Anda di halaman 1dari 56

IDENTIFIKASI RESIKO Pengelolaan Risiko

RISK NUMBER Peringk


NO RESIKO SEBAB RISIKO DAMPAK Proba Kemamp at Risk Owner / PIC
Severit Risiko
bility uan RPN 1 Pencegahan - Mitigasi
y (S)
(P) Kontrol
RUANG PERAWATAN KELAS I
lakukan sosialisasi SPO 6 benar
petugas kurang teliti obat secara berkala, dilanjutkan
dengan simulasi
melakukan pengontrolan PN
dalam pemberian terapi

Penyimpanan obat di nurse


station dan setiap pengoplosan
dan penyiapan dilakukan di Kepala Ruangan / Kabid.
60 salah pemberian terapi cedera pasien 2 1 1 2 6 depan pasien Keperawatan
tulisan dokter kurang
jelas Kartu obat di tanda tangani oleh
perawat dan pasien
Lakukan komunikasi efekif bila
ada instruksi dokter
Pengecekan ulang
Pemantauan penerapan
komunikasi efektif

Perawat setiap akan melakukan


complain pasien tindakan harus melakukan
proses identifikasi

Tulis nama pasien minimal 2


mencegah resiko salah kurang pengawasan dari Kepala Ruangan / Kabid.
61 2 2 3 12 3 suku kata, jika hanya 1 suku kata
tindakan keperawatan petugas RS Keperawatan
maka gunakan tanda khusus
cedera pasien
PN harus beda
mencegah resiko salah kurang pengawasan dari Kepala Ruangan / Kabid.
61 2 2 3 12 3
tindakan keperawatan petugas RS Keperawatan

cedera pasien

Koordinasikan dengan bagian


lain pada saat MM
pengaawasan berjenjang
resiko salah ukur tekanan Kepala Ruangan / Kabid.
62 alat trouble cedera pasien 1 1 1 1 7 monev terkait alat tensimeter
darah Keperawatan

complain pasien Mengingatkan kembali jadwal


DPJP jaga/hari
Koordinasi dengan DPJP H-1 bila
DPJP yang bersangkutan tidak
menerima konsulan
Penambahan DPJP

Koordinasi dengan DPJP bila


pasien rencana rawat inap
resiko keterlambatan dengan kondisi stabil, dokter Kepala Ruangan / Kabid.
63 jawaban konsul ke DPJP DPJP sulit dihubungi 1 1 1 1 7 umum jaga dapat melakukan Keperawatan
cedera pasien konsul melalui wa/sms.

Bila pasien kondisi tidak stabil,


DPJP tidak ada merespon
(berulang kali ditelepon) maka
dokter umum jaga berhak
mengalihkan ke DPJP yang
lainnya.

kurangnya SPO
skala nyeri pasien pemahaman SPO tentang
mengenai pencegahan
bertambah pencegahan pasien jatuh
pasien jatuh

pasien /keluarga
tak terpasang gelang
complain terkait pemasangan gelang identitas
identitas pasien resiko
pengawasan petugas pasien resiko jatuh
jatuh
RS kurang
assesment awal resiko
jatuh dilakukan dengan perbaikan kondisi asesment awal resiko jatuh
kurang benar yang rawat inap pasien dilakukan dengan benar (anak,
sesuai dengan kelompok tertunda dewasa, geriatri)
(anak, dewasa, geriatri)

assesment awal kurang


asesment ulang dilakukan
dilakukan dengan benar
dengan benar minimal setiap Kepala Ruangan / Kabid.
64 resiko pasien jatuh setiap pergantian shift 3 3 2 27 1
shift dan bila pasien ada Keperawatan
terkait perubahan
perubahan kondisi
kondisi pasien

pendidikan dan edukasi hasil


pendidikan dan edukasi
assesment resiko jatuh dilakukan
yang kurang terkait hasil
baik pada pasien maupun
asesment risiko jatuh
keluarga
cedera baru/
bertambah pada informasi/ edukasi hasil
pasien assesment resiko jatuh dan
upaya pencegahan

kurang informasi/ fasilitas untuk pasien resiko


edukasi hasil asesment jatuh sesuai (alas kaki anti slip,
resiko jatuh dan upaya penerangan, lantai tidak licin,
pencegahan posisi TT rendah, pagar TT
terpasang, roda TT berfungsi
baik)

pemasangan tanda warna kuning


pada TT pasien
Ketidaktelitiannya Simpan barcode pada status
Cedera pasien
petugas pasien
Lakukan identifikasi barcode
sebelum ditempel
resiko terjadinya kesalahan Kepala Ruangan / Kabid.
65 Kurangnya kerja sama Complain 3 3 2 18 2
identitas pasien Keperawatan
antara petugas dengan pasien/keluarga
pasien pasien
resiko terjadinya kesalahan Kepala Ruangan / Kabid.
65 Kurangnya kerja sama Complain 3 3 2 18 2
identitas pasien Buang barcode yang tidak Keperawatan
antara petugas dengan pasien/keluarga dipakai
pasien pasien
Melakukan identifikasi setiap
akan melakukan tindakan

Perawat dan bidan memahami


kurang pantauan dari darah pasien naik ke program/perencanaan
petugas selang iv catheter pemberian cairan/terapi selama
24 jam/selama bertugas.

Tulis labeling/etiket pada flabot


pasien tak memanggil nyeri dilokasi IV
infuse tanggal dan jam pasang
petugas catheter
serta jam habisnya.

Control tetesan infuse, posisi


dan lokasi pemasangan infuse 1-
resiko infus blong. Kolf infus 2 jam
yang terpasang habis dan Kepala Ruangan / Kabid.
66 2 3 3 18 2
tak segera diganti dengan Keperawatan
yang baru Libatkan keluarga/pasien dalam
perencanaan infus dalam jam
pasang dan jam habis.

turunnya rasa percaya


pasien ke pihak RS Untuk mempermudah
pengontrolan pemasangan infus
agar tidak blong dipantau pada
lembar pasien yang terpasang
infus di NS.

Informasikan kepada pasien jika


posisi berpengaruh pada
kelancaran tetesan infus.
Pengawasan berjenjang
gunakan APD setiap melakukan
petugas kurang teliti
kontak dengan cairan tubuh tindakan Kepala Ruangan / Kabid.
67 cedera petugas 4 1 1 4 5
pasien lakukan cuci tangan dengan 5 Keperawatan
tak memakai APD
moment
resiko pasien alergi karna
pengkajian lengkap terkait Kepala Ruangan / Kabid.
68 tak dilakukan anamnesis kurang teliti petugas RS cedera pasien 5 2 1 10 4
secara lengkap anamnesis pasien Keperawatan

RUANG PERAWATAN KELAS II


lakukan sosialisasi SPO 6 benar
petugas kurang teliti obat secara berkala, dilanjutkan
dengan simulasi
melakukan pengontrolan PN
dalam pemberian terapi

Penyimpanan obat di nurse


station dan setiap pengoplosan
• cedera pasien dan penyiapan dilakukan di
• tulisan dokter kurang Kepala Ruangan / Kabid.
69 salah pemberian terapi • Reaksi Obat pada 2 1 1 2 6 depan pasien
jelas Keperawatan
Pasien
• Jumlah Pasien
Rame • Ketidak Kartu obat di tanda tangani oleh
tepatan dalam perawat dan pasien
identifikasi pasien Lakukan komunikasi efekif bila
ada instruksi dokter
Pengecekan ulang
Pemantauan penerapan
komunikasi efektif

Perawat setiap akan melakukan


complain pasien tindakan harus melakukan
proses identifikasi

mencegah resiko salah kurang pengawasan dari Tulis nama pasien minimal 2 Kepala Ruangan / Kabid.
70 2 2 3 12 2 suku kata, jika hanya 1 suku kata
tindakan keperawatan petugas RS Keperawatan
maka gunakan tanda khusus
cedera pasien
PN harus beda
Koordinasikan dengan bagian
lain pada saat MM
cedera pasien

pengaawasan berjenjang

resiko salah ukur tekanan kurangnya kalibrasi alat Hasil pemeriksaan Kepala Ruangan / Kabid.
71 1 1 1 1 7 monev terkait alat tensimeter
darah dari petugas berkala error atau tidak tepat Keperawatan

Mengingatkan kembali jadwal


complain pasien
DPJP jaga/hari
Koordinasi dengan DPJP H-1 bila
DPJP yang bersangkutan tidak
menerima konsulan
Penambahan DPJP

Koordinasi dengan DPJP bila


• DPJP sulit dihubungi pasien rencana rawat inap
resiko keterlambatan • Penundaan dengan kondisi stabil, dokter Kepala Ruangan / Kabid.
72 • cedera pasien 1 1 1 1 7 umum jaga dapat melakukan
jawaban konsul ke DPJP Pemberian Therapy Keperawatan
pada Pasien • Lama Hari konsul melalui wa/sms.
Rawatan

Bila pasien kondisi tidak stabil,


DPJP tidak ada merespon
(berulang kali ditelepon) maka
dokter umum jaga berhak
mengalihkan ke DPJP yang
lainnya.

kurangnya SPO
skala nyeri pasien pemahaman SPO tentang
mengenai pencegahan
bertambah pencegahan pasien jatuh
pasien jatuh

pasien /keluarga
tak terpasang gelang
identitas pasien resiko complain terkait pemasangan gelang identitas
pengawasan petugas pasien resiko jatuh
jatuh RS kurang
assesment awal resiko
jatuh dilakukan dengan perbaikan kondisi asesment awal resiko jatuh
kurang benar yang rawat inap pasien dilakukan dengan benar (anak,
sesuai dengan kelompok tertunda dewasa, geriatri)
(anak, dewasa, geriatri)

assesment awal kurang


asesment ulang dilakukan
dilakukan dengan benar dengan benar minimal setiap
setiap pergantian shift Kepala Ruangan / Kabid.
73 resiko pasien jatuh 2 2 2 8 4 shift dan bila pasien ada
terkait perubahan perubahan kondisi Keperawatan
kondisi pasien

pendidikan dan edukasi hasil


pendidikan dan edukasi
assesment resiko jatuh dilakukan
yang kurang terkait hasil
baik pada pasien maupun
asesment risiko jatuh keluarga
cedera baru/
bertambah pada informasi/ edukasi hasil
pasien assesment resiko jatuh dan
upaya pencegahan

kurang informasi/ fasilitas untuk pasien resiko


edukasi hasil asesment jatuh sesuai (alas kaki anti slip,
resiko jatuh dan upaya penerangan, lantai tidak licin,
pencegahan posisi TT rendah, pagar TT
terpasang, roda TT berfungsi
baik)

pemasangan tanda warna kuning


pada TT pasien
Ketidaktelitiannya Simpan barcode pada status
Cedera pasien
petugas pasien
Lakukan identifikasi barcode
sebelum ditempel
resiko terjadinya kesalahan Kepala Instalasi/ KAPER
74 identitas pasien Kurangnya kerja sama Complain 2 2 2 18 1 Kepala Penjaga
Buang barcode yang tidak
antara petugas dengan pasien/keluarga dipakai
pasien pasien
resiko terjadinya kesalahan Kepala Instalasi/ KAPER
74 Kurangnya kerja sama Complain 2 2 2 18 1
identitas pasien Kepala Penjaga
antara petugas dengan pasien/keluarga
pasien pasien
Melakukan identifikasi setiap
akan melakukan tindakan

Perawat dan bidan memahami


kurang pantauan dari darah pasien naik ke program/perencanaan
petugas selang iv catheter pemberian cairan/terapi selama
24 jam/selama bertugas.

Tulis labeling/etiket pada flabot


pasien tak memanggil nyeri dilokasi IV
infuse tanggal dan jam pasang
petugas catheter
serta jam habisnya.

Control tetesan infuse, posisi


•Kurang SDM dan lokasi pemasangan infuse 1-
resiko infus blong. Kolf infus 2 jam
yang terpasang habis dan Kepala Ruangan / Kabid.
75 tak segera diganti dengan 2 3 3 18 1 Keperawatan
yang baru Libatkan keluarga/pasien dalam
perencanaan infus dalam jam
pasang dan jam habis.
• Complain Pasien
•turunnya rasa
percaya pasien ke Untuk mempermudah
pihak RS pengontrolan pemasangan infus
• Kesalahan Petugas
agar tidak blong dipantau pada
• Pasien Rame
lembar pasien yang terpasang
infus di NS.

Informasikan kepada pasien jika


posisi berpengaruh pada
kelancaran tetesan infus.
Pengawasan berjenjang

gunakan APD setiap melakukan


petugas kurang teliti
kontak dengan cairan tubuh Resiko Infeksi dari tindakan Kepala Ruangan / Kabid.
76 4 1 1 4 5
pasien Petugas Keperawatan
lakukan cuci tangan dengan 5
tak memakai APD
moment
resiko pasien alergi karna
77 tak dilakukan anamnesis kurang teliti petugas RS Reaksi Obat 3 2 1 10 3 pengkajian lengkap terkait Kepala Ruangan / Kabid.
anamnesis pasien Keperawatan
secara lengkap

RUANG PERAWATAN KELAS III


lakukan sosialisasi SPO 6 benar
petugas kurang teliti obat secara berkala, dilanjutkan
dengan simulasi
melakukan pengontrolan PN
dalam pemberian terapi

Penyimpanan obat di nurse


station dan setiap pengoplosan
dan penyiapan dilakukan di Kepala Ruangan / Kabid.
78 salah pemberian terapi cedera pasien 2 1 1 2 6 depan pasien Keperawatan
tulisan dokter kurang
jelas Kartu obat di tanda tangani oleh
perawat dan pasien
Lakukan komunikasi efekif bila
ada instruksi dokter
Pengecekan ulang
Pemantauan penerapan
komunikasi efektif
Perawat setiap akan melakukan
complain pasien tindakan harus melakukan
proses identifikasi

Tulis nama pasien minimal 2


mencegah resiko salah kurang pengawasan dari suku kata, jika hanya 1 suku kata Kepala Ruangan / Kabid.
79 tindakan keperawatan petugas RS 2 2 3 12 3 maka gunakan tanda khusus Keperawatan
cedera pasien
PN harus beda
Koordinasikan dengan bagian
lain pada saat MM
pengaawasan berjenjang
resiko salah ukur tekanan Kepala Ruangan / Kabid.
80 alat trouble cedera pasien 1 1 1 1 7 monev terkait alat tensimeter
darah Keperawatan
Mengingatkan kembali jadwal
complain pasien
DPJP jaga/hari
Koordinasi dengan DPJP H-1 bila
DPJP yang bersangkutan tidak
menerima konsulan
Penambahan DPJP

Koordinasi dengan DPJP bila


pasien rencana rawat inap
resiko keterlambatan dengan kondisi stabil, dokter Kepala Ruangan / Kabid.
81 DPJP sulit dihubungi 1 1 1 1 7 umum jaga dapat melakukan
jawaban konsul ke DPJP Keperawatan
cedera pasien konsul melalui wa/sms.

Bila pasien kondisi tidak stabil,


DPJP tidak ada merespon
(berulang kali ditelepon) maka
dokter umum jaga berhak
mengalihkan ke DPJP yang
lainnya.

kurangnya SPO
skala nyeri pasien pemahaman SPO tentang
mengenai pencegahan
bertambah pencegahan pasien jatuh
pasien jatuh

pasien /keluarga
tak terpasang gelang
complain terkait pemasangan gelang identitas
identitas pasien resiko
pengawasan petugas pasien resiko jatuh
jatuh RS kurang
assesment awal resiko
jatuh dilakukan dengan perbaikan kondisi asesment awal resiko jatuh
kurang benar yang rawat inap pasien dilakukan dengan benar (anak,
sesuai dengan kelompok tertunda dewasa, geriatri)
(anak, dewasa, geriatri)

assesment awal kurang


asesment ulang dilakukan
dilakukan dengan benar
dengan benar minimal setiap
setiap pergantian shift Kepala Ruangan / Kabid.
82 resiko pasien jatuh 3 3 2 27 1 shift dan bila pasien ada
terkait perubahan Keperawatan
perubahan kondisi
kondisi pasien

pendidikan dan edukasi hasil


pendidikan dan edukasi
assesment resiko jatuh dilakukan
yang kurang terkait hasil
baik pada pasien maupun
asesment risiko jatuh keluarga
cedera baru/
bertambah pada informasi/ edukasi hasil
pasien assesment resiko jatuh dan
upaya pencegahan

kurang informasi/ fasilitas untuk pasien resiko


edukasi hasil asesment jatuh sesuai (alas kaki anti slip,
resiko jatuh dan upaya penerangan, lantai tidak licin,
pencegahan posisi TT rendah, pagar TT
terpasang, roda TT berfungsi
baik)

pemasangan tanda warna kuning


pada TT pasien
Ketidaktelitiannya Simpan barcode pada status
Cedera pasien
petugas pasien
Lakukan identifikasi barcode
sebelum ditempel
resiko terjadinya kesalahan Kepala Instalasi/ KAPER
83 identitas pasien Kurangnya kerja sama Complain 3 3 2 18 2 Buang barcode yang tidak Kepala Penjaga
antara petugas dengan pasien/keluarga dipakai
pasien pasien
resiko terjadinya kesalahan Kepala Instalasi/ KAPER
83 Kurangnya kerja sama Complain 3 3 2 18 2
identitas pasien Kepala Penjaga
antara petugas dengan pasien/keluarga
pasien pasien
Melakukan identifikasi setiap
akan melakukan tindakan

Perawat dan bidan memahami


kurang pantauan dari darah pasien naik ke program/perencanaan
petugas selang iv catheter pemberian cairan/terapi selama
24 jam/selama bertugas.

Tulis labeling/etiket pada flabot


nyeri dilokasi IV
infuse tanggal dan jam pasang
catheter
serta jam habisnya.

Control tetesan infuse, posisi


dan lokasi pemasangan infuse 1-
resiko infus blong. Kolf infus 2 jam
yang terpasang habis dan Kepala Ruangan / Kabid.
84 2 3 3 18 2
tak segera diganti dengan Keperawatan
yang baru Libatkan keluarga/pasien dalam
perencanaan infus dalam jam
pasang dan jam habis.
pasien tak memanggil
petugas
turunnya rasa percaya
pasien ke pihak RS Untuk mempermudah
pengontrolan pemasangan infus
agar tidak blong dipantau pada
lembar pasien yang terpasang
infus di NS.

Informasikan kepada pasien jika


posisi berpengaruh pada
kelancaran tetesan infus.
Pengawasan berjenjang
gunakan APD setiap melakukan
petugas kurang teliti
kontak dengan cairan tubuh tindakan Kepala Ruangan / Kabid.
85 cedera petugas 4 1 1 4 5
pasien lakukan cuci tangan dengan 5 Keperawatan
tak memakai APD
moment
resiko pasien alergi karna
pengkajian lengkap terkait Kepala Ruangan / Kabid.
86 tak dilakukan anamnesis kurang teliti petugas RS cedera pasien 5 2 1 10 4
anamnesis pasien Keperawatan
secara lengkap
RUANG PERAWATAN KELAS UTAMA B (KUB)
lakukan sosialisasi SPO 6 benar
petugas kurang teliti obat secara berkala, dilanjutkan
dengan simulasi
melakukan pengontrolan PN
dalam pemberian terapi

Penyimpanan obat di nurse


station dan setiap pengoplosan
dan penyiapan dilakukan di Kepala Ruangan / Kabid.
87 salah pemberian terapi cedera pasien 2 2 1 4 4 depan pasien Keperawatan
tulisan dokter kurang
jelas Kartu obat di tanda tangani oleh
perawat dan pasien
Lakukan komunikasi efekif bila
ada instruksi dokter
Pengecekan ulang
Pemantauan penerapan
komunikasi efektif

Perawat setiap akan melakukan


complain pasien tindakan harus melakukan
proses identifikasi

Tulis nama pasien minimal 2


mencegah resiko salah kurang pengawasan dari Kepala Ruangan / Kabid.
88 2 2 3 12 2 suku kata, jika hanya 1 suku kata
tindakan keperawatan petugas RS Keperawatan
maka gunakan tanda khusus
cedera pasien
PN harus beda
Koordinasikan dengan bagian
lain pada saat MM
pengaawasan berjenjang
resiko salah ukur tekanan Kepala Ruangan / Kabid.
89 alat trouble cedera pasien 2 1 1 2 5 monev terkait alat tensimeter
darah Keperawatan
Mengingatkan kembali jadwal
complain pasien
DPJP jaga/hari
Koordinasi dengan DPJP H-1 bila
DPJP yang bersangkutan tidak
menerima konsulan
Penambahan DPJP

Koordinasi dengan DPJP bila


pasien rencana rawat inap
resiko keterlambatan dengan kondisi stabil, dokter Kepala Ruangan / Kabid.
90 DPJP sulit dihubungi 1 1 1 1 6 umum jaga dapat melakukan
jawaban konsul ke DPJP Keperawatan
cedera pasien konsul melalui wa/sms.

