Mata Kuliah : MKK-11-PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Dosen Pengampu : Iffan Gallant El Muhammady, S.Sos.,M.Si.
UJIAN TENGAH SEMESTER
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Pendalaman permasalahan Dalam upaya pembangunan ekonomi, masalah maupun hambatan merupakan hal yang lazim ditemukan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Masalah pembangunan ekonomi indonesia dapat dikatakan masih berkutat pada pengelolaan sumber daya alam maupun manusia hingga kualitas pertumbuhan ekonomi secara nasional. Tak dapat dimungkiri bahwa pembangunan ekonomi akan berdampak pada kemakmuran masyarakat di suatu negara. Meski demikian, faktor kemakmuran tersebut diiringi standar kehidupan antara masyarakat menengah ke bawah dengan masyarakat menengah ke atas. Menurut Abdul Rachim dalam buku Ekonomi Pembangunan, pembangunan ekonomi berdampak pada faktor produksi, seperti sumber daya alam, tenaga kerja, dan modal. Rachim menambahkan bahwa meningkatnya jumlah penduduk akan menimbulkan tekanan yang besar terhadap ketersediaan alam yang ada. Hal ini berkaitan dengan keterbatasan sumber daya, sedangkan kebutuhan manusia tidak terbatas. Pembangunan ekonomi di suatu negara ataupun di suatu daerah dipengaruhi oleh faktor-faktor yang saling berinteraksi antara lain, sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), teknologi, sosial budaya, lembaga sosial dan lain-lain. Maka dari itu, manusia berperan penting dalam pencapaian pembangunan ekonomi yakni sebagai tenaga kerja, input pembangunan, dan konsumen hasil pembangunan itu sendiri. Kuznets:1955, Chenery:1960, 1974 (dalam Soebagiyo, 2015) Permasalahan nasional yang sering dihadapi dalam pembangunan di Negara Sedang Berkembang (NSB) yakni tingginya pertumbahan penduduk yang menyebabkan cepatnya laju pertambahan angkatan kerja, disisi lain sempitnya lapangan pekerjaan yang ada sehingga tingkat pengangguran semakin tinggi. Tingkat pengangguran yang tinggi menyebabkan masalah sosial di masyarakat dimana pekerja yang menganggur mengalami kesususahan untuk mempertahankan kesejahteraannya dalam memenuhi kebutuhannya dengan pendepatan yang rendah. Pembangunan ekonomi terwujud apabila tingginya kesempatan kerja dan menurunnya pengangguran. Menurunnya disektor produksi menjadi tanda hancurnya pilar-pilar ekonomi nasional dampak krisis ekonomi, sehingga mesti penciptaan lapangan kerja baru. Krisis ekonomi telah berkembang menjadi krisis diberbagai sektor, sehingga permasalahan yang dihadapi Indonesia menjadi kompleks. Perusahaan-perusahaan yang bangkrut memicu terjadinya pemutusan 3 hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran, sehingga banyak penduduk yang semula memiliki pekerjaan tetap menjadi penganggur (Sukidjo, 2005) Tujuan jangka panjang pembangunan nasional salah satunya adalah meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Meskipun kemajuan teknologi mempunyai peranan cukup besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara, tetapi dalam pembuatan kebijakan pengembangan teknologi pasti mempertimbangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada, masalah-masalah yang sedang dihadapi, dan tujuan dari pembangunan itu sendiri (Mulyadi, 2003). Jika dilihat dari segi penguasaan teknologi, Indonesia masih dikategorikan sebagai negara berkembang. Ciri dari negara berkembang sendiri yaitu rendahnya tingkat pendapatan dan pemerataan, rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, rendahnya tingkat keterampilan penduduk, rendahnya pendidikan formal, kurangnya modal, rendahnya produktivitas tenaga kerja serta lemahnya manajemen usaha. Dengan pendapatan per kapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang sejahtera. Selain itu juga berakibat pada daya beli masyarakat yang rendah sehingga industri harud disesuaikan dengan jenis dan harganya. Bila industri tidak bisa menyetarakan dengan perkembangan zaman yang ada maka industri sulit berkembang dan mutu hasil industri sulit ditingkatkan. Ini juga berpengaruh pada kemampuan menabung menjadi rendah. Bila kemampuan menabung rendah maka pembentukan modal menjadi lambat sehingga jalannya pembangunan tidak lancar. Selain itu juga menyebabkan kemampuan berinvestasi menjadi rendah sehingga modal dan produktivitas rendah. Masalah pembangunan ekonomi juga tidak akan jauh dengan namanya inflasi. Proses naiknya harga secara umum dan menjadikan proses penurunan mata uang yang secara terus menerus. Masalah masalah pembangunan ekonomi ini sangat berkesinambungan sekali. Akibat dari terjadinya inflasi akan muncul pula masalah kemiskinan dan masalah yang lain. Kritik Infrastruktur menjadi penopang pembangunan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan kesejahteraan salah satu proses awalnya ialah melalui keberadaan infrastruktur. Pentingnya sektor ini membuat setiap negara di dunia memprioritaskan pembangunannya. Namun, di Indonesia, kondisinya justru sebaliknya. Di negara ini pembangunan infrastruktur justru terkesan lamban. Sejumlah pihak menilai penyebabnya terletak pada pemberian subsidi masyarakat. Padahal, subsidi banyak mengalami kebocoran, mulai dari mafia migas hingga masyarakat mampu ikut menikmati. Dana untuk subsidi ini malah menggerus anggaran infrastruktur negara. Selain permasalahan subsidi, terdapat pula nilai nilai permasalahan yang ada di pembagunan ekonomi saat ini ; 1. Ketidakstabilan Perekonomian kondisi ini bisa terjadi karena tidak stabilnya harga material bangunan. kondisi ini juga bisa memperparah kualitas bangunan di Indonesia. Para pengusaha cenderung melakukan efisiensi sehingga bangunan yang mereka hasilkan tak maksimal kualitasnya. Konstruksi mangkrak, kualitas tidak sempurna bisa jadi karena itu. Pengusaha ingin untung malah jadi buntung. 2. Kebijakan pemerintah tak efisien masalah pembangunan tidak hanya soal pendanaan. Kebijakan pembangunan pemerintah juga sering tidak efisien. Dari data yang dia kumpulkan, meski belanja infrastruktur sudah digenjot, dampak pembangunan terhadap perkembangan ekonomi sangat rendah, alias tidak efisien. 3. Birokrasi buat hal mudah jadi susah untuk mengatasi masalah pendanaan maka pemerintah perlu menggandeng swasta. Mereka seringkali malah menghambat kehadiran pihak swasta karena problem klasik birokrasi. 4. Oknum pemerintah bermain dana proyek Proyek infrastruktur besar kerap kali berjalan lamban. Sedangkan, banyak pemerintah daerah tak bersedia melirik skema pembiayaan Kerja Sama Publik-Swasta (KPS). PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), BUMN Kementerian Keuangan buat melaksanakan KPS, mengeluhkan ketiadaan disinsentif dari pemerintah pusat. Terutama bagi pemda yang ogah melibatkan swasta membangun sarana publik, seperti jalan raya, penyediaan air bersih, ataupun pelabuhan. sulit kalau tidak ada enforcement. KPS dianggap lama, ribet, buang-buang duit. Mereka merasa mending pakai APBD, bisa sedikit 'main-main'. 5. Tumpang tindih peraturan Direktur KPS (Kerja sama Pemerintah Swasta) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Bastary Pandji Indra menjelaskan banyaknya proyek mangkrak karena tumpang tindih aturan PPP serta tidak jelasnya aturan PPP yang tertuang dalam Perpres 67 Tahun 2005. erpres 67 Tahun 2005 mempersulit jalannya proyek. Salah satunya soal persyaratan proyek dengan nilai Rp 200 miliar yang sama saja dengan aturan proyek Rp 20 triliun. Solusi Dapat ditarik kesimpulan dari permasalahan pembangunan ekonomi dapat disebabkan beberapa masalh yang mendasar, contoh garis besarnya adalah Pengangguran, Tingkat Pendapatan Rendah, Kurangnya modal, Inflasi, Kemiskinan serta permasalahan kependudukan. Dari permasalahan yang ada dapat diatasi dengan beberapa solusi : 1. Peningkatan Mobilitas Tenaga kerja dan Modal 2. Penyediaan Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja 3. Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja 4. Menggalakkan program transmigrasi 5. Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan 6. Memperkecil pertambahan penduduk diantaranya dengan pengintensifan program KB dan peningkatan pendidikan.n program keluarga berencana 7. Menekan impor dan memperbanyak ekspor 8. Meningkatkan kualitas SDM 9. Melakukan pertukaran tenaga ahli 10. Melakukan transfer teknologi dari negara maju 11. Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada. 12. Meningkatkan kemampuan bidang teknologi agar mampu mengolah sendiri sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia 13. Memperbanyak hasil produksi baik produksi pertanian, pertambangan, perindustrian, perdagangan maupun fasilitas jasa pelayanan) 14. Memperluas lapangan kerja agar jumlah pengangguran tiap tahun selalu berkurang. 15. Menjaga keserasian antara laju penambahan uang beredar dengan laju pertumbuhan barang dan jasa 16. Politik diskonto dan bunga pinjaman 17. Menjaga kestabilan nilai tukar mata uang. 18. Melakukan intervensi pasar 19. Memberi Subsidi bagi orang kurang mampu seperti BLT ( Bantuan Langsung Tunai), subsidi BBM, dan pengobatan gratis bagi orang tidak mampu. 20. Menarik minat pengangguran dengan menaikkan upah minimum sehingga mereka berhasrat untuk bekerja. 21. Memberikan subsidi pada kebutuhan pokok manusia,sehingga setiap masyarakat bisa menikmati makanan yang berkualitas. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya angka kesehatan masyarakat 22. Mengadakan transmigrasi lokal maupun nasional sebagai penyebaran penduduk 23. Menyelenggarakan proyek-proyek di daerah serta proyek padat karya