Anda di halaman 1dari 18

TUGAS I

MATAKULIAH ESTETIKA
“STRUKTUR, PEMAHAMAN, DAN PENIKMATAN ESTETIKA DALAM
POSTER FILM KIMI NO NA WA”

Oleh:
Kelompok Kimi no Na wa

Asri Lazuardini - 1601194356


Ristia Wahyuni – 1601194188

Kelas: DK-43-08

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS INDUSTRI KREATIF
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2020
INSERT FOTO NAMA, NIM, DAN TUGAS NILAI
Asri Lazuardini – 1601194356 yang menyusun
makalah pada bab 1, 2 dan kesimpulan

Ristia Wahyuni – 1601194188 yang menyusun


makalah pada bagian kata pengantar, bab 3, dan editor

TOTAL:
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Struktur, Pemahaman, dan Penikmatan
Estetika dalam Poster Film Kimi no Na wa (Your Name) . Dengan bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak, telah mendukung proses penulisan makalah ini sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
kepada Allah SWT yang telah memberi nikmat dan karunia yang tidak ada batasnya dan Pak
Lingga yang telah memberikan dorongan motivasi dengan senantiasa menyemangati kami
sejak terbit hingga tenggelamnya mentari, yang senantiasa selalu setia menemani kami kala
hujan badai menerpa dalam pembuatan makalah ini, dan yang telah menjadi sahabat termanis
serta turut memberikan kami pengalaman berharga.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
meyempurnakan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan
bermanfaat bagi pembaca ataupun pihak yang membutuhkannya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung, 19 Februari 2020

Penulis
1. PENGERTIAN ESTETIKA

Estetika pada dasarnya adalah ilmu yang berusaha untuk memahami keindahan. Atau
pengetahuan tentang hal-ihwal keindahan. Bisa pula didefinisikan sebagai filsafat keindahan
atau filsafat seni. Secara etimologis, estetika berasal dari kata sifat dalam bahasa Yunani ,
aesthetikos, yang artinya “berkenaan dengan persepsi”. Bentuk kata bendany adalah
aesthetis, yang artinya “persepsi indrawi”. Sementara bentuk kata kerja yang pertamanya
adalah aishtanomai, yakni “saya mempersespsi” (Surjaya, 2016:1). Alexander Baumgarten
adalah filsuf Jerman yang untuk kali pertama memperkenalkan kata aesthetika. Bagi
Baumgarten, kata aesthetika dipilih untuk memberikan tekanan kepada pengalaman seni
sebagai sarana untuk mengetahui setalah melakukan pengamatan dan perangsangan indra
terhadap karya seni.

Akan tetapi, pendapat Baumgarten di atas dikritik oleh Gadameryang berpendapat bahwa
tujuan ilmu pengetahuan yang sebenarnya adalah menyerap kebeneran universal dan
mengatasi subjektivitas. Karena itu, pengetahuan hanya ditentukan oleh kesenangan dan hasil
pengamatan indra. (Hadi, 2016:35). Luis Kastoff mendefinisikan estetika sebagai
pengetahuan tentang yang indah dan hanya berurusan dengan dengan keindahan di dalam
sebuah karya seni. Stolnitz berpendapat bahwa estetika tidak hanya tentang yang indah saja,
tetapi juga yang buruk. John Horpers mendefinisikan estetika sebagai renungan tentang objek
estetis atau karya seni, disamping juga membuat analisis mengenai konsep yang digunakan
dalam perenungan itu (Ali, 2011:2).

Dengan demikian, kita dapat menarik kesimpulan awal bahwa sebuah karya seni belum tentu
indah, dan yang indah belum tentu karya seni. Begitu pula dengan yang estetis tidak serta
merta menjadi sebuah karya senidan sebuah karya seni tida serta merta harus selalu estetis.
2. STRUKTUR ESTETIKA

1. Unsur-unsur Rupa
a. Unsur Garis
Garis merupakan dua titik yang dihubungkan (Dharsono, 2007:70). Garis menjadi
salah satu unsur yang membangun keindahan. Intensitas garis yang terdapat di
dalam sebuah karya seni adalah ekspresi dari seorang seniman

b. Unsur Bangun
Unsur bangun atau shape adalah suatu bidang kecil yang terjadi karena dibatasi
oleh sebuah kontur (garis) dan atau dibatasi oleh adanya waraa yang berbeda atau
oleh gelap terang pada arsiran atau karena adanya tekstur (Dharsono, 2007:71)

Menurut Dharsono,, ada 4 perubahan unsur bangun yang terjadi karena latar
social-budaya, yaitu: stilisasi, distorsi, transformasi, dan disformasi.

1. Stilisasi adalah pengayakan kontur pada sebuah objek, contohnya motif batik
dan lukisan tradisional bali

2. Distorsi adalah penggambaran bentuk yang menekankan pada pencapaiian


karakter.
3. Transformasi adalah perubahan bentuk unsur bangun akibat unsur bnagun
yang dipindahkan kepada unsur bangun lainnya

4. Diaformasi adalah perubahan unsur bangun yang dilakukan untuk


mempresentasikan sifat keseluruhan dari suatu objek. Misalnya, lukisan
Salvador Dali.

c. Unsur Rasa Permukaan Bahan (Tekstur)


Unsur Rasa Permukaan Bahan atau tekstur adalah unsur yang sengaja dibuat
untuk menunjukan rasa permukaan bahan secara nyata yang bertujuan
memberikan rasa tertentu pada sebuah karya.

d. Unsur Warna
Warna memiliki posisi yang sangat penting di dalam semesta kesenian. Menurut
Dharsono, peran penting warna di dalam semesta kesenian dapat dibagi menjadi 3.
1) Warna sebagai warna: warna yang hanya sekadar Warna-warna yang tidak
perlu dipahami atau dihayati karena kehadirannya hanya sebagai tanda lebih
dari itu hanya sebagai pemanis permukaan.
2) Warna sebagai representasi alam warna yang menggambarkan sifat objek
secara nyata, sepertiwarna merah untuk menggambarkan api, hijau untuk
daun, pepohonan, tumbuhan, dan biru untuk laut atau langit. Warna sebagai
representasi alam tidak bermaksud lain atau menyimbolkan sesuatu yang lain
karena warna sebagai representasi alam hanya memberikan ilustrasi dari apa
yang dilihat di lingkungan sekitar.
3) Warna sebagai tanda/lambang/simbol: warna-warna yang menyimbolkan
sesuatu. Menurut Dharsono, kehadiran warna di sini untuk memberikan tanda
tertentu sudah meru- pakan kebiasaan umum atau pola umum (Dharsono,
2007:77). Contohnya, warna merah untuk menyimbolkan keberanian, darah,
gairah, semangat, dan lainnya; warna putih menyim- bolkan kesucian, alim,
setia, kebersihan; dan warna hitam untuk menyimbolkan dukacita, dendam,
kemurungan, dan lainnya.

e. Unsur Ruang dan Waktu


Ruang dan waktu dalam unsur rupa merupakan wujud mempunyai: panjang, lebar,
dan tinggi (punya volume). Artinya ruang dan waktu memiliki posisi yang penting
di dalam sebuah objek seni karena sebuah bentuk seni yang terdiri atas ruang
dapat dipahami dalam waktu yang bertahap.
2. Prinsip-prinsip Estetika
a. Paduan Harmoni (Keselerasan)
Harmoni atau keselarasan merupakan panduan unsur-unsur yang berbeda dekat.
Jika unsur-unsur estetika dipadukan secara berdampingan maka akan timbul
kombinasi tertentu dan timbul keserasian (harmony). (Dharsono, 2007:80).

b. Paduan Kontras
Kontras merangsang minat, kontras menghidupkan desain, kontras merupakan
bumbu komposisi dalam pencapaiian bentuk. (Dharsono 2007:81).

c. Paduan Irama (Repetisi)


