Anda di halaman 1dari 5

Nama: Naura Sofia Rahmanita

NIM: 21211141025

Class: MBKM/Estetika

PENERAPAN TEORI MONROE BARDSLEY: ANALISIS INTERPRETASI DALAM


LUKISAN THE STARRY NIGHT KARYA VINCENT VAN GOGH

`ABSTRAK

Studi ini menerapkan Teori Monroe Bardsley dalam menganalisis lukisan "The Starry Night"
karya Vincent van Gogh. Dalam analisis ini, kami mengidentifikasi dan menganalisis
penerapan konsep Unity (kesatuan), Complexity (kekayaan), dan Intensity (intensitas) dalam
elemen visual lukisan tersebut. Kami menjelaskan bagaimana penggunaan elemen-elemen
tersebut berkontribusi terhadap pengalaman estetik dan emosional penonton serta
mengungkapkan pesan artistik yang ingin disampaikan oleh Van Gogh melalui karya ini.
Hasil analisis ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang keindahan, kompleksitas,
dan pengaruh emosional dalam lukisan "The Starry Night".

Keywords: Teori Monroe Bardsley, The Starry Night, Vincent van Gogh

PENDAHULUAN

Lukisan merupakan salah satu bentuk ekspresi artistik yang memungkinkan seniman
untuk menyampaikan pesan dan emosi secara visual. Setiap karya seni memiliki keunikan
dan kekhasannya sendiri, termasuk lukisan "The Starry Night" karya Vincent van Gogh.
Lukisan ini telah menjadi salah satu karya seni yang paling ikonik dan diakui di dunia,
memikat penonton dengan keindahan langit malam yang digambarkan dengan goresan kuas
yang kuat dan warna yang kontras.

Dalam rangka untuk lebih memahami dan menginterpretasikan karya seni ini, kita
akan menerapkan Teori Monroe Bardsley, sebuah pendekatan interpretatif yang menekankan
pengalaman emosional penonton dalam menghadapi karya seni. Dalam konteks analisis ini,
kita akan fokus pada konsep Unity (kesatuan), Complexity (kekayaan), dan Intensity
(intensitas) dalam elemen visual yang hadir dalam lukisan "The Starry Night".

Teori Monroe Bardsley memberikan kerangka kerja yang berguna dalam


mengungkapkan makna dan pengaruh karya seni pada penonton. Konsep kesatuan, yang
mencakup harmoni dan keseimbangan, akan membantu kita memahami bagaimana elemen
visual dalam lukisan ini saling terkait dan membentuk suatu kesatuan yang utuh. Kita akan
mengamati penggunaan warna, goresan kuas, dan komposisi dalam menciptakan kesatuan
visual yang menyatu dalam karya ini.

Selanjutnya, konsep kekayaan dalam lukisan ini mengacu pada kompleksitas visual
yang dihadirkan oleh Van Gogh. Goresan kuas yang kasar dan tekstur yang kaya
menciptakan dimensi tambahan dalam lukisan, memberikan kedalaman dan nuansa yang
lebih dalam. Kita juga akan mempelajari penggunaan warna kontras dan elemen-elemen
seperti bintang-bintang, pohon-pohon, dan bangunan yang memperkaya pengalaman visual
dan memberikan lapisan kekayaan yang mendalam dalam karya ini.

Konsep intensitas juga memainkan peran penting dalam menyampaikan emosi dan
pesan yang kuat melalui lukisan ini. Melalui goresan kuas yang kuat dan ekspresif, Van Gogh
menciptakan pengalaman visual yang intens dan menggugah. Warna-warna yang kontras dan
permainan cahaya dan bayangan menghadirkan pengalaman visual yang dramatis dan
memikat. Kita akan mengeksplorasi bagaimana intensitas visual ini menciptakan pengaruh
emosional yang kuat dan mendalam pada penonton.

Dengan menerapkan Teori Monroe Bardsley, kita akan melihat lukisan "The Starry
Night" dari sudut pandang yang lebih komprehensif dan mendalam. Pendekatan ini akan
membantu kita memahami dan mengapresiasi bagaimana penggunaan elemen visual, seperti
warna, goresan kuas, komposisi, dan bentuk, berkontribusi dalam menciptakan pengalaman
estetik dan emosional yang unik dalam karya ini.

Selain itu, analisis interpretatif kita juga akan memberikan wawasan tentang pesan
artistik yang ingin disampaikan oleh Van Gogh melalui lukisan ini. Kita akan mempelajari
simbol-simbol yang digunakan, seperti langit malam, bintang-bintang, dan elemen alam
lainnya, serta konteks sejarah dan emosional di balik karya ini.

Melalui pendekatan ini, kita akan dapat mengungkap lapisan-lapisan makna dalam
karya seni ini dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengaruh
emosional yang dapat ditimbulkan oleh seni visual. "The Starry Night" karya Vincent van
Gogh telah menciptakan warisan artistik yang kuat dan melampaui batas waktu, dan dengan
menerapkan Teori Monroe Bardsley, kita akan lebih memahami dan mengapresiasi
keindahan dan kompleksitas karya ini.

METODE

Penelitian ini mengginakan metode deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data


melalui gambar maupun tulisan. Metode deskriptif kualitatif menurut Moleong (2005:4)
adalah strategi penelitian dimana data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan
bukan statistik. Hasil wawancara, catatan lapangan, gambar, videotape, dan dokumentasi
dapat digunakan untuk mendapatkan data tersebut. Dalam hal ini penelitian ini menggunakan
gambar dan tulisan untuk mencapai hasil penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Lukisan "The Starry Night" karya Vincent van Gogh merupakan salah satu karya seni
yang paling terkenal dalam sejarah seni. Dalam makalah ini, akan dilakukan analisis
interpretasi lukisan tersebut dengan menerapkan Teori Monroe Bardsley, khususnya pada
konsep Unity (kesatuan), Complexity (kekayaan), dan Intensity (intensitas) dalam elemen
visual yang ada dalam karya seni ini.

"The Starry Night" dilukis oleh Vincent van Gogh pada tahun 1889 ketika ia berada di
Rumah Sakit Saint-Paul-de-Mausole di Saint-Rémy-de-Provence, Prancis. Lukisan ini
menggambarkan langit malam dengan elemen visual yang kuat dan ekspresif. Van Gogh
menggunakan gaya Post-Impresionisme dengan goresan kuas yang kasar dan warna yang
kontras.

Teori Monroe Bardsley menekankan pentingnya memahami pengalaman emosional


penonton dalam menginterpretasikan karya seni. Dalam konteks analisis ini, akan difokuskan
pada konsep Unity, Complexity, dan Intensity dalam elemen visual yang ada dalam lukisan
"The Starry Night".
Gambar 1. The Starry Night, 1889, Cat Minyak pada Kanvas, 74 cm x 92 cm ( google Art and Culture,
2023 )

A. Unity (Kesatuan):

Dalam lukisan ini, konsep kesatuan dapat ditemukan dalam harmoni antara elemen
visual yang ada. Penggunaan warna biru yang dominan menggambarkan kesatuan langit
malam, sementara elemen lainnya seperti bentuk melingkar dan goresan kuas yang berputar-
putar juga memberikan kesan kesatuan visual. Kesatuan ini menciptakan keseimbangan
dalam komposisi dan memperkuat pengalaman estetik secara keseluruhan.

B. Complexity (Kekayaan):

Konsep kekayaan ditemukan dalam lukisan ini melalui penggunaan elemen visual
yang kompleks dan detail. Goresan kuas yang kasar menciptakan tekstur yang kaya,
memberikan kedalaman visual pada karya ini. Selain itu, penggunaan warna yang kontras dan
berbagai elemen seperti bintang-bintang, pohon-pohon, dan bangunan juga meningkatkan
kompleksitas visual yang ada dalam lukisan ini.

C. Intensity (Intensitas):

Intensitas ditemukan dalam lukisan ini melalui penggunaan elemen visual yang kuat
dan ekspresif. Penggunaan warna kontras, seperti biru terang dan kuning terang, menciptakan
kontras emosional yang kuat. Goresan kuas yang kasar dan berputar-putar juga memberikan
kesan gerakan dan energi yang intens dalam lukisan ini. Intensitas ini menambahkan dimensi
emosional yang mendalam dan memperkuat dampak visual yang dihadirkan oleh karya ini.
KESIMPULAN

Dalam penerapan Teori Monroe Bardsley dalam interpretasi lukisan "The Starry
Night" karya Vincent van Gogh, kita dapat menyimpulkan bahwa penggunaan konsep Unity,
Complexity, dan Intensity dalam elemen visual memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang makna dan pengaruh emosional dalam karya seni. Konsep Kesatuan
(kesatuan) dapat ditemukan dalam harmoni yang dibangun oleh elemen visual dalam lukisan.
Konsep Kompleksitas (kekayaan) terlihat melalui penggunaan elemen visual yang kompleks
dan detail. Konsep Intensitas (intensitas) terlihat melalui penggunaan elemen visual yang kuat
dan ekspresif.

DAFTAR PUSTAKA

Fahira, Yandri, Gani (2021). Unity, Complexity, dan Intensity Lukisan Karya Yazid.
Diakses dalam jurnal
http://journal.isipadangpanjang.ac.id/index.php/viart/article/viewFile/2135/809

https://eprints.uny.ac.id/24791/4/4.%20BAB%20III%2048-61.pdf

Iswandi (2016) ANALISIS INTERPRETASI PADA KARYA LUKIS SABRI MARBA


YANG BERJUDUL ‘BADA MUDIAK’ Diakses dalam jurnal
file:///C:/Users/USER/Downloads/admin,+h1-6_Heri+Iswandi%20(1).pdf

Anda mungkin juga menyukai