Muhammad Davin Rakhmatullah (2021-256)

SISA HARTA 1/24 DIBERIKAN KE SIAPA?, ADA 2 PENDAPAT

YAITU:
1. Ada yang berpendapat bahwa sisa pembagian tersebut diberikan PENGERTIAN AUL (MENGANGKAT/BERTAMBAH)
kepada Baitul Mal. Di Indonesia tentunya dapat saja diserahkan
kepada Bazis. Apabila ini yang dipakai maka tidak ada persoalan Aul adalah menambah atau menaikkan angka
sama sekali.
penyebut dari bagian tiap Ahli Waris (AW) sesuai
2. Sisa hasil pembagian harta tersebut dikembalikan kepada ahli waris
yang shahibul fardh. dengan angka pembilang, yaitu terjadi ketika Ahli
06 01 Waris yang ada seluruhnya Dzawil Furudh, tak
note : Bahwa suami/Istri tidak boleh tidak boleh mendapat keuntungan dari pembagian
kelebihan harta tersebut, sebab suami atau istri tidak boleh bertambah bagiannya. adanya ahli waris Ashabah, dan jumlah bagian ahli
waris lain melebihi jumlah waris, atau angka
pembilang pembagian waris lebih besar dari angka
penyebutnya

RADD DIBERIKAN KEPADA 8 GOLONGAN, AHLI WARIS PENDAPATANNYA BERKURANG DARI PORSI
YANG SEMESTINYA DITERIMANYA, YAITU SEBAGAI BERIKUT:
DIANTARANYA IALAH:
1. Suami mestinya 3/6 akan tetapi menjadi 3/8
1. Anak perempuan.
2. Anak perempuan dari anak laki-laki. 05 KETENTUAN 02 2. Ibu semestinya 1/6 akan tetapi menjadi 1/8
3. Sdr pr sekandung 3/6 akan tetapi menjadi 3/8
3. Saudara perempuan sekandung.
4. Saudara perempuan seayah. KHUSUS 4. Sdr pr sb 1/6 akan tetapi menjadi 1/8

5. Ibu.
6. Nenek.
7. Saudara laki-laki seibu.
8. Saudara perempuan seibu.
RADD (MENGEMBALIKAN)
RUKUN RADD, DI ANTARANYA IALAH RADD TIDAK Menurut ilmu Faraidh, Radd adalah membagi lagi harta
AKAN TERJADI, KECUALI BILA ADA TIGA RUKUN: waris yang masih tersisa secara proporsional kepada ahli
waris Dzawil Furudh, karena angka pembilang pembagian
1. tidak adanya ahli waris ashabah 04 03 waris lebih kecil dari angka penyebutnya.
2.adanya pemilik faradh (shahibul fardh);
Dengan kata lain,sisa harta waris tersebut dapat
3. adanya sisa peninggalan.
dikembalikan (dibagikan lagi) kepada ahli waris secara
proporsional.