Repetisi secara definitive adalah pengulangan dan di dalam objek seni, repetisi
merupakan pengulangan unsur-unsur estetikanya.
d. Paduan Gradasi
Gradasi adalah paduan dari interval kecil ke interval besar, yang dilakukan dengan
penambahan atau pengurangan secara laras dan bertahap (Dharsono, 2007:82)

3. Asas-asas Rupa
a. Asas Kesatuan
Kesatuan adalah sebuah kohesi, konsistensi, ketunggalan, atau keutuhan yang
merupakan isi pokok dari komposisi. Kesatuan merupakan efek yang dicapai
dalam suatu susunan komposisi di antara hubungan unsur pendukung karya
sehingga menampilkan kesan tanggapan secara utuh (Dharsono, 2007:83).
Contohnya keindahan senja yang terbenam (sunset).

b. Keseimbangan
Menurut Dharsono, keseimbangan dalam penyusunan adalah keadaan atau
kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkann adanya
kesan seimbang secara visual maupun secara intensitas kekaryaan. Keseimbangan,
menurut Dharsono dibagi menjadi dua macam,
1) Keseimbangan Formal
Keseimbangan formal adalah keseimbangan pada dua pihak berlawanan dari
suatu poros
2) Keseimbangan Nonformal
Keseimbangan nonformal adalah keseimbangan sebelah menyebelah dari
susunan unsur yang menggunakan prinsip susunan ketidaksamaan atau
kontras dan selalu asimetris.

c. Kesederhanaan
Kesederhanaan dalam desainpada dasarnya adalah kesederhanaan selektif dan
kecermatan pengelompok unsur-unsur artistik desain. Ada tiga aspek
kesederhanaan, yaitu kesederhaan unsur, kesederhaan struktur, dan kesederhanaan
teknik (Dharsono 2007:86).

d. Aktuensi
Menurut Dharsono, sebuah desain yang baik memiliki titik berat untuk menarik
perhatian (center of interest). Ada berbagai cara untuk menarik perhatian kepada
titik berat tersebut, yaitu dengan pengulangan ukuran serta kontras antara tekstur,
nada warna, garis, ruang, bentuk atau motif (Dharsono, 2007:86).

e. Proporsi
Proporsi berarti sebanding atau kesebandingan. Dengan demikian di dalam
konteks seni proporsi dan skala mengacu pada hubungan antar bagian dan
keseluruhan (Dharsono 2007:86).
3. PEMAHAMAN DAN PENIKMATAN DALAM ESTETIKA

1. Pemahaman estetika
Pemahaman estetika adalah apresiasi terhadap objek seni. Apresiasi seni merupakan
proses yang dilakukan dalam memahami dan menangkap sebuah makna yang
terkandung dalam karya seni. Seseorang yang ingin memahami karya seni harus
menguasai struktur rupa dan memiliki kepekaan dalam menghayati sebuah karya. Ada
beberapa teori untuk dapat memahami estetika di dalam sebuah objek seni, berikut di
antaranya.
a. Teori Intrinsik
Teori intrinsik berpendapat bahwa nilai seni terdapat pada “bentuknya”. Yang
artinya memahami objek seni melalui fisik objeknya atau wujud yang sudah dapat
dilihat langsung. Contohnya seperti lukisan pemandangan alam, nilai keindahan
dibentuk dari hubungan garis, warna, dan bentuk yang dapat disadari.
b. Teori Ekstrinsik
Teori Ekstrinsik yaitu menilai objek seni diluar objeknya atau lebih tepatnya
seperti kesan, makna dan filosofi yang ditimbulkan oleh objek seni.
c. Teori Serba Intelektual
Teori Serba Intelektual ini didasari filsafat Aristoteles yang menyatakan bahwa
keindahan adalah kebenaran, keindahan yang benar atau kejujuran! Kebenaran
yang dimaksud adalah manifesti prinsip universal dalam kehidupan yang nyata
ataupun khayali. Artinya ilmu pengetahuan dan seni memiliki tujuan yang sama
hanya berbeda dalam prosesnya: ilmu pengetahuan menyajikan bayangan dalam
bentuk nilai-nilai abstrak, sedangkan seni menyediakan bayangan nyata dan
merupakan perumpamaan
d. Teori Katarsis
Menurut Aristoteles, sebuah karya seni harus memberikan efek yang dapat
mengubah masyarakat menjadi lebih baik. Tercerahkan secara moral dan spiritual.
e. Teori Emphathy (Empati)
Teori Emphathy merupakan suatu teori tentang pemancaran perasaan diri sendiri
ke dalam benda estetis. Nantinya pengamat seni akan merasa terlibat dengan karya
seni tersebut. Contohnya seperti menonton film atau bermain game kita merasa
seolah-olah menjadi bagian di dalamnya.
f. Teori Physical Distance
Teori ini dikembangkan oleh seorang tokoh bernama Edward Bullough,
menurutnya jarak psikis tidak ada hubungannya dengan jarak fisik, yaitu jarak
yang ditentukan oleh ruang dan waktu, sekalipun jarak itu memang ada.
Contohnya saat kita melihat iklan minuman di televisi meskipun minuman
tersebut tidak ada dihadapan kita, namun kita bisa menikmati sensasinya.
g. Teori Imitasi
Mimesis berasal dari bahasa Yunani, yang artinya ‘Imitasi’, ‘copy’, ‘representasi’.
Sesuatu disebut karya seni yang bagus apabila semakin mendekati realita. Realita
yang bisa dilihat, didengar dan dirasakan.
h. Teori Ekspresif
Teori ekspresif merupakan teori dalam filsafat seni yang menekankan pada sisi
ekspresi. Teori ini bertentangan dengan teori imitasi. Berdasarkan teori ekspresif ,
suatu seni dikatakan bagus apabila pesan atau emosi yang ingin disampaikan
seniman dapat dirasakan oleh pengamat.
i. Teori Formalis
Formalisme adalah praktik penekunan yang seksama terhadap bentuk-bentuk
eksternal lain. Corak-corak elemen formal adalah garis, bentuk, warna dan
sebagainya, yang dapat dikombinasikan untuk memproduksi keseluruhan gaya
dan efek. Contohnya nirmana.
j. Teori Institusionalisme
Teori ini menyatakan ada lima elemen yang dipandang menentukan terbentuknya
praktik seni, yaitu seniman, karya seni, publik, medan sosial seni, dan sistem
dalam medan sosial seni. Teori ini dinyatakan oleh akademisi seni, dan kritikus
seni.

2. Penikmatan Estetika
Penikmatan estetika merupakan proses dimensi psikologis, proses interaksi antara
aspek intrinsik seseorang terhadap sebuah karya estetik. Pada penikmatan inilah,
seseorang akan memutuskan suka atau tidak suka dan menikmati atau tidak
menikmati sebuah karya seni. Menurut Steppen C. Pepper dalam The Principles of
Appreciation, ada empat tingkatan penikmatan, adalah sebagai berikut.
a. Tingkatan pertama disebut tingkat subjektif relativitas, dimana seseorang
menikmati atau tidak menikmati karya seni karena adanya keputusan
subjektivitas. Misalnya ia tidak menyukai sebuah film karena tidak diperankan
oleh tokoh favoritnya.
b. Tingkatan kedua disebut tingkat culture relativities, dimana seseorang menikmati
atau tidak menikmati karya seni atas keputusan psikologis karena ikatan latar
belakang budaya. Misalnya seseorang menyukai karya seni itu karena merupakan
kebudayaan daerah asalnya.
c. Tingkatan ketiga disebut tingkat biological relativities, dimana seseorang
menikmati atau tidak menikmati karya seni didasari atas keputusan yang
berdasarkan atas intrinsik yang muncul setelah menikmati karya tersebut.
Seseorang tersebut hampir mendekati proses apresiasi, namun masih banyak
menggunakan aspek psikologis dibanding logika pemahaman estetik.
d. Tingkatan keempat disebut tingkat relativitas absolut. Artinya seseorang
menikmati atau tidak menikmati karya seni bukan dari intrinsik, tetapi cenderung
kepada sikap ekstrinsik. Didasarkan atas pengaruh dari luar. Misalnya, semua seni
itu indah, tanpa berusaha menikmati dengan segala kekuatan aspek psikologis
yang ia punya.
4. ANALISIS
Nama Ket: Kimi no Na wa
(Your Name) oleh
Makoto Shinkai,
Sumber: CDJapan,
2020.
Asri Lazuardini UNSUR-UNSUR PRINSIP ATAU ASAS KESAN
1601194356 RUPA/DESAIN RUPA/DESAIN

Pada poster tersebut Prinsip yang digunakan Kesan yang muncul


terdapat unsur bangun pada poster tersebut pada saat melihat
dan garis pada gambar terdapat paduan kontras poster tersebut
pada warna cahaya menggambarkan
bangunan juga unsur
ditengah yang kedua tokoh berbeda
warna sebagai memisahkan antara dua gender di tempat
representasi alam pada dunia yang berbeda lalu yang berbeda yaitu
gambar rumput dan paduan keselarasan atau pedesaan yang
pohon yang berwarna harmoni dan gradasi digambarkan dengan
hijau dan aspal yang warna biru pada langit, rumput dan banyak
berwarna abu-abu pohon berwarna
Lalu asas yang terdapat hijau sebagai
menggambarkan
pada poster tersebut representasi alam
suasana pedesaan dan yaitu kesatuan, proporsi dan perkotaan yang
perkotaan lalu warna dan aktuensi digambarkan dengan
biru pada langit, putih bangunan tinggi dan
pada awan aspal yang berwarna
mempresentasikan alam abu-abu juga
sekitar. sebagai representasi
alam lalu cahaya
Ada pula unsur warna yang berada di
tengah
hanya sebagai warna
meninggalkan kesan
yang tidak perlu terpisah dan
dipahami terdapat pada terbentang jarak
warna bangunan, namun berada di
seragam dan lain-lain. langit yang sama
dengan kedua tokoh
sebagai center of
interest dipadukan
dengan desain
sederhana juga
warna yang
harmonis
Ristia Wahyuni UNSUR-UNSUR PRINSIP ATAU ASAS KESAN
1601194188 RUPA/DESAIN RUPA/DESAIN

Garis yang terdapat Kesatuan, aktuensi, Garis yang berada


pada garis cahaya, proporsi,gradasi pada ditengah seakan
bangun yang terdapat warna langit, kontras menggambarkan
pada bangunan, warna antar elemen, dan kedua tokoh yang
sebagai representasi harmoni atau dipisahkan oleh
alam pada warna langit, keselarasan yang jarak namun tetap
rumput, bangunan diperlihatkan perbedaan berada dibawah
tinggi dan lain suasana kota dan langit yang sama.
sebagainya, juga ada pedesaan namun tetap Dengan desain yang
unsur ruang dan waktu menjadi kombinasi sederhana,
terdapat ruang semu yang padu. memperlihatkan
yang terlihat seperti tokoh sebagai center
gambaran nyata. of interest dari
poster tersebut.
5. KESIMPULAN DAN PENUTUP

Dari analisis diatas dapat diambil kesimpulan bahwa poster ini memiliki beberapa unsur rupa
seperti unsur garis, unsur bangun, unsur warna, dan unsur ruang dan waktu. Selain itu, prinsip
yang terdapat dalam poster tersebut menggunakan prinsip paduan kontras, harmoni, gradasi,
kesatuan, aktuensi dan proporsi. Kesan yang didapat yaitu penggambaran kedua tokoh yang
menjadi center of interest, yang terpisahkan oleh jarak namun tetap berada di bawah langit
yang sama. Teori yang kami gunakan dalam pemahaman estetika yaitu teori ekstrinsik yang
memahami sebuah karya seni lewat kesan atau makna yang ditimbulkan oleh setiap elemen
dari poster ini.
DAFTAR PUSTAKA
Dari Buku:
1. Agung, Lingga. 2017. Pengantar Sejarah dan Konsep Estetika. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.

Dari Internet:
1. Good Friends. (2015, 19 Oktober). Filsafat Seni; Teori Mimesis, Formalis,
Institusionalis, Ekspresionalis. Diperoleh 23 Februari 2020, dari
http://nikonih.blogspot.com/2015/10/filsafat-seni-teori-mimesis-formalis.html?m=1

Daftar Gambar dari Internet:

1. ids. (2018, 14 Agustus). Ini Dia Arti Garis yang Perlu Kamu Tahu. Diperoleh 19
Februari 2020. https://images.app.goo.gl/DNfzdYf4CZMcTHDS6
2. Dumet School. (2014, 12 April).5 Contoh Design Simetri Paling Wonderful.
Diperoleh 23 Februari 2020. https://images.app.goo.gl/4998unDwvjuY5qSE8

3. BISAPINTER. (2020, 31 Januari). Pengertian Tekstur Seni Rupa, Desain, Musik,


Makanan & Unsur Lain. Diperoleh 23 Februari 2020).
https://images.app.goo.gl/8A2RxqWWt5rsQpNq6

4. SteemKR. gradasi warna untuk memilih yang terbaik menurut tempat dan waktu....
Diperoleh 23 Februari 2020). https://images.app.goo.gl/m7SRDMjXQNnoSEoA9

5. DeKaVe. REPETISI. Diperoleh 23 Februari 2020.


https://images.app.goo.gl/5EgteeNj8zTJQCJLA

6. Dictio. (2018, 3 April). Apa yang dengan harmoni atau keselarasan didalam seni rupa.
Diperoleh 23 Februari 2020. https://images.app.goo.gl/fJ8osNRmUFtTsbXP6

7. Google Arts & Culture. Lukisan Tradisional/Klasik Bali : Gaya Kamasan


https://images.app.goo.gl/16qBd7XxjrCmgnke7

8. Wisnujadmika’s Weblog. (2013, 22 Februari). Modul Seni Rupa SMP VII. Diperoleh
23 Februari 2020. https://images.app.goo.gl/1wMHhFTL4D9P1HNt6

9. Harjanti Gunardi. Transformasi Bentuk Arsitektur Jawa. Diperoleh 23 Februari 2020.


https://images.app.goo.gl/pJaHwL4dzQgGn67Y9

10. Dictio. (2016, 1 Juli). Mengapa lukisan Salvador Dali yang berjudul “The Persistence
of Memory” sangat terkenal?. Diperoleh 23 Februari 2020.
https://images.app.goo.gl/QDx1zRX3GvRcHgbG9

11. cdjapan. (2018, 18 Desember). Shinkai Makoto "Your Name. (Kimi no Na wa)"
Official Visual Guide. Diperoleh 23 Februari 2020
https://www.cdjapan.co.jp/product/NEOBK-1981501
PENGUMPULAN TUGAS BERUPA SOFTCOPY
SOFTCOPY: BUAT DI WORD CONVERT KE PDF DIKUMPULKAN KE KETUA
KELAS DALAM SATU FLASHDISK DK 43 01 (KUYKAY).
SEMUA TUGAS HARUS DIKUMPULKAN MELALUI KETUA KELAS DAN
KETUA KELAS WAJIB MENGUMPULKANNYA KE DOSEN YBS. YANG HARUS
DIINGAT ADALAH PENGUMPULANNYA HARUS TEPAT WAKTU. TELAT 1
MENIT MINUS 50 POINT (-70). DOSEN YBS TIDAK MENERIMA TUGAS YANG
TIDAK DIKUMPULKAN DAN DISERAHKAN OLEH KETUA KELAS!

PENGUMPULAN:

KELAS HARI TANGGAL BATAS WAKTU


01 Senin 24 Feb 2020 12:00
10 Senin 24 Feb 2020 09.30
08 Senin 24 Feb 2020 11.30

Anda mungkin juga menyukai