Seni rupa adalah cabang seni yang diungkapkan dan diciptakan melalui media rupa (visual) yang tentunya
dapat dilihat oleh mata dan biasanya dapat pula dirasakan melalui rabaan. Intinya, wujud rupa adalah
penghantar utamanya bagi cabang seni ini, bukan suara seperti pada seni musik, atau gerakan tubuh pada
seni tari. Contoh konkretnya adalah lukisan, patung, kerajinan tangan, dll.
Namun pada kenyataannya, seni rupa tidak hanya berhenti pada produk visual saja. Terdapat banyak sekali
jenis media seni yang pada akhirnya menggabungkan media lain seperti suara dan gerakan dalam seni
performans. Kemudian muncul pula produk visual yang tidak dapat diraba materialnya seperti karya lukisan
digital yang ditampilkan pada layar gawai. Apa yang dimaksud seni rupa juga “berubah” ketika ditinjau
melalui fungsi, wujud dan terus berkembang mengikuti zaman.
Hal tersebut memicu diskusi dan debat akademik mengenai apa sebetulnya pengertian dari seni rupa.
Beberapa ahli terlibat dan menghasilkan beberapa pengertian seni rupa yang cenderung sedikit berbeda satu
sama lain.
Jika melihat wujud, seni rupa sangatlah bergantung pada unsur yang tampak atau dilihat pada karya. Unsur-
unsur pembentuk rupa tersebut tampak jelas pada contoh karya seni seperti gambar, lukisan, atau patung.
Misalnya bagaimana unsur garis melingkar membentuk matahari pada lukisan. Kemudian
unsur warna mengisi garis melingkar tersebut dengan warna oranye. Unsur-unsur
seperti garis dan warna itu adalah unsur-unsur terkecil yang membentuk seni rupa dan disebut sebagai
unsur-unsur seni rupa. Lalu ada apa lagi selain warna dan garis yang menjadi pembentuk seni rupa? Berikut
adalah penjabarannya.
Titik
Unsur terkecil dari suatu karya, titik digunakan untuk menciptakan unsur lain dengan cara menderetkannya
menjadi suatu garis. Namun titik juga dapat digunakan apa adanya tanpa garis seperti bagaimana karya
pointilis yang hanya menggunakan titik yang diatur kerapatannya untuk membuat suatu gambar.
Garis
Garis adalah hubungan antar titik yang menghasilkan guratan serba guna untuk membentuk unsur lain
seperti bidang atau bentuk. Seperti titik, garis juga dapat digunakan apa adanya tanpa menjadi bidang atau
bentuk, misalnya gambar sketsa hanya menggunakan garis untuk membentuk suatu karya. Garis juga dapat
menjadi pengisi gelap terang dengan cara mengarsirkannya.
Bidang
Bidang merupakan garis yang ujungnya saling bertemu dan membuat area tertutup. Contohnya adalah:
lingkaran, segi tiga, persegi, dsb.
Volume/Gempal/Bentuk
Merupakan bidang yang memiliki volume (3d). Namun volume tersebut hanya semu atau tidak nyata pada
karya dua dimensi seperti lukisan, gambar, desain grafis, dsb. memiliki volume
Ruang
Ruang adalah area yang terbentuk ketika kita memutuskan untuk menggunakan suatu media dalam berkarya.
Ruang dalam karya dua dimensi lagi-lagi hanya bersifat semu. Ruang di luar berbagai bidang atau volume
disebut dengan ruang negatif, sementara ruang yang berada dalam bidang atau volume disebut ruang positif.
Ruang dapat dimanfaatkan untuk memberikan kesan tertentu terhadap karya. Misalnya berikan ruang yang
lebih besar di atas karya pemandangan untuk memberikan efek ketenangan dan kemegahan langit.
Gelap Terang
Jika kita Ingin membuat gambar potret yang realistik, bukan warna yang harus dibuat benar-benar akurat,
tapi justru adalah gelap terangnya potret tersebut. Ketika bayangan dan cahaya ditangkap dengan akurat,
maka mata kita akan tertipu karena apa yang kita lihat sebetulnya adalah ada atau tidaknya cahaya. Gelap
terang juga sangat penting untuk diperhatikan agar karya yang kita buat seimbang, tidak terlalu terang dan
menghilangkan detail atau terlalu gelap hingga pemirsa tidak dapat melihat detail.
Tekstur
Tekstur adalah bagaimana suatu permukaan terasa saat diraba, namun tentunya pada karya 2 dimensi tekstur
adalah semu. Tekstur pada karya 2d harus tetap mampu menggetarkan persepsi raba yang melihat agar ia
yakin bahwa tekstur tersebut memang ada.
Warna
Warna merupakan unsur yang paling mencolok, sehingga terkadang hanya unsur ini yang diperhatikan oleh
seseorang dalam menentukan suatu karya estetis. Hanya dengan memilih warna yang matching terkadang
cukup untuk beberapa orang. Padahal ada lebih dari itu, warna merupakan unsur yang paling membutakan
bagi semua orang, baik itu perupa maupun pemirsa, untuk menghindarinya apa yang paling penting
diperhatikan oleh warna adalah persepsi melihat warna dan bagaimana cara membuat warna yang harmonis,
karena harmoni warna bukan hanya matching saja.
Penjelasan lebih lengkap dilengkapi dengan gambar contoh dan pendapat para ahli mengenai unsur-unsur
seni rupa dapat disimak pada artikel berikut ini:
Jika kita memperhatikan keberadaan unsur seni rupa pada karya, katakanlah unsur bentuk dan warna pada
lukisan, unsur tersebut dipresentasikan dengan berbagai cara untuk mendapatkan efek tertentu. Misalnya,
gunung pada lukisan disusun berderet dengan bentuk dan warna yang mirip dan selaras agar tampak
lebih blend atau seimbang. Perlakuan tersebut mengikuti prinsip seni rupa, yaitu prinsip kesatuan.
Gunung-gunung yang lebih dekat akan digambar dengan bentuk lebih detail dan warna yang lebih hijau,
sementara gunung-gunung yang jauh akan digambar dengan warna yang lebih biru dan detail yang lebih
buram. Sehingga jelas bahwa keduanya adalah jenis gunung yang berbeda, yang satu
adalah kesatuan gunung-gunung yang dekat, sementara yang kedua adalah kesatuan gunung-gunung yang
lebih jauh.
Prinsip seni rupa adalah mode perilaku kita terhadap cara penyusunan karya untuk mendapatkan efek
tertentu yang diinginkan. Mudahnya, prinsip seni rupa adalah berbagai cara untuk menyusun unsur karya
seni agar menjadi padu, seimbang atau efek tertentu yang akhirnya akan menghasilkan karya yang lebih
natural, jelas, indah, menyenangkan atau memberikan dampak yang lebih kuat ketika pandang. Cara-cara
tersebut meliputi beberapa prinsip-prinsip yang akan dijabarkan pada penjelasan di bawah ini.
Keseimbangan
Karya yang tidak seimbang akan memberikan perasaan tidak nyaman saat dilihat. Oleh karena itu
keseimbangan menjadi prinsip yang harus diperhatikan. Keseimbangan dapat dilakukan dengan cara
menjaga kesimetrisan berbagai gambar yang ada. Bisa juga dengan membuat keseimbangan yang tidak
tampak simetris namun memberikan keseimbangan psikologis seperti bagaimana sedikit warna merah
mampu menyeimbangkan warna hijau yang terlalu banyak.
Kesatuan/Keselarasan
Kesatuan adalah kepaduan hubungan antar semua unsur yang menyusun suatu karya seni rupa. Kesatuan
dapat dicapai menggunakan beberapa pendekatan seperti: kesamaan unsur, kemiripan unsur, keselarasan
unsur, keterikatan hingga keterkaitan unsur.
Penekanan
Penekanan atau emphasis adalah point of Interest dari suatu karya. Menggunakan suatu objek yang lebih
dominan dari yang lainnya dapat membantu menarik perhatian yang melihat karya hanya dalam sekejap.
Kontras
Kontras adalah perbedaan yang sangat mencolok dari setidaknya dua unsur yang berbeda. Misalnya, titik
putih di atas objek hitam, atau tekstur logam di atas tekstur kain yang lembut. Kontras biasa digunakan
untuk membuat penekanan atau gaya komunikasi ironi.
Kejelasan/Clarity
Kejelasan atau Clarity adalah taraf kemudahan suatu karya untuk dimengerti dan dipahami. Clarity lebih
banyak digunakan pada seni terapan seperti desain website, desain produk, desain interior, dsb.
Penjelasan yang lebih mendalam dilengkapi kutipan pendapat ahli dan contoh gambar dapat ditemukan pada
artikel di bawah ini:
Dari penjelasan di atas, jika kita perhatikan beberapa prinsip dan unsur sangat bergantung pada jenis karya
seni rupa yang diacunya. Ya, bukan hanya pengertian atau definisi saja yang dapat berubah ketika kita
berbicara seni dalam konteks ragam fungsi dan wujudnya. Lalu apa saja jenis dan ragam seni rupa yang ada?
Berikut penjelasannya.
Berdasarkan fungsinya, seni rupa dapat dibagi menjadi dua jenis. Yaitu, seni rupa murni dan seni rupa
terapan.
Seni rupa murni adalah seni rupa yang fokus terhadap nilai estetika atau nilai lainnya tanpa
mempertimbangkan fungsi terapan dari benda yang diciptakan. Seni ini dapat menjadi sangat eksperimental
dan tidak mudah dipahami oleh kalangan masyarakat umum. Sebaliknya dapat pula menjadi suatu gerakan
sosial yang justru dapat dengan mudah masuk ke kalangan umum dan menyerukan pesan positifnya.
Penjelasan lebih detail dapat dibaca di bawah ini:
Sebaliknya, seni rupa terapan justru mengutamakan fungsi terapan yang dapat diaplikasikan dan digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, desain produk yang harus memaksimalkan fungsionalitas dari
produknya sendiri dibandingkan dengan nilai keindahannya. Penjelasan lebih lanjut dilengkapi dengan
referensi tepercaya mengenai seni rupa terapan dapat dibaca pada artikel di bawah ini:
Seni rupa dapat terbagi pula berdasarkan ragam wujudnya. Wujud tersebut adalah seni rupa dua dimensi
(2d) dan seni rupa tiga dimensi (3d). Berikut adalah penjelasan kedua ragam wujud tersebut.
Ketika berbicara seni dalam wujud 2d, maka terdapat berbagai parameter unik yang muncul dan berbeda
dari ragam wujudnya yang lain. Hal tersebut meliputi medium, bahan karya, teknik, hingga keunikan lain
yang membuatnya beda dari seni rupa 3d. Pelajari berbagai perbedaan tersebut melalui artikel di bawah ini:
Seni rupa 3 dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki tiga ukuran sisi, artinya medianya memiliki
kedalaman atau ruang ketiga (z). Seni rupa 3d memiliki proses berkarya yang berbeda. Wujud ini juga
memiliki prioritas prinsip yang berbeda dari seni 2d. Detail lebih jelas mengenai pengertian dan keunikan
seni rupa 3 dimensi dapat dilihat pada artikel di bawah ini:
Seni Rupa Berdasarkan Masa
Seni rupa terus berkembang atau berubah dari masa ke masa mengikuti berbagai kebaruan yang
menyelubungi zaman yang dilewatinya. Pada masa lalu, lukisan merupakan salah satu bentuk dokumentasi
utama. Namun setelah ada kamera, lukisan bergeser dan tergantikan oleh kamera. Begitu seterusnya. Secara
umum seni rupa dapat menjadi tiga masa, berikut ini adalah penjelasannya.
Seni rupa tradisional adalah seni yang secara turun-temurun dijaga keaslian norma, teknik, adat kebiasaan
tertentu. Tradisi menjadi kata kunci utama bagi karya seni rupa tradisional. Penjelasan lengkap mengenai
pengertian, ciri, sejarah & contoh dapat dilihat pada artikel di bawah ini.
Seni rupa modern adalah seni yang tidak terbatas pada tradisi atau adat istiadat suatu daerah tertentu
layaknya seni rupa tradisional. Seni modern mulai mengembangkan seni rupa berdasarkan filsafat, ilmu dan
prinsip-prinsip seni yang lebih mapan. Penjelasan mendetail dilengkapi pendapat para ahli dapat dibaca pada
artikel di bawah ini:
Seni kontemporer adalah seni yang terikat pada masa dan konteks keadaan sekitar ketika karya tersebut
diciptakan. Namun, mudahnya boleh dibilang juga bahwa seni rupa kontemporer adalah seni yang tengah
berjalan saat ini, detik ini, sekitar tahun dan abad ini (sedang berlangsung). Mengapa demikian? Simak
pembahasan lengkapnya di sini:
Fungsi seni rupa tentunya sangat bergantung pada jenis ragamnya. Misalnya seni rupa terapan jelas memiliki
fungsi masing-masing sesuai dengan produk yang diciptakannya. Seni murni lebih memiliki fungsi riset dan
akademis dan memberikan fungsi ekstrinsik seperti nilai sosial. Namun meskipun seni murni jelas-jelas
tidak memperhatikan fungsi sendiri, sejatinya tetap dapat bermanfaat bagi kehidupan sosial. Tidak jarang
perupa murni yang menyematkan atau menyuarakan pesan sosial dalam karyanya. Namun, secara umum
sebelum menjadi berbagai ragam jenis yang berbeda, terdapat setidaknya dua fungsi umum yang
menyelubungi seni. Fungsi tersebut adalah sebagai berikut.
Fungsi Individu
Merupakan fungsi yang bermanfaat pada individu pencipta seni rupa sendiri. Fungsi ini terdengar hanya
dapat didapatkan oleh perupa murni saja untuk menyalurkan ekspresi dan gagasannya. Namun, sebetulnya
para pelaku desain atau seni terapan lain juga dapat memilikinya. Misalnya bagaimana prototyping suatu
rancangan desain produk dapat bermanfaat bagi desainernya, sebagai acuan dasar untuk memudahkan proses
perancangan selanjutnya yang akan dilemparkan ke pasar atau konsorsium tertentu seperti firma desain.
Intinya fungsi individu memberikan kelebihan khusus terhadap individu penciptanya sendiri.
Fungsi Sosial
Sementara meskipun fungsi sosial identik dengan para perupa murni yang sering menyerukan pesan sosial
dan nilai-nilai positif lain, seni terapan juga dapat memiliki fungsi ini. Sejatinya, perupa seni terapan adalah
teknokrat yang menyelesaikan banyak masalah sehari-hari yang dialami oleh masyarakat. Sehingga secara
otomatis produk tersebut akan memiliki fungsi sosial. Selain itu berbagai kegiatan social
entrepreneurship juga memberikan banyak manfaat terhadap kaum tertentu, karena dengan sengaja mencari
pendapatan dengan cara melibatkan pengidap difabel (differently able), dsb.