Anda di halaman 1dari 18

UTS WESTERN ART REVIEW

Kelompok 2
Anggota Kelompok :
1) Grace Frendy 2702218342
2) Andrea Clarissa Nadine 2702213410
3) Christabel Rachel Suryandi 2702225751
4) Natasha Setiono 2702234756

SALVATOR MUNDI

Lukisan Salvator Mundi Oleh Leonardo Da Vinci


FORM / BENTUK (Andrea Clarissa Nadine)
Dari Lukisan Salvator Mundi tersebut, elemen-elemen Desain yang dapat dilihat
oleh mata secara langsung adalah:

- Titik , Bagian titik terlihat sangat jelas di bagian benda bulat transparan. Titik
disini berfungsi sebagai efek refleksi cahaya ke benda transparan sehingga
terkesan lebih menyerupai 3d.

- Garis, Garis berfungsi untuk mempertegas suatu gambar, namun pada


lukisan ini, bukan untuk menegaskan outline dari lukisan tetapi untuk motif
dari baju, garis organis yang membentuk rambut serta pencahayaannya yang
lebih tegas di area rambut, hingga pewarnaan gelap terang yang dimainkan
di lipatan baju menggunakan teknik garis.

- Bentuk, Bentuk atau kata lainnya Shapes, Dalam gambar ini Leonardo Da
Vinci menggunakan shapes dasar (seperti pada bentuk baju yang mirip
segitiga, bentuk bola yang lingkaran) dan gabungan dari beberapa shapes
untuk membentuk objek tertentu seperti pada mata, bibr , hidung , bentuk
wajah ( yang merupakan gabungan dari beberapa elemen bentuk misalnya
bibir dari segitiga dan lingkaran , mata dari jajar genjang dan lingkaran, dan
lain-lain).

- Spasi/Jeda, atau disebut juga area kosong dan whitespace, juga digunakan
pada lukisan yang terlihat seperti potrait yang berfokus ke tengah dengan
spasi di sisi kanan dan kiri dari objek utama lukisan terrebut.

- Tekstur, Tekstur sendiri artinya suatu tampilan dimana kita bisa merasakan
tingkat kekasaran atau kehalusan benda itu dengan indra kita, baik dilihat
ataupun diraba. Dalam konteks lukisan ini, karena kita tidak secara langsung
bisa merasakan teksturnya, maka kita akan lihat dengan apa yang tampak.
Tekstur sendiri dihasilkan dari guratan-guratan Leonardo Da Vinci , terutama
di bagian baju. Namun tekstur dari si mediumnya ini sendiri menambah
kesan bahwa lukisan ini memiliki tekstur yang terlihat secara kasat mata.
- Value, Atau yang biasa kita sebung gelap terang yang dimainkan pada suatu
objek agar terlihat seperti 3d. Pelukis sengaja menggunakan Value ini sendiri
untuk membuat agar objek yang digambarnya terlihat lebih nyata dan hidup.
Value akan lebih terlihat dengan menggunakan grayscale.

(bagian merah menunjukkan area terang dan area hijau menunjukkan daerah
gelap)

- Colour, Sudah dapat dipastikan lukisan ini menggunakan warna untuk


mendukung objek yang digambarnya agar terlihat lebih hidup. Skema warna
yang digunakan dalam lukisan tersebut adalah skema Komplementer (
Bajunya berwarna Blue-Green dan dengan list berwarna Red-Orange)
dengan memadukan warna monochrome dari warna Red-Orange dan
Blue-Green tersebut untuk bagian kulit dan shading pakaian.

Setelah kita mengetahui elemen-elemen apa saja yang terkandung di dalam lukisan
tersebut, maka prinsip-prinsip desain yang digunakan antara lain:

- UNITY AND HARMONY, Unity sendiri artinya kesatuan, dan harmoni it sendiri
artinya gabungan dari banyak elemen desain yang menimbulkan hal yang
indah jika dilihat dengan mata, Dalam hal ini Sang pelukis berhasil
menghasilkan sebuah masterpiece yang bukan hanya memiliki makna
mendalam, namun memiliki kesatuan dan harmoni yang pas jika diliat oleh
mata.

- BALANCE, Balance kalau diartikan adalah seimbang. Balance ini sendiri


termasuk ke dalam komposisi atau bagaimana cara sang pelukis meletakkan
suatu benda agar terlihat seimbang antara area berobjek dan white space.
Keseimbangan ini dibagi jadi 4, yaitu keseimbangan radial, simetris formal,
asimetris/informal, dan kontras. Dalam lukisan ini , yang sangat menonjol
penggunaan komposisi yang digunakan adalah komposisi simetris formal.
( objek tertentu seperti rambut dan wajah seperti mirroring, dan objek yang sama
bobotnya diletakan di sisi kanan dan kiri , dimana tangan juga ber sejajar dengan
bahu sebelah kanan yang terlihat lebih mengisi area tengah sehingga membentuk
seperti segitiga. )

- SCALE AND PROPORTION, Skala dan proporsi ini serupa namun tak sama,
skala sendiri adalah rasio ukuran suatu gambar yang bersifat linear dengan
perbandingan, misalnya objek asli berukuran 1 KM namun digambarnya
dengan kertas yang hanya berukuran A4 dan terlihat memiliki proporsi yang
benar sehingga tidak aneh. Dalam hal ini juga sama, Lukisan tersebut
digambar dalam ukuran 66 cm x 45 cm, dimana tidak sesuai dengan subjek
aslinya. Walaupun dalam hal ini yang digambarkan adalah Tuhan yang
wujudnya belum pernah Ia lihat sendiri, namun dalam kisahnya pun Tuhan
Yesus digambarkan memiliki tinggi dan ukuran seperti manusia pada biasa,
Oleh karena itu Lukisan ini menggunakan skala untuk memperbesar agar
memfokuskan ke area wajah dan di bawahnya atau objek yang di pegangnya.
Sedangkan Proporsi itu sendiri adalah ukuran objek dalam sebuah desain
yang relatif.
( Kalau kita lihat, garis merah adalah ukuran objek misal seperti tangan dan
bola yang ukurannya akan lebih kecil daripada ukuran kepalanya. Hal ini
dibuat sesuai dengan realita atau realis agar terkesan lebih nyata dan akurat.)

- Contrast and Emphasis, Kontras itu sendiri merupakan salah satu bagian
dari emphasis dimana usaha menonjolkan suatu karakter atau objek dalam
gambar dengan menggunakan teknik pembedaan warna, ukuran dan lain
lain. Emphasis sendiri artinya adalah penekanan yang bertujuan untuk
menarik mata audiens langsung melihat ke titik fokus yang diciptakan. Dalam
lukisan ini pelukis menggunakan Emphasis dengan kontras warna dan
letaknya yang berada di tengah sehingga menarik perhatian mata untuk
melihat ke area wajah terlebih dahulu (karena area wajah menggunakan
warna terang dan area yang cukup luas dibandingkan dengan objek di
sekitarnya yang gelap). Hal ini juga sesuai dengan maksud si penulis untuk
menonjolkan sang “Karakter utama “ dalam lukisannya yaitu sang
Juruselamat.
- Rythm, atau ritme adalah penggunaan suatu pola atau bentuk secara
berulang. Dengan adanya ritme juga bisa menciptakan unity atau kesatuan
dalam suatu karya. Dalam lukisan tersebut rhythm digunakan sebagai pola
yang menghiasi bagian keemasan di bajunya yang terdiri dari garis dan
bentuk berulang dan membuatnya menjadi indah dan megah yang tentu
saja didukung oleh penggunaan warnanya.

Sebagai informasi tambahan, lukisan ini dibuat oleh Leonardo Da Vinci dibuat pada
periode ( movement) High Renaissance tahun 1499-1510, Dengan Genre Religius,
dan menggunakan teknik oil on panel (panel kenari) , style yang digunakna adalah
gaya Italia renaisans tinggi.
● Referensi:
Leonardo da Vinci, Salvator Mundi, c.1500, oil on walnut, 45.4 × 65.6 cm -
Salvator Mundi (Leonardo) - Wikipedia
● https://binus.ac.id/malang/2022/07/tekstur-sebagai-elemen-desain/#:~:text=Te
kstur%20adalah%20tampilan%20permukaan%20atau,dinding%2C%20dan%20
lain%2Dlain
● https://www.bing.com/search?pglt=43&q=value+dalam+art+adalaj&cvid=1ac2a
3d0d6ea45cba172b75c888291f6&gs_lcrp=EgZjaHJvbWUyBggAEEUYOTIGCAEQ
ABhAMgYIAhAAGEAyBggDEAAYQNIBCDM4MTBqMGoxqAIAsAIA&FORM=AN
NTA1&PC=ASTS
● Prinsip-prinsip Desain : Unity, Balance, Ritme dan Proporsi | Salam
Pengetahuan (salam-pengetahuan.blogspot.com)
● Penjelasan dan Cara Menentukan Skala Pada Gambar Teknik - Gerai Teknologi
● 11 Prinsip Desain dan Cara Penggunaannya – BINUS University
● What is Rhythm in Art — Principles, Types & Techniques (studiobinder.com)
● "Salvator Mundi" by Leonardo da Vinci - A Jesus Painting Analysis
(artincontext.org)

CONTENT / KONTEN (Grace Frendy, Christabel Rachel Suryandi)

Lukisan Salvator Mundi merupakan lukisan karya salah satu seniman ternama
di dunia yaitu Leonardo Da Vinci. Lukisan Salvator Mundi berasal dari bahasa latin
yang memiliki arti “Yesus Juruselamat Dunia”. Lukisan Salvator Mundi itu sendiri
menggambarkan kisah mengenai Yesus Kristus tentang akhir zaman yang
dilukiskan dengan sangat detail dari penggambaran tokoh, abad renaissance dan
penggambaran masa depan melalui bola kristal di tangan kanan.

Abad renaissance terjadi pada kurun waktu abad ke-14 sampai abad ke-17
Masehi, yang menandakan pada masa tersebut kematian Yesus dipercayai telah
terjadi jauh sebelum abad renaissance (lebih dari seribu tahun lalu). Akan tetapi,
mengingat kepercayaan umat Kristiani bahwa kehadiran Yesus akan tetap nyata
setelah bangkit sampai nanti Ia datang kembali. Hal ini membawa beberapa makna
dalam menggunakan gaun renaissance biru dalam lukisan Salvator Mundi. Salah
satunya penafsiran bahwa Yesus tidak dapat dipahami melalui kacamata waktu
manusia, Ia hadir di Italia pada abad Renaissance walau sudah wafat jauh sebelum
abad renaissance dan akan selalu hadir menyertai kita sampai nanti Ia datang
kembali.

Pada lukisan Salvator Mundi, mata Yesus memiliki intensitas yang tajam. Pada
lukisan itu mata Yesus digambarkan mempunyai perasaan/aura kuat dan
menakutkan, seakan Yesus pada gambar tersebut sedang memperhatikan kita
kapanpun dengan segala keagungan dan kebijakan-Nya. Mata Yesus yang
digambarkan seperti itu serta bibir Yesus yang tertutup rapat menciptakan kesan
dengan berbagai makna.

Pose tangan silang Yesus pada lukisan Salvator Mundi dimaksudkan untuk
menunjukan tanda salib dan simbol Ia memberikan berkat. Sebagaimana
kepercayaan umat kristiani mempercayai dan mengamalkan iman mereka pada
tanda Salib.

Pada tangan kiri Yesus digambarkan sedang memegang bola kristal


transparan yang merepresentasikan surga. Bola kristal transparan ini tentunya
mempresentasikan banyak pengertian salah satunya ialah bola ramalan. Akan tetapi,
sebagaimana teologi kristen mempercayai bahwa Yesus sebagai jalan dan
kebenaran dan hidup (Yohanes 14:6) bola kristal transparan itu dipercayai sebagai
representasi dari surga. Hanya saja Leonardo Da Vinci tidak memberikan penjelasan
makna sesungguhnya dari bola kristal tersebut, hal ini menambah kekuatan dan
keindahan dari dilukisnya bola kristal tersebut yang dapat memiliki ribuan arti yang
berbeda.

Lukisan Salvator Mundi ini menimbulkan berbagai kontroversi, dimulai dari


kepemilikan hingga nilai jualnya yang tinggi. Lukisan ini menimbulkan kontroversi
terkait dengan kepemilikan karena adanya restorasi yang dipercaya berlebihan oleh
para pengamat karya seni. Seorang pakar restorasi karya seni

Referensi:
● https://www.snowyfictions.com/the-salvator-mundi-painting-the-mystery-of-le
onardo-da-vinci/
● https://www.britannica.com/topic/Salvator-Mundi-by-da-Vinci
Written by Grace Frendy

Lukisan Salvator Mundi ini menimbulkan berbagai kontroversi, dimulai dari


kepemilikan hingga nilai jualnya yang tinggi. Lukisan ini menimbulkan kontroversi
terkait dengan kepemilikan karena adanya restorasi yang dipercaya berlebihan oleh
para pengamat pengamat. Seorang pakar restorasi karya seni bernama Dianne
Modestini mengatakan bahwa pentimento* (teknik/bentuk brush stroke asli dari
sebuah lukisan sebelum lukisan tersebut di restorasi) lekukan mulut dan ibu jari
Kristus di lukisan Salvator Mundi merupakan pentimento khas Leonardo da Vinci.
Namun, pengamat karya seni berpendapat bahwa restorasi yang dilakukan oleh
Dianne Modestini cenderung berlebihan, menjadikan karya tersebut seperti “lebih
bergaya Leonardo dibandingkan dengan Leonardo sendiri”**. Karena bagi pengamat
lukisan, lukisan Salvator Mundi memiliki kualitas yang rendah jika dibandingkan
dengan karya Leonardo yang legendaris, yaitu Mona Lisa. Bagi pengamat lukisan,
lukisan Salvator Mundi seperti dilukis oleh orang lain yang dekat dengan Leonardo,
seperti asisten di studio Leonardo. Para pengamat lukisan juga berpendapat bahwa
“sentuhan” Leonardo di lukisan Salvator Mundi ada karena kemungkinan Leonardo
memberikan beberapa sentuhan terakhir sebagai pelengkap lukisan tersebut. Maka,
timbullah kontroversi seputar kepemilikan lukisan Salvator Mundi ini, karena lukisan
tersebut tampaknya tidak dilukis oleh sang pelukis legendaris dan brilian Leonardo
da Vinci, tetapi terdapat sentuhan-sentuhan khas dari Leonardo di beberapa bagian
lukisan tersebut.

Referensi :
● https://www.bbc.com/indonesia/vert-cul-58554113**
● https://en.wikipedia.org/wiki/Pentimento *
Written by Christabel Rachel Suryandi

CONTEXT / KONTEKS (Natasha Setiono)


Leonardo Da Vinci adalah pelukis, pematung, arsitek, penemu, insinyur militer,
dan juru gambar Renaisans Italia yang sangat terkenal. Ia dilahirkan pada tanggal 15
April 1452 di sebuah rumah pertanian di luar desa Anchiano di Tuscany, Italia yang
berjarak sekitar 18 mil sebelah barat Florence. Da Vinci dilahirkan dengan pikiran
ingin tahu dengan kecerdasan cemerlang, tidak hanya menguasai seni tetapi ia juga
mempelajari hukum ilmu pengetahuan dan alam.

Sayangnya, ia lahir di luar nikah dan dibesarkan oleh ayah dan ibu tirinya.
Pada usia 5 tahun, ia pindah ke tanah milik ayahnya yang terletak di dekat Vinci di
mana ia kemudian tinggal bersama paman dan kakek-neneknya.

Da Vinci dididik sedikit melampaui dasar-dasar membaca, menulis dan


pengajaran matematika, namun bakat seninya adalah yang paling menonjol di
antara yang lainnya. Ketika ia berusia sekitar 14 tahun, Da Vinci magang pada
seniman terkenal Andrea del Verrocchio di Florence di mana ia belajar tentang
berbagai keterampilan teknis termasuk pengerjaan logam, seni kulit, pertukangan,
menggambar, melukis, dan memahat. Gambar lanskap di lembah Arno yang
digambar dengan pena dan tinta diketahui sebagai karya paling awal yang
dibuatnya dan dibuat sketsa pada tahun 1473. Pada usia 20 tahun, Da Vinci
memenuhi syarat untuk menjadi anggota Persekutuan Florence. Saint Luke sebagai
seniman ulung tempat ia mendirikan bengkel pertamanya. Sejak saat itu, dia terus
berkolaborasi dengan del Verrocchio selama lima tahun berikutnya.

Akhirnya, pada saat ia berusia 30 tahun, ia mulai dengan sungguh-sungguh


mempelajari bentuk matematika yang lebih tinggi seperti geometri tingkat lanjut
dan aritmatika dengan tekun, tidak hanya itu tetapi ia juga pindah ke Milan untuk
bekerja di duke kota tempat ia menerima gelarnya. komisi besar pertama dari kota
asalnya yang sekarang dikenal sebagai lukisan panel Adoration of the Magi untuk
biara San Donato a Scopeto dan lukisan alter untuk Kapel St. Bernard di Palazzo della
Signoria. Sayangnya kedua lukisan tersebut belum selesai karena dia menyerahkan
kedua proyek tersebut yang tampaknya menunjukkan bahwa dia memiliki alasan
yang lebih dalam mengapa dia meninggalkan Florence. Leonardo menghabiskan 17
tahun hidupnya di Milan hingga jatuhnya Ludovico dari kekuasaan pada tahun 1499.
Selama 17 tahun tersebut, ia mampu menyelesaikan 6 karya seperti The Virgin of the
Rocks dan Last Supper serta lukisan langit-langit dekoratif yang ia buat. untuk Sala
delle Asse di Milan Castello Sforzesco. Saat itulah sekitar tahun 1500, Leonardo
membuat karya seni terakhirnya yang diduga bernama Salvator Mundi yang
kemudian dibeli oleh putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman dengan
harga $450 juta.

Referensi:
● https://www.britannica.com/biography/Leonardo-da-Vinci
● https://www.biography.com/artists/leonardo-da-vinci
OPINION / OPINI

Lukisan Salvator Mundi saat pertama kali ditemukan

Apakah Karya “Salvator Mundi” oleh Leonardo Da Vinci yang sekarang masih
merupakan karya original? , mengingat pada saat ditemukan pertama kali
sudah banyak bagian yang rusak dan sudah diperbaiki (bukan oleh sang pemilik
lukisan), dan sudah memiliki banyak duplikasinya di dunia.

Jawaban:
1. Andrea Clarissa Nadine
Karya tersebut menurut saya tetaplah karya yang original, karena pada
awalnya tetaplah merupakan goresan karya dari Leonardo Da Vinci itu sendiri,
dan menurut saya Kerusakan yang diakibatkan oleh waktu itu walaupun
lumayan parah, namun secara garis besar, Karya tersebut tetap terlihat
sehingga lebih mudah untuk direparasi dan dibuat seperti “aslinya”. Walau
bahan yang digunakan sudah berbeda, tetapi reparasi tetap mengarah
kepada hasil yang dituju dan dibuat oleh sang pelukis beratus-ratus tahun
yang lalu. Dan jika kita anggap karya tersebut sudah bukan karya buatan
Leonardo Da Vinci lagi karena di reparasi, apakah berarti karya yang asli itu
sudah tidak ada lagi? Justru hal tersebut semakin membuat hal tersebut
kurang masuk akal, karena memang lukisan itu ada dan memiliki eksistensi
pada zaman itu dan sudah pasti bertahan sampai jaman sekarang. Kalau
dianalogikan seperti Candi Borobudur yang sudah mengalami banyak
reparasi namun tetap diakui dan masuk dalam 7 keajaiban peninggalan
dunia, yang artinya reparasi hanyalah usaha kita sebagai manusia modern
untuk membuat karya tersebut memiliki kualitas yang hampir sempurna dan
serupa sebelum dimakan oleh waktu. Menurut saya, Cerita yang ada dibalik
pembuatan tersebut (Leonardo Da Vinci membuat lukisan ini untuk Raja
Louis XIV dari Perancis dan istrinya Permaisuri Anne dari Britania. ) dan usaha
dan goresan tangan dari Leonardo Da Vinci ini sendiri yang memakan waktu
kurang lebih 11 tahun masih tetap masih tersimpan dalam lukisannya yang
sempat rusak parah dan sekarang sudah diperbaiki.

Referensi:
● Fakta Menarik Tentang Lukisan "Salvator Mundi" Karya Leonardo Da Vinci -
Artiknesia
● Salvator Mundi (Leonardo) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

2. Grace Frendy
Menurut saya karya tersebut masih tetaplah karya original dari
Leonardo Da Vinci karena walau ditemukan dalam rumah lelang dengan
kondisi yang buruk tetapi dasar dari terciptanya lukisan tersebut tetap berasal
dari goresan tangan Leonardo Da Vinci. Terdapat anggapan bahwa Leonardo
Da Vinci bukanlah satu-satunya seniman yang terlibat dalam pembuatan
lukisan tersebut karena ketika diamati terdapat berbagai sentuhan ulang
(reparasi). Perlu kita ketahui terlebih dahulu bahwa seniman itu sendiri
merujuk kepada subjek yang kreatif, inovatif, serta mahir dalam seni,
simplenya orang yang menciptakan karya seni. Sedangkan
sentuhan-sentuhan ulang yang ditemukan adalah upaya untuk mereparasi
dan meminimalisir kerusakan yang semakin parah terhadap lukisan Salvator
Mundi yang sudah lama menghilang dan ditemukan dalam kondisi yang
buruk. Tentunya yang melakukan reparasi tersebut juga merupakan orang
orang yang ahli dalam bidang seni, akan tetapi mereka hanya melakukan
tindakan upaya untuk mengatasi kerusakan.

Kita juga dapat melihat dari sejumlah keterampilan teknis yang


menjadi ciri khas Leonardo Da Vinci dalam melukis. Semua karya lukis
Leonardo Da Vinci memiliki komitmen terhadap detail, struktur dramatis yaitu
terang dan gelap.

Referensi:
● https://www.snowyfictions.com/the-salvator-mundi-painting-the-mystery-of-le
onardo-da-vinci/
● https://www.vice.com/id/article/k78pew/film-dokumenter-menyelidiki-keaslian
-lukisan-termahal-di-dunia-salvator-mundi-karya-leonarno-da-vinci

3. Christabel Rachel Suryandi


Menurut saya, lukisan Salvator Mundi bukan karya Leonardo da Vinci
seutuhnya. Melainkan karya dari gabungan seniman, termasuk Leonardo da Vinci
sendiri (berdasarkan pakar lukisan yang yakin akan adanya brush stroke khas
Leonardo). Namun, saya melihat representasi era renaissance pada lukisan Salvator
Mundi, sebagaimana ciri khas lukisan era renaissance yang mengambil inspirasi dari
tokoh atau kejadian alkitab. Selain itu, menurut saya naturalisme dari lukisan
Salvator Mundi dapat tersampaikan, terbantu dengan kontrasnya warna yang
digunakan pada lukisan tersebut (terang di bagian tengah, dengan latar belakang
berwarna gelap). Saya pribadi berharap bahwa pemilik atau pelukis dari Salvator
Mundi dapat diketahui dengan jelas, agar sang pelukis mendapatkan kredit yang
pantas didapatkan. Selain itu, menurut saya lukisan Salvator Mundi ini memberikan
kesan yang berbeda dengan lukisan Mona Lisa (jika pelukis Salvator Mundi memang
benar Leonardo da Vinci), dimana lukisan Salvator Mundi memberikan kesan yang
mendalam didukung oleh ekspresi Kristus yang memberi kesan tegas, dan
pemilihan warna pada lukisan tersebut. Secara keseluruhan, lukisan Salvator Mundi
sangat menarik untuk di analisis. Hanya saja, lukisan ini dipertanyakan nilainya,
secara material maupun non-material (pengaruh yang diberikan lukisan tersebut).
Adanya anggapan bahwa lukisan ini merupakan salah satu bukti eksploitasi karya
seni (awalnya dibeli dengan harga murah karena ada ‘kekeliruan’ akan siapa pelukis
dari lukisan ini, kemudian dijual dengan harga fantastis), membuat saya merasa
bahwa lukisan ini seharusnya bisa mendapatkan penghargaan yang lebih akan nilai
seninya, bukan semata tentang nilai jualnya yang berakhir menjadi bisnis. Kenyataan
bahwa lukisan ini sekarang tidak diketahui lokasi penyimpanannya juga membuat
saya berpikir apakah lukisan ini sebenarnya tidak “pantas” untuk dipajang dan
dilihat oleh publik? Karena bagi saya pribadi, terlepas siapapun yang melukis
Salvator Mundi, lukisan ini tetap terhormat dan merupakan salah satu bentuk
pengabdian dan pengakuan kepada Kristus.

Referensi :
● https://www.dictio.id/t/menurut-anda-bagaimana-ciri-gaya-seni-renaissance/4
3402
● https://www.kompas.com/stori/read/2022/12/03/050000279/ciri-ciri-lukisan-ren
aissance-?page=all

4. Natasha Setiono
Menurut saya, lukisan "Salvator Mundi" tetap mempertahankan
orisinalitasnya dan memiliki makna sejarah dan artistik yang besar. Meskipun
terdapat banyak salinan, versi yang dipulihkan ini tetap menjadi versi lukisan tangan
pertama dari karya sang master. Perbedaan ini berdampak signifikan pada bidang
sejarah seni rupa. Selain itu, keasliannya ditingkatkan dengan fakta bahwa 10%
sapuan kuas asli tetap berasal langsung dari tangan Leonardo.

Jejak-jejak yang ditinggalkan oleh seniman asli ini berfungsi sebagai


penghubung nyata ke masa lalu dan memberikan gambaran langka tentang
keterampilan dan visi salah satu pemikir terbesar dalam sejarah seni. Ini
memberikan hubungan nyata dengan proses kreatif dan niat seniman yang
melampaui waktu dan memberikan jendela ke dalam kejeniusan kreatif mereka.
Berbeda dengan replikanya, potongan sejarah yang masih ada ini menjadikan
Salvator Mundi sebagai artefak yang berharga.

Pemugaran ini dipandu oleh rasa hormat yang mendalam terhadap karya asli
Leonardo da Vinci, memberikan kehidupan baru pada karya seni yang tak ternilai
harganya ini. Ia berupaya untuk dengan setia mereproduksi esensi dan niat sang
master, memastikan bahwa generasi mendatang dapat terus mengapresiasi dan
mempelajari mahakarya ini sedekat mungkin dengan bentuk aslinya.

● https://www.eden-gallery.com/news/what-is-original-art#:~:text=What%20Is%2
0Considered%20Original%20Artwork,%2C%20prints%2C%20and%20other%20r
eproductions.

Anda mungkin juga menyukai