Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KOMPOSISI WARNA DAN KOMPOSISI BENTUK


Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok
Mata Kuliah Pendidikan Seni Rupa
Dosen Pengampu: Anggi Sugiharti, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Ajeung Fitriasari (206223004)
2. Dea Fitriyani (206223052)
3. Fadhilah Kusdiyanti (206223014)
4. Iyang Nur Aisyah (206223159)
5. Nopi Novita (206223152)
6. Teti Sumiati (206223176)
7. Yesi Giselawati (206223030)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH KUNINGAN
2021
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Komposisi warna dan Komposisi bentuk. Makalah
ini telah kami susun dengan maksimal. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih
kepada semua yang dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang individu dan masyarakat
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Kuningan, 14 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Pengertian Komposisi dalam Seni Rupa...........................................................................2
B. Macam-macam Komposisi................................................................................................8
C. Pengaplikasian Komposisi warna dan bentuk.................................................................10
BAB III PENUTUP................................................................................................................11
A. Kesimpulan......................................................................................................................11
B. Saran................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seni rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang
bentuknya terdiri atas unsure-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan
warna. Unsur-unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu.
Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan unsurr-unsur rupa yang tersusun dalam
sebuah struktur atau komposisi yang bermakna.
Komposisi dalam sebuah karya seni merupakan prinsip yang sangat penting
karena berpengaruh pada keindahan dan keseimbangan gambar, serta bisa lebih
menampakkan maksud gambar itu sendiri. Tanpa komposisi yang baik, materi dalam
gambar atau lukisan yang sebetulnya mengandung potensi dan nilai-nilai tertentu yang
cukup kuat bisa menjadi berantakan
Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian-bagian
yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip tertentu. Makna bentuk
karya seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-unsur yang
membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain, kualitas keseluruhan
sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud komposisi dalam karya seni rupa?
2. Apa yang dimaksud komposisi warna dan komposisi bentuk?
3. Bagaimana pengaplikasian komposisi warna dan komposisi bentuk pada karya seni?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud komposisi dalam karya seni rupa
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud komposisi warna dan` komposisi bentuk
3. Untuk mengetahui pengaplikasian komposisi warna dan komposisi bentuk pada karya
seni

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komposisi dalam Seni Rupa
[ CITATION Fau19 \l 1057 ] Komposisi adalah tata susunan yang menyangkut
keseimbangan, kesatuan, irama, dan keselarasan dalam suatu karya seni rupa. Gambar
bentuk yang baik harus memerhatikan komposisi sehingga gambar yang dibuat dapat
menghasilkan kesan yang seimbang, menyatu, berirama, dan selaras.
[ CITATION Khi19 \l 1057 ] Komposisi dalam seni rupa adalah usaha untuk
mengatur/menyusun unsur-unsur sehingga menjadi harmonis (serasi, selaras, dan
seimbang).
[ CITATION Swa19 \l 1057 ] Komposisi warna secara gamblang bisa diartikan
susunan warna yang tercipta dari pengamatan langsung pada objek yang akan dilukiskan.
Komposisi warna terlahir dari imajinasi akan suasana perkotaan yang padat, sesak,
dipenuhi oleh bangunan yang kemudian pada prosesnya, komposisi warna juga dijelaskan
pada buku Nirmana: Elemen-Elemen Seni dan Desain, yang ditulis oleh Sadjiman Ebdi
Sanyoto bahwa: Komposisi warna, tata susun warna bisa juga disebut komposisi warna,
paduan warna, atau tata rupa warna.

[CITATION Unk13 \l 1057 ] Berikut ini adalah prinsip-prinsip komposisi dalam seni rupa
1. Unity (kesatuan)
Unity adalah kesatuan unsur-unsur yang diutamakan melalui ukuran-ukuran,
warna, letak, dan perbedaan. Kesatuan merupakan paduan unsur-unsur rupa yang antara
unsur satu dengan yang lain saling menunjukkan adanya hubungan atau keterkaitan,
dengan kata lain tidak terpisah-pisah atau berdiri sendiri. Agar sebuah karya seni
menjadi enak dipandang maka syarat utamanya adalah memiliki kesatuan. Dalam
prinsip kesatuan inilah sebenarnya memuat pula prinsip-prinsip yang lain. Kesatuan
akan terwujud jika di dalamnya terdapat keserasian, keseimbangan, irama, dan fokus
perhatian.
2. Balance (keseimbangan)
Balance adalah kesesuaian materi-materi dan ukuran berat dan member tekanan
pada stabilitas suatu komposisi dalam karya seni. Keseimbangan merupakan prinsip
pengaturan unsur rupa dengan memperhatikan bobot visual yang tidak berat sebelah
atau timpang. Pengaturan unsur yang timpang mengakibatkan perasaan tidak nyaman
bagi orang yang melihatnya. Terdapat dua macam keseimbangan, yaitu simetris dan
2
asimetris. Keseimbangan simetris adalah pengaturan unsur yang sama bentuk dan
jumlahnya. Sedangkan keseimbangan asimetris adalah pengaturan unsur yang antar
bagiannya tidak sama bentuk dan jumlahnya tetapi menunjukkan kesan bobot visual
yang sama.
3. Harmony (keselarasan)
Harmony adalah tatanan ragawi yang merupakan produk tranformasi atau
pemberdayaan ide-ide dan potensi bahan dan teknik tertentu dengan berpedoman pada
aturan-aturan lokal, baik warna maupun bentuknya. Keserasian merupakan perpaduan
unsur rupa yang selaras atau hubungan yang tidak bertentangan antara bagian satu
dengan bagian lainnya. Keserasian dapat terbentuk karena pengaturan unsur yang
memiliki kedekatan bentuk (kemiripan), perpaduan warna, maupun unsur peran
(fungsi).
4. Proporsi (kesebandingan)
Setiap karya yang diciptakan memiliki perbandingan yang tepat baik dalam
bentuk maupun perpaduan unsur-unsur seni rupa. Kesebandingan atau lebih dikenal
dengan sebutan proporsi adalah perbandingan ukuran unsur-unsurnya, baik
perbandingan antar bagian maupun antara bagian terhadap keseluruhan. Pengaturan
besar kecilnya bagian merupakan prinsip yang erat kaitannya dengan keseimbangan.
Orang-orang pada zaman Yunani meyakini sebuah pendekatan menggunakan proporsi
yang dianggap ideal dan memiliki keindahan yang agung, yang dikenal sebagai Golden
Ratio atau Golden section.
5. Rhythm (irama)
Rhythm adalah urutan atau perulangan yang teratur dari sebuah elemen atau
unsur-unsur seni rupa, misalnya perulangan bentuk atau warna. Pengulangan unsur-
unsur rupa dalam sebuah tatanan akan menimbulkan kesan gerak bagi orang yang
melihatnya. Kesan gerak inilah yang disebut irama. Terdapat beberapa jenis irama,
diantaranya; irama repetitif, yaitu kesan gerak yang ditimbulkan dari pengaturan unsur
yang monoton (sama) baik ukuran, warna maupun jaraknya. Irama alternatif merupakan
kesan gerak yang muncul karena pengaturan unsur yang berselang seling baik bentuk,
ukuran, maupun warnanya. Irama yang lain adalah irama progresif, yakni kesan gerak
yang menunjukkan adanya perubahan dari unsur-unsurnya, misalnya perubahan dari
besar menuju kecil, pendek menuju ke panjang, tebal ke tipis, atau bisa juga perubahan
dari satu warna ke warna lain.
6. Intensity (kesunguhan)
3
Intensity adalah kesungguhan dalam member corak warna yang sesuai dengan
karakter karya itu sendiri. Misalnya kesan dramatis dan menedihkan. Fokus perhatian
sering disebut pula dengan dominasi. Dalam tatanan sebuah karya seni rupa selalu
diupayakan terdapat satu bagian yang lebih menonjol dari bagian lainnya artinya
terdapat satu bagian yang mencuri perhatian pengamat. Fungsinya adalah agar tema
utama sebuah karya menjadi jelas terlihat. Fokus perhatian dapat dibuat dengan
berbagai cara, misalnya membuat aksentuasi (pengecualian) atas bentuk yang seragam,
perbedaan ukuran, perbedaan warna, dan lain sebagainya.

Terciptanya sebuah karya seni rupa tidak akan terlepas pula dari unsur/elemen
pendukungnya. Unsur-unsur komposisi dalam seni rupa adalah sebagai berikut:
1. Noktah/titik
Noktah/titik adalah goresan langsung dan sekali dari suatu alat tertentu. Titik
adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu wujud dari
ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang.
Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna
titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.
2. Garis
Garis adalah gabungan dari noktah-noktah yang berimpitan atau berdekatan.
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang,
pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral
dan Iain-Iain. Garis memiliki watak, misalnya garis lurus yang tegak berwatak
kuat, kokoh, dan kekar. Garis yang berwatak lembut dan luwes adalah garis
lengkung dan garis mendatar. Sedangkan garis patah-patah berkesan kaku, dan
garis spiral berkesan lentur.
Menurut wujudnya garis dibedakan menjadi:
a. Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan
lengkung.
b. Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada
bidang, warna atau ruang.
3. Bidang
Bidang adalah gabungan dari garis-garis. Bidang merupakan pengembangan garis
yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari
beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.
4
4. Bentuk
Bentuk adalah gambaran figur, dapat berupa dua dimensi atau tiga dimensi.
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
a. Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:
1. Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
2. Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.
b. Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya
manusia, tumbuhan, dan hewan.
5. Ruang
Ruang adalah gabungan bidang-bidang sehingga membentuk volume, baik nyata
(3D) maupun kesan nyata (2D). Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung.
Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah
lukisan. Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata,
misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk
khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.
6. Tekstur
Tekstur adalah kesan bahan atau rasa bahan sehingga memunculkan karakter
benda, misalnya kesan kasar atau kesan lembut. Setiap benda mempunyai sifat
permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur
semu.Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan.
Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan
perabaan.

5
7. Warna
Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-
benda yang dikenainya.
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun,
meliputi warna merah,kuning, dan biru.
b. Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
Contoh:
merah + kuning : jingga
biru + kuning : hijau
merah + biru : ungu
c. Warna tersier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna
sekunder.
Contoh:
kuning + hijau : kuning kehijau-hijauan
biru + ungu : ungu kebiruan
jingga + merah : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan
hitam.
8. Gelap terang
Gelap terang dapat terjadi karena intensitas warna, atau karena percampuran hitam
dan putih. Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan
mendalam.

6
Macam – Macam Bentuk Dalam Seni Rupa
Dalam bidang seni rupa, terdapat unsur yang dinamakan bentuk. Bentuk merupakan
unsur seni rupa yang penting untuk dipelajari, karena dengan adanya bentuk sebuah karya
seni dapat diamati dan dirasakan sebagai karya yang sempurna.
Bentuk adalah salah satu unsur seni rupa yang tercipta dari gabungan berbagai
bidang. Bentuk dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu bentuk geometris dan non
geometris.
a. Bentuk Geometris

Geometris adalah bentuk yang memiliki pengukuran. Misalnya bentuk kubistis


(kubus dan balok), bentuk silindris (tabung, kerucut, dan bola).
b. Bentuk Non Geometris
Non Geometris adalah bentuk yang meniru bentuk-bentuk alam, misalnya manusia,
hewan, dan tumbuhan
B. Macam-macam Komposisi
1) Komposisi dalam tata letak bentuk
Mengutip buku Pendidikan Seni Rupa SMP Kelas I oleh Dedi Nurhadiat, komposisi
dalam tata letak bentuk dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Simetris
Pada komposisi simetris benda atau model yang menjadi objek gambar diletakkan
pada posisi seimbang antara sebelah kiri dan sebelah kanannya dan memiliki
keseimbangan benda yang sama dalam bentuk dan ukurannya.

7
Gambar 1. Komposisi Simetris
b. Asimetris
Pada komposisi asimetris, benda diletakkan dalam posisi tidak sama baik dalam
posisi maupun ukurannya namun demikian masih tetap memperhatikan proporsi,
keseimbangan, dan kesatuan antarbenda atau objek gambar.

Gambar 2. Komposisi Asimetris

c. Radial/Sentral
Komposisi sentral berpusat perhatian benda atau objek model gambar terletak di
tengah-tengah bidang gambar. Penempatan model diatur sesuai dengan proporsi
bentuk model dan diatur seimbang dan memiliki kesatuan antar benda.

8
Gambar 3. Komposisi Sentral

2) Komposisi Warna
[ CITATION Swa19 \l 1057 ] Komposisi warna secara gamblang bisa
diartikan susunan warna yang tercipta dari pengamatan langsung pada objek yang
akan dilukiskan. Komposisi warna terlahir dari imajinasi akan suasana perkotaan
yang padat, sesak, dipenuhi oleh bangunan yang kemudian pada prosesnya,
komposisi warna juga dijelaskan pada buku Nirmana: Elemen-Elemen Seni dan
Desain, yang ditulis oleh Sadjiman Ebdi Sanyoto bahwa: Komposisi warna, tata
susun warna bisa juga disebut komposisi warna, paduan warna, atau tata rupa
warna.
Komposisi warna juga harus diperhatikan, karena komposisi yang indah
dapat memikat penikmat seni. Macam-macamnya yakni:
a. Warna Harmonis
Warna harmonis terdiri dari monokromatis dan analogus. Monokromatis
artinya satu nada warna atau tingkatan warna yang mengarah ke putih atau ke
hitam. Analogus adalah susunan tingkatan warna yang berdekatan, mengarah
selain kepada warna hitam dan putih.
b. Warna Primer
Warna primer adalah susunan warna yang berlawanan sama kuatnya.
Misalnya penempatan warna pokok yang berdekatan.

9
C. Pengaplikasian Komposisi warna dan bentuk

Gambar 4. Pola geometris segitiga

Contoh yaitu misalnya ketika siswa diminta oleh guru untuk membuat pola
gambar batik dengan menggunakan obyek yang ada disekitarnya, setelah mempelajari
mengenai macam-macam bentuk siswa bisa memilih atau memadukan bentuk-bentuk
tadi menjadi sebuah obyek, misal bentuk geometris segitiga. Lalu siswa tinggal
menempatkan segitiga tadi dengan komposisi tata letak yang sudah dipelajarinya,
Setelah bentuk dan penempatan atau tata letak telah dirasa sesuai barulah pola gambar
yang telah dibuat ini kemudian dapat diberi warna dengan memperhatikan warna-warna
yang akan dipadukan agar tercipta komposisi warna yang serasi, selaras dan seimbang.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komposisi dalam seni rupa adalah usaha untuk mengatur/menyusun unsur-unsur
sehingga menjadi harmonis (serasi, selaras, dan seimbang).
Komposisi dalam tata letak dibedakan menjadi 3, yaitu simetris, asimetris, dan
sentral. Selain komposisi tata letak perlu diperhatikan pula komposisi warna, karena
komposisi yang indah dapat memikat penikmat seni. Macam-macamnya yaitu warna
harmonis dan warna primer.
Komposisi dalam sebuah karya seni merupakan prinsip yang sangat penting
karena berpengaruh pada keindahan dan keseimbangan gambar, serta bisa lebih
menampakkan maksud gambar itu sendiri. Tanpa komposisi yang baik, materi dalam
gambar atau lukisan yang sebetulnya mengandung potensi dan nilai-nilai tertentu yang
cukup kuat bisa menjadi berantakan
B. Saran
Dari makalah kami ini, kami berharap para pembaca mampu memanfaatkannya
sebagai sumber belajar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Dan tak lupa kritik,
masukan, saran, dalam bentuk apapun sangat kami hargai agar kedepannya penulisan
makalah kami menjadi lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Afni. (2013). Dipetik 2021, dari Seni Budaya "Komposisi Warna":


http://afnilink.blogspot.com/2013/08/seni-budaya-komposisi-warna.html?m=1
Fauzi, E. R. (2013). Dipetik 2021, dari Menggambar model:
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Seni%20Model/topik2.html
Fauzi, E. R. (2019). Dipetik 2021, dari Menggambar Flora, fauna dan Alam benda:
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/gambar
%20flora,fauna,benda-Tiur/Komposisi.html
Khiiriyah, A. (2019). Dipetik 2021, dari KEMAMPUAN MELUKIS CAT MINYAK SISWA
KELAS X SMA NEGERI 1 BARRU: http://eprints.unm.ac.id/16105/1/Artikel_
%20Alifatuh%20Khairiyah%20-%20Pdf.pdf
Nurhadiat, D. (2004). Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: PT.Grasindo.
Swastika, G. H. (2019). Dipetik 2021, dari KOMPOSISI WARNA DALAM BIDANG
SEBAGAI EKSPRESI PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS:
http://digilib.isi.ac.id/6000/4/JURNAL%20%20Galih%20Hendra%20Swastika.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai