Biografi dan Kepribadian Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq
Sebelum masuk Islam : Abdul Ka’bah
Setelah masuk Islam diberi gelar oleh Rasulullah : Abu Bakar dgn tambahan ash Shiddiq (amat membenarkan) Nama Lengkap: Abdullah bin Quhafat at Tamimi Lahir: 572 M 2 tahun setelah Rasulullah Keturunan : Suku Quraisy Ayah: Usman bin Saad (Abu Khufaha) Ibu: Ummu Khair Salam binti Sakhar Hubungan persahabat dengan Rasulullah: Persamaan profesi sebagai pedagang, Segi usia hampir sebaya. Kepribadian Abu Bakar: Sosok yg sangat loyal, Aktif dan ikut membantu Rasulullah dan melancarkan dakwah Islam, Sosok yg sangat loyal, Aktif dan ikut membantu Rasulullah dan melancarkan dakwah Islam. Abu Bakar Ash Shiddiq memerdekakan budak: Golongan Laki-laki :Bilal bin Rabbah, Amr bin Fahirah dan Abu Fakihah, Golongan Perempuan: Jubais, Bani Muammil dan Hamamah (Ibu Bilal). Dibaiat Menjadi Khalifah: 1. Setelah Nabi Wafat: Kaum Ansar dan Muhajirin dihadapkan dengan permasalahan siapakah yang akan menggantikan Nabi. 2. Perdebatan: Kaum Ashar: di emban sahabat Anshar, Kaum Muhajirin: di emban sahabat Muhajirin, Keluarga Nabi: Ali Bin Abi Thalib karena factor keluarga. 3. Perdebatan dan Musyawarah: Bertempat di Bukit Saqifah dan Bani Saidah: diputuskan dalam forum membaiat Abu Bakar sebagai Amirul Mukminin. 4. Alasan Pemilihan: Disebabkan karena sering menggantikan posisi Nabi ketika sakit sebagai Imam. Dinamika dan Ancaman Masa Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq: 1. Menghadapi Orang Murtad, 2. Menghadapi Nabi Palsu: Musailamah Al Kazzab, Sajah dari Bani Tamim istri Musailamah Al Kazzab, Al Aswad al Ansi di Yaman, Tulaihah bin Khuwailid dari Bani Asad, 3. Memerangi orang yang enggan bayar zakat. Memerangi ketiga ancaman: Abu Bakar tegas memerangi penyelewengan dan pembangkangan sehingga diharapkan semua Kembali ke jalan yg benar, Perang melawan pemurtadan dan pembangkangan dikenal dengan Perang Riddah, Pasukan di pimpin oleh Panglima Khalid bin Walid, Amru bin Ash, Ikrimah bin Abu Jahal dan Syuhrabil bin Hasana, Sebelum diperangi khalifah mengirimkan surat terlebih dahulu sebagai peringatan, Sebagian ada yang Kembali dan sebagiannya tidak, Pasukan Islam berhasil menumpas kaum penyelewengan dan pembangkangan, Musailamah Al Kazzab tewas terbunuh oleh Wahsyi, dan al Aswad juga mati terbunuh, Thulaihah berhasil dikalahkan dan lari bersembunyi, kemudian Kembali ke jalan yang benar pada masa khalifah Umar. Perluasan Wilayah Pada Masa Abu Bakar Ash Shiddiq: Perluasan Islam pada masa ini mengalami perluasan hingga ke negri Syam (Syiria) yang pada awalnya jajahan bangsa Romawi, Menurut Abu Bakar kekuasaan bangsa romawi merupakan ancaman terbesar terhadap kaum Muslim, Khalifah membagi tentaranya menjadi empat pasukan untuk memasuki negri Syam, yaitu: 1. Hims : di pimpin oleh Abu Ubaidah bin Jarrah 2. Damaskus : di pimpin oleh Yazid bin Abu Sufyan 3. Palestina : di pimpin oleh Amru bin Ash 4. Yordania : di pimpin oleh Syuhrabil bin Hasana Jumlah personal yang dikirim ke Syams berjumlah 12000 kemudian hari ditambahkan menjadi 24000 pasukan, benteng-benteng tantara romawi sangat sulit di tembus terkecuali Amru bin Ash yang menang dalam pertempuran. Pertempuran selanjutnya panglima Khalid bin Walid yang sedang bertempur di Iraq di perintahkan berangkat ke Syam. Pertempuran sengit tersebut disebut pertempuran Ajnadain yang terjadi tahun 13 H. Tentara Islam berjumlah 30000 sedangkan tantara Romawi berjumlah 100000 namun dimenangkan oleh pasukan Islam.
Penyusunan Kitab Suci Al Quran:
● Tim pengumpulan lembaran-lembaran al Quran di ketuai oleh: Zaid Bin Tsabit ● Lembaran tersebut dikumpulkan dari para penghafal Al Quran dan tulisan-tulisan yang terdapat pada media tulis seperti tulang, kulit dan lain-lain
Akhir Hayat Abu Bakar Ash Shiddiq
Abu Bakar memerintah selama 2 tahun 3 bulan 10 hari Abu Bakar meninggal pada tanggal 21 Jumadil akhir tahun 13 H bertepatan dengan tanggal 22 Agustus 634 M Walaupun masa pemerintahannya pendek namun mencatat sukses besar Abu Bakar wafat karena sakit yang dideritanya pada usia 61 tahun Abu Bakar dimakamkan dirumah putrinya Aisyah di dekat Masjid Nabawi disamping makam Nabi Muhammad SAW
Ringkasan materi Khalifah Umar Bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib
Khalifah Umar Bin Khattab (Khalifah ke-2)
Biografi dan Kepribadian Umar Bin Khattab Berasal dari suku Adi. Ibunya bernama Hantamah binti Hasyim. Umar bin Khattab dikenal sebagai sosok yang pemberani, berwatak keras, dan tidak mengenal gentar dalam hidupnya sehingga dijuluki al Faruq (artinya: orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan) Umar bin Khattab memiliki niat untuk membunuh Nabi Muhammad, namun ditengah jalan bertemu dengan Nua’im bin Abdillah, dan Nua’im memberi saran agar menemui Fatimah adiknya Umar yang telah beriman kepada Nabi Muhammad saw. Umar pun geram dan menuju rumah Fatimah dan mendengar Fatimah dan suaminya membaca Surah Thaha ayat 1-8, tadinya umar marah namun dijelaskan adiknya dan setelah melihat dan membaca hatinya tersentuh dengan keindahan bahasa Al Quran. Setelah itu Umar datang menemui Rasulullah, sahabat pun kaget dan khawatir, ternyata kedatangan Umar untuk menyatakan keislamannya. Umar dipandang berhasil menjadi khalifah karena kesuksesannya memperluas wilayah Islam. Michael Hart pun menempatkan Umar bin Khattab pada ururtan 51 dalam bukunya 100 tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah.
Diangkat Menjadi Khalifah
Umar bin Khattab menjadi khalifah melalui proses musyawarah yang diusulkan oleh Abu Bakar sebagai khalifah setelah Abu Bakar, dan disetujui oleh masyarakat muslim. Umar memimpin dan memerintah selama 10 tahun dari tahun 13-23/634-644 M.
Akhir Hayat Khalifah Umar Bin Khattab
Puncak kebencian dari orang Persia mereka mengirim pembunuh bayaran yang bernama Abu Lulu’ah untuk membunuh khalifah Umar Bin khattab. Abu Lulu’ah menyusup kedalam masjid Nabawi dan menikam Umar Bin Khattab Ketika sedang sholat subuh hingga meninggal. Abu Lulu’ah kemudian berhasil ditangkap dan seketika itu ia bunuh diri dengan goloknya sendiri. Khalifah Umar bin Khattab dimakamkan berdampingan dengan Rasulullah SAW dan Abu Bakar.
Khalifah Utsman bin Affan (Khalifah ke-3)
Biografi dan kepribadian
Utsman bin Affan lahir Ketika usia Nabi Muhammad 5 tahun. Ibunya Utsman bernama Arwa binti Kuriz bin Rabiah. Utsman masuk Islam atas ajakan Abu Bakar dan tergolong as Sabiqun Al-Awwalun (golongan yang pertama-tama masuk Islam). Utsaman merupakan saudagar kaya raya. Ia sangat pemurah mewakafkan hartanya untuk kepentingan Islam dan ummat.
Diangkat Sebagai Khalifah
Sebelum Khalifah Umar dibunuh, Umar mencalonkan 6 sahabat yang dinyatakan Nabi Muhammad akan masuk surga yaitu: Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah, Zubair bin Awwam, Sa’ad bi Abi Waqash dan Abdurrahman Auf. Melalui proses musyawarah terpilihlah Ali bin Abi Thalib. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya terpilihlah Utsman bin Affan karena di nilai lebih tua dan prilakunya dipandang lebih lunak. Umar resmi diangkat sebagai khalifah pada usia 70 tahun.
Akhir Hayat Ustman bin Affan
Khalifah Utsman dikepung oleh pemberontak selama 40 hari yang dimulai Bulan Ramadhan hingga Dzulhijjah. Meski Utsman memiliki kekuatan untuk menyingkitkan namun ia berperinsip untuk tidak menumpahkan darah umat Islam. Massa pemberontakan pun dapat menerobos dengan memanjat rumah Utsman dan menyerangnya yang sedang membaca Al Quran sehingga khalifah pun terbunuh dan meninggal dunia. Utsman bin Affan wafat pada 18 Dzulhijah tahun 35 H dalam usia 82 tahun. Khalifah umar menjabat sebagai khalifah selama 12 tahun. Khalifah Utsman dimakamkan di Kuburan Baqi’ di Madinah.
Khalifah Ali bin Abi Thalib (Khalifah ke 4)
Biografi dan kepribadian Ali dilahirkan 10 tahun sebelum Nabi Muhammad diutus sebagai Nabi. Ali juga merupakan menantu Rasulullad yang menikah dengan putri kesayangannya Fatimah. Sejak kecil sudah ikut dengan Rasulullah , sosok Ali sudah terdidik dengan perangai budi pekerti Islam. Ali dikenal dengan sosok pejuang Islam dan panglima perang yang sangat berani. Dalam setiap peperangan Ali selalu tampil dibarisan depan. Ali sangat mahir menggunakan pedangnya yang dikenal dengan sebutan dzulfikar dan pedangnya sangat tajam menatap kedepan.
Dibaiat menjadi Khalifah
Setelah khalifah Utsman meninggal dunia, suara terbanyak untuk menginginkan penggantinya adalah Ali bin Abi Thalib. Mereka mendesak Ali agar mau menerima bai’at untuk memimpin Islam. Namun Ali tidak menerima begitu saja, Ali menginginkan persetujuan Thalhah, Zubair dan Sa’ad bin Abi Waqash. Akhirnya karena desakan kaum Muslim yang banyak mereka ketiganya membai’at Ali bin Abi Thalib menjadi Khalifah.
Akhir hayat Khalifah Ali bin Abi Thalib
Golongan khwarij (orang-orang yang memisahkan diri dari Ali) merencanakan pembunuhan terhadap 3 orang yang dianggap sumber utama konflik yang selama ini terjadi. Mereka adalah Ali bin Abi Thalib, Muawwiyah dan Amru bin Ash. Abdurrahman bin Muljm diberi tugas untuk membunuh Ali. Ali bin Abi Thalib berhasil ditikam oleh Abdurrahman bin Muljam pada shalat subuh bulan Ramadhan sehingga Ali bin Abi Thalib meninggal dunia. Ali menjabat sebagai khalifah selama 5 tahun (35 H-40 H).