Bila pasien kondisi tidak stabil,


DPJP tidak ada merespon
(berulang kali ditelepon) maka
dokter umum jaga berhak
mengalihkan ke DPJP yang
lainnya.

kurangnya SPO
skala nyeri pasien pemahaman SPO tentang
mengenai pencegahan
bertambah pencegahan pasien jatuh
pasien jatuh

pasien /keluarga
tak terpasang gelang
complain terkait pemasangan gelang identitas
identitas pasien resiko
pengawasan petugas pasien resiko jatuh
jatuh RS kurang
assesment awal resiko
jatuh dilakukan dengan perbaikan kondisi asesment awal resiko jatuh
kurang benar yang rawat inap pasien dilakukan dengan benar (anak,
sesuai dengan kelompok tertunda dewasa, geriatri)
(anak, dewasa, geriatri)

assesment awal kurang


asesment ulang dilakukan
dilakukan dengan benar dengan benar minimal setiap
setiap pergantian shift shift dan bila pasien ada Kepala Ruangan / Kabid.
91 resiko pasien jatuh terkait perubahan 3 3 2 18 1
perubahan kondisi Keperawatan
kondisi pasien

pendidikan dan edukasi hasil


pendidikan dan edukasi assesment resiko jatuh dilakukan
yang kurang terkait hasil
baik pada pasien maupun
asesment risiko jatuh keluarga
cedera baru/
bertambah pada informasi/ edukasi hasil
pasien assesment resiko jatuh dan
upaya pencegahan

kurang informasi/ fasilitas untuk pasien resiko


edukasi hasil asesment jatuh sesuai (alas kaki anti slip,
resiko jatuh dan upaya penerangan, lantai tidak licin,
pencegahan posisi TT rendah, pagar TT
terpasang, roda TT berfungsi
baik)

pemasangan tanda warna kuning


pada TT pasien
Ketidaktelitiannya Simpan barcode pada status
Cedera pasien
petugas pasien
Lakukan identifikasi barcode
sebelum ditempel
resiko terjadinya kesalahan Kepala Ruangan / Kabid.
92 Kurangnya kerja sama Complain 3 3 2 18 1 Buang barcode yang tidak
identitas pasien Keperawatan
antara petugas dengan pasien/keluarga dipakai
pasien pasien
resiko terjadinya kesalahan Kepala Ruangan / Kabid.
92 Kurangnya kerja sama Complain 3 3 2 18 1
identitas pasien Keperawatan
antara petugas dengan pasien/keluarga
pasien pasien
Melakukan identifikasi setiap
akan melakukan tindakan

Perawat dan bidan memahami


kurang pantauan dari darah pasien naik ke program/perencanaan
petugas selang iv catheter pemberian cairan/terapi selama
24 jam/selama bertugas.

Tulis labeling/etiket pada flabot


nyeri dilokasi IV
infuse tanggal dan jam pasang
catheter
serta jam habisnya.

Control tetesan infuse, posisi


dan lokasi pemasangan infuse 1-
resiko infus blong. Kolf infus 2 jam
yang terpasang habis dan Kepala Ruangan / Kabid.
93 2 3 2 12 2
tak segera diganti dengan Keperawatan
yang baru Libatkan keluarga/pasien dalam
perencanaan infus dalam jam
pasang dan jam habis.
pasien tak memanggil
petugas
turunnya rasa percaya
pasien ke pihak RS Untuk mempermudah
pengontrolan pemasangan infus
agar tidak blong dipantau pada
lembar pasien yang terpasang
infus di NS.

Informasikan kepada pasien jika


posisi berpengaruh pada
kelancaran tetesan infus.
Pengawasan berjenjang

gunakan APD setiap melakukan


petugas kurang teliti
kontak dengan cairan tubuh tindakan Kepala Ruangan / Kabid.
94 cedera petugas 4 1 1 4 4
pasien Keperawatan
lakukan cuci tangan dengan 5
tak memakai APD
moment
resiko pasien alergi karna
95 tak dilakukan anamnesis kurang teliti petugas RS cedera pasien 5 2 1 10 3 pengkajian lengkap terkait Kepala Ruangan / Kabid.
anamnesis pasien Keperawatan
secara lengkap

RUANG PERAWATAN NEUROLOGI


lakukan sosialisasi SPO 6 benar
petugas kurang teliti obat secara berkala, dilanjutkan
dengan simulasi

melakukan pengontrolan
Perawatan Neurologi (PN) dalam
pemberian terapi

Penyimpanan obat di nurse Kepala Ruangan / Kabid.


96 salah pemberian terapi cedera pasien 3 1 1 3 5 station dan persiapan obat Keperawatan
tulisan dokter kurang dilakukan di dispensing (tempat
jelas peracikan obat)

Lakukan komunikasi efekif bila


ada instruksi dokter
Pengecekan ulang
Pemantauan penerapan
komunikasi efektif

Perawat setiap akan melakukan


complain pasien tindakan harus melakukan
proses identifikasi

Tulis nama pasien minimal 2


mencegah resiko salah kurang pengawasan dari suku kata, jika hanya 1 suku kata Kepala Ruangan / Kabid.
97 2 2 3 12 3
tindakan keperawatan petugas RS maka gunakan tanda khusus Keperawatan
cedera pasien
PN harus beda
Koordinasikan dengan bagian
lain pada saat MM
pengaawasan berjenjang
resiko salah ukur tekanan Kepala Ruangan / Kabid.
98 alat trouble cedera pasien 3 1 1 3 5 monev terkait alat tensimeter
darah Keperawatan
Mengingatkan kembali jadwal
complain pasien
DPJP jaga/hari
Koordinasi dengan DPJP H-1 bila
DPJP yang bersangkutan tidak
menerima konsulan
Penambahan DPJP

Koordinasi dengan DPJP bila


pasien rencana rawat inap
resiko keterlambatan dengan kondisi stabil, dokter Kepala Ruangan / Kabid.
99 DPJP sulit dihubungi 2 1 1 2 6 umum jaga dapat melakukan
jawaban konsul ke DPJP Keperawatan
cedera pasien konsul melalui wa/sms.

Bila pasien kondisi tidak stabil,


DPJP tidak ada merespon
(berulang kali ditelepon) maka
dokter umum jaga berhak
mengalihkan ke DPJP yang
lainnya.

kurangnya SPO
skala nyeri pasien pemahaman SPO tentang
mengenai pencegahan
bertambah pencegahan pasien jatuh
pasien jatuh

pasien /keluarga
tak terpasang gelang
complain terkait pemasangan gelang identitas
identitas pasien resiko
pengawasan petugas pasien resiko jatuh
jatuh RS kurang

assesment awal resiko


jatuh dilakukan dengan perbaikan kondisi asesment awal resiko jatuh
kurang benar yang rawat inap pasien dilakukan dengan benar (anak,
sesuai dengan kelompok tertunda dewasa, geriatri)
(anak, dewasa, geriatri)

Kepala Ruangan / Kabid.


100 resiko pasien jatuh 3 3 2 27 1
Keperawatan
assesment awal kurang
asesment ulang dilakukan
dilakukan dengan benar
dengan benar minimal setiap
setiap pergantian shift Kepala Ruangan / Kabid.
100 resiko pasien jatuh 3 3 2 27 1 shift dan bila pasien ada
terkait perubahan Keperawatan
perubahan kondisi
kondisi pasien

pendidikan dan edukasi hasil


pendidikan dan edukasi
assesment resiko jatuh dilakukan
yang kurang terkait hasil
baik pada pasien maupun
asesment risiko jatuh keluarga
cedera baru/
bertambah pada informasi/ edukasi hasil
pasien assesment resiko jatuh dan
upaya pencegahan

kurang informasi/ fasilitas untuk pasien resiko


edukasi hasil asesment jatuh sesuai (alas kaki anti slip,
resiko jatuh dan upaya penerangan, lantai tidak licin,
pencegahan posisi TT rendah, pagar TT
terpasang, roda TT berfungsi
baik)

pemasangan tanda warna kuning


pada TT pasien
Ketidaktelitiannya Simpan barcode pada status
Cedera pasien
petugas pasien
Lakukan identifikasi barcode
sebelum ditempel
resiko terjadinya kesalahan Kepala Ruangan / Kabid.
101 identitas pasien Kurangnya kerja sama Complain 3 3 2 18 2 Buang barcode yang tidak Keperawatan
antara petugas dengan pasien/keluarga dipakai
pasien pasien
Melakukan identifikasi setiap
akan melakukan tindakan
Perawat dan bidan memahami
kurang pantauan dari darah pasien naik ke program/perencanaan
petugas selang iv catheter pemberian cairan/terapi selama
24 jam/selama bertugas.

Tulis labeling/etiket pada flabot


pasien tak memanggil nyeri dilokasi IV infuse tanggal dan jam pasang
petugas catheter
serta jam habisnya.

Control tetesan infuse, posisi


dan lokasi pemasangan infuse 1-
resiko infus blong. Kolf infus 2 jam
yang terpasang habis dan Kepala Ruangan / Kabid.
102 2 3 3 18 2
tak segera diganti dengan Keperawatan
yang baru Libatkan keluarga/pasien dalam
perencanaan infus dalam jam
pasang dan jam habis.

turunnya rasa percaya


pasien ke pihak RS Untuk mempermudah
pengontrolan pemasangan infus
agar tidak blong dipantau pada
lembar pasien yang terpasang
infus di NS.

Informasikan kepada pasien jika


posisi berpengaruh pada
kelancaran tetesan infus.
Pengawasan berjenjang
gunakan APD setiap melakukan
petugas kurang teliti
kontak dengan cairan tubuh tindakan Kepala Ruangan / Kabid.
103 cedera petugas 3 1 1 3 5
pasien lakukan cuci tangan dengan 5 Keperawatan
tak memakai APD
moment
resiko pasien alergi karna • kurang teliti petugas
• pengkajian lengkap terkait Kepala Ruangan / Kabid.
104 tak dilakukan anamnesis RS • tidak cedera pasien 4 2 1 8 4
anamnesis pasien • Patuh SPO Keperawatan
secara lengkap menjalankan SPO

RUANG PERAWATAN PINERE


lakukan sosialisasi SPO 6 benar
petugas kurang teliti obat secara berkala, dilanjutkan
dengan simulasi Kepala Ruangan / Kabid.
105 salah pemberian terapi cedera pasien 4 2 3 24 2
Keperawatan
Lakukan komunikasi efekif bila
ada instruksi dokter

Perawat setiap akan melakukan


complain pasien tindakan harus melakukan
proses identifikasi

• kurang pengawasan
mencegah resiko salah dari petugas RS Tulis nama pasien minimal 2 Kepala Ruangan / Kabid.
106 2 2 3 12 4
tindakan keperawatan • Identifikasi suku kata, jika hanya 1 suku kata Keperawatan
Pasien maka gunakan tanda khusus
cedera pasien
Koordinasikan dengan bagian
lain pada saat MM
pengawasan berjenjang

resiko salah ukur tekanan • monev terkait alat tensimeter Kepala Ruangan / Kabid.
107 alat trouble cedera pasien 3 2 3 18 3
darah • Jadwal Kalibrasi alat sesuai Keperawatan

complain pasien Mengingatkan kembali jadwal


DPJP jaga/hari
Koordinasi dengan DPJP H-1 bila
DPJP yang bersangkutan tidak
menerima konsulan
Penambahan DPJP

resiko keterlambatan Kepala Ruangan / Kabid.


108 DPJP sulit dihubungi 2 2 2 8 6
jawaban konsul ke DPJP Keperawatan
cedera pasien
Koordinasi dengan DPJP bila
pasien rencana rawat inap
resiko keterlambatan dengan kondisi stabil, dokter Kepala Ruangan / Kabid.
108 DPJP sulit dihubungi 2 2 2 8 6 umum jaga dapat melakukan
jawaban konsul ke DPJP Keperawatan
cedera pasien konsul melalui wa/sms.

Bila pasien kondisi tidak stabil,


DPJP tidak ada merespon
(berulang kali ditelepon) maka
dokter umum jaga berhak
mengalihkan ke DPJP yang
lainnya.

kurangnya SPO
skala nyeri pasien pemahaman SPO tentang
mengenai pencegahan
bertambah pencegahan pasien jatuh
pasien jatuh

pasien /keluarga
tak terpasang gelang
complain terkait pemasangan gelang identitas
identitas pasien resiko
pengawasan petugas pasien resiko jatuh
jatuh
RS kurang

assesment awal resiko


jatuh dilakukan dengan perbaikan kondisi asesment awal resiko jatuh
kurang benar yang rawat inap pasien dilakukan dengan benar (anak,
sesuai dengan kelompok tertunda dewasa, geriatri)
(anak, dewasa, geriatri)

assesment awal kurang


asesment ulang dilakukan
dilakukan dengan benar
dengan benar minimal setiap
setiap pergantian shift Kepala Ruangan / Kabid.
109 resiko pasien jatuh 3 3 2 27 1 shift dan bila pasien ada
terkait perubahan Keperawatan
perubahan kondisi
kondisi pasien

cedera baru/
bertambah pada
Kepala Ruangan / Kabid.
109 resiko pasien jatuh 3 3 2 27 1
Keperawatan

pendidikan dan edukasi hasil


pendidikan dan edukasi
yang kurang terkait hasil assesment resiko jatuh dilakukan
baik pada pasien maupun
asesment risiko jatuh
keluarga
cedera baru/
bertambah pada informasi/ edukasi hasil
pasien assesment resiko jatuh dan
upaya pencegahan

kurang informasi/ fasilitas untuk pasien resiko


edukasi hasil asesment jatuh sesuai (alas kaki anti slip,
resiko jatuh dan upaya penerangan, lantai tidak licin,
pencegahan posisi TT rendah, pagar TT
terpasang, roda TT berfungsi
baik)

pemasangan tanda warna kuning


pada TT pasien
Ketidaktelitiannya Simpan barcode pada status
Cedera pasien
petugas pasien
Lakukan identifikasi barcode
sebelum ditempel
110 resiko terjadinya kesalahan Kurangnya kerja sama
Kepala Instalasi/ KAPER
Complain 3 3 2 18 3
identitas pasien Buang barcode yang tidak Kepala Penjaga
antara petugas dengan pasien/keluarga dipakai
pasien pasien
Melakukan identifikasi setiap
akan melakukan tindakan

Perawat dan bidan memahami


kurang pantauan dari darah pasien naik ke program/perencanaan
petugas selang iv catheter pemberian cairan/terapi selama
24 jam/selama bertugas.

Tulis labeling/etiket pada flabot


pasien tak memanggil nyeri dilokasi IV
infuse tanggal dan jam pasang
petugas catheter
serta jam habisnya.

resiko infus blong. Kolf infus


yang terpasang habis dan Kepala Ruangan / Kabid.
111 tak segera diganti dengan 2 3 3 18 3
Keperawatan
Control tetesan infuse, posisi
dan lokasi pemasangan infuse 1-
2 jam
resiko infus blong. Kolf infus
yang terpasang habis dan Kepala Ruangan / Kabid.
111 2 3 3 18 3
tak segera diganti dengan Keperawatan
yang baru Libatkan keluarga/pasien dalam
perencanaan infus dalam jam
pasang dan jam habis.

turunnya rasa percaya


pasien ke pihak RS Untuk mempermudah
pengontrolan pemasangan infus
agar tidak blong dipantau pada
lembar pasien yang terpasang
infus di NS.

Informasikan kepada pasien jika


posisi berpengaruh pada
kelancaran tetesan infus.
Pengawasan berjenjang
gunakan APD setiap melakukan
petugas kurang teliti
kontak dengan cairan tubuh tindakan Kepala Ruangan / Kabid.
112 cedera petugas 4 1 1 4 7
pasien lakukan cuci tangan dengan 5 Keperawatan
tak memakai APD moment

resiko pasien alergi karna


pengkajian lengkap terkait Kepala Ruangan / Kabid.
113 tak dilakukan anamnesis kurang teliti petugas RS cedera pasien 5 2 1 10 5 anamnesis pasien Keperawatan
secara lengkap
RUANG PERAWATAN BEDAH A
lakukan sosialisasi SPO 6 benar
petugas kurang teliti obat secara berkala, dilanjutkan
dengan simulasi
melakukan pengontrolan PN
dalam pemberian terapi

Kepala Ruangan / Kabid.


114 salah pemberian terapi cedera pasien 2 1 1 2 6
Keperawatan
tulisan dokter kurang
jelas
Penyimpanan obat di nurse
station dan setiap pengoplosan
dan penyiapan dilakukan di Kepala Ruangan / Kabid.
114 salah pemberian terapi cedera pasien 2 1 1 2 6 depan pasien Keperawatan
tulisan dokter kurang
jelas Kartu obat di tanda tangani oleh
perawat dan pasien
Lakukan komunikasi efekif bila
ada instruksi dokter
Pengecekan ulang
Pemantauan penerapan
komunikasi efektif

Perawat setiap akan melakukan


complain pasien tindakan harus melakukan
proses identifikasi

Tulis nama pasien minimal 2


mencegah resiko salah kurang pengawasan dari suku kata, jika hanya 1 suku kata Kepala Ruangan / Kabid.
115 2 2 3 12 3 maka gunakan tanda khusus
tindakan keperawatan petugas RS Keperawatan
cedera pasien
PN harus beda
Koordinasikan dengan bagian
lain pada saat MM
pengaawasan berjenjang

116 resiko salah ukur tekanan alat trouble cedera pasien 1 1 1 1 7 monev terkait alat tensimeter Kepala Ruangan / Kabid.
darah Keperawatan

complain pasien Mengingatkan kembali jadwal


DPJP jaga/hari
Koordinasi dengan DPJP H-1 bila
DPJP yang bersangkutan tidak
menerima konsulan
Penambahan DPJP

resiko keterlambatan Kepala Ruangan / Kabid.


117 DPJP sulit dihubungi 1 1 1 1 7
jawaban konsul ke DPJP Keperawatan
cedera pasien
Koordinasi dengan DPJP bila
pasien rencana rawat inap
resiko keterlambatan dengan kondisi stabil, dokter Kepala Ruangan / Kabid.
117 DPJP sulit dihubungi 1 1 1 1 7 umum jaga dapat melakukan
jawaban konsul ke DPJP Keperawatan
cedera pasien konsul melalui wa/sms.

Bila pasien kondisi tidak stabil,


DPJP tidak ada merespon
(berulang kali ditelepon) maka
dokter umum jaga berhak
mengalihkan ke DPJP yang
lainnya.

kurangnya SPO
skala nyeri pasien pemahaman SPO tentang
mengenai pencegahan
bertambah pencegahan pasien jatuh
pasien jatuh

pasien /keluarga
tak terpasang gelang
complain terkait pemasangan gelang identitas
identitas pasien resiko
pengawasan petugas pasien resiko jatuh
jatuh
RS kurang

assesment awal resiko


jatuh dilakukan dengan perbaikan kondisi asesment awal resiko jatuh
kurang benar yang rawat inap pasien dilakukan dengan benar (anak,
sesuai dengan kelompok tertunda dewasa, geriatri)
(anak, dewasa, geriatri)

assesment awal kurang asesment ulang dilakukan


dilakukan dengan benar dengan benar minimal setiap
setiap pergantian shift Kepala Ruangan / Kabid.
118 resiko pasien jatuh terkait perubahan 3 3 2 27 1 shift dan bila pasien ada
perubahan kondisi Keperawatan
kondisi pasien

cedera baru/
bertambah pada
118 resiko pasien jatuh 3 3 2 27 1 Kepala Ruangan / Kabid.
Keperawatan

pendidikan dan edukasi hasil


pendidikan dan edukasi
yang kurang terkait hasil assesment resiko jatuh dilakukan
baik pada pasien maupun
asesment risiko jatuh
keluarga
cedera baru/
bertambah pada informasi/ edukasi hasil
pasien assesment resiko jatuh dan
upaya pencegahan

kurang informasi/ fasilitas untuk pasien resiko


edukasi hasil asesment jatuh sesuai (alas kaki anti slip,
resiko jatuh dan upaya penerangan, lantai tidak licin,
pencegahan posisi TT rendah, pagar TT
terpasang, roda TT berfungsi
baik)

pemasangan tanda warna kuning


pada TT pasien
Ketidaktelitiannya Simpan barcode pada status
Cedera pasien
petugas pasien
Lakukan identifikasi barcode
sebelum ditempel
resiko terjadinya kesalahan Kepala Instalasi/ KAPER
119 Kurangnya kerja sama Complain 3 3 2 18 2 Buang barcode yang tidak
identitas pasien Kepala Penjaga
antara petugas dengan pasien/keluarga dipakai
pasien pasien
Melakukan identifikasi setiap
akan melakukan tindakan

Perawat dan bidan memahami


kurang pantauan dari darah pasien naik ke program/perencanaan
petugas selang iv catheter pemberian cairan/terapi selama
24 jam/selama bertugas.

Tulis labeling/etiket pada flabot


pasien tak memanggil nyeri dilokasi IV
infuse tanggal dan jam pasang
petugas catheter
serta jam habisnya.

resiko infus blong. Kolf infus


yang terpasang habis dan Kepala Ruangan / Kabid.
Control tetesan infuse, posisi
dan lokasi pemasangan infuse 1-
2 jam
resiko infus blong. Kolf infus
yang terpasang habis dan Libatkan keluarga/pasien dalam Kepala Ruangan / Kabid.
120 2 3 3 18 2
tak segera diganti dengan perencanaan infus dalam jam Keperawatan
yang baru pasang dan jam habis.

Untuk mempermudah
turunnya rasa percaya pengontrolan pemasangan infus
pasien ke pihak RS agar tidak blong dipantau pada
lembar pasien yang terpasang
infus di NS.

Informasikan kepada pasien jika


posisi berpengaruh pada
kelancaran tetesan infus.

Pengawasan berjenjang

gunakan APD setiap melakukan


petugas kurang teliti
kontak dengan cairan tubuh tindakan Kepala Ruangan / Kabid.
121 cedera petugas 4 1 1 4 5
pasien lakukan cuci tangan dengan 5 Keperawatan
tak memakai APD
moment

resiko pasien alergi karna


pengkajian lengkap terkait Kepala Ruangan / Kabid.
122 tak dilakukan anamnesis kurang teliti petugas RS cedera pasien 5 2 1 10 4
anamnesis pasien Keperawatan
secara lengkap
RUANG PERAWATAN BEDAH B (RPBB)
lakukan sosialisasi SPO 6 benar
petugas kurang teliti obat secara berkala, dilanjutkan
dengan simulasi
melakukan pengontrolan PN
dalam pemberian terapi

Kepala Ruangan / Kabid.


123 salah pemberian terapi cedera pasien 2 1 1 2 6
Keperawatan
tulisan dokter kurang
jelas
Penyimpanan obat di nurse
station dan setiap pengoplosan
dan penyiapan dilakukan di Kepala Ruangan / Kabid.
123 salah pemberian terapi cedera pasien 2 1 1 2 6 depan pasien Keperawatan
tulisan dokter kurang
jelas Kartu obat di tanda tangani oleh
perawat dan pasien
Lakukan komunikasi efekif bila
ada instruksi dokter
Pengecekan ulang
Pemantauan penerapan
komunikasi efektif

Perawat setiap akan melakukan


complain pasien tindakan harus melakukan
proses identifikasi

Tulis nama pasien minimal 2 KA INST/ KAPER


mencegah resiko salah kurang pengawasan dari
124 2 2 3 12 3 suku kata, jika hanya 1 suku kata KEPERAWATAN
tindakan keperawatan petugas RS
maka gunakan tanda khusus PELAYANAN MEDIS
cedera pasien
PN harus beda
Koordinasikan dengan bagian
lain pada saat MM
pengaawasan berjenjang

resiko salah ukur tekanan KA INST/ KAPER


125 alat trouble cedera pasien 1 1 1 1 7 monev terkait alat tensimeter KEPERAWATAN
darah
PELAYANAN MEDIS
Mengingatkan kembali jadwal
complain pasien DPJP jaga/hari
Koordinasi dengan DPJP H-1 bila
DPJP yang bersangkutan tidak
menerima konsulan
Penambahan DPJP

KA INST/ KAPER
resiko keterlambatan
126 DPJP sulit dihubungi 1 1 1 1 7 PELAYANAN MEDIS
jawaban konsul ke DPJP
cedera pasien KOMITE MEDIS
Koordinasi dengan DPJP bila
pasien rencana rawat inap
dengan kondisi stabil, dokter KA INST/ KAPER
resiko keterlambatan
126 DPJP sulit dihubungi 1 1 1 1 7 umum jaga dapat melakukan PELAYANAN MEDIS
jawaban konsul ke DPJP
cedera pasien konsul melalui wa/sms. KOMITE MEDIS

Bila pasien kondisi tidak stabil,


DPJP tidak ada merespon
(berulang kali ditelepon) maka
dokter umum jaga berhak
mengalihkan ke DPJP yang
lainnya.

kurangnya SPO
skala nyeri pasien pemahaman SPO tentang
mengenai pencegahan
bertambah pencegahan pasien jatuh
pasien jatuh

pasien /keluarga
tak terpasang gelang
complain terkait pemasangan gelang identitas
identitas pasien resiko
pengawasan petugas pasien resiko jatuh
jatuh
RS kurang

assesment awal resiko


jatuh dilakukan dengan perbaikan kondisi asesment awal resiko jatuh
kurang benar yang rawat inap pasien dilakukan dengan benar (anak,
sesuai dengan kelompok tertunda dewasa, geriatri)
(anak, dewasa, geriatri)

assesment awal kurang


asesment ulang dilakukan
dilakukan dengan benar
dengan benar minimal setiap KA INST/ KAPER
setiap pergantian shift
127 resiko pasien jatuh 3 3 2 27 1 shift dan bila pasien ada KEPERAWATAN
terkait perubahan
perubahan kondisi PELAYANAN MEDIS
kondisi pasien

cedera baru/
bertambah pada
KA INST/ KAPER
127 resiko pasien jatuh 3 3 2 27 1 KEPERAWATAN
PELAYANAN MEDIS

pendidikan dan edukasi hasil


pendidikan dan edukasi
yang kurang terkait hasil assesment resiko jatuh dilakukan
baik pada pasien maupun
asesment risiko jatuh
keluarga
cedera baru/
bertambah pada informasi/ edukasi hasil
pasien assesment resiko jatuh dan
upaya pencegahan

kurang informasi/ fasilitas untuk pasien resiko


edukasi hasil asesment jatuh sesuai (alas kaki anti slip,
resiko jatuh dan upaya penerangan, lantai tidak licin,
pencegahan posisi TT rendah, pagar TT
terpasang, roda TT berfungsi
baik)

pemasangan tanda warna kuning


pada TT pasien
Ketidaktelitiannya Simpan barcode pada status
Cedera pasien
petugas pasien
Lakukan identifikasi barcode
sebelum ditempel
resiko terjadinya kesalahan Kepala Instalasi/ KAPER
128 Kurangnya kerja sama Complain 3 3 2 18 2
identitas pasien Buang barcode yang tidak Kepala Penjaga
antara petugas dengan pasien/keluarga dipakai
pasien pasien

Melakukan identifikasi setiap


akan melakukan tindakan

Perawat dan bidan memahami


kurang pantauan dari darah pasien naik ke program/perencanaan
petugas selang iv catheter pemberian cairan/terapi selama
24 jam/selama bertugas.

resiko infus blong. Kolf infus


KA INST/ KAPER
Tulis labeling/etiket pada flabot
pasien tak memanggil nyeri dilokasi IV
infuse tanggal dan jam pasang
petugas catheter serta jam habisnya.

Control tetesan infuse, posisi


dan lokasi pemasangan infuse 1-
resiko infus blong. Kolf infus 2 jam
KA INST/ KAPER
yang terpasang habis dan
129 2 3 3 18 2 KEPERAWATAN
tak segera diganti dengan PELAYANAN MEDIS
yang baru Libatkan keluarga/pasien dalam
perencanaan infus dalam jam
pasang dan jam habis.

turunnya rasa percaya


pasien ke pihak RS Untuk mempermudah
pengontrolan pemasangan infus
agar tidak blong dipantau pada
lembar pasien yang terpasang
infus di NS.

Informasikan kepada pasien jika


posisi berpengaruh pada
kelancaran tetesan infus.
Pengawasan berjenjang
gunakan APD setiap melakukan
petugas kurang teliti KA INST/ KAPER
kontak dengan cairan tubuh tindakan
130 cedera petugas 4 1 1 4 5 KEPERAWATAN
pasien lakukan cuci tangan dengan 5
tak memakai APD PELAYANAN MEDIS PPI
moment

resiko pasien alergi karna KA INST/ KAPER


pengkajian lengkap terkait
131 tak dilakukan anamnesis kurang teliti petugas RS cedera pasien 5 2 1 10 4 KEPERAWATAN
anamnesis pasien
secara lengkap PELAYANAN MEDIS

RUANG PERAWATAN CARDIOLOGI


lakukan sosialisasi SPO 6 benar
petugas kurang teliti obat secara berkala, dilanjutkan
dengan simulasi
melakukan pengontrolan PN
dalam pemberian terapi

KA INST/ KAPER
132 salah pemberian terapi cedera pasien 2 1 4 8 3 KEPERAWATAN
PELAYANAN MEDIS
tulisan dokter kurang
Penyimpanan obat di nurse
station dan setiap pengoplosan
dan penyiapan dilakukan di KA INST/ KAPER
132 salah pemberian terapi cedera pasien 2 1 4 8 3 depan pasien KEPERAWATAN
PELAYANAN MEDIS
tulisan dokter kurang
jelas Kartu obat di tanda tangani oleh
perawat dan pasien
Lakukan komunikasi efekif bila
ada instruksi dokter
Pengecekan ulang
Pemantauan penerapan
komunikasi efektif
Perawat setiap akan melakukan
complain pasien tindakan harus melakukan
proses identifikasi

Tulis nama pasien minimal 2


suku kata, jika hanya 1 suku kata KA INST/ KAPER
mencegah resiko salah kurang pengawasan dari
133 tindakan keperawatan petugas RS 2 1 3 6 4 maka gunakan tanda khusus KEPERAWATAN
PELAYANAN MEDIS
cedera pasien
PN harus beda
Koordinasikan dengan bagian
lain pada saat MM
pengaawasan berjenjang
KA INST/ KAPER
resiko salah ukur tekanan
134 alat trouble cedera pasien 1 1 1 1 5 monev terkait alat tensimeter KEPERAWATAN
darah
PELAYANAN MEDIS
Mengingatkan kembali jadwal
complain pasien
DPJP jaga/hari
Koordinasi dengan DPJP H-1 bila
DPJP yang bersangkutan tidak
menerima konsulan
Penambahan DPJP

KA INST/ KAPER
resiko keterlambatan
135 DPJP sulit dihubungi 1 1 1 1 5 PELAYANAN MEDIS
jawaban konsul ke DPJP
cedera pasien KOMITE MEDIS
Koordinasi dengan DPJP bila
pasien rencana rawat inap
dengan kondisi stabil, dokter KA INST/ KAPER
resiko keterlambatan
135 DPJP sulit dihubungi 1 1 1 1 5 umum jaga dapat melakukan PELAYANAN MEDIS
jawaban konsul ke DPJP
cedera pasien konsul melalui wa/sms. KOMITE MEDIS

Bila pasien kondisi tidak stabil,


DPJP tidak ada merespon
(berulang kali ditelepon) maka
dokter umum jaga berhak
mengalihkan ke DPJP yang
lainnya.

kurangnya SPO
skala nyeri pasien pemahaman SPO tentang
mengenai pencegahan
bertambah pencegahan pasien jatuh
pasien jatuh

pasien /keluarga
tak terpasang gelang
complain terkait pemasangan gelang identitas
identitas pasien resiko
pengawasan petugas pasien resiko jatuh
jatuh
RS kurang

assesment awal resiko


jatuh dilakukan dengan perbaikan kondisi asesment awal resiko jatuh
kurang benar yang rawat inap pasien dilakukan dengan benar (anak,
sesuai dengan kelompok tertunda dewasa, geriatri)
(anak, dewasa, geriatri)

assesment awal kurang asesment ulang dilakukan


dilakukan dengan benar KA INST/ KAPER
dengan benar minimal setiap
136 resiko pasien jatuh setiap pergantian shift 3 3 2 18 1 KEPERAWATAN
shift dan bila pasien ada
terkait perubahan PELAYANAN MEDIS
perubahan kondisi
kondisi pasien

cedera baru/
bertambah pada
KA INST/ KAPER
136 resiko pasien jatuh 3 3 2 18 1 KEPERAWATAN
PELAYANAN MEDIS

pendidikan dan edukasi hasil


pendidikan dan edukasi
yang kurang terkait hasil assesment resiko jatuh dilakukan
baik pada pasien maupun
asesment risiko jatuh
keluarga
cedera baru/
bertambah pada informasi/ edukasi hasil
pasien assesment resiko jatuh dan
upaya pencegahan

kurang informasi/ fasilitas untuk pasien resiko


edukasi hasil asesment jatuh sesuai (alas kaki anti slip,
resiko jatuh dan upaya penerangan, lantai tidak licin,
pencegahan posisi TT rendah, pagar TT
terpasang, roda TT berfungsi
baik)

pemasangan tanda warna kuning


pada TT pasien
Ketidaktelitiannya Simpan barcode pada status
Cedera pasien
petugas pasien
Lakukan identifikasi barcode
sebelum ditempel
resiko terjadinya kesalahan Kepala Instalasi/ KAPER
137 Kurangnya kerja sama Complain 3 2 2 18 1 Buang barcode yang tidak
identitas pasien Kepala Penjaga
antara petugas dengan pasien/keluarga dipakai
pasien pasien
Melakukan identifikasi setiap
akan melakukan tindakan

Perawat dan bidan memahami


kurang pantauan dari darah pasien naik ke program/perencanaan
petugas selang iv catheter pemberian cairan/terapi selama
24 jam/selama bertugas.

Tulis labeling/etiket pada flabot


nyeri dilokasi IV
infuse tanggal dan jam pasang
catheter
serta jam habisnya.

resiko infus blong. Kolf infus


KA INST/ KAPER
138 yang terpasang habis dan 2 2 3 12 2 KEPERAWATAN
tak segera diganti dengan
Control tetesan infuse, posisi
dan lokasi pemasangan infuse 1-
resiko infus blong. Kolf infus 2 jam
KA INST/ KAPER
yang terpasang habis dan
138 2 2 3 12 2 KEPERAWATAN
tak segera diganti dengan
Libatkan keluarga/pasien dalam PELAYANAN MEDIS
yang baru
perencanaan infus dalam jam
pasang dan jam habis.
pasien tak memanggil
petugas
turunnya rasa percaya
pasien ke pihak RS Untuk mempermudah
pengontrolan pemasangan infus
agar tidak blong dipantau pada
lembar pasien yang terpasang
infus di NS.

Informasikan kepada pasien jika


posisi berpengaruh pada
kelancaran tetesan infus.
Pengawasan berjenjang
gunakan APD setiap melakukan
petugas kurang teliti KA INST/ KAPER
kontak dengan cairan tubuh tindakan
139 cedera petugas 3 3 2 18 1 KEPERAWATAN
pasien lakukan cuci tangan dengan 5
tak memakai APD PELAYANAN MEDIS PPI
moment

resiko pasien alergi karna pengkajian lengkap terkait KA INST/ KAPER


140 tak dilakukan anamnesis kurang teliti petugas RS cedera pasien 2 2 2 8 3 KEPERAWATAN
secara lengkap anamnesis pasien PELAYANAN MEDIS

RUANG PERAWATAN PENYAKIT PARU


lakukan sosialisasi SPO 6 benar
petugas kurang teliti obat secara berkala, dilanjutkan
dengan simulasi
melakukan pengontrolan PN
dalam pemberian terapi

KA INST/ KAPER
141 salah pemberian terapi cedera pasien 2 1 2 4 2 KEPERAWATAN
PELAYANAN MEDIS
tulisan dokter kurang
jelas
Penyimpanan obat di nurse
station dan setiap pengoplosan KA INST/ KAPER
141 salah pemberian terapi cedera pasien 2 1 2 4 2 dan penyiapan dilakukan di KEPERAWATAN
depan pasien PELAYANAN MEDIS
tulisan dokter kurang
jelas tulisan diperjelas
Lakukan komunikasi efekif bila
ada instruksi dokter
Pengecekan ulang
Pemantauan penerapan
komunikasi efektif
Mengingatkan kembali jadwal
complain pasien
DPJP jaga/hari
Koordinasi dengan DPJP H-1 bila
DPJP yang bersangkutan tidak
menerima konsulan
Penambahan DPJP

Koordinasi dengan DPJP bila


pasien rencana rawat inap
dengan kondisi stabil, dokter KA INST/ KAPER
resiko keterlambatan
142 DPJP sulit dihubungi 1 1 1 1 3 umum jaga dapat melakukan PELAYANAN MEDIS
jawaban konsul ke DPJP
Complain Pasien konsul melalui wa/sms. KOMITE MEDIS

Bila pasien kondisi tidak stabil,


DPJP tidak ada merespon
(berulang kali ditelepon) maka
dokter umum jaga berhak
mengalihkan ke DPJP yang
lainnya.

pasien /keluarga informasi/ edukasi hasil


complain terkait
assesment resiko jatuh dan
pengawasan petugas
upaya pencegahan
RS kurang

143 resiko pasien jatuh 1 1 4 4 2


Perawat dan bidan memahami
program/perencanaan
pemberian cairan/terapi selama KA INST/ KAPER
143 resiko pasien jatuh 1 1 4 4 2 24 jam/selama bertugas. KEPERAWATAN
PELAYANAN MEDIS
Pasien Manula tidak ada cedera baru/
keluarga atau bertambah pada
pendamping pasien Tulis labeling/etiket pada flabot
infuse tanggal dan jam pasang
serta jam habisnya.

Control tetesan infuse, posisi


dan lokasi pemasangan infuse 1-
2 jam

Libatkan keluarga/pasien dalam


kurang pantauan dari darah pasien naik ke
perencanaan infus dalam jam
petugas selang iv catheter
pasang dan jam habis.

Untuk mempermudah
resiko infus blong. Kolf infus
pengontrolan pemasangan infus KA INST/ KAPER
yang terpasang habis dan nyeri dilokasi IV
144 tak segera diganti dengan 2 2 2 8 1 agar tidak blong dipantau pada KEPERAWATAN
catheter
lembar pasien yang terpasang PELAYANAN MEDIS
yang baru
pasien tak memanggil infus di NS.
petugas
Informasikan kepada pasien jika
turunnya rasa percaya posisi berpengaruh pada
pasien ke pihak RS kelancaran tetesan infus.
Pengawasan berjenjang
PENUNJANG MEDIS
FARMASI
kesalahan dalam
pemberian obat

KEPALA RUANGAN
145 tertukar obat pasien salah identitas pasien cedera pasien 1 2 1 2 4 menjalankan SPO
PENUNJANG MEDIS
KEPALA RUANGAN
145 tertukar obat pasien salah identitas pasien cedera pasien 1 2 1 2 4 menjalankan SPO
PENUNJANG MEDIS

complain pasien/
keluarga
ketelitian dalam menjalankan KEPALA RUANGAN
146 kesalahan obat human error pemberian obat salah 1 3 1 3 3
SPO PENUNJANG MEDIS
KEPERAWATAN
salah obat unutuk pasien perawat tak membawa ada ekspedisi setiap
147 pemberian obat salah 1 1 1 2 4 PELAYANAN MEDIS
rawat inap ekspedisi pengambilan obat
PENUNJANG MEDIS

kemungkinan dosis
obat dokter terlalu KEPERAWATAN
resep tak lengkap dan tinggi koordinasi dengan DPJP bterkait
148 tulisan dokter tidak jelas 3 3 3 27 2 PELAYANAN MEDIS
tulisan tak jelas tulisan diresep
PENUNJANG MEDIS
kesalahan dalam
pemberian obat
pasien rawat inap tak
divisite
tenaga dirasa cukup KEPALA RUANGAN
149 kurang tenaga apoteker dengan perbandingan tak ada pengecekan 5 5 4 100 1 penambahan tenaga apoteker PENUNJANG MEDIS
jumlah resep rutin obat-obat rawat PERSONALIA
inap
LABORATORIUM
menjalankan SPO
KEPALA RUANGAN
150 salah identifikasi pasien tertukar hasil pasien cedera pasien 2 4 2 16 4 identifikasi ulang terhadap KEPALA INSTALASI
identitas pasien dan sample yang PENUNJANG MEDIS
diambil
penambahan ADM
mengeluarkan hasil
salah pada pasien lakukan identifikasi sebelum
resiko kesalahan mengetik petugas yang berdinas input data KEPALA RUANGAN
karena tak dicocokkan
151 hasil laboratorium yang sendiri dan melakukan 4 4 2 32 1 KEPALA INSTALASI
kembali dengan 2
seharusnya pencocokan hasil sendiri inputan order harus dilakukan PENUNJANG MEDIS
pasang mata yang
berbeda ruangan yang akan melakukan
pemeriksaan
pada saat hasil tinggi
tak dituliskan diagnosa dan akan dikeluarkan pengisian formulir laboratorium KEPALA RUANGAN
maka petugas lab perlu keliru dalam
152 pasien diformulir 4 4 2 32 2 dilakukan dengan tertib dan KEPALA INSTALASI
melakukan konfirmasi menganalisa hasil
laboratorium disiplin PENUNJANG MEDIS
pada petugas pelaksana
di ruang perawatan

karna vena pasien sulit complain pasien/


dilakukan pelatihan khusus
terjangkau keluarga
KEPALA RUANGAN
153 pengambilan sample darah 3 4 2 24 3 KEPALA INSTALASI
berulang pada pasien belum ada pelatihan
untuk flebotomy PENUNJANG MEDIS
dilakukan pelatihan khusus
cedera pasien
belum ada sample untuk flebotomy
lisis darah
RADIOLOGI
lakukan identifikasi sebelum
input
tak lengkap pengisian
KEPALA RUANGAN
formulir permintaan salah/ tertukar hasil kerja sama dari petugas RS untuk
154 ID Pasien salah 1 3 2 6 2 PENUNJANG MEDIS
rontgen (foto) dari poli radiologi lebih teliti dan disiplin dalam KEPALA INSTALASI
ruang perawatan pengisian formulir permintaan
pemeriksaan penunjang

mengembalikan foto cyto


foto diluar jam dinas melalui e-mail ke dokter
radiologi
KEPALA RUANGAN
foto dipinjam ruangan/ pasien lama mendapat
155 keterlambatan bacaan foto 2 4 3 24 1 pendataan foto yang dipinjam PENUNJANG MEDIS
DPJP tindakan/ terapi
KEPALA INSTALASI
saat foto dikembalikan foto yang dipinjam segera
jadwal dokter bertukar dikembalikan
petugas tidak teliti
membaca permintaan kepatuhan terhadap SPO
foto
KEPALA INSTALASI
156 salah tindakan foto salah tindakan 4 3 2 24 1
PENUNJANG MEDIS
salah check list
klarifikasi kembali bila tidak jelas
permintaan foto karena
bacaan
kolomnya rapat-rapat

REHAB MEDIK
kondisi anak yang masih
drooling terutama pada
ruang terapi menjadi
anak dengan kondisi tak sehat dengan
kurang kebersihan cerebral palsy, banyak tingkatkan koordinasi dengan KEPALA INSTALASI
157 indikasi penyebaran 2 3 2 12 1
diruangan drooling di matras ruang bagian kebersihan PENUNJANG MEDIK
berbagai macam
terapi dan kami minta
mikroorganisme
bantuan pada petugas
kebersihan
Komunikasi efektif dengan
complain pasien/
pasien/keluarga pasien terkait
keluarga
alur pelayanan
prosedur pendaftaran Kurang pahamnya
KEPALA INSTALASI
158 pasien rehab medik untuk pasien/keluarga pasien 1 4 2 8 2 ada keterangan (seperti: PENUNJANG MEDIK
ke dokter terkait alur pelayanan pemasangan x-banner) terkait
kerugian RS alur pelayanan sehingga
mencegah pasien bingung/
complain

PENUNJANG MEDIS
REKAM MEDIS

tingkat fatigue tinggi


pembukaan lowongan kerja
terkait SDM yang kurang KA. INST/ PENUNJANG
159 kurang SDM SDM terbatas human error 2 3 2 12 2
berdasar BOR dan analisa MEDIS PERSONALIA
penyelesaian tugas tak kepegawaian
sesuai jadwal
kurang rak penyimpanan permintaan rak BRM sebagian BRM ada di
160 1 1 2 2 4 pengadaan rak BRM segera KA. INST/ UMUM
BRM yang belum terpenuhi lantai

petugas berbagi
penambahan meja dan kursi KA. INST/ UMUM
fasilitas
kurang fasilitas untuk
161 perangkat kerja yang tak bekerja seperti meja, 1 3 2 6 3
lengkap
kursi, computer, printer beban penyimpanan penambahan computer
computer bertambah

koordinasi dengan petugas


ruang perawatan maupun ruang
findakan untuk selalu
mengingatkan DPJP dalam
penurunan mutu pengisian resume KA.INST KEPERAWATAN
pengisian resume medis tak DPJP tak mengisi atau pelayanan rekam
162 4 4 2 32 1 SPO terkait pembahasan bila PELAYANAN MEDIS
lengkap telat mengisi resume medis terkait
kelengkapan BRM DPJP tidak mengisi resume maka PENUNJANG MEDIS
dapat diisi oleh dokter umum
jaga dengan syarat dan
ketentuan berlaku

meningkatkan kepatuhan setiap


petugas pelaksana penurunan mutu staf RS dalam kelengkapan KA.INST KEPERAWATAN
ketidaklengkapan pengisian ruang perawatan, pelayanan rekam berkas pasien
163 4 4 2 32 1 PELAYANAN MEDIS
berkas didalam BRM dokter jaga, DPJP tak medis terkait
PENUNJANG MEDIS
melengkapi dengan baik kelengkapan BRM ada sanksi bila kejadian tersebut
berulang
FRONT OFFICE/ HUMAS

sosialisasi SPO metode benar FO


complain pasien dan
kesalahan registrasi petugas tak melakukan dokter melakukan komunikasi terbuka
pendaftaran pasien rawat komunikasi terbuka saat menyerahkan struk
jalan/ inap: kesalahan yaitu dengan pendaftaran
164 1 4 3 12 1 petugas FO
penginputan data pasien menanyakan kepada
seperti tanggal lahir/ nama pasien dan pasien yang melakukan simulasi cara
pasien /jenis kelamin menjawab menyebabkan patient verifikasi dengan benar
Memaksimalkan fasilitas di
safety ruangan terkait menciptakan
suasana nyaman untuk
pasien/keluarga pasien/SDM
ASURANSI KESEHATAN
tulisan dokter tak jelas

kurang pendukung
penegak diagnosa JKN PELAYANAN MEDIK
165 salah claim salah coding 2 5 2 20 4 isi code secara general
KOMITE MEDIK

berkas dikembalikan tak


lengkap

JKN KEPERAWATAN
166 tak bisa input data resume tak diisi tak bisa coding 4 4 2 32 2 konfirmasi dengan bagian MR
PELAYANAN MEDIK

Tidak dapat
mengerjakan RWI RWJ
computer dalam 1
waktu

meja, kursi, rak, V claim sering penambahan kelengkapan


167 fasilitas ruangan tak legkap 3 2 1 6 5 JKN PENUNJANG UMUM
komputer terbatas terhambat ruangan secara berkala

Posisi tidak ergonomis


untuk SDM

Cedera SDM
hasil pemeriksaan kerja sama dengan semua
tidak ada hasil pemeriksaan
penunjang tak SDM bekerja 2x lebih Bagian pelayanan terkait JKN KEPERAWATAN
168 penunjang pada berkas dilampirkan di berkas berat 3 5 2 30 3 kelengkapan berkas agar lebih PELAYANAN MEDIK
pasien
klaim rawat jalan teliti dan disiplin

tertunda proses identifikasi ulang pasien kembali


169 resiko salah cetak SEP gagal klaim 2 5 3 30 3 JKN MARKETING
penginputan sesuai dengan identitas pasien

selisih tarif RS dan


170 claim tak sesuai salah kelas perawatan BPJS terlampau 3 4 3 36 1 koordinasi dengan ruangan JKN MARKETING
banyak
KEUANGAN

complain pasien
Dilakukan pengarahan sebelum
memulai kerja baik petugas baru
dan petugas lama terkait tariff
salah pengecasan tarif KEPALA RUANGAN
171 human error 1 1 1 1 3
complain pasien
Dilakukan pengarahan sebelum
memulai kerja baik petugas baru
dan petugas lama terkait tariff
salah pengecasan tarif KEPALA RUANGAN
171 human error 1 1 1 1 3
transaksi KEUANGAN

Mombiasakan diri untuk petugas


dalam menghapal tariff yang
sering digunakan

Memberikan map kepada pasien


sehingga dapat dikendalikan jika
172 Complain pasein Complain pasein 2 4 2 16 2
pasien belum melakukan
pelunasan

bidang yang dibawah keterlambatan/ pending


kerugian rumah sakit
penunjang sering terlambat pembayaran KEPALA BIDANG
173 mengentry transferan biaya 3 3 3 27 1 disiplin menjalankan SPO
PENUNJANG MEDIS
pelayanan pasien
complain pasien complain pasien
PANTRY/ GIZI
pengawasan rutin oleh PJ, ahli
identifikasi pasien
sajian tak sesuai gizi, petugas pelaksana ruangan
kurang dilakukan
pesanan rawat inap
174 kesalahan pemeberian 2 2 2 8 2 KEPALA RUANGAN
makanan pasien PENUNJANG UMUM
salah menu diet identifikasi kembali terkait menu
controlling kurang
pasien pasien
complain pasien

Monitoring dan evaluasi secara


rutin terkait kebersihan ruangan
dari bagian kebersihan RS

tak ada evaluasi


kebersihan ruangan KEPALA RUANGAN
175 kebersihan ruangan Cedera petugas 3 2 1 6 3
secara berkala dari PENUNJANG UMUM
pihak kebersihan
tak ada evaluasi Monitoring dan evaluasi
175 kebersihan ruangan kebersihan ruangan Cedera petugas 3 2 1 6 3 kebersihan ruangan oleh KEPALA RUANGAN
secara berkala dari petugas pantry setiap shift PENUNJANG UMUM
pihak kebersihan kemudian segera dilaporkan ke
bagian kebersihan

Membuat formulir terkait


kelengkapan dan kebersihan
ruang pantry
Kurang teliti dalam
Penambahan SDM
bekerja

SDM terbatas Pembagian kerja yang merata


KEPALA RUANGAN
176 terkena benda tajam cedera SDM 3 4 1 12 1
PENUNJANG UMUM
APD terbatas penggunaan APD
Petugas dituntut untuk jauh
Beban kerja tinggi lebih teliti dan disiplin
Pengawasan rutin oleh PJ.
Penyajian makanan
complain SDM Penggunaan APD
yang terbuka
Pencucian bahan makan
complain pasien Wraping makanan berulang KEPALA RUANGAN
177 benda asing pada makanan Kurang bersih dan rapi 2 2 2 8 2
PENUNJANG UMUM
dalam penyajian wrapping makanan
makanan cedera Pengecekan kembali oleh
petugas sebelum disajikan

cedera SDM Lakukan controlling tempat


penyimpanan gas setiap shift
Lakukan maintenance rutin
setiap bulan untuk persediaan
gas
KEPALA RUANGAN
178 resiko tabung gas bocor kurang pengecekan berkala 5 1 1 5 4
Lakukan cek tabung gas setiap PENUNJANG UMUM
kerugian RS
datang dari supplier
KEPALA RUANGAN
178 resiko tabung gas bocor kurang pengecekan berkala 5 1 1 5 4
PENUNJANG UMUM
kerugian RS

Pengawasan rutin oleh PJ terkait


fasilitas di dalam pantry

cedera SDM Cuci tangan 5 moment


terpapar cedera pasien Menggunakan APD KEPALA RUANGAN
179 infeksi nosokomial mikroorganisme 3 1 4 12 1
complain pasien Mencuci alat makan bekas PENUNJANG UMUM PPI
penyebab infeksi
kerugian RS pasien sesuai SPO
Ruangan panas
cerobong asap dan
ruang kerja yang tak Suasana kerja tidak KEPALA RUANGAN
180 exhaust fan dalam 3 4 1 12 1 cerobong asap dan exhaust fan
kondusif kondusif PENUNJANG UMUM
kondisi rusak
Ancaman dehidrasi
kurang wadah
tercampur jenis makanan KEPALA RUANGAN
181 berbagai jenis menu tercampur makanan 1 2 1 2 5 pengadaan wadah
yang berbeda PENUNJANG UMUM
makanan

LOUNDRY
tak ada westafel Terpapar infeksi dari
pasien KEPALA RUANGAN
182 cedera SDM 4 5 2 40 2 pengadaan APD
APD kurang lengkap Terpapar zat kimia PENUNJANG UMUM
Cedera SDM
kerja sama dari bagian ruang
kurang teliti dari bagian
perawatan untuk lebih teliti dan
keperawatan dalam
linen penyakit menular tak petugas terpapar disiplin dalam pemisahan linen KEPALA RUANGAN
183 memisahkan linen 4 4 3 48 1
dipisahkan infeksi infeksius PENUNJANG UMUM PPI
SPO tak dijalankan
petugas memakai APD
petugas
Keterbatasan SDM Komplain SDM
Tidak tercapai
Beban kerja tinggi pelayanan service KEPALA RUANGAN
184 SDM kurang excellent 3 4 3 36 3 penambahan SDM PENUNJANG UMUM
SDM yang ada tidak Human error PERSONALIA
sesuai dengan
penambahan Tingkat stress dan
pasien/linen yang ada fatigue tinggi
exhaustfan tak ada ruangan panas

185 ruang kerja yang tak cerobong uap mesin suasana kerja tak 4 5 1 20 4 pengadaan exhaustfan KEPALA RUANGAN
kondusif setrika tak tersalur kondusif PENUNJANG UMUM
keluar ancaman dehidrasi
SANITASI
pengelolaan limbah B3
yang kurang tepat
186 resiko terkontaminasi B3 ke petugas 2 3 2 18 1 penggunaan APD KEPALA INSTALASI
petugas kantong limbah yang terkontaminasi PENUNJANG
pecah
penggunaan APD
kabel yang terbuka
pengawasan rutin oleh PJ KEPALA INSTALASI
187 resiko terkena arus listrik cedera SDM 4 2 2 16 2
panel yang basah PENUNJANG
maintenance secara berkala
tak ada APD
Tumpahan zat kimia cedera SDM
Terkontaminasi
188 terpapar zat bahaya cairaninfeksius 3 2 2 12 3 pengadaan APD KEPALA INSTALASI
petugas PENUNJANG
Tidak menggunakan terkontaminasi
APD
Tidak menggunakan
tenggelam
APD
pengawasan rutin dari PJ
ancaman tenggelam banjir pada sumber air/ KEPALA INSTALASI
189 5 1 2 10 4
petugas sungai PENUNJANG
cedera SDM
lokasi kerja yang tak
penggunaan APD
aman
Tidak menggunakan
APD
ancaman jatuh terkait
maintenance peralatan tegangan listrik tak KEPALA INSTALASI
190 cedera SDM 5 1 2 10 4 pengadaan APD
yang memiliki ketinggian stabil PENUNJANG
yang cukup
kurang pengawasan
kurang teliti SDM
Keterbatasan SDM Tidak tercapai
pelayanan service pembaharuan peralatan
Beban kerja tinggi excellent
Kerugian RS KEPALA INSTALASI
191 SDM kurang SDM yang ada tidak 1 1 3 3 5
sesuai dengan PENUNJANG
pemeliharaan alat secara berkala
penambahan beban
kerja
SDM yang ada tidak KEPALA INSTALASI
191 SDM kurang 1 1 3 3 5
sesuai dengan Human error PENUNJANG
pemeliharaan alat secara berkala
penambahan beban Tingkat stress dan
kerja fatigue tinggi
SATPAM

tingkatkan ketelitian dan disiplin


monitoring area vital petugas terkait monitoring KEPALA RUANGAN
192 pencurian alat hilang alat 3 2 2 12 2
pompa air KEPALA UNIT

pengawasan rutin dari PJ

tingkatkan ketelitian dan disiplin


monitoring area vital petugas terkait monitoring KEPALA RUANGAN
193 pencurian alat hilang alat 3 2 2 12 2
perkantoran KEPALA UNIT
pengawasan rutin dari PJ

tak tertib jam pengunjung pasien tingkatkan ketelitian dan disiplin


memenuhi kamar
pengunjung petugas terkait monitoring
rawat inap

Tata ruang dan


monitoring jam pengunjung tingkatkan sifat tegas staf terkait KEPALA RUANGAN
194 kebersihan RS 3 4 2 24 1
pasien jam pengunjung yang tak sesuai KEPALA UNIT
terganggu
kurang tertib dan
disiplin dari petugas lakukan komunikasi efektif
Complain pasien dengan pengunjung
pengawasan rutin dari PJ
HD
pasien tak higienis proses dialisis tak
resiko infeksi pada pasien optimal sehingga kepatuhan pasien
195 2 3 2 12 2 KEPERAWATAN
dengan akses vascular pasien tak patuh adekuasi HD tak
tercapai edukasi
proses dialisis
pengadaan air baku terhambat perawatan luka dirumah
terjadwal oleh karna terbentuk bio film di
196 kurang debit air baku 3 4 3 36 1 KEPERAWATAN
masih gabung dengan pipa-pipa R.O
pipa yang reguler sehingga pasien suplay air baku HD harus
menggigil tersendiri
PPI
Kurang kepatuhan Mengadakan diklat tentang cuci
197 VAP kebersihan tangan cedera pasien 1 1 1 1 5

Kurang kepatuhan complain pasien / Kepatuhan tentang cuci tangan


198 IDO penggunaan APD keluarga 2 3 2 12 2 dan pemrosesan perlatan pasien

Mensosialisasikan cara cuci


Kesalahan pembuangan SDM terkontaminasi tangan kepada pasien dan
199 ISK sampah mikroorganisme 1 2 1 2 4 pengunjung

Kurangnya penerapan
Teknik septik dan Memasang video cuci tangan di
200 IADP aseptic cedera SDM 1 1 1 1 5 RS

Mensosialisasikan bundle
Kurang terampilnya IDO,VAP HAP ISK,IADP
201 Dekubitus SDM pelaksana infeksi nosocomial 1 1 1 1 5 Phlebitis,Dekubitus

Mengingatkan petugas pada


teknik steril pada saat tindakan
ganti verban
PPI KEPERAWATAN
Melakukan kegiatan PELAYANAN MEDIS
pemeriksaan kultur tangan
petugas ruangan kamar
perawatan

Pengawasan terhadap kegiatan


sterilisasi instrument
202 HAP 1 1 1 1 5 Pengawasan di setiap tindakan
yang ada
Survey kepatuhan cuci tangan
petugas
Kepatuhan penggunaan APD

Survey kelengkapan dan fungsi


alat pelindung diri setiap unit
Survey kepatuhan penggunaan
APD di setiap unit

kurang pengawasan koordinasi bagian perawatan


dari PJ dengan bagian kebersihan
kurang pemantauan PPI KEPERAWATAN
203 complain pasien rawat inapkurang koordinasi dari 2 2 2 8 3 koordinasi dengan bagian
kebersihan ruangan PELAYANAN MEDIS
ruang perawatan dan penunjang
bagian kebersihan pengawasan rutin PJ
Survey kepatuhan cuci tangan
Cedera Pasien pada
petugas
Pemilihan lokasi insersi Survey kepatuhan penggunaan
yang tidak tepat APD
Penyegaran kembali Bundles
HAIs

Mengingatkan petugas tentang


Kurangnya kepatuhan Teknik aseptik dan aseptic
penggunaan APD
PPI KEPERAWATAN
204 plebilitis 3 4 2 24 1
PELAYANAN MEDIS
Infeksi Nosokomial
Kurang terampilnya (HAIs)
SDM pelaksana

monitoring terkait HAIs serta


pencegahannya
Kurangnya penerapan
Teknik septik dan
aseptic

FORENSIK
staf kelelahan
Tertusuk jarum saat
205 cedera staf 2 2 2 8 2 kepatuhan SPO
melakukan penjahitan luka
staf kurang hati-hati

lantai selasar yang


complain keluarga
206 jenazah jatuh dari brankar menuju forensik tak 1 1 2 2 3 perbaikan lantai selasar
jenazah
rata

staf cedera karna


207 tak patuh SPO
jatuh

PENUNJANG MEDIS

2 2 12 1 kepatuhan SPO

resiko staf tertular penyakit


saat melakukan
PENUNJANG MEDIS

2 2 12 1 kepatuhan SPO

resiko staf tertular penyakit


saat melakukan
3
pemeriksaan jenazah (baik
luar maupun outopsi)

tak menggunakan APD staf tertular penyakit


lengkap infeksi dari jenazah
CSSD
resiko kekurangan alat
208 mesin steril tertunda operasi 3 1 2 6 2 pengadaan alat mesin steril
mesin steril (auclap)
PENUNJANG MEDIS
APD kurang pengadaan APD yang maksimal
209 petugas terinfeksi staf terinfeksi 4 2 3 24 1
AC kurang pengadaan AC

Langsa, 07 September 2022


An. Ketua Komite Mutu Ketua Sub. Komite Manajemen Resiko

Fathul Jannah, Sp.FRS.Apt dr. Hendra Saputra M.Ked (Clint.Path), Sp.K


Nip: 19741209 200212 2 002 Nip. 19820130 200904 1 003

Mengetahui,
Plt.Rumah Sakit Umum Daerah Langsa

dr. Helmiza Fahry, Sp.OT


Nip. 19800929 200904 1 002
DAFTAR IDENTIFIKASI RESIKO
RSUD LANGSA
LAPORAN PROFIL RISIKO
AKAR MASALAH (PENYEBAB UTAMA DAMPAK PROBABILITAS CONTROLLABILITY
NO KATEGORI RISIKO PERNYATAAN RISIKO SCORING RANKING
RISIKO) (D) (D) (C)
1 2 3 4 5 6 7 8 = (5X6X7) 9

• aspirasi air ketuban


• perkembangan paru yang tak
resiko bayi henti
1 kematian bayi baik 4 4 4 64 1
nafas di NICU • kurang bulan
• infeksi pada bayi

• kurang teliti dari bagian


linen penyakit keperawatan dalam memisahkan
linen
menular tak
2 petugas terpapar infeksi 4 4 3 48 2
dipisahkan di
Instalasi Loundry
•SPO tak
dijalankan petugas

• Complain pasien/keluarga • Ketidak sesuaian antara identitas


pasien yang terdaftar di BPJS dan Catatan
resiko terjadinya Sipil
3 kesalahan identitas • Kurang telitinya petugas 3 4 4 48 3
pasien di IGD untuk melakukan identifikasi ulang
• Pasien tidak
• Cedera pasien membawa kartu identitas

Risiko
keterlambatan • complain pasien/ keluarga
4 • DPJP sulit dihubungi 3 5 3 45 4
pelaporan ke DPJP
Cidera Pasien
di IGD

• Terpapar infeksi dari pasien


cedera SDM • tak ada westafel
5 4 5 2 40 5
Instalasi Loundry • Terpapar zat kimia • APD kurang lengkap
• Cedera SDM
claim tak sesuai di selisih tarif RS dan BPJS
6 salah kelas perawatan 3 4 3 36 6
Unit Asuransi terlampau banyak

tidak bisa input


7 tak bisa coding resume tak diisi 4 4 2 32 7
data Unit Asuransi

resiko salah cetak


8 gagal klaim tertunda proses penginputan 2 5 3 30 8
SEP di Unit Asuransi

tidak ada hasil


pemeriksaan hasil pemeriksaan penunjang tak
9 penunjang pada SDM bekerja 2x lebih berat dilampirkan di berkas klaim rawat 3 5 2 30 9
berkas pasien di jalan
Unit Asuransi

Brangkar kurang Brangkar sudah digunakan dalam


10 layak (rusak) di IGD Cidera Pasien 2 5 3 30 10
waktu yang lama

An. Ketua Komite Mutu


Langsa, 07 September 2022
Ketua Sub. Komite Manajemen Resiko
Fathul Jannah, Sp.FRS.Apt
Nip: 19741209 200212 2 002
dr. Hendra Saputra M.Ked (Clint.Path), Sp.PK
Nip. 19820130 200904 1 003

Mengetahui,
Plt.Rumah Sakit Umum Daerah Langsa

dr. Helmiza Fahry, Sp.OT


Nip. 19800929 200904 1 002

Anda mungkin juga menyukai