Anda di halaman 1dari 9

Makalah hukum Waris Islam

“Ahli waris sababiyah”

Disusun untuk memenuhi tugas kuliah hukum waris islam

Dosen Pengampu : Ja’far Shodiq, S.H.I., M.H.

Disusun oleh :
M Reza Satya Bagaskara (032010046)
Hamid Hidayahtulah (032010058)
Ganda Adam Airlangga (032230051)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM


UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan berkah serta inayah- Nya kepada
kami sebagai pembuat makalah, sehingga kami dapat menyelesikan makalah yang berjudul
Hakikat Masyarakat Madani. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan para sahabat. Yang telah
membimbing umat sehingga kita dapat merasakan nikmatnya meneguk tetes demi tetes ilmu
dengan nikmat yang tak terkira.
Ucapan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah (Hukum Waris Islam) Ja’far
Shodiq, S.H.I., M.H.Yang telah memberikan kesempatan kami dalam pembuatan makalah
ini. Tanpa bimbingan beliau tidaklah mungkin makalah ini dapat tersusun dengan sempurna,
walau memang tidaklah ada kesempurnaan selain milik Allah SWT.

Dengan pembuatan makalah ini, kami sebagai penulis mengharapkan pembaca dapat
menambah pengetahuan atau dapat mengingat kembali kata demi kata mengandung ilmu
yang barangkali terlupakan atau bahkan belum sampai satu pengetahuan-pun sebelumnya.
Kami segenap penyusun mengucapkan terimakasih dan mengharap permohonan maaf
teman-teman sekalian apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah yang tidak
sempurna ini. Kami mengharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran agar dapat
melengkapi ketidak sempurnaan dalam makalah ini.

Lamongan, 25 Maret 2023

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. I
DAFTAR ISI ............................................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH .............................................................................. 1
C. TUJUAN ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3
A. ISTRI ............................................................................................................. 3
1. BAGIAN WARIS .............................................................................. 3
2. DALIL................................................................................................ 3
3. HIJAB DAN MAHJUB ..................................................................... 3
4. CONTOH KASUS ............................................................................. 4
B. SUAMI........................................................................................................... 4
1. BAGIAN WARIS .............................................................................. 4
2. DALIL................................................................................................ 4
3. HIJAB DAN MAHJUB ..................................................................... 4
4. CONTOH KASUS ............................................................................. 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 6

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hukum waris islam merupakan suatu dari sekian banyak hukum islam yang
peting dalam kehidupan berkeluarga. Dalam hukum waris sendiri adalah dimana
hukum yang mengatur siapa saja orang yang bisa mewarisi bagian – bagian yang
diterima oleh setiap ahli waris beserta cara pembagian ahli waris. dalam pembagian
ahli waris harus secara adil dan sesuai aturan hukum yang berlaku merupakan hal
yang utama dalam proses pewarisan. Hal tersebut menyangkut dengan keselarasan,
kerukunan, dan kedamaian yang menjadi hal penting yang harus mampu menjalankan
sesuai syariat yang dimana telah ditentukan oleh para Ulama dalam pembagian harta
waris. kesepakatan dalam musyawarah dapat menjadi titik temu dalam penentuan ahli
waris yang sah dan bagiannya merupakan suatu nilai dasar kebersamaan dalam
kehidupan keluarga yang harus dikedepankan. Rasa tanggung jawab, ikhlas
menerima, dan tidak mementingkan ego adalah hal yang harus dipegang dalam
pengambilan keputusan dalam pembagian warisan, dikarenakan hak presentase yang
diperoleh tidaklah dibagi rata dan sama, namun terdapat poin-poin perbedaan setiap
ahli warisan.
Secara sederhana pewaris dapat diartikan sebagai seorang peninggal warisan yang
pada waktu wafatnya meninggalkan harta kekayaan pada orang yang masih hidup.
Sedangkan ahli waris adalah anggota keluarga yang meninggal dunia yang
menggantikan kedudukan pewaris dalam bidang hukum kekayaan karena
meninggalnya pewaris. Pengertian waris adalah harta kekayaan yang dimiliki oleh
pewaris yang akan berani kepada orang lain ynag masih hidup. Hal-hal yang berkaitan
tentang kewarisan masih sanggat disimpangi oleh masyarakat, dikarenakan masih
terdapat keluarga yang menganggap bahwa warisan itu harus dibagi rata, sehingga
harus memperdalam sebuah materi dan kajian mengenai hukum warisan oleh karena
itu maka kami disini membahas sebuah makalah yang berisi tentang ahli waris
sababiyah, istri, bagian waris, dalil, hijab dan mahjub,contoh khasus dan suami,
bagian waris, dalil, hijab dan mahjub, contoh khasus yang dimana sangat penting
dalam proses pembagian waris, karena dengan keberadaanya tersebut mampu
menciptakan tatanan hukum dalam pembagian waris yang ada dimasyarkat maupun
dalam keluarga.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Didalam hukum waris islam berapa bagian yang didapatkan istri dalam
pewarisan Ketika suami meninggal?
2. Didalam hukum waris islam berapa bagian yang didapatkan suami dalam
pewarisan Ketika istri meninggal?
3. Apakah ada dalil yang mengatur pembagian hak waris istri Ketika suami
meninggal?
4. Apakah ada dalil yang mengatur pembagian hak waris suami Ketika istri
meninggal?

1
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui berapa bagian yang didapatkan istri dalam pewarisan
Ketika suami meninggal
2. Untuk mengetahui berapa bagian yang didapatkan suami dalam pewarisan
Ketika istri meninggal
3. Untuk mengetahui dalil yang mengatur pembagian hak waris istri Ketika
suami meninggal
4. Untuk mengetahui dalil yang mengatur pembagian hak waris suami Ketika
istri meninggal

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. ISTRI

1. BAGIAN WARIS
Seorang istri akan mendapat bagian seperempat (1/4) dari harta
peninggalan suaminya dengan satu syarat, yaitu apabila suami tidak
mempunyai anak/cucu, baik anak tersebut lahir dari rahimnya ataupun dari
rahim istri lain (sebelumya )

2. DALIL

ٌ‫الربُ ٌُع مِ َّما ت ََركتُمٌ اِنٌ لَّمٌ يَ ُكنٌ لَّ ُكمٌ َولَد‬
ُّ ‫ن‬ٌَّ ‫ٌَولَ ُه‬

Artinya :
Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak
mempunyaiٌanak.ٌJikaٌkamuٌtidakٌmempunyaiٌanakٌ“(an-Nisa’:12)”

3. HIJAB DAN MAHJUB

Seorang istri menjadi hijab yaitu terhalang untuk mendapatkan waris


secara penuh, akan tetapi yang dimaksud disini adalah hijab nuqshon yang
artinya sebagian jika seorang isteri mempunyai anak, seorang istri tersebut
akan mendapatkan 1/8 dari harta waris suami yang asalnya ¼ jika tidak
mempunyaiٌanakٌsesuaiٌdariٌfirmanٌAllahٌ‘azzaٌwaٌJallaٌdalamٌsuratٌAn-Nisa’ٌ
ayat 12 di atas.

Ketentuan tentang bagian istri yang ditinggal mati suaminya, secara


umum dan pasti, sudah tertulis dan ditentukan di ketentuan Al-Qur’anٌ Suratٌ
An-nisa’ٌAyatٌ12ٌsertaٌPasalٌ180ٌKompilasiٌHukumٌIslam,ٌhalٌituٌmerupakanٌ
Ketentuan Umum/ Azimah, akan tetapi dalam keadaan tertentu dimana harta
waris sangat sedikit, tidak mungkin dibagi, atau sangat diperlukan oleh istri
pewaris dalam memelihara anak-anak yang masih kecil, maka dapatlah
diberlakukan rukhsah atau ketentuan khusus yang mengedepankan rasa
keadilan dan kemanfaatan. Pemberlakuan ketentuan khusus ketentuan waris
tersebut, dilakukan dengan adanya kesepakatan semua ahli waris untuk
menempuh penyelesaian waris di luar pembagian yang telah ditentukan dalam
teks aturan. Dalam kesepakatan tersebut salah seorang atau lebih dari ahli
waris menyatakan keluar dari pembagian waris, baik dengan imbalan ataupun
dengan sukarela untuk diberikan bagiannya kepada ahli waris lain yang betul-
betul sangat membutuhkan, seperti halnya istri dengan keadaan sebagaimana

3
tersebut diatas, cara yang seperti itu, dalam literatur hukum Islam
disebut Takharruj.1

4. CONTOH KASUS
Seorang laki- laki meninggal dunia dengan meninggalkan ahli waris:
Istri, 1 Orang anak laki-laki, Ayah dan Ibu. Pewaris meningggalkan harta
sebesar 75 juta dan, biaya pengurusan jenazah 1 juta dan biaya perawatan
selama di rumah sakit 14 juta.
Perhitungannya:
Ahli waris: Isteri, 1 Orang anak, Ayah dan Ibu
Biaya-biaya: Biaya jenazah 1 juta + Biaya rumah sakit 14 juta
Harta Waris: 75 Juta-15 Juta = 60 Juta
Isteri : 1/8 x 60 Juta = 7,5 Juta
Ayah : 1/6 x 60 Juta = 10 Juta
Ibu : 1/6 x 60 Juta = 10 Juta
Anak laki- laki: Ashobah (sisa) = 60-(7,5+10+10)= 32,5 Juta2

B. SUAMI
1. BAGIAN WARIS
Seorang suami berhak mendapat bagian seperempat (1/4) dari harta
peninggalan istrinya dengan satu syarat, yaitu bila sang istri mempunyai anak
atau cucu laki-laki dari keturunan anak laki-lakinya, baik anak atau cucu
tersebut dari darah dagingnya ataupun dari suami lain (sebelumnya)

2. DALIL

ُّ ‫ن َولَدٌ فَلَ ُك ٌُم ٱ‬


ٌَ‫لربُ ٌُع مِ َّما ت ََركن‬ ٌَّ ‫فَإِن كَانٌَ لَ ُه‬

Artinya:
Jika istri-istrimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari
harta yang ditinggalkannya

3. HIJAB DAN MAHJUB


Seorang suami menjadi Hijab (terhalang) apabila sang isteri memiliki
anak dan mendapat ¼ dari harta waris, dan Hijab disini yang dimaksud adalah

1
Kadek Karina Putri, Jurnal Analogi Hukum Bagian Waris Istri dalam Keahliwarisan
Bertingkat (Munasakhat), Perspektif Hukum Waris Islam, , Denpasar, Universitas
Warmadewa, 2020
2
Madara Fahli, Contoh-contoh kasushukum waris islam, Academia, 2022

4
hijab nuqshon yang artinya terhalang sebagian saja dan tidak
sepenuhnya terhalang dari mendapatkan haerta waris. Dan apabila sang istri
tidak memiliki anak maka suami memperoleh ½ dari harta waris dan seorang
suami tidak bisa menjadi mahjub bagi anak-anaknya atau ayah dari sang istri

4. CONTOH KASUS

Ibu Reni dan Bapak Aldi menikah pada tahun 2007. Ibu Reni yang berprofesi
sebagai guru di sebuah sekolah SMA dan Bapak Aldi yang berprofesi sebagai
anggota POLRI di Polres. Selama menikah keduanya tidak dikaruniai seorang
anak pun. Pada tahun 2012 bu Reni menderita sakit kanker kandungan
sehingga ia pun meninggal pada tahun 2013
Bu Reni meninggalkan beberapa harta mulai dari tanah, tabungan, dan warisan
dari bapaknya yang jika dikalkulasikan sebesar Rp. 900.000.000,- . Ibu Reni
meninggalkan seorang suami, dua orang sdri kandung, dan seorang ibu yang
sudah tua.
Penyelesaian:
Ahli Waris Perubahan penyebut Hasil
Suami :½ 3/9 x 900 Juta 300 Juta
Ibu : 1/3 2/9 x 900 Juta 200 Juta
2 Suadari kandung : 2/3 4/9 x 900 Juta 400 Juta3

3
PA Sukamara.go.id, Masalah kewarisanstudi kasus penyelesaian aul dan radd, 2020

5
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Seorang istri menjadi hijab yaitu terhalang untuk mendapatkan waris secara penuh, akan
tetapi yang dimaksud disini adalah hijab nuqshon yang artinya sebagian jika seorang isteri
mempunyai anak, seorang istri tersebut akan mendapatkan 1/8 dari harta waris suami yang
asalnyaٌ¼ٌjikaٌtidakٌmempunyaiٌanakٌsesuaiٌdariٌfirmanٌAllahٌ‘azzaٌwaٌJallaٌdalamٌsuratٌAn-
Nisa’ٌayatٌ12ٌdiٌatas.
Ketentuan tentang bagian istri yang ditinggal mati suaminya, secara umum dan pasti, sudah
tertulis dan ditentukan di ketentuan Al-Qur’anٌSuratٌAn-nisa’ٌAyatٌ12ٌsertaٌPasalٌ180ٌ
Kompilasi Hukum Islam, hal itu merupakan Ketentuan Umum/ Azimah, akan tetapi dalam
keadaan tertentu dimana harta waris sangat sedikit, tidak mungkin dibagi, atau sangat
diperlukan oleh istri pewaris dalam memelihara anak-anak yang masih kecil, maka dapatlah
diberlakukan rukhsah atau ketentuan khusus yang mengedepankan rasa keadilan dan
kemanfaatan.
Seorang suami menjadi Hijab (terhalang) apabila sang isteri memiliki anak dan mendapat ¼
dari harta waris, dan Hijab disini yang dimaksud adalah hijab nuqshon yang artinya terhalang
sebagian saja dan tidak sepenuhnya terhalang dari mendapatkan harta waris.

DAFTAR PUSTAKA
Kadek Karina Putri, Jurnal Analogi Hukum Bagian Waris Istri dalam Keahliwarisan
Bertingkat (Munasakhat), Perspektif Hukum Waris Islam, , Denpasar, Universitas
Warmadewa, 2020

Madara Fahli, Contoh-contoh kasushukum waris islam, Academia, 2022

PA Sukamara.go.id, Masalah kewarisanstudi kasus penyelesaian aul dan radd, 2020

Anda mungkin juga menyukai