 1 sesuai dengan Peraturan
Pasal 59 ayat 1 Pemerintah nomor 18
Gubenur dan Bupati/Wali Tahun 2016 tentang
Gubenur dan Bupati/Wali Kota
Kota mengintegrasikan Perangkat Daerah
mengintegrasikan kegiatan
kegiatan Reforma Agraria ke
Reforma Agraria ke dalam
dalam perencanaan
perencanaan pembangunan
pembangunan daerah dan
daerah dan program kegiatan
program kegiatan organisasi
perangkat daerah.
perangkat daerah.

12 Pasal 60 ayat 1 Menambahkan Perlunya pembinaan dan


pengawasan berjenjang
g. melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas GTRA
kabupaten/kota

13 Pasal 61 ayat 1 menjadi: Perbaikan Redaksional

Gugus Tugas Reforma Pasal 61 ayat 1


Agraria Kabupaten/Kota
Gugus Tugas Reforma Agraria
sebagaimana dimaksud
Kabupaten/Kota sebagaimana
dalam Pasal 58 ayat (1)
dimaksud dalam Pasal 58 ayat
mempunyai tugas sebagai
(1) mempunyai tugas sebagai
berikut:
berikut:
i. melaksanakan
i. melaksanakan penyelesaian
penyelesaian Konflik
Konflik Agraria di tingkat
Agraria di tingkat provinsi
Kabupaten/Kota dibawah
dibawah koordinasi Tim
koordinasi Tim Percepatan
Percepatan Pelaksanaan
Pelaksanaan Reforma
Reforma Agraria; dan
Agraria; dan
NO. PASAL MASUKAN TANGGAPAN

14 Pasal 62 Dalam Permen, perlu


disusun SOP/alur
Ketentuan mengenai pelaksanaan GTRA untuk
mekanisme dan tata kerja Tim Pemerintah daerah dalam
Reforma Agraria Nasional, satu tahun kegiatan
Tim Percepatan Pelaksanaan sehingga menyeragamkan
Reforma Agraria, dan Gugus optimalisasi pelaksanaan
Tugas Reforma Agraria GTRA khususnya oleh
Provinsi dan Kabupaten/Kota pemerintah daerah
diatur dengan Peraturan (sinkronisasi program dan
Menteri kegiatan antara
Kanwil/Kantah BPN dengan
perangkat daerah).

Dalam penyusunan
mekanisme dan tata kerja
GTRA Provinsi dan
Kabupaten, perlu
memperhatikan hal-hal
berikut:
a. Penggabungan
kelembagaan antara
Pemerintah Pusat
(Kanwil dan Kantah BPN)
selaku ketua tim
pelaksana dan
pemerintah daerah
selaku ketua, wakil dan
anggota GTRA
berdampak kepada
pelaksanaan yang di
dominasi oleh
Kanwil/Kantah BPN.
b. Perlu adanya pengaturan
mekanisme koordinasi
dan mekanisme untuk
mendukung peran aktif
perangkat daerah terkait,
mengingat pada
beberapa daerah GTRA
hanya ditetapkan oleh
kepala daerah
sedangkan pelaksanaan
oleh Kanwil/Kantah BPN.
c. Dalam rangka
menjembatani koordinasi
antara anggota GTRA
maka dibutuhkan
sekretariat pada GTRA
provinsi dan
kabupaten/kota yang
berkedudukan pada
dinas yang membidangi
urusan pertanahan.
NO. PASAL MASUKAN TANGGAPAN

Dalam hal tidak terdapat


dinas yang membidangi
urusan pertanahan,
sekretariat
berkedudukan di
Sekretariat Daerah.
15 Dihapus, menjadi Pasal 65 Perlunya pengaturan juga
Pasal 63 ayat 3 baru: terkait pelaporan, tidak
Ketentuan lebih lanjut Ketentuan lebih lanjut hanya sistematikan namun
mengenai tata cara mengenai tata cara juga teknis, mekanisme dan
pemantauan dan pemantauan, pengendalian waktu pelaporan
pengendalian sebagaimana dan pelaporan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur dimaksud dalam Pasal 63 dan
dengan Peraturan Menteri. Pasal 64 diatur dengan
Peraturan Menteri.
16 Pasal 65 ayat 3 Perlunya konfirmasi dengan
Ditjen Bina Keuangan
Menteri yang Daerah Kemendagri,
menyelenggarakan urusan mengingat selama ini
pemerintahan di bidang terkait dengan kebijakan
dalam negeri menyusun Reforma Agraria sudah
kebijakan alokasi dan tercantum juga dalam
pemanfaatan Anggaran Permendagri terkait
Pendapatan dan Belanja pedoman penyusunan
Daerah untuk kegiatan APBD
Reforma Agraria.

RENCANA AKSI

1 Sasaran dan kegiatan yang Pencantuman pemerintah


melibatkan pemerintah daerah sebagai instansi
provinsi dan terkait agar dimaknai bahwa
kabupaten/kota sebagai perannya dilaksanakan
instansi terkait sesuai dengan
kewenangannya.
1. Hal 44
Kegiatan sertifikasi tanah
masyarakat
2. Hal 47 Berkaitan dengan
Penyelesaian perbedaan pemerintah daerah
subjek dan objek TORA (Provinsi/Kabupaten/Kota)
antara Surat Keputusan sebagai instansi terkait
Perubahan Batas dengan dalam kegiatan percepatan
Pengukuran Kadastral reforma agraria,
3. Hal 48-51 Kementerian ATR/BPN
Percepatan redistribusi sebagai instansi
tanah dari TORA dari penanggung jawab serta
Kawasan hutan non kementerian teknis untuk
eksisting dan eksisting, dapat menetapkan
TORA dari non Kawasan pedoman bagi pemerintah
NO. PASAL MASUKAN TANGGAPAN

Hutan, Tora dari Bank daerah dalam perannya


tanah untuk mendukung Renaksi.
4. Hal 51
Percepatan penataan
akses

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai