Anda di halaman 1dari 2

Nama : Risma Syafira Dewi

NIM : 2062112
Matkul : Auditing 2
Resume Materi

Pengujian Subtantif Terhadap Ekuitas Pemegang Saham

Pengertian
Pengujian substantif terhadap ekuitas pemegang saham adalah berbeda dengan
pengujian substantif terhadap aktiva lancar dan utang lancar. Dalam pengujian substantif
terhadap aktiva lancar dan utang lancar, auditor menghadapi transaksi perubahan unsur
neraca yang frekuensi terjadinya tinggi dengan jumlah rupiah setiap transaksi relative kecil.

Tujuan Pengujian Substantif Terhadap Ekuitas Pemegang Saham


Tujuan pengujian substantive terhadap ekuitas pemegang saham diantarany a:
1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan
ekuitas pemegang saham
2. Membuktikan bahwa saldo modal saham mencerminkan kepentingan pemegang saham
yang ada pada tanggal neraca dan mencerminkan keterjadian transaksi yang berkaitan
dengan ekuitas pemegang saham selama tahun yang diaudit.
3. Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat selamatahun yang diaudit dan
kelengkapa saldo ekuitas pemegang saham yangdisajikan dineraca
4. Membuktikan bahwa saldo ekuitas pemegang saham yang dicantumkan di neraca
merupakan klaim pemilik terhadap aktiva entitas
5. Membuktikan kewajaran penilaian ekuitas pemegang saham yang dicantumkan dineraca
6. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan ekuitas pemegang saham dineraca

Tujuan utama pengujian substantive terhadap ekuitas pemegang saham adalah


membuktikan bahwa saldo akun modal saham dan akun penilaiannya yang dicantumkan di
neraca mencerminkan saldo akun modal saham, akun paid-in capital, akun treasury stock,
akun saldo laba, cadangan yang sesungguhnya pada tanggalneraca tersebut.
Untuk mencapai tujuan tersebut dirancang pengujian substantive yang digolongkan
kedalam lima kelompok : (1) prosedur audit awal, (2) prosedur analitik, (3) pengujian
terhadap transaksi rinci, (4) pengujian terhadap saldo akun rinci, (5) verifikasi terhadap
penyajian dan pengungkapan.

Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian Ekuitas Pemegang Saham Di


Neraca
Perlu diketahui lebih dahulu prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian ekuitas
pemegang saham di neraca sebagai berikut :
1. Modal saham. Penjelasan yang lengkap terhadap akun modal saham harus dibuat di
neraca yang dapat disajikan dalam bentuk catatan kaki atau sebagai catatan atas laporan
keuangan.
2. Treasury stock harus disajikan di neraca dalam kelompok modal saham.
3. Saldo laba. Perubahan saldo laba dalam tahun yang di audit dapat disajikan didalam
laporan tersendiri, disebut “laporan perubahan saldo laba” atau digabungkan dengan
laporan laba rugi
Program Audit Dalam Pengujian Substantif Terhadap Ekuitas Pemegang Saham
Progam pengujian substantive terhadap ekuitas pemegang saham berisi prosedur audit
yang dirancang untuk mencapai tujuan audit yang telah diuraikan sebelumnya. Prosedur audit
dikalsifikasikan menjadi beberapa golongan yakni :
1. Prosedur Audit Awal
Sebelum membuktikan apakah saldo ekuitas pemegang saham yang dicantumkan oleh klien
di dalam neracanya sesuai dengan ekuitas pemegang saham yang benar-benar ada pada
tangga; neraca, auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi ekuitas pemegang saham
yang dicantumkan di dalam neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya
2. Prosedur Analitik
Pada tahan awal pengujian substantive terhadap ekuitas pemegang saham, pengujian analitik
dimaksudkan untuk membantu auditor dalam memahami bisnis klien dan dalam menemukan
bidang yang memerlukan audit lebih insentif.
3.Pengujian Terhadap Transaksi Rinci
Pengujian terhadap transaksi rinci ekuitas pemegang saham dilaksanakan oleh auditor melalui
dua prosedur audit berikut ini ;
a. Periksa bukti pendukung pencatatan kedalam akun modal saham, paid-in capital, tyreasury
stocl, saldo laba, dan cadangan.
b. Periksa catatan transaksi pengumuman dividend an pembayarannya
4. Pengujian Terhadap Akun Rinci
5. Verifikasi penyajian modal sendiri di dalam neraca
Periksa penyajian treasury stock.
Menurut prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia, treasury stock tidak boleh
disajikan sebagai unsure aktiva perusahaan, dan perusahaan tidak dapat membagikan dividen
untuk saham yang dimiliki oleh perusahaan sebagai treasury stock. Auditor harus memastikan
penyajian treasury stock klien sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum tersebut.
Periksaan penyisihan saldo laba dalam tahun yang diaudit.
Penyisihan saldo laba untuk tujuan tertentu diatur di dalam anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga perusahaan. Auditor berkewajiban untuk memeriksa apakah klien
telah melaksanakan penyisihan saldo laba sesuai dengan ketentuan di dalam anggaran dasar
dan anggaran perusahaan.
Perisksa penjelasan yang bersangkutan dengan unsure ekuitas pemegang saham.
Penyajian unsure ekuitas pemegang saham harus sesuai dengan prinsip akuntansi
berterima umum dan dengan penjelasan yang cukup didalam laporan keuangan. Auditor
harus memeriksa bahwa klien telah mencantumkan pengungkapan yang cukup bagi unsure
ekuitas pemegang saham di dalam laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai